Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY.

A
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN
“BRONCHOPNEUMONIA”
DI RUANG KEMUNING ATAS RUMAH SAKIT UMUM
KABUPATEN TANGERANG

Tanggal/Jam masuk RS : 6 September 2019 / 15.00 WB


Tanggal/ Jam pengkajian : 10 September 2019 / 05.00 WIB
Diagnosa Medis : Bronchopneumonia
No. RM : 00235804

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama : By. Ai
b. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 20 Juni 2019
c. Umur : 3 Bulan
d. Pendidikan :-
e. Alamat : Kp. Sindangsari Mekarsari Neglasari
f. Agama : Islam
g. Nama Ayah : Tn. D
h. Nama Ibu : Ny. A
i. Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
j. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
k. Pendidikan Ayah : SMP
l. Pendidikan Ibu : SMP
m. Suku Bangsa : Indonesia

2. Keluhan Utama
Ibu By. Ai mengatakan anaknya batuk berdahak tapi tidak keluar
dahaknya
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian diruang kemuning atas rsu kabupaten
Tangerang tanggal 10 september 2019 jam 05.00 WIB, ibu By. Ai
mengatakan anaknya batuk berdahak dan tidak bisa mengeluarkan
dahaknya

4. Riwayat Masa Lampau


a. Prenatal
1) Kenaikan BB selama kehamilan : 10 Kg
2) Pemeriksaan kehamilan :
3) Penggunaan obat-obatan : Tidak ada
4) Masalah kehamilan : Mual dan muntah di awal
kehamilan
5) Obat yang diminum : Sulfaferos dan Vitamin C
b. Natal
1) Ketuban : Pecah spontan
2) Warna ketuban : Jernih
3) Tempat melahirkan : rumahsakit
4) Jenis persalinan : SC
5) Lama persalinan : ±50 menit
6) Penolong persalinan : Bidan
c. Post Natal
1) Kondisi bayi : Menangis kuat
2) BBL : 2200 gram
3) PBL : 43 cm
d. Infant (Bayi)
1) Nutrisi
(a) ASI/PASI : Ibu By. Ai mengatakan jika anaknya
diberikan ASI bukan susu formula
(b) Frekuensi : Ibu By. Ai mengatakan sering memberikan
ASI kepada anaknya
(c) Jumlah : Tidak terhitung karena frekuensi sering
2) Imunisasi
Ibu By. Ai mengatakan jika anaknya sudah diberikan imunisasi
Hepatitis B 1 sampai 3, BCG, Polio 1 sampai 4, DPT, Hib 1
sampai 3.

5. Riwayat Keluarga
Ibu By. Ai mengatakan di keluarganya tidak ada yang mempunyai
penyakit yang sama seperti By. Ai maupun penyakit seperti hipertensi,
asma, diabetes dan lain lainnya.

6. Riwayat Sosial
a. Yang mengasuh : Ibu By. Ai mengatakan yang mengasuh By. Ai
adalah dirinya sendiri
b. Lingkungan rumah : Ibu By. Ai mengatakan lingkungannya bersih,
ventilasi cukup dan posisi atau letak barang
tertata rapih. Hanya saja ayah By. Ai sering
merokok didekat By. Ai.
7. Keadaan Kesehatan Saat ini
a. Diagnosa Medis : Bronchopneumonia
b. Hasil Pemeriksaan : Radiografi Thorax AP/PA
Tanggal : 06 September 2019
Hillus bilateral normal
Tampak konsolidasi di paru kanan
Sinus, diagfragma dan tulang baik
Soft tissue baik
Cor: Ctr >60%
Kesan : - kardiomegali
- Suspek pneumonia
c. Obat-Obatan
Jenis Obat Dosis Fungsi
Obat Suntik :
Ceftriaxone 1 × 400 mg antibiotik
Dexamethasone 3 × 1 mg anti inflamasi
Ceftazidime 2 × 200 mg antibiotik
Obat Suntik Yang
Diberikan
Insidentil/Lain-lain
KA-EN 1B 320 cc/24 jam penambah elektrolit
Inhalasi Ventolin 3 × perhari/6 jam pengencer sekret

