Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“PENGEMBANGAN USAHA KERUPUK IKAN KAKAP”

DISUSUN OLEH :

Lia Aprilah PO.71.31.1.17.016


Ocy Khoirunnisya PO.71.31.1.17.0 21
Refti Fianola PO.71.31.1.17.024
Tansika R Sira PO.71.31.1.17.026

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN GIZI
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Judul makalah ini adalah
“PENGEMBANGAN USAHA KERUPUK IKAN KAKAP” sebagai salah satu tugas terstruktur
dalam mata kuliah “Kewirausahaan”, dimana di dalamnya membahas tentang berwirausaha
kerupuk ikan.
Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui latar belakang berdirinya
usaha kerupuk ikan ini, bahan-bahan dalam membuat kerupuk ikan kakap, kebijakan strategis yang
dibuat untuk mencapai sasaran, cara mebentuk sumber daya manusia yang berkualitas, cara
mengatasi hambatan seperti uang dan alat dalam usaha kerupuk ikan kakap ini, serta target dan
anggaran biaya usaha kerupuk ikan kakap ini.
Pada kesempatan ini kami kelompok 1 menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu
pembimbing mata kuliah “Kewirausahaan” yang telah membimbing kami hingga hasil makalah
ini dapat kami presentasikan.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dari hasil makalah ini, baik dari segi tata bahasa susunan kalimat maupun isi. Oleh
sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran yang membangun
penulis. Semoga tulisan ini memberi informasi yang berguna bagi peningkatan dan pengembangan
pemahaman kita tentang berbagai teori belajar menurut para ahli.

Palembang, September 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 01
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 02
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . 03
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang …………………………………………………………………………………. 04
Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………… 05
Tujuan ………………………………………………………………………………………….. 05
BAB II RUMUSAN MASALAH
Latar Belakang Berdirinya Usaha Kerupuk Ikan Kakap ………………………………………. 06
Bahan-bahan dan Proses Produksi Dalam Membuat Kerupuk Ikan Kakap …………………… 06
Anggaran Biaya dan Target Usaha Kerupuk Ikan Kakap Dalam Satu Bulan ………………….. 07
Membuat Keputusan Strategis Dalam Usaha Kerupuk Ikan Kakap ……………………………. 09
Membentuk Sumber Daya Manusia yang Berkualitas Dalam Usaha Kerupuk Ikan Kakap …… 11
Mengatasi Hambatan-hambatan Dalam Usaha Kerupuk Ikan Kakap ………………………….. 14
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………………………………………………... 16
Saran ……………………………………………………………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia yang hidup sudah menjadi semacam suatu kewajiban untuk bertahan hidup
ditenga-tengah masyarakat. Untuk bertahan hidup manusia perlu berinteraksi dengan sesama
manusia lain, terutama dalam menjalani kerjasama yang saling menguntungkan. Pada akhir ini
lahan pekerjaan semakin bertambah, tetapi dengan banyaknya jumlah penduduk, peluang
mendapatkan pekerjaan pun semakin sulit dan kecil.
Untuk itu, ada baiknya, setiap manusia mampu berdiri sendiri dengan usahanya dalam
bertahan hidup. Usaha dalam bertahan hidup itu diantaranya dengan membuka sendiri lahan
usaha baru untuk kita tekuni. Dengan mempertimbangkan segala sesuatunya, termasuk
ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang, yang tidak hanya diciptakan oleh
kita, tetapi untuk memper mudah juga dilihat dari aspek lingkungan. Ada berbagai macam
lahan usaha yang dapat dilakukan, diantaranya adalah usaha pembuatan kerupuk
ikan.Kerupuk ikan termasuk salah satu makanan popular di tanah air, kerupuk memiliki
beberapa macam jenisnya diantaranya kerupuk udang dan kerupuk ikan dengan berbagai cita
rasa.
Kerupuk memang banyak digemari orang, selain sebagai makanan ringan, lauk pauk
makanan juga karena rasanya yang gurih, enak dan lezat. Pada umumnya bahan utama dari
pembuatan kerupukikan ini terbuat dari tepung tapioka. Kemudian kita hanya menambahkan
bumbu penyedap saja. Selain harganya terjangkau serta mudah mendapatkannya.Kerupuk juga
ada berbagai macam kemasan, ada yang masih mentah, yang sudah matang dengan tingkat
harga bervariasi. Karena semakin beragamnya kerupuk yang beredar maka masyarakat pun
lebih banyak mendapatkan pilihan untuk mengkonsumsi kerupuk.
Semakin banyak peminat kerupuk mempengaruhi banyak industri kerupuk yang
berkembang pesat di daerah-daerah, baik industry kerupuk yang langsung dapat dinikmati
ataupun yang masih setengah jadi (krecek). Hal ini menyebabkan pola pikir masyarakat
berkembang. Menjadikan masyarakat lebih inovatif dan kreatif untuk berwirausaha dalam
bidang pangan khususnya kerupuk.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang berdirinya usaha kerupuk ikan kakap ini ?
2. Apa sajakah bahan dasar untuk mebuat krupuk ikan tersebut ?
3. Target dan anggaran dalam satu bulan ?
4. Bagaimana cara proses produksi pengolahaannya serta keuntungan yang di peroleh oleh
perusahaan krupuk ikan?
5. Apa yang harus dilakukan dalam membuat keputusan strategis, dan membentuk sumber
daya manusia yang berkualitas, serta mengatasi hambatan yang dialami perusahaan
kerupuk ikan kakap ini seperti uang dan alat ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya usaha kerupuk ikan kakap ini
2. Untuk mengetahui bahan-bahan untuk mebuat kerupuk ikan kakap
3. Untuk mengetahui target dan anggaran biaya usaha kerupuk ikan kakap dalam satu bulan
4. Untuk mengetahui cara mengolah kerupuk ikan kakap tersebut dan keuntungan yang
diperoleh dari usaha ini
5. Untuk mengetahui cara membuat keputusan strategis agar sasaran tercapai, membentuk
sumber daya manusia yang berkualitas, serta mengatasi hambatan yang dialami perusahaan
kerupuk ikan kakap ini seperti uang dan alat.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Berdirinya Usaha Kerupuk Ikan Kakap


