Anda di halaman 1dari 25

UPAYA PENCEGAHAN RESIKO JATUH PADA PASIEN DI

RUANG ALAMANDA RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK


PROVINSI LAMPUNG

Disusun Oleh :

Nama : Sulastri

NIP : 19980524 201902 1 002

Unit Kerja : RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI LAMPUNG
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN II
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NLAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

Judul : UPAYA PENCEGAHAN RESIKO JATUH PADA


PASIEN DI RUANG ALAMANDA RSUD Dr. H. ABDUL
MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

Nama : Sulastri
NIP : 19980524 201902 1 002
Unit Kerja : RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI
LAMPUNG

Telah Diseminarkan

Pada Hari Sabtu, tanggal 6 April 2019

Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menyetujui:

Pembimbing Mentor

TUTIK YAMASITA, SE.MM Ns. Septi K. S, M. Kep. Sp. KMB

NIP 197107261992032004 NIP 19700914 199303 2 005

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas
hidayah dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
Rancangan ini disusun sebagai sarana aktualisasi nilai-nilai dasar dan peran
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
sejauh mana rancangan aktualisasi menanamkan nilai-nilai dari ANEKA yang
telah diinternalisasi selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
Selain itu laporan ini sebagai bentuk tanggung jawab sebelum pelaksanaan
aktualisasi dari peserta pelatihan dasar.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, membimbing, dan memberikan masukan dalam penyelesaian
rancangan kegiatan aktualisasi ini, terutama kepada:
1. Tutik Yamasita,SE, MM selaku pembimbing rancangan aktualisasi.
2. Ns. SEPTI K.S, M.Kep.,Sp.KMB, selaku mentor aktualisasi dan habituasi.
3. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian rancangan aktualisasi.
Rancangan ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan disempurnakan oleh semua pihak di masa yang akan datang.

Hajimena,
05 April 2019

Sulastri
NIP. 19950311 201902 2 004

3
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................... 1


B. DESKRIPSI SINGKAT UNIT KERJA ..................................... 2
C. IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN ISU ................................. 4
D. TUJUAN DAN MANFAAT ....................................................... 6

BAB II. PROSES PEMAHAMAN NILAI-NILAI DASAR PNS.............. 7

A. AKUNTABILITAS ................................................................... 7
B. NASIONALISME .................................................................... 7
C. ETIKA PUBLIK ...................................................................... 8
D. KOMITMEN MUTU ................................................................ 9
E. ANTI KORUPSI ..................................................................... 10

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS .... 11

BAB IV. PENUTUP ........................................................................... 20

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Analisis USG ......................................................................... 5
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ....................... 12

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada istansi
pemerintah, diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian, diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan serta digaji berdasarkan peraturan
perundang- undangan.
Sebagai perwujudan reformasi kepegawaian ASN yang berorientasi
pada pelayanan publik secara profesional dengan selalu mengedepankan
kepentingan Negara, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menjalankan kebijakan publik
danpelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945, dibentuklah peraturan tentang ASN dalam UU UU No. 5
tahun 2014 sebagai landasan operasional tentang Aparatur Sipil Negara.
Untuk merealisasikan hal tersebut, diperlukan sebuah
penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Dalam hal ini,
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Latsar Gol. III mengatur mengenai
penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan
non-klasikal dengan menanamkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) di
tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta
mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional
sesuai bidang tugas.
Tujuan nasional seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1845
adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan kertiban dunia yang berdasarkan

5
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tujuan dunia ini
dapat terwujud dengan terbentuknya ASN yang unggul dan selaras dengan
dinamika yang berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat akan
kinerja pemerintah sebagai pelayan masyarakat.

B. Deskripsi Singkat
1. Profil Satuan Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek (RSUD.AM) merupakan
rumah sakit di Provinsi Lampung yang menjadi rujukan seluruh kabupaten
yang berada di Lampung dan merupakan satu-satunya rumah sakit bertipe B.
RSUD Abdul Moeloek memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pelayanan rumah sakit, tugas
dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada
gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Perda
Provinsi Lampung No. 12 Tahun 2009 pasal 29 ayat 1).
Berdasasrkan Peraturan Gubernur Provinsi Lampung No 6 Tahun 2015,
tugas pokok dan fungsi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah
a. Tugas Pokok:
Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang layanan rumah
sakit, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan
pemerintah kepada Gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Gubernur.
b. Fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan rumah sakit.

