2018 S1 Penj Mutu - MHS PDF
2018 S1 Penj Mutu - MHS PDF
1
Dimensi Mutu:
a. Rancangan (design ), sebagai spesifikasi produk
b. Kesesuaian (conformance ), yaitu kesesuaian
antara desain dengan produk
c. Ketersediaan (availability), tersedia di pasar
d. Keamanan (safety), tidak menimbulkan toksisitas
e. Kemanfaatan (efficacy ), menunjukkan khasiat yg
spesifik
f. Kualitas (quality ), memenuhi persyaratan yg terukur
g. Keterjangkauan (affordability), oleh konsumen
2
Tujuan Penjaminan Kualitas/Mutu:
Sumber: Yorke,1997 3
Kegiatan penjaminan mutu (PM):
5
• Penjaminan kualitas bukan kontrol kualitas atau
inspeksi. Meskipun program penjaminan kualitas
(quality assurance) mencakup kontrol kualitas dan
inspeksi, namun kedua kegiatan tersebut hanya
merupakan bagian dari komitmen terhadap mutu
secara menyeluruh.
6
• Penjaminan kualitas bukan kegiatan pengecekan yang
luar biasa.
7
• Penjaminan kualitas bukan kegiatan pengecekan yang
luar biasa. Dengan kata lain, departemen pengendali
kualitas tidak harus bertanggung jawab dalam
pengecekan segala sesuatu yang dikerjakan oleh
orang lain.
8
• Penjaminan kualitas bukan menjadi tanggung jawab
bagian perancangan.
9
• Penjaminan kualitas bukan menjadi tanggung jawab
bagian perancangan. Dengan kata lain, departemen
penjaminan kualitas bukan merupakan keputusan
bidang perancangan atau teknik, tetapi membutuhkan
orang yang dapat bertanggung jawab dalam
pengambilan keputusan dalam bidang-bidang yang
dibutuhkan dalam perancangan.
10
• Penjaminan kualitas bukan bidang yang membutuhkan
biaya yang sangat besar.
11
• Penjaminan kualitas bukan bidang yang membutuhkan
biaya yang sangat besar. Pendokumentasian dan
sertifikasi yang berkaitan dengan penjaminan kualitas
bukan pemborosan tapi investasi
12
• Kegiatan penjaminan kualitas merupakan kegiatan
pengendalian melalui prosedur secara benar
13
• Kegiatan penjaminan kualitas merupakan kegiatan
pengendalian melalui prosedur secara benar, sehingga
dapat mencapai perbaikan dalam efisiensi,
produktivitas, dan profitabilitas.
14
• Penjaminan kualitas bukan merupakan hal yang
mujarab untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.
15
• Penjaminan kualitas bukan merupakan hal yang
mujarab untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.
Dengan penjaminan kualitas, justru akan dapat
mengerjakan segala sesuatu dengan baik sejak awal
(do it right the first time and every
dan setiap waktu
time) .
16
• Penjaminan kualitas merupakan kegiatan untuk
mencapai biaya yang efektif
17
• Penjaminan kualitas merupakan kegiatan untuk
mencapai biaya yang efektif, membantu meningkatkan
produktivitas.
18
Perkembangan konsep Kualitas/mutu
19
Perkembangan konsep Kualitas/mutu
20
1. Transcendental Approach
21
1. Transcendental Approach
22
2. Product-based Approach
23
2. Product-based Approach
24
3. User-based Approach
25
3. User-based Approach
26
4. Manufacturing-based Approach
27
4. Manufacturing-based Approach
28
5. Value-based Approach
29
5. Value-based Approach
30
Arti Penting Kualitas
31
Mengapa kita peduli tentang mutu ?
32
Dalam hal obat, Apa Persyaratan Kualitas Obat ?
33
MANAJEMEN MUTU
34
MANAJEMEN MUTU
35
MANAJEMEN MUTU
PEMASTIAN MUTU
• tanggung jawab legal kepala Manajemen Mutu (PM)
• Aspek Manajemen Mutu
o Konsep dasar Pemastian Mutu,
o CPOB,
o Pengawasan Mutu dan
o Manajemen Risiko Mutu
• Pemastian Mutu:
o konsep semua hal baik secara individual / kolektif,
yang akan mempengaruhi mutu
o totalitas bahwa obat dihasilkan dengan mutu yang
sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
o mencakup CPOB + desain dan pengembangan
produk.
36
MANAJEMEN MUTU
38
MANAJEMEN MUTU
39
MANAJEMEN MUTU
CPOB:
• CPOB adalah bagian dari QA
• CPOB mencakup Produksi dan QC
41
MANAJEMEN MUTU
42
MANAJEMEN MUTU
43
MANAJEMEN MUTU
50
MANAJEMEN MUTU
51
QUALITY ASSURANCE:
QUALITY CONTROL:
- KONTROL KUALITAS
- PENGAWASAN MUTU
52
KONSEP KETERKAITAN MUTU
MANAJEMEN MUTU
(Memberikan arahan kebijakan tentang mutu)
PEMASTIAN MUTU
(Tindakan sistematis untuk melaksanakan sistem mutu)
CPOB
(Menghindarkan atau meminimalkan resiko yg tdk dpt
terdeteksi: kontaminasi silang, mix bed)
PENGAWASAN MUTU
(Bagian dari CPOB yg fokus pd pengujian: lingkungan,
fasilitas, bahan, komponen, produk agar sesuai standar)
53
Sistem Regulasi untuk Menjamin Kualitas Obat
54
PENJAMINAN MUTU
(QUALITY ASSURANCE)
55
PENGAWASAN MUTU
(QUALITY CONTROL)
56
MUTU/QUALITY
57
MUTU/QUALITY
Mengandung makna:
1. Kesesuaian dg persyaratan atau tuntutan
2. Kecocokan untuk pemakaian
3. Perbaikan/penyempurnaan berkelanjutan
4. Bebas dari kerusakan atau cacat
5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan
setiap saat
6. Melakukan segala sesuatu secara benar sejak awal
7. Sesuatu yang bisa memuaskan pelanggan
58
MUTU/QUALITY
59
MUTU/QUALITY
60
MUTU/QUALITY
61
MUTU/QUALITY
62
MUTU/QUALITY
Latar Belakang
• Pelaksanaan kebijakan JM yang efektif
• Konsep jaminan mutu bersama-sama
mengembangkan JM, keamanan dan kemanjuran
produk farmasi.
• Industri farmasi melakukan penelitian, produksi dan
pemasaran obat obatan.
• Kualitas obat bagi masyarakat tidak hanya
membahayakan kesehatan, tetapi juga membuang-
buang uang baik untuk pemerintah dan individu.
• Oleh karena itu, pemeliharaan kualitas dengan
perbaikan terus menerus dalam fasilitas ini sangat
penting di industri farmasi.
63
MUTU/QUALITY (fitness for use)
Latar Belakang
• Kualitas harus dibangun ke dalam sebuah produk
farmasi, selama desain produk dan proses desain
(proses, alat, ruangan, bahan, produk)
• dipengaruhi oleh desain bangunan fisik, ruang, ventilasi,
kebersihan dan sanitasi selama produksi rutin.
• Konsep jaminan mutu dan pengendalian mutu
mengembangkan dan mengikuti prosedur operasi
standar (SOP) diarahkan untuk menjamin kualitas,
keamanan & kemanjuran.
64
Tuntutan thd “Jaminan ESQ produk” semakin meningkat,
maka:
“Konsep pengawasan mutu”
(quality control concept )
yg didasarkan pada konsepdefect detection (bagaimana
dapat mendeteksi terjadinya suatu kesalahan/
penyimpangan yang telah terjadi)
65
“Konsep Penjaminan Mutu”
(Quality Assurance Concept).
Adalah sistem proaktif untuk “mencegah” sebelum
terjadinya kesalahan dan/atau penyimpangan dalam
proses pembuatan obat tersebut.
