Makalah Hama Tanaman Padi
Makalah Hama Tanaman Padi
O
L
E
H
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Tujuan
c. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
a. Hama Tanaman Padi Dan Pengendaliannya
b. Penyakit Tanaman Padi Dan Pengendaliannya
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkah
Tanaman Padi. Salam dan salawat tak lupa pula kita kirimkan kepada junjungan
kita Rasulullah Saw, kepada keluarga, sahabat, dan kaumnya yang masih
ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan saya tugas dan
tanggung jawab sehingga saya bisa mendapatkan ilmu yang tak ternilai harganya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kasih.
A. Latar Belakang
Menurut Jakes Seto (2011) Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) adalah salah
satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu
pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa
jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi
mampu menghasilkan beras yang merupakan makanan pokok bangsa Indonesia.
Sehingga tanaman padi merupakan salah satu bidang pertanian yang digalakkan di
indonesia.
Pada tanaman padi terdapat banyak hama dan penyakit yang menyerang,
sehingga dapat mengakibatkan penurunan produksi padi tersebut. Sedangkan di
daerah-daerah pelosok Indonesia masih banyak petani yang belum mengetahui
jenis-jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi. Selain itu juga
mereka belum mengetahui cara-cara pengendalian yang tepat terhadap hama dan
penyakit yang menyerang tanaman padi. Sehingga usaha dalam budidaya tanaman
padi mengalami pasang surut akibat kegagalan panen. Kegagalan panen sangat
berdampak pada petani dan juga berpengaruh pada masyarakat luas karena bahan
pangan utama brkurang jmlahnya. Kegagalan ini terjadi akibat tanaman padi
terserang hama dan penyakit. Banyak jenis penyakit dan hama yang berpotensi
menyerang tanaman padi. Salah satunya belalang dan karat daun.
B. Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis hama yang menyerang padi
2. Mengetahui jenis-jenis penyakit yang menyerang padi
3. Mengetahui cara penanggulangan hama dan penyakit
C. Manfaat
Agar kita dapat mengetahui jenis hama dan penyakit yang menyerang
tanaman padi dan mengetahui cara penanggulangannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Imago/Dewasa :
Panjang 14-17 mm
Bersayap dan warna coklat.
Serangga betina mampu bertelur 200-300 butir dan diletakkan secara
berkelompok berbentuk baris.
Telur :
Bentuk pipih lonjong
Panjang 1 mm
Warna telur putih, menjelang menetas warna coklat tua atau agak hitam.
Nimfa :
Bentuk ramping
Sayap kanan berkembang penuh
Warna hijau terang berubah abu-abu.
Dinamika Populasi :
Siklus hidup walang sangiit 35-56 hari
Imago aktit pagi dan sore hari
Waktu siang hari bersembunyi dibawah tanaman atau rerumputan
Bila diganggu mngeluarkan bau khas
Walang sangit menyerang padi fase masak susu
Kepadatan populasi meningkat pada kondisi tanaman sedang berbunga, cuaca
hangat dan gerimis
Hujan lebat dapat menurunkan populasi.
Kerusakan :
Walang sangit menyerang padi fase masak susu dengan mengisap cairan biji padi
Bekas tusukan berupa bercak berwarna gelap
Padi yang terserang walang sangit bobotnya menurun bahkan menjadi hampa.
Musuh alami :
Parasitoid telur : Gryon nixoni dan Ooencyrtus malayensis
Predator : Conocephalus longipenis
Jamur patogen : Beauveria bassiana
Cara Penanggulangannya :
(1) bertanam serempak, peningkatan kebersihan, mengumpulkan dan
memunahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik.
(2) menyemprotkan insektisida Bassa 50 EC, Dharmabas 500 EC, Dharmacin 50
WP, Kiltop 50 EC.
Cara Penanggulangannya :
Memasang pagar plastic
Menanam bibit berumur tua untuk IR 64 : 25 hari ; Cisadane : 30 hari
( menanam bibit terlalu tua jumlah anakan sedikit).
Menanam bibit 3-7 tunas per rumpun (terlalu banyak tunas per rumpun
pemborosan benih).
Memasang saringan di saluran irigasi
Menancapkan bambu untuk bertelur (setelah terkumpul dimusnahkan)
Membuat parit agar keong mas berkumpul
Memasukkan bebek kesawah setelah umur padi mencapai 35 hari
Menaburkan daun kencur di lokasi yg terserang keong mas
Telur :
Bentuk telur lonjong, berwarna merah jambu kehijau-hijauan
Letak telur berkelompok pada pangkat rumpun padi
Stadium telur 4-7 hari.
Nimfa :
Warna nimfa coklat kekuningan.
Tidak bersayap.
Stadium nimfa 20-30 hari.
Dinamika populasi :
Serangga dewasa mampu hidup dan berkembangbiak selama 2 musim.
Waktu musim kemarau serangga dewasa dapat bertahan pada bongkahan tanah
yang berumput.
Pada saat cuaca baik dewasa terbang ke pertanaman dalam jumlah besar (lebih
menyukai keadaan basah dan lembab)
Serangga dewasa menyukai intensitas cahaya yang tinggi dan mudah ditangkap
pada saat bulan purnama.
Tanaman inang : Panicum, jagung Sceleria, Scirphus dan padi liar.
Kepinding tanah menyerang pada bagian batang padi.
Penanggulangannya :
Pembajakan tanah segera setelah panen untuk mematikan telur, nimfa dan dewasa
yang tinggal pada pangkal padi.
Pengeringan lahan sawah untuk menghambat perkembangan.
Sanitasi lahan dan lingkungan dari tumbuhan inang rerumputan
Musuh alami :
Parasitoid telur : Scelionid
Predator telur ; Katak dan kadal
Predator telur,nimfa dan dewasa adalah kumbang Carabidae
B. PENYAKIT TANAMAN PADI DAN PENGENDALIANNYA
Penanggulangannya :
(1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani,
Cimandirim IR 48, IR 36, pemberian pupuk N di saaat pertengahan fase vegetatif
dan fase pembentukan bulir;
(2) menyemprotkan insektisida Fujiwan 400 EC, Fongorene 50 WP, Kasumin 20
AS atau Rabcide 50 WP.
2. Blast
Penyebab: jamur Pyricularia oryzae. Gejala: menyerang daun, buku pada malai
dan ujung tangkai malai. Serangan menyebabakn daun, gelang buku, tangkai
malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk. Proses pemasakan makanan
terhambat dan butiran padi menjadi hampa.
Penanggulangannya :
(1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani,
Cimandirim IR 48, IR 36, pemberian pupuk N di saaat pertengahan fase vegetatif
dan fase pembentukan bulir;
(2) menyemprotkan insektisida Fujiwan 400 EC, Fongorene 50 WP, Kasumin 20
AS atau Rabcide 50 WP.
Penanggulangannya :
(1) menanam padi tahan penyakit ini seperti Citarum, mencelupkan benih ke
dalam larutan merkuri;
(2) menyemprotkan fungisida Benlate T 20/20 WP atau Delsene MX 200.
9. Penyakit kerdil
Penyebab: virus ditularkan oleh serangga Nilaparvata lugens. Gejala: menyerang
semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-
kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil.
Penyakit ini sangat merugikan. Pengendalian: sulit dilakukan, usaha pencegahan
dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada memberantas vektor
A.KESIMPULAN
Padi merupakan tanaman semusim, berakar serabut, memiliki batang
sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang
saling menopang; daun sempurna dengan pelepah tegak,dan berurat daun sejajar.
Hama dan penyakit pada tanaman padi merupakan kendala bagi pertumbuhan dan
perkembangan padi itu sendiri. Adapun macam-macam hama dan penyakit yang
menyerang tanaman padi yaitu wereng, walang sangit, burung, tikus, keong mas,
dan kepinding tanah serta penyakit yang diantaranya penyakit bercak coklat, blas,
hawar daun, tungro, penyakit garis coklat daun, busuk pelepah daun, penyakit
fusarium, penyakit noda/api palsu, leaf streak dan kerdil. Hama dan penyakit
tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi pada tanaman padi.
Sehingga diperlukan berbagai cara untuk mengendalikannya.
B.SARAN
Akan lebih baik jika kita sering mengamati dan melakukan
penanggulangan langsung dilahan kita, sangat bermanfaat dan sekalian mengasah
ilmu untuk mendapat pengetahuan yang lebih mendalam lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous,a.2010. HPTU.http://dictionary.refrence.plant.com/browse_html.
Anonymous,b.2010.hptu.http//www.google.com/hamatanaman/org. com
Anonymous,c.2010.pptu.http://dictionary.refrence.penyakit tanaman.com/
Anonymous,e.2010.budidaya padi.http://www.google.com/jurnal
budidaya/padi.pdf.