Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI


SRIWIJAYA ABADI

Metta Vanna Citra ( Metta_honeey@yahoo.co.id )


Kardinal ( Kardinal@stie_mdp.ac.id )
Jurusan Akuntansi
STIE MDP

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan dan pelaporan PPh pasal 21 atas
karyawan serta sistem perhitungan PPh pasal 21 bagi karyawan yang tidak memiliki NPWP.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan
metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Bumi Sriwijaya Abadi masih terjadi
kesalahan pada pemotongan PPh pasal 21 dimana karyawan yang tidak memiliki NPWP PPh pasal
21 nya tidak dikalikan 120%.

Kata kunci: Sistem Pemungutan Pajak, Perhitungan dan Pelaporan PPh pasal 21

Abstract: This study aims to find appropriate solutions to the problems found in the company in
connection with the calculation procedure, cutting, and also income tax reporting Point 21. This
study uses descriptive qualitative approach. The type of data used are primary data and secondary
data. The data was collected through interviews, observation and documentation. The method of
data analysis is descriptive. The results showed that PT.Bumi Sriwijaya Abadi in the calculation
of reduction Tax Point 21 is an error in the tax point 21 where by employees who do not a tax
number and tax point 21 it is not multiplied by 120 percent.

Keywords: Collection tax system, calculation and Income Tax Reporting Point 21

1. PENDAHULUAN dimana perusahaan ini melakukan


kesalahan pemotongan PPh pasal 21
Perusahaan sebagai pemotong pajak terhadap karyawan yang tidak memiliki
memiliki peranan yang sangat besar bagi NPWP.
pemerintah, mengingat saat ini tidak Berdasarkan uraian di atas maka
sedikit perusahaan yang melaksanakan penulis mengambil judul “Analisis
pemotongan pajak yang tidak sesuai Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal
dengan ketentuan. 21 atas Karyawan Pada PT. Bumi
PT. Bumi Sriwijaya Abadi bergerak Sriwijaya Abadi”.
di bidang penjualan ban mobil merk
Bridgestone. Perusahaan ini memotong
dan menghitung besarnya pajak 2. LANDASAN TEORI
penghasilan yang harus dibayar
karyawannya. Tetapi sistem pemotongan
pajak di perusahaan ini masih belum
sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

Hal- 1
2.1 Pengertian Pajak c. Rp. 15.840.000,- (Lima belas juta
delapan ratus empat puluh ribu
Menurut Soemitro, Pajak adalah rupiah) tambahan untuk istri;
iuran rakyat kepada kas Negara d. Rp. 1.320.000,-(Satu juta tiga ratus
berdasarkan undang - undang (yang dua puluh ribu rupiah) tambahan
dipaksakan ) dengan tidak mendapatkan setiap anggota keluarga
jasa timbal balik yang langsung dapat
ditunjukan dan digunakan untuk 2.5 Nomor Pokok Wajib Pajak
membayar pengeluaran umum.
Menurut Mardiasmo, Nomor Pokok
2.2 Sistem Pemungutan Pajak Wajib Pajak adalah nomor yang
diberikan kepada wajib pajak sebagai
a. Official Assesment System adalah sarana dalam administrasi perpajakan
sistem pemungutan pajak yang sebagai tanda pengenal diri dan
memberikan wewenang kepada kewajiban perpajakannya.
pemerintah untuk menentukan pajak
yang terutang. 3. METODE PENELITIAN
b. Self Assesment System adalah sistem
yang memberikan wewenang
3.1 Pendekatan Penelitian
kepada wajib pajak untuk
menghitung sendiri pajak yang harus
di bayar. Pendekatan yang digunakan adalah
c. Withholding tax system adalah pendekatan deskriptif yaitu penelitian
sistem yang memberikan wewenang yang bersifat suatu paparan pada
kepada pihak ketiga untuk variable-variabel yang diteliti misalnya
memotong besarnya pajak terutang tentang siapa, yang mana, kapan
oleh wajib pajak.
maupun ketergantungan variable pada
2.3 Pajak Penghasilan sub variabelnya. Dengan demikian
penelitian ini akan menghasilkan
Pajak Penghasilan adalah pajak yang informasi yang komprehensif.
dikenakan terhadap subjek pajak atas
penghasilan yang diterima atau
diperolehnya dalam satu tahun pajak. 3.2 Objek/Subjek Penelitian
2.4 Tarif Penghasilan Tidak Kena
Pajak Objek penelitian adalah sistem
perhitungan pajak penghasilan pasal 21
Tarif penghasilan tidak kena pajak atas karyawan PT. Bumi Sriwijaya
sesuai dengan pasal 7 ayat 1 No.36 Abadi. Subjek penelitian adalah PT.
tahun 2008 sebagai berikut: Bumi Sriwijaya Abadi.
a. Rp. 15.840.000,- (Lima belas juta
delapan ratus empat puluh ribu
rupiah)untuk diri wajib pajak 3.3 Pemilihan Informan Kunci
orang pribadi;
b. Rp. 1.320.000,- ( Satu juta tiga Sumber data dan informasi
ratus dua puluh ribu rupiah) diperoleh penulis melalui pembicara di
tambahan wajib pajak yang kawin; PT. Bumi Sriwijaya Abadi bernama Kiki
karyawan yang menjabat sebagai Kepala

