Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN ILMIAH

Scientific Management Theory

Oleh:
FADJAR HILMAWAN
NIM: 1922121006
MENGGUNAKAN STUDI ILMIAH DAN
PERENCANAAN RASIONAL UNTUK
MEMUNGKINKAN KINERJA TUGAS YANG CEPAT
DAN EFISIEN
Latar Belakang

 Pada hakikatnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu,


salah satu bukti adalah Piramida di Mesir. Adanya bangunan
Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dulu telah
ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian
rupa, mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang telah
disiapkan hingga bangunan Piramida yang megah di tengah
gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat di seluruh
dunia dari dulu hingga kini.
 benteng raksasa yang berdiri sepanjang ribuan kilometer di
Cina.
 Candi Borobudur di Indonesia
Rumusan masalah

Bagaimana kronologi manajemen


ilmiah?
Apa pengertian teori manajemen
ilmiah menurut para ahli?
Apa saja prinsip manajemen ilmiah?
Apa contoh Kasus Manajemen Ilmiah
SECARA KRONOLOGIS MANAJEMEN ILMIAH INI
DAPAT DIBAGI ATAS TIGA ERA BAGIAN
 Era Pionir
yaitu memperbaiki metode kerjanya, dan juga perbaikan instrument peralatan
bantu kerjanya. Perbaikan ini dilakukan melalui penerapan studi waktu (time
study) dan studi gerakan (motion study) dengan menggunakan model
deskriptif (charting model).

 Era Tradisionalis
peningkatan produktivitas dan effisiensi dilakukan melalui perbaikan system
kerja dengan pengembangan peralatan bantu kerja (instumen) yang
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan.

 Era awal modernis


dikembangkan instrument peningkatan produktivitas dan effisiensi yang lebih
fokus pada pendekatan matematis dan statistik
MANAJEMEN ILMIAH
suatu cara meningkatkan produktivitas dengan menangani kondisi
kekurangan tenaga terampil melalui efisiensi para pekerja.
 Frederick W. Taylor ( 1856-1915 )
 merupakan penerapan ilmiah metode studi,analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
 manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme–mekanisme atau teknik–teknik

 Henry L. Gantt ( 1861-1919 )


 memperkenalkan sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para Pekerja yang dapat menyelesailan
tugas yang dibebankan kepadanya dalam sehari berhak menerima bonus.
 pentingnya mengembankan minat timbal balik antara manajemen dan karyawan, yaitu kerjasama yang
harmonis.
 Frank dan Lillian Gilbreth ( 1868-1924 dan 1878-1972)
 usaha membantu karyawan menampilkan kemampuannya yang penuh sebagai mahluk manusia.
 Setiap langkah yang dapat menghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan, hal ini dapat meningkatkan
semangat karyawan.
 setiap karyawan memiliki tiga peran yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatih yang senantiasa mencari
kesempatan baru.
PRINSIP MANAJEMEN ILMIAH
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti
bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi
khusus dan situasi-situasi yang berubah
CONTOH KASUS MANAJEMEN ILMIAH
Permasalahan :
PANJA DPR-RI KOMISI – IX OKTOBER 2014
Komisi IX mendesak kepada para Direksi BUMN, seperti PT. PLN menyelesaikan masalah
ketenagakerjaan terhadap pekerja.
 PT, Haleyora Power kemudian mendapatkan penugasan dari PLN untuk melaksanakan
pengamanan layanan Operasi dan Pemeliharaan (Ophar) Transmisi dan Distribusi Tenaga
Listrik berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN
 Pengangkatan karyawan dari vendor-vendor lama ke karyawan PT. HP
 Pembagian devisi kerja pekerjaan PT PLN
KESIMPULAN
 Dalam perkembangannya manajemen ilmiah dibagi menjadi 3 era, yaitu era pionir, era
tradisionalis, dan era awal modernis
 Prinsip-prinsip manajemen ilmiah:
 Kembangkan ilmu untuk setiap elemen tugas manusia sebagai pengganti pendekatan rule of tumb
 Pilih, latih dan kembangkan tenaga kerja secara ilmiah. Di masa lalu, para pekerja itu sendiri yang
memilih tugas dan melatih dirinya sendiri
 Bina kerjasama dan saling pengertian dengan para pekerja untuk menjamin agar tugas-tugas
dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah
 Bagi tanggung jawab diantara manajemen dan pekerja. Manajemen harus melaksanakan fungsi-fungsi
yang tidak mungkin dilaksanakan dengan baik oleh para pekerja seperti perencanaan dan pengendalian
kerja
 Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar dalam kehidupan nyata terutama konsep
efektif dan efisien.
 Banyak sekali keuntungan dari manjemen ilmiah, salah satunya mampu memberikan
rancangan kerja dan mendorong manajer untuk mencari alternatif terbaik dalam
melaksanakan suatu pekerjaan
 Kekurangan yang sangat mendasar dalam teori manajemen ilmiah ini adalah
Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional yang hanya dapat dimotivasi
dengan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran ini tidak memandang
kebutuhan sosial karyawan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai