Anda di halaman 1dari 120

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
1. Latar Belakang
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan pola
pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi,
penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat
menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan
masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan.
Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan
eksternal di bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013
merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan
masyarakat Indonesia masa depan.
Terjadinya perubahan nilai kehidupan disegala bidang, baik di bidang
politik, sosial, budaya, ekonomi, dan hankam, menuntut dilakukan reformasi
di bidang pendidikan. Reformasi pendidikan juga dimaksudkan untuk
mengatasi masalah-masalah pokok di bidang pendidikan yaitu (1)
pemerataan pendidikan, (2) peningkatan mutu, (3) relevansi, serta (4)
efisiensi manajemen.
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 30 Air Dingin dikembangkan sebagai
perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini
disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite
sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kota Padang
serta dengan bimbingan nara sumber ahli pendidikan dan pembelajaran.
Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut;
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya. 2) Beragam dan terpadu. 3) Tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 4) Relevan dengan
2

kebutuhan kehidupan. 5) Menyeluruh dan berkesinambungan. 6) Belajar


sepanjang hayat. 7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan
menjadi kenyataan apabila dilaksanakan di lapangan dalam proses
pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas,
hendaknya berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas
dan kreativitas anak. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak, sehingga
anak betah di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di
sekolah dasar hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan
aktivitas dan kreativitas anak secara efektif, demokratis, menantang,
menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini
akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran di SDN 30 Air Dingin Kec. Koto Tangah
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik. Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum
Tahun 2013.
Selain sekolah sebagai pengelola pendidikan juga memberikan
kewenangan untuk keputusan yang berkenan dengan pengelola pendidikan
antara lain dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan maupun
dalam pelaksanaan di sekolah.
Keberadaan kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan
merupakan suatu keharusan. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
3

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk


mencapai tujuan pendidikan tertentu. Untuk Kurikulum 2013 dimana
Pemerintah menetapkan standar sebagai acuan, selebihnya dapat
dikembangkan oleh tingkat satuan pendidikan masing-masing.
Pelaksanaan kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan
diharapkan dapat memberdayakan sumber daya masyarakat melalui peran
serta komite sekolah serta tokoh-tokoh masyarakat. Melalui kerja sama ini,
sangat dimungkinkan untuk melaksanakan kurikulum 2013 yang sesuai
dengan tatanan budaya, kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Dengan
demikian diharapkan dapat mengatasi masalah pendidikan yang berkaitan
dengan pemerataan, peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi manajemen.
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke
desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa
aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah
dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran baru, sehingga mengalami
perubahan-perubahan kebijakan.
Di dalam Undang- Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikkan Nasional, Bab X, pasal 36, ayat (2) dinyatakan
bahwa, ”Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik”. Kurikulum diversifikasi adalah kurikulum yang beragam.
Keberagaman itu dimaksudkan untuk melayani kebutuhan pendidikan yang
beragam pula. Pada bagian penjelasan undang-undang tersebut dinyatakan,
”Pengembangan kurikulum secara berdiversifikasi dimaksudkan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan
dengan kondisi dan kekhasan potensi daerah. Kurikulum diversifikasi hanya
dapat terwujud, jika kurikulum disusun atau dibuat di daerah atau lebih
khusus di satuan pendidikan. Hal itu selaras dengan kebijakan disentralisasi
pendidikan. Selama ini, kurikulum disusun dan dibuat secara terpusat oleh
Departemen Pendidikan Nasional.
4

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan kurikulum SDN 30 Air Dingin yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar
isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan kepada peserta didik: (a) belajar beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c)
belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar
untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan
sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan peserta didik, keadaan
sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah
memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang
akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai
keberhasilan belajar mengajar.
Merujuk kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20, 21,
22, dan 23 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Kelulusan, Standar
5

Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Penilaian, dan tentang


Kompetensi Dasar & Struktur Kurikulum SD-MI, maka setiap satuan
pendidikan harus menyusun kurikulum operasional yang disebut dengan
Kurikulum 2013 Dan untuk memenuhi tuntutan Undang – Undang tersebut di
atas maka SDN 30 Air Dingin sebagai satuan pendidikan Sekolah Dasar
memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum 2013.
Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan
menjadi kenyataan apabila dilaksanakan di lapangan dalam proses
pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas,
hendaknya berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas
dan kreativitas anak. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak, sehingga
anak betah di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di
sekolah dasar hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan
aktivitas dan kreativitas anak secara efektif, demokratis, menantang,
menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini
akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran di SDN 30 Air Dingin Kec. Koto Tangah
Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi
masalah pendidikan. Salah satu upaya yang telah dilakukan misalnya dengan
diberlakukan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yang implementasinya
melalui tiga demensi, yaitu : (1) dari dimensi sentralistik menjadi otonomi
sekolah; (2) dari dimensi pendekatan birokratik menjadi professional, (3) dari
dimensi keputusan pusat menjadi partisipatif. Melaui ketiga demensi tersebut
menuntut perubahan pada tingkat satuan pendidikan seperti penyesuaian
kurikulum yang digunakan dan adanya gerakan literasi seko1ah (GLS) 15
menit sebelum belajar dimulai dan gerakan GBPP yaitu gerakan penumbuhan
budi pekerti yang diberlakukan mulai tahun 2016 .
6

1.Deskripsi Kondisi Nyata dan Ideal Serta Rencana Tindak Lanjut


Untuk SKL, Isi, Proses, Penilaian Dan Pengelolaan Dari Hasil
Analisis Kontek (Hasil EDS)
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)Peraturan Mentri 24 tahun 2006
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidayah. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor
sebagai berikut:
a. Kondisi Nyata
1. Peserta didik pada umumnya sudah memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektifdengan lingkungan sosial dan alam di lingkunganrumah,
sekolah, dan tempat bermain.
2. Peserta didik sebagian besar sudah memiliki pengetahuan
faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmupengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalamwawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, danperadaban terkait
fenomena dan kejadian dilingkungan rumah, sekolah, dan
tempat bermain
3. Peserta didik sudah memiliki kemampuan pikir dan tindak
yang produktifdan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
sesuaidengan yang ditugaskan kepadanya
b. Kondisi Ideal
i. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, danbertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosial dan
alam di lingkunganrumah, sekolah, dan tempat bermain.
ii. Memiliki pengetahuan faktual dan konseptua berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dalamwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
7

danperadaban terkait fenomena dan kejadian dilingkungan


rumah, sekolah, dan tempat bermain
iii. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktifdan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuaidengan yang
ditugaskan kepadanya.
c. Tindak Lanjut
Kegiatan proses pembelajaran diharapkan guru dapat
mengkaitkannya dengan akhlak mulia serta contoh teladan yang
baik. Sehingga penerapan akhlak mulia yang diharapkan dapat
ditingkatkan. Meningkatkan sumber daya manusia yang ada
melalui workshop, penataran dan pelatihan, serta memberi
peluang untuk dapat melan jutkan jenjang pendidikan yang lebih
tinggi
2. Standar Isi ( permendikbud N0 21 tahun 2016 )
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Kondisi Nyata, Standar isi adalah ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria kompetensi
tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi bahan pembelajaran,
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Pada Kurikulum 2013 ada dua dimensi
kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai
tujuan,isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang
diberlakukan mulai tahun ajaran 2013-2014 memenuhi kedua dimensi
tersebut.
Di dalam prinsip pengembangan kurikulum ada 7 komponen
yang harus diperhatikan:
1) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya;
8

2) beragam dan terpadu;


3) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni;
4) relevan dengan kebutuhan kehidupan;
5) menyeluruh dan berkesinambungan;
6) belajar sepanjang hayat; dan
7) seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Idealnya standar isi kurikulum SD Permendikbud Nomor 21
tahun 2016 untuk kelas I dan IV. Dalam mengembangkan kurikulum
dengan melibatkan unsur guru, kepala sekolah, konselor, komite, dan
pihak yang terkait serta berdasarkan acuan dan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum. Guru sudah mampu mengembangkan
kurikulum sesuai dengan standar isi. Kegiatan Mandiri Terstruktur
dan Kegiatan Mandiri tidak terstruktur dapat dilaksanakan dengan
baik. Sekolah juga melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler bagi
seluruh siswa sesuai minat dan bakat. Guru paham cara melaksanakan
pembelajaran tematik terintegrasi dari kelas I dan IV dan silabus
merupakan pedoman utama dalam pembuatan RPP.
Rencana tindak lanjut pada tahun pelajaran 2016-2017
Standar Isi Kurikulum SDN 30 Air Dingin disesuaikan dengan
Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 dari kelas I,II, IV dan V. Dalam
upaya mengatasi berbagai masalah yang berhubungan dengan standar
isi atau pengembangan kurikulum sekolah akan memberikan berbagai
macam pelatihan untuk guru, berupa KKG, pelatihan, workshop dan
supervisi pembinaan, sehingga guru dapat mengembangkan
kurikulum sebagai mana mestinya. Untuk kegiatan ekstrakurikuler
sekolah akan menyediakan layanan ekstrakurikuler wajib ( Pramuka )
dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler pilihan serta mengupayakan
secara beransur agar semua siswa dapat mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakatnya,
9

a. Prinsip pelaksanaan kurikulum


Kondisi riil SDN 30 Air Dingin dalam rangka
pengembangan kurikulum sudah hampir memperlihatkan
sepenuhnya prinsip pelaksanaan kurikulum terutama pada potensi
perkembangan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang berguna pada dirinya. Kondisi yang diharapkan pada
pelaksanaan kurikulum dengan menggunakan prinsip-prinsip
- Didasarkan pada potensi, perkembagan dan kondisi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang berguna pada dirinya
- Menegakkan 5 (lima) pilar belajar yaitu:
1) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa,
2) belajar untuk menghayati dan memahami,
3) belajar untuk mampu berbuat dan melakasanakan secara
efektif,
4) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,
5) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui
proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Untuk mendapatkan kondisi yang diinginkan, maka
dilakukan reviuw dokumen setiap tahun sehingga memenuhi
prinsip pelaksanaan kurikulum yang didasarkan pada potensi
perkembangan peserta didik dan menguasai potensi serta
menegakkan 5 pilar belajar.

b. Penetapan muatan lokal dan Pengembangan diri


Untuk penetapan muatan lokal yang akan dijadikan mata
pelajaran di sekolah pada dasarnya telah ditentukan oleh dinas
pendidikan. Adapun muatan lokal yang diajarkan pada saat ini di
SDN 30 Air Dingin adalah: Budaya Alam Minangkabau, dan Baca
Tulis Qur’an. SKKD untuk semua mata pelajaran muatan lokal ini
sudah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
10

Untuk memenuhi kebutuhan akan pengembangan


kurikulum yang sesuai dengan ciri khas daerah setempat, SDN 30
Air Dingin melakukan revisi setiap tahun melalui rapat bersama
(workshop, loka karya) antar sesama warga sekolah, yayasan dan
pengawas sekolah. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam penyusunan kurikulum dan
kepedulian yayasan terhadap pengembangan sekolah. Kurikulum
SDN 30 Air Dingin terdiri atas-mata pelajaran, tema, muatan lokal
dan pengembangan diri.
Muatan lokal merupakan kegiatan ektra kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya
sebagian dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru.Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru
atau tenaga kependidikan. Kegiatan dilakukan melalui kegiatan
ekstrakurikuler. SDN 30 Air Dingin sudah memiliki guru yang
mempunyai kemampuan untuk melatih dan mengajarkannya
seperti guru tari, drumband, gambar dan sebagainya. Sesuai dengan
kondisi keuangan yang ada, pengembangan diri sudah bisa berjalan
sesuai dengan harapan. Kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial
belajar peserta didik juga sudah laksanakan dan disediakan
tempatnya.
11

3. Standar Proses ( Permendikbud nomor 22 tahun 2006


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Kondisi nyata pelaksanaan proses pembelajaran di SDN 30
Air Dingin, guru telah memiliki perencanaan dengan membuat
perangkat pembelajaran seperti Prota, Promes, silabus dan RPP,
namun masih ada perangkat pembelajaran yang dibuat guru belum
sempurna. Dalam pelaksanaan pembelajaran sudah menggunakan
pendekatan tematik dari kelas I, II dan IV, V. Namun belum semua
guru menguasai pendekatan tematik dan berbagai metode
pembelajaran terutama yang terbaruserta minim menggunakan media.
Pelaksanaan kegiatan remedial dan pengayaan sudah dilaksanakan
tetapi belum maksimal. Guru sudah mulai terbiasa untuk merancang
RPP untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Sebagian besar
guru sudah menggunakan buku penunjang selain buku paket yang
sama dengan buku siswa serta guru juga sudah mulai terbiasa
menggunakan / memakai media dalam membelajarkan siswa.
Idealnya Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik melalui pendekatan dan metode yang
bervariasi, Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik
memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran
untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Selanjutnya guru mampu melahirkan RPP sendiri yang berpedoman
pada silabus dan buku guru pada implementasi kurikulum 2013 dan
12

RPP dibuat sebelum melaksanan proses pembelajaran agar ada


kesinambungan materi yang lalu dengan yang akan datang dan guru
harus membuat bahan ajar sendiri dengan berbagai sumber serta dapat
memafatkan media yang ada secara maksimal ,merancang media
sederhana baik secara perorangan maupun berkolaborasi dengan guru
lain.
Rencana Tindak Lanjut pada tahun pelajaran 2017 - 2018
standar proses di SDN 30 Air Dingin diusahakan lebih mendekati
sebagaimana yang diamanatkan Permendiknas nomor 41 tahun 2007
dan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 .Untuk mengatasi berbagai
kekurangan dalam melaksanakan standar proses, sekolah akan
memfasilitasi guru mengikuti pengembangan keprofesionalan
berkelanjutan ( PKB ) seperti menyusun perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran terbaru seperti :tematik, sainstifik, CTL,
projek based learning, problem solving, discovery , penggunaan media,
pelaksanaan perbaikan dan pengayaan. Sekolah juga akan berupaya
melengkapi sarana prasarana yang memadai berupa sumber belajar dan
media pembelajaran.
Di SDN 30 Air Dingin 90% guru telah melakasanakan :
- Pengembangan silabus
- Penyusunan RPP
- Pelaksanaan proses pembelajaran
- Pengelolan kelas
Proses belajar mengajar melalui kegiatan awal, kegiatan inti
dan penutup, untuk itu perlu kembali dievaluasi oleh guru, kepala
sekolah, pengawas yang berkaitan dengan standar proses.
4. Standar Penilaian permendiknas no 20 tahun 2007
Kondisi Nyata Standar Penilaian. Mekanisme, prosedur dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik di SDN 30 Air Dingin
tahun pelajaran 2017-2018 sudah mengacu kepada Permendiknas
Nomor 23 Tahun 2016. Penilaian dilakukan oleh guru, sekolah dan
13

pemerintah. Penilaian yang dilakukan oleh guru mencakup Nilai


Harian (NH), Nilai Tengah Semester (NPTS), Nilai Akhir Semester
(NPAS). Untuk menentukan ketuntasan belajar sekolah telah
menetapkan KKM dengan mempertimbangkan kompleksitas, daya
dukung dan intake siswa. Penilain Ujian Sekolah tahun pelajaran 2016-
2017 dilakukan oleh sekolah dan Pemerintah, penyelenggaraan US
sudah sesuai dengan POS - US SD/MI 2016 yang dikeluarkan oleh
BNSP. Hasil penilaian peserta didik sudah dilaporkan kepada orang
tua wali murid dan pemerintah. Kelemahan diantaranya pelaksanaan
Penilaian ranah kognitif lebih dominan dari pada penilaian ranah
afektif dan psikomotor, Kemampuan guru menyusun kisi-kisi soal dan
instrumen penilaian yang sesuai dengan tuntutan SK/KD dan indikator
perlu disempurnakan, guru membuat soal belum mempedomanii kisi
kisi soal bahkan cendrung lari dari tujuan pembelajaran karena
terfokus pada soal yang ada pada buku teks dan menilai siswa pada
akhir proses pembelajaran dan hampir belum dipergunakan untuk
perbaikan pembelajaran berikutnya.
Idealnya Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik. Penilaian pendidikan di SD mengacu kepada
Permendikbud nomor 53 tahun 2015 untuk kelas I, II dan IV, V
(menerapkan kurikulum 2013), mencakup: penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, dan ujian sekolah/madrasah. Guru
harus mampu menyusun instrumen penilaian, melaksanakan penilaian
dengan berbagai teknis dan bentuk penilaian sesuai dengan standar
penilaian. Guru menguasai teknik membuat soal yang sesuai dengan
KD dan tujuan pembelajaran serta pelaksanaan penilaian secara
outentik mencakup nilai sikap, pengetahuan dan ketrampilan dan
memiliki forto folio baik siswa maupun guru.
14

Rencana tindak lanjut Pada tahun pelajaran 2017-2018,


penilaian hasil belajar peserta didik di SDN 30 Air Dingin Mengacu
pada permendiknas nomor 53 tahun 2015 dari kelas I, II dan IV, V.
Untuk mewujudkan pelaksanaan penilaian yang baik, sekolah perlu
memfasilitasi guru mengikuti berbagai kegiatan seperti KKG,
Workshop, Pelatihan dan sebagainya untuk meningkatkan
kompetensi guru melaksanakan penilaian.
5. Standar Pengelolaan (Permendiknas no 19 tahun 2007 ).
Kondisi nyata pelaksanaan standar pengelolaan di SDN 30 Air Dingin
telah mengacu kepada Permendiknas nomor 19 tahun 2007. Sekolah
telah merumuskan visi, misi, tujuan dan program sekolah. Agar
pengelolaan terlaksanan secara efektif dan efisien, maka kepala
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial seperti perencanaan,
pengorgarnisasian, pelaksanaan dan evaluasi internal dan eksternal.
Manajemen berbasis sekolah telah dilaksanakan serta menerapkan
prinsip-prinsip kepemimpinan seperti demokratis, kekeluargaan,
kesederhanaan dankemandirian. Namun keterlibatan semua
stakeholder dan unsur terkait belum maksimal. Pelaksanaan Evaluasi
Diri Sekolah (EDS) belum terlaksanan dengan baik, Rencana
Pengembangan sekolah belum tersusun berdasarkan visi, misi sekolah
Idealnya standar pengelolaan sesuai dengan Permendiknas
nomor 19 tahun 2007. Sekolah menerapkan MBS, merumuskan visi,
misi, tujuan dan program sekolah, evaluasi program dilaksanakan
secara berkala dan berkelanjutan dengan melibatkan semua pihak yang
berkepentingan. Agar pengelolaan terlaksanan secara efektif dan
efisien, maka kepala melaksanakan fungsi-fungsi manajerial seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi internal dan
eksternal. Manajemen berbasis sekolah telah dilaksanakan serta
menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan seperti demokratis,
kekeluargaan, kesederhanaan dankemandirian
15

