Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BY. NY” SITI JAMILA “ USIA 3 HARI DENGAN PRETERM DAN
BBLR
DI RSUD dr. H. SLAMET MARTODIRDJO
PAMEKASAN

Disusunoleh :
Nur Lailah
Siti Lailatul Jannah
Imaroh
Sri Wahyu Ningsih

PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN


UNIVERSITAS ISLAM MADURA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Kelompok : 2 (Dua)

Judul : By. Ny” Siti Jamila “ Usia 3 Hari Dengan Preterm Dan Bblr

LAPORAN INI TELAH DI PERIKSA DAN DI SAHKAN PADA:

Hari : Sabtu

Tanggal : 26 Oktober 2019

Ruangan : NICU

Mengetahui

Kepala Ruangan Pembimbing Praktek

(Sitti Nur Jannah, A.Md.Kep) (Frista Nofias E.P, A.Md.Kep)


BAB I

LANDASAN TEORI

1. Definisi persalinan prematur

menurut WHO adalah lahirnya bayi sebelum kehamilan berusia lengkap 37 minggu
(Krisnadi, 2009). Bayi lahir prematur umumnya lebih disebabkan oleh komplikasi
kehamilan yang membuat kandungan ibu dalam rahim lemah sehingga janin harus
segera dilahirkan

(Fikawati & Syafiq, 2015).

Bayi prematur terutama yang lahir dengan usia kehamilan <32 minggu,
mempunyai risiko kematian 70 kali lebih tinggi,karena mereka mempunyai kesulitan
untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim akibat ketidakmatangan sistem
organ tubuhnya seperti paru-paru, jantung, ginjal, hati dan sistem pencernaannya
(Krisnadi, 2009).

Bayi kurang bulan atau prematur biasanya mengalami penyulit dan memerlukan
perawatan yang memadai (Kemenkes RI, 2011).

Karakteristik prematuritas pada sebuah kehamilan akan di picu oleh karakteristik


pasien dengan status sosio ekonomi yang rendah termasuk di dalamnya penghasilan
rendah, pendidikan yang rendah sehingga mempengaruhi pola nutrisi yang rendah;
umur kehamilan pada usia 16 tahun dan primigravida >30 tahun; riwayat pernahirkn
prematur; pekerjaan fisik yang berat, tekanan mental (stress) atau kecemasan yang
tinggi dapat meningkatkan kejadian prematur, merokok lebih dari 10 batang sehari;
penggunaan obat bius/kokain

(Rukiyah & Yulianti, 2010).

Dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup bulan, bayi prematur terutama yang lahir
dengan usia kehamilan < 32 minggu, mempunyai risiko kematian 70 kali lebih tinggi,
karena mereka mempunyai kesulitan untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar
rahim akibat ketidakmatangan sistem organ tubuhnya seperti paru-paru, jantung,
ginjal, hati dan sistem pencernaannya (Prof. DR. dr Sofie R. Krisnadi dkk, 2009).

2. Hubungan kelahiran prematur dengan BBLR

Penyebab terbanyak terjadinya bayi BBLR adalah kelahiran prematur. Semakin


muda usia kehamilan semakin besar risiko jangka pendek dan panjang dapat terjadi
seperti

a) hipotermi,

b) hipoglikemia,

c) hiperglikemia,
d) gangguan perkembangan dan pertumbuhan (Proverawati,2010).

Untuk itu perlu dilakukan perawatan khusus pada bayi BBLR. Hal itu harus segera
dilakukan perawatan seperti alat bantu pernapasan, nutrisi, perawatan intesif inkubator
atau dengan Metode Kanguru. Bila tidak dilakukan perawatan pada bayi BBLR akan
mengakibatkan kesakitan bahkan kematian (Atika Proverawati,2010)

BBLR merupakan salah satu masalah kesehatan yang memerlukan perhatian di


berbagai negara terutama pada negara berkembang atau negara dengan sosio-ekonomi
rendah. WHO (World Health Organization) mendefinisikan BBLR sebagai bayi yang
lahir dengan berat ≤ 2500 gr. WHO mengelompokkan BBLR menjadi 3 macam, yaitu

e) BBLR (1500–2499 gram)

f) BBLSR (10001499 gram)

g) BBLER (< 1000 gram)

 Sutan, et.al., (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa BBLR dapat


disebabkan oleh beberapa hal seperti

1. faktor ibu (status gizi, umur, paritas, status ekonomi)

2. riwayat kehamilan buruk (pernah melahirkan BBLR, aborsi)

3. asuhan antenatal care yang buruk

4. keadaan janin.

