Anda di halaman 1dari 12

1 Pengertian Motor 3 Fasa

Motor induksi atau disebut dengan motor asinkron, pada prinsipnya adalah jenis
motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi pada medan magnet yang berada di
antara rotor dan stator. Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan
memanfaatkan perbedaan fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian
rotornya. Perbedaan fasa pada motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Berikut ini
merupakan bagan klasifikasi dari motor listrik :

Gambar 1 Klasifikasi Motor Listrik


(Sumber : elektronika-dasar.web.id)

Dikatakan sebagai motor induksi karena motor baru bisa bekerja bila konduktor rotor
terinduksi oleh medan putar magnet pada stator. Dikatakan motor asinkron karena motor
ini bekerja berdasarkan adanya perbedaan antara putaran medan stator (Ns) dan putaran
rotor (Nr). Motor dikatakan mengalami slip karena pada motor asinkron 3 phase Ns > Nr,
slip sendiri adalah besarnya perbedaan antara Ns dan Nr. Motor induksi / motor asinkron 3
phase di-supply dengan tegangan 3 fase ( R, S, T).

2 Bagian – Bagian Motor 3 Fasa


Konstruksi motor asinkron 3 fasa terdiri atas dua bagian yaitu bagian rotor dan
bagian stator. Stator adalah bagian motor yang diam, sedangkan rotor adalah bagian motor
yang bergerak atau berputar.

Gambar 2 Konstruksi Motor Asinkron 3 Fasa


(Sumber : www.etcs.ipfw.edu)

1 Stator
Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan biasanya terletak
mengelilingi rotor. Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan mempunyai alur – alur
sebagai tempat meletakkan kumparan. Stator bisa berupa gulungan kawat tembaga
yang berinteraksi dengan jangkar dan membentuk medan magnet untuk mengatur
perputaran rotor. Stator inilah yang dihubungkan langsung ke sumber tegangan 3
fase.
Gambar 3 Stator pada motor asinkron 3 fasa
(Sumber : www.electricaledition.com, grabcad.com)
2 Rotor
Rotor adalah bagian dari motor listrik yang berputar pada sumbu rotor.
Bagian ini terdiri dari inti rotor, kumparan rotor dan alur rotor. Perputaran rotor di
sebabkan karena adanya medan magnet dan lilitan kawat email pada rotor. Sedangkan
torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh banyaknya lilitan kawat dan juga
diameternya. Rotor pada motor AC dibagi menjadi 2, yaitu :

1 Rotor Belit
Rotor belit terdiri atas belitan fasa banyak, belitan ini dimasukkan
ke dalam alur-alur inti rotor. Belitan ini sama dengan belitan stator, tetapi
belitan selalu dihubungkan secara bintang. Tiga buah ujung-ujung belitan
dihubungkan ke terminal- terminal brush / slip ring yang terletak pada poros
rotor.
Pada jenis rotor lilit kita dapat mengatur kecepatan motor dengan
cara mengatur tahanan belitan rotor tersebut. Pada keadaan kerja normal,
brush yang berhubungan dengan slip ring mengalami short circuit.

Gambar 4 Rotor Belit


(Sumber : circuitglobe.com)
2 Rotor Sangkar
Motor induksi jenis rotor sangkar lebih banyak digunakan daripada
jenis rotor lilit, sebab rotor sangkar mempunyai bentuk yang sederhana.
Belitan rotor terdiri atas batang-batang penghantar yang ditempatkan di dalam
alur rotor. Batang penghantar ini terbuat dari tembaga, alloy atau alumunium.
Ujung-ujung batang penghantar dihubungkan singkat oleh cincin
penghubung, sehingga berbentuk sangkar burung.
Karena batang penghantar rotor yang telah dihubung singkat (short
curcuit), maka tidak dibutuhkan tahanan luar yang dihubungkan seri dengan
rangkaian rotor pada saat awal berputar. Alur-alur rotor biasanya tidak
dihubungkan sejajar dengan sumbu (poros) tetapi sedikit miring.
Gambar 5 Bagian-Bagian Rotor Sangkar
(Sumber : slideplayer.com)

3 Perbandingan Motor Listrik


3.1 Perbandingan Motor Listrik (AC dan DC)
Motor Listrik AC Motor Listrik DC
1. Sumber arus AC (bolak balik). 1. Sumber arus DC (Searah).
2. Putaran motor asinkron. 2. Putaran motor sinkron.
3. Digunakan untuk peralatan yang 3. Digunakan untuk peralatan yang
memerlukan torsi rendah. memerlukan torsi tinggi.
4. Tidak memiliki komutator. 4. Memiliki komutator yang berfungsi
5. Perawatan lebih mudah. sebagai jembatan arus antara supply
6. Harga motor AC lebih murah. dan rotor.
5. Perawatan lebih susah.
6. Harga motor DC lebih mahal.

