Revisi Pemda
Revisi Pemda
Disusun oleh :
Erlangga Andres Alfarez 1173050038
Nasrullah Dwi Santiko S 1173050084
Dalam penyusunan tugas ini, tentulah masih ada yang perlu diperbaiki. Maka
dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang mampu membangun
kesempurnaan untuk tugas-tugas berikutnya.
Penulis
I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN1
A. Kesimpulan ...................................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
II
Desentralisasi semula hanya dikenal sebagai teori pendistribusian urusan
pemerintahan dengan berbagai pertimbangan yang digunakan agar
pemyelenggaraan urusan itu dapat lebih efektif,efisien,ekonomis, dan akuntabel.
Rondinelli mengatakan bahwa desentralisasi dari arti luas mencakup setiap
penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat baik kepada pemerintah daerah
maupun kepada pejabat pemerintah pusat yang di tugaskan di daerah.
Produk hukum daerah adalah produk-produk hukum yang dihasilkan oleh daerah
provinsi dan daerah kabupaten/kota. Ditinjau dari sifatnya, produk hukum daerah
dapat dibagi menjadi dua. Pertama, produk hukum daerah yang bersifat pengaturan.
Kedua, produk hukum daerah yang bersifat penetapan.
Dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006, disebutkan
bahwa “penyusunan produk hukum daerah yang bersifat pengaturan dilakukan
berdasarkan Prolegda”, atau Program Legislasi Daerah.
Perencanaan Perencanaan merupakan tahap awal dalam menyusun peraturan
perundang-undangan. Dalam perencanaan diinventarisasi masalah yang ingin
diselesaikan beserta latar belakang dan tujuan penyusunan peraturan perundang-
undangan. Masalah yang ingin diselesaikan setelah melalui pengkajian dan
penyelarasan, dituangkan dalam naskah akademik. Setelah siap dengan naskah
akademik, kemudian diusulkan untuk dimasukkan ke dalam program penyusunan
peraturan. Untuk undang-undang, program penyusunannya disebut Program
Legislasi Nasional (Prolegnas).
Penyusunan Penyusunan peraturan perundang-undangan dapat diartikan dalam 2
(dua) maksud. Pertama, penyusunan dalam arti proses, yakni proses penyampaian
rancangan dari Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota atau DPR/DPD setelah melalui
tahap perencanaan. Proses penyusunan ini berbeda untuk undang-undang, peraturan
pemerintah, dan peraturan presiden. Kedua, penyusunan dalam arti teknik
penyusunan, yakni pengetahuan mengenai tata cara pembuatan judul, pembukaan,
batang tubuh, penutup, penjelasan, dan lampiran.
B. Rumusan Masalah
2
1. Macam-macam jenis produk hukum daerah?
2. Bagaimana cara pembentukan dan penyusunan Produk Hukum Daerah?
3. Macam-macam Bentuk Produk Hukum Daerah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa saja jenis produk hukum daerah
2. Untuk mengetahui Pembentukan dan Penyusunan Produk Hukum
Daerah
3. Untuk mengetahui Bentuk Produk Hukum Daerah
BAB I
PEMBAHASAN
3
Jenis Produk Hukum Daerah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Jenis Dan Bentuk Produk Hukum Daerah dalam
Pasal 2 jenis produk hukum daerah terdiri atas :
4
1. Perencanaan
Rancangan Produk Hukum Daerah yang disertai naskah akademik
telah melalui pengkajian dan penyelarasan, yang terdiri atas:
a. latar belakang dan tujuan penyusunan;
b. sasaran yang akan diwujudkan;
a. BAB I : Pendahuluan
f. BAB VI : Penutup
2. Perumusan
5
Rancangan Produk Hukum Daerah yang disusun oleh anggota
DPRD, komisi, gabungan komisi, atau Balegda disampaikan
kepada pimpinan DPRD.
3. Pembahasan
6
Rancangan Produk Hukum Daerah yang berasal dari
DPRD atau kepala daerah dibahas oleh DPRD dan kepala
daerah untuk mendapatkan persetujuan bersama.