5. Wanita dengan status ekonomi rendah cenderung memiliki asupan makanan yang
tidak memadai, sanitasi tempat tinggal yang buruk, dan kemampuan untuk mencari
perawatan selama kehamilan yang kurang sehingga dapat mempengaruhi berat lahir
bayi mereka (Perera & Manzur, 2014).

6. Usia ibu ≤ 15 tahun memiliki risiko tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat
rendah

 penyebab kejadian BBLR memiliki kesamaan yaitu disebabkan karena adanya


suatu gangguan atau penyakit yang menyertai ibu hamil seperti

a. anemia

b. Kekurangan Energi Kronis (KEK),

c. preeklamsia/eklamsia,

d. gemelli (kehamilan ganda) dan lainnya sehingga mengakibatkan bayi lahir sebelum
waktunya dengan berat kurang dari 2500 gram. Pendidikan bagi ibu hamil tentang gizi
seimbang, perawatan bayi dengan BBLR, menyusui bayi secara eksklusif diberikan
pada waktu pelaksanaan kelas ibu hamil ditujukan untuk menekan angka kematian
bayi oleh karena BBLR. Pemberian asupan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK) perlu di sosialisasikan dan lebih ditingkatkan pelaksanaannya pada masyarakat
guna kelangsungan hidup bayi agar menjadi generasi yang sehat dan cerdas
(Kemenkes RI, 2017).

KAPAN SEBAIK NYA PENDIDIKAN TENTANG GIZI SEIMBANG PADA IBU


HAMIL

Pendidikan bagi ibu hamil tentang gizi seimbang, perawatan bayi dengan BBLR,
menyusui bayi secara eksklusif diberikan pada waktu pelaksanaan kelas ibu hamil
ditujukan untuk menekan angka kematian bayi oleh karena BBLR. Pemberian asupan
gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) perlu di sosialisasikan dan lebih
ditingkatkan pelaksanaannya pada masyarakat guna kelangsungan hidup bayi agar
menjadi generasi yang sehat dan cerdas (Kemenkes RI, 2017).
DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, S.(2017). Menagemen asuhan pada bayi prematur.

journal karya tulis ilmiah. 16,17,18


Wahyuni,N.(2016).Asuhan kebidanan pada neonatus prematur dengan berat badan lahir
rendah .journal of midwafery care in prematur, low weigt of brith 2,4

Hartiningrum,I. fitriyah,N.( 2018)berat badan lahir rendah di provinsi jawa timur.

journal biometrika dan kependudukan 4,6,7


BAB II

ASKEB TEORI

I. PENGKAJIAN

A. Data Subyektif

Data subyektif adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu

pendapatan terhadap suatu situasi dari kajadian meliputi :

1) Identitas / biodata antara lain :

a) Nama bayi : Untuk mengetahui identitas bayi

b) Umur bayi : Untuk mengetahui umur bayi yang nantinya

disesuaikan dengan tindakan yang akan

dilakukan.

c) Tanggal/jam/lahir : Untuk mengetahui kapan bayi lahir

disesuaikan dengan hari perkiraan lahir.

d) Barat badan : Untuk mengetahui kesesuaian antara berat

badan dengan umur kehamilan bayi

prematur. Normalnya 2500 gr – 3500 gr

Pada kasus bayi premature

e) Panjang badan : Untuk mengetahui kesesuaian antara panjang badan dan umur
kehamilan pada bayi prematur. Normalnya 45 – 50 cm ,panjang badan kurang dari
46 cm

f) Nama ibu/ ayah : Untuk mengetahui identitas orang tua bayi.

g) Umur : Pada kasus umur ibu yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
dapat menyebabkan terjadinya bayi prematur.

h) Suku bangsa : Berguna untuk mengetahui faktor pembawa


i) Agama : Untuk mengetahui motivasi kepada keluarganya sesuai dengan agamanya.

j) Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pendidikan yang nantinya penting dalam


memberikan KIE tentang perawatan bayi.

k) Pekerjaan : Untuk mengetahui gambaran keadaan sosial ekonomi berhubungan


dengan
kemampuan dalam mencukupi kebutuhan nutrisi.

l) Alamat : Untuk mendapatkan gambaran tentang tempat dimana pasien tinggal.