3.2 Perbandingan Motor Listrik Sinkron dan Asinkron


Motor Listrik Sinkron Motor Listrik Asinkron
1. Sumber tegangan 3 fasa 1. Sumber tegangan 1 fasa dan 3 fasa
2. Kecepatan motor secara teori sesuai 2. Kecepatan motor tergantung beban
dengan persamaan ns = 120 f/p 3. Tidak diperlukan karbon brush
3. Diperlukan karbon brush penghubung antara belitan rotor dan
penghubung antara belitan rotor dan terminal box
terminal box 4. Rotor motor dibagi menjadi rotor
4. Rotor motor dibagi menjadi salient sangkar dan rotor belitan
pole dan non-salient pole 5. Digunakan untuk peralatan yang
5. Digunakan untuk peralatan yang tidak memerlukan kecepatan yang
memerlukan kecepatan konstan konstan
pada beban yang berubah 6. Perubahan tegangan input
6. Perubahan tegangan input tidak mempengaruhi torsi
mempengaruhi torsi 7. Perawatan mudah
7. Perawatan susah

3.3 Perbandingan motor listrik 1 fasa dengan 3 fasa


Motor 1 Phase Motor 3 Phase
1. Sumber arus bolak balik 1 fasa 1. Sumber arus bolak balik 3 fasa
2. Menggunakan 2 kabel 2. Menggunakan 3 kabel
3. Starting motor menggunakan sistem 3. Starting motor tidak menggunakan
lain sistem lain
4. Daya yang dihasilkan kecil 4. Daya yang dihasilkan besar
5. Umumnya digunakan untuk 5. Umumnya digunakan untuk industri
keperluan rumah tangga dan perhotelan
6. Memerlukan kapasitor untuk 6. Tidak memerlukan kapasitor untuk
starting motor starting motor
7. Putaran motor cenderung lebih 7. Putaran motor tidak sehalus motor 1
halus fasa
8. Bisa digunakan pada peralatan 3 8. Tidak bisa digunakan pada peralatan
fasa 1 fasa

3.4 Kelebihan dan Kekurangan Motor Asinkron 3 Phase


Kelebihan Kekurangan
1. Tidak memerlukan kapasitor 1. Kemampuan kontrol kecepatan
untuk starting motor. kurang.
2. Harga lebih murah. 2. Arus start tinggi.
3. Untuk rotor sangkar, konstruksi 3. putaran kurang halus.
lebih kuat dan tahan lama. 4. Terjadi slip.
4. Perawatan minim. 5. Pada beban rendah, power factor
menjadi sangat rendah.

4 Prinsip Kerja Motor 3 Fasa


Motor asinkron 3 phase biasa juga disebut dengan motor induksi 3 phase, berfungsi
mengubah energi listrik 3 phase menjadi sebuah energi mekanik. Ada beberapa prinsip kerja
motor asinkron antara lain:
1. Apabila sumber tegangan tiga fase dipasang pada kumparan stator, maka akan timbul
medan putar dengan kecepatan ns = 120 f/p.
2. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor, akibatnya
pada kumparan rotor timbul tegangan induksi (ggl).
3. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka ggl (E) akan
menghasilkan arus ( I ).
4. Adanya arus ( I ) di dalam medan magnet menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.
5. Bila torsi mula yang dihasilkan oleh gaya ( F ) pada rotor yang cukup besar untuk
mengikuti torsi beban, maka rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.
6. Seperti dijelaskan pada no. 2 bahwa tegangan induksi timbul karena terpotongnya
batang konduktor rotor oleh medan putar stator. Maksudnya agar tegangan terinduksi
diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan
kecepatan berputar rotor (nr).
7. Perbedaan kecepatan antara ns dan nr disebut dengan slip (S). Dapat dinyatakan
dengan persamaan :
S = ( ns – nr ) / ns x 100%

8. Bila nr = ns, maka tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada
kumparan jangkar rotor. Dengan demikian tidak dihasilkan torsi. Torsi motor akan
ditimbulkan apabila nr lebih kecil dari ns.
9. Dilihat dari cara kerjanya, motor asinkron disebut juga dengan motor induksi.