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah


dibidang pelayanan rumah sakit.

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pelayanan rumah


sakit.

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur dibidang


pelayanan rumah sakit dan.

5) Pengelolaan administratif.

6
2. Visi Satuan Kerja
Rumah Sakit Unggul Dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Peneltiian
Kesehatan di Sumatera.
3. Misi Satuan Kerja
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu,
professional dengan mengutamakan keselamatan pasien.
b) Menyelenggarakan proses pendidikan dan penelitian yang
mengarah pada pengembangan ilmu dan teknologi di bidang
kedokteran dan perumahsakitan yang menunjang pelayanan
kesehatan prima berdasar standar nasional dan internasional.
4. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Larnpung Nomor 3 Tahun 2014
terdiri dari:
1) Direktur Utama
2) Direktur Pelayanan, membawahi :
a. Bidang Pelayanan, terdiri dari :
- Sub Bidang Pelayanan Medik
- Sub Bidang Penunjang Medik
b. Bidang Keperawatan, terdiri dari :
- Seksi Mutu Pelayanan Keperawatan
- Seksi Peralatan dan Tenaga Keperawatan
3) Direktur Diklat dan SDM. membawahi :
a. Bagian Diklat, terdiri dari :
- Sub Bagian Diklat Medik dan Non Medik
- Sub Bagian Diklat Keperawatan
b. Bagian Perlindungan dan Pengembangan SDM, terdiri dari :
- Sub Bagian Hukum dan Perlindungan SDM
- Sub Bagian Pengembangan SDM
4) Direktur Umum dan Keuangan, membawahi:
a. Bagian Umum, terdiri dari :
- Sub Bagian Umum
- Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

7
- Sub Bagian Kepegawaian
b. Bagian Perencanaan dan Rekam Medik, terdiri dari :
- Sub Bagian Penyusunan Program dan Laporan
- Sub Bagian Rekam Medik
- Sub Bagian Hubungan Masyarakat.
c. Bagian Keuangan, terdiri dari :
- Sub Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan
- Sub Bagian Mobilisasi Dana
- Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi
5) Satuan Pengawas Internal
6) Dewan Pengawas
7) Komite Medik Komite Keperawatan

C. Identifikasi dan Penetapan Isu


Isu yang diangkat oleh penulis adalah
1. Pelaksanaan pencegahan resiko jatuh pada pasien rawat inap yang
belum optimal.
2. Pengisian buku inventaris alat yang belum efektif.
3. Pemeliharaan berkas catatan medik yang belum optimal.
Metode penetapan isu yang digunakan oleh penulis dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dengan
mengutamakan keselamatan pasien. Ketiga pokok diatas dianalisa untuk
ditemukan masalah pokok yang menjadi isu prioritas dengan menggunakan
analisa USG (Urgency, Seriousness, & Growth).

1. Urgency, memandang seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas


dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan
waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu.
2. Seriousness, seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dan dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang membuktikan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah

8
yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri
3. Growth, seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk apabila di biarkan.

Tabel 1.1
Analisa USG (Urgency, Seriousness, Growth)
USG
NO INDENTIFIKASI MASALAH TOTAL PRIORITAS
U S G
1 Pelaksanaan pencegahan resiko
jatuh pada pasien rawat inap yang 4 4 5 13 I
belum optimal.
2 Pengisian buku inventaris alat yang
3 3 4 10 III
belum efektif.

3 Pemeliharaan berkas catatan


3 4 4 11 II
medik yang belum efisien.
Keterangan :
Angka 5 : Sangat Gawat/mendesak/cepat
Angka 4 : Gawat/mendesak/cepat
Angka 3 : Cukup gawat/mendesak/cepat
Angka 2 : Kurang gawat/mendesak/cepat
Angka 1 : Tidak Gawat/mendesak/cepat

Berdasarkan skor dari tabel di atas, maka isu yang diangkat yaitu
“Upaya pencegahan resiko jatuh pada pasien rawat inap di Ruang Alamanda di
RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.”oleh karena itu penulis akan
membuat rancangan aktualisasi yang berkaitan dengan isu tersebut

9
D. Tujuan dan Manfaat
Tujuan aktualisasi (habituasi) adalah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi Dosen yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) d alam melaksanakan tugas di RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung dan diharapkan dapat menjadi budaya kerja
sehingga terciptanya keselamatan pasien.
Adapun manfaat dari aktualisasi (habituasi) yaitu peserta mampu
menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat
yang meliputi kemampuan berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan
nasional, menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk peningkatan
mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.

