Resume Pengantar Manajemen
Resume Pengantar Manajemen
PENGANTAR MANAJEMEN
Dosen : Dra. HADIYATI, M.M.
Disusun Oleh :
ANDIKHA (1561201186)
1
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa tak henti-hentinya saya ucapkan, karena
dengan izin dan ridho-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah pengantar manajemen. Dalam
penyelesaian tugas ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari buku ajar.
Akan tetapi penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan penulis sebagai manusia biasa. Sehingga saran, kritik dan tanggapan
yang bersifat membangun akan saya terima dengan tangan terbuka demi kemajuan penulis di
masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi bahan yang bermanfaat
sebesar-besarnya bagi penulis dan pembaca.
Andikha
2
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul ............................................................................................. 1
Kata Pengantar ................................................................................................ 2
Daftar Isi ......................................................................................................... 3
BAB 1 ............................................................................................................ 4
BAB 2 ............................................................................................................ 5
BAB 3 ............................................................................................................ 7
BAB 4 ............................................................................................................ 9
BAB 5 ............................................................................................................ 12
BAB 6 ............................................................................................................ 14
BAB 7 ............................................................................................................ 16
BAB 8 ............................................................................................................ 18
BAB 9 ............................................................................................................ 19
BAB 10 .......................................................................................................... 21
BAB 11 ........................................................................................................... 22
Daftar Pustaka ................................................................................................ 23
3
BAB 1
A. Pendahuluan
B. Fungsi-fungsi Manajemen
4
BAB 2
Terdapat tiga aliran pemikiran manajemen yang ada: aliran klasik (yang akan dibagi menjadi dua
aliran yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik), aliran hubungan manusiawi, aliran
manajemen modern, dan aliran kuantitatif.
a. Manajemen Ilmiah
Lillian Gilberth tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja seperti, seleksi, penempatan dan
latihan personalia. Dia mengemukakan gagasan baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan
akhir yoitu membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup.
Pada tahun 1861 –1919 Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan yaitu:
Kerja sama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen
Seleksi ilmiah tenaga kerja
Sistem insentif untuk merangsang produktivitas
Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci
5
3. Aliran Manajemen Modern
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan
pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, dan yang
lain di bangun atas dasar manajemen ilmiah dikenal dengan aliran kuantitatif.
a. Aliran Kuantitatif
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi (operations
research) dalam pemecahan masalah-masalah industri, sejalan dengan semakin kompleksnya komputer
elektronik, transportasi dan komunikasi, dan sebagainya, teknik-teknik riset operasi menjadi
semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-prosedur riset operasi
tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management science.
6
BAB 3
2. Keahlian-keahlian Manajemen
Berikut beberapa keahlian yang diperlukan oleh setiap manajer (managerial skills) yang terlibat
dalam kegiatan organisasi, khususnya organisasi bisnis :
Keahlian teknis (technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan spesifik tertentu, seperti mengoperasikan komputer, mendesain bangunan, membuat
layout perusahaan, dan lain sebagainya.
Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation skills), yaitu
keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan berbagai jenis orang di
masyarakat. Di antara contoh keahlian ini adalah keahlian dalam bernegosiasi, memotivasi,
meyakinkan orang, dan lain sebagainya.
Keahlian konseptual (conceptual skills), yaitu keahlian dalam berpikir secara abstrak,
sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosa dan menganalisis berbagai masalah dalam
situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian untuk memprediksi di masa yang akan datang.
Keahlian dalamn pengambilan keputusan (decision making skills), yaitu keahlian untuk
mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan berbagai alternatif solusi atas
permasalahan yang dihadapi.
Keahlian dalam mengelola waktu (time management skills), yaitu keahlian dalam
memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.