Rencana tindak lanjut pada tahun pelajaran 2017-2018


sekolah meningkatkan MBS, merevisi visi, misi dan tujuan sekolah,
menyusun program jangka menengah, program tahunan serta
meningkatkan partisivasi dan peran serta masyarakat. Salah satu
kegiatan agar pengelolaan sekolah terwujud dengan baik diperlukan
pelatihan peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam menerapkan
MBS.
6. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan

a. Kondisi Nyata dan Real SD N 30 Air Dingin


a. Potesi Satuan Pendidikan
SDN 30 Air Dingin memiliki keragaman potensi, kebutuhan,
tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, diantara
keragaman potensi SDN 30 Air Dingin adalah:
1. Keunggulan Akademik
Pada dasarnya SDN 30 Air Dingin memiliki potensi dan keunggulan
dibidang Akademik, namun tahun TP 2015/2016 potensi akademik
peserta didik belum begitu menonjol, hal inilah yang menjadi
tantangan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan agar potensi
peserta didik tergali secara optimal.
2. Keunggulan Non Akademik
Keunggulan non akademik yang diraih peserta didik SDN 30 Air
Dingin secara berturut-turut adalah dibidang Olah Raga (O2SN). TP
2016/2017 peserta didik SDN 30 Air Dingin mewakili Kota Padang
di Bidang Olah Raga dan TP 2015/2016 mewakili Kota Padang di
Bidang Catur Tunggal dan Ganda yang meraih peringkat I (Pertama).
b. Karakteristik Satuan Pendidikan
1. Lingkungan
Lingkungan SDN 30 Air Dingin berada ± 3 Km dari pusat Pemerintahan Kota
Padang dan ± 15 Km dari Dinas Pendidikan Kota Padang.
 Terletak dekat dengan Pusat pemerintahan Kota Padang
 Lingkungan baru mengalami perubahan menuju kemajuan
16

 Lingkungan terdiri dari penduduk yang beragam baik dari suku, pekerjaan
maupun ekonomi dan masih mengutamakan kebersamaan, namun masih
lemah/kurang perhatian terhadap kemajuan pendidikan
 SDN 30 Air Dingin terletak di tempat yang sangat strategis, sehingga
menjadi tujuan masyarakat menyerahkan anaknya untuk sekolah
 Lingkungan sekolah masih Asri jauh dari Polusi yang bisa membahayakan
kesehatan peserta didik
Lingkungan SDN 30 Air Dingin sekarang telah mempunyai taman dan
pohon pelindung. Sarana dan prasarana sekolah seperti tanah adalah milik
sekolah dengan luas areal seluruhnya 1546 m² , dengan status hak milik
luas bangunan 668 m2.
Pimpinan sekolah yang pernah bertugas 2 Periode terakhir yakni:
1. Alisma dari 2000 s/d 2006
2. Delfina, S.Pd dari 2011 s/d 2015
3. Yunadi, A, Ma dari 2015 s/d 2016
4. Hj. Yefniwarti, S. Pd dari 2016 s/d sekarang
Jumlah seluruh personil sekolah adalah sebanyak 20 orang terdiri atas 1
orang kepala sekolah, 12 orang guru kelas, 2 orang guru agama/BTA, 2
orang guru olahraga, 1 orang penjaga sekolah. 1 orang Pegawai
Perpustakaan, dan 1 Tata Usaha/Operator Sekolah.
Di SD N 30 Air Dingin PNS dan honorer yang sudah memiliki Akta IV/S1
sudah 90 %. S2 5 % dan DIII 5% dan beberapa guru PNS/Honorer yang
masih berijazah SPG/D2.
No PNS Jumlah No Non PNS Jumlah
1 S2 - 1 1
2 S1 12 1 S1 3
3 D3 - 2 D3 2
4 D2 1 3 D2 1
5 D1 - 4 D1 -
6 SPG - 5 SPG -
17

Nama Kepala Sekolah sekarang adalah Hj. YEFNIWARTI, S.Pd status


kepegawaian PNS Pendidikan terakhir S1 Universitas Negeri Padang
tahun 2016 Masa tugas sebagai kepala sekolah terhitung mulai dari 18
jaNUARI 2016 dengan pengalaman tugas sebagai guru + 20 tahun.\
Untuk Wakil kepala sekolah pada saat ini adalah: Mardiana Darna, S. Pd,
Pendidikan terakhir Si Universitas Terbuka. Masa tugas sebagai Wakil
Kepala Sekolah terhitung dari tahun 2015 dengan pengalaman sebagai
guru + 34 tahun
Data Personil Sekolah.
No Nama GOL Jabat Jenis Kelas JJ Ket
an Guru/Mapel M
1 Kasmirah.S.Pd Peng.TK.II/C Guru Kelas 1A 22 K. 2013
2 Mira Elia, S.Pd - Penjaskes 4 K.2013
3 Etiva Mulianti, S, PdI - Agama 4 K.2013
Jumlah 30
1 Maimur, S.Pd IV a Guru Kelas 1B 22 K. 2013
2 Mira Elia, S.Pd IV a Penjaskes 4 K.2013
3 Etiva Mulianti, S, PdI IV a Agama 4 K.2013
Jumlah 30
1 Susila Neka P, S. Pd - Guru Kelas 2A 24 K.2013
2 Mira Elia, S.Pd - Penjaskes 4 K.2013
3 Etiva Mulianti, S, PdI - Agama 4 K. 2013
Jumlah 32
1 Vitra Amelia, A. Ma IV a Guru Kelas 2B 24 K.2013
2 Mira Elia, S.Pd - Penjaskes 4 K.2013
3 Etiva Mulianti, S, PdI - Agama 4 K. 2013
Jumlah 32
1 Welly H, S, Si - Guru Kelas 3A 26 KTSP
2 Mira Eliza, S.Pd - Penjaskes 2 KTSP
3 Etiva Muliati.A.Ma - Agama 4 KTSP
Jumlah 32
1 Non Elimarnita,S.Pd IV a Guru Kelas 3B 26 KTSP
2 Mira Eliza, S.Pd - Penjaskes 2 KTSP
3 Etiva Muliati.A.Ma - Agama 4 KTSP
Jumlah 32
1 Titien Suryani, S.Pd Penata Muda Guru Kelas 4A 28 K.2013
IIIA
2 Martaleni,A.Ma IV a Penjaskes 4 K.2013
3 Gusmardina, S. PdI III b Agama 4 K.2013
Jumlah 36
18

1 Elfa mira.S.Pd III b Guru Kelas 4B 28 K.2013


2 Martaleni,A.Ma IV a Penjaskes 4 K.2013
3 Gusmardina, S. PdI III b Agama 4 K.2013
Jumlah 36
1 Hj. Yefniwarti, S.Pd IVa Kepsek Pkn 4 K.2013
2 Elva Jumita.S.Pd IV a Guru Kelas 5A 24 K.2013
3 Martaleni,A.Ma IV a Penjaskes 4 K.2013
4 Gusmardina, S. PdI III b Agama 4 K.2013
Jumlah 36
1 Hj. Yefniwarti, S.Pd IVa Kepsek Pkn 4 K.2013
2 Vellita W.N, M, Pd - Guru Kelas 5B 24 K.2013
3 Martaleni,A.Ma IV a Penjaskes 4 K.2013
4 Gusmardina, S. PdI III b Agama 4 K.2013
Jumlah 36
1 Elmiati,S.Pd IV a Guru Kelas 6A 26 KTSP
2 Martaleni,A.Ma IV a Penjaskes 4 KTSP
3 Gusmardina, S. PdI III b Agama 4 KTSP
Jumlah 36
1 Mardiana Darna,S.Pd IV a Guru Kelas 6B 28 KTSP
2 Martaleni,A.Ma IV a Penjaskes 4 KTSP
3 Gusmardina, S. PdI III b Agama 4 KTSP
Jumlah 36
Dari sejumlah Guru 70% berstatus Guru PNS, 30% Non PNS. Dan 60%
berstatus lulus sertifikasi dan kami sangat berharap untuk tahun 2014/2015
ini guru-guru kami sudah memiliki kwalifikasi S1/A4.
 Keadaan Peserta Didik
Jumlah peserta didik pada Tahun Ajaran 2017/2018 sebanyak orang.
Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di kelas I
sebanyak 2 rombongan belajar, di kelas II sebanyak 2 rombongan belajar, di
kelas III sebanyak 2 rombongan belajar, di kelas IV sebanyak 2 rombongan
belajar, di kelas V sebanyak 2 rombongan belajar,dan di kelas VI sebanyak
2 rombongan belajar. 100 % dari peserta didik merupakan warga Kelurahan
Air Dingin Kec. Koto Tangah.
19

Jumlah peserta didik awal tahun ajaran 2017 2018


No Kelas Laki- laki Perempuan JumlahSiswa
1 I 28 28 56
2 II 29 32 61
3 III 37 27 64
4 IV 23 34 57
5 V 26 40 66
6 VI 26 26 52
Jumlah 170 190 360

 Keadaan tidak naik kelas dan putus sekolah/Drop Out


Peserta didik yang tidak naik kelas setiap tahunnya masih ada, namun
selalu berkurang sedangkan angka putus sekolah (Drop Out) ada tetapi
tidak dalam jumlah yang banyak.
Tidak Putus
Tahun Pelajaran Kelas Jumlah
Naik Sekolah/DO
I 57 10 -
II 52 4 -
III 61 10 -
2011/2012
IV 47 3 -
V 60 6 -
VI 33 - -
JUMLAH Rombel 12 -
I 69 9 -
II 54 4 -
III 56 3 -
2012/2013
IV 54 8 -
V 51 5 -
VI 46 - -
JUMLAH Rombel 12
I 68 1 -
II 63 3 -
III 57 7 -
2013/2014
IV 60 4 -
V 54 6 -
VI 48 - -
20

JUMLAH Rombel 12

I 56 6 -
II 70 6 -
III 63 7 -
2014/2015
IV 57 2 -
V 60 8 -
VI 47 - -
JUMLAH Rombel 12
I 60 2 -
II 58 8 -
III 67 9 -
2015/2016
IV 57 5 -
V 59 10 -
VI 50 - -
I 31 31
II 62 29
III 36 37
2016/2017
IV 43 26
V 41 34
VI 26 40
JUMLAH ROMBEL 12
I 28 28
II 29 32
III 37 27
2017 /2018
IV 23 34
V 26 40
VI 26 26
JUMLAH 170 190
 Orang Tua Peserta Didik
SDN 30 Air Dingin terletak di Kecamatan Koto Tangah, tepatnya di jalan
Air Pacah, lokasi sekolah terletak di tepi jalan di lalui oleh kendaraan
umum.
Dalam rangka kemajuan belajar, serta pembinaan mental dan akhlah serta
moral pada anak didik. Dengan cara memanggil orang tua datang kesekolah
dan menelusuri kendala/masalah yang dialami oleh anak dengan pemberian
perlakuan layanan individual.
21

Keadaan orang tua peserta didik sebagian besar memiliki mata pencarian
sebagai Buruh,tani, dan swasta Sebagian kecil orang tua peserta didik
sebagai pedagang, sopir,nelayan dan sebagian kecil PNS
7. Dasar Hukum / Landasan
Dasar hukum yang dijadikan panduan dalam penyusunan
kurikulum SDN 30 Air Dingin Padang ini adalah :
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas PP No. 19 tahun 2005
3. Peraturan Mendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah Perubahan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016.
4. Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Perubahan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2016.
5. Peraturan MendiknasNo. 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan
Mendiknas No. 24 Tahun 2006; tentang pelaksanaan Permendiknas
No 22 dan 23 Tahun 2006.
6. Peraturan Mendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan.
7. Inpres No 1 tahun 2010 tentang percepatan pembangunan nasional
2010
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 61 tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum.
22

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 tahun 2014 tentang Kepramukaan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 64 tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan
Sekolah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi
Siswa Baru.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Pintar.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 tahun 2016 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilain Pendidikan.
20. Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 70 Tahun 2010 tentang
Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Al-Quran.
21. Peraturan Gubernur No 71/ 2010 tentang petunjuk pelaksanaan
kurikulum muatan lokal pendidikan Alquran tingkat SD
22. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Nomor
421.3/5811/DP.Sekre I/ 2014 tentang pemberlakuan Kurikulum 2013
23. Perda tentang BAM
23

8. Tujuan Penyusunan Kurkulum


Kurikulum disusun sebagai acuan pelaksanaan pendidikan,
pembelajaran, dan penilaian disatuan pendidikan
9. Acuan Konseptual
1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia
2. Kebutuhan kompetensi masa depan
3. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan
4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
6. Tuntutan dunia kerja
7. Perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni
8. Toleransi dan kerukunan umat beragama
9. Dinamika pengembangan global
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
12. Kesetaraan gender
13. Karakteristik satuan pendidikan
10. Prinsip-prinsip penyusunan Kurikulum
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan masa yang
akan datang
2. Belajar sepanjang hayat
3. Menyeluruh dan berkesinambungan
24

BAB II
VISI DAN MISI SATUAN PENDIDIKAN

B. Visi Satuan Pendidikan


1. Visi Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya system pendidikan sebaga
pranata social yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua
warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.

2. Visi Pemerintah Kota Padang


Terwujudnya warga kota yang berbudaya tinggi dengan adat dan
kebudayaan minangkabau sebagai nilai dasar utama dengan keimanan dan
ketaqwaan yang berkualitas serta penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tinggi.

3. Visi Dinas Pendidikan Kota Padang


Terwujudnya Pendidikan Berkualitas, Berakhlak Mulia Melalui Sistem
Pendidikan yang Kondusif

4. Visi Sekolah dan Misi SD N 30 Air Dingin


a. Visi Sekolah SD N 30 Air Dingin

a. Visi SD N 30 Air Dingin

“Beriman, bertakwa, berprestasi, berbudaya, terampil, berkarakter dan

berbudaya lingkungan serta berakhlak mulia”


25

a. Misi SDN 30 Air Dingin

Untuk mencapai visi sekolah perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan

jangka panjang dengan arah yang jelas dan sistematis. Berikut misi SD N

30 Air Dingin yang dirumuskan berdasarkan visi sekolah, yaitu :

1. Menanamkan keyakinan / aqidah melalui pengamalan ajaran agama

dan IMTAQ.

2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan dengan

metode PAIKEM sesuai dengan kondisi lingkungan

3. Meningkatkan profesionalisme dan keteladanan guru serta menjalin

kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan.

4. Menumbuhkembangkan sikap peduli, menjaga dan cinta lingkungan

melalui kegiatan peduli sampah

5. Menumbuhkan kreatifitas menjaga dan mengelola lingkungan

melalui kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, kesenian, keterampilan,

dan penngembangan diri.

6. Menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber pembelajaran

melakukan penelitian melalui tumbuh-tumbuhan yang ada.

c. Tujuan SDN 30 Air Dingin


1. Terciptanya pembelajaran yang efektif dan efesien
2. Terwujudnya pembelajaran yang inovatif agar siswa mampu bersaing di
bidang akademik dan non akademik tahun 2014
3. Terciptanya peserta didik yang memiliki ketrampilan hidup dan dapat
menjalankan ajaran agama sebagai hasil pembelajaran.
4. Terciptanya sumber daya manusia yang berkwalitas sehingga mampu
bersaing dengan sekolah lain tahun 2016
26

5. Terwujudnya mutu pendidikan melalui peningkatan milai rata-rata UN


minimal 0,2 tahun 2015
6. Terciptanya sekolah sebagai tempat pendidikan yan digemari masyarakat.
7. Rerwujudnya sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dalam
mengembangkan potensi siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
8. Termotivasinya peserta didik dalam memanfaatkan waktu kearah yang
menguntungkan.
9. Terlaksananya kegiatan ekstrakurikuler untuk mencapai prestasi yang
sesuai dengan potensi dirinya.
10. Tercapainya sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi tahun 2015

D.Strategi Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah


1. Lingkungan fisik Sekolah / Sekolah Ramah Anak
2. Lingkunga sosial dan efektif
3. Lingkungan Akedemi

E Strategi Pelaksanaan Penambahan Budi Pekerti Di sekolah /PPK


1. Menumbuhakan nilai nilai moral dan Spritual
a. Sholat Istiqamah
2. Menumbuhkan nilai nilai Kebangsaan dan kebhinekaan
b. Melaksanakan Upacara bendera
c. Menyanyi lagu lagu wajib
d. Memperingati hari besar negera
3. Mengembangkan interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan
orang tua
e. Membudayakan tradisi bersalaman
4. Mengembangkan intreaksi positif antar peserta didik
5. Merawat diri dan lingkungan sekolah
6. Mengembangkan potensi Diri Peserta didik secara utuh
7. Melibatkan Orang tua dan Masyarakat Sekolah
27

BAB III
MUATAN KURIKULUM 2013
A. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan
Struktur kurikulum 2013 menggambarkan konseptualisasi konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran
dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau
tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu
untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan
aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk
kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan
jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan
prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan.
Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi
belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan
seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai
pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban
belajar.
1. Daftar Mata Pelajaran dan Muatan Lokal Sesuai dengan Standar Isi
28

TEMA : 1. INDAHNYA KEBERSAMAAN


BULAN : JULI
MINGGU KE :4

HARI/ TANGGAL

JAM
SENIN 1 SELASA 2 RABU 3 KAMIS 4 JUM’AT 5 SABTU 6
18 JULI 2016 19 JULI 2016 20 JULI 2016 21 JULI 2016 22 JULI 2016 23 JULI 2016

07.30 UPACARA KEBERAGAM PJOK KEBERAGAM KEBERRAGAMA KEBERAGAM


– BENDERA AN BUDAYA AN BUDAYA N BUDAYA AN BUDAYA
08.05 BANGSAKU BANGSAKU BANGSAKU BANGSAKU

08.05 KEBERAGAM KEBERAGAM PJOK KEBERAGAM AGAMA KEBERAGAM


– AN BUDAYA AN BUDAYA AN BUDAYA AN BUDAYA
08.40 BANGSAKU BANGSAKU BANGSAKU BANGSAKU

08.40 KEBERAGAM KEBERAGAM KEBERAGAM KEBERAGAM AGAMA PJOK


– AN BUDAYA AN BUDAYA AN BUDAYA AN BUDAYA
09.15 BANGSAKU BANGSAKU BANGSAKU BANGSAKU
KEBERAGAM KEBERSAMA KEBERAGAM KEBERSAMA
09.15 AN BUDAYA AN DALAM AN BUDAYA AN DALAM
– BANGSAKU KEBERAGAM BANGSAKU KEBERAGAM ISTIRAHAT PJOK
09.50 AN AN