Mengenai prinsip rotor bisa berputar karena adanya induksi dari stator diperjelas melalui
skema berikut :
Ketika waktu t1, kabel dari R bernilai negatif begitu juga R’ merupakan kebalikannya
yaitu bernilai positif. Begitu juga dengan kabel S dan T.(lihat gambar) ( nilai positif dan
negatif dilihat dari grafik sinus cosinus kabel R S T )
Ketika waktu t2, kabel R bernilai negatif dan seterusnya (lihat gambar)
Ketika waktu t3, kabel R bernilai negatif dan seterusnya (lihat gambar)
Kita bisa lihat dari t1 hingga t3 medan kutub berputar kearah kanan ( searah jarum jam )
Inilah prinsip dasar rotor pada motor 3 fase bisa berputar karena adanya induksi dari stator
yang diberi sumber tegangan 3 fase ( kabel R S dan T )

5 Pengaturan Putaran Motor


5.1 Pengaruh Kecepatan Putaran Motor
Pengaturan kecepatan putaran motor dapat dihitung dengan rumus :
𝟏𝟐𝟎𝒇
𝑵𝒔 =
𝑷
Keterangan : Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Jumlah Kutub motor

Dari persamaan di atas, maka jika kita ingin merubah-rubah nilai Ns, dapat
dilakukan dengan mengubah nilai frekuensi dari sumber (f) atau mengubah jumlah
kutub motor (p). Semakin besar frekuensi maka semakin besar pula kecepatan
putaran motor (Ns) yang kita dapatkan, begitu juga sebaliknya. Sedangkan semakin
banyak jumlah kutub, maka semakin kecil pula kecepatan motor yang dihasilkan, dan
berlaku juga sebaliknya.

a. Pengaruh Frekuensi Terhadap Kecepatan Putaran Motor


Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa semakin besar frekuensi maka
semakin besar pula kecepatan motor yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya
mengapa hal ini bisa terjadi perhatikan skema dibawah ini :

Contoh perbandingan kecepatan motor dengan frekuensi 1 Hz dan 2 Hz


pada waktu t1 dan t2
Dari skema diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk frekuensi 2 Hz ,
putaran motor lebih cepat dari pada untuk frekuensi 1 Hz dalam waktu t1 dan t

b. Pengaruh Kutub Terhadap Kecepatan Putaran Motor


Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa semakin besar jumlah kutub
maka semakin kecil pula kecepatan motor yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya
mengapa hal ini bisa terjadi perhatikan skema dibawah ini :

Putaran dengan 2 kutub

Putaran dengan 4 kutub

Berdasarkan skema diatas dapat ditarik kesimpulan ,jika menggunakan 2


kutub maka putaran motor akan lebih cepat ( 2 kali ) daripada menggunakan 4
kutub.

5.2 Membalik Putaran Motor


Untuk membalikkan putaran pada motor asinkron bisa dengan cara menukar 2
sumber fasa yang berbeda, pemindahan tersebut akan menyebabkan putaran yang
berbeda yaitu searah jarum jam dan berlawanan jarum jam. Maksudnya adalah,
misalnya urutan phase yang masuk adalah R-S-T, untuk merubah arah putarannya
phase masukan diubah menjadi T-S-R atau S-R-T atau R-T-S. Perhatikan gambar
dibawah ini :
Gambar 6 Perubahan Rangkaian 3 Phase pada Motor
(Sumber : www.myodesie.com)

Pada gambar di atas, jika fase yang masuk ke motor sesuai dengan fasenya, maka
motor akan berputar searah jarum jam (Clockwise) akan tetapi jika fase yang bekerja
dengan urutan 2 phase terbalik masuk ke motor, maka perubahan urutan phase ini
akan menyebabkan perubahan arah putaran motor dari Clockwise menjadi Counter
Clockwise (Berlawanan arah jarum jam). Jadi dengan merubah urutan phase yang
masuk ke motor maka arah putaran motor dapat diubah.

Putaran searah jarum jam

Putaran berlawanan jarum jam


6 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan
menyimpan elektron selama waktu yang tidak tertentu. Pada Kapasitor terjadi perubahan
kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam
farad. Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal
misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain.

Gambar 7 Kapasitor
(Sumber : www.ascapacitor.com)

Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif
akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama
muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak
dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa
menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi.

7 Aplikasi
Berikut aplikasi motor asinkron 3 phase di darat dan di laut :

6.1 Aplikasi di Darat


No. Nama Penjelasan
1 Traction Kereta listrik menggunakan motor 3 asinkron phase sebagai
Motor pada prime mover-nya, dikarenakan motor jenis ini awet dan kuat.
Kereta Variasi kecepatan pada kereta menggunakan gearbox.
Listrik Motor yang digunakan memiliki daya 850 kW, tegangan 2180
V, arus 270/310 A, dan bobot 1 ton. Lokomotif yang
menggunakan motor ini bertipe WAG-9 dari India dengan berat
123 ton.

Gambar 8 Lokomotif WAG-9 dan Traction Motor


(Sumber : traintrackers.com, www.railproductsinternational.com)

2 Motor untuk Blower berfungsi sebagai pedingin, sistem exhaust, dan alat
Blower ventilasi udara. Motor 3 phase umumnya digunakan sebagai
penggerak shaft pada blower.
Gambar 9 Blower YWDF4D600 dan Spesifikasinya
(Sumber : weimash.en.alibaba.com)
3 Motor pada Crane merupakan alat untuk memindah (vertikal maupun
Crane horizontal) benda yang umumnya berat. Alat penggerak utama
pada crane umumnya menggunakan motor AC asinkron 3 phase,
karena ekonomis, konstruksinya kuat, dan cocok untuk tegangan
tinggi.