8. Pengkajian Pola Fungsional Menurut Gordon


a. Pola eliminasi
1) Pola defekasi : Feses konsistensi lunak
2) Mengganti pakaian dalam/diapers bayi : Menggunakan diapers
3) Pola eliminasi urin : Urine berwarna jernih
4) Apakah ada masalah : Tidak ada
b. Pola aktifitas-latihan
1) Kebiasaan mandi : Hanya di seka menggunakan washlap setiap
pagi dan sore hari
2) Kebersihan rutin : Bersih
3) Aktifitas sehari-hari : Dalam masa perawatan di ruang kemuning
atas
4) Level kekuatan bayi/anak secara umum : Lemah
5) Kemampuan kemandirian anak : mampu menggunakan 7 refleks
6) Bagaimana aktifitas pola pemeliharaan anak/bayi : Dalam masa
perawatan diruang kemuning atas
c. Pola istirahat-tidur
1) Pola istirahat tidur anak : ±17 jam
2) Perubahan pola istirahat : Tidak ada
3) Posisi tidur anak, gerakan tubuh : Prone atau supine
4) Bagaimana pola tidur orang tua : ±7 jam
d. Pola persepsi-kognitif
1) Responsiveness anak secara umum : -
2) Respon anak untuk bicara, sentuhan, suara objek : Bayi menangis,
tertawa dan mampu menggenggam saat diberi stimulus
3) Apakah anak mengikuti objek dengan matanya : Bayi spontan
melirik jika dipanggil namanya dan tertawa jika diajak mengobrol
4) Vokal suara, pola bicara : menangis dan tersenyum
5) Gunakan stimulasi : Ya
6) Kemampuan anak untuk mengatakan nama, waktu, alamat, nomor
telepon dan lain-lain : Tidak, karena bayi baru berusia 4 bulan
e. Pola persepsi diri-konsep diri
1) Status mood bayi atau anak : Menangis
2) Pemahaman anak terhadap identitas diri
Anak/bayi
(a) Status mood : -
(b) Banyak teman/seperti yang lain :
(c) Persepsi diri : -
(d) Kesepian : -
(e) Takut : -
f. Pola peran-hubungan
By. Ai merupakan anak pertama dari pasangan Ny. A dan Tn. D
g. Pola seksualitas
By. Ai berjenis kelamin perempuan, By. Ai mendapat cinta, kasih
sayang dari kedua orang tuanya maupun neneknya
h. Pola koping-toleransi terhadap stress
By. Ai selalu menangis jika merasa haus dan sesak
i. Pola nilai-keyakinan
By. Ai belum bisa melakukan kewajiban beribadah secara mandiri
9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Sakit sedang
b. Kesadaran : Compos Mentis (GCS: 15, E:4 M:6 V:5)
c. Tanda Vital :
Tekanan Darah :- Suhu : 360C
Nadi : 96 ×/menit Pernafasan : 30 ×/menit
Tinggi Badan : 55 cm Berat Badan : 3,5 Kg
Lingkar Lengan : 14 cm Lingkar Kepala: 33 cm
d. Kepala
Bentuk simetris, tidak ada kemerahan atau lesi, warna rambut hitam
dan bersih, tidak ada benjolan, distribusi pertumbuhan rambut merata,
tidak mudah rontok
e. Mata
Bentuk simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak
ada oedema, refleks pupil mengecil saat diberi cahaya, tidak ada
kotoran mata
f. Hidung
Bentuk simetris, adanya sekret, adanya pernafasan cuping hidung
g. Mulut
Bentuk simetris, mukosa bibir lembab, warna bibir kemerahan, tidak
ada kelainan pada bibir, lidah bersih, tidak ada perdarahan pada gusi,
tidak ada stomatitis
h. Telinga
Bentuk simetris, telinga elastis, lubang telinga bersih
i. Leher
Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
peningkatan vena jugularis, tidak ada nyeri pada saat menelan
j. Dada
Bentuk simetris, terdapat otot bantu pernafasan, RR: 30×/menit, suara
nafas bronchovesikuler +/+, ronchi +/+ basah halus, tidak ada jejas,
tidak ada lesi, tidak ada ictus cordis
k. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada kemerahan, tidak ada lesi, tidak ada luka
bekas operasi, tidak adanya distensi abdomen
l. Genetalia
Tidak terdapat kemerahan dan pembengkakan, tidak ada kelainan pada
area genetal dan anus, genetalia bersih, tidak ada hemoroid
m. Ektremitas
Ekstremitas Atas
Bentuk simetris, tidak ada kelainan, jari tangan lengkap, akral hangat,
CRT <2 detik, tidak ada oedema, terpasang IVFD K-EN 1B di tangan
kiri 320cc/24 jam
Ekstremitas Bawah
Bentuk simetris, tidak ada kelainan, jari kaki lengkap, akral hangat,
CRT <2 detik, tidak ada oedema
n. Kulit
Warna kulit putih kekuningan, tekstur lembut, turgor kulit baik, tidak
terdapat lessi maupun massa

