Kelompok 13 - Acne Vulgaris PDF
Kelompok 13 - Acne Vulgaris PDF
“ACNE VULGARIS”
Disusun oleh :
Bukhori 19405021040
SEMARANG
2019
KASUS
Seorang pasien, perempuan, usia 25 tahun, menjalani monitoring pengobatan jerawat di suatu
rumah sakit. Pasien sebelumnya mengalami jerawat moderate popular postular dan
mendapatkan pengobatan dengan kapsul tetrasiklin 500 mg (s. 2. dd) dan krim tratinoin 0,05%
(s. 2. dd). Akan tetapi, penggunaan obat tersebut selama 30 hari tidak efektif untuk mengurangi
jerawat pasien. Dokter berdiskusi dengan apoteker mengenaik tindak lanjut pengobatan pasien.
Pertanyaan/Tugas Mahasiswa:
1. Jelaskan berbagai jenis gangguan jerawat dari sisi gambaran penyakit !
2. Jelaskan patofisiologi gangguan jerawat !
3. Jelaskan tatalaksana terapi jerawat !
4. Tetapkan pengobatan lanjutan untuk pasien tersebut lengkap dengan regimen terapinya
!
5. Jelaskan mekanisme aksi obat-obatan yang diserahkan kepada pasien !
6. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan pemberian informasi obat !
1. Berbagai Jenis Jerawat
Blackhead (komedo Hitam) adalah benjolan kecil yang berwarna hitam
dipermukaan kulit wajah. Komedo hitam muncul karena folikel rambut
pada pori yang terbuka tersumbat oleh minyak (sebum) dan sel-sel kulit
mati. Jenis jerawat ini tampak seperti bitnik-bitnik hitam., tidak
menimbulkan rasa sakit atau kemerahan di kulit dan tidak menimbulkan
peradangan.
Whitehead adalah jenis jerawat yang disebabkan penyumbatan
pori-pori oleh minyak dan sel kulit mati. Penyumbatan menutupi
seluruh permukaan teratas pori sehingga pori-pori tertutup.
Papula adalah penonjolan padat, ukuran < 0,5 cm. Kulit disekitar
tonjolan tampak bengkak dan kemerahan serta tidak memiliki
nanah pada puncaknya.
Pustula adalah jerawat yang berupa benjolan yang lebih besar dan
lunak. Bagian dasarnya berwarna kemerahan, puncaknya berwarna
putih atau kekuningan dan berisi nanah
2. Klasifikasi Jerawat
Grade Deskripsi Kualitatif Deskripsi Kuantitatif
I Comedonal Acne Hanya jenis komedo, jumlahnya < 10 diwajah,
tidak terdapat dibagian dagu, tidak menimbulkan
bekas, lesi non-inflamasi.
II Papular Acne Jumlahnya 10-25 papul di wajah dan dagu,
menimbulkan bekas ringan, lesi inflamasi
berukuran < 5 mm.
III Pustular Acne Jumlahnya lebih dari 25 pustul, menimbulkan
bekas moderat, ukurannya sama dengan papul
tetapi dengan inti bernanah.
IV Severe Pustulocystic Acne Berbentuk nodul atau cyst, menimbulkan bekas
yang luas, lesi inflamasi berukuran > 5 mm.
- Recalcitrant Severe Cystic Acne Nodul atau cyst yang meluas.
(Berardi, 2004).
Patofisiologi Jerawat
a. Peningkatan Produksi Sebum oleh Kelenjar Sebasea
Sebum disintesis oleh kelenjar sebasea secara terus-menerus dan disekresikan ke
permukaan kulit melalui pori-pori folikel rambut. Sekresi sebum ini diatur secara
hormonal. Kelenjar sebasea terletak pada seluruh permukaan tubuh, namun jumlah
kelenjar yang terbanyak terdapat pada wajah, punggung, dada dan bahu. Kelenjar
sebasea mensekresikan lipid melalui sekresi holokrin. Selanjutnya, kelenjar ini
menjadi aktif saat pubertas karena adanya peningkatan hormon androgen,
khususnya hormon testosteron, yang memicu produksi sebum. Hormon androgen
menyebabkan peningkatan ukuran kelenjar sebasea, menstimulasi produksi sebum,
serta menstimulasi proliferasi keratinosit pada duktus kelenjar sebasea dan
acroinfundibulum. Ketidakseimbangan antara produksi dan kapasitas sekresi
sebum akan menyebabkan pembuntuan sebum pada folikel rambut (Afriyanti,
2015).
b. Penyumbatan Keratin di Sluran Pilosebaseus
Terdapat perubahan pola keratinisasi folikel sebasea, sehingga menyebabkan
stratum korneum bagian dalam dari duktus pilosebaseus menjadi lebih tebal dan
lebih melekat dan akhirnya akan meimbulkan sembatan pada saluran folikuler. Bila
aliran sebum ke permukaan kulit terhalang oleh masa keratin tersebut, maka akan
terbentuk mikrokomedo dimana mikrokomedo ini merupakan suatu proses awal
dari pembentukan lesi akne yang dapat berkembang menjadi lesi non-inflamasi
maupun lesi inflamasi. Proses keratinaisasi ini dirangsang oleh androgen, sebum,
asam lemak bebas dan skualen (Afriyanti, 2015).
c. Kolonisasi Mikroorganisme di dalam Folikel Sebaseus
Peran mikroorganisme penting dalam perkembangan akne. Dalam hal ini
mikroorganisme yang mungkin berperan adalah Propionilbacterium acnes,
Staphylococcus epidermidis dan Pityrosporum ovale. Mikroorganisme tersebut
berperan dalam kemotaktik inflamasi serta pada pembentukan enzim lipolitik
pengubah fraksi lipid sebum. P.acnes menghasilkan komponen aktif seperti lipase,
protease, hialuronidase dan faktor kemotaktik yang menyebabkan inflamasi. Lipase
berperan dalam menghidrolisis trigliserida sebum menjadi asam lemak bebas yang
berperan dalam menimbulkan hiperkeratosis, retensi dan pembentukan
mikrokomedo (Afriyanti, 2015).
d. Pelepasan Mediator Inflamasi
P. canes mempunyai faktor kemotaktik yang menarik leukosit pilomorfonuklear ke
dalam lumen komedo. Jika leukosit pilomorfonuklear memfagosit P.acnes dan
mengeluarkan enzim hidrolisis, maka akan menimbulkan kerusakan dinding
folikuler dan menyebabkan ruptur sehingga isi folikel (lipid dan komponen keratin)
masuk dalam dermis sehingga mengakibatkan terjadinya proses inflamasi
(Afriyanti, 2015).
3. Tatalaksana Pengobatan Jerawat
Apoteker : Baik Mbak Avilia, perkenalkan terlebih dahulu saya Bukhori sebagai Apoteker
disini, ini ada Resep atas nama Mbak Avilia dari dokter Rengganis, dengan
alamat Jl. Menoreh 3 no 3 usia 25 tahun. Apakah betul mbak?
Apoteker : Baik, saya akan menjelaskan aturan dan cara pakai obat nya. Untuk yang
diminum ada Tetrasiklin 500 mg melanjutkan terapi seperti kemarin ya mbak
dengan aturan pakai 2 kali sehari 1 kapsul setelah makan. Harus diminum rutin
sampai habis ya karena ini Antibiotik. Untuk salepnya dari doker Rengganis
diganti Benzolac CL gel ya, nanti dipakai pada malam hari saja menjelang tidur,
tp muka harus dibersihkan terlebih dahulu ya mbak, bisa pakai air hangat yang
ditaruh dihanduk besar untuk antiseptik muka sebelum dioleskan gel nya. Untuk
salep tretinoin yang kemarin masih tidak ya mbak?
Apoteker : Baik mbak, untuk tretinoin nya dihentikan. Sekarang pakai benzolac CL saja
ya.
Apoteker : Baik mbak, bisa diulang aturan dan cara pakai obat nya? Untuk memastikan
apa yang saya sampaikan dapat diterima dengan baik.
Pasien : Baik mas, untuk tetrasiklin nya diminum 2 kali sehari setelah makan dan harus
sampai habis, untuk benzolac cl nya dioleskan pada malam hari saja menjelang
tidur setelah dibersihkan mukanya ya.
Apoteker : Betul sekali mbak, diusahakan untuk selalu menjaga kebersihan muka ya
mbak, apabila berpergian keluar usahakan pakai masker dan memakai pelembab
maupun SPF ya. Untuk sprai sarung bantal guling juga tiap seminggu sekali
diganti karena saat tidur kita tidak tau muka kita menempel di sarung bantal
guling, kurangi konsumsi makanan junkfood gorengan yang dapat memicu
timbulnya jerawat, perbanyak minum air putih dan buah buahan yang
mengandung antioksidan tinggi seperti apel jeruk melon anggur ya mbak,
usahakan olahraga juga agar sirkulasi darah dan oksigen lancar dan membuat
segar kulit kita.
Pasien : Wah terimakasih informasi yang diberikan ya mas bukhori, sangat membantu
sekali.
Apoteker : Baik mbak sama sama, baik apakah ada yang mau ditanyakan lagi mbak?