2) Keluhan utama

Pada kasus bayi baru lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu.

3) Riwayat kehamilan sekarang

Berisi hari pertama haid terakhir (HPHT), hari perkiraan lahir (HPL), frekuensi
pemeriksaan ante natal (ANC), yang memeriksa, keluhan, imunisasi, golongan darah
ibu dan ayah, ibu hamil beberapa dan keadaan sekarang bagaimana.Pada kasus bayi
premature disebabkan karena hamil dengan hidramnion, hamil ganda dan perdarahan
antepartum.

4) Riwayat penyakit kehamilan

Untuk mengetahui adanya perdarahan, preklamasi, eklampsi, inkompetensi serviks,


uterus bikornis, trauma pada masa kehamilan baik fisik maupun psikologis sebagai
penyebab kelahiran prematur

5) Kebiasaan ibu sewaktu hamil

Untuk mengetahui kebiasaan ibu yaitu pola makan, obat-obatan, jamu, merokok,
minum alkohol dan lain-lain Pada bayi premature biasanya terjadi pada ibu hamil
yang gizinya kurang.

6) Riwayat persalinan sekarang

Berisi tentang jenis persalinan, penolong, lama persalinan dari kala I sampai kala IV,
keadaan anak, jumlah air ketuban, dan adakah komplikasi dalam persalinan

B. Data Obyektif

Data obyektif adalah data yang didapatkan dari observasi dan diukur . Hal ini diperoleh
dari pemeriksaan bayi yang meliputi :

1) Pemeriksaan umum

a) Untuk mengetahui keadaan umum bayi meliputi tingkatkesadaran (sadar penuh,


apatis, gelisah, koma) gerakan yang ekstrim dan ketegangan otot. Pada kasus bayi
dengan prematur keadaan umumnya sadar penuh .

b) Untuk mengetahui tanda-tanda vital (TTV) meliputi :

(1) Suhu

Temperatur axilla yaitu 36,5 0C sampai 37,5 0C.


Pada bayi dengan prematur suhu tubuh normal, tetapi mudah dan cepat sekali
menderita hipotermia bila berada di lingkungan yang dingin

(2) Pernapasan (respirasi rate)

Dinilai saat pernapasan dan bunyi nafas dalam 1 menit

pernapasan normal normal 30-60 x/menit .

Pada bayi prematur frekuensi pernapasan tidak teratur, dan sering timbul apnea

(3) Denyut jantung

Dinilai kecepatan, irama, kekuatan dalam 1 menit. Denyut jantung normal 120-160
x/menit Pada bayi prematur denyut jantung seperti bayi normal, yaitu 100-140 kali per
menit

3) Pemeriksaan fisik sistematis

a) Kepala : Bentuk mesochepal atau mikrocephal serta adakah

kelainan cephal hematom, caputsuccadeneum dan frontale sudah tertutup atau belum

Pada bayi prematur batas dahi dan rambut tidak jelas, rambut lanugo masih banyak

b) Mata : Untuk mengetahui conjungtiva berwarna kemerahan atau tidak, sklera


berwarna atau tidak

c) Telinga : Adakah kotoran atau cairan, bagaimana tulang rawan daun telinga belum
sempurna pertumbuhanna sehingga seolah-olah tidak teraba tulang rawan daun telinga

d) Hidung : Adakah nafas cuping, kotoran yang menyumbat dijalan nafas

e) Mulut : Adakah sianosis dan bibir kering. adakah kelainan labioskisis,


labiopalastoskisis f) Leher : Adakah pembesaran kelenjar thyroid

g) Dada : Adakah pembesaran buah dada, pernapasan, adakah retraksi, frekuensi bunyi
jantung, adakah kelainan.