Hal- 2
Bagian Pajak selama 8 tahun dari tahun penghasilan pada umumnya. Namun,
2005 hingga sekarang. dalam menghitung Pajak Penghasilan
Pasal 21 bagi penerima-penerima
3.4 Jenis Data penghasilan tertentu wajib pajak dalam
negeri selain pengurangan berupa PTKP,
Jenis data yang digunakan yaitu juga diberikan pengurangan-
1. Data Primer adalah data yang pengurangan penghasilan berupa biaya
diperoleh atau dikumpulkan oleh jabatan. Selain itu, tarif yang ditetapkan
peneliti secara langsung dari sumber juga bervariasi yaitu tarif sesuai dengan
datanya. Data primer disebut juga pasal 17 Undang-undang Pajak
sebagai data asli atau data baru yang Penghasilan atau tarif yang ditetapkan
memiliki sifat up to date. Untuk dalam Peraturan Pemerintah atau aturan
mendapatkan data primer, peneliti pelaksanaan lainnya, serta bagi
harus mengumpulkannya secara karyawan yang tidak memiliki NPWP
langsung. maka jumlah PPh terutangnya dikali
2. Data Sekunder adalah data yang 120%.
diperoleh atau dikumpulkan peneliti
dari berbagai sumber yang telah ada 4.2 Pelaksanaan Penyetoran PPh
(peneliti sebagai tangan kedua). Pasal 21
Data sekunder dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti buku, Pada prinsipnya pajak atas
laporan, jurnal, dan lain-lain. penghasilan akan terutang pada akhir
tahun, baik bagi wajib pajak yang
3.5 Teknik Pengumpulan Data menggunakan tahun takwim ataupun
tahun buku, tergantung tahun apa yang
Teknik pengumpulan data yang dipilih oleh wajib pajak. Namun
digunakan adalah adalah metode demikian, untuk memberikan
wawancara karena metode ini lebih keringanan dan kemudahan pembayaran
efektif dan akurat karena bias jadi pajak atas penghasilan, serta prinsip
masukan bagi perusahaan. pengenalan pajak pada saat adanya
penghasilan, maka besarnya penghasilan
3.6 Teknik Analisis Data yang akan terjadi pada akhir tahun
tersebut dapat diperkirakan sejak awal
Teknik analisis data yang digunakan tahun, dan besarnya PPh yang akan
dalam penelitian ini adalah metode terutang pada akhir tahun tersebut
analisis deskriptif kualitatif yaitu penulis pelunasannya dilakukan pada setiap
melakukan pengumpulan data, masa bulanan atau pada setiap transaksi,
mengolah data, menganalisis data, dengan cara dipungut, dipotong pihak
mengambil kesimpulan dan lain, atau dibayar sendiri oleh wajib
memberikan intepretasi. pajak. Pada akhir tahun besarnya PPh
yang masih kurang dibayar harus
4. PEMBAHASAN dilunasi oleh wajib pajak sebelum Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan
4.1 Pelaksanaan Perhitungan dan dilaporkan.
Pemotongan PPh Pasal 21
4.3 Pencatatan Akuntansi pada PT.
Cara perhitungan Pajak penghasilan Bumi Sriwijaya Abadi
Pasal 21 yang dilakukan PT. Bumi
Sriwijaya Abadi pada prinsipnya sama a. Pada waktu pemotongan gaji
dengan cara perhitungan Pajak karyawan

