PENDAHULUAN
Standar audit adalah standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan
standar pelaporan beserta interpretasinya. Standar audit merupakan pedoman audit atas laporan
keuangan historis. Standar audit terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Standar
Perikatan Audit (SPA).
SPA 600 merupakan standar yang berkaitan dengan pertimbangan khusus yang
berlaku untuk audit grup, terutama audit yang melibatkan auditor komponen. Auditor
dapat menggunakan SA ini jika melibatkan auditor lain dalam audit atas laporan
keuangan yang diperlukan sesuai dengan keadaan. Audtior komponen harus dilakukan
oleh statua, regulasi, atau alasan lain, untuk menyatakan opini audit atas laporan
keuangan komponen sebagai bukti audit grup.
Tujuan auditor dalam SPA 600 adalah untuk menentukan apakah bertindak sebagai
auditor laporan keuangan grup. Jika bertindak sebagai auditor laporan keuangan grup maka
auditor harus berkomunikasi secara jelas dengan auditor komponen mengenai ruang lingkup
dan waktu pekerjaan mereka atas informasi keuangan yang berkaitan dengan komponen serta
temuan-temuan mereka danj juga auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
mengenai informasi keuangan komponen dan proses konsolidasi untuk menyatakan suatu opini
apakah laporan keuangan grup telah disajikan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
1. Definisi
a) Komponen: suatu entitas atau aktivitas bisnis yang untuk itu manajemen grup atau
komponen menyusun informasi keuangan yang harus disajikan bagian dalam laporan
keuangan grup.
b) Auditor komponen: Seorang auditor berdasarkan permintaan tim perikatan grup,
melaksanakan pekerjaan atas informasi keuangan yang berkaitan dengan suatu
komponen untuk tujuan audit grup.
c) Manajemen komponen: Manajemen yang bertanggung jawab atas penyusunan
informasi keuangan suatu komponen.
d) Materialitas komponen: Materialitas bagi suatu komponen yang ditentukan oleh tim
perikatan grup.
e) Grup: semua komponen yang informasi keuangannya dimasukkan ke dalam laporan
keuangan grup. Suatu grup selalu memiliki lebih dari satu komponen.
f) Audit grup: Audit atas laporan keuangan grup.
g) Opini audit grup: Opini audit atas laporan keuangan grup.
h) Rekan perikatan grup: Rekan atau personel lain dalam firm yang bertanggung jawab
atas perikatan audit grup dan pelaksanaannya, serta laporan auditor atas laporan
keuangan grup yang diterbitkan atas nama firm tersebut. Ketika dua atau lebih auditor
dari firm yang berbeda melaksanakan audit grup tersebut, maka rekan perikatan dan tim
perikatan dari firm-firm tersebut masing-masing secara kolektif merupakan rekan
perikatan grup dan tim perikatan grup. Namun, SA ini tidak berkaitan dengan hubungan
antar auditor bersama atau pekerjaan yang dilakukan satu auditor bersama dalam
hubungannya dengan pekerjaan auditor bersama yang lain.
i) Laporan keuangan grup: Laporan keuangan yang mencakup informasi keuangan lebih
dari satu komponen. Istilah “laporan keuangan grup” juga mencakup laporan keuangan
gabungan yang mengagregasi informasi keuangan yang disusun oleh komponen yang
tidak memiliki induk namun berada dalam pengendalian bersama.
j) Manajemen grup: Manajemen yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan
keuangan grup.
k) Pengendalian grup secara keseluruhan: Pengendalian yang didesain,
diimplementasikan, dan dipertahankan oleh manajemen grup terhadap pelaporan
keuangan grup.
l) Komponen signifikan : Suatu komponen yang diidentifikasi oleh tim perikatan grup
i. bahwa secara keuangan dan individual adalah signifikan bagi grup, atau
ii. bahwa, karena secara sifat dan kondisi spesifiknya, kemungkinan mengandung
risiko kesalahan penyajian material yang signifikan dalam laporan keuangan
grup.
2. Ketentuan
A. Tanggung Jawab
Rekan perikatan grup bertanggung jawab atas pengarahan, penyupervisian, dan
pelaksanaan perikatan audit grup sesuai dengan standar profesional dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan apakah laporan auditor yang
diterbitkan telah sesuai dengan kondisinya.
Sebagai akibatnya, laporan auditor atas laporan keuangan grup tidak boleh
mengacu ke auditor komponen, kecuali jika diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan untukmemasukkan pengacuan tersebut. Jika pengacuan tersebut diharuskan
oleh peraturan perundang-undangan, laporan auditor harus menunjukkan bahwa
pengacuan tersebut tidak menghilangkan tanggung jawab rekan perikatan grup atau
firm dari rekan perikatan grup atas opini audit grup.
B. Strategi Audit Keseluruhan dan Rencana Audit
Tim perikatan grup harus menetapkan strategi audit grup keseluruhan dan harus
mengembangkan rencana audit grup berdasarkan SA 300.6
C. Pemahaman atas Grup, Komponen, dan Lingkungannya
Auditor diharuskan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian
material melalui pemerolehan pemahaman tentang entitas dan lingkungannya. Tim
perikatan grup harus:
a) Memperluas pemahamannya tentang grup dan komponen serta
lingkungannya, termasuk pengendalian grup secara keseluruhan, yang
diperoleh selama tahap penerimaan dan keberlanjutan; dan
b) Memperoleh pemahaman tentang proses konsolidasi, termasuk instruksi
yang dikeluarkan oleh manajemen grup kepada komponen.)
J. Komunikasi dengan Manajemen Grup dan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola
Grup
K. Dokumentasi
Tim perikatan grup harus memasukkan hal-hal berikut ini ke dalam dokumentasi
auditnya:13
termasuk juga penasihat hukum yang ditugasi sebagai spesialis dalam situasi selain dalam
penyediaan jasa kepada klien. Keputusan Untuk Menggunakan Pekerjaan lain dari auditor
memungkinkan ia menguasai atau memahami hal-hal bisnis secara umum, tetapi ia tidak
diharapkan memiliki keahlian sebagai seorang yang terlatih atau memenuhi syarat untuk