Bab 1 PDF
Bab 1 PDF
PENDAHULUAN
Di Indonesia salah satu penerimaan negara yang sangat besar dan semakin
pajak. Pajak merupakan suatu hal yang wajib untuk dipahami dengan baik.
Siapapun terutama Wajib Pajak pasti akan berurusan dengan pajak, namun tidak
sedikit masyarakat kesulitan dalam menetapkan pajak. Hal itu disebabkan masih
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemamakmuran rakyat”.
setelah membayar pajak, tetapi Wajib Pajak memiliki kewajiban membayar pajak
dan Wajib Pajak memiliki peran yang signifikan terhadap penerimaan pajak. Dari
peran tersebut seharusnya Wajib Pajak dibutuhkan kesadaran dan tanggung jawab
sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Suatu negara tidak akan maju
1
2
Dalam artikel yang berjudul “Kepatuhan Lapor Pajak 2015 Turun” yang
bahwa :
Jenderal Pajak :
Tabel 1.1
kepatuhan Wajib Pajak yang masih rendah dalam hal penerimaan SPT Tahunan
Tabel 1.2
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
teratur. Walaupun rasio kepatuhan dalam pelaporan SPT Tahunan pada KPP
menurun setiap tahun, diakibatkan oleh Wajib Pajak yang tidak membayarkan
besarnya jumlah pajak yang telah ditentukan atau tidak membayarkan tunggakan
sesuai dengan besarnya tunggakan. Hal itu merupakan salah satu dampak bahwa
Tabel 1.3
ini dapat dilihat dari banyaknya kawasan industri di daerah tersebut. Salah satunya
waktu, mendorong sektor ekonomi lainnya juga ikut bergerak antara lain property,
Pratama Purwakarta untuk membantu Wajib Pajak orang pribadi dalam memenuhi
melakukan peningkatan pelayanan yang prima bagi Wajib Pajak dengan harapan
“Jumlah Wajib Pajak di wilayah kerja Jabar mencapai 3 juta, namun hanya
1,3 juta yang melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT). Itu
sekitar 41% dari total Wajib Pajak. Rendahnya kewajiban membayar pajak
menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami
pentingnya dana pajak untuk pembangunan. Keengganan membayar pajak
juga disebabkan oleh isu korupsi oknum pegawai pajak yang sedang
5
ramai, seperti Gayus dan Dhana. Padahal tidak semua pegawai pajak
berlaku korupsi seperti kedua oknum pegawai tersebut. Untuk menggenjot
peningkatan pembayaran pajak, tidak akan berhenti melakukan sosialisasi
mengenai pentingnya membayar pajak. ”
pajak. Tujuan pemeriksaan pajak sebagai penguji kepatuhan Wajib Pajak adalah
perpajakan, maka fiskus akan sangat kesulitan untuk menilai kepatuhan Wajib
Pajak atau bahkan sama sekali tidak akan pernah tahu tingkat kepatuhan Wajib
Pajak.
sebagai berikut :
Rahayu (2013 : 306) teridiri dari metode langsung dan metode tidak langsung.
Salah satu jenis metode tidak langsung adalah pendekatan biaya hidup. Menurut
complience cost. Meskipun biaya kepatuhan ini tidak memberatkan Wajib Pajak
adalah :
“Semua biaya baik secara fisik maupun psikis yang harus dipikul oleh
dikeluarkan oleh pemerintah melainkan juga biaya yang dikeluarkan oleh Wajib
Pajak (tax complience cost). Beberapa Wajib Pajak beranggapan bahwa sistem
“Biaya Kepatuhan mencakup uang tunai (direct money cost), waktu (time
cost) dan perasaan (psychological cost). Uang tunai yakni uang tunai yang
dikeluarkan oleh Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya seperti biaya pengarsipan dan biaya-biaya tak terduga.
Waktu yakni waktu khusus yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajakan seperti mengisi dan melaporkan Surat
Pemberitahuan (SPT). Perasaan yakni rasa kecemasan yang dirasakan oleh
Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan dan menunggu
hasil keputusan pegawai pajak atas kegiatan perpajakannya.”
7
dikeluarkan besar dan waktu yang dibutuhkan Wajib Pajak banyak, maka Wajib
perpajaknnya.
salah satu upaya yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam
good governance atau tata kelola yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan
sebagai berikut :
Pajak, langkah strategis yang dapat dilakukan oleh DJP adalah dengan
karena dengan terbentuknya persepsi Wajib Pajak bahwa uang pajak digunakan
perpajakannya yang menjadi salah satu faktor penerimaan negara tidak tercapai.
Pratama Purwakarta).”
Purwakarta.
Pratama Purwakarta.
Pratama Purwakarta.
Tujuan dengan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan yang
diantaranya :
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Perusahaan/Instansi
Transparansi, sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat
penelitian lebih lanjut dalam bidang perpajakan yang sama, yaitu mengenai
Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41161. Rencana waktu penelitian ini akan
dilakukan mulai dari bulan Oktober 2016 sampai dengan bulan Maret 2017.
12
Tabel 1.4
Waktu Penelitian
Bulan
Tahap Prosedur
Okt Nov Des Jan Feb Mar
I Tahap Persiapan
1. Mengambil Formulir
Penyusunan Usulan
Penelitian
2. Membuat Matriks
3. Bimbingan dengan Dosen
Pembimbing
4. Menentukan Tempat
Penelitian
II Tahap Pelaksanaan
1. Meminta Surat Pengantar ke
Perusahaan
2. Menyebarkan Kuisioner di
Perusahaan
3. Penyusunan Skripsi
III Tahap Pelaporan
1. Menyiapkan Draf Skripsi
2. Sidang Akhir Skripsi
3. Penyempurnaan Skripsi