10
BAB II
PROSES PEMAHAMAN NILAI-NILAI DASAR PNS

Nilai-nilai Dasar Profesi PNS


Pada pelaksanaan diklat on campus peserta diklat mendapatkan
materi mengenai pemahaman nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA). Penjelasan nilai – nilai ANEKA sebagai berikut:
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat
birokrasi, serta antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan
masyarakat.PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil
pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidakterlibat dalam
politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.

B. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

11
Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang memuliakan
kemanusiaan universal dengan menjunjung tinggi persaudaraan,
perdamaian, dan keadilan antar umat manusia.
Pentingnya peran PNS sebagai salah satu pemersatu bangsa,
secara implisit disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, prinsip,
nilai dasar dan kode etik dan kode perilaku, dimana dalam pasal 2 ayat 1
disebutkan bahwa asas-asas dalam penyelenggaraan dan kebijakan
manajemen ASN ada 13, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan. Hal ini berarti,seorang PNS atau ASN dalam menjalankan
tugas-tugasnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan
dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa
dan Negara diatas segalanya.PNS dalam menjalankan tugas dan
fungsinya harus berpegang pada prinsip adil dan netral.Netral dalam
artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang
ada.Sedangkan adil, berarti PNS dalam melaksanakan tugasnya tidak
boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.

C. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas baik/buruk, benar/salah
perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangkamenjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan
publik, yaitu:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Sedangkan Indikator etika publik, antara lain sebagai berikut:
1. Memegah teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

12
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepeminpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

D. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individuterhadap
produk atau jasa berupa ukuran baik atau buruk. Komitmen mutu adalah
janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam
tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang
menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua harus dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Indikator komitmen mutu antara lain:
1. Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan
dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.
2. Efisien, adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu.
3. Efektif, adalah berhasil guna, menunjukan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja.
4. Inovatif, adalah sesuatu yang baru sebagai perwujudan ide kreatifitas
untuk meningkatkan mutu pelayanan.

13
E. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat, baik secara langsung mau pun tidak lengsung. Tindak
pidana korupsi terdiri dari:
1. Kerugian keuangan negara;
2. Suap-menyuap;
3. Pemerasan;
4. Perbuatan curang;
5. Penggelapan dalam jabatan;
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan;
7. Gratifikasi.
Nilai-nilai yang terkandung dalam anti korupsi antara lain mencakup
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung jawab
6. Kerja keras
7. Berani
8. Adil
9. Sederhana.

14
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Unit Kerja : RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung


Identifikasi Isu : 1. Pelaksanaan pencegahan resiko jatuh pada pasien rawat inap yang belum optimal.
1. Pengisian buku inventaris alat yang belum efektif.
2. Pemeliharaan berkas catatan medik yang belum optimal
Isu yang diangkat : Pelaksanaan pencegahan resiko jatuh pada pasien rawat inap di Ruang Alamanda di RSUD.
Dr. H. Abdul Moeloek yang belum optimal.
Gagasan Pemecahan Isu : Upaya pencegahan resiko jatuh pada pasien rawat inap di Ruang Alamanda di RSUD. Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

15
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Terhadap Visi-
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Nilai
No Mata pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengisi 1. Menyiapkan form Form tersedia Akuntabilitas : Mengisi form Mengisi form
pengkajian pengkajian Saya akan jujur dan pengkajian pengkajian
pecegahan 2. Mengisi form Form terisi konsisten dalam mengisi resiko jatuh resiko jatuh
resiko jatuh pengkajian. form pengkajian resiko pada pasien pada pasien
pada pasien. 3. menentukan tingkat Mengetahui jatuh. menerapkan memenuhi
resiko jatuh. kategori resiko Nasionalisme : nilai- nilai dasar prinsip
jatuh Saya akan mengisi form ANEKA ANEKA
pengkajian tanpa berkontribusi terhadap nilai-
membedakan- bedakan dengan visi misi nilai RS.
suku, ras, agama dan RS. Dr. H. Abdul
status sosial pasien. Abdul Moeloek Moeloek yaitu
Etika Publik : dalam ASRI (Aktif,
Saya akan mengisi form mewujudkan Segera,
pengkajian resiko jatuh pelayanan Ramah,
dengan cepat dan kesehatan yang Inovatif).

