Tan. Tebu
Tan. Tebu
OLEH:
71170713009
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2019
BAB I
masih dapat tumbuh baik dan berkembang di daerah subtropika, pada berbagai
jenis tanah dari daratan rendah hingga ketinggian 1.400 m diatas permukaan laut
(dpl).
Asal mula tanaman tebu sampai saat ini belum didapatkan kepastiaanya,
dari mana asal muasal tanaman tebu. Namun sebagian besar para ahli yang
memang berkompeten dalam hal ini, berasumsi bahwa tanaman tebu ini berasal
dari Papua New Guinea. Pada 8000 SM, tanaman ini menyebar ke Kep. Solomon
dan Kaledonia Baru. Ekspansi tanaman ini ke arah timur Papua New Guinea
berlangsung pada 6000 SM, dimana tebu mulai menyebar ke Indonesia, Filipina
dan India.
Dari India, tebu kemudian dibawa ke China pada tahun 800 SM, dan mulai
dimanfaatkan sebagai pemanis oleh bangsa China pada tahun 475 SM. Pada tahun
510 Sebelum Masehi, ketika menguasai India, Raja Darius dari Persia
dirahasiakan dan dijaga ketat, sedangkan produk olahannya diekspor dan untuk
besaran oleh orang-orang Arab pada abad ketujuh sebelum sesudah masehi.
Ketika mereka menguasai Persia pada tahun 642, mereka menemukan keberadaan
tebu yang kemudian dipelajari dan mulai diolah menjadi gula kristal. Ketika
menguasai Mesir pada 710 M, tebu ditanam secara besar-besaran di tanah Mesir
yang subur. Pada masa inilah, ditemukan teknologi kristalisasi, klarifikasi, dan
Mediterania ke benua Eropa, tepatnya di Spanyol (755 M) dan Sisilia (950 M).
Gula dikenal oleh orang-orang barat Eropa sebagai hasil dari Perang Salib
pada abad ke-11. Para prajurit yang pulang menceritakan keberadaan “rempah
baru” yang enak ini. Gula pertama diketahui tercatat di Inggris pada tahun 1099.
barat Eropa dengan dunia timur, termasuk di dalamnya adalah impor gula. Dari
sebuah catatan perdagangan di Inggris, gula dihargai 2 Shilling/lb, nilai ini setara
Mungkin karena merupakan sebuah temuan baru, gula pada saat itu telah
menjadi sebuah simbol dari status sosial. Orang-orang kaya menyukai pembuatan
Henry III dari Perancis mengunjungi Venice, sebuah pesta diadakan untuk
kain linen yang semuanya terbuat dari gula. Bahkan lebih “gila” nya lagi karena
merupakan barang mahal, gula seringkali dianggap sebagai obat. Banyak petunjuk
Namun Venice tidak bisa lagi melakukan monopoli ketika Vasco da Gama
berlayar ke India pada tahun 1498 dan mendirikan perdagangan di sana. Meskipun
demikian, penemuan orang-orang Amerika lah yang telah mengubah konsumsi
gula di dunia.
tebu untuk ditanam di kawasan Karibia. Iklim yang sangat menguntungkan untuk
cepat. Kebutuhan terhadap gula yang besar bagi Eropa menyebabkan banyak
perkebunan tebu, seperti misalnya di Barbados, Antigua dan separuh dari Tobago.
Tanaman tebu dibudidayakan secara massal. Jutaan orang dikirim dari Afrika dan
India untuk bekerja di penggilingan tebu. Oleh karenanya, produksi gula sangat
lain di dunia (India, Indonesia, Filipina dan kawasan Pasifik) untuk memenuhi
Pada tahun 1750 terdapat 120 pabrik pemurnian gula yang beroperasi di
Britania dengan hanya menghasilkan 30.000 ton per tahun. Pada tahap ini gula
masih merupakan sesuatu yang mewah dan memberi keuntungan yang sangat
besar sehingga gula dijuluki “emas putih”. Keadaan ini juga berlaku di negara-
Para pemerintah menyadari keuntungan besar yang didapat dari gula dan
oleh karenanya mengenakan pajak yang tinggi. Akibatnya gula tetap merupakan
sebuah barang mewah. Keadaan ini terus bertahan sampai dengan akhir abad ke-
Indonesia. Dengan luas areal sekitar 350 ribu ha pada periode 2000-2005, industri
gula berbasis tebu merupakan salah satu sumber pendapatan bagi sekitar 900 ribu
petani dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai sekitar 1,3 juta orang.
