Disusun Oleh :
Rizki Amalia Intias 926.001.18.019
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2019
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 2
KATA PENGANTAR
Penyusun
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk Allah yang diberi keistimeaan yakni
berupa akal dan perasaan. Akal yang diberikan kepada manusia ini juga
merupakan hal yang membedakan antara manusia dengan mahluk Allah yang
lainnya. Akal berpusat di otak, digunakan untuk berfikir dan perasaan
pusatnya di hati, digunakan untuk merasa dan dalam tingkat paling tinggi ia
melahirkan kata hati.
Sebagai individu, manusia merupakan satu kesatuan antara jiwa dan
raga yang terdapat pembawaan-pembawaan yang dapat terpengaruh, baik
oleh kata-kata yang tertulis maupun kata-kata yang terdengar. Dalam proses
kehidupan manusia yang selalu berkembang dan ingin mengadakan suatu
kemajuan dalam hidupnya, tidak luput dari pengaruh lingkungan sekitarnya
yang mendidik jiwa keagamaannya, pola berfikir dan mengembangkan
potensi-potensi yang ia miliki, dalam pendidikan yang dilakukan dewasa ini
melibatkan tiga unsur, yakni lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
yang disebut “Tri Pusat Pendidikan”, yang terkait satu sama lain dan saling
menunjang dalam mewujudkan tujuan inti pendidikan Islam, yakni
pembentukan jiwa keagamaan berupa pekerti luhur yang diistilahkan dengan
Akhlak al-kariimah.
Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan manusia dari generasi ke generasi. Pendidikan
merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normatif.
Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya
terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem
pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan
mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas.
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 4
BAB II
PEBAHASAN
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa edisi Keempat,
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), cet. ke-4, h.262.
2
https://arhan65.wordpress.com/2011/11/25/kecerdasan-menurut-Al-Qur’an/, diakses pada sabtu,
06/07/2019.
3
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa edisi Keempat,
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), cet. ke-4, h.1335.
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 5
ikatan yang lebih kepada hal yang bersifat kerohanian atau kejiwaan
dibandingkan hal yang bersifat fisik atau material.4 Dapat disimpulkan bahwa
spiritual adalah keadaan akal dan jiwa atau rohani manusia yang berhubungan
dengan nilai-nilai ketuhanan.
Maka, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual adalah
kecerdasan yang berkenaan dengan hati dan kepedulian antar sesama
manusia, makhluk lain, dan alam sekitar berdasarkan keyakinan akan adanya
Tuhan Yang Maha Esa.
4
Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008), h.288.
5
Makmun Mubayidh, Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak terjemahan Muhammad
Muchson Anasy, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006), h.182.
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 6
6
Monty P. Setiadarma dan Fadelis E. Waruwu, Mendidik Kecerdasan, (Jakarta:Pustaka Po[uler
Obor: 2003), h.181
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 7
E. Pendidikan Akhlaq
Pendidikan berasal dari kata at tarbiyah yang artinya tumbuh dan
berkembang. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mendalam dan
tanpa pemikiran, namun perbuatan itu telah mendarah daging dan melekat
dalam jiwa, sehingga saat melakukan perbuatan tidak lagi memerlukan
pertimbangan dan pemikiran.
Dengan demikian, pendidikan akhlak adalah pendidikan mengenai
dasar-dasar akhlak dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan
dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa analisa sampai ia menjadi seorang
mukallaf, seseorang yang telah siap mengarungi lautan kehidupan.
7
Danah Zohar dan Ian Marshal, SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir
Integralistik dan Holistik untuk Mekmanai Kehidupan, (Bandung: Mizan, 2001), cet. ke-5, h.231
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 8
Artinya: “Dan sungguh, akan kami isi neraka jahanam banyak dari
kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti
hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang
lengah.”
Berdasarkan tafsir Al-Misbah, menyatakan bahwa neraka akan
banyak di isi oleh jin dan manusia, hal itu karena hati mereka tidak
digunakan untuk menembus kebenaran, mata mereka tidak merenungi
kekuasaan Tuhan, dan telinga mereka tidak mendengarkan ayat-ayat
Allah dan nasihat untuk direnungi dan mengambil pelajaran darinya,
sehingga mereka lebih sesat dan seperti binatang ternak karena tidak
menggunakan akalnya untuk bertadabbur, sebab hewan ternak selalu
menggunakan instinknya untuk mencari kebaikan dan menghindari
bahaya, sementara mereka menolak kebenaran yang ada.8
b. QS. As-Sajdah: 7-9
Artinya: “7. yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-
baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. 8. kemudian
Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. 9. kemudian
Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya
8
https://tafsirq.com/7-al-a’raf/ayat 178/48-al-fath/ayat -6, diakses (10 Juli 2019)
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 10
9
https://tafsirq.com/7-as-sajdah/ayat 7-9/, diakses (10 Juli 2019)
10
Ibid.