B. ANALISA DATA
1. Analisis Data
No Data Fokus Etiologi Masalah
1 Data Subyektif: Bronchopneumonia Bersihan jalan nafas
ibu By. Ai mengatakan tidak efektif
bahwa pasien batuk kuman berlebih di
berdahak tetapi dahaknya bronkus
tidak bisa keluar
Data Obyektif: proses peradangan
RR: 30×/menit,
suara nafas
bronchovesikuler +/+, akumulasi sekret di
ronchi +/+ basah halus bronkus meningkat

bersihan jalan napas


tidak efektif
2 Data Subyektif: Bronchopneumonia Intoleransi aktifitas
ibu By. Ai mengatakan
bahwa pasien batuk infeksi saluran
berdahak tetapi dahaknya
tidak bisa keluar hiperventilasi
Data Obyektif:
Suhu : 360C Dyspnea (kesulitan
Nadi :96 bernafas)
×/menit
Penurunan transport O2
RR :30×/menit
pola napas tidak efektif
kardiomegali
suspek pneumonia

2. Diagnosis Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan produksi sputum.
b. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa kep Tujuan Perencanaan
Bersihan jalan setelah dilakukan NIC :
tindakan keperawatan Airway Management
nafas tidak efektif
3x24 jam pasien a. Buka jalan nafas,
b.d peningkatan diharapkan di dapatkan guanakan teknik chin lift
Kriteria Hasil : atau jaw thrust bila perlu
produksi sputum
a. suara nafas yang b. Posisikan pasien untuk
bersih, tidak ada memaksimalkan
sianosis dan dyspneu ventilasi
b. Menunjukkan jalan c. Identifikasi pasien
nafas yang paten perlunya pemasangan
c. Mampu alat jalan nafas buatan
mengidentifikasikan d. Lakukan fisioterapi dada
dan mencegah factor jika perlu
yang dapat e. Keluarkan sekret dengan
menghambat jalan batuk atau suction
nafas f. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan
g. Berikan nebulizer bila
perlu
h. Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl
Lembab
i. Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
j. Monitor respirasi dan
status O2

Pola nafas tidak setelah dilakukan NIC :


tindakan keperawatan Terapi Oksigen
efektif b.d
3x24 jam pasien a. Bersihkan mulut, hidung
hiperventilasi diharapkan di dapatkan dan secret trakea
Kriteria Hasil: b. Pertahankan jalan nafas
a. suara nafas yang yang paten
bersih, tidak ada c. Atur peralatan
sianosis dan dyspneu oksigenasi
Menunjukkan jalan d. Monitor aliran oksigen
nafas yang paten e. Pertahankan posisi
b. Tanda Tanda vital pasien
dalam rentang f. Onservasi adanya tanda
normal tanda hipoventilasi
g. Monitor adanya
kecemasan pasien
terhadap oksigenasi

Vital sign Monitoring


a. Monitor TD, nadi, suhu,
dan RR
b. Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
c. Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau
berdiri
d. Auskultasi TD pada
kedua lengan dan
bandingkan
e. Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
f. Monitor kualitas dari
nadi
g. Monitor frekuensi dan
irama pernapasan
h. Monitor suara paru
i. Monitor pola pernapasan
abnormal
j. Monitor suhu, warna,
dan kelembaban kulit
k. Monitor sianosis perifer
l. Monitor adanya cushing
triad (tekanan nadi yang
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
m. Identifikasi penyebab
dari perubahan vital sign

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal
Dx ke- Implementasi Paraf
jam
1. memposisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
seperti semifowler
hasil : pasien tampak nyaman
setelah diatur posisi barunya

2. mengidentifikasi pasien
perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
hasil : pasien tampak tidak perlu
dilakukan pemasangan allat
Selasa/ 10 jalan napas buatan
September
2019 3. memberikan nebulizer
22.30 – ventolin suci
1
Rabu/ 11 hasil : pasien tampak menangis
September dan terbatuk-batuk
2019
06.30 4. mengajurkan orang tua
pasien untuk melakukan
fisioterapi dada
hasil : pasien tampak nyaman
setelah dilakukan fisioterapi
dada dan orangtua pasien
tampak selalu rutin melakukan
fisioterapi dada ketika telah
dilakukan nebulizer