h) Abdomen : Bentuk, pembesaran hati dan limfa, tali pusat berdarah atau tidak, jumlah
pembuluh darah pada tali pusat, warna tali pusat, sering tampak peristaltic usus

i) Kulit : Ada atau tidak kemerahan pada kulit atau pembengkakan, postula, luka atau
trauma, bercak atau tanda abnormal pada kulit, elastisitas kulit, serta ada tidaknya ruam
popok. Pada bayi premature jaringan subkutan kulit tipis atau kurang.

j) Genetalia : Jika laki-laki apakah testis sudah turun pada skrotum, jika perempuan
apakah labiamayora sudah menutupi labiaminoraPada kasus bayi prematur pada laki-
laki pigmenasi dan rugaepada skrotum kurang, testis belum turun ke dalam skrotum,
untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labiaminora belum tertutup oleh
labiamayora

k) Ekstremitas : Adakah kelainan seperti polidaktili atau syndaktili, adakah tulang yang
retak misalnya clavicula

l) Tulang punggung : Adakah pembengkakan atau ada spina

m) Anus : Adakah Atresia/ tidak

4) Pemeriksaan reflek

a) Reflekmoro

Lengan ekstensi, jari-jari mengembang, kepala terlempar ke belakang, dan tungkai


sedikit ekstensi. Lengan kembali ke tengah dengan tangan menggenggam. Tulang
belakang dan ekstremitas bawah ekstensi. Pada bayi prematur reflekmoronegatif

b) Reflekrooting

Sentuhan pada pipi ataubibirmenybabkan kepala menoleh ke arah sentuhan. Pada


bayi prematur reflekrooting lemah

c) Refleksuching

Reflek menghisap dengan kuat dalam stimulasi. Pada bayi prematur reflek
menghisap dan menelan belum sempurna.

d) Reflekplantar

Jari-jari kaki bayi akan melekuk ke bawah bila jari diletakkan didasar Jari-jari
kakinya. Pada bayi prematur reflekplantarberkurang

e) Reflektonicneck

Bayi melakukan perubahan posisi bila kepala diputar ke satu sisi. Normalnya reflek
ini tidak terjadi setiap kali kepala diputar. Pada bayi reflektonic leher lemah.

f) Reflekplamar

Jari bayi melekuk di sekeliling benda dan menggenggamnya seketika bila jari
diletakkan di telapak tangan Pada bayi prematur reflek menggenggam masih lemah

g) Reflekstaping

Kaki bayi bergerak ke atas dan ke bawah bila disentuhkan ke permukaan yang keras.
Pada bayi reflek bayi berkurang

5) Pemeriksaan antropometri
Pada bayi baru lahir, perlu dilakukan pengukuran antropometri

BB : Normal 2500-4000 gram LIKA : Normal 32-34

PB : Normal 45-51 cm LIDA : Normal 30-38 cm

LILA : Normal 9-11 cm

6) Pola eliminasi

Untuk mengetahui fungsi sistem pencernaan dan metabolisme tubuh meliputi :


BAB dan BAK. Pada kasus bayi premature BAB dan BAK normal antara 6 – 8 kali
perhari

c. Data penunjang

Data yang di peroleh dari hasil laboratorium

II : INTERPRETASI DATA

Diagnosa kebidanan : By. Ny. X umur…..dengan prematur dan BBLR

Dasar :

Data Subjektif :

-Ibu mengatakan umur kehamilannnya kurang dari 37 minggu

- Ibu mengatakan bayinya lahir dengan prematur

Data Objektif :

1) KU: baik, cukup, lemah


2) Kesadaran: composmentis, somnolen, supoor, apatis, koma
3) 2) TTV meliputi Nadi,Respirasi,Suhu
4) Rambut lanugo masih banyak
5) Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas
6) Kuku panjang sudah melewati ujung jari
7) Jaringan lemak subutan tipis atau kurang
8) Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya
9) Tumit mengkilap, telapak kaki halus
10) Alat kelamin pada laki-laki, pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang. Testis
belum turun kedalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol.
Labiaminora belum tertutup oleh labiamayora.
11) Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
12) Vernikscaseosa tidak ada atau sedikit