Pada awal tahun 2013 Ibu Rosma mempunyai inisiatif untuk mendirikan sebuah home
industri kerupuk yang diberi nama “CANDRAMAWA”. Dengan pengalaman dan keahlian yang
beliau miliki maka beliau bertekad untuk mendirikan tempat usaha di Kenanga, masyarakat disini
memang sudah terkenal dengan usaha pembuatan kerupuknya, situasi dan kondisi lingkungan yang
sangat mendukung di Desa Kenanga ini tepatnya di jalan perindustrian No 2 blok Dukuh
Kabupaten Indramayu. Tanpa mengenal kata putus asa disinilah beliau mendirikan perusahaan
krupuk ikan Usaha yang dikembangkan oleh Ibu Rosma bergerak pada bidang usaha pangan
setengah jadi (kerupuk krecek/mentah/belum di goreng).
Jenis usaha pangan yang belum siap untuk di konsumsi langsung oleh konsumen. Seiring
berjalannya waktu usaha industri kerupuk ini mulai dikenal masyarakat sehingga usaha kerupuk
kakap ini mulai mengalami perkembangan hingga sekarang. Faktor utama yang mendorong Ibu
Rosma membuka usaha kerupuk ini karena beliau telah memperoleh ilmu dan pengalaman –
pengalaman semasa beliu bekerja dulu, Ibu Rosma juga ingin memutar roda kehidupan menjadi
lebih baik, selain itu beliau ingin menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitarnya tetapi, usaha
kerupuk ini belum terlalu besar. Tujuan beliau memilih usaha membuat kerupuk ikan, daripada
usaha lainya yaitu lebih mudah peroses pembuatannya dan bahan-bahan dasar untuk pembuatan
kerupuk ikan ini mudah di dapatdandicari.

2.2 Bahan-bahan dan Proses Produksi Dalam Membuat Kerupuk Ikan Kakap
 Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk tersebut adalah sebagai berikut:
 IkanKakap
 Tepung Tapioka
 Tepung Terig
 Bawang Putih
 Penyedap Makanan
 Air

6
 Pewarna Makanan

 Proses Produksi dalam pembuatan kerupuk ikan kakap sebagai berikut :


Adapun proses pembuatan kerupuk ikan kakap di perusahaan “CANDRAMAWA” yaitu :
1. Mengisi penampungan air
2. Mengalirkan air ke dalam bak
3. Menyalakan api
4. Mengisi bak dengan air panas
5. Memasukkan bahan ke bak
6. Mencampur bahan
7. Menambahkan air panas dan garam
8. Membuat adonan lalu dipipihkan dan dicetak
9. Memasukkan ke tempat oven
10. Mengalirkan uap dari ketel ke tempat oven
11. Mengeluarkan dari tempat oven
12. Meniriskan dan mendinginkan sampai kenyal
13. Memisahkan dan memotong sesuai ukuran
14. Menjemur
15. Mendinginkan sebelum dikemas
16. Memasukkan ke dalam plastik
17. Menimbang
18. Membungkus/Mengepak dan menumpuk

2.3 Anggaran Biaya dan Target Usaha Kerupuk Ikan Kakap Dalam Satu Bulan

Adapun harga dari bahan-bahan pembuatan kerupuk ikan dan biaya-biaya yang akan keluar
dalam produksi kerupuk ikan kakap ini yaitu :

7
Berat yang
NAMA BAHAN MAKANAN HARGA dibutuhkan
untuk 1 bulan

Ikan kakap Ternak Sendiri 2 kg

Tepung tapioka Rp. 17.000/kg 1.5 kg

Tepung terigu Rp. 8.000/kg 3 kg

Bawang putih Rp. 26.000/kg 2 kg

Penyedap rasa Rp. 5.000

Air Galon Rp. 5.000 1500 ml

Pewarna Makanan Rp. 3000

Pakan Ikan Rp. 10.000/krg

Lain-lain Rp. 10.000

Adapun perhitungan laba selama proses produksi hingga proses pemasaran kerupuk ikan
dalam waktu sebulan sebagai berikut :

1. Tepung tapioka 1.5 kg x 17.000 = Rp 25.500


2. Tepung terigu 3 kg x 8.000 = Rp 24.000
3. Bawang putih 3 kg x 26.000 = Rp 78.000
4. Penyedap makanan = Rp 5.000
5. Air galon = Rp 5.000
6. Pewarna makanan = Rp 3.000
7. Pakan ikan = Rp 10.000
8. Lain-lain = Rp 10.000
9. Biaya tenaga kerja Rp 15.000 x 3 orang = Rp 45.000
JUMLAH TOTAL Rp 205.500
Harga kerupuk ini = Rp25.000/kg
Maka dalam sebulan produksi 10 kg = 10 x Rp 25.000 = Rp 250.000
Jadi labanya adalah Total hasil penjualan (harga jual) – Biaya produksi (modal) =
Rp 250.000 – Rp 205.500 = Rp 44.500
8
2.4 Membuat Keputusan Strategis Dalam Usaha Kerupuk Ikan Kakap
Keputusan strategis merupakan bentuk yang dilakukan dengan menempatkan pandangan
serta analisis secara jangka panjang. Bentuk analisis tersebut menekankan pada pandangan serta
dampak yang mungkin bisa terjadi dikemudian hari serta kondisi keputusan tersebut membawa
pengaruh pada aplikasi pekerjaan yang dilakukan.
Alasan yang paling mendasar dalam pembuatan keputusan strategis adalah ingin
menempatkan posisi perusahaan sebagai perusahaan yang memiliki nilai kompetensi dipasar.
tanpa ada keputusan yang bernilai strategis maka kemampuan perusahaan untuk berkompetensi
dipasar akan sulit untuk bisa dilakukan.
Dan untuk mewujudkan terbentuknya keputusan yang bernilai strategis maka mereka-
mereka yang berada diperusahaan tersebut juga harus memiliki kompetensi kemampuan untuk
bekerja dalam konteks keputusan strategis. karena bagaimana mungkin mewujudkan keputusan
strategis jika kompetensi SDM perusahaan lemah. sehingga wajar jika semenjak proses seleksi dan
pelatihan serta berbagai pembekalan lainnya ditujukan untuk mendukung terbentuknya penguatan
pada dukungan keputusan strategis.
Atas dasar itu perekrutan tenaga kerja tidak harus dilakukan dengan pemaksaan namun
harus didasarkan atas dasar kompetensi. Seperti jika perusahaan migas membutuhkan tiga orang
tenaga teknisi teknik komputer pertambangan, maka jika jumlah pelamar mencapai 700 orang
namun yang dianggap layak berdasarkan hasil tes hanya satu orang maka yang diterima tetap satu
orang saja tidak dipaksa tiga orang. karena jika dipaksa maka perusahaan harus memberikan
pelatihan lagi pada dua orang lainnya. tentunya ini menyangkut dengan biaya yang harus
dikeluarkan.
Adapun tahap-tahap pengambilan keputusan guna mempermudah dalam mengambil
keputusan yang diinginkan sebagai berikut :
1) Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk di mengerti.
2) Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas
dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
3) Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan
gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik.

9
4) Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing yang
kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji yang akan
dipakai.
5) Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai dengan
prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.

Di sisi lain simon (1960) mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung melalui empat tahap,
yaitu:

• Intelligence

• Design

• Choice, dan

• Implementasi

Secara lebih dalam beliau menegaskan bahwa, "intelligence adalah proses pengumpulan
informasi yang bertujuan mengidentifikasi permasalahan. Design adalah tahap perancangan solusi
terhadap masalah. Biasanya pada tahap ini dikaji berbagai macam alternatif pemecahan masalah.
Choice adalah tahap mengkaji kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam alternatif yang ada
dan memilih yang terbaik. Implementation adalah tahap pengambilan keputusan dan
melaksanakannya".
Dalam usaha kerupuk ikan kakap ini terdapat hambatan yang dihadapi dalam proses
pembuatan kerupuk. Kendala atau masalah yang sering dihadapi oleh Perusahaan
“CANDRAMAWA” dalam pembuatan kerupuk terletak pada proses pengeringan atau
penjemuran. Untuk proses pengeringan agar mencapai hasil yang maksimal cara yang paling
efektif digunakan yaitu dengan menggunakan panas sinar matahari secara langsung. Apabila cuaca
tidak memungkinkan dalam proses pengeringan, maka proses pengeringan di Perusahaan
“CANDRAMAWA” yang semula menggunakan sinar matahari diganti menggunakan alat
pengering. Sehingga waktu yang di gunakan semakin lama, hasilnya juga kurang bagus dan
memuaskan.
Selain masalah dalam pengeringan kerupuk adapula masalah dalam proses pemasarannya
dimana penjualan mengalami penurunan, baik pesanan maupun pembeli biasa (konsumen yang
membeli dadakan bukan langganan) jumlahnya menurun hal ini berdampak pada stok barang yang
ada di gudang para konsumen yang biasa menggunakan mobil kontener masih banyak. Sehingga

10
kerupuk yang ada di gudang (penyimpanan) mengalami penurunan kualitas produk, yaitu
munculnya jamur.
Hal yang harus dilakukan untuk menghindari hambatan tersebut adalah menggunakan
mesin pengering untuk mengeringkan kerupuk saat cuaca mendung atau hujan. Sedangkan untuk
mengatasi permasalahn stok kerupuk yang menumpuk di gudang, perusahaan selalu mengontrol,
mengawasi kondisi pasar. Apabila dalam penjualan ada penurunan maka perusahaan segara
membatasi dalam proses produksi.

2.5 Membentuk Sumber Daya Manusia yang Berkualitas Dalam Usaha Kerupuk Ikan
Kakap

Manusia, menjadi satu faktor penting dalam berjalannya suatu unit usaha. Dalam dunia
bisnis, keberadaan manusia dalam roda perusahaan disebut dengan sumber daya manusia (SDM).
Sumber daya manusia kemudian perlu dialokasikan serta dimanipulasi agar dapat mencapai target
yang ditentukan oleh perusahaan. Untuk itulah, urgensi untuk melakukan perencanaan SDM
semakin tinggi, mengingat perusahaan tidak akan berkembang baik jika SDM yang dimiliki juga
tidak diatur dengan tepat.
Perencanaan SDM sendiri tidak bisa dilakukan secara asal-asalan mengingat hal ini penting
untuk membuat SDM yang dimiliki perusahaan bisa bekerja dengan optimal. Perencanaan ini
wajarnya dilakukan dengan melalui beberapa langkah. Terdapat 4 langkah yang umum digunakan
oleh banyak perusahaan untuk melakukan perencanaan SDM, berikut penjelasannya.

