1
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER.......................................................................................................................1
HALAMAN DAFTAR ISI...............................................................................................................2
HALAMAN DAFTAR TABEL.......................................................................................................3
HALAMAN DAFTAR GRAFIK.....................................................................................................4
BAB I TUJUAN..................................................................................................................5
BAB II TEORI DASAR.......................................................................................................5
BAB III ALAT DAN BAHAN..............................................................................................6
BAB IV DATA PERCOBAAN.............................................................................................7
BAB V PENGOLAHAN DATA..........................................................................................7
3.1 Menghitung Specific Gravity.............................................................................7
3.2 Menghitung Viskositas Kinematik dan Viskositas Dinamik.............................8
3.3 Menghitung Viscosity Index (VI)......................................................................9
BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN..........................................................................9
5.1 Prinsip Alat.........................................................................................................9
5.2 Asumsi..............................................................................................................10
5.3 Analisis Alat.....................................................................................................10
5.4 Analisis Hasil...................................................................................................12
5.5 Keberjalanan Praktikum...................................................................................13
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN...................................................................................14
6.1 Simpulan..........................................................................................................14
6.2 Saran.................................................................................................................14
BAB VIII KESAN DAN PESAN...........................................................................................15
BAB IX DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR GRAFIK
4
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui Pemakaian Redwood Viscometer untuk:
1. Mengukur viskositas minyak yang diperoleh sebagai fungsi dari waktu pengaliran
(dalam detik)
2. Menghitung Viscosity Index (VI) suatu sampel minyak.
Viscosity Index (VI) dari minyak adalah suatu bilangan yang dapat menyatakan
besarnya perubahan viskositas akibat perubahan temperatur. Nilai ini sangat berpengaruh
terhadap oli lubrikan di industri otomotif. VI dapat ditentukan dengan menggunakan
hubungan:
Di mana:
VI : Viscosity Index
L : Viskositas kinematik pada 210 F untuk minyak dengan VI = 0
U : Viskositas kinematik minyak pada 100 F
5
H : Viskositas kinematik pada 100 F untuk minyak dengan VI = 100
Y : Viskositas kinematik minyak pada 210 F
Untuk minyak dengan viskositas kinematik di atas 75 cSt pada 210oF dapat
digunakan persamaan:
Untuk minyak dengan viskositas kinematik di bawah 2.0 cSt pada 210oF
digunakan persamaan:
L = Y (1.655 + 1.2665Y)
H = Y (0.1725 + 0.34984Y)
Untuk minyak dengan viskositas kinematik pada 210oF antara 2.0 cSt sampai
75 cSt digunakan rumus:
L = aY2 + bY + c
H = dY2 + eY + f
(𝑎𝑛𝑡𝑖𝐿𝑜𝑔𝑁 ) − 1
𝑉𝐼 = + 100
0.00715
1. Redwood Viscometer
6
2. Oil cup
3. Termometer
4. Oil cup termometer
5. Flask 50 cc
6. Heater
7. Picnometer
8. Stopwatch
9. Valve
10. Neraca analitik
V. PENGOLAHAN DATA
5.1 Menghitung Specific Gravity
5.1.1 Menghitung massa sampel crude oil
Massa sampel crude oil = (Massa picno + sampel) - Massa picno kosong
= 23.74 gram - 13.76 gram
= 9.98 gram
7
5.1.2 Menghitung densitas sampel
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙𝑐𝑟𝑢𝑑𝑒𝑜𝑖𝑙 9.98𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = = = 0.998 𝑔𝑟⁄𝑚𝐿
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 10𝑚𝐿
8
4.3 Menghitung Viscosity Index
Karena nilai viskositas kinematik yang didapat di bawah 2.0 cSt pada 210oF,
maka digunakan persamaan:
L = Y (1.655 + 1.2665Y)
H = Y (0.1725 + 0.34984Y)
4.3.1 Menghitung nilai L
L = Y (1.655 + 1.2665Y)
L = -0.7496(1.655 + 1.2655(-0.7496))
L = -0.5295
4.3.2 Menghitung nilai H
H = Y (0.1725 + 0.34984Y)
H = -0.7496 (0.1725 + 0.34984(-0.7496))
H = 0.0672
4.3.3 Menghitung VI
𝐿−𝑈
VI = 𝐿−𝐻 𝑥100
Dengan:
L = Viskositas kinematik pada 210°F untuk minyak dengan VI = 0; 1.9516 cSt
U = Viskositas kinematik minyak pada 100°F; 52.905 cSt
H = Viskositas kinematik pada 100°F untuk minyak dengan VI = 100; 0.3258 cSt
Y = Viskositas kinematik minyak pada 210°F; 0.7496 cSt
Maka, perhitungannya adalah
1.9516−52.905
VI = 1.9516−0.3258 𝑥100 = 8955
9
5.2 Asumsi
1. Percobaan dilakukan pada tekanan konstan, atau pada praktikum ini, tekanan udara di
setiap titik dianggap konstan.