09.50 I
– ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT AGAMA STIRAHAT
10.20

10.20 KEBERAGAM KEBERAGAM KEBERAGAM KEBERAGAM AGAMA


– AN BUDAYA AN BUDAYA AN BUDAYA AN BUDAYA EKSTRAKURI
10.55 BANGSAKU BANGSAKU BANGSAKU BANGSAKU KUKER

10.55 KEBERAGAM KEBERAGAM KEBERAGAM KEBERAGAM


– AN BUDAYA AN BUDAYA AN BUDAYA AN BUDAYA EKSTRAKURI
11.30 BANGSAKU BANGSAKU BANGSAKU BANGSAKU KULER

11.30 KEBERAGAM KEBERAGAM KEBERAGAM KEBERAGAM


– AN BUDAYA AN BUDAYA AN BUDAYA AN BUDAYA
12.05 BANGSAKU BANGSAKU BANGSAKU BANGSAKU
29

TEMA : 1. INDAHNYA KEBERSAMAAN


BULAN : JULI
MINGGU KE :5

HARI/ TANGGAL
JAM SENIN 1
25 JULI SELASA 2 RABU 3 KAMIS 4 JUM’AT 5 SABTU 6
2016 26 JULI 2016 27 JULI 2016 28 JULI 2016 29 JULI 2016 30 JULI 2016

07.30 – UPACARA KEBERSAMAAN PJOK KEBERSAMA KEBERSAMAAN KEBERSAMA


08.05 BENDERA DALAM AN DALAM DALAM AN DALAM
KEBERAGAMAN KEBERAGAM KEBERAGAMAN KEBERAGAM
AN AN

08.05 – UH PB 1 KEBERSAMAAN PJOK KEBERSAMA AGAMA KEBERSAMA


08.40 DALAM AN DALAM AN DALAM
KEBERAGAMAN KEBERAGAM KEBERAGAM
AN AN

08.40 – SDA KEBERSAMAAN KEBERSAMA KEBERSAMA AGAMA PJOK


09.15 DALAM AN DALAM AN DALAM
KEBERAGAMAN KEBERAGAM KEBERAGAM
AN AN

09.15 – SDA KEBERSAMAAN KEBERSAMA KEBERSAMA ISTIRAHAT PJOK


09.50 DALAM AN DALAM AN DALAM
KEBERAGAMAN KEBERAGAM KEBERAGAM
AN AN

09.50 – ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT AGAMA ISTIRAHAT


10.20
KEBERSAMA
10.20 – KEBERSAM KEBERSAMAAN AN DALAM KEBERSAMA AGAMA EKSTRAKURI
10.55 AAN DALAM KEBERAGAM AN DALAM KUKER
DALAM KEBERAGAMAN AN KEBERAGAM
KEBERAGA AN
MAN
KEBERSAMA
10.55 – KEBERSAM KEBERSAMAAN AN DALAM KEBERSAMA EKSTRAKURI
11.30 AAN DALAM KEBERAGAM AN DALAM KULER
DALAM KEBERAGAMAN AN KEBERAGAM
KEBERAGA AN
MAN
KEBERSAMA
11.30 – KEBERSAM KEBERSAMAAN AN DALAM KEBERSAMA
12.05 AAN DALAM KEBERAGAM AN DALAM
DALAM KEBERAGAMAN AN KEBERAGAM
KEBERAGA AN
MAN
30

TEMA : 1. INDAHNYA KEBERSAMAAN


BULAN : AGUSTUS
MINGGU KE :1

HARI/ TANGGAL

JAM
SENIN 1 SELASA 2 RABU 3 KAMIS 4 JUM’AT 5 SABTU 6
01 AGUSTUS 02 AGUSTUS 03 AGUSTUS 04 AGUSTUS 05 AGUSTUS 06 AGUSTUS
2016 2016 2016 2016 2016 2016

07.30 – UPACARA UH PB 2 PJOK BERSYKUR BERSYKUR BERSYKUR


08.05 BENDERA ATAS ATAS ATAS
KEBERAGAM KEBERAGAMA KEBERAGAM
AN N AN

08.05 – KEBERSAMA SDA PJOK BERSYKUR AGAMA BERSYKUR


08.40 AN DALAM ATAS ATAS
KEBERAGAM KEBERAGAM KEBERAGAM
AN AN AN

08.40 – KEBERSAMA SDA BERSYKUR BERSYKUR AGAMA PJOK


09.15 AN DALAM ATAS ATAS
KEBERAGAM KEBERAGAM KEBERAGAM
AN AN AN

09.15 – KEBERSAMA BERSYKUR BERSYKUR BERSYKUR ISTIRAHAT PJOK


09.50 AN DALAM ATAS ATAS ATAS
KEBERAGAM KEBERAGAMA KEBERAGAM KEBERAGAM
AN N AN AN
I
09.50 – ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT STIRAHAT AGAMA ISTIRAHAT
10.20

10.20 – KEBERSAMA BERSYKUR BERSYKUR BERSYKUR AGAMA EKSTRAKURI


10.55 AN DALAM ATAS ATAS ATAS KUKER
KEBERAGAM KEBERAGAMA KEBERAGAM KEBERAGAM
AN N AN AN

10.55 – KEBERSAMA BERSYKUR BERSYKUR BERSYKUR EKSTRAKURI


11.30 AN DALAM ATAS ATAS ATAS KULER
KEBERAGAM KEBERAGAMA KEBERAGAM KEBERAGAM
AN N AN AN

11.30 – KEBERSAMA BERSYKUR BERSYKUR BERSYKUR


12.05 AN DALAM ATAS ATAS ATAS
KEBERAGAM KEBERAGAMA KEBERAGAM KEBERAGAM
AN N AN AN
31

2. Pengaturan Alokasi Waktu Permata Pelajaran


ALOKASI
MATA PELAJARAN WAKTU PER
MINGGU

I, II IV, V
A Muatan Nasioanal
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran T
3. Bahasa Indonesia E
4. Matematika M
5. Ilmu Pengetahuan Alam A
6. Ilmu Pengetahuan Sosial T
7. Pendidikan JasmSari Olah raga dan Kesehatan I
8. Seni Budaya dan Keterampilan K

Jumlah 26 32
B. Muatan Lokal
1. Budaya Alam Minangkabau 2 2
2. Bahasa Inggris 2 2 2 2
3. Komputer 2 2
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka √ √ √ √
2. Drumband - - √ √
3. Bola Kaki - - √ √
4. Rebana - - √ √
5. Seni Tari √ √ - -
6. Tenis Meja - - - -
7. Salat Berjamaah - - √ √
8. Salat Jenazah - - - -
9. Zikir Bersama √ √ √ √
10 Sholat Dhuha - - √ √
Jumlah 30/32 36/42
32

3. Rasional Pemamfaatan Penambahan 4 Jam Perminggu Berdasarkan Hasi


Analisis Standar Isi dan Kebutuhan Sekolah
Kelas/Alokasi Waktu (jumlah
N
MATA PELAJARAN jam pembelajaran)
O
I, II IV, V
I Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4
2 Pendidikan Pancasila danKewarganegaran 5 4
3 Bahasa Indonesia 8 7
4 Matematika 5 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - 3
II Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 5
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, danKeseh 4 4
atan
JUMLAH 30 36

Keterangan :
 Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat.
 Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah dapat dilihat pada Tabel berikut.
33

Tabel 2.2: Kompetensi Inti Kelas I


KOMPETENSI INTI KELAS I

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,


peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati


[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Tabel 2.3 : Kompetensi Inti Kelas IVSekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah


KOMPETENSI INTI KELAS IV

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,


peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan


menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis


dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
34

2. Pemetaan Standar Isi Seluruh Mata Pelajaran


a. Pendidikan Agama Islam
1) Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa
pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka
internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi
sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik
pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi
spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai
perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual
mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai
potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan
bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan
manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta
bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti,
etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal
maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar
kompetesi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional
ditandai dengan ciri-ciri:
a) lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain
penguasaaan materi;
35

b) mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan


yang tersedia;
c) memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan
untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai
dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan.
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia
yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta
aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya
dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti
itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan
perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam
lingkup lokal, nasional, regional maupun global.
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan
tidak beraturan. Peran semua unsur sekolah, orang tua siswa dan
masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian
tujuan Pendidikan Agama Islam.
2) Tujuan
Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk:
a) menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT;
b) mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif,
jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan
secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah.
36

3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
a) Al-Qur’an dan Hadits
b) Aqidah
c) Akhlak
d) Fiqih
e) Tarikh dan Kebudayaan Islam
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan
keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri,
dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAI
KELAS: I
Tabel 2.6 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PAI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menerima dan 1.1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai
menjalankan ajaran bentuk pemahaman terhadap Q.S. Al-Fatihah
agama yang 1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha
dianutnya. Pengasih dan Maha Pengayang.
1.3 Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah
dan Q.S. Al-Ikhlas
1.4 Bersuci sebelum beribadah
1.5 Membaca Basmalah setiap memulai aktivitas
37

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


2. Memiliki perilaku 2.1 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian,
jujur, disiplin, barang-barang, dan tempat sebagai
tanggung jawab, implementasi pemahaman makna bersuci
santun, peduli, dan 2.2 Memiliki perilaku kasih sayang kepada sesama
percaya diri dalam sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.
berinteraksi dengan Al-Fatihah dan Al-Ikhlas
keluarga, teman, 2.3 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada
dan guru. orangtua, guru dan sesama anggota keluarga
sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.
Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas
2.4 Memiliki perilaku rajin belajar sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-’Alaq
ayat 1 s.d. 5
2.5 Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi
dari pemahaman kisah keteladanan Nabi
Muhammad SAW
3. Memahami 3.1 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di
pengetahuan faktual dalam Q.S Al Fatihah, Al Ikhlas dan Al ‘Alaq
dengan cara ayat 1 s.d. 5
mengamati 3.2 Mengenal keesaan Allah SWT berdasarkan
[mendengar, pengamatan terhadap dirinya dan makhluk
melihat, membaca] ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah
dan menanya dan sekolah
berdasarkan rasa 3.3 Mengenal makna Asmaul Husna: Ar-Rahman,
ingin tahu tentang Ar-Rahim, Al-Malik
dirinya, makhluk 3.4 Mengenal makna dua kalimat syahadat sebagai
ciptaan Tuhan dan bagian dari rukun Islam yang pertama
kegiatannya, dan 3.5 Mengenal makna do’a sebelum dan sesudah
benda-benda yang belajar
dijumpainya di 3.6 Mengenal tata cara bersuci
rumah dan di 3.7 Mengenal shalat dan kegiatan agama yang
sekolah dianutnya di sekitar rumahnya melalui
pengamatan
3.8 Mengenal kisah keteladanan Nabi Adam A.S
3.9 Mengenal kisah keteladanan Nabi Idris A.S
3.10 Mengenal kisah keteladanan Nabi Nuh A.S
3.11 Mengenal kisah keteladanan Nabi Hud a.s
3.12 Mengetahui kisah keteladanan Nabi
Muhammad SAW
38

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


4. Menyajikan 1.1 Melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan
pengetahuan faktual harakatnya secara lengkap
dalam bahasa yang 1.2 Melafalkan Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-
jelas dan logis, Rahim, Al-Malik
dalam karya yang 1.3 Melafalkan dua kalimat syahadat dengan benar
estetis, dalam dan jelas
gerakan yang 1.4 Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-
mencerminkan anak Ikhlas dengan benar dan jelas
sehat, dan dalam 1.5 Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar
tindakan yang dengan benar dan jelas.
mencerminkan 1.6 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Fatihah dan
perilaku anak Q.S. Al-Ikhlas dengan benar dan jelas
beriman dan 1.7 Menceritakan contoh perilaku kasih sayang
berakhlak mulia sesama teman dalam kehidupan sehari-hari
1.8 Mempraktekkan tata cara bersuci
1.9 Menceritakan kegiatan agama yang dianutnya
di sekitar rumahnya
1.10 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam
A.S
1.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris
A.S
1.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Nuh A.S
1.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Hud a.s
1.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi
Muhammad SAW

KELAS: IV

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menerima, 1.1 Melaksanakan shalat secara tertib sebagai
menghargai, dan wujud dari penghambaan diri kepada Allah
menjalankan ajaran SWT.
agama yang 1.2 Mengamalkan kebajikan kepada sesama
dianutnya manusia sebagai implementasi dari pemahaman
ibadah shalat
1.3 Menghindari perilaku tercela sebagai
implementasi dari pemahaman ibadah shalat
1.4 Meyakini keberadaan malaikat-malaikat Allah
SWT
1.5 Meyakini adanya Rasul-Rasul Allah SWT
39

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


2. Memiliki perilaku 2.1 Memiliki sikap yang dipengaruhi oleh keimanan
jujur, disiplin, kepada para malaikat Allah SWT yang tercermin
tanggung jawab, dari perilaku kehidupan sehari-hari.
santun, peduli, dan 2.2 Memiliki sikap santun dan menghargai teman,
percaya diri dalam baik di rumah, sekolah, dan di masyarakat
berinteraksi dengan sekitar.
keluarga, teman, 2.3 Memiliki sikap amanah sebagai implementasi
tetangga, dan guru dari pemahaman kisah keteladan Nabi
Muhammad SAW
2.4 Memiliki sikap pantang menyerah sebagai
implementasi dari kisah keteladanan Nabi Musa
A.S
3. Memahami 3.1 Mengetahui Allah itu ada melalui pengamatan
pengetahuan faktual terhadap makhluk ciptaan-Nya di sekitar rumah
dengan cara dan sekolah.
mengamati 3.2 Mengerti makna iman kepada malaikat-malaikat
[mendengar, Allah berdasarkan pengamatan terhadap dirinya
melihat, membaca] dan alam sekitar.
dan menanya 3.3 Mengerti makna Asmaul Husna: Al-Bashir, Al-
berdasarkan rasa ‘Adil, Al-‘Adhim
ingin tahu tentang 3.4 Memahami makna bacaan sholat
dirinya, makhluk 3.5 Mengetahui kisah keteladan Nabi Ayyub a.s.
ciptaan Tuhan dan 3.6 Mengetahui kisah keteladan Nabi Dzulkifi a.s.
kegiatannya, dan 3.7 Mengetahui kisah keteladan Nabi Harun a.s.
benda-benda yang 3.8 Mengetahui kisah keteladan Nabi Musa A.S
dijumpainya di 3.9 Mengetahui kisah keteladan wali-wali Allah
rumah, sekolah, dan 3.10 Mengetahui sikap santun dan menghargai
tempat bermain sesama dari Nabi Muhammad SAW
40

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


4. Menyajikan 1.1 Membaca Q.S. Al Falaq, Al-Ma’un dan Al-Fil
pengetahuan faktual dengan tartil
dalam bahasa yang 1.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Al Falaq, Al-
jelas dan logis dan Ma’un dan Al-Fil dengan benar
sistematis, dalam 1.3 Menunjukkan hafalan Q.S. Al Falaq, Al Ma’un
karya yang estetis dan Al-Fil dengan lancar.
dalam gerakan yang 1.4 Mencontohkan sikap santun dan menghargai
mencerminkan anak teman, baik di rumah, sekolah, dan di
sehat, dan dalam masyarakat sekitar
tindakan yang 1.5 Menceritakan pengalaman melaksanakan shalat
mencerminkan di rumah, atau di masjid lingkungan sekitar
perilaku anak rumah.
beriman dan 1.6 Menceritakan kisah keteladan Nabi Ayyub a.s.
berakhlak mulia 1.7 Menceritakan kisah keteladan Nabi Dzulkifi a.s.
1.8 Menceritakan kisah keteladan Nabi Harun a.s.
1.9 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Musa A.S
1.10 Menceritakan kisah keteladanan wali-wali Allah

5) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam
(PAI) untuk madrasah dikembangkan lebih lanjut oleh Departemen Agama.

b. Pendidikan Kewarganegaraan
1) Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara
kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara
kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada
semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu pada tekad suatu
masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara
41

yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras,


etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik
Indonesia, 1998].
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus
menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia telah
diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945]
Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan
penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa
yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang
mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan
semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang berdasarkan pada Pancasila danUndang-Undang Dasar
1945.Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh
komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi
penerus.
Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang memasung
hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan yang
demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu
42

dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya


pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula ditanamkan
kesadaran bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.
2) Tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
a) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan
43

negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,


Keterbukaan dan jaminan keadilan
b) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga,
Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan
daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim
hukum dan peradilannasional, Hukum dan peradilan internasional
c) Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM
d) Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan
warga negara
e) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,
Hubungan dasar negara dengan konstitusi
f) Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem
politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem
pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
g) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
h) Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan
organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.
44

4.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PKN


KELAS: I
Tabel 2.7 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PPKn

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1.1 Menerima gambar (bintang segi lima,
rantai, pohon beringin, kepala banteng,
1. Menerima dan
dan padi kapas) pada lambang negara
menjalankan ajaran
“Garuda Pancasila”
agama yang dianutnya
1.2 Menunjukkan sikap mematuhi aturan
yang berlaku dalam kehidupan sehari-
hari di rumah
1.3 Menerima keberagaman karakteristik
individu di rumah

2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Bersikap positif terhadap gambar pada


disiplin, tanggung jawab, lambang negara “Garuda Pancasila”
santun, peduli, dan 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku
percaya diri dalam dalam kehidupan sehari-hari di rumah
berinteraksi dengan 2.3 Bekerja sama dalam konteks
keluarga, teman, dan kebersamaan dalam keberagaman
guru. karakteristik individu di rumah

3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal gambar pada lambang negara


faktual dengan cara “Garuda Pancasila”
mengamati [mendengar, 3.2 Mengetahui aturan yang berlaku dalam
melihat, membaca] dan kehidupan sehari=hari di rumah
bertanya berdasarkan rasa 3.3 Memahami keberagaman karakteristik
ingin tahu tentang individu di rumah
dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Menceritakan gambar pada lambang
faktual dalam bahasa negara “Garuda Pancasila”
yang jelas dan logis, 4.2 Melakukan kegiatan sesuai aturan yang
dalam karya yang estetis, berlaku dalam kehidupan sehari-hari di
dalam gerakan yang rumah
mencerminkan anak 4.3 Menceritakan pengalaman
sehat, dan dalam tindakan kebersamaan dalam keberagaman
yang mencerminkan kehidupan sehari-hari di rumah
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
45

