Bab I Dan Bab 11
Bab I Dan Bab 11
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
dan membosankan,sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa masih
rendah.
Seiring dengan perkembangan zaman, proses pembelajaran yang hanya
menggunakan metode ceramah yang juga mempengaruhi minat belajar bagi
siswa yang membuat siswa bosan dan jenuh, membuat kurang aktifnya siswa
dalam kegiatan belajar dikelas tetapi jika menggunakan media dan model
sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk menciptakan
pembelajaran yang efisien dan efektif (Asyhar, 2012:8). Pemberian motivasi
dan reward dalam pembelajaran TAKALINTAR merupakan pembelajaran
yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,sehingga hasil
belajar siswa meningkat.
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi ini yaitu :
1. Sebagai dasar melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar
akuntabilitas,naionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
dalam proses pembelajaran supaya proses pembelajaran menjadi lebih
terarah.
2. Siswa lebih focus dalam pembelajaran dan sesuai dengan visi misi
sekolah
1.2.1. MANFAAT
Manfaat dari kegiatan ini adalah:
1. Bagi guru, dapat menjadi acuan dalam rencana pembelajaran sehingga
tercipta suasana yang menyenangkan dalam KBM
2. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi sekolah, untuk meningkatkan kualitas pengajaran disekolah dan sebagai
pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien dengan menerapkan model
pembelajaran yang inovatif.
2
BAB II
A. Landasan Teori
A. AKUNTABILITAS
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
3
organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus
mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas
proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas
berupa : Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan Laporan Kinerja.
4
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan.
B. Nasionalisme
5
membebaskan dan menjunjung tinggi keadilan dan persaudaraan.
Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa
memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos
kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan
Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.
2) Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sila kedua memiliki
konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti menjadi pedoman
negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi
manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi “melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
6
universal, dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian dan
keadilan antar umat manusia.
4) Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / Perwakilan Demokrasi permusyawaratan
mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama , badan
permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan
asprasi beragam golongan yang ada di masyarakat. Fungsi kedua,
semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan,
bukan negara untuk satu golongan atau perorangan.
Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat
kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang
membawa kebaikan bagi semua pihak.
Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai “pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Ada tiga prasyarat dalam
pemerintahan yang demokratis, yaitu : (1) kekuasaan pemerintah
berasal dari rakyat yang diperintah; (2) kekuasaan itu harus dibatasi;
dan (3) pemerintah harus berdaulat, artinya harus cukup kuat untuk
dapat menjalankan pemerintahan secara efektif dan efisien.
Secara garis besar, terdapat dua model demokrasi, yaitu : majoritarian
democracy (demokrasi yang lebih mengutamakan suara mayoritas)
dan consensus democracy ( demokrasi yang mengutamakan
konsensus atau musyawarah). Oleh karena itu, pilihan demokrasi
konsensus berupa demokrasi permusyawaratan merupakan pilihan
yang bisa membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia.
7
layanan dan sumber daya yang diperlukan; dan (d) dukungan atas
partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang.
C. ETIKA PUBLIK
8
10)Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
9
14)Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
D. KOMITMEN MUTU
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil
semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada stakeholder.Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi
mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Ada
empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan yaitu :
1) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas,
ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2) Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan
efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme
yang ke luar alur.
3) Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
10
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
4) Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai
keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah
satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi
dan menjaga kredibilitas institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam
Zulian Zamit, 2010:11), yaitu :
E. ANTI KORUPSI
11
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa,
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.Kerusakan tidak hanya terjadi
dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara
jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran
mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta
tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat
curang.
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki
sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan
uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia
malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya
untuk membantu sesama.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang
memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
12
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi
mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan
kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan
dengan cara yang mudah.
5) Tanggung jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala
tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran
seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan
tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas
hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan
kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan
sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk
hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang
13
menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar
bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena
hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari
harta sebanyak-banyaknya.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak
akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang
semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman
kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan
menuntut untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan
kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran
bagi masyarakat dan bangsanya.
14
profesional.Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut
beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN :
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).PNS merupakan
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional.Sedangkan P3K adalah warga negara
Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai apartur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan birokrasi
dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugasyang dibebankan
kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN.
khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat
karir tertinggi. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar
negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan
bagi pegawai ASN sangat penting, mengingat dengan adanya
desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah
yang hampir ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam terjadi dimana-mana sehingga
perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi
tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
2. Peran ASN
15
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi
dan bertugas sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan public
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik
b. Pelayan publik
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan
oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan NKRI.ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan.Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan
dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas
persatuan dan kesatuan.
3. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum,
suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun
umum.Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak
diterima. Agar melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik ,
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejateraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan P3K yang diatur
dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut:
PNS berhak memperoleh:
1. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2. cuti;
5. pengembangan kompetensi.
17
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
18
fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems
yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan
yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut
perubahan perilaku. Sesuai dengan karakteristik wicked problems, maka
model pendekatan WoG mempunyai perspektif tertentu sebagaimana yang
Gambar 3.1.
Perspektif Whole of Government (WoG) dalam kebijakan publik
19
koordinasi.Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi
dapat dilakukan lebih mudah.
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus
20
3. Kepemimpinan
21
publik ini mempunyai karakter yang sama atau memiliki keterkaitan antar
satu sektor dengan yang lainnya.
2. Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang dilakukan secara
terpadu pada suatu instansi pemerintah yang bersangkutan sesuai
kewenangan masing-masing. Pola ini memudahkan masyarakat
pengguna izin untuk mengurus permohonan izinnya, walaupun belum
mengurangi jumlah rantai birokrasi izinnya.
3. Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan yang dilakukan secara
tunggal oleh suatu unit kerja pemerintah berdasarkan pelimpahan
wewenang dari unit kerja pemerintah terkait lainnya yang bersangkutan.
Ini adalah salah satu bentuk kelembagaan WoG yang lebih utuh, dimana
pelayanan publik disatukan dalam satu unit pelayanan saja, dan rantai
izin sudah dipangkas menjadi satu saja.
4. Pola pelayanan terpusat, yaitu pola pelayanan yang dilakukan oleh suatu
instansi pemerintah yang bertindak selaku koordinator terhadap
pelayanan instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan bidang
pelayanan masyarakat yang bersangkutan.
22
Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga
sehingga menjadi kesatuan yang utuh
3. Singkronisasi
berkaitan dengan pelayanan, ada dua istilah yang perlu diketahui, yaitu
melayani dan pelayanan. Pengertian melayani adalah membantu
menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Sedangkan
pengertian pelayanan adalah usaha rnelayani kebutuhan orang lain
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995).
Adapun menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2003, mengenai
pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
23
4. Unit Penyelenggara pelayanan publik adalah unit kerja pada instansi
Pemerintah yang secara langsung memberikan pelayanan kepada
penerima pelayanan publik.
24
menyediakan layanan satu atap atau satu pintu dengan
menggunakan teknologi yang canggih.
25
menggunakan atau menikmati barang tersebut tanpa membayar dan
tanpa kontribusi secara fair. Penyediaan barang ini tidak ada yang mau
menyediakan atau memproduksinya secara sukarela. Oleh karenanya
penyediaan barang ini dilakuan dengan kontribusi secara kolektif yaitu
dengan menggunakan pajak.
4. Jenis barang yang keempat adalah common pool goods, jenis barang
ini memiliki karakteristik dimana yang menggunakan barang ini tidak
ada yang mau membayar, biasanya digunakan/dikonsumsi secara
bersama-sama dan kepemilikan barangini oleh umum, tidak ada orang
yang mau menyediakan barang ini. Untuk itu pemerintah melakukan
pengaturan terhadap barang ini
26
Pelayanan prima kepada masyarakat didasarkan pada tekad bahwa
"pelayanan adalah pemberdayaan". Kalau pada sektor bisnis atau
swasta tentunyapelayanan selalu bertujuan atau berorientasi profile
atau keuntungan perusahaan. Pelayanan prima yang diberikan kepada
masyarakat padadasarnya tidaklah mencari untung, tetapi memberikan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara sangat baik
atau terbaik.
Dalam hal memberdayakan masyarakat ini, pelayanan yang
diberikan tidaklah bertujuan selain mencari untung, juga menjadikan
masyarakat justru terbebani atau teberdayakan dengan pekayanan dari
pemerintahan yang diterimanya.Contohnya dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat selama ini masih sering muncul keluhan
dari masyarakat dengan adanya pungutan biaya di luar ketentuan, atau
berbelit-belitnya prosedur serta lamanya pelayanan yang
diberikan.Belum lagi masih ditambah dengan petugas yang kurang
ramah sehingga munculnya sikap, anggapan dan penilaian terhadap
pemerintahan.Misalnya kesan bahwa birokrasi adalah prosedur yang
berbelit-belit dan mempersulit urusan.Adanya korupsi, kolusi dan
nepotisme dalam pelayanan sektor publik.Bahkan dalam pelayanan
publik muncul istilah "kalau masih bisa dipersulit, kenapa harus
dipermudah?" Atau kalau kita berurusan dengan pelayanan
pemerintah, mungkin akan ada penawaran dari aparatur pelayannya,
"mau lewat jalan tol atau biasa?".Untuk itu pelayanan prima sektor
publik yang dilakukan oleh pemerintah selain memenuhi kebutuhan
hajat hidup masyarakatnya, sudah barang tentu adalah untuk
memberdayakan bukan memperdayakan.
Jadi dengan demikian perbaikan pelayanan sektor publik jelas
merupakan kebutuhan yang mendesak, bahwa dalam rangka reformasi
administrasi negara,perbaikan pelayanan kepada publik merupakan
kunci keberhasilannya. Pelayanan prima bertujuan memberdayakan
masyarakat, bukan memperdayakan, sehingga akan menumbuhkan
kepercayaan publik atau masyarakat kepada pemerintahannya. Adapun
27
kepercayaan adalah awal atau modal dari kolaborasi dan partisipasi
masyarakat dalam program-program pembangunan.
Adapun pelayanan prima akan bermanfaat bagi upaya peningkatan
kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan
dan sebagai acuan untuk pengembangan penyusunan standar
pelayanan. Baik pelayan, pelanggan atau stakeholder dalam kegiatan
pelayanan, akan memiliki acuan mengenai mengapa, kapan, dengan
siapa, dimana dan bagaimana pelayanan dilakukan.
2. Nilai-nilai Dasar Pelayanan Publik
3. Kepastian Waktu.
28
6. Tanggung jawab.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini di susun berdasarkan identifikasi beberapa
isu atau problematika ditemukan ditempat penyusun bekerja. Jabatan saya
29
adalah Guru Kelas di Sekolah Dasar Negeri 18 Toboali. Adapun uraian
tugas/pekerjaan pada jabatan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah sebagai berikut:
TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU SECARA UMUM
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
2. Meningkatkan penguasaan materi pelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya
3. Memilih metode/media yang tepat untuk menyampaikan materi
4. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
5. Menganalisa hasil evaluasi KBM
6. Mengadakan pemeriksaan,pemeliharaan,dan pengawasan
ketertiban,keamanan,kebersihan,keindahan,dan kekeluargaan
7. Melaksanakan kegiatan penilaian (semester/tahun)
8. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
9. Membuat dan menyusun lembar kerja
10. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa
11. Mengikuti perkembangan kurikulum
12. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya
13. Membuat program pengajaran
TUGAS GURU
1. Merencanakan pembelajaran
FUNGSI GURU
30
Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga sudah termasuk dalam tugas guru
yang telah dijabarkan di atas,namun terdapat beberapa fungsi lain yang
terkandung dalam point d dan e Pasal 20 Undang-Undang no 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen serta point a,b, dan c Pasal 40 Ayat 2 Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,yakni:
31
SERIOUSNSS: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan
GROWTH: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani sebagai mana mestinya.
Tabel 1
Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU USG
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang prngaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 2.
Perumusan dan Penetapan Isu
32
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di atas
dapat dilihat bagaimana kualitas Isu yang ada. Isu yang mendapatkan prioritas
tertinggi adalah isu final (core issue) yang perlu diangkat yaitu: Rendahnya
hasil belajar matematika siswa”dan menjadi isu yang perlu dicarikan
pemecahan masalah. Jika isu tersebut tidak bisa segera dipecahkan maka
akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
1. Semakin rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika
2. Peringkat akademik sekolah menjadi rendah
3. Guru akan dianggap gagal memenuhi tugasnya dalam mengajar
33
1. Membuat jadwal konsultasi dengan mentor
2. Menyampaikan permasalahan yang akan dibahas kepada mentor
3. Melakukan diskusi dengan mentor mengenai konsep pemecah isu yang
akan dilaksanakan dalam kegiatan aktualisasi
4. Melakukan pembahasan dengan mentor mengenai kegiatan- kegiatan
yang akan dilaksanakan dan perbaikan dari mentor tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan .
5. Meminta persetujuan dari mentor mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam aktualisasi.
3.4 Keterkaitan kegiatan dengan nilai ANEKA dan Peran Kedudukan PNS
34
Adapun kegiatan-kegiatan sebagaimana diuraikan tersebut memiliki
keterkaitan dengan nilai ANEKA dan Peran Kedudukan PNS yang akan saya
uraikan satu persatu sebagai berikut:
1. Kegiatan 1: Melakukan Konsultasi kepada mentor.
1. Membuat jadwal konsultasi dengan mentor
Akuntabilitas: tanggung jawab merupakan tanggung jawab seorang
guru dalam menjalankan tugasnya dan untuk selalu
mengkomunikasikan setiap kegiatan yang akan dilakukan kepada
atasan. Kejelasan dengan cara membuat jadwal konsultasi
sehingga kesepakatan pertemuan dengan mentor dapat terjadwal
dengan baik.
Output/hasil; jadwal pertemuan
Nasionalisme: sesuai dengan nilai dasar nasionalisme yaitu nilai
‘’sila ke 4 yang berkaitan dengan musyawarah mufakat’’ dengan
cara melakukan diskusi terbimbing dengan kepala sekolah(mentor)
Etika publik: Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
Dalam membuat jadwal bimbingan dengan atasan, dengan penuh
etika,sopan,dalam berbicara dan menggunakan bahasa Indonesia
bentuk menghormati atasan dan guna mendapatkan jadwal yang
tepat
35
Nilai Etika Publik ; dalam kegiatan diskusi dengan mentor
mengenai penetapan isu dan gagasan pemecah isu perlu menjaga
dan memelihara dan menjunjung tinggi standar etika publik
Nilai Nasionalisme ; yaitu musyawarah (sila ke 4) dengan cara
selalu mengedepankan musyawarah dalam menentukan
keputusan agar menghasilkan kesepakatan yang baik
Output/hasil ; dokumen/ formulir gagasan pemecah isu dan foto
4. Melakukan pembahasan dengan mentor mengenai kegiatan – kegiatan
yang akan dilaksanakan.
Nilai Akuntabilitas ; nilai kejelasan,transparansi dengan cara
menjelaskan keseluruhan kegiatan yang akan dilakukan secara
terbuka kepada mentor.
Nilai Nasionalisme : yaitu Adab (sila ke 2) dan musyawarah (sila ke
4) dengan cara pada waktu pembahasan dengan mentor
mengutamakan adab yang baik,sopan santun,bertutur kata yang
baik dalam musyawarah membahas kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam aktualisasi
Nilai Etika Publik ; Menghargai komunikasi , konsultasi,kerjasama
dengan cara menghargai saran/masukan dari mentor dan
mengkomunikasikan dengan sopan/baik
Komitmen Mutu ; Efesiensi dengan cara memanfaatkan waktu
dengan mentor sebaik mungkin sehingga tidak ada waktu sia-sia.
Anti korupsi ; jujur dengan cara mengatakan kegiatan yang akan
dilakukan sesuai yang akan direncanakan sehingga hasilnya
sesuai dengan rencana
Output/hasil ;foto dan dokumen/formulir kegiatan aktualisasi
5. Meminta persetujuan dari kepala sekolah ( mentor ) mengenai kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam aktualisasi.
Nilai Akuntabilitas ; kepercayaan dan tanggung jawab daengan
memberikan kepercayaan kepada guru selaku ASN untuk
melaksanakan aktualisasinya dengan penuh tanggung jawab dan
hasilnya bisa dipertanggung jawabkan.
Nilai Etika Publik ; menghargai,komunikasi,konsultasi. Dalam
melaksanakan setiap tindakan kita harus menanyakan persetujuan
dengan mentor.
36
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan aktualisasi
diharapkan membangun komunikasi, dan kerjasama yang baik antara
kepala sekolah dan guru di SDN 18 Toboali sehingga diharapkan dapat
berkontribusi dalam mendukung terwujudnya Visi Sekolah yaitu terwujudnya
insan yang beriman dan bertaqwa,budi pekerti luhur,cerdas dan terampil
menguasai IPTEK berjiwa Pancasila juga dapat berkontribusi mendukung
misi SD Negeri 18 Toboali yaitu : menumbuhkan masyarakat Indonesia yang
berjiwa Pancasila.
37
Nilai Akuntabilitas ; tanggung jawab, kejelasan. Dalam
membuat media pembelajaran/alat peraga kita harus
bertanggung jawab menyiapkan alat dan bahan,dan kita
memiliki gambaran (contoh) yang jelas dalam membuat
takalintar.
Nilai Nasionalisme : nilai sila ke 3 yaitu bahwa dalam membuat
media pembelajaran siswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut.
Nilai Etika Publik ; menciptakan lingkungan kerja yang non
diskriminatif. Dalam pembuatan alat peraga ini dalam
pengerjaannya tidak membedakan SARA dan boleh dikerjakan
oleh siapa saja.
Nilai Komitmen Mutu ; inovasi dan efesien. Alat peraga ini
merupakan inovasi dalam pembelajaran matematika dan dalam
pembuatannya tepat waktu.
Nilai Anti Korupsi ; sederhana. Dalam membuat alat peraga kita
menggunakan bahan-bahan yang tak terpakai disekitar kita seperti
kardus bekas.
Output/hasil ; TAKALINTAR
4. Menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan takalintar
Nilai Akuntabilitas ; tanggung jawab. Dalam menyaiapkan
pembelajaran yang menggunakan takalintar,harus dipersiapkan
daengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
Anti korupsi
Sikap disiplin ; Dalam menyapkan takalintar harus tepat waktu
Output/hasil; foto
5. Menyiapkan instrument penilaian keberhasilan kegiatan
Nilai Anti korupsi ( disiplin ) selalu menfaatkan waktu sebaik-
Nilai Akuntabilitas ( tanggungjawab, kejelasan ) membuat instrument
penilaian dengan penuh tanggung jawab.
baiknya dan tidak mebuang –buang waktu.
Output/hasil ; foto
38
luhur, cerdas dan terampil mengusai IPTEK berjiwa Pancasila, juga dapat
berkontribusi dalam mengembangkan misi SDN 18 Toboali yaitu
melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan pembelajaran
PAIKEM.
39
Dilandasi nilai dasar Etika Publik, yakni melaksanakan pembelajaran
sesuai RPP yang telah disusun dan menggunakan bahasa yang santun
dan mudah dipahami siswa.
1. Memberikan motivasi dan reward bagi siswa yang berhasil menjawab
pertanyaan dengan media takalintar.
Dilandasi nilai dasar
Etika Publik, yaitu memberikan tepuk tangan kepada siswa yang berhasil
menjawab pertanyaan dengan benar dan menggunakan bahasa yang
santun dan mudah dipahami siswa .
Output/hasil ; foto
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan Dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran maka diharapkan akan
meningkatkan hasil belajar dan pendidikan yang bermutu, membentuk
memotivasi siswa sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam mendukung
terwujudnya visi SD Negeri 18 Toboali yaitu : terwujudnya insan yang beriman
dan bertaqwa, budi pekerti luhur, cerdas dan terampil menguasai IPTEK
berjiwa Pancasila juga dapat berkontribusi dalam mendukung misi SD Negeri
18 Toboali yaitu melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan
pembelajaran PAIKEM.
40
Nilai Etika Publik ( jujur,sopan dan santun )dalam memberi penguatan dan
Dengan melaksanakan kegiatan
menyampaikan evalusi maka
kesimpulan diharapkan
kepada guru akan
siswa dengan mengetahui
jujur menggunakan
batas pemahaman siswa
bahasa dengan
yang sopantanggung jawab dan kejelasan terhadap kegiatan
dan santun.
yang dilakukan diharapkan dapat berkontribusi
Output/hasil
dalam mendukung ; foto dan
terwujudnya dokumen
visi nilai18 Toboali yaitu : terwujudnya insan
SD Negeri
yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur,cerdas dan terampil menguasai
IPTEK berjiwa Pancasila juga dapat berkontribusi dalam mendukung misi SD
Negeri 18 Toboali yaitu mengembangkan bakat minat dan kreatifitas siswa
41
17,18,dan 19 Juni SD Negeri
2. Menyusun konsep -
2019 18 Toboali
Melaksanakan
SD Negeri Siswa
3. kegiatan 20,21,22 Juni 2019
18 Toboali kelas IV
pembelajaran
Melaksanakan SD Negeri
4. 24 dan 25 Juni 2019 -
evaluasi 18 Toboali
Menyusun laporan 16 Juni 2019- 16 Juli SD Negeri
5. -
aktualisasi 2019 18 Toboali
DAFTAR PUSTAKA
42
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole Of Government. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
43