2. Masalah
Masalah yang sering timbul pada bayi prematur adalah suhu tubuh rendah dan refleks
hisap lemah.

3. Kebutuhan

Pertahankan termoregulasi bayi

Obs. TTV

III. Diagnosa Potensial

1. HIPOTERMI
2. ASFIKSIA

IV. ANTISIPASI

Pada bayi prematur biasanya dirawat di dalam incubator

dengan suhu 350C, bungkus bayi dengan kantong plastik bila perlu

V. INTERVENSI
DX: Bayi ny” S “ usia 1 hari dengan PRETERM dan BBLR
Tujuan jangka panjang : setelah di lakukan asuhan kebiadanan 2x 24 jam di harapkan
kebutuhan O2 terpenuhi dan berat badan bayi meningkat
Kriteria hasil : K/U : baik
BB : Berat badan naik
RENCANA ASUHAN

1. Cuci tangan sebelum dan seseudah kontak dengan pasien


R/ menghindari penyakit bersilang antara pasien dan petugas
2. Barihukan keluarga tentang keadaan bayi saat ini
R/ memotivasi keluarga untuk bersikap kooperatif
3. Observasi suhu tiap 2 jam
R/ suhu yang normal akan membuat metabolisme dalam tubuh tetap normal
4. Pertahankan oksigenasi
R/ mencegah terjadinya sesak nafas
5. Observasi terjadinya distress pernafasan
R/ terjadinya distress pernafasan akan memgganggu fungsi organ
6. Observasi tali pusat
R/ antisipasi terjadinya perdarahan tali pusat dan tetanus
7. Observasi tanda-tanda abnormal
R/antisipasi terjadinya hal yang tidak di inginkan

VI. IMPLEMENTASI

Pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan premature

Disesuaikan dengan intervensi dan kebutuhan

VII. EVALUASI

Dengan menggunakan metode SOAP


ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI NY” SITI JAMILA “ USIA 3 HARI DENGAN PRETREM & BBLR
DI RSUD dr. H. SLAMET MARTODIRDJO
PAMEKASAN
Tanggal pengkajian :23 September 2019
Jam :10:15 wib
Tempat pengkajian : Ruang NICU

I. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama ibu : Ny” S “ Nama ayah : Tn” M”
Umur : 29 tahun Umur : 33 tahun
Agama :islam Agama :islam
Suku/bangsa :Madura/ indonesia Suku/bangsa :Madura/ indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :Pademawu Alamat : Pademawu
2. keluhan utama
Bayi dengan P2001 A001 UK 31-32 minggu T/H/ dengan eklamsia KET:
Jernih tidak ada molase post sc

3. Riwayat obstetri
a. Riwayat kehamilan
G III P2001 A001 UK 31-32 minggu T/H/ dengan eklamsia KET: Jernih tidak
ada molase
Jenis persalinan : SC
Ditolong oleh :dokter

b. keadaan bayi baru lahir


Jenis kelamin :laki-lakiJam/tgl lahir: jam 20:35 wib/20 Sep 2019
Berat badan : 980 gramPanjang badan :32 cm
APGAR SCORE: Kelainan Bawaan: Tidak ada

4. Pola Kebiasaan Sehari -Hari


Pola nutrisi : bayi di puasakan, inf Dextrose ¼ Ns
Pola eliminasi :BAB 2x /hari
Pola istirahat :bayi lebih banyak tidur
Pola aktifitas : tonus otot sedikit fleksi
Personal hygiene : bayi di lap 2x/hari ganti pakaian _+ 2x/hari ganti popok _+
3x/hari

B. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan umum

Keadaan umum: lemah

Kesadaran : Apatis

b. TTV : N:149kali/menit S: 37,1*C RR : 64kali/menit

c. Pemeriksaan Antropometri

BB : 980 gram LIDA:30 cm

PB:32 cm LIKA:28 cm

LILA: 9,5 cm

1- Pemeriksaan fisik/ status


Kepala : simetris, caput succadenium (-),cepal hematom(-), molase(-)

Muka: syanosis(-), reflex glabela (+)