Beberapa keahlian lain saat ini juga menjadi keahlian yang diperlukan dalam manajemen
atau pengelolaan bisnis, terutama jika dikaitkan dengan persaingan bisnis global. Di antara
keahlian tersebut adalah:
3. Tingkatan-tingkatan Manajemen
Ada beberapa tingkatan manajemen sebagaimana dikemukakan oleh Nickels McHugh and
McHugh (1997). Tingkatan-tingkatan manajemen tersebut meliputi:
Manajemen Tingkat Puncak atau Top Management, yang biasanya terdiri dari direktur,
utama, presiden direktur, atau wakil direktur. Untuk manajemen tingkat ini, keahlian yang
terutama diperlukan adalah keahlian dalam hal konseptual, komunikasi, pengambilan
keputusan, manajemen global, dan manajemen waktu.
Manajemen Tingkat Menengah atau Middle Management, yang biasanya terdiri dari para
manajer, kepala divisi atau departemen, atau kepala cabang. Untuk manajemen tingkat
menengah ini, keahlian yang diperlukan di antaranya adalah keahlian konseptual,
komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan juga teknikal.
7
Manajemen Supervisi atau Tingkat Pertama atau Supervisory or First-Lme Management,
yang biasanya terdiri dari para supervisi, ketua kelompok, dan lain sebagainya. Di antara
keahlian yang terutama perlu dimiliki adalah keahlian komunikasi, pengambilan
keputusan, manajemen waktu, dan teknikal.
Manajemen Nonsupervisi atau Non-Supervisory Management, pada umumnya seperti
buruh, pekerja bangunan, dan lain-lain. Keahlian yang terutama perlu dimiliki dalam level ini
adalah keahlian teknikal, komunikasi, dan manajemen waktu.
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen tingkat puncak secara jumlah adalah paling sedikit
dari sebuah organisasi akan tetapi merupakan penanggung jawab tertinggi di sebuah organisasi.
Sedangkan manajemen nonsupervisi merupakan jumlah yang paling banyak dalam sebuah organisasi
dan lebih cenderung sebagai pelaksana teknis dari sebuah organisasi.
Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan
ekonomi di dalam pembuatan keputusannya. Tanggung jawab sosial perusahaan ini merupakan
salah satu tugas yang harus dilakukan oleh para manajer organisasi perusahaan, karena aspek ini
merupakan syarat utama bagi berhasilnya perusahaan, terutama untuk jangka panjang. Etika
berkenaan dengan pendapat tentang benar dan salah, lebih khusus, dengan kewajiban moral
seseorang pada masyarakat. Bagaimanapun juga, etika para manajer akan sangat mempengaruhi
keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatan organisasi. Tentunya etika manajer harus mendasarkan
diri pada nilai-nilai atau standar moral yang dianggap baik dan luhur dalam suatu lingkungan atau
masyarakat.
Ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika, yaitu :
( 1) hukum
(2) peraturan-peraturan pemerintah
(3) kode etik industri dan perusahaan
(4) tekanan-tekanan sosial
(5) tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan orga n i sa s i
Faktor-faktor ini mempengaruhi etika manajer dengan tingkatan dan pada bidang-bidang fungsi
yang berbeda-beda.
8
BAB 4
FUNGSI PERENCANAAN
Pengertian di atas membawa kita kepada fungsi perencanaan dalam manajemen. Robbins dan
Coulter (2002) menjelaskan bahwa paling tidak ada empat futigsi dari perencanaan, yaitu :
a. Perencanaan sebagai Pengarah
b. Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian
c. Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya
d. Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
Proses perencanaan melibatkan dua elemen penting, yaitu tujuan (goals) dan rencana (plan).
Ada empat tahap dasar perencanaan yaitu :
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan keputusan-
keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.
Tanpa rumusan tujuan, organisasi akan menggunakan sumber dayanya secara tidak
efektif.
Tahap 2: Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari`
tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk
pencapaian tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana
menyangkut waktu yang akan dating. Tahap kedua ini memerlukan informasi
terutama keuangan dan data statistik yang didapatkan melalui komunikasi dalam
organisasi.