KELAS: IV

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menerima,
menghargai, dan 1.1 Menerima makna hubungan simbol
menjalankan ajaran dengan sila-sila Pancasila sebagai
agama yang dianutnya satu kesatuan dalam kehidupan
sehari-hari
1.2 Menerima kewajiban dan hak
sebagai amanah warga masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari
1.4 Menerima berbagai bentuk persatuan
dan kesatuan suku bangsa, sosial,
dan budaya di Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2. Memiliki perilaku 2.1 Menerima makna hubungan simbol
jujur, disiplin, dengan sila-sila Pancasila dalam
tanggung jawab, kehidupan sehari-hari
santun, peduli, percaya 2.2.Menunjukkan sikap memenuhi
diri dalam berinteraksi kewajiban dan hak sebagai warga
dengan keluarga, masyarakat
teman, tetangga, dan 2.4. Bekerja sama dalam berbagai bentuk
guru keberagaman suku bangsa, sosial,
dan budaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan kesatuan dan
kesatuan
3. Memahami
3.1 Mengasosiasikan makna hubungan
pengetahuan faktual
simbol dengan sila-sila Pancasila
dengan cara
dalam kehidupan sehari-hari
mengamati dan
mencoba [mendengar, 3.2.Memahami pelaksanaan kewajiban
melihat, membaca] dan hak sebagai warga masyarakat
serta menanya dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan rasa ingin
3.4. Mendeskripsikan berbagai bentuk
tahu secara kritis
keberagaman suku bangsa, sosial,
tentang dirinya,
dan budaya di Indonesia yang terikat
makhluk ciptaan
persatuan dan kesatuan
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat
bermain
46

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


4. Menyajikan
4.1Menceritakan makna hubungan
pengetahuan faktual
simbol dengan sila-sila Pancasila sebagai
dalam bahasa yang
satu kesatuan dalam kehidupan sehari-
jelas dan logis dan
hari
sistematis, dalam karya
yang estetis dalam 4.2.Melaksanakan kewajiban dan hak
gerakan yang sebagai warga masyarakat dalam
mencerminkan anak kehidupan sehari-hari
sehat, dan dalam
4.4.Bekerja sama dalam keberagaman
tindakan yang
suku bangsa, sosial, dan budaya dalam
mencerminkan
masyarakat
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
3. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan
landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan
penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
c. Bahasa Indonesia
1) Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan
intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan
penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta
didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam
masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan
imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara
47

lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap


hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia
merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan
berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra
Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi
peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal,
regional, nasional, dan global.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa
Indonesia ini diharapkan:
a) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai
dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat
menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya
kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri;
b) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan
kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan
berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;
c) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan
ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi
lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;
d) orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam
pelaksanaan program kebahasaan daan kesastraan di
sekolah;
e) sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta
didik dan sumber belajar yang tersedia;
f) daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan
kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan
nasional.
48

2) Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan
etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis
b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
c) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan
d) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sosial
e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup
komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra
yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Mendengarkan b. Berbicara c. Membaca d. Menulis.
Pada akhir pendidikan di SD/MI, peserta didik telah membaca
sekurang-kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra.
49

4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia


KELAS: I
Tabel 2.8 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INTI
3. Memahami 3.1. Mencermati gagasan pokok dan gagasan
pengetahuan faktual pendukung yang diperoleh dari teks lisan,
dengan cara tulis, atau visual
mengamati 3.2. Mencermati keterhubungan antargagasan
[mendengar, melihat, yang didapat dari teks lisan, tulis, atau
membaca] dan visual
menanya berdasarkan 3.4. Membandingkan teks petunjuk
rasa ingin tahu penggunaan dua alat yang sama dan
tentang dirinya, berbeda
makhluk ciptaan 3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang isi
Tuhan dan buku sastra (cerita, dongeng, dan
kegiatannya, dan sebagainya)
benda-benda yang 3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat
dijumpainya di pada teks nonfiksi
rumah, sekolah 3.8 Membandingkan hal yang sudah diketahui
dengan yang baru diketahui dari teks
nonfiksi
4. Menyajikan 4.1. Menata informasi yang didapat dari teks
pengetahuan faktual berdasarkan keterhubungan antargagasan
dalam bahasa yang ke dalam kerangka tulis
jelas dan logis dan 4.2. Menyajikan hasil pencermatan tentang
sistematis, dalam keterhubungan antargagasan ke dalam
karya yang estetis tulisan
dalam gerakan yang 4.4. Menyajikan teks petunjuk penggunaan
mencerminkan anak alat dalam bentuk teks tulis dan visual
sehat, dan dalam menggunakan kosakata baku dan kalimat
tindakan yang efektif
mencerminkan 4.5 Mengomunikasikan secara lisan dan
perilaku anak tulisan pendapat pribadi tentang isi buku
beriman dan sastra yang dipilih sendiri dan dibaca yang
berakhlak mulia didukung oleh alas an
4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari
teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan
bahasa sendiri
4.8 Menyampaikan hasil membandingkan
pengetahuan lama dengan pengetahuan
baru secara tertulis dengan bahasa sendiri
50

KELAS: IV
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INTI
3.1. Mencermati 3.1. Mencermati gagasan pokok dan gagasan
gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan,
pokok dan tulis, atau visual
gagasan
pendukung
yang
diperoleh
dari teks
lisan, tulis,
atau visual
3.2. Mencermati 3.2. Mencermati keterhubungan antargagasan
keterhubung yang didapat dari teks lisan, tulis, atau
an visual
antargagasan
yang didapat
dari teks
lisan, tulis,
atau visual
3. Memahami 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil
pengetahuan pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi,
faktual dengan dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam
cara mengamati bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
dan menanya memilah kosakata baku
berdasarkan rasa 3.2 Menguraikan teks instruksi tentang pemeliharaan
ingin tahu tentang pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern
dirinya, makhluk dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam
ciptaan Tuhan bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
dan kegiatannya, memilah kosakata baku
dan benda-benda 3.3 Menggali informasi dari teks wawancara tentang
yang dijumpainya jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan
di rumah, di ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan
sekolah dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
tempat bermain memilih dan memilah kosakata baku
3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan
tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan
bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
3.5 Menggali informasi dari teks ulasan buku tentang nilai
peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha
di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku
51

KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INTI
4. Memahami 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan
pengetahuan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas,
faktual dengan bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan
cara mengamati tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
dan menanya 4.2 Menerangkan dan mempraktikkan teks
berdasarkan rasa arahan/petunjuk tentang pemeliharaan pancaindera
ingin tahu tentang serta penggunaan alat teknologi modern dan
dirinya, makhluk tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia
ciptaan Tuhan lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata
dan kegiatannya, baku
dan benda-benda 4.3 Mengolah dan menyajikan teks wawancara tentang
yang dijumpainya jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan
di rumah, di ekonomi dan koperasi secara mandiri dalam bahasa
sekolah dan Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
tempat bermain memilah kosakata baku
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang
lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri
dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku
4.5 Mengolah dan menyajikan teks ulasan buku tentang
nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-
Budha di Indonesia secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku

1) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
d. Matematika
Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika
52

di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.
Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai
dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup
pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini
disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan
tersebut di atas. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan
kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan
mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel,
diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran
matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah
terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara
penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu
dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika,
menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai
dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem).
Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap
dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan
keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.
Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
53

a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan


mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika
c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh
d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
1) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
a) Bilangan
b) Geometri dan Pengukuran
c) Pengolahan Data
54

2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika


KELAS: I
Tabel 2.9 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3.Memahami 3.12 Menentukan urutan berdasarkan panjang
pengetahuan faktual pendeknya benda, tinggi rendahnya tinggi badan, dan
dengan cara mengamati urutan kelompok berdasarkan jumlah anggotanya
[mendengar, melihat,
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
Menyajikan 4.1 Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 99
pengetahuan faktual sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah
dalam bahasa yang jelas bilangan asli lainnya dengan berbagai kemungkinan
dan logis, dalam karya jawaban
yang estetis, dalam
gerakan yang 4.2 Menggunakan benda konkrit untuk menelusuri
mencerminkan anak pecahan dan jumlah uang
sehat, dan dalam 4.3 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri
tindakan yang dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan
mencerminkan perilaku penjumlahan dan pengurangan terkait dengan aktivitas
anak beriman dan sehari-hari serta memeriksa kebenarannya
berakhlak mulia
4.4 Mendeskripsikan, mengembangkan, dan membuat
pola yang berulang
4.5 Membentuk berbagai bangun datar dengan
menggunakan papan berpaku atau media lainnya
4.6 Melakukan pengubinan dari bangun datar
sederhana tertentu
4.7 Membentuk dan menggambar bangun baru dari
bangun-bangun datar atau pola bangun datar yang
sudah ada
4.8 Mengelompokkan teman sekelas berdasarkan
tinggi badannya
4.9 Mengumpulkan dan mengelola data pokok
kategorikal dan menyajikannya dalam grafik konkrit
dan piktograf tanpa menggunakan urutan label pada
55

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


sumbu horizontal
4.10 Membaca dan mendeskripsikan data pokok yang
ditampilkan pada grafik konkrit dan piktograf

KELAS: IV

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3. Memahami 3.1 Mengenal lambang bilangan dan mendeskripsikan
pengetahuan faktual kemunculan bilangan dengan bahasa yang sederhana
dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, 3.2 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan
membaca] dan menanya menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah,
berdasarkan rasa ingin sekolah, atau tempat bermain
tahu tentang dirinya, 3.3 Mengenal dan memprediksi pola-pola bilangan
makhluk ciptaan Tuhan sederhana menggunakan gambar-gambar/benda konkrit
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang 3.4 Menunjukkan pemahaman tentang besaran dengan
dijumpainya di rumah, menghitung maju sampai 100 dan mundur dari 20
sekolah, dan tempat 3.5 Mengenal bangun datar dan bangun ruang
bermain menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah,
sekolah, atau tempat bermain.
3.6 Menemukan bangun yang membentuk pola
pengubinan sederhana
3.7 Menentukan pola dari barisan bangun datar
sederhana menggunakan bendabenda yang ada di
lingkungan sekitar
3.8 Mengenal panjang, luas, waktu, dan suhu
3.9 Membandingkan dengan memperkirakan lama suatu
aktivitas berlangsung menggunakan istilah sehari-hari
(lebih lama, lebih singkat)
3.10 Membandingkan dengan memperkirakan berat
suatu benda menggunakan istilah sehari-hari (lebih berat,
lebih ringan)
3.11 Membandingkan dengan memperkirakan panjang
suatu benda menggunakan istilah sehari-hari (lebih
56

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


panjang, lebih pendek)
3.12 Menentukan urutan berdasarkan panjang
pendeknya benda, tinggi rendahnya tinggi badan, dan
urutan kelompok berdasarkan jumlah anggotanya

4. Menyajikan 4.1 Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 99


pengetahuan faktual
sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah
dalam bahasa yang jelas bilangan asli lainnya dengan berbagai kemungkinan
dan logis dan sistematis, jawaban
dalam karya yang estetis
dalam gerakan yang 4.2 Menggunakan benda konkrit untuk menelusuri
mencerminkan anak pecahan dan jumlah uang
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia

3) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang
kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses
dan Standar Penilaian.
b. Ilmu Pengetahuan Alam

1) Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
57

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar


menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan
IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu
peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana
agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI
diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada
pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya
melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara
bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja
dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek
penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di
SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus
dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan
kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD
didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun
kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi
oleh guru.
58

2) Tujuan
Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat
d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam
f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
3) Ruang Lingkup
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek
berikut.
a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan
gas
c) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya dan pesawat sederhana
d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-
benda langit lainnya.
59

4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA


KELAS: IV
Tabel 2.10 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3Memahami 3.5. Memahami berbagai sumber energi,
pengetahuan faktual perubahan bentuk energi, dan sumber
dengan cara mengamati energi alternatif (angin, air, matahari,
[mendengar, melihat, panas bumi, bahan bakar organik, dan
membaca] dan menanya nuklir) dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan rasa ingin 3.6. Menerapkan sifat-sifat bunyi dan
tahu tentang dirinya, keterkaitannya dengan indera
makhluk ciptaan Tuhan pendengaran
dan kegiatannya, dan 3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan
benda-benda yang keterkaitannya dengan indera
dijumpainya di rumah, penglihatan
sekolah, dan tempat 3.8 Memahami pentingnya upaya
bermain keseimbangan dan pelestarian sumber
daya alam di lingkungannya
3.12 Menjelaskan dan menentukan ukuran
sudut pada bangun datar dalam
satuan baku dengan menggunakan
busur derajat

4.Menyajikan 4.5. Menyajikan laporan hasil pengamatan


pengetahuan faktual dan penelusuran informasi tentang
dalam bahasa yang jelas berbagai perubahan bentuk energi
dan logis dan sistematis, 4.6. Menyajikan laporan hasil pengamatan
dalam karya yang estetis dan/atau percobaan tentang sifat-sifat
dalam gerakan yang bunyi
mencerminkan anak 4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan
sehat, dan dalam dan/atau percobaan yang
tindakan yang memanfaatkan sifat-sifat cahaya
mencerminkan perilaku 4.12 Mengukur sudut pada bangun datar
anak beriman dan dalam satuan baku dengan
berakhlak mulia menggunakan busur derajat
60

5) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian
c. Ilmu Pengetahuan Sosial
1) Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
yangdiberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat
materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran
IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia
yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta
damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat
karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.
Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial
masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu
dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta
didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada
bidang ilmu yang berkaitan.
2) Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya
61

b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan
b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
c) Sistem Sosial dan Budaya
d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Standar IPS


KELAS:IV
Tabel 2.11 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


3. Memahami 3.1. Mengidentifikasi karakteristik ruang dan
pengetahuan faktual pemanfaatan sumber daya alam untuk
dengan cara kesejahteraan masyarakat dari tingkat
mengamati kota/kabupaten sampai tingkat provinsi
[mendengar, melihat, 3.2. Mengidentifikasi keragaman sosial,
membaca] dan ekonomi, budaya, etnis dan agama di
menanya berdasarkan provinsi setempat sebagai identitas bangsa
rasa ingin tahu tentang Indonesia
dirinya, makhluk 3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dalam
ciptaan Tuhan dan meningkatkan kehidupan masyarakat di
kegiatannya, dan bidang pekerjaan, sosial dan budaya di
benda-benda yang 3.4 Mengidentifikasi kerajaan Hindu, Buddha
dijumpainya di rumah, dan Islam serta pengaruhnya pada
sekolah, dan tempat kehidupan masyarakat masa kini di
bermain lingkungan daerah setempat
lingkungan sekitar sampai provinsi
62

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


4. Menyajikan 4.1. Menyajikan hasil identifikasi karakteristik
pengetahuan faktual ruang dan pemanfaatan sumber daya
dalam bahasa yang alam untuk kesejahteraan masyarakat
jelas dan logis dan dari tingkat kota/kabupaten sampai
sistematis, dalam tingkat provinsi
karya yang estetis 4.2. Menyajikan hasil identifikasi mengenai
dalam gerakan yang keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis
mencerminkan anak dan agama di provinsi setempat sebagai
sehat, dan dalam identitas bangsa Indonesia
tindakan yang 4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan
mencerminkan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan
perilaku anak beriman masyarakat di bidang pekerjaan, sosial
dan berakhlak mulia dan budaya di lingkungan sekitar sampai
provinsi
4.4 Menyajikan hasil identifikasi kerajaan
Hindu, Buddha dan Islam serta
pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat masa kini di lingkungan
daerah setempat
4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian
sumber daya alam bersama orang-orang
di lingkungannya

5) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
d. Seni Budaya dan Keterampilan
1) Latar Belakang
Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran
karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata
pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara
63

tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang
berbasis budaya.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena
keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan
perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik
dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui
pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang
seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki sifat multilingual,
multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan
kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan
media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya.
Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi
konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi
dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika,
dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam
budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan
sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta
toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam
pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan
kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri
atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik,
logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas,
kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.
Bidang seni rupa, musik, tari, dan keterampilan memiliki kekhasan
tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan
seni dan keterampilan, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan
tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan
64

konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi
elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat
yang beragam.
2) Tujuan
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
b) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
c) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
d) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
3) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
a) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan
sebagainya
b) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan
alat musik, apresiasi karya musik
c) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan
tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
d) Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni
musik, seni tari dan peran
e) Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup ( life skills ) yang
meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional
dan keterampilan akademik.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang
seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang
tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari
satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni
65

yang akan diikutinya. Pada tingkat SD/MI, mata pelajaran Keterampilan


ditekankan pada keterampilan vokasional, khusus kerajinan tangan.
4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SBK
KELAS: I
Tabel 2.12 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SBK
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami 3.1 Mengenal cara dan hasil karya seni ekspresi
pengetahuan faktual 3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi
dengan cara menggunakan alat musik ritmis
mengamati 3.3 Mengenal unsur-unsur gerak, bagianbagian gerak
[mendengar, anggota tubuh dan level gerak dalam menari
melihat, membaca] 3.4 Mengamati berbagai bahan, alat serta fungsinya
dan menanya dalam membuat prakarya
berdasarkan rasa 3.5 Mengenal karya seni budaya benda dan bahasa
ingin tahu tentang daerah setempat
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah dan sekolah
2. Menyajikan 4.1 Menggambar ekspresi dengan mengolah garis,
pengetahuan faktual warna dan bentuk berdasarkan hasil pengamatan di
dalam bahasa yang lingkungan sekitar
jelas dan logis, 4.2 Membuat karya seni ekspresi dengan
dalam karya yang memanfaatkan berbagai teknik cetak sederhana
estetis dalam menggunakan bahan alam
gerakan yang 4.3 Menggambar dengan memanfaatkan beragam
mencerminkan anak media kering
sehat, dan dalam 4.4 Membentuk karya seni ekspresi dari bahan lunak
tindakan yang 4.5 Menyanyikan lagu anak-anak dan memperagakan
mencerminkan tepuk birama dengan gerak
perilaku anak 4.6 Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua
beriman dan dengan tepuk dan gerak
berakhlak mulia .7 Menyanyikan lagu anak-anak dan berlatih
memahami isi lagu
1.1 Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua
dan tiga dengan alat musik ritmis
1.2 Melakukan gerak kepala, tangan, kaki, dan badan
berdasarkan pengamatan alam di lingkungan
sekitar
1.3 Menirukan gerak alam di lingkungan sekitar
melalui gerak kepala, tangan, kaki, dan badan
66