2. Oil cup, flask dan picnometer telah bersih dari zat kontaminan atau tidak ada
pengotornya saat sebelum digunakan.
3. Arus listrik yang mengalir dalam Redwood Viscometer konstan sehingga
pemanasannya homogen di setiap titik pada fluida.
4. Temperatur air, sampel dan flask homogen atau sama di setiap titiknya.
5. Temperatur sampel saat dialirkan hingga pengukuran sampel oil menggunakan
picnometer konstan.
6. Tidak ada zat atau gesekan yang menghalangi sampel minyak keluar melalui orifice
dan semua sampel tepat masuk ke dalam flask (tidak tumpah)
7. Orifice tidak tersumbat sehingga laju alir sampel konstan.
8. Pengukuran waktu pengaliran dimulai tepat pada saat valve dibuka dan diberhentikan
ketika volume sampel tepat mencapai volume 50 mL
9. Tidak ada kesalahan paralaks dalam membaca skala pada flask.
10. Sampel mengalir langsung ke flask tanpa menerima gaya dan energi dari luar selain
gravitasi dan beban tahanannya sendiri, sehingga hasil tidak terpengaruh oleh
gangguan.
11. Tidak ada kesalahan alat dalam pengukuran massa picnometer.
12. Volume picnometer dianggap sama dengan keterangan yang tertera (tidak melalui
proses kalibrasi)
13. Densitas air atau aquades bernilai tepat 1 gram/cm3.
5.3 Analisis Alat
a. Redwood Viscometer
Redwood Viscometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur waktu
pengaliran fluida cair dengan mengontrol atau pemberian variasi nilai temperatur.
Waktu pengaliran yang diambil sebagai data hasil pengukuran digunakan untuk
mencari nilai viskositas dari sampel minyak tersebut sebagai fungsi dari waktu. Untuk
mencari viskositas sampel minyak pada temperatur yang berbeda-beda, Redwood
10
viscometer memiliki heater yang mampu memanaskan fluida penghantar hingga ke
temperatur tertentu, yang dalam percobaan ini adalah air. Hal-hal penting yang
menjadi dasar penggunaan alat ini adalah sebagai berikut.
Air secara umum digunakan sebagai sebagai fluida penghantar panas yang
memanaskan sampel minyak dengan perpindahan panas secara konveksi. Air
dipilih karena memiliki kecenderungan untuk tetap pada temperaturnya dan tidak
mengalami perubahan temperatur yang signifikan, hal ini akan membantu untuk
mempertahankan temperatur sampel saat pengukuran dilakukan. Kekurangan dari
penggunaan air adalah titik didihnya yang rendah; dimana air akan mendidih dan
berubah menjadi fasa gasnya pada 100oC atau 212oF, sehingga Redwood tidak
dapat digunakan untuk pengukuran dengan suhu pengamatan di atas titik didih air.
Redwood Viscometer hanya bekerja akurat saat fluida yang hendak diukur
memiliki viskositas tinggi. Fluida berviskositas rendah tidak akan dapat diukur
secara akurat karena Redwood viscometer terbatas secara perhitungan, hanya
untuk minyak yang memiliki waktu pengaliran di atas 43 sekon. Untuk dibawah
waktu pengaliran di bawah 43 sekon, persamaan Engler digunakan untuk
membantu perhitungan.
b. Picnometer
Picnometer adalah alat yang digunakan untuk membantu menentukan densitas
suatu fluida dengan mengukur massa picnometer yang terisi sampel fluida dikurangi
dengan massa picnometer kosong, lalu dibagi dengan volume picnometer yang
digunakan dan telah tertera di alatnya. Penggunaan picnometer besar akan
menghasilkan data yang lebih akurat dibandingkan picnometer kecil, hal ini
diakibatkan karena picnometer besar memiliki galat yang lebih kecil. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam menggunakan picnometer:
Picnometer perlu melalui proses kalibrasi sebelum digunakan, karena volume
picnometer yang tertera pada badannya belum tentu merupakan volume aslinya.