16
cermat. bermutu,
Komitmen Mutu : profesional,
Saya akan mengisi form dengan
pengkajian dengan efektif mengutamakan
dan efesien keselamatan
Anti-Korupsi : pasien.
Saya akan mengisi form
pengkajian resiko jatuh
secara jujur tanpa ada
gratifikasi.
2. Memberikan 1. Menyiapkan materi Leaflet Akuntabilitas : Memberikan Memberikan
penyuluhan penyuluhan Saya akan bertanggung penyuluhan penyuluhan
pecegahan jawab dan berintegritas kesehatan kesehatan
resiko jatuh 2. Menjelaskan materi Materi saat menyampaikan tentang tentang
pada pasien penyuluhan tersampaikan penyuluhan tentang pengurangan pengurangan
dan keluarga pencegahan resiko jatuh. resiko jatuh resiko jatuh
3. Melakukan evaluasi Pasien dan Nasionalisme : menerapkan memenuhi
penyuluhan keluarga Saya akan memberikan nilai- nilai dasar prinsip
paham cara penyuluhan tanpa ANEKA ANEKA
mencegah membedakan- bedakan berkontribusi terhadap nilai-
pasien jatuh. suku, ras, agama dan dengan visi misi nilai RS.

17
status sosial pasien. RS. Dr. H. Abdul
Etika Publik : Abdul Moeloek Moeloek yaitu
Saya akan memberikan dalam ASRI (Aktif,
penjelasan tentang mewujudkan Segera,
pecegahan resiko jatuh pelayanan Ramah,
kepada pasien dan kesehatan yang Inovatif).
keluarga dengan bahasa bermutu,
yang sederhana dan profesional,
santun. dengan
Komitmen Mutu : mengutamakan
Saya akan keselamatan
menyampaikan materi pasien.
sesuai standar mutu
penyuluhan.
Anti-Korupsi :
Saya akan memberikan
penyuluhan tentang
pencegahan resiko jatuh
secara adil tanpa ada
gratifikasi.
3. Memasang klip 1. Menyiapkan klip dan Klip dan stiker Akuntabilitas : Memasang klip Memasang

18
dan stiker stiker resiko jatuh. tersedia Saya akan bertanggung dan stiker resiko klip dan stiker
resiko jatuh 2. Menjelaskan tujuan Pasien dan jawab memasang klip jatuh pada resiko jatuh
pada pasien tindakan. keluarga dan stiker resiko jatuh pasien kategori pada pasien
kategori resiko 3. Memasang klip dan mengetahui sebagai kejelasan resiko sedang kategori resiko
sedang dan stiker resiko jatuh. tujuan tindakan identifikasi pasien. dan tinggi sedang dan
resiko tinggi 4. Mendokumentasikan Klip dan stiker Nasionalisme : dengan tinggi
kegiatan. resiko jatuh Saya akan memasang menerapkan memenuhi
terpasang klip dan stiker resiko jatuh nilai- nilai dasar prinsip
Foto kegiatan dengan adil tanpa ANEKA ANEKA
membeda- bedakan berkontribusi terhadap nilai-
suku, ras, agama dan dengan visi misi nilai RS.
status sosial pasien. RS. Dr. H. Abdul
Etika Publik : Abdul Moeloek Moeloek yaitu
Saya akan memasang dalam ASRI (Aktif,
klip dan stiker resiko jatuh mewujudkan Segera,
dengan profesional dan pelayanan Ramah,
tidak memihak. kesehatan yang Inovatif).
Komitmen Mutu : bermutu,
Saya akan berinovasi profesional,
memasang klip dan stiker dengan
resiko jatuh sesuai mengutamakan

19
standar mutu pelayanan. keselamatan
Anti-Korupsi : pasien.
Saya akan memasang
klip dan stiker resiko jatuh
secara adil tanpa adanya
gratifikasi.