1. Memetakan Kapasitas SDM yang Dimiliki


Langkah pertama dalam menyusun perencanaan SDM yang baik tentu dengan mengenali
kapasitas SDM yang sekarang dimiliki oleh perusahaan. Pemetaan ini bisa memberikan banyak
informasi mengenai kemampuan yang dimiliki karyawan. Perusahaan bisa melakukan
pemetaan ini dengan beberapa cara, misalnya saja dengan penyebaran kuesioner, yang tentu
harus disusun dengan baik pula, bisa juga dengan menggunakan peninjauan performa atau
kinerja karyawan, jika perusahaan Anda memiliki laporan detil mengenai ini.

11
2. Memperkirakan Kebutuhan SDM Perusahaan untuk Beberapa Waktu Kedepan
Setelah mengetahui benar mengenai pemetaan kapasitas SDM yang kini dimiliki
perusahaan, langkah selanjutnya dalam perencanaan SDM adalah memperkirakan kebutuhan
SDM perusahaan untuk beberapa waktu kedepan, berdasarkan keadaan SDM dan perusahaan
sekarang. Pertanyaannya kemudian adalah apakah kondisi perusahaan sekarang dan beberapa
waktu kedepan akan membutuhkan penambahan jumlah SDM? Atau perusahaan masih bisa
bekerja baik dengan SDM yang dimiliki sekarang? Atau perlu dilakukan pelatihan agar
kualitas SDM yang tengah dimiliki meningkat, dan berefek pada produktivitas perusahaan?
Atau bahkan mungkin perlu dilakukan perekrutan karena terdapat pekerja berkualitas yang
sedang membutuhkan pekerjaan?
Pertanyaan tadi penting untuk dijawab karena akan menentukan langkah selanjutnya dalam
perencanaan SDM. Jawaban beberapa pertanyaan di atas bisa dipetakan dengan melakukan
perkiraan kebutuhan dan ketersediaan SDM yang ada. Perkiraan kebutuhan dilakukan untuk
mengetahui SDM seperti apa yang diperlukan perusahaan (penambahan jumlah ataukah
peningkatan kualitas) sedangkan perkiraan ketersediaan dilakukan untuk mengetahui SDM
yang sedang membutuhkan pekerjaan dan siap direkrut. Tentu kemudian perkiraan SDM yang
sedang dibutuhkan ini juga mempertimbangkan keadaan SDM yang kini dimiliki perusahaan.

3. Pengembangan Talent atau Tenaga Kerja


Langkah selanjutnya dalam perencanaan SDM adalah melakukan pengembangan tenaga
kerja. Tahap ini dimulai dari perekrutan, hingga yang terakhir hubungan baik dengan tenaga
kerja atau SDM. Berikut penjelasan singkat setiap tahapnya.

a) Perekrutan
Tahap ini adalah tahap di mana dilakukannya pencarian pada tenaga kerja atau SDM
potensial yang bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan. Pencarian ini bisa
melibatkan berbagai platform seperti situs pencarian kerja, aplikasi seperti LinkedIn atau
bahkan dengan membuka walk in interview untuk langsung turun ke lapangan guna
menemukan tenaga kerja yang sesuai dan potensial.

12
b) Seleksi
Setelah mendapatkan dan melakukan kontak dengan para calon pekerja yang memenuhi
kualifikasi dasar, saatnya untuk melakukan seleksi. Tahap ini termasuk proses wawancara dan
evaluasi terhadap kemampuan yang dimiliki calon tenaga kerja dan apakah kapasitas calon
tersebut sesuai dengan apa yang tengah dibutuhkan. Jika telah diperkirakan dan dipetakan
dengan baik, proses seleksi ini akan memiliki standar yang jelas antara mana yang sesuai dan
tidak.

c) Memilih dan Mempekerjakan


Memutuskan calon final untuk posisi yang dibutuhkan serta memberikan penawaran kerja
lebih detail sehingga terdapat terbangun kesepahaman antara perusahaan dengan calon pekerja.

d) Pelatihan dan Pengembangan


Setelah mendapat tenaga kerja yang cocok, kemudian akan dilakukan pelatihan serta
pengembangan kemampuan agar tenaga kerja yang baru bisa menyesuaikan diri dengan iklim
dan tempo kerja perusahaan. Selain itu juga guna agar tenaga kerja baru bisa bekerja efektif
secepat mungkin.