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 11
11
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi. (Semarang: PT. Karya Toha
Putra Semarang, 1993) hlm. 288
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 12
Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. Sosok Ulul albāb mempercayai para
rasul dan mempercayai kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka adalah
untuk merinci hukum-ukum syari’at, mengandung pendidikan yang
sempurna dan akhlak-akhlak yang indah disamping hal-hal yang harus
diterapkan dalam tatanan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan
memeprecayai bahwa dalam perhitungan serta pembalasan terhadap amal-
amal itu ada dua alternatif yaitu masuk surga atau masuk neraka.Dan
sesungguhnya penuturan dzikir disini hanyalah mengenai makhluk Allah.
Hal itu karena ada larangan memikirkan zat sang pencipta karena mustahil
seseorang akan bisa sampai kepada hakiakat zat sifat-sifatNya.12
Orang berakal atau ulūl-albāb dalam QS. Ali Imran ayat 190-
191 memiliki ciri, sebagai berikut:
1. Dzikrullah
2. Berpikir (Tafakkur)
3. Bertakwa, berserah dirikepada Allah
4. Orang yang berpikir kritis terhadap sesuatu. Sehingga mampu
membedakan yang haq dengan yang bathil, baik dan buruk.
5. Menjunjung tinggi kebenaran. Ulūl albāb atau orang yang berakal
akan selalu menimbang segala sesuatu, baik dari segi logika ataupun
syariat. Sehingga terhindar dari kepentingan individu atau pihak
tertentu.
6. Orang-orang yang memperhatikan ayat-ayat Allah baik qauliyah
maupun kauniyah.
7. Orang yang membaca, mengamati fenomena alam dan mengambil
sebagai pelajaran.
8. Orang yang memepelajari sejarah kejadian masa lalu, hukum-hukum
untuk kemudian diambil hikmah pengajaran darinya.13
Al Qur’an bukan hanya sebagai kitab suci yang menjadi
pedoman hidup umat Islam agar dapat menghantarkan mereka menuju
12
Ibid., 290.
13
Arifin & Yusuf Mansur, Membuka Pintu Rahmat Dengan Dzikir Munajat, (Jakarta: Zikrul
Hakim, 2009) hlm. 144.
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 13
e. QS. Al-‘Ankabut: 45
14
Ahmad Mustafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi (Terj.), Cet. 2 (Semarang: CV. Toha Putra,
1992), XVIII: 4-9.
15
Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah (Yogyakarta:
Laksana, 2011), hlm. 136-137.
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 17
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-
Israa’: 70)
Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, Allah memberitahukan tentang
pemuliaan dan penghormatan-Nya terhadap anak cucu Adam, yakni
dalam penciptaan mereka dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan paling
sempuma. Sama seperti dalam surah At-Tin ayat 4, (Yaitu) sesosok
makhluk yang dapat berjalan tegak dengan berpijak pada kedua kakinya
dan makan dengan kedua tangannya. Sedangkan makhluk lain dari
berbagai macam binatang berjalan dengan keempat kakinya dan makan
dengan mulutnya. Selain itu, Allah juga memberikan pendengaran,
penglihatan, dan hati yang dengannya ia dapat memahami, mengambil
manfaat, dan membedakan banyak hal, mengetahui manfaat dan
keistimewaan sena bahayanya dalam urusan agama dan juga duniawi.
Dan Kami angkut mereka di daratan dengan menggunakan kendaraan
binatang; kuda dan keledai.
Sedangkan di lautan, Kami angkut dengan menggunakan kapal-
kapal besar maupun kecil. Dan Kami karuniakan kepada mereka berbagai
macam rizki yang baik-baik berupa tanam-tanaman, buah-buahan, daging,
susu, dan beraneka macam makanan yang beraneka wama yang sangat
lezat, juga pemandangan yang indah, pakaian yang bagus-bagus dengan
berbagai macam jenis, wama, dan bentuknya, yang mereka buat untuk diri
mereka sendiri atau mereka ambil dari daerah lain. Dan telah Kami
lebihkan mereka atas makhluk lainya, yakni hewan dan makhluk lainnya.
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas, Pendidikan karakter sebenarnya sudah diajar-kan
dalam Islam. Dan mengingat pentingnya pendidikan karakter ini, maka sudah
seharusnya untuk dikembangkan di sekolah-sekolah mulai dari pra sekolah
sampai perguruan tinggi. Manusia yang memiliki karakter yang kuat seperti
yang dijelaskan dalam QS. Al-Mu’minun (23): 1-11, dan mengikuti 7 langkah
sikap utama (the seven great action), maka akan mencapai kesuksesan dan ke-
menangan hidup di dunia dan akhirat. Jadi mulai dari sekarang bangun
ketajaman visi, bangun kompetensi diri, ciptakan hidup efektif, latih ke-
pekaan dan kepedulian sosial, jadilah terdepan lakukan perubahan, ber-sikap
profesional, dan jadilah pemimpin dengan hati nurani.
Studi Ayat-ayat Pendidikan-Rizki Amalia Intias 19
DAFTAR PUSTAKA