Dasar Motor 3 Fasa
Dasar Motor 3 Fasa
Motor induksi atau disebut dengan motor asinkron, pada prinsipnya adalah jenis
motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi pada medan magnet yang berada di
antara rotor dan stator. Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan
memanfaatkan perbedaan fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian
rotornya. Perbedaan fasa pada motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Berikut ini
merupakan bagan klasifikasi dari motor listrik :
Dikatakan sebagai motor induksi karena motor baru bisa bekerja bila konduktor rotor
terinduksi oleh medan putar magnet pada stator. Dikatakan motor asinkron karena motor
ini bekerja berdasarkan adanya perbedaan antara putaran medan stator (Ns) dan putaran
rotor (Nr). Motor dikatakan mengalami slip karena pada motor asinkron 3 phase Ns > Nr,
slip sendiri adalah besarnya perbedaan antara Ns dan Nr. Motor induksi / motor asinkron 3
phase di-supply dengan tegangan 3 fase ( R, S, T).
1 Stator
Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan biasanya terletak
mengelilingi rotor. Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan mempunyai alur – alur
sebagai tempat meletakkan kumparan. Stator bisa berupa gulungan kawat tembaga
yang berinteraksi dengan jangkar dan membentuk medan magnet untuk mengatur
perputaran rotor. Stator inilah yang dihubungkan langsung ke sumber tegangan 3
fase.
Gambar 3 Stator pada motor asinkron 3 fasa
(Sumber : www.electricaledition.com, grabcad.com)
2 Rotor
Rotor adalah bagian dari motor listrik yang berputar pada sumbu rotor.
Bagian ini terdiri dari inti rotor, kumparan rotor dan alur rotor. Perputaran rotor di
sebabkan karena adanya medan magnet dan lilitan kawat email pada rotor. Sedangkan
torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh banyaknya lilitan kawat dan juga
diameternya. Rotor pada motor AC dibagi menjadi 2, yaitu :
1 Rotor Belit
Rotor belit terdiri atas belitan fasa banyak, belitan ini dimasukkan
ke dalam alur-alur inti rotor. Belitan ini sama dengan belitan stator, tetapi
belitan selalu dihubungkan secara bintang. Tiga buah ujung-ujung belitan
dihubungkan ke terminal- terminal brush / slip ring yang terletak pada poros
rotor.
Pada jenis rotor lilit kita dapat mengatur kecepatan motor dengan
cara mengatur tahanan belitan rotor tersebut. Pada keadaan kerja normal,
brush yang berhubungan dengan slip ring mengalami short circuit.
8. Bila nr = ns, maka tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada
kumparan jangkar rotor. Dengan demikian tidak dihasilkan torsi. Torsi motor akan
ditimbulkan apabila nr lebih kecil dari ns.
9. Dilihat dari cara kerjanya, motor asinkron disebut juga dengan motor induksi.
Mengenai prinsip rotor bisa berputar karena adanya induksi dari stator diperjelas melalui
skema berikut :
Ketika waktu t1, kabel dari R bernilai negatif begitu juga R’ merupakan kebalikannya
yaitu bernilai positif. Begitu juga dengan kabel S dan T.(lihat gambar) ( nilai positif dan
negatif dilihat dari grafik sinus cosinus kabel R S T )
Ketika waktu t2, kabel R bernilai negatif dan seterusnya (lihat gambar)
Ketika waktu t3, kabel R bernilai negatif dan seterusnya (lihat gambar)
Kita bisa lihat dari t1 hingga t3 medan kutub berputar kearah kanan ( searah jarum jam )
Inilah prinsip dasar rotor pada motor 3 fase bisa berputar karena adanya induksi dari stator
yang diberi sumber tegangan 3 fase ( kabel R S dan T )
Dari persamaan di atas, maka jika kita ingin merubah-rubah nilai Ns, dapat
dilakukan dengan mengubah nilai frekuensi dari sumber (f) atau mengubah jumlah
kutub motor (p). Semakin besar frekuensi maka semakin besar pula kecepatan
putaran motor (Ns) yang kita dapatkan, begitu juga sebaliknya. Sedangkan semakin
banyak jumlah kutub, maka semakin kecil pula kecepatan motor yang dihasilkan, dan
berlaku juga sebaliknya.
Pada gambar di atas, jika fase yang masuk ke motor sesuai dengan fasenya, maka
motor akan berputar searah jarum jam (Clockwise) akan tetapi jika fase yang bekerja
dengan urutan 2 phase terbalik masuk ke motor, maka perubahan urutan phase ini
akan menyebabkan perubahan arah putaran motor dari Clockwise menjadi Counter
Clockwise (Berlawanan arah jarum jam). Jadi dengan merubah urutan phase yang
masuk ke motor maka arah putaran motor dapat diubah.
Gambar 7 Kapasitor
(Sumber : www.ascapacitor.com)
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif
akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama
muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak
dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa
menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi.
7 Aplikasi
Berikut aplikasi motor asinkron 3 phase di darat dan di laut :
2 Motor untuk Blower berfungsi sebagai pedingin, sistem exhaust, dan alat
Blower ventilasi udara. Motor 3 phase umumnya digunakan sebagai
penggerak shaft pada blower.
Gambar 9 Blower YWDF4D600 dan Spesifikasinya
(Sumber : weimash.en.alibaba.com)
3 Motor pada Crane merupakan alat untuk memindah (vertikal maupun
Crane horizontal) benda yang umumnya berat. Alat penggerak utama
pada crane umumnya menggunakan motor AC asinkron 3 phase,
karena ekonomis, konstruksinya kuat, dan cocok untuk tegangan
tinggi.