4. Membuat 1. Mengumpulkan materi Leaflet tersedia Akuntabilitas : Membuat Membuat


leafleat dan membuat leafleat Leaflet diterima Saya akan membuat leafleat sebagai leafleat
sebagai sarana 2. Memberikan leafleat pasien leafleat pencegahan sarana sebagai
sosialisasi pada pasien dan resiko jatuh dengan sosialisasi yang sarana
yang dapat keluarga. penuh integritas dan dapat dilihat sosialisasi
dilihat secara didasari oleh kompetensi secara yang dapat
langsung perawat. langsung dilihat secara
Nasionalisme : menerapkan langsung
Saya akan membuat nilai- nilai dasar memenuhi
leafleat pencegahan ANEKA prinsip
resiko untuk berkontribusi
jatuh ANEKA
menunjukkan rasa peduli dengan visi misi terhadap nilai-
akan peningkatan RS. Dr. H. nilai RS.
pelayanan rawat inap. Abdul Moeloek Abdul
dalam Moeloek yaitu

20
Etika Publik : mewujudkan ASRI (Aktif,
Saya akan membuat pelayanan Segera,
leafleat pencegahan kesehatan yang Ramah,
resiko jatuh sebagai bermutu, Inovatif).
perwujudan dari profesional,
menjalankan tugas dengan
secara profesional dan mengutamakan
tidak memihak. keselamatan
Komitmen Mutu : pasien.
Saya akan membuat
leafleat pencegahan
resiko jatuh sebagai
bentuk inovasi
Anti-Korupsi :
Saya akan membuat
leafleat pencegahan
resiko jatuh secara jujur
tanpa adanya praktek
kecurangan.
5. Memposisikan 1. Mempersiapkan tempat Tempat tidur Akuntabilitas :
rem tempat tidur tersedia Memposisikan Memposisikan

21
tidur terkunci 2. Menjelaskan tujuan Pasien dan Saya akan bertanggung rem tempat tidur rem tempat
dan menaikan tindakan kelurga jawab memposisikan rem terkunci dan tidur terkunci
pagar 3. Mengunci rem tempat mengetahui terkunci dan menaikkan mememasang dan
pengaman tidur tujuan tindakan pagar pengaman tempat pagar mememasang
tempat tidur 4. Menaikkan pagar Rem posisi tidur pasien untuk pengaman pagar
pasien. pengaman. terkunci memberikan rasa aman menerapkan pengaman
5. Melakukan dokumentasi Pagar pada pasien. nilai- nilai dasar memenuhi
kegiatan. pengaman Nasionalisme : ANEKA prinsip
terpasang Saya akan bertanggung berkontribusi ANEKA
Foto kegiatan jawab memposisikan rem dengan visi misi terhadap nilai-
terkunci dan menaikkan RS. Dr. H. nilai RS.
pagar pengaman tempat Abdul Moeloek Abdul
tidur pasien dengan adil dalam Moeloek yaitu
tanpa membedakan mewujudkan ASRI (Aktif,
suku,ras, agama dan pelayanan Segera,
status sosial pasien. kesehatan yang Ramah,
Etika Publik : bermutu, Inovatif).
Saya akan bertanggung profesional,
jawab memposisikan rem dengan
terkunci dan menaikkan mengutamakan
pagar pengaman tempat keselamatan

22
tidur pasien dengan pasien.
profesional dan tidak
memihak.
Komitmen Mutu :
Saya akan bertanggung
jawab memposisikan rem
terkunci dan menaikkan
pagar pengaman tempat
tidur pasien sesuai
standar operasional
pelayanan.
Anti-Korupsi :
Saya akan bertanggung
jawab memposisikan rem
terkunci dan menaikkan
pagar pengaman tempat
tidur pasien secara
mandiri tanpa adanya
gratifikasi.

23
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan rancangan kegiatan aktualisasi yg dibuat diharapkan


terdapat peningkatan kinerja dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam
kegiatan pelayanan terhadap pasien serta akan direalisasikan kegiatan
sesuai dengan rancangan aktualisasi sesuai dengan nilai-nilai ANEKA
sehingga akan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada
pasien di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

24
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai


Negeri Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan
Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Etika Publik. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Komitmen Mutu.Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014.Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

25

Anda mungkin juga menyukai