Tahap 3: Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kemudahan dan
hambatan perlu diidentiiilcasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern
dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya.
9
Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaiun tujuan. Tahap
terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif
kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan
alternatif terbaik di antara berbagai alternatif yang ada.
10
Ada 4 konsep yang harus dipahami dalam PERT yaitu :
a. Event atau kejadian adalah indikator dari performa pekerjaan baik sebelum maupun scsudah
pekerjaan dilakukan.
b. Activity atau kegiatan adalah bagian dari berbagai pekerjaan yang sedang dalam pengerjaan
dari keseluruhan pekerjaan yang berkesinambungan.
c. Time atau waktu menunjukkan perkiraan masa pengerjaan dari keseluruhan kegiatan
sebagaimana diatur dalam jaringan PERT. PERT adalah rata-rata dari tiga komponen waktu
berdasarkan kerangka PERT Ketiga komponen waktu tersebut adalah:
(1) optimistic time (To) - masa yang diperlukan ketika pelaksanaan pekerjaan dilakukan
dalam kondisi terbaik
(2) most likely time (Tm) - masa yang diperlukan ketika pelaksanaan pekerjaan dilakukan
alam kondisi normal
(3) pessimistic time (Tp) - masa yang diperlukan ketika pelaksanaan pekerjaan dilakukan
dalam kondisi yang tidak normal atau darurat.
Rumus untuk menghitung rata-rata dari masa pengerjaan berdasarkan PERT (PERT Time)
adalah:
Te = To + 4Tm + TP
6
d. Critical Path atau indikator kritis menunjukkan waktu kritis bagi pengerjaan kegiatan dalam
kerangka path yang dapat diterima. Waktu kritis menunjukkan batas toleransi akan suatu
pekerjaan yang dilaksanakan.
11
BAB 5
A. Pengertian Pengorganisasian
1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik dapat
dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak
dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan
terjadi biaya yang tidak perlu.
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan
para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme
pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada
tujuan organisasi dan mengurangi ketidak-eEisienan dan konflik-konflik yang merusak.
B. Struktur Organisasi
1. Pembagian Kerja
Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan di mana individu-individu tidak dapat
mencapainya sendiri, kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama secara kooperatif dan
dikoordinasikan dapat mencapai basil lebih daripada dilakukan perseorangan. Konsep ini disebut
synergy. Tiang dasar pengorganisisian adalah prinsip pembagian kerja (division of labor) yang
memurigkinkan synergy terjadi.
12
3. Bentuk-bentuk Bagan Organisasi
Hemy G. Hodges mengemukakan empat bentuk bagan organisasi, yaitu
1. Bentuk pyramid : bentuk ini yang paling banyak digunakan, karena sederhana, jelas dan mudah
dimengerti
2. Bentuk vertical : bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid, yaitu dalam hal pelimpahan
kekuasaan dari atas ke bawah
3. Bentuk horizontal : digambarkan dari kiri aliran ke kanan.
4. Bentuk lingkaran : bagan ini menekankan pada hubungan antara abatan dengan jabatan lain.
Bagan bentuk lingkaran jarang sekali digunakan dalam praktek.
C. Departementalisasi
2. Pendekatan Produk
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan
berdasarkan jenis produk yang dibuat oleh organisasi.
3. Pendekatan Pelanggan
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan
karakteristik pelanggan yang menjadi sasaran pelanggan dari organisasi.
4. Pendekatan Geografis
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan
berdasarkan wilayah geografis di mana organisasi beroperasi.
5. Pendekatan Matriks
Pendekatan ini pada dasarnya merupakan proses departementalisasi yang menggabungkan antara
pendekatan fungsional dengan pendekatan lain.
Struktur organisasi informal adalah organisasi yang dihasilkan melalui keseluruhan proses.
Struktur organisasi formal inilah yang dijadikan panduan bagi seluruh anggota organisasi untuk
melakukan berbagai hal dalam upaya pencapaian tujuan.
Stuktur organisasi informal adalah beberapa bagian atau para pekerja sering kali
mengelompokkan diri tidak hanya berdasarkan fungsi yang harus dilaksanakannya sesuai dengan
struktur organisasi yang telah dibuat, akan tetapi juga dapat mengelompokkan diri berdasarkan
kesamaan tuntutan, hobi, dan lain sebagainya.
Seorang manajer yang baik akan tetap memerhatikan dan mengakomodasi berbagai
karakteristik dengan adanya fenomena organisasi informal tersebut. Dalam kondisi tertentu,
organisasi informal tersebut dapat membantu manajer dalam mencapai tujuan organisasi.
13
BAB 6
A. Kekuasaan (Power)
Kekuasaan sesungguhnya merupakan konsekuensi logis yang muncul dari setiap organisasi yang
di dalamnya terdapat pimpinan dan bawahan, atau manajemen puncak dan manajemen tingkat
bawah.
B. Kewenangan (Authority)
Kewenangan atau authority pada dasarnya merupakan kekuasaan yang sering kali dipergunakan
dalam sebuah organisasi berupa kekuasaan formal atau terlegitimasi.
a. Pandangan Klasik
Pandangan klasik mengenai kewenangan formal menerangkan bahwa kewenangan pada dasarnya
terlahir sebagai akibat adanya kewenangan yang lebih tinggi dari kewenangan yang diberikan.
14
2. Tanggung Jawab
Tanggung jawab berarti manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi di
dalam pembuatan keputusannya. Dengan demikian manajer sekarang dituntut untuk
mengimplementasikan etika berusaha, terutama dalam hubungannya denganlangganan, karyawan,
penemu teknologi, lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan-perusahaan lain, para penyedia,
kreditur, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat pada umumnya.Ada lima faktor yang
mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika, yaitu :
(1) hukum
(2) peraturan-peraturan pemerintah
(3) kode etik industri dan perusahaan
(4) tekanan-tekanan sosial
(5) tegangan antara standar perorangan dan kebutuhanorganisasi.
Faktor-faktor ini mempengaruhi etika manajer dengan tingkatan dan pada bidang-bidang
fungsi yang berbeda-beda
3. Delegasi Wewenang
Delegasi dapat didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada
orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah proses dimana para
manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya. Empat
kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan :
• Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
• Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atautugas.
• Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atautanggung
jawab.
• Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang
dicapai.Efektivitas delegasi merupakan faktor utama yang membedakan manajer sukses
danmanajer tidak sukses.
15
BAB 7
Manajemen sumber daya manusia bisa didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut,
mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang
diperlukan perusahaan dalamn pencapaian tujuannya.
Dalam struktur organisasi perusahaan, selain direktur utama, bagian yang bertanggung jawab dan
berfungsi mengelola urusan sumber daya manusia ini adalah personalia.
Pada dasarnya fungsi bagian personalia adalah merencanakan konsep perekrutan, pengembangan
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang diperlukan oleh perusahaan.
Proses manajemen sumber daya manusia adalah segala proses yang berkaitan dengan upaya
yang dilakukan dari mulai perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, penandatanganan kontrak
kerja, penempatan tenaga kerja, hingga pembinaan dan pengembangan tenaga kerja guna
menempatkan dan tetap memelihara tenaga kerja pada posisi~dan kualifikasi tertentu serta
bertanggung jawab sesuai dengan persyaratan yang diberikan kepada tenaga kerja tersebut. Secara
garis besar proses manajemen SDM dibagi ke dalam 5 bagian fungsi utama yang terdiri dari:
1. Human Resource Planning. Merencanakan kebutuhan dan pemanfaatan sumber daya manusia
bagi perusahaan.
2. Personnel Procurement. Mencari dan rnend"apatkan sumber daya manusia, termasuk di
dalamnya rekrutmen, seleksi dan penempatan serta kontrak tenaga kerja.
3. Personnel Development. Mengembangkan sumber daya manusia, termasuk di dalamnya
program orientasi tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan.
4. Personnel Maintenance. Memelihara sumber daya manusia, termasuk di dalamnya pemberian
penghargaan, insentif, jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, dan lain sebagainya.
5. Personnel Utilization. Memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya manusia, termasuk di
dalamnya promosi, demosi, transfer dan juga separasi.
Perencanaan sumber daya manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan
memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam
mencapai tujuan perusahaan. Langkah strategis perencanaan sumber daya manusia, yaitu :
1. Langkah pertama : Representasi dan refleksi
2. Langkah kedua : Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh tenaga kerja
3. Langkah ketiga: Analisa ketersediaan tenaga kerja
4. Langkah keempat : Melakukan tindakan inisiatif
5. Langkah Kelima : Evaluasi dan modifikasi tindakan
16
D. Rekrutmen Internal dan Rekrutmen Eksternal
Terdapat dua jenis rekrutmen yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu:
1. Rekrutmen internal adalah proses untuk mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang
dibutuhkan dengan mempertimbangkan tenaga kerja yang sudah ada atau yang sudah
dimiliki oleh perusahaan.
2. Rekrutmen eksternal, yaitu perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang akan
ditempatkan pada suatu jabatan tertentu yang diperolehnya dari luar perusahaan, atau
sering kali dinarnakan sebagai outsourcing.
Pada kenyataannya, ada dua kelompok sumber dari mana karyawan dapat ditarik untuk
mengisi suatu jabatan tertentu - dari dalam organisasi dan dari luar.
17
BAB 8
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan memengaruhi para anggota dalam
berbagai hal aktivitas yang harus dilakukan.
B. Fungsi-fungsi Kepemimpinan
Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi pemimpin. Aspek pertama pendekatan
perilaku kepemimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelom-
poknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama :
a. fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas ("task-related") atau pemecahan
masalah
b. fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok ('group-maintenance") atau social.
C. Pentingnya Fleksibilitas
Dalam organisasi, seperti juga dalam kehidupan lainnya, dibutuhkan fleksibilitas. Inimembantu
untuk menanggapi terhadap orang-orang dan situasi-situasi secara tepat danmembuat penyesuaian bila
terjadi penyimpangan dari antisipasi. Sebagai manajer, semuaorang harus berhati-hati terhadap
berbagai macam gaya kepemimpinan yang tersedia.Pengetahuan tentang teori-teori yang telah dibahas
di muka dalam bab ini, akan membantuuntuk mengidentifikasikan, perilaku kepemimpinan yang
paling tepat.
18
BAB 9
Organisasi Bisnis sebagai Bagian dari Lingkungan, Organisasi sebagai kumpulan orang-
orang tidak dapat dilepaskan dari lingkungan, karena pada dasarnya organisasi juga merupakan
bagian dari lingkungan dan masyarakat.
Secara garis besar lingkungan organisasi dapat dibagi dua, yaitu :
19
3. Manajemen Bagi Budaya Organisasi
Para manajer harus tahu persis budaya organisasi seperti apa yang semestinya dibangun dan
dipertahankan. Oleh karena itu, kemampuan para manajer untuk memahami skenario budaya dan
lingkungan di mana perusahaan akan berinteraksi sangatlah dibutuhkan.. Kadangkala para manager
perlu memasukkan "orang luar" agar budaya organisasi berubah. Misalnya saja, sebuah perusahaan
yang mempekerjakan orang asing di perusahaannya walaupun mayoritas pekerjanya adalah orang
lokal. Kebijakan ini salah satunya dilakukan dengan harap bahwa orang asing tersebut dapat
memengaruhi bagaimana orang-orang di perusahaan bekerja.
20
BAB 10
ETIKA MANAJEMEN
21
BAB 11
22
DAFTAR PUSTAKA
23