Anda di halaman 1dari 3

Septic tank 10m

Implementasi perawatan berupa pengecekan dan penyedotan septic tank secara rutin dilakukan 3-
6 bulan sekali tergantung kebutuhan, bila ada indikasi bahwa septic tank sudah memenuhi
kapasitas maksimal. Selain itu FIB juga memiliki empat ground tank di ruang bawah tanah untuk
resapan air hujan yang hasilnya ditampung untuk persiapan kebakaran dan persediaan air di musim
kemarau.
Selain dari toilet, limbah cair dihasilkan oleh kantin, yaitu hasil kegiatan pencucian yang berupa
grey water. Di kantin terdapat saluran terbuka dari beton dan memiliki lebar 30 cm dengan
kedalaman 20-30cm dan memiliki bentuk penampung saluran setengah lingkaran yang bermuara
ke bak control di belakang kantin. Grey water yang dihasilkan sebagian besar mengandung minyak
yang akan diolah dengan pengaplikasian teknik lingkungan berupa grease trap yang terletak
dibawah wastafel kios. Di kantin terdapat 25 kios yang terpasang satu grease trap untuk dua kios
dengan jumlah total 13 grease trap, perawatan grease trap tersebut dilakukan dengan pembersihan
setiap hari oleh penjual. Hasil dari pengolahan ini merupakan endapan minyak yang akan
ditampung oleh staff FIB UI yang kemudian akan diolah oleh Tempat Pembuangan Sampah
Univeritas Indonesia. Sedangkan, untuk hasil limbah cair dari mushola berupa grey water sampai
saat ini belum ada pengolahan dan pemanfaatan sehingga hasil air limbah nya langsung dialirkan
ke Danau Mahoni bersama hasil pengolahan lainnya.
Kendala yang pernah dialami oleh FIB adalah terdapatnya rembesan pada saluran hasil
pengolahan limbah cair di Kantin sehingga volume air limbah yang sampai ke badan air hanya
sedikit dan pada gedung IX terdapat kebocoran air ledeng yang masuk ke septic tank sehingga
septic tank meluap dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, terdapat bau tidak sedap
dalam toilet karena kloset terkadang tersumbat oleh sampah, hal itu disebabkan oleh kurangnya
kesadaran mahasiswa.
FIB memiliki rencana untuk membangun pengolahan air hujan dan air limbah mushola yang
dihasilkan dari kegiatan mengambil wudhu akan dibangun di belakang mushola, perencanaan ini
sudah dalam tahap membuat perencanaan anggaran dengan vendor. Selain itu, pihak FIB
berencana untuk menambah ground tank untuk setiap gedung serta mengganti septic tank setiap
gedung menjadi septic tank jenis biotech.

ANALIS KESESUAIAN
Berdasarkan peraturan gubernur DKI Jakarta no. 122 tahun 2005 pasal 1 ayat 14-15, air limbah
adalah air yang berasal dari sisa kegiatan proses produksi dan usaha lainnya yang tidak
dimanfaatkan kembali. Kemudian, air limbah domestic adalah air limbah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga, perumahan, rumah susun, apartemen, perkantoran, rumah dan kantor
rumah dan toko, rumah sakit, mall, pasar swalayan, balai pertemuan, hotel, industri, sekolah, baik
berupa grey water (air bekas) ataupun black water (air kotor/tinja).
No Kriteria Peraturan/Baku Mutu Kenyataan di FIB UI Kesesuaian
greenmetric
1 WS 6  Peraturan  Setiap
Pembuangan Pemerintah Nomor gedung di
Limbah Cair 20 Tahun 1990 FIB memiliki
 Permen LHK No 68 septic tank
Tahun 2016 tentang yang dicek
Baku Mutu Air dan dikuras
Limbah sekitar 3-6
 Pergub Provinsi DKI bulan sekali
Jakarta Nomor 122  Limbah cair
Tahun 2005 tentang mushola
Pengelolaan Air tidak melalui
Limbah Domestik di pengolahan
Provinsi DKI Jakarta dan langsung
 Permenkes No 304 dialirkan ke
Tahun 1989 tentang danau
Persyaratan- mahoni
Persyaratan Rumah  Ukuran
Makan dan Restoran septic tank
 Keputusan Mentri gedung 3m x
Lingkungan Hidup 2,5m
No. KEP-  Terdapat
51/MENLH/10/1995 grease trap di
tentang Baku Mutu setiap
Limbah Cair bagi wastafel
Kegiatan Industri kantin FIB
UI
 Terdapat
rembesan
pada pipa
pembuangan
limbah cair.
2. Implementasi  Peraturan Mentri  Hasil
program Pekerja Umum dan pengolahan
pemanfaatan air Perumahan Rakyat limbah cair
daur ulang di RI No. langsung
kampus 4/PRT/M/2017 dibuang ke
tentang Danau
Penyelenggaraan Mahoni
SPAL Domestik tanpa
Pasal 3 Ayat E pemanfaatan.
Untuk kantin pengolahannya Debit limbah = 36 liter/hari/kios x 40 kios

Perkiraan jumlah air limbah yang dihasilkan per hari berdasarkan civitas dan baku mutu air limbah
untuk perguruan tinggi dengan cara mengalikan jumlah civitas FIB UI yaitu 2.548 orang dengan
debit air limbah sesuai SNI 03-7065-2005 yaitu 64 liter/orang setiap harinya maka akan
menghasilkan limbah cair sekitar 163.072 liter/hari maka dapat disimpulkan bahwa jumlah civitas
berbanding lurus dengan limbah cair yang dihasilkan. Dari data tersebut maka kapasitas
infrstruktur pengolahan teknik lingkungan dapat diperkirakan agar dapat memenuhi kebutuhan dan
meminimalisir masalah seperti septic tank yang meluap.
Kurangnya pengelolaan dan pembuangan air limbah yang memadai dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan khususnya dapat mengakibatkan pencemaran baadan air yaitu Danau Mahoni Seperti
yang disebutkan dalam PP no. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan limbah B3 pasal 4 ayat 27 dan
28 yaitu Pencemaran Lingkungan Hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Sementara Kerusakan Lingkungan
Hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau
hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.
Air limbah yang tidak diolah dengan baik dapat mencemari lingkungan. Mengingat bahwa air
berefek terhadap lingkungan dan makhluk hidup, air limbah yang tidak diolah sangat berbahaya
terhadap kesehatan dan dapat menimbulkan banyak penyakit. Penyakit yang dapat ditimbulkan
oleh air limbah contohnya hepatitis dan kolera. Selain itu, air limbah yang tidak diolah dengan
baik dapat menurunkan daya dukung lingkungan seperti di badan air contohnya air limbah yang
dialirkan ke Danau Mahoni jika tidak diolah terlebih dahulu dapat mempercepat pertumbuhan alga
sehingga dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem air , perkembangbiakan e-coli

Anda mungkin juga menyukai