Hal- 3
Beban gaji xxx berupa sanksi denda 2 % dari pajak
Hutang gaji xxx terutang.
PPh terutang xxx
b. Pada waktu pembayaran gaji c. Pelaporan
karyawan (saat akhir bulan)
Hutang gaji xxx Secara keseluruhan, pelaporan Pajak
Kas xxx Penghasilan Pasal 21 PT. Bumi
c. Pada waktu pembayaran PPh Sriwijaya Abadi termasuk tertib karena
karyawan (sebelum berakhirnya tidak pernah terjadi keterlambatan dalam
masa pajak) melakukan pelaporan SPT Masa.
PPh terutang xxx PT.Bumi Sriwijaya Abadi telah
Kas xxx menyetor pajak yang terutang kemudian
melakukan kewajiban pelaporan
4.4 Analisa Terhadap Mekanisme sebelum tanggal 20 bulan takwim
Perhitungan berikutnya setelah masa pajak berakhir,
karena kepatuhannya dalam melaporkan
a. Perhitungan SPT 1721 Masa maka tidak ada sanksi
denda yang dikeluarkan PT. Bumi
Menurut analisa data yang diperoleh Sriwijaya Abadi kepada KPP sehingga
terkait dengan pelaksanaan pemotongan tidak ada tambahan biaya yang harus
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dikeluarkan perusahaan. Namun dalam
dilakukan oleh perusahaan masih belum proses pelaporan yang dilakukan
optimal dalam melakukan perhitungan. perusahaan masih mengalami kesalahan,
Dari dua puluh pegawai PT. Bumi ini dikarenakan proses awal perhitungan
Sriwjaya Abadi yang diteliti diketahui sudah mengalami kesalahan. Sehingga
kekurangan pemungutan pajak selama perusahaan berkewajiban untuk
tahun 2012 adalah sebesar Rp. mengadakan pembetulan pelaporan SPT
697.495,00. Kesalahan yang terjadi pada dan mengembalikan uang kelebihan
proses perhitungan pemotongan PPh pembayaran PPh 21 kepada
Pasal 21 pada gaji pegawai karena ada karyawannya.
beberapa karyawan yang tidak memiliki
NPWP mengakibatkan jumlah pajak d. Pembukuan
yang disetor menjadi lebih kecil dari
pada yang seharusnya. Pencatatan akuntansi PPh Pasal 21
pada PT. Bumi Sriwjaya Abadi telah
b. Penyetoran sesuai dengan standar Akuntansi PSAK
No:9 yang dimaksud dengan kewajiban
Dalam proses penyetoran, PT. Bumi yang akan dilunasi dalam waktu satu
Sriwjaya Abadi masih kurang patuh tahun antara satu siklus operasi
terhadap peraturan perpajakan. Hal ini perusahaan. Hal ini tidak lepas dari
dapat dilihat dari sering terjadinya kinerja bagian Akuntansi perusahaan
keterlambatan penyetoran PPh pasal 21, yang sangat menguasai benar mengenai
yakni dari 12 kali penyetoran terhitung teori-teori akuntansi. Kelemahan
sudah 4 kali PT.Bumi Sriwijaya Abadi pencatatan akuntansi yang dialami
melakukan keterlambatan penyetoran selama ini hanyalah ketidaktelitian
SSP dimana seharusnya disetor paling karyawannya, yaitu kesalahan pada
lambat tanggal 10 bulan yang penulisan atau pencatatan nominal
bersangkutan. Dari keterlambatan setor rupiahnya dan kesalahan tersebut
tersebut, maka PT Bumi Srwijaya Abadi secepatnya dapat segera diatasi.
akan mendapatkan sanksi administrasi

Hal- 4
pemotongan, penyetoran sebelum
jatuh tempo dan pelaporan PPh
5. KESIMPULAN DAN SARAN pasal 21 atas pegawai tetap dengan
benar dan teliti sehingga tidak
5.1 Kesimpulan merugikan karyawan, perusahaan
maupun pemerintah.
Berdasarkan hasil pembahasan di 2. Pihak fiskus harus lebih banyak
bab sebelumnya, maka dapat ditarik memberikan sosialisasi mengenai
kesimpulan, yaitu : Pajak Penghasilan pasal 21 kepada
1. PT. Bumi Sriwijaya Abadi sudah Wajib Pajak khususnya yang
benar dalam melakukan mekanisme bertindak sebagai pemotong atau
pelaporan serta pembukuan PPh pemungut pajak sehingga tidak
pasal 21 akan tetapi perusahaan terjadi lagi kesalahan-kesalahan
belum mampu melakukan yang perhitungan pemotongan,
perhitungan pemotongan dan penyetoran , dan pelaporan Pajak
penyetoran. Pajak Penghasilan pasal Penghasilan Pasal 21 yang
21 yang sesuai dengan Undang- dilakukan oleh Wajib Pajak.
Undang Perpajakan. 3. Perusahaan seharusnya memberikan
2. PT. Bumi Sriwijaya Abadi kurang saran atau teguran bagi karyawan
memahami Undang-undang yang tidak memiliki NPWP, karena
perpajakan khususnya PPh 21 serta penghasilan karyawan sudah di atas
harus selalu up to date mengenai PTKP.
perkembangan ketentuan perpajakan
yang berlaku, mengingat peraturan DAFTAR PUSTAKA
perundang-undangan perpajakan
yang berlaku di Indonesia sering [1] Agoes, Sukrisno dan
mengalami perubahan sesuai dengan EstralitaTrisnawati 2007,
situasi dan kondisi mengikuti Akuntansi Perpajakan,
perkembangan sosial dan ekonomi Salemba Empat, Jakarta
sehingga tidak akan terjadi lagi
kesalahan perhitungan dan [2] Andriani 2011, Perpajakan
keterlambatan penyetoran pajak Indonesia, Buku 1, Jakarta
terutang yang menyebabkan ,Salemba Empat Contoh skripsi,
kerugian bagi karyawan, perusahaan PPh Pasal 21, Diakses 29
maupun Negara. Dalam hal ini pihak Oktober 2012 dari
pemotong pajak PT. Bumi Sriwijaya http://contohskripsiku.com
Abadi.
3. Ada beberapa karyawan yang sudah [3] Madura, Jeff 2009, Pengantar
di atas PTKP dan tidak memiliki Bisnis, Edisi 4, Salemba Empat,
NPWP padahal seharusnya sudah Jakarta
wajib mempunyai NPWP. [4] Mardiasmo 2011, Perpajakan
Edisi Revisi 2011, Andi,
5.2 Saran Yogyakarta
[5] Purwono, Herry 2010, Dasar-
1. Pajak merupakan salah satu sumber dasar Perpajakan dan
penerimaan negara bagi pelaksanaan Akuntansi Pajak, Erlangga,
pembangunan nasional, oleh karena Jakarta.
itu diharapkan agar PT.Bumi
Sriwijaya Abadi tetap melakukan
kewajibannnya untuk melaksanakan

Hal- 5
[6] Resmi, Siti 2011, Perpajakan
Teori dan Kasus Buku 1 Edisi 6,
Salemba Empat, Jakarta.

[7] Suandy, Erly 2010, Perpajakan,


Salemba Empat, Jakarta
[8] Sugiyono 2012, Metode
Penelitian Kualitatif, Kuantitatif
dan R&D Alfabeta, Bandung.
[9] Suliyanto 2006, Metode Riset
Bisnis, Andi, Yogyakarta
[10] Waluyo 2011, Perpajakan
Indonesia Buku 1 Edisi 10,
Salemba Empat, Jakarta

Hal- 6

Anda mungkin juga menyukai