5. mengauskultasi suara nafas


hasil : masih terdengar suara
wheezing walau agak berkurang

6. Monitor respirasi dan status


O2
hasil : RR=28, sat= 95%

o Pertahankan jalan nafas yang


paten
hasil : jalan napas tidak paten
terdapat sekret

o Atur peralatan oksigenasi


hasil : nasa kanul terpasang

o Monitor aliran oksigen


hasil : aliran oksigen 1liter per
menit

o Pertahankan posisi pasien


2
hasil : posisi pasien semi fowler

o mengobservasi adanya tanda


tanda hipoventilasi
hasil : tidak tampak hipoventilasi

 Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR
hasil: N=113x/mnt
S= 36,3
RR= 28
SAT= 95%

1. memposisikan pasien
untuk memaksimalkan
ventilasi seperti
semifowler
hasil : pasien tampak
kamis/ nyaman setelah diatur posisi
12september barunya
1 suci
2019
09.30-10.30 2. mengidentifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
hasil : pasien tampak tidak
perlu dilakukan pemasangan
allat jalan napas buatan
3. memberikan nebulizer
ventolin
hasil : pasien tampak
menangis dan terbatuk-batuk

4. mengajurkan orang tua


pasien untuk melakukan
fisioterapi dada
hasil : pasien tampak
nyaman setelah dilakukan
fisioterapi dada dan orangtua
pasien tampak selalu rutin
melakukan fisioterapi dada
ketika telah dilakukan
nebulizer

5. mengauskultasi suara
nafas
hasil : masih terdengar suara
wheezing walau agak
berkurang

6. Monitor respirasi dan


status O2
hasil : RR=26, sat= 97%

o Pertahankan jalan nafas yang


paten
hasil : jalan napas paten

o Atur peralatan oksigenasi


hasil : nasa kanul terpasang

o Monitor aliran oksigen


hasil : aliran oksigen 1liter per
2 menit

o Pertahankan posisi pasien


hasil : posisi pasien semi fowler

o mengobservasi adanya tanda


tanda hipoventilasi
hasil : tidak tampak hipoventilasi

 Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR
hasil: N=93x/mnt
S= 36,1
RR= 26
SAT= 97%

1. memposisikan pasien
untuk memaksimalkan
ventilasi seperti
semifowler
hasil : pasien tampak
nyaman setelah diatur
posisi barunya

2. mengidentifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
hasil : pasien tampak
tidak perlu dilakukan
pemasangan allat jalan
napas buatan

3. memberikan nebulizer
ventolin
jum’at / 13 hasil : pasien tampak
September menangis dan terbatuk-
1 suci
2019 batuk
09.45
4. mengajurkan orang tua
pasien untuk melakukan
fisioterapi dada
hasil : pasien tampak
nyaman setelah
dilakukan fisioterapi
dada dan orangtua pasien
tampak selalu rutin
melakukan fisioterapi
dada ketika telah
dilakukan nebulizer

5. mengauskultasi suara
nafas
hasil : suara wheezing
agak berkurang

6. Monitor respirasi dan


status O2
7. hasil : RR=24, sat= 98%

o Pertahankan jalan nafas yang


paten
hasil : jalan napas paten

o Atur peralatan oksigenasi


hasil : nasa kanul terpasang

o Monitor aliran oksigen


hasil : aliran oksigen 1liter per
menit

o Pertahankan posisi pasien


2 hasil : posisi pasien semi fowler

o mengobservasi adanya tanda


tanda hipoventilasi
hasil : tidak tampak hipoventilasi

 Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR
hasil: N=103x/mnt
S= 36,8
RR= 24
SAT= 98%

E. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal
Dx ke- Evaluasi Paraf
jam
S= -
O=
rabu /11
 masih terdengar suara
September
1 wheezing walau agak suci
2019
berkurang
07.00
A= masalah teratasi sebagian
P= intervensi dilanjutkan

S= -
O=
 aliran oksigen 1liter per
menit
 N=113x/mnt
 S= 36,3
2
 RR= 28
 SAT= 95%

A= masalah teratasi sebagian


P= intervensi dilanjutkan

S= -
O=
 suara wheezing terdengar
agak berkurang
1
A= masalah teratasi sebagian
P= intervensi dilanjutkan

S= -
kamis/ 12
O=
September
 aliran oksigen 1liter per suci
2019
menit
13.30
 N= 93x/mnt
 S= 36,8
2  RR= 26
 SAT= 97%

A= masalah teratasi sebagian


P= intervensi dilanjutkan

S= -
O=
 Suara wheezing
berkurang
jumat/ 13
September
A= masalah teratasi sebagian suci
2019
P= intervensi dilanjutkan
15.45
S= -
2 O=
 aliran oksigen 1 liter per
menit
 N=103x/mnt
 S= 36,1
 RR= 24
 SAT= 98%

A= masalah teratasi
P= intervensi dihentikan
pasien rencana pulang

Anda mungkin juga menyukai