Salah satu penyebab perbedaan volume ini adalah pemuaian badan picnometer
akibat mengalami percobaan-percobaan sebelumnya yang dilakukan dalam
temperatur tinggi.
11
Kalibrasi picnometer dilakukan dengan menggunakan aquades. Namun pada
percobaan ini, volume picnometer diasumsikan sama dengan keterangan yang
tercetak padanya, sehingga proses kalibrasi tidak perlu dilakukan.
Picnometer yang terkontaminasi oleh zat lain seperti misalnya fluida sisa
percobaan sebelumnya, akan berpengaruh pada hasil pengukuran. Sehingga,
picnometer harus bersih sebelum digunakan.
Cairan diisi penuh lalu ditutup dengan penutupnya dengan rapat, dan pastikan
tidak ada semburan cairan yang keluar dan tumpah ke badan picnometer. Massa
tumpahan ini dapat memengaruhi pengukuran massa picnometer, maka tumpahan
cairan harus dilap terlebih dahulu sebelum picnometer ditimbang.
5.4 Analisis Hasil
200
Waktu Alir (s)
150
y = -1.541x + 333.73
100
50
0
0 50 100 150 200 250
Temperatur Pengamatan (F)
12
Viskositas Kinematik terhadap Temperatur
60
50
30
y = -0.4691x + 94.944
20
10
0
0 50 100 150 200 250
-10
Temperatur Pengamatan (F)
13
temperatur percobaan 100, 140, 180 dan 210 derajat Fahrenheit. Kemudian sampel
minyak ditampung dalam flask untuk diukur menggunakan picnometer untuk diketahui
nilai specific gravity-nya. Setelah seluruh pengambilan data selesai dilakukan, peralatan
dibersihkan dan diletakkan kembali di atas meja lab.
Secara keseluruhan, anggota kelompok kami melakukan praktikum dengan baik.
Pembagian tugas saat praktikum di dalam satu kelompok sudah baik; terlihat melalui
keaktifan dan kontribusi seluruh anggota kelompok selama praktikum. Seluruh anggota
mengerti akan apa yang harus dilakukan dalam percobaan tersebut, seperti prosedur dan
cara menggunakan alat. Satu kendala yang terjadi pada alat adalah heater dari Redwood
Viscometer yang memiliki kemampuan yang lambat dalam memanaskan air, sehingga
praktikum kami tidak selesai karena butuh waktu lebih banyak untuk sampai di
temperatur pengamatan yang diinginkan.
2. Nilai Viscosity Index dari sampel crude oil yang digunakan adalah 8955 cSt.
7.2 Saran
Saran saya adalah percobaan ini akan lebih baik keberjalanannya jika dilakukan
penggantian beberapa peralatan percobaan; misalnya heater, termometer, dan valve.
Heater pada Redwood Viscometer memiliki kemampuan yang sangat lambat dalam
memanaskan air, sehingga kami membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapai
temperatur pengamatan yang diinginkan. Efisiensi dari percobaan ini menjadi sangat
rendah karena waktu yang tersita cukup banyak dari hanya menunggu temperatur untuk
sampai di angka yang dingin diamati. Termometer juga bisa jadi memiliki kemampuan
14
yang rendah dalam menerima dan mendeteksi panas, sehingga suhu sulit untuk naik. Valve
yang digunakan selama percobaan juga mungkin sudah sedikit longgar sehingga tidak
dapat menutup orifice dengan baik dan rapat, yang mengakibatkan adanya kebocoran dan
tetesan sampel.
McCain, William D. 1990. The Properties of Petroleum Fluids. 2nd ed. Oklahoma :
PennWell Publishing Co. pg. 178, 236-237
Siagian, Ucok. 2002. Diktat Kuliah Fluida Reservoir. Bandung: Departemen Teknik
Perminyakan Institut Teknologi Bandung.
15