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


berdasarkan rangsangan bunyi
1.4 Menirukan gerak alam di lingkungan sekitar
dengan menggunakan level tinggi, sedang, dan
rendah
4.12 Melakukan gerak alam di lingkungan sekitar
dengan menggunakan level tinggi, sedang, dan
rendah dengan iringan
4.13 Membuat karya kerajinan bahan alam di
lingkungan sekitar melalui kegiatan menempel
3.
4.14 Membuat karya kerajinan dari bahan alam hasil
limbah di lingkungan rumah melalui kegiatan melipat,
menggunting, dan menempel
4.
4.15 Membentuk karya kerajinan fungsi hias dari
bahan lunak alam

KELAS: IV

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


5. Memahami 3.1 Mengetahui gambar dan bentuk tiga
pengetahuan faktual dimensi si
dengan cara 3.2. Mengetahui tanda tempo dan tinggi
mengamati rendah nada
[mendengar, 3.3. Mengetahui gerak tari kreasi daerah
melihat, membaca] 4.1 Menggambar dan membentuk tiga
dan menanya dimensi
berdasarkan rasa
ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah dan sekolah
6. Menyajikan 4.2. Menyanyikan lagu dengan
pengetahuan faktual memperhatikan tempo dan tinggi
dalam bahasa yang rendah nada
jelas dan logis, 4.3. Meragakan gerak tari kreasi daerah
dalam karya yang 4.2. Menyanyikan lagu dengan
estetis dalam memperhatikan tempo dan tinggi
gerakan yang rendah nada
67

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia
7. Memahami 3.1 Mengetahui gambar dan bentuk tiga
pengetahuan faktual dimensi si
dengan cara 3.2. Mengetahui tanda tempo dan tinggi
mengamati rendah nada
[mendengar, 3.3. Mengetahui gerak tari kreasi daerah
melihat, membaca] 4.1 Menggambar dan membentuk tiga
dan menanya dimensi
berdasarkan rasa
ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah dan sekolah
8. Menyajikan 4.2. Menyanyikan lagu dengan
pengetahuan faktual memperhatikan tempo dan tinggi
dalam bahasa yang rendah nada
jelas dan logis, 4.3. Meragakan gerak tari kreasi daerah
dalam karya yang 4.2. Menyanyikan lagu dengan
estetis dalam memperhatikan tempo dan tinggi
gerakan yang rendah nada
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia

5) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
68

pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar


Penilaian.
e. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
1) Latar Belakang
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral
dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,
keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola
hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani,
olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung
seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di
sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman
belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan
untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik,
sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang
lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena
gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal
dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan
perkembangan zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu
pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif.
Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral,
akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
69

Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang


komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-
sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis
yang seimbang.
2) Tujuan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis
f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
3) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
70

rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan,
bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
b) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
c) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
d) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic
serta aktivitas lainnya
e) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak
di air, dan renang serta aktivitas lainnya
f) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
g) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah
dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif
dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri,
dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PJOK


KELAS: I
Tabel 2.13 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PJOK

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menerima dan 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh
menjalankan ajaran perangkatgerak dan kemampuannya sebagai
agama yang anugrah Tuhan yang tidak ternilai
dianutnya
2. Memiliki perilaku 2.1 Menunjukkan perilaku percaya diri dalam
jujur, disiplin, melakukan berbagai aktivitas fisik dalam
tanggung jawab, bentuk permainan
santun, peduli, dan 2.2 Menunjukkan perilaku santun kepada teman
percaya diri dalam dan guru selama pembelajaran penjas
berinteraksi dengan
keluarga, teman , dan
71

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


guru
3. Memahami 3.1 Mengetahui bagian-bagian tubuh manusia dan
pengetahuan faktual kegunaannya
dengan cara 3.2 Mengetahui dampak jangka pendek melakukan
mengamati aktivitas fisik
[mendengar, melihat, 3.3 Memahami pengertian pola gerak dasar seperti
membaca] dan gerak lokomotor, non-lokomotor dan
menanya berdasarkan manipulatif
rasa ingin tahu 3.4 Mengetahui cara menjaga kebersihan diri yang
tentang dirinya, meliputi kebersihan badan, kuku, kulit, gigi,
makhluk ciptaan rambut, hidung, telinga, tangan dan kaki serta
Tuhan dan pakaian
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan sekolah
4. Menyajikan 4.1 Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor
pengetahuan faktual yang dilandasi konsep gerak (seperti konsep:
dalam bahasa yang tubuh, ruang, hubungan, dan usaha) dalam
jelas dan logis, dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau
karya yang estetis tradisional
dalam gerakan yang 4.2 Mempraktikkan pola gerak dasar non-
mencerminkan anak lokomotor yang dilandasi konsep gerak dalam
sehat, dan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau
tindakan yang permainan tradisional
mencerminkan 4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif
perilaku anak yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai
beriman dan bentuk permainan sederhana dan atau
berakhlak mulia permainan tradisional
4.4 Mempraktikkan aktivitas jasmani untuk
keseimbangan dan kelincahan tubuh melalui
permainan sederhana
4.5 Mempraktikkan berbagai pola gerak dominan
dalam senam (seperti menolak, mendarat,
lokomotor, berputar, dan mengayun) dan
berbagai pola gerak dominan posisi statis
(misalnya; tumpu lengan
depan/belakang/samping, bergantung , sikap
kapal terbang, berdiri dengan salah satu kaki)
4.6 Mempraktikkan pola gerak dasar senam
sederhana menggunakan pola lokomotor dan
non-lokomotor yang dilandasi konsep gerak
mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik
4.7 Mempraktikkan berbagai bentuk permainan
72

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


pengenalan air

KELAS: IV

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menerima, 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat
menghargai, dan gerak dan kemampuannya sebagai anugrah
menjalankan ajaran Tuhan yang tidak ternilai
agama yang 1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh
dianutnya harusdipelihara dan dibina, sebagai wujud
syukur kepada sang Pencipta
2. Memiliki perilaku 2.1 Menunjukkan disiplin, kerjasama, toleransi,
jujur, disiplin, belajar menerima kekalahan dan kemenangan,
tanggung jawab, sportif dan tanggungjawab, menghargai
santun, peduli, perbedaan
percaya diri dalam 2.2 Menunjukkanperilakusantunkepadateman, guru
berinteraksi dengan danlingkungansekolahselamapembelajaranpenj
keluarga, teman, as
tetangga, dan guru
3. Memahami 3.1 Memahami tinggi dan berat badan ideal dan
pengetahuan faktual pengaruhnya terhadap pertubuhan dan
dengan cara perkembangan
mengamati dan 3.2 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan
mencoba [mendengar, istirahat terhadap pertumbuhan dan
melihat, membaca] perkembangan tubuh
serta menanya 3.3 Memahami gizi dan menu seimbang dalam
berdasarkan rasa menjaga kesehatan tubuh
ingin tahu secara 3.4 Memahami jenis cidera dan mampu melakukan
kritis tentang dirinya, penanggulangan sederhana selama melakukan
makhluk ciptaan aktivitas fisik
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar untuk
pengetahuan faktual membentuk gerakan dasar atletik jalan dan lari
dalam bahasa yang yang dilandasi konsep gerak melalui permainan
jelas dan logis dan dan atau tradisional
sistematis, dalam 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola
karya yang estetis gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan
dalam gerakan yang manipulatif dalam permainan bola kecil yang
mencerminkan anak dilandasi konsep gerak dalam berbagai
73

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


sehat, dan dalam permainan dan atau olahraga tradisional bola
tindakan yang kecil
mencerminkan 4.3 Mempraktikkan berbagai aktivitas kebugaran
perilaku anak jasmani untuk mencapai tinggi dan berat badan
beriman dan ideal
berakhlak mulia 4.4 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dominan
untuk membentuk keterampilan/ teknik dasar
senam (seperti: hand stand, kayang, dsb) dan
kombinasi pola gerak dominanposisi statis dan
dinamis, tumpuan dan gantungan (misalnya:
gerak hand stand berpasangan) secara
berpasangan
4.5 Mempraktikkan pola gerak dasar berirama
bertema budaya daerah yang sudah dikenal
yang dilandasi konsep gerak mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan musik
4.6 Mempraktikkan salah satu gaya renang dalam
jarak tertentu*
4.7 Mempraktikkan dasar penyelamatan terhadap
orang lain*

Keterangan
1. Diajarkan sebagai kegiatan pilihan, disesuaikan dengan situasi dan kondisi
sekolah
Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang tersedia
Diajarkan sebagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam semester 1 dan atau
semester 2
2. Untuk pembinaan peserta didik ynag berminat terhadap salah satu atau
beberapa cabang tertentu dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler
5) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian
74

B. Muatan Kurikulum tingkat daerah/lokal


1. Jenis dan Strategi Pelaksanaan Muatan Lokal yang Dilaksanakan Sesuai
dengan Kebijakan Daerah
Jenis muatan local sesuai dengan kebijakan daerah Sumatera Barat adalah
sebagai berikut:
a. Budaya Alam Minangkabau
b. Pendidikan Alqur’an
2. Jenis dan Strategi Pelaksanaan Muatan Lokal Sesuai Kebutuhan Peserta
Didikdan Karakteristik Sekolah
2. 1. Jenis Mutan Lokal
Sesuai dengan kebijakan daerah di Provinsi Sumatera Barat pada
umumnya, dan di Kota Padang khususnya, pembelajaran muatan lokal
sudah diatur oleh pemerintah kota sesuai dengan karakteristik budaya
Minangkabau dan ditambah dengan kebutuhan sekolah yang
mengarah kepada era globalisasi.
Adapaun jenis mata pelajaran Muatan Lokal yang diajarkan
di SDN 30 Air Dingin adalah:
a. Budaya Alam Minangkabau
b. Pendidikan Alqur’an
Masing-masing mata pelajaran diajarkan selama 1s/d 2 jam setiap
minggunya.
2.2. Jenis dan Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Muatan Lokal
Strategi pelaksanaan muatan lokal yang tel;ah berlangsung di SDN
09Air Pacah di atur sesuai dengan kebutuhan sekolah dan
perkembangan peserta didik. Mata pelajaran muatan lokal ada yang
langsung diajarkan oleh guru kelas, seperti BAM, ada yang langsung
melekat pada guru bidang studi Agama Islamyaitu Pendidikan
alqur’an
Pelaksanaan muatan lokal di kelas jadwalnya diatur oleh guru
bidang studi dan guru kelas, agar pelaksanaannya tidak berbenturan
dengan kelas yang lain.
75

2.3. Pelaksanaan Muatan Lokal


Sebagaimana diuraikan di atas bahwa pelaksanaan pembelajaran
muatan lokal disesuaikan denga karakteristik sekolah, kebutuhan, dan
perkembangan peserta didik.
Tabel Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal
Alokasi Waktu
Ket
No Mata Pelajaran Muatan Lokal (JP)/Kelas
I,II IV,V
1 Budaya Alam Minangkabau - 2
2 Pendidikan AL-Qur’an 1 1
Jumlah 1 3

3. Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup, SK/KD dan SKL Muatan


Lokal
A. Buadaya Alam Minangkabau
1 . Latar Belakang
SDN 30 Air Dingin merupakan sebuah sekolah yang terletak di kota
Padang provinsi Sumatera Barat. Sumatera Barat memiliki adat
istiadat, tata cara, tata karma pergaulan, bahasa dan kesenian
tradisional serta keragaman pekerjaan dan kehidupan yang sudah
diwariskan secara turun temurun. Semua itu merupakan cirri khas
yang memperindah dan memperkaya nilai kehidupan yang perlu
dilestarikan, dikembangkan serta dipertahankan melalui pendidikan.
Pengenalan keadaan lingkungan alam, social, dan budaya
Minangkabau kepada peserta didik di sekolah memberikan
kemungkinan besar kepada mereka supaya akrab dengan lingkungan
serta terhindar dari rasa keterasingan terhadap lingkungannya
sendiri.
Undang-Undang No 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah
memberikan kebebasan kepada setiap daerah dalam menentukan
jenis mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran Muatan lokal
76

secara tegas dituangkan pada pasal 37 Undang-Undang Nomor 20


tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Badan Standar
Nasional Pendidikan tahun 2006 menyatakan Muatan Lokal
merupakan pengembangan kompetensi yang di sesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang spesifik.
Maka sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar.
Pemerintah Propinsi Sumatera Barat telah menetapkan
Pelaksanaan Adat Budaya Alam Minangkabau, dengan filosofi ”
Adat Bersandi Syarak, Syarak Bersandi Kitabullah ”. Sehingga
dalam mata pelajaran Muatan Lokal dietapkan pembelajaran
Budaya Alam Minangkabau (BAM) dan Baca Tulis Alquran (BTA).
Penetapan tiga mata pelajaran muatan lokal, didasari keputusan bersama
Dinas Pendidikan Kota Padang, Tim Pengembang Kurikulum dengan
memperhatikan karakteristik dan perkembangan siswa.
Masing-masing mata pelajaran Muatan Lokal dilaksanakan 2 jam
pembelajaran dalam seminggu (2 x 35 menit / perminggu)
2. Tujuan Muatan Lokal
a. Memperkenalkan peserta didik kepada lingkungannya sendiri, ikut
melestarikan budaya daerahnya termasuk kerajinan, keterampilan
yang menghasilkan nilai ekonomi di daerahnya
b.Memberikan bekal kemampuan dan keterampilan untuk hidup di
masyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, serta dapat menolong diri sendiri dan orang tuanya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
c.Mengembangkan kemampuan beradat, berbudaya daerah
Minangkabau
d. Meningkatkan kepekaan dan kepenghayatan terhadap karya sastra
daerahnya
e. Mengembangkan dan melestarikan hasil kreasi budaya daerah
sebagai dalah satu hasil kebudayaan nasional.
77

3. Ruang Lingkup Muatan Lokal


a. Adat Minangkabau
b. Keterampilan Minangkabau
SK, KD Muatan Lokal
A. BAM KELAS KELAS IV

Standar kompetensi Kompetensi Indikator


Dasar
S 1. Mengenal, mengetahui 1.1. Asal usul 1.1.1. Menjelaskan nama
E dan memahami Sejarah nama Minangkabau
M Minangkabau serta asal Minangkab 1.1.2. Menyusun cerita
E usulnya melalui cerita, au menurut tentang asal-usul
S bacaan, diskusi dan para ahli. nama Minangkabau
T tambo.
E 1.2.1. Menjelaskan daerah
R Minangkabau
I 1.2. Asal-usul 1.2.2. Menceritakan asal-
orang usul orang
Minangkab Minangkabau
2. Mengenal, mengetahui, au menurut
memahami alam Tambo 1.1.1. Lareh koto Piliang
Minangkabau melalui dan Lareh Bodi
cerita, bacaan dan Caniago
diskusi. 2.1. Alam 1.1.2. Luhak Nan Tigo
Minangkabau 1.1.3. Daerah rantau
dan rantaunya. 2.2.1. Menjelaskan batas-
3. Mengenal dan 2.2. Batas-batas batas wilayah
memahami adat sopan wilayah Minangkabau
santun menurut adat Minngkabau
Minangkabau dan menurut tambo 3.1.1. Nak aluih baso jo
mampu menerapkan basi
dalam kehidupan 3.1.2. Nak luruih
sehari-hari rantangkan tali
3.1. Adat sopan 3.1.3. Nak tinggi naikan
santun untuk budi
mencapai 3.1.4. Nak kayo kuek
keharmonisan mancari
pergaulan.
78

S 1. Mengenal dan 1.1. Adat sopan 1.1.1. Nak aluih baso jo


E memahami adat sopan santun basi
M santun menurut adat untuk 1.1.2. Nak luruih
E Minangkabau dan mencapai rantangkan tali
S mampu keharmonis 1.1.3. Nak Tinggi
T menerapkannya dalam an naikan budi
E kehidupan sehari-hari pergaulan 1.1.4. Nak kayo kuek
R mancari
II 2. Mengenal dan
mengetahui Seni
Tradisional
Minangkabau serta 2.1.1. Jenis-jenis alat
mampu 2.1. Pengenalan musik pukul
melestarikannya seni 2.1.2. Jenis alat musik
tradisional tiup
Minangkab 2.1.3. Jenis alat musik
au gesek
2.1.4. Jenis alat musik
petik
2.1.5. Nama tarian
masing-mssing
daerah
2.1.6. Ciri-ciri khas
gerakan tarian
Minang
2.1.7. Pakaian daerah
yang sesuai
situasi
2.1.8. Ciri khas pakaian
daerah Minang
2.1.9. Randai seni
teater
2.10. Bermain randai
2.11. Bela diri
tradisional
2.12. Contoh gerak
bela diri

B. PENDIDIKAN AL-QURAN
1. Latar Belakang
Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional
pada pasal 3: dijelaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan
79

