Proyeksi keuangan disusun sebagai dasar untuk penilaian dari kelayakan keuangan atas
proyek pembangunan kawasan Perumahan ABC oleh PT. ABC Proyeksi disusun
berdasarkan asumsi-asumsi yang terdapat pada lampiran keuangan studi kelayakan. Semua
asumsi didasarkan atas rencana pembangunan perumahan yang rencananya diperuntukkan
bagi dosen dan karyawan Universitas Brawijaya. Proyeksi keuangan dalam studi ini meliputi
periode proyeksi tahun ke I sampai dengan proyeksi tahun ke IV, dengan pembagian waktu
per semester.
Kebutuhan dana untuk melaksanakan pembangunan perumahan ABC oleh PT. ABC
meliputi Investasi untuk pembangunan perumahan maupun Modal Kerja yang akan
digunakan untuk operasional kegiatan usaha yang meliputi biaya marketing, legalitas,
dan operasional lainnya. (Rencana Investasi, Modal Kerja dan Sumber Dana secara
terinci disajikan pada lampiran Rancana Anggaran Biaya) yang disajikan pada lampiran.
Modal Sendiri :
- Investasi 30% Rp. 113.100.000.000,-
- Modal Kerja 0% Rp. 0,-
Total Modal Sendiri Rp. 113.100.000.000,-
Pinjaman Bank :
- Investasi 70% Rp. 263.900.000.000,-
- Modal Kerja 100% Rp. 37.000.000.000,-
Total Pinjaman Bank Rp. 300.900.000.000,-
Jumlah Rp. 414.000.000.000,-
Selain investasi tersebut perseroan juga memerlukan modal kerja untuk pelaksanaan
operasional seperti untuk membayar upah, dan kegiata operasional lainnya. Kebutuhan
modal kerja diharapkan dapat diperoleh dari dana pinjaman pihak bank keseluruhannya.
5.3. Proyeksi arus kas dan kemampuan membayar angsuran pokok dan bunga
B. Rencana Pelunasan
Semester Angsuran Angsuran Bunga Bunga Saldo Saldo
KI KMK KMK KI KI KMK
Dari proyeksi neraca yang disajikan di lampiran 8 , dapat diperoleh gambaran yang
jelas atas perkembangan harta, kewajiban dan ekuitas selama masa proyeksi. Rasio-
rasio keuangan disajikan dilampiran 10.
Analisa biaya volume laba seperti yang telah disajikan di lampiran 7, dapat digambarkan
bahwa dari rencana penjualan pada awal proyeksi (semester I) perseroan sebesar
Rp. 31.692.625,- telah mencapai kondisi break even pada nilai Rp. 24.134.345.791,-
atau 76,15%. Kemampuan ini selama masa proyeksi cenderung mengalami penurunan
proporsional dengan peningkatan penjualan dan penurunan beban bunga bank.
Analisa ini dipergunakan sebagai dasar perbandingan antara tingkat penerimaan kas
netto yang dinilai dengan nilai sekarang dengan tingkat Cost of Capital (COC), sehingga
apabila ditinjau dari segi keuangan dapat dinilai apakah proyek tersebut layak untuk
dilaksanakan. (lihat lampiran 9)
Karena sulitnya memisahkan adanya biaya-biaya bersama (common cost) pada proyek
investasi, maka untuk perhitungan initial investment diperhitungkan untuk investasi baru
sebesar Rp. 263.900.000.000,-
Rencana investasi akan dilakukan dengan modal sendiri dan kredit investasi yang
diperoleh dari kreditur. Oleh karena investasi dipergunakan dua sumber dana,
maka diperhitungkan combined cost of capital (CCOC).
Sebagai dasar penentuan bunga modal sendiri (cost of common) dipergunakan
tingkat bunga deposito 10% (setelah dikurangi pajak penghasilan 20 %) per tahun.
Apabila dana modal sendiri ditanamkan pada deposito selama 7 semester maka
akan diperoleh bunga sebesar 10% x saldo dana yang ditanamkan pada deposito
per tahun.
Untuk mendapatkan prosentase biaya modal sendiri dari hasil bunga yang
diharapkan diperoleh selama 7 semester tersebut dilakukan dengan percobaan
dengan discount factor tingkat bunga 5 % dan 10 %.
e. Payback Period
Payback Period (masa pengembalian proyek) merupakan masa yang diperlukan
untuk mengembalikan investasi yang ditanamkan pada suatu proyek dari masa
cash inflow selama 21,85 bulan.
Dari analisa keuangan seperti yang dijabarkan diatas (lampiran 9) dapat diikhtisarkan
sebagai berikut :
Jenis Analisa Keuangan Hasil Analisa
Total Investasi (Initial Investment) Rp. 263.900.000.000,-
Cost Of Capital (COC) 7,46 %
Combined Cost Of Capital (CCOC) 17,20%
Net Present Value Rp. 114.570.431,-
Net Benefit - Cost Ratio 108,35%
Internal Rate Of Return 20,02%
Payback Period 21,85 bulan
Bunga Kredit Investasi 14 %
Bunga Kredit Modal Kerja 14 %