Gula juga merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dan sumber
kalori yang relatif murah. Karena merupakan kebutuhan pokok, maka dinamika
harga gula akan mempunyai pengaruh langsung terhadap laju inflasi. Dengan
posisinya yang penting dan sejalan dengan revitalisasi sektor pertanian, maka
industri gula berbasis tebu juga perlu melakukan berbagai upaya sehingga sejalan
Hal ini menuntut industri gula berbasis tebu perlu melakukan berbagai
sehingga menjadi industri yang kompetitif, mempunyai nilai tambah yang tinggi,
khususnya petani. Dengan tingkat efisiensi yang masih belum memadai serta
keharusan. Dalam hal ini, peningkatan investasi merupakan salah satu syarat
Kingdom : Plantae
Divisi : Magniliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Saccharum
Morfologi tanaman tebu ini dapat dilihat berdasarkan ciri – ciri tanaman diantara
adalah :
Akar
Batang
– buku dengan jarak 3-5 cm, panjang batang tanaman ini mencapai 3-5 meter.
Selain itu, batang tanaman tebu ini memiliki perkulitan tebal, keras, dengan
warna yang sangat beragam jenis mulai dari merah, kuning dan juga
keungguan.
Daun
Daun tanaman tebu termasuk daun tidak lengkap, karena terdiri dari
pelepah dan beberapa helaian daun. Selain itu, daun pada tanaman tebu tidak
2 meter, daun ini juga memiliki garis – garis yang memanjang, dan juga
berbulu, biasanya daun ini tumbuh di bagian ketiak daun serta daun tanaman
Bunga
Bunga tanaman tebu ini termasuk kedalam bunga majemuk, yang tersusun
dari beberapa malai yang terbatas. Bunga tanaman ini memiliki panjang
sekitar 70-90 cm, dengan memiliki tiga daun kelopak, satu daun mahkota,
tiga benang sari, dan dua kepala putik. Pada umumnya, bunga pada tanaman
tebu ini jarang kelihatan atau tampak karena bunga tanaman sangat rentan
Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan
kurang dari 2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4.
Bibit yang akan ditanam berupa bibit pucuk,bibit batang muda, bibit
Bibit pucuk Bibit diambil dari bagian pucuk tebu yang akan digiling
berumur 12 bulan. Jumlah mata (bakal tunas baru) yang diambil 2-3
agar melindungi mata tebu. Biaya bibit lebih murah karena tidak
berporduksi.
Bibit batang muda Dikenal pula dengan nama bibit mentah / bibit
krecekan. Berasal dari tanaman berumur 5-7 bulan. Seluruh batang tebu
dapat diambil dan dijadikan 3 stek. Setiap stek terdiri atas 2-3 mata tunas.
Bibit rayungan (1 atau 2 tunas) Bibit diambil dari tanaman tebu khusus
untuk pembibitan berupa stek yang tumbuh tunasnya tetapi akar belum
dipakai.
pengangkutan dan tidak dapat disimpan lama seperti halnya bibit bagal. d) Bibit
siwilan Bibit ini diambil dari tunas-tunas baru dari tanaman yang pucuknya sudah
perkebunan tebu yaitu cara reynoso dan bajak. Persiapan Disebut juga dengan
cara Cemplongan dan dilakukan di tanah sawah. Pada cara ini tanah tidak
Sulaman pertama untuk tanaman yang berasal dari bibit rayungan bermata
satu dilakukan 5-7 hari setelah tanam. Bibit rayungan sulaman disiapkan di
pertama.
Sulaman untuk tanaman yang berasal dari bibit rayungan bermata dua
diisi tanah gembur kering yang diambil dari guludan, tanah disirami dan
bibit ditanam dan akhirnya ditimbun tanah. Tanah disiram lagi dan
dipadatkan.
setelah tanam. Kedua penyulaman ini dilakukan dengan cara yang sama
Tanaman sehat yang sudah besar dibongkar dengan hati-hati dan dipakai
Penyiangan
Pembubunan
Sebelum pembubunan tanah harus disirami sampai jenuh agar struktur
bumbunan tidak boleh lebih dari 5-8 cm secara merata. Ruas bibit harus
Perempalan
daun tebu kering dan menghindari kebakaran. Bersamaan dengan pelepasan daun
kering, anakan tebu yang tidak tumbuh baik dibuang. Perempalan pertama
dilakukan pada saat 4 bulan setelah tanam dan yang kedua ketika tebu berumur 6-
7 bulan.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dua kali yaitu (1) saat tanam atau sampai 7 hari
setelah tanam dengan dosis 7 gram urea, 8 gram TSP dan 35 gram KCl per
tanaman (120 kg urea, 160 kg TSP dan 300 kg KCl/ha).dan (2) pada 30 hari
setelah pemupukan ke satu dengan 10 gram urea per tanaman atau 200 kg urea per
hektar. Pupuk diletakkan di lubang pupuk (dibuat dengan tugal) sejauh 7-10 cm
dari bibit dan ditimbun tanah. Setelah pemupukan semua petak segera disiram
supaya pupuk tidak keluar dari daerah perakaran tebu. Pemupukan dan
penyiraman harus selesai dalam satu hari. Agar rendeman tebu tinggi, digunakan
zat pengatur tumbuh seperti Cytozyme (1 liter/ha) yang diberikan dua kali pada 45
dan 75 hst.
Pengairan dan Penyiraman
Waktu tanam
Pematangan