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman


dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah dalam menyelenggarakan proses pendidikan mengacu pada
PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Agar
terlaksana proses tersebut dengan baik maka perlu disusun kurikulum.
Permendiknas NO. 22, 23, 24 tahun 2006 menjelaskan struktur kurikulum,
menjelaskan bahwa komponennya terdiri:
 Mata Pelajaran
 Muatan Lokal
 Pengembangan Diri
Sejalan dengan itu provinsi Sumatera Barat sudah menetapkan salah
satu muatan lokanya adalah baca tulis Alquran sesuai dengan Perda
Provinsi Sumatera Barat No. 3 tahun 2007, Pasal 5 ayat 3 disebutkan
bahwa: Penyelenggara pendidikan al-Qur’an merupakan bahagian dari
kurikulum pendidikan nasional. Dan Pasal 6 ayat 1 menegaskan bahwa:
Pendidikan al-Qur’an merupakan bahagian dari struktur kurikulum pada
semua jenjang pendidikan formal.
Atas prakasa Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat disiapkan
tim penyusun kurikulum pendidikan al-Qur’an tingkat SD, SMP,
SMA/SMK. Dinas Pendidikan Provinsi hanya menyusun SK dan KD
Muatan Lokal. Alokasi waktu muatan lokal yang diizinkan menurut
PEMEN 22, 23, 24 tahun 2006 minimal 2 jam pelajaran dan maksimal 6
jam pelajaran
a. Pengertian Pendidikan Alquran
Mata pelajaran pendidikan al-Qur’an adalah: Pembelajaran al-Qur”an
kepada peserta didik dalam bentuk pemberian pengetahuan yang
terstruktur, terencana dan terukur tentang membaca, menulis, mengartikan,
menghafal, serta mampu mengamalkan al-Qurán bagi peserta didik
80

tingkat SD se-Sumatera Barat agar nilai-nilai al-Qur’an menjadi pedoman


dalam kehidupannya di dalam masyarakat.
b. Karakteristik Mata PelajaranPendidikan Al-Qur’an
Karakteristik pendidikan Al-Qur’an adalah
1. Mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya merupakan suatu usaha
atau pekerjaan yang sangat terpuji, sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW: ”Sebaik-baik kamu adalah orang mempelajari al-
Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari);
2. Membaca al-Qur'an bernilai ibadah di sisi Allah SWT;
3. Mendengarkan orang membaca al-Qur'an memperoleh rahmat dan
hidayah dari Allah SWT;
4. Al-Qur'an merupakan obat terhadap jiwa, petunjuk serta rahmat bagi
orang yang beriman.
(QS. Yunus/10: 57);
5. Al-Qur’an mudah dipelajari, dihafal dan dihayati. (QS. Al-Qamar/54:
17, 22 dan 32);
6. Al-Qur’an merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan;
7. Gaya bahasa al-Qur’an memiliki keindahan dan nilai sastra yang amat
tinggi serta tidak tertandingi oleh bahasa manusia. (QS.. Al-Isra`/17:
88).
c. Tujuan Pendidikan Alquran
1. Peserta didik mampu dalam membaca dan menulis al-Qurán sesuai
kaedah ilmu tajwid dan kaedah penulisan Al Qur’an dengan baik dan
benar.
2. Peserta didik gemar membaca dan menulis al-Qurán.
3. Peserta didik mampu menghafal minimal sepuluh surat pendek yang
telah ditetapkan.
4. Terbiasa membaca dan menulis al Qur’an dengan baik dan benar.
e.Fungsi Pendidikan al-Qur’an tingkat SD:
1. Pengenalan, yaitu peserta didik diperkenalkan tulis dan membaca al-
Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaedah yang berlaku;
81

2. Pembiasaan, yaitu peserta didik terbiasa menulis dan membaca al-


Qurán dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari;
3. Pencegahan yaitu peserta didik terhindar dari buta huruf al-Qur’an
bagi siswa SD;
4. Pengembangan, yaitu menumbuh kembangkan minat membaca dan
menulis al-Qurán; dan
5. Penanaman nilai yaitu peserta didik ditanamkan nilai-nilai yang
terkandung dalam menulis dan mebaca al-Qur’an dengan baik dan
benar.
f. Rambu-rambu
1. Alokasi waktu hendaknya dirancang sendiri dalam silabus;
2. Kegiatan pembelajaran pendidikan al-Qur’an ditekankan pada praktek
membaca, menghafal dan menulis ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan
dengan aqidah, ibadah, dan akhlaq;
3. Materi yang berhubungan dengan kandungan al-Qur’an diarahkan
kepada pemahaman, penghayatan dan pengamalan;
4. Guru yang mendidik mata pelajaran pendidikan al-Qur’an harus yang
fasih dalam mengajarkan al-Qur’an;
5. Meningkatkan kompetensi di bidang pendidikan al-Qur’an serta dalam
proses pembelajarannya lebih menekankan kepada prinsip keteladanan
dan kasih sayang.
6. Penilaian proses dan hasil belajar berbasis kelas penekanannya lebih
dititikberatkan pada kompetensi psikomotor.
g. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Tingkat SD
1. Peserta didik mampu membaca al-Qurán dengan baik, lancar dan
benar menurut kaedah ilmu tajwid (Tajwid yang dimaksud meliputi:
Makhraj huruf, sifatul huruf, ahkamul huruf, ahkamul mad wal
qashar, dan ahkamul waqaf wal ibtida’);
2. Peserta didik mampu menuliskan (menyalin) ayat-ayat al-Qurán
sesuai kaedahnya;
82

3. Peserta didik hafal 10 (sepuluh) surat pendek pilihan dalam juz


’Amma;
4. Peserta didik mampu menyimpulkan isi surat-surat pendek dan ayat-
ayat pilihan; dan
5. Peserta didik berprilaku sesuai dengan kandungan surat dan ayat yang
telah dipelajarinya.
h. Pendekatan dan metode
• Pendekatan;
1. Mutalaqqi,
2. Pembiasaan,
3. Emosional dan rasional.
• Metode :
1. Drill (Latihan),
2. Permainan Kartu Cerdas
3. Tanya Jawab,
4. Ceramah,
5. dll.
2. SK dan KD Pendidikan Al-Qur’an
1. Kelas I Semester I
NO SK KD
1 Mendiskripsikan 1.1 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
tulisan dan bacaan dari alif sampai ha yang berharakat
makharijul huruf fathah, kasrahdan dhammah.
yang berbaris fathah, 1.2 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
kasrah dan dari kha sampai sin yang berharakat
dhammah serta fathah, kasrah dan dhammah.
penulisannya. 1.3 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
dari syin sampai ‘ain yang berharakat
fathah, kasrah dan dhammah.
1.4 Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
dari ghain sampai mim yang berharakat
fathah, kasrah dan dhammah.
1.5.Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
dari nun sampai ya yang berharakat
fathah, kasrah dan dhammah.
83

Kelas I Semester II
NO SK KD
2 Mendiskripsikan 2.1. Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
tulisan dan bacaan dari alif sampai ha yang berharakat
makharijul huruf fathatain, kasratain dan dhammatain.
yang 2.2. Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
berharakatfathatain, dari kha sampai sin yang berharakat
kasratain dan fathatain, kasratain dan dhammatain.
dhammatain serta 2.3. Melafalkan dan membaca huruf
penulisannya hijaiyah dari syin sampai ‘ain yang
berharakat fathatain, kasratain dan
dhammatain.
2.4. Melafakan dan menulis huruf hijaiyah
dari ghain sampai mim yang berharakat
fathatain, kasratain dan dhammatain.
2.5.Melafalkan dan menulis huruf hijaiyah
dari nun sampai ya yang berharakat
fathatain, kasratain dan dhammatain.

Kelas IV Semester I
NO SK KD
Mengklasifikasikan 1.1 Membunyikan dan menulis nunmati
memperaktekan dan tanwin secara izhar dan ikhfa.
ahkamulhuruf dan 1.2 Membunyikan dan menulis nunmati
praktik mem-baca dan tanwin secara idgham dan iqlab.
ayat-ayat al Qurán. 1.3 Membunyikan dan menulis mimmati
secara izharsyafawi dan ikhfasyafawi.
1.4 Membunyikan bacaan idghammimi.
1.5 Membaca dan menulis surat pendek
pilihan (QS an-Nas;114: 1-6)
1.6 Mengartikan, menghafal dan
memahami surat pendek pilihan (QS
an-Nas;114:1-6)
1.7 Membaca dan menulis surat pendek
pilihan (QS al-Falaq;113: 1-5).
1.8 Mengartikan, menghafal dan
memahami surat pendek pilihan
(QS.Al-Falaq;113:1-5).

Kelas IV Semester II
NO SK KD
Mengklasifikasikan 2.1. Membunyikan dan menulis bacaan ra
mencontohklan secara tafkhim dan tarqiq.
sifatulhuruf dan 2.2. Membunyikan dan menulis lafaljalalah
84

praktik membaca secara tafkhim dan tarqiq.


ayat-ayat al Qurán. 2.3. Membunyikan dan menulis bacaan
aliflam ketika bertemu huruf syamsiyah
dan qomariyah.
2.4. Membunyikan dan menulis macam-
macamidgham (mutamatsilain,
mutaqaribain dan mutajanisain).
2.5. Membaca dan menulis surat pendek
pilihan (QS. Quraiys;106:1-4)
2.6. Mengartikan, menghafal dan
memahami isi surat pendek pilihan
(QS. Quraiys;106: 1-4).
2.7. Membaca dan menulis surat pendek
pilihan (QS. al-Humazah;104: 1-9)
2.8.Mengartikan, menghafal dan memahami
isi surat pendek pilihan (QS. al-
Humazah;104: 1-9).
Kelas V Semester I
NO SK KD
1 Mengklasifikasikan 1.1 Membunyikan dan menulis madthabi’i
membunyikan 1.2 Membunyikan dan menulis madfar’i
ahkamulmad dan panjangnya satu alif
qashar serta praktik 1.3 Membunyikan dan menulis madfar’i
membaca ayat- panjangnya satu sampai tiga alif (mad
ayat al Qurán. wajib mutthasil, jaiz munfashil, shilah
thawiiylah dan áridh lis sukun)
1.4 Membunyikan dan menulis madfar’i
panjangnya tiga alif (mad lazim
mutsaqqal kalimi, mad lazim mukafaf
kalimi, mutsaqqal harfi, mukafaf harfi
dan farqi).
1.5 Membaca dan menulis surat pendek
pilihan (QS. at-Takatsur/102: 1-8).
1.6 Mengartikan, menghafal dan
memahami isi surat pendek pilihan
(QS. at-Takatsur/102: 1-8)
1.7 Membaca dan menulis surat pendek
pilihan (QS. al-Qori’ah/101: 1-11)
1.8 Mengartikan, menghafal dan
memahami isi surat pendek pilihan
(QS. al-Qori’ah/ 101: 1-11)
85

4. Uraian Tentang Jenis Dan Strategi Pelaksanaan Program Muatan Lokal

Jenis dan strategi pelaksanaan muatan local di SDN 30 Air Dingin adalah
sebagai berikut:
N Mata Jam / Strategi
Kelas
o Pelajaran Minggu Pelaksanaan
1 BAM IV-VI 2 Jam Guru Bidang
. (2x35mnt) Study BAM
2 BTA I-VI 1 Jam Guru PAI
. (1x35mnt)

Permen Nomor 22 dan 23 tahun 2016


Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar untuk kelas I dan VI
Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
- Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,pemupukan,dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT;
- Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh),
menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah

Kelas I, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Al Qur’an
1. Mengenal kalimat dalam 1.1 Membaca kalimat dalam Al Qur’an
Al Qur’an 1.2 Menulis kalimat dalam Al Qur’an
Aqidah
2. Mengenal sifat wajib Allah 2.1 Menyebutkan lima sifat wajib Allah
2.2 Mengartikan lima sifat wajib Allah
Akhlak
86

3. Membiasakan perilaku 3.1 Menampilkan perilaku percaya diri


terpuji 3.2 Menampilkan perilaku tekun
3.3 Menampilkan perilaku hemat
Fiqih
4. Melaksanakan shalat Menghafal bacaan shalat
dengan tertib Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan
shalat

Kelas III, Semester 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Al Qur’an
5. Mengenal ayat-ayat Al 5.1 Membaca huruf Al Qur’an
Qur’an 5.2 Menulis huruf Al Qur’an
Aqidah
6. Mengenal sifat mustahil 6.1 Menyebutkan sifat mustahil Allah SWT
Allah 6.2 Mengartikan sifat mustahil Allah SWT
Akhlak
7. Membiasakan perilaku 7.1 Menampilkan perilaku setia kawan
terpuji 7.2 Menampilkan perilaku kerja keras
7.3 Menampilkan perilaku penyayang
terhadap hewan
7.4 Menampilkan perilaku penyayang
terhadap lingkungan
Fiqih
8. Melakukan shalat fardhu 8.1 Menyebutkan shalat fardhu
8.2 Mempraktikkanshalat fardhu

Kelas IV, Semester 1


Standar Kompetensi Dasar
Kompetensi
Al Qur’an
1. Mengartikan Al 1.1 Membaca QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq ayat 1-
Qur’an Surat pendek 5
pilihan 1.2 Mengartikan QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq ayat
1-5
Aqidah
2. Meyakini adanya 2.1 Menyebutkan nama-nama Hari Akhir
Hari Akhir 2.2 Menjelaskan tanda-tanda Hari Akhir
Tarikh
2. Menceritakan 3.1 Menceritakan perilaku Abu Lahab dan Abu
kisah Abu Lahab, Jahal
Abu Jahal, dan 3.2 Menceritakan perilaku Musailamah Al Kadzab
Musailamah Al
Kadzab
87

Akhlak
4. Menghindari 4.1 Menghindari perilaku dengki seperti Abu Lahab
perilaku tercela dan Abu Jahal
4.2 Menghindari perilaku bohong seperti
Musailamah Al Kadzab
Fiqih
5. Mengenal ibadah 5.1 Melaksanakan tarawih di bulan Ramadhan
pada bulan Ramadhan 5.2 Melaksanakan tadarrus Al-Qur’an

Kelas VI, Semester


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Al Qur’an
6. MengartikanAl Quran 6.1 Membaca QS Al-Maidah ayat 3 dan Al-
Ayat-ayat pilihan Hujurat ayat 13
6.2 Mengartikan QS Al-Maidah ayat 3 dan
Al-Hujurat ayat 13
Aqidah
7. Meyakini adanya Qadha 7.1 Menunjukkan contoh-contoh Qadha dan
dan Qadar Qadar
7.2 Menunjukkan keyakinan terhadap Qadha
dan Qadar
Tarikh
8. Menceritakan kisah 8.1 Menceritakan perjuangan kaum
kaum Muhajirin dan kaum Muhajirin
Anshar 8.2 Menceritakan perjuangan kaum Anshar

Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9.1 Meneladani perilaku kegigihan perjuangan
terpuji kaumMuhajirin dalam kehidupan sehari-
hari di lingkungan peserta didik
9.2 Meneladani perilaku tolong-menolong kaum
Anshar dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan peserta didik
Fiqih
10. Mengetahui kewajiban 10.1 Menyebutkan macam-macam zakat
zakat 10.2 Menyebutkan ketentuan zakat fitrah

Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
88

kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan


penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam (PAI)
untuk madrasah dikembangkan lebih lanjut oleh Departemen Agama.

b. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan :
 Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menghadapi isu
kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti
korupsi
 Berkembang secara posotif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter – karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa – bangsa lainnya
 Berinteraksi dengan bangsa – bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran PerMen Diknas Nomor 22
Tahun 2006
C. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
a. Kekhasan Sekolah Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan
Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.
1. Penerapan Pendidikan Kecakapan Hidup.
Kecakapan hidup (life skills) adalah kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk bersiap diri menghadapi problema hidup dan
kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan. Kemudian secara
proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga
mampu mengatasinya.Tujuam umum pendidikan kecakapan hidup
adalah untuk menfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu
89

mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya


dimasa mendatang secara menyeluruh.Tujuan khusus :
Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan
untuk memecah berbagai masalah misalnya narkoba dan sosial.
Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir
peserta didik.
Kecakapan hidup yang dikembangkan di SDN 30 Air Dingin adalah:
a. Kecakapan personal yaitu beriman kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berfikir, memahami diri, percaya diri, bertanggung jawab.
b. Kecakapan sosial, yaitu kecakapan berkomunikasi, berinteraksi
dalam budaya lokal dan global, bersikap sportif, disiplin dan
sikap hidup sehat.
c. Kecakapan akademik yaitu menguasai pengetahuan, bersikap
ilmiah, belajar sepanjang hayat, berpkir strategis, berkomunikasi
secara ilmiah, membudayakan perilaku ilmiah, memiliki
kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi, menggunakan
teknologi dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan.
d. Kecakapan vokasional yaitu keterampilan yang berkaitan dengan
kejuruan (misalnya mengayam, bertSari, beternak dan otomotif),
keterampilan bekerja, keterampilamn kewiraan, keterampilan
menguasai.
e. Implementasi pendidikan kecakapan hidup di SDN 30 Air Dingin
terintegrasi ke dalam mata pelajaran dan muatan lokal.

2. Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal


1. Muatan Keunggulan Lokal
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal adalah program pembelajaran yang
diselenggarakan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya dan potensi
daerah yang bermanfaat bagi siswa dalam proses pengembangan
kompetensinya dengan memprtimbangkan:
90

1. Potensi daerah
Yaitu suatu aset yang dimiliki oleh satu daerah tertentu yang dapat
memberikan nilai benefit (kemanfaatan) dan nilai effektif (kemudahan) bagi
daerah itu sendiri.

2. Keunggulan lokal
Keunggulan lokal adalah segala sesuatu yang merupakan ciri khas kedaerahan
yang mencakup aspek aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain.

3. Ciri Khas Daerah


Ciri khas kedaerahan adalah suatu bentuk kegiatan atau produk yang hanya
terdapat pada satu daerah/lokal dan tidak terdapat pada daerah lainnya

4. Kebutuhan Daerah
Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di
satu daerah untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf hidup masyarakat
daerah tersebut.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka mulai pada tahun pelajaran 2017-


2018 SDN 30 Air Dingin melaksanakan pendidikan keunggulan lokal
“Pemanfaatan barang bekas menjadi barang jadi yang bernilai jual”
yang pelaksanaannya terintegrasi pada mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya serta IPA dan Pendidikan keunggulan lokal ini dilaksanakan
mulai dari kelas I dan IV

3. Pendidikan Keunggulan Global

Pendidikan berbasis keunggulan global adalah pendidikan yang memanfaatkan


keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi dan lain-lain,
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar
91

mampu bersaing ditingkat lokal, nasional dan internasional.


