Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul tentang hidropoik.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi karena
keterbatasan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat dijadikan acuan.Namun, berkat
bantuan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan.
Seperti kata pepatah, tiada gading yang tidak retak, kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.Apalagi pengetahuan
penyusun juga masih belum seberapa mengenai hal yang dibahas dalam makalah ini.Oleh karena
itu, kritik dan saran yang positif sangat kami harapkan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca untuk
saat ini dan dapat pula dijadikan pedoman pada masa yang akan datang.Amin.
1
Page
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Metode
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hidroponik
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
2
Page
BAB I PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara berkembang yang termasuk dalam kawasan Asia Tenggara
karena rata-rata pendidikan penduduknya relative cukup rendah.Namun karena sebagian besar
tingkat pendidikan penduduk rendah sehingga menyebabkan pentingnya melaksanakan program
KB masih sangat minim.
Hal inilah yang memerlukan suatu inovasi IPTEK di bidang pertanian dan
perkebunan.Salah satu inovasi tersebut dapat kita adopsi dari Negara Jepang.Dengan lahan yang
begitu sempit Jepang mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduknya dengan teknologi yang
mereka miliki yaitu teknik bercocok tanam dengan hidroponik.Dengan diterapkannya hidroponik
di Indonesia diharapkan mampu mengatasi kekurangan lahandan hasil produksi pangan.
Atas dasar tersebut kami merasa tertarik untuk menkaji dan mengetahui lebih dalam
mengenai hidroponik serta segala sesuatu yang berkaitan dengan hidroponik tersebut.
B. Rumusan masalah
8. Untuk mengetahui cara pemanenan dan penanganan pasca panen tanaman hidroponik.
D. Metode Penulisan
4
Page
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian hidroponik
hidroponik berasal dari bahasa yunani yaitu hydro=air dan ponos=kerja yang merupakan
suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles
melainkan dengan media seperti kerikil, sabut kelapa, zat silika, pasir, pecahan batu karang, batu
bata, potongan kayu, atau busa yang diberikan cukup air dan garam mineral.
2. Sayuran : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang putih, bawang merah,
bawang daun, selada, dan terong.
1. Unsur Hara
Pemberian larutan hara yang teratur sangatlah penting pada hidroponik, karena media
hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskan larutan atau air yang
berlebihan
5
Page
Hara tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 – 7.5 tetapi yang terbaik adalah 6.5, karena pada
kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman.Unsur hara makro dibutuhkan dalam
jumlah besar dan konsentrasinya dalam larutan relatif tinggi. Termasuk unsur hara makro adalah
N, P, K, Ca, Mg, dan S. Unsur hara mikro hanya diperlukan dalam konsentrasi yang rendah,
yang meliputi unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Kebutuhan tanaman akan unsur hara
berbeda-beda menurut tingkat pertumbuhannya dan jenis tanaman (Jones, 1991).
Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air. Berbagai
garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pemilihannya biasanya atas harga dan
kelarutan garam pupuk tersebut.
Jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.Media yang baik membuat unsur hara tetap tersedia, kelembaban
terjamin dan drainase baik.Media yang digunakan harus dapat menyediakan air, zat hara dan
oksigen serta tidak mengandung zat yang beracun bagi tanaman.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik antara lain
pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, spons, dan sebagainya. Bahan yang digunakan
sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifat lingkungan media. Tingkat suhu, aerasi dan
kelembaban media akan berlainan antara media yang satu dengan media yang lain, sesuai dengan
bahan yang digunakan sebagai media.
Arang sekam (kuntan) adalah sekam bakar yang berwarna hitam yang dihasilkan dari
pembakaran yang tidak sempurna, dan telah banyak digunakan sabagai media tanam secara
komersial pada sistem hidroponik.
Komposisi arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO2 yaitu 52% dan C sebanyak
31%.Komponen lainnya adalah Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dalam jumlah relatif
kecil serta bahan organik. Karakteristik lain adalah sangat ringan, kasar sehingga sirkulasi udara
tinggi karena banyak pori, kapasitas menahan air yang tinggi, warnanya yang hitam dapat
mengabsorbsi sinar matahari secara efektif, pH tinggi (8.5 – 9.0), serta dapat menghilangkan
pengaruh penyakit khususnya bakteri dan gulma.
3. Oksigen
4. Air
Kualitas air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara hidroponik mempunyai
tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai EC tidak lebih dari 6,0
mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat dalam jumlah besar karena dapat
meracuni tanaman.
2. Jika ada tanaman yang terserang hama atau penyakit maka dalam waktu yang
sangat singkat seluruh tanaman akan terkena serangan tersebut .
3. Jumlah asupan nutrisi yang sangat terbatas akan menyebabkan palayuan tanaman
7
1. Media
Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5.Selain itu
media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan dapat
dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :
Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau
rockwool.Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan harganya murah, namun
kurang dapat menahan air dan tidak terdapat nutrisi di dalamnya.Media yang biasa digunakan
adalah campuran arang sekam dan serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.
Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak kasar,
arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah arang sekam.Keuntungannya
adalah kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang
dapat mengganggu seperti cacing, kutu dan sebagainya yang dapt hidup dalam pasir.Media arang
sekam bersifat lebih ringan namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua
kali pemakaian.Arang sekam dapat dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.
2. Benih
· Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan
semai, atau kotak kayu.
· Benang rami (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat
tanaman
· Ember penyiram
4. Pelaksanaan
Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.
b. Persemaian tanaman
Untuk benih yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya dilakukan
perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung ditanamkan dalam wadah
9
Page
semai yang berisi media dan telah disiram dengan air.Benih diletakkan dengan pinset secara
horisontal 4-5 mm dibawah permukaan media.
Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapat dilakukan ketika
tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).
Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara
persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai dengan media setebal
5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang dicampurkan dengan pasir kering steril
secukupnya dan diaduk merata.Benih yang telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas
permukaan media semai secara merata, kemudian ditutup dengan media semai tipis-tipis (3-5
mm).
Setelah itu permukaan wadah semai ditutup dengan kertas tisu yang telah dibasahi
dengan handsprayer kemudian simpan di tempat gelap dan aman.Wadah semai sebaiknya
dikenakan sinar matahari tip pagi selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan
sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.Setelah bibit mencapai tinggi 2-3
cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.
e. Perlakuan semai
Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan air
biasa.Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan penyakit busuk.
f. Pembibitan
Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu dipindahkan
dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik.Caranya adalah
dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati
dengan tangan agar akar tidak rusak kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada
pot/polybag pembibitan.
g. Transplanting/pindah tanam
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu dengan
mengisikan media tanam ke polybag.Sebaiknya pengisian dilakukan di dekat lokasi penanaman
di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.
10
Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap
dilakukan.Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan
Page
dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepitdiantara jari telunjuk dan jari
tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan
dengan memotong/menggunting dasar polybag secara horisontal.
h. Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh dipegang
dengan tangan terasa kering.Meida tanam hidroponik bersifat kering sehingga penyiraman
tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman adalah sebagai berikut:
1. Penyiraman manual
Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali sehari dan
ditambahkan larutan encer hara.
2. Penyiraman otomatis
Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation
System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes .Sumber tenaga berasal dari pompa.
i. Perawatan Tanaman.
- Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air, atau
cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman.Misal pada tomat recento hanya dipelihara satu batang
utama untuk produksi.
11
Page
- Pengikatan
Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang agar
dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang tersebut diberikan
dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).
Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun hasil
penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak menunjukkan hasil yang berbeda
dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga
1. Pemanenan
Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar diperoleh
mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau gunting panen. Cara panen
yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan tanaman yang dapat mengganggu produksi
berikutnya.
Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan tergantung
dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah termasuk kriteria buah afkir
sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.
Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh perlakuan pasca
panen.Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik atau tidaknya produk yang
dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk (bentuk, warna, dan ukuran).Perlakuan pasca
panen sangat penting karena kualitas produk tidak semata-mata dari hasil produksi saja,
melainkan sangat tegantung dan ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem
penyusunan, metode pengangkutam maupun selektivitas produk.Kerusakan produk dapat
dikurangai dengan penanganan pasca panen yang tepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan
nilai tambah pada produk yang dijual.
12
Page
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di atas adalah hidroponik
merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman, lebih terjamin kebebasan tanaman dari
hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada
tanaman yang mati, bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah tanaman akan memberikan
hasil yang kontiniu, dan lain sebagainya.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan kepada pembaca adalah, pembaca diharapkan
untuk dapat mengembangkan teknik bertanam hidroponik secara maksimal.Hal tersebut
diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi pangan terutama jenis-jenis tanaman holtikultur
yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi walaupun dengan keadaan lahan yang minim.
13
Page