Anda di halaman 1dari 4

SUPPORTING ARTICLE AND CRITICAL REVIEW

CHAPTER 16
Kelompok 4 :
M. Faizal Hamzah (141180125)
Dicky Hangga S. (141180161)
Adnanta Ivan A. (141180180)
Gery Lazuardi (141180197)

Ritel Toko Buku Mulai Manfaatkan Strategi Pemasaran


Omnichannel

Bisnis.com, JAKARTA -- Implementasi strategi pemasaran menggunakan


layanan omnichannel harus dilakukan oleh peritel modern ritel jika ingin usahanya terus tumbuh
di tengah perubahan perilaku konsumen yang terjadi saat ini, tak terkecuali bagi peritel modern
yang bermain di segmen toko buku.

Toko buku merupakan salah satu segmen ritel modern yang harus menghadapi tantangan yang
cukup besar di Tanah Air. Selain harus melawan platform dagang el atau e-commerce yang
menawarkan kemudahan berbelanja buku dengan harga bersaing, peritel modern di segmen ini
juga harus menghadapi rendahnya tingkat literasi atau minat baca yang sepertinya sudah
mandarah daging.
Merespons hal tersebut, PT Gramedia Asri Media selaku pemilik jaringan toko buku Gramedia
meluncurkan strategi pemasaran omnichannel melalui layanan Gramedia GO yang
dikembangkan bersama dengan PT Gramedia Digital Nusantara.

Layanan yang diluncurkan pada Senin (14/10) di Jakarta ini merupakan pengembangan dari
platform e-commerce Gramedia yang bisa diakses melalui laman web www.gramedia.com dan
aplikasi di ponsel pintar berbasis Android dan iOS.

Operation and Tenant Management Director PT Gramedia Asri Media V. Sugiarto menjelaskan
layanan Gramedia GO menawarkan dua layanan baru yang mempermudah pelanggan
memperoleh buku yang mereka inginkan secara langsung di toko Gramedia maupun daring.
Layanan tersebut adalah Pick Up in Store dan Order from Store.

Melalui layanan Pick Up in Store pelanggan dapat memesan buku yang diinginkan melalui
laman web atau aplikasi kemudian mengambil buku yang dipesan di toko Gramedia terdekat.
Namun, untuk sementara layanan ini baru tersedia di toko Gramedia Matraman, Jakarta Timur.

Layanan Order from Store pelanggan dapat memesan buku yang diinginkan secara langsung di
119 toko Gramedia yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian buku yang telah dipesan akan
dikirimkan menggunakan layanan kurir KGxpress.

“Dengan lebih dari 25.000 judul buku yang dimiliki Gramedia GO maka koleksi buku di setiap
toko Gramedia menjadi sama dan mudah diakses, sehingga layanan ini membantu pelanggan
mendapatkan buku yang diinginkan ketika tidak tersedia di toko Gramedia yang ada di tempat
dia berada,” kata Sugiarto

Menurut Sugiarto layanan yang mulai diperkenalkan sejak awal Oktober 2019 itu mendapatkan
respon positif dari pelanggan. Dia menyebut saat ini sudah lebih dari 2.000 transaksi yang
dilakukan melalui layanan Gramedia GO, sebagian besar diantaranya adalah transaksi dari
layanan Order from Store.

Untuk saat ini, Gramedia GO hanya bisa digunakan untuk melakukan pemesanan buku saja.
Namun, Sugiarto menyebut tidak menutup kemungkinan kedepannya Gramedia GO bisa
digunakan untuk pemesanan produk non buku yang saat ini dijual di toko Gramedia.

“Kemungkinan [demikian], karena saat ini porsi dan pendapatan dari produk buku dan non buku
di toko Gramedia sudah sama, 50% buku dan 50% non buku. Tetapi diharapkan dengan adanya
Gramedia GO ini [pendapatan] dari buku bisa meningkat,” ungkapnya.

Selain itu, Sugarto berharap layanan Gramedia GO dapat memperkecil kesenjangan literasi yang
ada di Tanah Air. Dia menyebut layanan Gramedia GO juga memungkinkan pelanggan menjadi
mitra dan ikut memasarkan buku-buku yang dijual di toko Gramedia.
“Pelanggan bisa menjadi mitra kami memasarkan buku-buku yang ada di toko Gramedia.
Termasuk juga toko buku yang ada di kota-kota kecil yang belum kami masuki, koleksi buku
mereka bertambah, mempermudah penjualan mereka, dan tentunya memperkecil kesenjangan
literasi,” ujarnya.

Sementara itu, Chief Marketing Office PT Gramedia Digital Nusantara Ayu Razumova
mengatakan strategi pemasaran omnichannel jaringan toko buku milik Kompas Gramedia Group
ini sebenarnya sudah disiapkan sejak beberapa tahun lalu. Menurutnya strategi tersebut mau tak
mau harus diimplementasikan oleh peritel modern untuk menghadapi perubahan lanskap bisnis
akibat disrupsi digital

“Omnichannel ini sudah sudah sejak tiga tahun lalu mulai diimplementasikan oleh peritel
modern. Namun, Gramedia memilih untuk mengembangkan dan meluncurkan omnichannel
secara perlahan untuk melihat bagaimana impact-nya, awalnya mulai dari layanan Pick Up in
Store. Kemudian kami siapkan Order on Store, barulah setelah itu dikemas menjadi Gramedia
GO,” pungkasnya.

Consumer Behaviour Experr and Executive Director Retail Service Nielsen Indonesia Yongky
Susilo menyebut ritel modern di segmen toko buku di Indonesia masih punya prospek cukup
baik. Pasalnya, buku mempunyai pangsa pasar tersendiri yang tak terpengaruh perkembangan
zaman.
CR

Pada artikel diatas, implementasi strategi pemasaran menggunakan layanan omnichannel harus
dilakukan oleh peritel modern jika ingin usahanya terus tumbuh di tengah perubahan perilaku
konsumen yang terjadi saat ini, tak terkecuali bagi peritel modern yang bermain di segmen toko
buku. Apalagi diikuti oleh zaman yang selalu berkembang, di mana peritel dituntut untuk selalu
mengikuti perkembangan tersebut untuk memasarkan produk-produknya sesuai dengan kondisi
masyarakat yang sudah serba modern. Apalagi segmen buku merupakan pangsa pasar tersendiri
yang tak terpengaruh perkembangan zaman, hanya saja strategi pemasaran produknya yang perlu
mengikuti perkembangan sesuai dengan perkembangan zaman.

Dengan keadaan zaman yang semakin maju ini, toko buku perlu melakukanp perubahan dalam
menjual produknya. Selain menjual buku mereka secara online, peritel sebisa mungkin, tidak
membuat toko menjadi gudang kedua yang sepi konsumen. Dengan menciptakan ambience yang
nyaman di setiap tokonya, para konsumen pasti akan mengingat hal tersebut, dan meningkatkan
kemungkinan mereka untuk kembali dan membeli buku yang mereka inginkan.

Anda mungkin juga menyukai