Anda di halaman 1dari 2

Skema KPBU dalam Mengatasi Kesenjangan Pembiayaan Pelabuhan

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang
Di dalam RPJMN 2015-2019 anggaran infrastuktur ditetapkan Rp. 6.780 Trilyun,
termasuk Rp. 563 Trilyun untuk kemaritiman. BAPPENAS memperkirakan hanya
sebesar Rp. 2789 Trilyun yang dapat dibiayai oleh APBN/D,BUMN dan Swasta,
Asuransi dan Dana Pensiun serta Lembaga pembiayaan infrastruktur, masih ada
kesenjangan pembiayaan sebesar Rp. 4.000 Trilyun.

2. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk membahas alternatif pembiayaan untuk mengatasi
kesenjangan, khususnya di pembangunan kepelabuhan.

B. Aspek Hukum
Pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015
tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur. Skema ini mengadopsi best practices World Bank yaitu Public
Private Partnership.

C. Pembahasan
Prinsip dalam KPBU: Kemitraan, Kemanfaatan, Efisien, Efektif, Persaingan sehat,
serta Pengelolaan Risiko. Disamping itu beberapa isu harus diterapkan dalam
skema KPBU, yaitu
1. Lingkup kerjasama KPBU yang berisikan pembagian tanggung jawab antara
Penanggung Jawab Proyek dengan Badan Usaha.
2. Penentuan jangka waktu mempertimbangkan tingkat dan jangka waktu
pengembalian investasi yang ditanamkan Badan Usaha;
3. Keterlibatan pihak ketiga peran, tanggung jawab, dan kompensasi;
4. Penggunaan aset daerah apa saja yang akan digunakan untuk kerjasama ini
dan bagaimana sistem pemakaian yang akan diterapkan;
5. Alur finansial operasional Pada sub-bab ini diuraikan mengenai aliran
keuangan yang direncanakan setelah proyek KPBU diimplementasikan;
6. Status kepemilikan aset dan pengalihan asset.
Namun demikian sebagaimana halnya Proyek Infrastruktur lainnya, terdapat
beberapa risiko yang dapat menyebabkan masalah bahkan default. Risiko
tersebut berkenaan biasanya dengan :
1) Risiko Sponsor,
2) Lokasi,
3) Risiko Konstruksi,
4) Risiko Operasi, Risiko Finansial,
5) Politik,
6) Risiko Komersial,
7) serta Risiko Kahar.

D. Kesimpulan
KPBU merupakan salah satu alternatif pembiayaan pembangunan pelabuhan
yang berkualitas, efektif, efisien dan tepat waktu. Disamping itu skema KPBU
menciptakan iklim investasi dan kepastian hukum yang dapat menarik minat
swasta.

E. Saran Pemecahan Masalah


Sebagaimana disebutkan di atas, skema KPBU juga dapat berpotensi menemui
kendala dari mulai keterlambatan proyek, pembengkakan anggaran sampai
dengan kegagalan. Untuk itu Kajian Risiko menjadi kata kunci. Para pemangku
kepentingan harus melakukan dan menetapkan Manajemen Risiko yang dimulai
dari Identifikasi Risiko, Menilai Risiko, Alokasi Risiko, Mitigasi Risiko, sampai
dengan Monitoring dan Pengendalian Risiko.

Anda mungkin juga menyukai