Keunggulan global yang akan dikembangkan di SDN 30 Air Dingin adalah
Pemanfaatan kompos dari bahan organik menjadi pupuk bagi semua

4. Upaya Sekolah dalam Menuju Pendidikan Berwawasan Global

Upaya yang bisa dilakukan sekolah untuk menuju pendidikan berwawasan


global:

1. Mencari reverensi tentang pemanfaatan barang bekas menjadi barang jadi


dari buku, majalah dan internet
2. Mendatangkan nara sumber dari masyarakat terdekat
3. Mengajukan proposal pada dinas lingkungan hidup untuk bantuan pelatihan
4. Menyusun program yang terintegrasi dengan mata pelajaran IPA dan SBDP
5. Melakukan/mengadakan pameran sederhana
6. Publikasi hasil melalui media sosial

 15 MENIT SEBELUM BELAJAR DIMULAI PELAKSANAAN


GERAKAN LITERASI SEKOLAH ( GLS)
 GERAKAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI ( GPBP)

D. Bimbingan Konseling (BK)


1. Jenis dan Strategi Pelaksanaan Program Layanan Konseling dan atau
Layanan Akademik/Belajar, Sosial dan Pengembangan Karier Peserta
Didik
Jenis Program Layanan Konseling
Pengembangandirimeliputikegiatanterprogramdan tidak
terprogram.Kegiatan terprogramdirencanakansecarakhususdan
diikutiolehpesertadidiksesuaidengan kebutuhan dankondisi pribadinya.
Kegiatan tidakterprogram dilaksanakan secara lansung olehpendidik
dantenaga kependidikan disekolah/madrasah yang diikuti
olehsemuapesertadidik. Kegiatanterprogramterdiriatasduakomponen
Pelayanankonseling,meliputipengembangan:
92

a. kehidupanpribadi
b.kemampuansosial
c. kemampuanbelajar
d. wawasandanperencanaankarir

E. Ekstrakurikuler ( wajib dan pilihan )


2. Jenis dan Strategi Pelaksanaan Program Pengembangan Bakat, Minat
dan Prestasi Peserta Didik.
2.1. Jenis Program Pengembangan Bakat, Minat dan Prestasi Peserta Didik
Program pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik di SDN 30 Air
Dingin seperti:
 Kesenian Tradisional, Marching Band
 Olahraga (Pencak silat, Catur dan Bulu Tangkis)
 Keagamaan
2.2 Estrakurikuler (Wajib Dan Pilihan)
1. Fungsi dan Tujuan Ekstrakurikuler
a. Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler di SDN 30 Air Dingin memiliki fungsi
pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir.
1) Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik
melalui perluasan minat,pengembangan potensi, dan pemberian
kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan
kepemimpinan.
2) Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab
sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas
pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi
nilai moral dan nilai sosial.
93

3) Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan


dalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan
sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer
sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.
4) Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik
melalui pengembangan kapasitas.
b. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan
pendidikan adalah:
1) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik.
2) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan
minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju
pembinaan manusia seutuhnya.
c. Prinsip Pelaksanaan
Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan
dengan prinsip sebagai berikut.
1) Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta
didik masing-masing.
2) Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikulerdi
kembangkan sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik
secara sukarela.
3) Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan
pilihan masing-masing.
4) Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta
didik.
94

5) Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler


dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun
semangat peserta didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik
dan giat.
6) Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan
kepentingan masyarakat.
h) Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler :

d. Kegiatan ekstra kurikuler di SDN 30 Air Dingin, meliputi:


1) Drumband
Kegiatan ekstra kurikuler drumband dilaksanakan setiap hari
Minggu, diikuti Siswa kelas 3 sampai kelas 6 yang memiliki bakat
dan minat di bidang seni musik.Kegiatan ini dibimbing langsung
oleh tenaga pengajar SDN 30 Air Dingin yang mempunyai potensi
di bidang drumband dan dilaksanakan di halaman sekolah.
2) Pramuka
Kegiatan ekstra kurikuler pramuka dilaksanakan setiap hari Sabtu
dan Minggu. Untuk hari Sabtu diikuti oleh seluruh siswa kelas 1
sampai kelas 5 selama 2 jam pelajaran di Lingkungan SDN 30 Air
Dingin, sedangkan hari Minggu, diikuti oleh para siswa yang
dinilai memiliki kemampuan lebih dibidang kepramukaan.
Kegiatan ini dibimbing oleh tenaga pengajar SDN 30 Air Dingin.
3) Seni baca Al Quran
Kegiatan ekstra kurikuler seni baca Al Quran dilaksanakan pada
hari Minggu bertempat di ruang kelas SDN 30 Air Dingin
Didiikuti oleh siswa kelas 4,5, dan 6 yang memiliki minat untuk
terampil dalam bidang seni baca Al Quran. Kegiatan ini dibimbing
langsung oleh guru BTA.
4) Qasidah
Kegiatan ekstra kurikuler qasidah dilaksanakan setiap hari
Minggu, diikuti Siswa kelas 4 sampai kelas 6 yang memiliki bakat
95

dan minat di bidang seni qasidah.Kegiatan ini dibimbing langsung


oleh tenaga pengajar SDN 30 Air Dingin yang mempunyai potensi
di bidang Qasidah dan dilaksanakan di Mushloa SDN 30 Air
Dingin.
5) Karate
Kegiatan ekstra kurikuler karate dilaksanakan setiap hari Minggu
sore, diikuti siswa kelas 1 sampai kelas 6 yang memiliki bakat dan
minat di bidang karate Kegiatan ini dibimbing langsung oleh
tenaga pengajar SDN 30 Air Dingin yang mempunyai potensi di
bidang karate dan dilaksanakan di haalaman SDN 30 Air Dingin.
6) Paskibra
Kegiatan ekstra kurikuler paskibra dilaksanakan setiap hari
Minggu pagi, diikuti siswa kelas 4 sampai kelas 6 yang memiliki
bakat dan minat di bidang paskibra. Kegiatan ini dibimbing
langsung oleh tenaga pengajar SDN 09 Air Pacah yang
mempunyai potensi di bidang paskibra dan dilaksanakan di
halaman Negeri 09 Air Pacah.
7) Bola kaki
Kegiatan ekstra kurikuler bola kaki dilaksanakan dua kali dalam
seminggu pada hari Senin dan Sabtu diluar jam pelajaran, diikuti
siswa kelas 3 sampai kelas 6 yang memiliki bakat dan minat di
bidang bola kaki. Kegiatan ini dibimbing langsung oleh tenaga
pengajar SDN 30 Air Dingin.
8) Tari
Kegiatan ekstra kurikuler seni tari dilaksanakan setiap hari
Minggu diikuti siswa kelas 1 sampai kelas 6 yang memiliki bakat
dan minat di bidang tari. Kegiatan ini dibimbing langsung oleh
tenaga pengajar SDN 30 Air Dingin yang mempunyai potensi di
bidang seni tari dan dilaksanakan di ruangan SDN 30 Air Dingin
yang telah dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai.
96

9) Muhadharah/zikir bersama
Kegiatan ko/kurikuler muhadharah/zikir bersama dilaksanakan
setiap hari Jumat masuk pagi diikuti oleh seluruh siswa kelas 1
sampai kelas 6. Kegiatan ini dibimbing langsung oleh guru kelas
dan guru bidang studi agama Islam dan dilaksanakan di halaman
SDN 30 Air Dingin di halaman SDN 30 Air Dingin
10) Shalat jenazah
Kegiatan ko kurikuler shalat jenazah dilaksanakan setiap hari
Jumat masuk siang diikuti oleh seluruh siswa kelas 6. Kegiatan ini
dibimbing langsung oleh guru kelas dan guru bidang studi agama
Islam dan dilaksanakan di Mushalla SDN 30 Air Dingin.
11) Shalat berjamaah
Kegiatan ko kurikuler shalat berjemaah dilaksanakan setiap hari
ketika masuk siang diikuti oleh seluruh siswa kelas 3 sampai
kelas 6.Kegiatan ini dibimbing langsung oleh guru kelas dan
guru bidang studi agama Islam dilaksanakan di Mushalla SDN
30 Air Dingin.
e. Teknis Pelaksanaan Ekstrakurikuler
1) Peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib
(kecuali bagi yang terkendala),
2) Peserta didik dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler
pilihan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu
mata pelajaran.
3) Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler dirancang pada awal
tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah
4) Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa
sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau
dapat menyebabkan gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti
kegiatan kurikuler.
5) Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler
yang terencana setiap hari.
97

6) Kegiatan ekstrakurikuler dapatdilakukan setiap hari atau waktu


tertentu .
7) Kegiatan ekstrakurikuler seperti klub olahraga, atau seni mungkin
saja dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran usai.
8) Khusus untuk Kepramukaan, kegiatan yang dilakukan di luar
sekolah seperti Jambore Pramuka, ditentukan oleh
pengelola/pembina dan diatur agar tidak bersamaan dengan waktu
belajar kurikuler rutin.

Tabel 2.14 Jadwal kegiatan ekstrakurikuler SDN 30 Air Dingin

No Kegiatan Sifat Waktu Peserta


Hari Jam
1 Pramuka Siaga wajib Sabtu 13.00- Siswa umur 7-10 th
15.00
2 Pramuka wajib Sabtu 13.00- Siswa uumur 11-15 th
Penggalang 15.00
3 Dram Band pilihan III-IV- V
4 Menari
5 Menyanyi
6 Sepak Bola
7
f. Tata Cara Penilaian Kegiatan Ekstrakurikuler
1) Penilaian perlu diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam
kegiatan ekstrakurikuler. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan
oleh proses dan keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dipilihnya.
2) Penilaian dilakukan secara kualitatif.
3) Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai memuaskan
pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
4) Nilai yang diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib
Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
5) Persyaratan demikian tidak dikenakan bagi peserta didik yang
mengikuti program ekstrakurikuler pilihan. Meskipun demikian,
penilaian tetap diberikan dan dinyatakan dalam buku rapor.
98

6) Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta didik


dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti.
7) Hanya nilai memuaskan atau di atasnya yang dicantumkan dalam
buku rapor.
8) Satuan pendidikan dapat dan perlu memberikan penghargaan
kepada peserta didik yang memiliki prestasi sangat memuaskan
atau cemerlang dalam satu kegiatan ekstrakurikuler wajib atau
pilihan.
9) Penghargaan tersebut diberikan untuk pelaksanaan kegiatan dalam
satu kurun waktu akademik tertentu; misalnya pada setiap akhir
semester, akhir tahun, atau pada waktu peserta didik telah
menyelesaikan seluruh program pembelajarannya.
10) Penghargaan tersebut memiliki arti sebagai suatu sikap
menghargai prestasi seseorang.
11) Pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan, pelaksanaan,
dan penilaian kegiatan ekstrakurikuler antara lain :
a) Satuan Pendidikan
Kepala sekolah, dewan guru, guru pembina ekstrakurikuler,
dan tenaga kependidikan bersama-sama mengembangkan
ragam kegiatan ekstrakurikuler; sesuai dengan penugasannya
melaksanakan supervisi dan pembinaan dalam pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler, serta melaksanakan evaluasi terhadap
program ekstrakurikuler.
b) Komite Sekolah/Madrasah
Sebagai mitra sekolah yang mewakili orang tua peserta didik
memberikan usulan dalam pengembangan ragam kegiatan
ekstrakurikuler dan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler.
c) Orang tua
Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap
suksesnya kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan
99

karena pendidikan holistik bergantung pada pendekatan


kooperatif antara satuan pendidikan/sekolah dan orang tua
F. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
1. Penjelasan Kompetensi TIK yang dibimbingkan bagi peserta didik
2. Penjelasan Mekanisme pembimbingan TIK disatuan pendidikan
G. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1. Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
SD NEGERI 09 AIR PACAH
SEMESTER I DAN II TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018
KKM
No KOMPONEN
I, II IV,V
A Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama B- B-
2. Pendidikan Kewarganegaraan B- B-
3. Bahasa Indonesia B- B-
4. Matematika B- B-
5. Ilmu Pengetahuan Alam B- B-
6. Ilmu Penetahuan Sosial B- B-
7. Seni Budaya dan Keterampilan B- B-
8. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan B- B-
B Muatan Lokal
1. Budaya Alam Minagkabau - -
2. Baca Tulis Al Quran - -

.2. Mekanisme dan Prosedur Penentuan KKM Kurikulum 2013


Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang menjadi target pencapaian
kompetensi di SDN 30 Air Dingin untuk Kurikulum 2013
KKM Semester I
Ketuntasan Belajar & Prediket
12 Komponen
I IV
A. NA KVS PDK PDK NA KVS
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 78 3,12 B+ B+ 77 3,08
Pendidikan Pancasila dan 76 3,04 B+ B+ 76 3,04
Kewarganegaran
Bahasa Indonesia 75 3,00 B+ B+ 75 3,00
Matematika 75 3,00 B+ B+ 75 3,00
100

Ilmu Pengetahuan Alam - 76 3,04


Ilmu Pengetahuan Sosial - 76 3,04
B.
Seni Budaya dan Prakarya 80 3,20 B+ B+ 80 3,20
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 80 3,20 B+ B+ 80 3,20
Kesehatan
C.
Budaya Alam Minangkabau 80
KKM Semester II

Ketuntasan Belajar & Prediket


Komponen
I IV
A. NA KVS PDK NA KVS
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 78 3,12 B+ 77 3,08
Pendidikan Pancasila dan 76 3,04 B+ 76 3,04
Kewarganegaran
Bahasa Indonesia 75 3,00 B+ 75 3,00
Matematika 75 3,00 B+ 75 3,00
Ilmu Pengetahuan Alam - 76 3,04
Ilmu Pengetahuan Sosial - 76 3,04
B.
Seni Budaya dan Prakarya 80 3,20 B+ 80 3,20
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 80 3,20 B+ 80 3,20
Kesehatan
C.
Budaya Alam Minangkabau 80
KKM Sekolah
KKM
Komponen
Sekolah
A. NA KVS PDK
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 77 3,08 B
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran 76 3,04 B
Bahasa Indonesia 75 3,00 B
Matematika 75 3,00 B
Ilmu Pengetahuan Alam 75 3,00 B
Ilmu Pengetahuan Sosial 76 3,04 B
B. B
Seni Budaya dan Prakarya 80 3,20 B
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 80 3,20 B
C. B
Budaya Alam Minangkabau 80
101

Tabel Konversi Nilai


Konversi Nilai Akhir Predikat
Skala 0 - 100 Skala 1 – 4 (pengetahuan Sikap
dan
keterampilan
86 – 100 4.00 A SB
81 – 85 3.66 A-
76 – 80 3.33 B+
71 – 75 3.00 B B
66 – 70 2.66 B-
61 – 65 2.33 C+
56 – 60 2.00 C C
51 – 55 1.66 C-
46 – 50 1.33 D+ K
0 – 45 1.00 D

1. Mekanisme dan Prosedur Penentuan KKM


Penentuan KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah
antara guru, kepala sekolah, dan stake holderlainnya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan KKM adalah:


Hitung jumlah KD setiap mata pelajaran setiap kelas.
Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen.
1) Intake siswa (kemampuan rata-rata siswa), semakin tinggi kemampuan awal
siswa, maka nilainya semakin tinggi.
2) Kompleksitas, semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah
tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi. Tingkat kesulitan
materi dipandang dari sudut penguasaan guru terhadap materi. Semakin baik
penguasaan guru terhadap materi semakin kecil tingkat kompleksitasnya.
3) Kemampuan daya dukung, Semakin tinggi sumber daya pendukung maka
nilai semakin tinggi.
a) Jumlah nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menetukan
KKM setiap KD.
b) Jumlah seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk
menetukan KKM mata pelajaran.
102

c) KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada
kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi (inteks) siswa.

2. Upaya Sekolah Dalam Peningkatan KKM


Pencapaian KKM perlu dianalisis untuk dapat ditindalanjuti sesuai dengan
hasil yang diperoleh. Tindak lanjut dilakukan untuk melakukan perbaikan
dan penyempurnaan dalam melaksanakan pembelajaran maupun penilaian.
Hasil analisis dijadikan sebagai bahan pertimbangan penetapan KKM pada
semester berikutnya. Analisis pencapaian KKM bertujuan untuk mengetahui
tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan.

Sejak SDN 30 Air Dingin menggunakan kurikulum 2013, maka penentuan


KKM juga sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurangnya keberanian guru dalam menetapkan KKM dengan nilai ketuntasan
75 % keatas merupakan bukti bahwa dari segi profesionalitas guru masih
perlu ditingkatkan. Guru sebagai pendidik perlu belajar bagaimana cara
membelajarkan siswa. Guru berupaya melaksanakan pembelajaran tuntas
dalam usaha mencapai KKM yang sudah ditetapkan, dengan upaya sebagai
berikut :
 Mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran.
 Menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan.
 Melakukan pengelolaan kelas dengan baik.
 Melaksanakan kegiatan pembelajaran aktif dan kreatif.
 Melakukan perbaikan dan pengayaan.
 Meningkatkan kemampuan profesional guru dalam merancang kegiatan
pembelajaran yang PAIKEM.
 Meningkatkan kemampuan profesioanal guru dalam melaksanakan tugas
masing-masing.
 Memecahkan masalah pembelajaran dalam KKG sekolah
 Memecahkan masalah pembelajaran dalam KKG Gugus apabila di KKG
sekolah tidak bisa dituntaskan
103

H. Penilaian
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Hasil Belajar untuk Kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud
No 23 Tahun 2016
a) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau
lembaga
mandiri.
b) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik,penilaian
diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujian sekolah, dan ujian nasional.
1) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
2) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
ulangan.
3) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau
tema.
4) Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
5) Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan
6) Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai
dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
d) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
a. menyusun kisi-kisi ujian;
b. mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
c. melaksanakan ujian;
d. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta
didik;
e. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
104

e) Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam


Prosedur Operasi Standar (POS).
f) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum
diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai
KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
g) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam
bentuk deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
h)Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan,
kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan
dan kompetensi keterampilan menggunakan skala 1–4 (kelipatan 0.33),
sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik
(B), Cukup (C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat
A - D seperti pada Tabel di atas.
Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar
Pelaporan untuk Kurikulum 2013
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan,
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah
menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian
sesuai dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta
pedoman penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan
penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran
dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi
pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan
peserta didik.
105

c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan


mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran
yang diintegrasikan dalam tema tersebut
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik
disertai balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik
(penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan
untuk perbaikan pembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil
penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk
penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan
sikap sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/ madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas,guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang
ditentukan.
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan
dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
I. Program Remedial dan Pengayaan
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 tahun 2013, tugas pokok guru setelah
menilai adalah melaksanakan remedial dan pengayaan sebagai Implikasi
ketuntasan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 diberikan remedial individual sesuai
dengan kebutuhan siswa yang memperoleh nilai kurang dari 2.66
2) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 diberikan kesempatan untuk melanjutkan
pelajarannya ke KD berikutnya kepada siswa yang memperoleh nilai 2.66
atau lebih dari 2.66.
106

3) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 diadakan remedial klasikal sesuai dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% siswa memperoleh nilai kurang dari
2.66.
4) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2 siswa yang secara umum profil sikapnya
belum berkategori baik, maka dilakukan pembinaan secara holistik (guru
kelas, mata pelajaran, dan orang tua)
No Kompetensi Capaian Tindakan Ket
dasar dari Individual Rata-
Rata
Kelas
1 KI. 3 dan KI.4 < 2.66 Remedial secara
individual
< 2.66 Remedial secara
(75% klasikal
siswa)
≥ 2.66 ≥ 2.66 Melanjutkan ke KD
berikutnya
2 KI. 1 dan KI.2 < Baik Pembinaan

Uji Kompetensi
Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian
tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II
(tingkat 1), kelas IV (tingkat 2)

J . Kenaikan kelas dan kelulusan


a. Kelulusan (Ujian Sekolah)
1. Kriteria Kelulusan berdasarkan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72
Ayat (1), Permendiknas dan POS UN yang berlaku.
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah :
107

