A
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN
“BRONCHOPNEUMONIA”
DI RUANG KEMUNING ATAS RUMAH SAKIT UMUM
KABUPATEN TANGERANG
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama : By. Ai
b. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 20 Juni 2019
c. Umur : 3 Bulan
d. Pendidikan :-
e. Alamat : Kp. Sindangsari Mekarsari Neglasari
f. Agama : Islam
g. Nama Ayah : Tn. D
h. Nama Ibu : Ny. A
i. Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
j. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
k. Pendidikan Ayah : SMP
l. Pendidikan Ibu : SMP
m. Suku Bangsa : Indonesia
2. Keluhan Utama
Ibu By. Ai mengatakan anaknya batuk berdahak tapi tidak keluar
dahaknya
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian diruang kemuning atas rsu kabupaten
Tangerang tanggal 10 september 2019 jam 05.00 WIB, ibu By. Ai
mengatakan anaknya batuk berdahak dan tidak bisa mengeluarkan
dahaknya
5. Riwayat Keluarga
Ibu By. Ai mengatakan di keluarganya tidak ada yang mempunyai
penyakit yang sama seperti By. Ai maupun penyakit seperti hipertensi,
asma, diabetes dan lain lainnya.
6. Riwayat Sosial
a. Yang mengasuh : Ibu By. Ai mengatakan yang mengasuh By. Ai
adalah dirinya sendiri
b. Lingkungan rumah : Ibu By. Ai mengatakan lingkungannya bersih,
ventilasi cukup dan posisi atau letak barang
tertata rapih. Hanya saja ayah By. Ai sering
merokok didekat By. Ai.
7. Keadaan Kesehatan Saat ini
a. Diagnosa Medis : Bronchopneumonia
b. Hasil Pemeriksaan : Radiografi Thorax AP/PA
Tanggal : 06 September 2019
Hillus bilateral normal
Tampak konsolidasi di paru kanan
Sinus, diagfragma dan tulang baik
Soft tissue baik
Cor: Ctr >60%
Kesan : - kardiomegali
- Suspek pneumonia
c. Obat-Obatan
Jenis Obat Dosis Fungsi
Obat Suntik :
Ceftriaxone 1 × 400 mg antibiotik
Dexamethasone 3 × 1 mg anti inflamasi
Ceftazidime 2 × 200 mg antibiotik
Obat Suntik Yang
Diberikan
Insidentil/Lain-lain
KA-EN 1B 320 cc/24 jam penambah elektrolit
Inhalasi Ventolin 3 × perhari/6 jam pengencer sekret
B. ANALISA DATA
1. Analisis Data
No Data Fokus Etiologi Masalah
1 Data Subyektif: Bronchopneumonia Bersihan jalan nafas
ibu By. Ai mengatakan tidak efektif
bahwa pasien batuk kuman berlebih di
berdahak tetapi dahaknya bronkus
tidak bisa keluar
Data Obyektif: proses peradangan
RR: 30×/menit,
suara nafas
bronchovesikuler +/+, akumulasi sekret di
ronchi +/+ basah halus bronkus meningkat
2. Diagnosis Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan produksi sputum.
b. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa kep Tujuan Perencanaan
Bersihan jalan setelah dilakukan NIC :
tindakan keperawatan Airway Management
nafas tidak efektif
3x24 jam pasien a. Buka jalan nafas,
b.d peningkatan diharapkan di dapatkan guanakan teknik chin lift
Kriteria Hasil : atau jaw thrust bila perlu
produksi sputum
a. suara nafas yang b. Posisikan pasien untuk
bersih, tidak ada memaksimalkan
sianosis dan dyspneu ventilasi
b. Menunjukkan jalan c. Identifikasi pasien
nafas yang paten perlunya pemasangan
c. Mampu alat jalan nafas buatan
mengidentifikasikan d. Lakukan fisioterapi dada
dan mencegah factor jika perlu
yang dapat e. Keluarkan sekret dengan
menghambat jalan batuk atau suction
nafas f. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan
g. Berikan nebulizer bila
perlu
h. Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl
Lembab
i. Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
j. Monitor respirasi dan
status O2
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal
Dx ke- Implementasi Paraf
jam
1. memposisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
seperti semifowler
hasil : pasien tampak nyaman
setelah diatur posisi barunya
2. mengidentifikasi pasien
perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
hasil : pasien tampak tidak perlu
dilakukan pemasangan allat
Selasa/ 10 jalan napas buatan
September
2019 3. memberikan nebulizer
22.30 – ventolin suci
1
Rabu/ 11 hasil : pasien tampak menangis
September dan terbatuk-batuk
2019
06.30 4. mengajurkan orang tua
pasien untuk melakukan
fisioterapi dada
hasil : pasien tampak nyaman
setelah dilakukan fisioterapi
dada dan orangtua pasien
tampak selalu rutin melakukan
fisioterapi dada ketika telah
dilakukan nebulizer
1. memposisikan pasien
untuk memaksimalkan
ventilasi seperti
semifowler
hasil : pasien tampak
kamis/ nyaman setelah diatur posisi
12september barunya
1 suci
2019
09.30-10.30 2. mengidentifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
hasil : pasien tampak tidak
perlu dilakukan pemasangan
allat jalan napas buatan
3. memberikan nebulizer
ventolin
hasil : pasien tampak
menangis dan terbatuk-batuk
5. mengauskultasi suara
nafas
hasil : masih terdengar suara
wheezing walau agak
berkurang
1. memposisikan pasien
untuk memaksimalkan
ventilasi seperti
semifowler
hasil : pasien tampak
nyaman setelah diatur
posisi barunya
2. mengidentifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
hasil : pasien tampak
tidak perlu dilakukan
pemasangan allat jalan
napas buatan
3. memberikan nebulizer
ventolin
jum’at / 13 hasil : pasien tampak
September menangis dan terbatuk-
1 suci
2019 batuk
09.45
4. mengajurkan orang tua
pasien untuk melakukan
fisioterapi dada
hasil : pasien tampak
nyaman setelah
dilakukan fisioterapi
dada dan orangtua pasien
tampak selalu rutin
melakukan fisioterapi
dada ketika telah
dilakukan nebulizer
5. mengauskultasi suara
nafas
hasil : suara wheezing
agak berkurang
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal
Dx ke- Evaluasi Paraf
jam
S= -
O=
rabu /11
masih terdengar suara
September
1 wheezing walau agak suci
2019
berkurang
07.00
A= masalah teratasi sebagian
P= intervensi dilanjutkan
S= -
O=
aliran oksigen 1liter per
menit
N=113x/mnt
S= 36,3
2
RR= 28
SAT= 95%
S= -
O=
suara wheezing terdengar
agak berkurang
1
A= masalah teratasi sebagian
P= intervensi dilanjutkan
S= -
kamis/ 12
O=
September
aliran oksigen 1liter per suci
2019
menit
13.30
N= 93x/mnt
S= 36,8
2 RR= 26
SAT= 97%
S= -
O=
Suara wheezing
berkurang
jumat/ 13
September
A= masalah teratasi sebagian suci
2019
P= intervensi dilanjutkan
15.45
S= -
2 O=
aliran oksigen 1 liter per
menit
N=103x/mnt
S= 36,1
RR= 24
SAT= 98%
A= masalah teratasi
P= intervensi dihentikan
pasien rencana pulang