7
1. penyampaian laporan pimpinan komisi/pimpinan
gabungan komisi/pimpinan panitia khusus yang berisi
pendapat fraksi dan hasil pembahasan dan
4. Pengesahan
5. Pengundangan
8
Lembaran daerah merupakan penerbitan resmi pemerintah daerah.
Pengundangan merupakan pemberitahuan secara formal suatu
Produk Hukum Daerah, sehingga mempunyai daya ikat pada
masyarakat.
Perda yang telah diundangkan disampaikan kepada Menteri
dan/atau gubernur untuk dilakukan klarifikasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Penyebarluasan
9
I. BENTUK RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI
TENTANG
Menimbang : a. bahwa …;
b. bahwa …;
c. dan seterusnya …;
Mengingat : 1. …;
2. …;
3. dan seterusnya …;
MEMUTUSKAN:
10
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
…
Pasal …
BAB …
(dan seterusnya)
Pasal ...
Ditetapkan di …
pada tanggal …
GUBERNUR … (Nama
Provinsi)
tanda tangan
NAMA
Diundangkan di …
pada tanggal …
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI… (Nama Provinsi),
tanda tangan
NAMA
11
LEMBARAN DAERAH PROVINSI … (Nama Provinsi) TAHUN … NOMOR
…
TENTANG
Menimbang: a. bahwa …;
b. bahwa …;
c. dan seterusnya …;
Mengingat: 1. …;
2. …;
3. dan seterusnya …;
12
MEMUTUSKAN:
BAB II
…
Pasal …
BAB …
(dan seterusnya)
Pasal . . .
Ditetapkan di …
pada tanggal …
BUPATI/WALIKOTA…(nama
kabupaten/kota),
tanda tangan
NAMA
Diundangkan di …
pada tanggal …
13
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN/KOTA … (nama
kabupaten/kota),
tanda tangan
NAMA
A. Peraturan Gubernur
PERATURAN GUBERNUR ... (Nama Provinsi)
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG
(Judul Peraturan Gubernur)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR ..., (Nama Provinsi)
Menimbang : a.bahwa.................................;
b.bahwa.................................;
c. dan seterusnya............. ....;
Mengingat : 1. ..........................................;
2. ...........................................;
3.dan seterusnya...................;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG ... (Judul
Peraturan Gubernur).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
BAB II
Bagian Pertama
14
............................................
Paragraf 1
Pasal ..
BAB ...
Pasal ...
BAB ...
KETENTUAN PERALIHAN (apabila ada)
BAB ..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...
GUBERNUR PROVINSI...,
(Nama Provinsi)
15
Diundangkan di ...
pada tanggal ...
SEKRETARIS DAERAH ..., (Nama Provinsi)
(Nama)
B. Peraturan Bupati/Walikota
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa................................................;
b. bahwa................................................;
c. dan seterusnya..................................;
Mengingat : 1. ..........................................................;
2............................................................;
3. dan seterusnya..................................;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG...
(Judul Bupati/Walikota).
16
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati/Walikota ini yang dimaksud dengan:
BAB II
Bagian Pertama
............................................
Paragraf 1
Pasal ..
BAB ...
Pasal ...
BAB ...
KETENTUAN PERALIHAN (apabila ada)
BAB ..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...
Ditetapkan di ...
pada tanggal
BUPATI/WALIKOTA..., (Nama
Kabupaten/ Kota)
17
(Nama Tanpa Gelar dan Pangkat)
Diundangkan di ...
pada tanggal ...
SEKRETARIS DAERAH ..., (Nama Kabupaten/Kota)
(Nama)
TENTANG
18
GUBERNUR ... (Nama Provinsi) dan
GUBERNUR ..., (Nama Provinsi)
Menimbang : a.
Bahwa.............................................................;
b.
bahwa.............................................................;
c. dan
seterusnya................................................;
Mengingat : 1.
.......................................................................;
2.
.......................................................................;
3. dan
seterusnya...............................................;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BERSAMA GUBERNUR...
(Nama Provinsi) DAN GUBERNUR... (Nama
Provinsi) TENTANG ... (Judul Peraturan
Bersama).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:
BAB II
Bagian Pertama
............................................
Paragraf 1
Pasal ..
BAB ...
Pasal ...
BAB ...
KETENTUAN PERALIHAN (apabila ada)
19
BAB ..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...
Ditetapkan di ...
pada tanggal
(Nama)
(Nama)
20
PERATURAN BERSAMA BUPATI/WALIKOTA... (Nama
Kabupaten/Kota)
DAN BUPATI/WALIKOTA... (Nama Kabupaten/Kota)
NOMOR ... TAHUN ...
NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG
(Judul Peraturan Bersama)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI/WALIKOTA ... (Nama Kabupaten/Kota) DAN
BUPATI/WALIKOTA ..., (Nama Kabupaten/Kota)
Menimbang : a.
Bahwa.................................................................;
b.
bahwa.................................................................;
c. dan
seterusnya....................................................;
Mengingat : 1.
...........................................................................;
2.
...........................................................................;
3. dan
seterusnya...................................................;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BERSAMA
BUPATI/WALIKOTA... (Nama
Kabupaten/Kota) DAN BUPATI/WALIKOTA...
(Nama Kabupaten/Kota) TENTANG ... (Judul
Peraturan Bersama).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:
BAB II
21
Bagian Pertama
............................................
Paragraf 1
Pasal ..
BAB ...
Pasal ...
BAB ...
KETENTUAN PERALIHAN (apabila ada)
BAB ..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...
Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di ...
pada tanggal
22
Diundangkan di ... Diundangkan di ...
pada tanggal ... pada tanggal ...
SEKRETARIS DAERAH ..., (NamaSEKRETARIS DAERAH ..., (Nama
Kab/Kota) Kab/Kota)
(Nama) (Nama)
A. Keputusan Gubernur
Menimbang : a.
Bahwa...........................................................;
b.
bahwa...........................................................;
c. dan
seterusnya..............................................:
Mengingat : 1.
.....................................................................;
2.
.....................................................................;
23
3. dan
seterusnya..............................................;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : .....................................................................................
KEDUA : ......................................................................................
KETIGA : .....................................................................................
KEEMPAT : .....................................................................................
KELIMA : .....................................................................................
Ditetapkan di ...
pada tanggal
GUBERNUR PROVINSI...,
(Nama Provinsi)
B. Keputusan Bupati/Walikota
Menimbang : a.
Bahwa...................................................................;
b.
bahwa...................................................................;
24
c. dan
seterusnya.....................................................;
Mengingat : 1.
............................................................................;
2.
............................................................................
;
3. dan
seterusnya.....................................................;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU :
KEDUA :
KETIGA :
KEEMPAT :
KELIMA :
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 November 2011
BUPATI/WALIKOTA...,(Nama
kab/Kota)
A. KESIMPULAN
1. Jenis Produk Hukum Daerah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Jenis Dan Bentuk Produk Hukum Daerah
dalam Pasal 2 jenis produk hukum daerah terdiri atas :
a) Peraturan Daerah
b) Peraturan Kepala Daerah
c) Peraturan Bersama Kepala Daerah
25
d) Keputusan Kepala Daerah
e) Instruksi Kepala Daerah.
2. Tahapan tata cara pembentukan produk hukum daerah yaitu
1. Perencanaan;
2. Perumusan;
3. Pembahasan;
4. Pengesahan;
5. Pengundangan;
6. Penyebarluasan.
DAFTAR PUSTAKA
26
Peraturan Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Jenis
dan Bentuk Produk Hukum Daerah
Hasil Diskusi:
27
kabupaten/kota yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
diatasnya maka sesuai asas “Lex Superiori derogat legi inferior “ bahwa Hukum
yang lebih tinggi mengesampingkan hukum yang lebih rendah.
28