66
Ilustrasi:
industri punya 10 buah mesin tablet dengan kapasitas
masing-masing 1.000.000 tablet /hari.
sehari = 10 juta tablet,
seminggu = 50 juta tablet
sebulan = 200 juta tablet,
setahun = 2,4 milyar tablet.
Pertanyaannya:
1. Apakah 2,4 milyar tablet SEMUA-nya dapat
dijamin kualitasnya?
2. Berapa % yang boleh tidak memenuhi syarat?
67
Jawabannya adalah:
1. Harus memenuhi syarat
2. 0% atau tidak boleh ada SATU tablet-pun yang tidak
memenuhi syarat.
68
Quality Management System (QMS):
• Sistem yang mengatur seluruh sumber daya yang
ada agar tujuan: E, S, Q produk dapat tercapai.
• Agar QMS ini dapat berjalan, maka harus ada
“departemen khusus ” yang mengawasi
pelaksanaan QMS.
69
QMS mencakup a.l. :
70
Contoh pelaksanaan QMS:
A. Pengadaan Bahan Baku
1. Kualitas dari bahan baku yang digunakan, harus sesuai
dengan spesifikasi
2. Bagian yg menentukan spesifikasi bahan baku yang
digunakan: R&D,
3. Bagian ini (R&D) yang tahu spesifikasi (kadar air,
ukuran partikel, sifat amorf, dan lain-lain.
71
4. Tugas Bagian QA adalah:
72
4. Tugas Bagian QA adalah:
73
B. Pembelian bahan baku:
1. Dilakukan oleh Bg. Pembelian (Purchasing).
2. Prosedur pembelian dibuat Bg. Purchasing.
3. Tugas Bg. QA adalah:
• Menyetujui prosedur pembelian (Protap hrs
disetujui oleh Bg. QA)
• Memastikan bhw Bg Purchasing hanya membeli
bahan sesuai dg spesifikasi yang telah ditentukan
• membeli bahan baku dari suplier yang telah
disetujui oleh Bg QA approved
( supplier ).
74
B. Pembelian bahan baku:
• Untuk memastikan Bg Purchasing melakukan hal
tersebut, maka Bg QA melakukan audit internal
(inspeksi diri)
• Audit internal dilakukan untuk mengetahui apakah
Bg Purchasing telah melakukan sistem yang telah
dibuat,
• audit eksternal dibuat untuk mengetahui kondisi
supplier yang memasok bahan
75
C. Pada waktu bahan baku datang:
1. Yang menerima adalah Bg Gudang.
2. Tata cara penanganan bahan di gudang, yang
paling tahu adalah Bg Gudang sehingga
yang membuat Protap tentang penanganan
bahan di gudang adalah Bg gudang.
3. Tugas QA adalah
• menyetujui protap tersebut,
• memastikan apakah protap tersebut dijalankan,
dengan cara melakukan audit internal.
76
• Yang berkewajiban untuk melakukan pemeriksaaan
bahan awal adalah Bg QC yang “memiliki”
laboratorium pengujian.
• Untuk dapat melakukan pengujian, maka Bg QC
membuat Prosedur Tetap Cara Pengujian Bahan.
• Tugas Bg QA adalah
- menyetujui Protap pengujian
- memastikan bahwa protap pengujian tsb akan
senantiasa menghasilkan hasil pengujian yang
konsisten.
- untuk menguji cara pengujian tersebut Bg QA
melakukan Validasi Metode Analisa.
Demikian seterusnya.
77
Bg QA membuat suatu sistem/aturan yang
mengatur tentang sistem/aturan di seluruh bagian
yang ada dalam industri farmasi.
Dg kata lain: QMS adalah Aturan yg dibuat untuk
dilaksanakan. Agar aturan tersebut tidak dilanggar
hrs ada yang mengawasi pelaksanaannya
Agar dapat mengawasi pelaksanaan aturan tersebut,
maka Bg QA hrs diberi KEWENANGAN oleh Direksi
-----------------------ooOoo--------------------
78
harus tersurat dalam Kebijakan Mutu perusahaan dan
harus ditanda tangani oleh pimpinan tertinggi
perusahaan sebagai bukti komitmen perusahaan atas
jaminan ESQ produk yang dihasilkannya.
79
80
QUALITY ASSURANCE
(Penjaminan Mutu)
Sejumlah pengaturan yg dibuat untuk menjamin
bahwa produk sesuai dengan kualitas yang
dipersyaratkan untuk maksud penggunaannya
Yaitu: Cara Pembuatan Obat yg Baik
+
Kualitas Desain
81
SINONIM
Istilah berikut yang dimaksud adalah Sediaan
Farmasi yg sdh dikemas, siap untuk digunakan.
Medicine
Drug
Drug product
Pharmaceutical
Pharmaceutical product
(Finished) dosage form
Final (drug) product
Final dosage form
(Finished) drug product
82
Active Raw Material
Active ingredient
Active principle
Drug substance
Non-active Raw Material:
Non-active ingredient
Excipient
Component
Element
Starting materials:
Packaging materials
Raw materials
Printed materials 83
Tujuan CPOB dan petunjuknya:
• Untuk menjamin produk farmasi dibuat secara
konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dan sesuai dg tujuan penggunaannya
• Tujuan akhirnya
Keamanan, kesejahteraan dan perlindungan kpd
pengguna / pasien
84
Mengapa perlu CPOB ?
Mengapa pemerintah Indonesia mensyaratkan
semua produk Farmasi yang beredar di pasar dibuat
dibawah kondisi CPOB?
Karena obat dibuat oleh manusia, dan manusia
adalah tempatnya keliru
MURPHY’S LAW
If anything can go wrong-it will,
At the worst possible condition
85
Implementasi petunjuk CPOB:
86
Apa itu kualitas/mutu ?
Apa itu obat yg bermutu ?
87
Ada 2 jawaban atas pertanyaan tsb:
88
2. Kualitas adalah derajat dari performa produk
dlm hubungannya dg harapan pengguna
“customer satisfaction”
Obat yg bermutu:
Mempunyai:
• efficacy / khasiat
• safety / aman dipergunakan
• quality / memenuhi persyaratan
89
CPOB mengoptimumkan 6-M:
MATERIALS: raw; packaging; printed
METHODS: procedures; processes; analyses
MACHINES: equipment
MILIEU: premises; areas; rooms
MEN: people
MANAJEMEN
90
CPOB/GMP
• singkatan dari:
Cara Pembuatan Obat yang Baik
(GMP = Good Manufacturing Practices)
92
• Untuk mencapai tujuan, dibuat Kebijakan Mutu
• Pelatihan dievaluasi
94
Beberapa persyaratan CPOB:
Dokumentasi
penerimaan,
Dokumentasi penyimpana
penerimaan dan n dan
pengeluaran obat tidak pengeluaran
tertib obat tidak
tertib
97
Sarana Pelayanan
Kefarmasian
Dokumenta
si
Sulit DAPAT
penerimaan
dilakukan TERSUSUPI
dan
penelusuran OBAT
TIDAK ADA pengeluara
nomor bets ILEGAL
APOTEKER n obat tidak
DAN TENAGA tertib
TEKNIS
KEFARMASIAN
DI APOTEK Tidak ada DITEMUKA
Pengadaan
kontrol N OBAT TIE
dari
terhadap DIJUAL DI
perorangan
obat masuk APOTEK
98
DAMPAK SEDIAAN FARMASI ILEGAL
99
PERAN APOTEKER DALAM
PRAKTIK KEFARMASIAN
100
ROLE OF PHARMACISTS IN CREATING THE SHARED VAL
Distribution &
Logistic
Service & Caring
Manufacturing
Regulation
101
Harapan kepada Apoteker di
Sarana Produksi/Distribusi Obat
PEDOMAN
CPOB/
CDOB
Tambahan
Paradigma