e) Hubungan dengan Pekerja atau SDM


Selalu berikan tawaran peningkatan gaji pada taraf tertentu agar pekerja selalu termotivasi
untuk bekerja dengan baik. Selain itu, lakukan juga pengawasan pada kinerja pegawai agar
kualtias kerjanya bisa dimonitor. Usahakan perusahaan memiliki iklim yang nyaman untuk
setiap pekerja dan berikan kepastian jaminan kesehatan dan sebagainya agar karyawan bisa
fokus untuk bekerja dengan performa terbaik.

4. Evaluasi dan Monitoring


Ketika perusahaan telah memiliki perencanaan SDM yang baik dan dijalankan dengan
maksimal, tahap selanjutnya adalah evaluasi dan monitoring pada SDM yang dimiliki. Proses
akhir ini akan memberikan gambaran jelas bagaimana SDM bekerja dan memenuhi target
perusahaan. Jika kemudian ditemui ketidaksesuaian, bisa dilakukan koreksi.

13
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk mewujudkan terbentuknya keputusan
yang bernilai strategis maka mereka-mereka yang berada diperusahaan tersebut juga harus
memiliki kompetensi kemampuan untuk bekerja dalam konteks keputusan strategis. Karena
bagaimana mungkin mewujudkan keputusan strategis jika kompetensi SDM perusahaan
lemah. Maka perekrutan tenaga kerja tidak harus dilakukan dengan pemaksaan namun harus
didasarkan atas dasar kompetensi. Misalnya, jika perusahaan migas membutuhkan tiga orang
tenaga teknisi teknik komputer pertambangan, maka jika jumlah pelamar mencapai 700 orang
namun yang dianggap layak berdasarkan hasil tes hanya satu orang maka yang diterima tetap
satu orang saja tidak dipaksa tiga orang. karena jika dipaksa maka perusahaan harus
memberikan pelatihan lagi pada dua orang lainnya. tentunya ini menyangkut dengan biaya
yang harus dikeluarkan. Begitu juga pada usaha kerupuk ikan kakap ini yang hanya
mempunyai tiga pekerja tetapi memiliki kinerja yang bagus dalam bekerja.
Adapun komponen data-data SDM untuk meningkatkan dan mengelola SDM dalam
mengembangkan usaha yaitu kualitas pekerjaan dan inovatifnya, kejujuran dalam bekerja,
kehadiran dalam bekerja, sikap dalam bekerja, inisiatif dan kreatif, keandalan dalam bekerja,
pengetahuan tentang pekerjaan, tanggung jawab terhadap pekerjaan, pemanfaatan waktu
dalam bekerja.

2.6 Mengatasi Hambatan-hambatan Dalam Usaha Kerupuk Ikan Kakap


Setiap orang hidup di dunia ini dapat di pastikan mempunyai masalah,baik dia sebagai pribadi
atau pun individu maupun dalam kelompok,keluarga,organisasi atau perkumpulan. Yang
membedakan adalah besar kecilnya,berat ringanya atau sulit dan mudahnya masalah yang di
hadapi. Masalah adalah segala sesuatu yang dapat menghambat tercapainya tujuan yang ingin di
capai.
Ciri-Ciri suatu perkara dikatakan sebagai masalah, adalah sebagai berikut.
 Adanya kesulitan yang harus dipecahkan
 Merupakan tantangan dan rintangan yang harus dilalui
 Memenuhi unsur yang menggerakan untuk membahasnya
 Bersifat penting dan realistis
 Berguna untuk dipecahkan