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
d. Lulus ujian nasional.
2. Uraian tentang pelaksanaan ujian Nasional an ujian akhir sekolah
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan No. 0152/SK-
POS/BSNP/I/2011 tanggal 3 Januari 2011 tentang prosedur Operasi
Standar Ujian Nasional Sekolah Dasar, peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan Akhlak mulia,
kelompok Kewarganegaraan, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani,olahraga dan kesehatan.
c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi.
d. Lulus Ujian Nasional
e. Kriteria kelulusan ujian sekolah untuk ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan perolehan nilai sekolah untuk mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi.
f. Nilai sekolah adalah gabungan 0,30 nilai sekolah dan 0,70 nilai rata-
rata rapor semester VII sampai semester XI untuk SD.
g. Lulus UN nilai akhir = 0,30 UN + 0,70 Nilai Sekolah rata-rata nilai
akhir minimal di atas 6,5 dan tidak ada nilai di bawah 6,5.
h. Kelulusan dari satuan pendidikan dirapatkan dewan guru dengan
memperhatikan nilai akhlak mulia.
108

g. Kriteria Kelulusan
Hasil ujian dituangkan kedalam blangko daftar nilai ujian hasil ujian
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan
kelulusan dengan kriteria sebagai berikut:
1) Memiliki rapor lengkap dari kelas I s/d kelas VI.
2) Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai untuk seluruh
mata pelajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata
pelajaran 76,00.
h. Penentuan Kelulusan
1) Penentuan peserta didik yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam
suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor,
nilai ujian sekolah, sikap/prilaku/ budi pekerti peserta didik yang
bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan.
2) Peserta didik yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan rapor sampai
dengan semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.
3) Peserta didik yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan
mengulang di kelas terakhir.
3. Target Kelulusan yang akan dicapai oleh Sekolah
Pada tahun pelajaran 2016/2017 SDN 30 Air Dingin
Kecamatan Koto Tangah Padang menetapkan target kelulusan adalah
100%. Untuk pencapaian target kelulusan 100% seperti yang
diharapkan di atas maka seluruh stake holder yang ada di sekolah
harus bekerja keras.
4. Uraian tentang Program- program Sekolah dalam Meningkatan
Kualitas Lulusan
1. Belajar tambahan bagi peserta didik kelas VI.
2. Mengadakan program perbaikan bagi peserta didik yang belum
tuntas dalam pembelajaran.
3. Mengadakan pengayaan bagi peserta didik yang sudah lebih dahulu
tuntas.
4. Menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua siswa.
5. Membedah dan mengolah SKL yang telah ditetapkan POS UN.
109

IV. PENGATURAN BEBAN MENGAJAR

A. Sistem Paket
1. Deskripsi sistem yang digunakan
Pengaturan Beban Belajar
1. Pengaturan alokasi waktu Pembelajaran per jam tatap muka
Beban belajar yang digunakan pada SDN 30 Air Dingin adalah system
paket. Jam pembelajaran untuk untuk setiap mata pelajaran pada system paket
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Untuk pembelajaran
tematik kelas III pengalokasian waktu diatur dengan pembobotan, 50 % untuk
membaca, menulis permulaan, dan berhitung, 15 % Pendidikan Agama dan 35 %
untuk mata pelajaran lainnya. Sekolah dimungkinkan menambah maksimum 4 (
empat ) jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
2. Tata cara pelaksanaan sistem
Pengaturan beban belajar SDN 30 Air Dingin ditetapkan sebagai berikut :
a. Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.

b. Kelas IVadalah 36 jam pembelajaran.


c. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
B. Beban Belajar TM, PT, KMTT
1. Uraian tentang pengaturan alokasi waktu pembelajaran per jam tatap muka,
jumlah jam pelajaran perminggu, jumlah minggu efektif pertahun pelajaran
per tahun dan pengaturan sistem Paket atau SKS
Pemanfaatan 40% dari Jumlah Waktu Kegiatan Tatap Muka pada
mata pelajaran tertentu untuk PT dan KMTT
9 Budaya Alam 2x 35 menit 28 menit
Minangkabau ( 70 menit )

Dengan mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam


mencapai kompetensi maka beban belajar penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur pada SDN 30 Air Dingin menggunakan
Sistem Paket yaitu 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan dengan rincian pada pada tabel berikut :
Tabel Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri 40% pada SDN 30 Air
Dingin dengan rincian pada pada tabel berikut :
110

2. Uraian tentang pengaturan beban belajar tatap muka (TM) penugasan


terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KM)
Tabel 3.2 Daftar Beban Belajar Jumlah Jam Tatap Muka
No Mata Pelajaran Jumlah jam Jumlah jam Ketr
tatap muka / PT/KM / per
minggu minggu ( 40 % )
1 Pendidikan Agama dan 4 x35 menit 56 menit
Budi Pekerti ( 140 menit )
2 Pendidikan Pancasila 5x 35 menit 70 menit
dan Kewarganegaran ( 175 menit )
3 Bahasa Indonesia 8x 35 menit 112 menit
(280 menit )
4 Matematika 5x 35 menit 70 menit
( 175 menit )
5 Ilmu Pengetahuan Alam 3x 35 menit 42 menit
( 105 menit )
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 3x 35 menit 42 menit
( 105 menit )
7 Seni Budaya dan 4x 35 menit 56 menit
Prakarya ( 140 jam )
8 Pendidikan Jasmani, 4x 35 menit 56 menit
Olahraga, dan Kesehatan ( 140 jam )

C. Beban Belajar Tambahan


1. Rasional pemanfaatan penambahan jam pelajaran/minggu
berdasarkan hasil analisis standar isi dan kebutuhan sekolah,
serta aturan yang berlaku
Pelaksanaan program Percepatan bagi siswa yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa.
Hal ini dilakukan dengan Penambahan jam pelajaran di SDN 30 Air
Dingin sebagai berikut :
Penambahan jam kelas IV sebanyak 6 jam perminggu sehingga
jam belajar kelas IV menjadi 38 jam perminggu ( 36 jam + 2 jam ).
Penambahan ini untuk mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau.
111

2. Tabel Penambahan Jam

Kelas Alokasi waktu/ Jumlah jam Jumlah Jumlah jam


jam tatap muka pembelajaran/ minggu pembelajaran
minggu efektif/ tahun / tahun

I 35 menit 30 jam 38 minggu 1.140 jam


II 35 menit 32 jam 38 minggu 1.216 jam
III 35 menit 34 jam 38 minggu 1.292 jam

IV 35 menit 36 jam 38 minggu 1.368 jam


V 35 menit 36 jam 38 minggu 1.368 jam

VI 35 menit 36 jam 38 minggu 1.368 jam

Tabel 3.1 Daftar Beban belajar kegiatan tatap muka


112

V. KELENDER PENDIDIKAN

Kurikulum pada setiap jenjang pendidikan diselenggarakan dengan


mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. kalender pendidikan
adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama 1
tahun pelajaran yang mencakup tahun pembelajaran, minggu efektif, waktu
pembelajaran,dan hari libur. Permulaan waktu pelajaran disetiap satuan
pendidikan dimulai pada setiap awal tahun pelajaran.
1. Pengaturan tentang permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan waktu tahun pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada
setiap awal tahun pelajaran.Untuk Tahun Pelajaran 2017-2018 dimulai pada
hari Senin tanggal 18 Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 17 Juni tahun 2018.
2. Pengaturan waktu belajar Efektif (Minggu efektif, waktu pembelajaran
efektif, dan jadwal penilaian oleh pendidik, satuan pendidik dan
Pemerintah)
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di
luar waktu libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Jumlah minggu efektif pada semester I tahun Pelajaran 2017-2018 adalah 20
minggu yang dimulai pada hari Senin tanggal 18 Juli 2017 dan berakhir pada
hari Jumat tanggal 24 Desember 2016. Untuk Semester II minggu efektif
adalah 18 minggu kegiatan pembelajaran dimulai pada hari Kamis tanggal 2
Januari 2017 dan berakhir pada hari sabtu tanggal 17 juni 2017. Jumlah hari
belajar efektif selama tahun pelajaran 2017-2018 adalah 215 hari, yang terdiri
atas semester I 115 hari dan semester II 100 hari termasuk ujian.
Tabel 4.1 Minggu Efektif Pada Semester I Tahun 2017-2018
Jumlah Jumlah
Jumlah
NO Bulan Minggu Minggu
Minggu
Efektif Tidak Efektif
1 Juli 5 Minggu 2 Minggu 3 Minggu
2 Agustus 5 Minggu 5 Minggu -
3 September 5 Minggu 3 Minggu 2 Minggu
4 Oktober 4 Minggu 4 Minggu Minggu
5 November 5 Minggu 5 Minggu -
113

6 Desember 5 Minggu 1 Minggu 4 Minggu


JUMLAH 29 Minggu 20 Minggu 9 Minggu

Tabel 4.2 Minggu Efektif Pada Semester II Tahun 2017-2018


Jumlah Jumlah
Jumlah
NO Bulan Minggu Minggu
Minggu
Efektif Tidak Efektif
1 Januari 5 Minggu 4 Minggu 1 Minggu
2 Februar 4 Minggu 4 Minggu 0 Minggu
i
3 Maret 5 Minggu 4 Minggu 1 Minggu
4 April 4 Minggu 4 Minggu 0 Minggu
5 Mei 5 Minggu 2 Minggu 3 Minggu
6 Juni 5 Minggu 0 Minggu 5 Minggu
JU 28 Minggu 18 Minggu 10 minggu
ML
AH

Tabel 4.3 Jeda Tengah Semester dan Antar Semester 2017-2018


No Kegiatan Alokasi waktu Keterangan
Digunakan untuk
1 Minggu efektif 28 minggu pembelajaran efektif pada
belajar setiap satuan pendidikan.
2 Jeda tengah Maksimum 2 1 minggu setiap semester.
semester minggu.

3 Jeda antar Maksimum 2 1 minggu setiap semester.


semester minggu. Digunakan untuk persiapan
kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun
pelajaran.
4 Libur akhir Maksimum 3 Daerah khusus yang
tahun minggu. memerlukan libur
pelajaran

5 Hari libur 2 – 4 minggu Memerlukan libur keagamaan


keagamaan lebih lama dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif dan
waktu pembelajaran efektif .
6 Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peratutan
umum/ minggu. Pemerintah
Nasional
114

7 Hari libur Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan


Khusus minggu. sesuai dengan ciri keputusan
masing masing.
8 Kegiatan Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan
khusus sekolah minggu. yang diprogramkan secara
/madrasah khusus oleh sekolah/madrasah
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
1. Rincian Waktu Pembelajaran Efektif
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah
jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan.
Menurut Kurikulum 2013 seperti dijelaskan dalam Permen Dikbud
No.67 2013 untuk kelas I dan IV adalah selama 35 menit.
Menurut Permendikbud nomor 67 tahun 2013, Beban belajar
merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
2. Beban belajar satu minggu Kelas IV dan VI adalah 36 jam
pembelajaran
3. Beban belajar di Kelas I dan IV menurut Permendibud nomor 67
tahun 2013 dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
4. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu
dan paling banyak 40 minggu.
115

Tabel 4.4 Rincian Hari belajar Efektif Semester I SD


Hari
N Jum
Bulan Kam Ket.
o Senin Selasa Rabu Jum’at Sabtu lah
is
1. Juli 1 1 1 2 2 2 9
2. Agustus 5 5 4 4 4 4 26
3. September 3 4 4 5 5 4 25
4. Oktober 5 4 4 4 4 5 26
5. November 4 5 5 4 4 4 26
6. Desember 0 0 0 1 1 1 3
Jumlah 18 19 18 20 20 20 115
 Hari efektif semester I 115 hari termasuk mid semester I dan semester I
Tabel 4.5 Rincian Hari belajar Efektif Semester II SDN 30 Air Dingin
N Hari
Bulan Jumlah Ket.
o Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu

1. Januari 4 5 4 4 4 3 24

2. Februari 4 4 4 4 4 4 24

3. Maret 4 4 4 5 5 4 26

4. April 3 4 4 4 3 5 23

5. Mei 0 0 0 0 1 2 3

6. Juni 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 15 17 16 17 17 18 100
116

 Hari efektif semester II 131 hari termasuk mid semester II dan semester II
Tabel 4.6 Rincian Waktu Pembelajaran Efektif SDN 30 Air Dingin
JUMLA
H HARI
EF
EK LI
BUL TI BU
AN F R TANGGAL KEGIATAN
01 – 09 Juli 2017 Libur akhir semester dan
PPDB
02, 9 ,16, 23 ,30 Juli 2017 Hari Minggu
1 – 09 Juli 2017 Libur sebelum dan
Juli 9 21 sesudah Idul Fitri 1438 H
10 - 13 Juli 2017 Hari pertama sekolah dan
pengenalan lingkungan
sekolah
24 Juli 2017 Awal sekolah
pembelajaran efektif
1 - 31 Agustus 2017 Hari Belajar Efektif.
Agus 26 4 6,13,20,27 Agustus 2017 Hari Minggu
17 Agustus 2017 Hari Kemerdekaan RI
1- 30 September 2017 Hari Belajar Efektif.
03,10,17,24Septr 2017 Hari Mingggu
Sep 25 5
1 september 2017 Hari Raya Idul Adha.
21 Septeber 2017 Hari Libur Nasional
2 / 7 Oktober 2017 Hari Belajar Efektif
09 – 14 Oktober 2017 Penilaian Tengah
Semester I
Okt 26 5
01,08,15,22,39 Oktober Hari Minggu
2017
15 - 31 Oktober 2017 Hari Belajar Efektif
5,12,19,26 November 2017 Hari Minggu
Nov 26 4
1 - 30 November 2017 Hari Belajar Efektif
02 Desember 2017 Hari Belajar Efektif.
03,10,17,25,31 Desember Hari Minggu
Des 3 28 2017
04 – 09 Desember 2017 Penilaian Akhir Semester
I
117

12 - 21 Desember 2017 Pengolahan


nilai/pengisian Rapor
semester 1
22 Desember 2017 Pembagian rapor
23 – 31 Desember 2017 Libur akhir semester 1
01 / 06 Januari 2018 Libur akhir semester 1
01, 07, 14, 21,28 Januari Hari Minggu
2018
Jan 24 7 02 Januari 2018 Hari pertama sekolah
Semester II
28 Januari 2018 Hari Libur Nasional
4 - 31 Januari 2018 Hari Belajar Efektif.
1 - 28 Februari 2018 Hari Belajar Efektif
Feb 24 4
4, 11, 18, 25 Februari 2018 Hari Minggu
1 - 31 Maret 2018 Hari Belajar Efektif
04, 11, 18, 25 Maret 2018 Hari Minggu
Mar 26 5 05 - 10 Maret 2018 Prediksi Ujian Mid
Semester II
30 Maret 2018 Hari Libur Nasional
1-28 April 2018 Hari Belajar Efektif
01, 08, 15, 22, 29 April Hari Minggu
Apr 23 7
2018
13, April 2017 Hari Libur Nasional
06, 13, 20, 27 Mei 2018 Hari Minggu
15 -16 Mei 2018 Libur awal Puasa
Mei 21 – 26 Mei 2016 Ujian Akhir Semester II
3 28
07,08,09,11,12 Mei 2018 Prediksi Ujian Sekolah
01, 10, 29 Mei 2018 Hari Libur nasional
1- 16 Juni 2018 Pembelajaran Bulan
Juni 0 30 Ramadhan
03, 10, 17, 254Juni 2018 Hari Minggu

C. Pengaturan waktu libur


1. Jadwal Waktu Libur
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud.Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar
118

semester, libur akhir tahun pembelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari Nasional, dan hari libur khusus.
Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarakan keputusan
Menteri Pendidkan nasional dan atau kepusan Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan Hari Raya keagamaan. Kepala Daerah tingkat kabupaten/Kota
dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
Sekolah/madrasah atau sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan
hari libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan
sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran
efektif.
Hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk
bidang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan peraturan Pemerintah
Pusat/Propinsi/Kabupaten/Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu
dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap
satuan pendidikan.
Waktu Libur SDN 30 Air Dingin
Tabel 4.7 Pengaturan Waktu Libur
No. TANGGAL KEGIATAN
1 19 – 09 Juli 2017 Libur akhir semester dan PPDB
2 02, 9 ,16, 23 ,30 Juli 2017 Hari Minggu
3 20 – 10 Juli 2017 Libur sebelum dan sesudah Idul
Fitri 1438 H
4 6,13,20,27 Agustus 2017 Hari Minggu
5 17 Agustus 2017 Hari Kemerdekaan RI
6 03,10,17,24 September 2017 Hari Mingggu
8 1 September 2017 Hari Raya Idul Adha
9 21 September 2017 Tahun Baru Islam
9 01,08,15,22,29 Oktober 2017 Hari Minggu
10 5,12,19,26 November 2017 Hari Minggu
11 1 Desember 2017 Maullid Nabi Muhammad SAW
12 03,10,17,24 Desember 2017 Hari Minggu
12 25 Desember 2017 Hari Natal
14 26 – 30 Desember 2017 Libur akhir semester 1
119

15 01-02 Januari 2018 Libur akhir semester 1


16 07,14,21, 28,Januari 2018 Hari Minggu
17 4, 11, 18, 25 Februari 2018 Hari Minggu
18 16 februari 2018 Hari libur Nasional
19 04, 11, 18, 265Maret 2018 Hari Minggu
20 30 Maret 2018 Hari Libur Nasional
21 01, 08, 15, 22, 29April 2018 Hari Minggu
22 13 April 2018 Hari Libur Nasional
23 06, 13, 20, 27 Mei 2018 Hari Minggu
24 15 -26 Mei 2018 Libur awal Puasa
25 01, 10, 29 Mei 2018 Hari Libur nasional
26 03, 10, 17, 24 Juni 2018 Hari Minggu
27 11 - 30 Juni 2018 Libur akhir semester II
120

BAB VI. PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan kurikulum ini, maka SDN 30 Air


Dingin telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan Pembelajaran
pada tahun Pelajaran 2017-2018.
Untuk itu, mulai tahun pelajaran 2017-2018 SDN Air Dingin secara
serempak akan melaksanakan Pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah
disusun untuk semua kelas.
Harapan kami semoga kurikulum yang telah kami susun ini dapat
memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang direncanakan dapat berjalan
dengan lancar. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak
khususnya para guru, peserta didik, komite dan wali murid agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal. Akhirnya kami berharap semoga
Kurikulum SDN 30 Air Dingin ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk
meningkatkan kualitas peserta didik sehingga bangkitnya generasi emas di Kota
Padang khususnya dan di Indonesia pada umumnya dapat terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai