RELAKSASI OTOT PROBRESIF (disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas) Dosen Pengajar : Ns. Dini Kurniawati, M.Psi., M.Kep., Sp.Kep.Mat
Oleh : Kelompok 18 / Kelas A 2017 Eka Windra Dewi NIM 172310101025 Dwi Ayu Fitria Sari NIM 172310101038
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2019 STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
FAKULTAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM
KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER PROSEDUR NO NO REVISI : HALAMAN : DOKUMEN : 1 PENGERTIAN Bentuk kegiatan dengan melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan menghembuskan napas secara perlahan. 2 TUJUAN 1. Meningkatkan ventilasi paru 2. Meningkatkan oksigenasi darah 3. Relaksasi otot – otot tubuh. 4. Memberikan rasa nyaman. 5. Mengalihkan perhatian. 6. Mengurangi rasa sakit – nyeri. 7. Meningkatkan efisiensi batuk 8. Mengurangi distress 9. Mengurangi kecemasan. 3 INDIKASI Klien yang mengalami kecemasan, stress, depresi, nyeri. 4 KONTRAINDIKASI 1. Trauma daerah leher dan kepala 5 PERSIAPAN PASIEN 1. Anjurkan pasien untuk BAB dan BAK terlebih dahulu. 2. Anjurkan perut tidak lapar atau kekenyangan.n 6 PERSIAPAN 1. Kursi dengan sandaran kepala dan lengan SETTING & ALAT 2. Matras 3. Ruangan yang tenang dan nyaman guna meminimalisir stimulus 7 CARA BEKERJA Orientasi Pada tahap ini, terapis melakukan: 1. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis 2. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan dan kesiapan klien saat ini 3. Kontrak : 1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menciptakan kenyamanan diri dan relaksasi otot – otot tubuh dan pikiran. 2) Menjelaskan aturan main berikut : 1. Klien siap untuk mengikuti instruksi dari terapis 2. Lama kegiatan 15 - 30 menit 3. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai Tahap Kerja 1. Ciptakan lingkungan yang tenang 2. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi 3. Memberi kesempatan pasien bertanya / menyampaikan sesuatu (k/p tindaklanjuti sementara) 4. Menanyakan keluhan dan tanggapi secukupnya. 5. Usahakan pasien tetap rileks dan tenang 6. Tarik nafas dalam melaui hidung melalui hitungan 1,2,3. 7. Hembuskan melalui mulut secara perlahan – lahan sambil merasakan tubuh dalam kondisi relaks. (Lakukan 4 kali nafas dalam) 8. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali. 9. Lakukan nafas dalam diikuti dengan memejamkan mata dengan kencang sebanyak 4 kali 10. Lakukan nafas dalam diikuti dengan menggembingkan pipi sebanyak 4 kali 11. Lakukan nafas dalam diikuti dengan menekan lidah ke langit - langit sebanyak 4 kali 12. Lakukan nafas dalam diikuti dengan mulut mencucu sebanyak 4 kali 13. Lakukan nafas dalam diikuti dengan menengadahkan dan menundukkan leher sebanyak 4 kali 14. Lakukan nafas dalam diikuti dengan membusungkan dada sebanyak 4 kali 15. Lakukan nafas dalam diikuti dengan jari tangan mengepal dan tangan flexi ke arah dada sebanyak 4 kali 16. Lakukan nafas dalam diikuti dengan mengangkat bahu sebanyak 4 kali 17. Lakukan nafas dalam diikuti mengkontraksikan sfingter ani dalam anus sebanyak 4 kali 18. Lakukan nafas dalam diikuti dengan mengangkat kaki hingga sejajar dengan paha sebanyak 4 kali 19. Lakukan nafas dalam biasa sebanyak 4 kali 20. Kendorkan ekstrimitas atas maupun bawah.. 21. Lakukan kembali apabila masalah tersebut muncul kembali Tahap Terminasi Evaluasi 1. Setelah selesai pasien ditanya bagaimana hasilnya , apakah pasien merasa lebih nyaman? Cemas menurun, nyeri berkurang (sesuaikan dengan masalah pasien). 2. Memberi pujian atas keberhasilan tindakan yang dilakukan pasien. Rencana tindak lanjut 1. Menganjurkan klien melakukan kembali bila permasalahan tersebut muncul. 2. Kontrak yang akan datang: menyepakati kegiatan,waktu dan tempat (bila diperlukan) 8 EVALUASI 1. Evaluasi respon pasien setelah melakukan kegiatan 2. Evaluasi kemampuan klien untuk melakukan secara mandiri. 9 DOKUMENTASI Dokumentasikan pada catatan keperawatan.