14
Hambatan atau masalah dalam berwirausaha dibagi menjadi dua yaitu eksternal dan internal.
Dari luar perusahaan yang menyebabkan masalah tersebut yaitu persaingan antar
perusahaan, harga bahan baku meningkat serta, kebijakan pemerintah di bidang perdagangan.
Sedangkan dari dalam perusahaan sendiri disebabkan oleh menurunnya omzet penjualan,
kurangnya produktivitas tenaga kerja, kurangnya dana dan alat yang memadai, serta kurangnya
komunikasi antara atasan dengan bawahan.
Seperti halnya dalam usaha kerupuk ikan kakap ini yang mempunyai masalah atau hambatan
dari dana dan alat. Terkadang omzet penjualan mengalami penurunan karena kerupuk merupakan
makanan ringan tradisional dimana zaman sekarang ini masyarakat sudah mulai meninggalkan
kerupuk. Anak-anak muda sekarang lebih menyukai camilan yang lebih modern padahal camilan
seperti itu banyak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi tubuh jika terlalu sering
dikonsumsi. Dengan menurunya omzet penjualanan maka dana atau uang yang di dapatkan juga
menurun. Untuk mengatasi hal tersebut yang harus dilakukan adalah membuat kerupuk-kerupuk
yang lebih bervariasi misalnya seperti kerupuk udang, keripik kentang, keripik bayam, kerupuk
wortel, kerupuk jengkol, dan lain sebagainya. Dengan membuat variasi kerupuk seperti itu
diharapkan dapat meningkatkan omzet penjualanan.
Selain masalah dana, alat juga sering menjadi masalah dalam berwirausaha termasuk kerupuk
ikan kakap ini. Sinar matahari sangat dibutuhkan dalam pengeringan kerupuk karena dengan sinar
matahari kerupuk dapat kering dengan sempurna dan hanya membutuhkan waktu yang singkat.
Bila cuaca sedang tidak mendukung seperti mendung atau hujan proses pengeringan kerupuk
terhambat sehingga waktu yang ada terbuang sia-sia. Apalagi saat musim penghujan datang sinar
matahari sangat sulit dijumpai. Jika ada sinar matahari sedikit saja, para pekerja bergegas
mengeluarkan ancak atau irig yang berisikan tatanan kerupuk mentah yang masih basah. Untuk
mengatasi masalah ini yang dapat dilakukan yaitu dikeringkan dengan bantuan oven walaupun
memakan waktu yang lebih lama dibanding menggunakan sinar matahari.
Daerah pemasaran hasil produksi yang ada di perusahaan kerupuk “CANDRAMAWA”
meliputi Jambi, Surabaya, Medan, Palembang, Banyuwangi Cirebon, dan Indramayu.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa membuka suatu usaha tidaklah mudah karena
banyak hal yang harus diperhatikan seperti dana atau modal, upah pekerja, pemasukan dan
pengeluaran, alat yang dibutuhkan, saran atau pandangan dari konsumen, keputusan strategis yang
dibuat, sumber daya manusia yang dibentuk, dan hambatan-hambatan yang dihadapi beserta cara
mengatasinya.
Dari usaha kerupuk ikan kakap ini bisa dilihat bahwa perusahaan “CANDRAMAWA” belum
dikatakan besar, tetapi dengan kualitas baik pekerja yang dimiliki perusahaan ini masih berjalan
dengan lancar hingga sekarang dan terus berkembang. Dengan memiliki kualitas sumber daya
manusia yang bagus maka suatu perusahaan pastilah berkembang dengan baik dan lancar
walaupun pekerja yang dimilki hanya beberapa saja. Karena percuma memiliki sumber daya
manusia atau karyawan yang banyak tetapi tidak memiliki kualitas sehingga harus dilakukan
pelatihan kembali terhadap karyawan tersebut.

3.2 Saran
Dalam mendirikan suatu usaha tidak segampang membalikkan telapak tangan, diperlukan
bekal ilmu dan keterampilan (skill) yang cukup. Selalu tegar dan bersemangat dalam menghadapi
tantangan dan persoalan bahkan ancaman dari luar dan dalam perusahaan. Sehingga apa yang
dicita-citakan akan dengan mudah didapatkan. Selain itu menambahkan variasi kerupuk dalam
usaha ini sangat penting dalam meningkatkan konsumen dan omzet penjualanan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi irham. 2013. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasinya. Bandung: Alfabeta.

Yahya Yohanes. 2006. Pengantar manajemen. Yogyakarta: Graha ilmu.

Purwanto Iwan. 2006. Manajemen Strategi. Bandung: Yrama Widya.

Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks.

https://regional.kompas.com/read/2017/12/15/15094841/ketika-pengrajin-kerupuk-merindukan-
sinar-matahari?page=all

17

Anda mungkin juga menyukai