Mata : simetris, kunjungtiva merah muda, skrela putih, reflek pupil (+)
Hidung : simetris, terpasang O2, tidak ada Scret
Telinga: simetris
Mulut: mukosa bibir kering, oral trush(-), reflek rotting (+), menghisap lemah
Leher: tidak teraba bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
dan tyroid, reflek Tonic neck (+)
Kulit : kemerahan, syanosis (-), ikterus (-)
Dada :simetris, retrasksi(-), whezzing (-), ronchi (-)
Ketiak: tidak ada pembasaran kelenjar limfe
Abdomen: Talpus terawat, Peristaltik usus (+),BU (-)
Genetalia: Testis Belum Turun Ke Skrotum, Penis Berlubang
Ekstremitas
Atas :normal, sindaktil(-) polidaktil (-)tidak odema, palmar grapss (+)
Bawah : normal, tidak sindaktil(-) polidaktil(-) tidak odema, reflek babyskin (+),
sedikit fleksi
Palpasi akral: kering hangat
anus : atresia (-)

d. pemeriksan penunjang
GA :62 mg/dl
HB :21,1 g/dl
WBC :10,070/cmm
RBC : 5,06 +/cmm
HCT : 54,5%
PLT : 200 ribu/cmm

II. INTREPRETASI DATA


DX: bayi ny” s” usia 1 hari dengan PRETERM dan BBLR
DS:
DO:Pemeriksaa umum
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran :Apatis
TTV :N:149kali/menit S: 37,1*C RR : 64kali/menit

ANTROPOMETRI: BB : 980 gram


TB : 32 cm
Pemeriksaan fisik:
Mulut : mukosa bibir kering, , oral trush(-), reflek rotting
(+), menghisap lemah
Turgor : cukup
Abdomen : Talpus terawat, Peristaltik usus (+),BU (-)
Genetalia : testis belum turun ke skrotum, penis berlubang
Anus : Atresia (-)
Palpasi Akral : Kering
Pemeriksaan penunjang:
GA :62 mg/dl
HB :21,1 g/dl
WBC :10,070/cmm
RBC : 5,06 +/cmm
HCT : 54,5%
PLT : 200 ribu/cmm

Masalah:bayi di puasakan
Kebutuhan:observasi tanda-tanda abnormal pada bayi,
pertahankan 02,
observasi intek parenteral cairan infus

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Masalah
1. Hipotermi
2. Asfiksia

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA


Konsultasi dengan dokter Sp.A
Pertahankan termoregulasi
Lakukan resusitasi
Pemberian nutrisi parenteral/enteral

V. INTERVENSI
DX: Bayi ny” S “ usia 1 hari dengan PRETERM dan BBLR
Tujuan jangka panjang : setelah di lakukan asuhan kebiadanan 2x 24 jam di harapkan
kebutuhan O2 terpenuhi dan berat badan bayi meningkat
Kriteria hasil : K/U : baik
BB : Berat badan naik
Kebutuhan O2 Terpenuhi
RENCANA ASUHAN:
2. Cuci tangan sebelum dan seseudah kontak dengan pasien
R/ menghindari penyakit bersilang antara pasien dan petugas
2. Barihukan keluarga tentang keadaan bayi saat ini
R/ memotivasi keluarga untuk bersikap kooperatif
3. Observasi suhu tiap 2 jam
R/ suhu yang normal akan membuat metabolisme dalam tubuh tetap normal
4. Pertahankan oksigenasi
R/ mencegah terjadinya sesak nafas
5. Observasi terjadinya distress pernafasan
R/ terjadinya distress pernafasan akan memgganggu fungsi organ
6. Observasi tali pusat
R/ antisipasi terjadinya perdarahan tali pusat dan tetanus
7. Observasi tanda-tanda abnormal
R/antisipasi terjadinya hal yang tidak di inginkan

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 23-09-2019 jam: 10:30 wib
1. Mencuci tangan sebelum dan seseudah kontak dengan pasien
2. Membarihukan keluarga tentang keadaan bayi saat ini
3. Mengobservasi suhu tiap 2 jam
4. Mempertahankan oksigenasi
5. Mengobservasi terjadinya disstress pernafasan
6. Mengobserasi tali pusat
7. Mengobservasi tanda-tanda abnormal
VII. EVALUASI
Tanggal : 23-09-2019
Jam :10:55 wib
S:
O: K/U : lemah,
Kesadaran : Apatis
TTV : N: 149kali/menit S: 37,1*C RR : 64kali/menit
BB : 980 gram
Terpasang infus D10%
Terpasang 02
Dada sesak (+), retraksi (+), RR=64kali/menit
Bayi di puasakan
A By. Ny” S” usia 3 hari dengan PRETREM &BBLR
P Obserfasi TTV setiap 2 jam
Pertahankan O2
Observasi distres pernafasan
Observasi pemenuhan cairan parenteral

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 24-09-2019
Jam :07:25 wib
S:
O: K/U : lemah,
Kesadaran : Apatis
TTV :N:120x/menit, S:37,5*c, Rr:54x/menit
BB : 960 gram
terpasang infus.
Terpasang 02
Talipusat terawat
Muntah (-), sianosis(-) abd: supel, retensi (+)
A By.Ny. “S” usia 4 hari dengan PRETREM &BBLR

P Obserfasi TTV tiap 2 jam


Pertahankan infus
Pertahankan O2
Observasi disstress nafas
Observasi tanda2 abnormal
Minum 12kali 1-2cc (sonde)
rawat talpus

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 25-09-2019
Jam :07:30 wib
S :
O: K/U : lemah,
TTV :N:122x/menit, S:37,3*c, Rr:62x/menit
BB : 940 gram
Terpasang O2 (+),sianosis (-), bayi di puasakan,muntah(-), rawat talpus (+),
A: By.Ny.“S” usia 5 hari dengan PRETREM &BBLR
P: pertahankan O2,
Obserfasi TTV tiap 2 jam
Observasi disstress nafas, observasi muntah
Observasi tanda2 abnormal
Rawat talpus, partahankan infus,
Pertahankan termoregulasi
Sonde ASI/PASI 1- 2cc/ Jam
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 26-09-2019
Jam :07:15 wib
S:
O : K/U :lemah
Kesadaran : Apatis
TTV :N: 124x/menit, S :37,5*c, Rr: 60x/menit,
BB : 942 gram
Sesak (+), O2 1 Liter / mnt,sianosis (-), bayi di puasakan,muntah(-), rawat talpus,
BAB(+), BAK (+)
A: By.Ny. “S” usia 6 hari dengan PRETREM & BBLR
P: Pertahankan termoregulasi, , Observasi TTV tiap 2 jam
Observasi disstress nafas, observasi muntah
Observasi tanda2 abnormal
rawat talpus, Sonde ASI/PASI (12x 6 cc)
pertahankan kehangatan bayi dalam batas normal

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal: 27-09-2019
Jam: 07:40 wib

S:
O : K/U :lemah
Kesadaran : samnolen
TTV :N: 119x/menit, S:37,2*c, Rr:63x/menit,
BB : 942 gram
Terpasang o2 (+),sianosis (-), bayi di puasakan,muntah(-), rawat talpus, BAB(+),
BAK (+), terpasang infus.
A: bayi ny “S” usia 7 hari dengan PRETREM &BBLR
P: Pertahankan termoregulasi, Observasi TTV tiap 2 jam
Observasi disstress nafas, observasi muntah
Observasi tanda2 abnormal
rawat talpus, sonde asi/pasi (12x 10 cc)
pertahankan kehangatan bayi dalam batas normal

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 28-09-2019
Jam : 07:15 wib
S:
O= K/U :lemah
Kesadaran: Apatis
TTV :N: 134x/menit, S:37,4*c Rr: 67x/menit,
O2 (+),sianosis (-), bayi di puasakan,muntah(-), rawat TALPUS, BAB(+), BAK (+)
terpasang infus.
BB= 945 gram
A: By.Ny. “S” usia 8 hari dengan PRETREM &BBLR
P: Pertahankan Termoregulasi, Observasi TTVtiap 2 jam
Observasi disstress nafas, observasi muntah
Observasi tanda2 abnormal
Rawat TALPUS, Sonde ASI/PASI (12x 10 Cc)
Pertahankan kehangatan bayi dalam batas normal

Anda mungkin juga menyukai