Gambar 10 Motor untuk Crane dan Spesifikasinya


(Sumber : www.kirloskar-electric.com)
4 Pompa Pompa sumur digunakan untuk memberi tekanan pada fluida
Sumur cair, khususnya air untuk disalurkan. Motor asinkron 3 fase
digunakan karena ekonomis, konstruksinya kuat, serta pompa
tidak membutuhkan variasi kecepatan/putaran.

Gambar 11 Pompa Sumur Dangkal Shimizu PL 138 BIT dan


Spesifikasinya
(Sumber : tokopompaonline.com)
5 Motor untuk Bor digunakan untuk membuat lubang pada benda dengan
Bor diamter tertentu. Motor asinkron 3 fase digunakan karena
ekonomis, konstruksinya kuat, serta bor tidak membutuhkan
variasi kecepatan/putaran.
Gambar 12 Bor Woodpecker 3-16mm Pedestal Drill dan
Spesifikasinya
(Sumber : www.technologysupplies.co.uk)

6.2 Aplikasi di Laut


No. Nama Penjelasan
1 Motor pada Blower adalah alat yang digunakan untuk mensirkulasikan atau
Blower menaikkan tekanan udara. Motor asikron 3 fasa memutar poros
baling baling pada blower, sehingga blower dapat berfungsi.
Blower untuk kapal tanker 6500 DWT, Lpp 120 m, Lebar 20 m,
Sarat 8 m, Cb 0.8, dan kecepatan dinas 12 knot.

Gambar 13 Spesifikasi Motor pada Blower


(Sumber : Puspitasari, 2009)
2 Pompa Air Pompa air laut pada kapal berfungsi untuk menghisap air laut dari
Laut luar kapal, yang nantinya air laut tersebut dapat digunakan untuk
berbagai hal, misalnya untuk air pendingin dan ballast. Motor 3
fasa akan memutar poros impeller pada pompa.
Pompa untuk kapal tanker 6500 DWT, Lpp 120 m, Lebar 20 m,
Sarat 8 m, Cb 0.8, dan kecepatan dinas 12 knot.

Gambar 14 Spesifikasi motor pompa air laut


(Sumber : Puspitasari, 2009)
3 Kompresor Kompresor berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida gas.
Tujuan meningkatkan tekanan adalah untuk mengalirkan fluida
gas untuk proses tertentu.
Kompresor untuk kapal tanker 6500 DWT, Lpp 120 m, Lebar 20
m, Sarat 8 m, Cb 0.8, dan kecepatan dinas 12 knot.
Gambar 15 Spesifikasi kompresor
(Sumber : Puspitasari, 2009)
4 Windlass Windlass berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan jangkar
kapal. Putaran dari motor 3 phase digunakan untuk memutar
poros windlass.
Windlass yang digunakan bertenaga 15 kW untuk kapal dengan
Lpp 99.35 m, Lebar 18.42 m, Sarat 7.32 m, dan kecepatan dinas
13 knot.
5 Bow Bow thruster adalah suatu alat pendorong yang dipasang pada sisi
Thruster samping haluan kapal tertentu untuk membantu maneuver kapal.
Oleh karena daya yang dibutuhkan besar maka menggunakan
motor 3 phase.
Thruster untuk kapal dengan panjang total 34 m, Lpp 31.15 m,
Lebar 9 m, dan Sarat 8 m.

Gambar 16 Spesifikasi bow thtuster


(Sumber : Irwanto, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
 Admin, http://belajarelektronika.net/pengertian-motor-listrik-3-fasa/ 2016
 Admin, http://elektronika-dasar.web.id/definisi-kapasitor/ 2015
 Irwanto. 2010. Analisa Kebutuhan Daya Listrik untuk Penambahan Bow Thruster akibat
Perubahan Fungsi Kapal Dari Tug Boat menjadi Supply Vessel.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS- Undergraduate-14424-4208100513-Presentation.pdf. 16
Maret 2016 (01.35)
 http://www.electrotechnik.net/2015/06/what-are-advantages-and-disadvantages.html
 Puspitasari, P. 2009. Analisa Supply Aliran Udara terhadap Variabel Suhu, Tekanan dan
Kecepatan Udara pada Kamar Mesin Kapal Tanker 6500 DWT menggunakan Comutational
Fluid Dynamics. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27600-2409106002-paper-
puspa.pdf. 16 Maret 2016 (01.20)
 https://www.myodesie.com/wiki/index/returnEntry/id/3025

Anda mungkin juga menyukai