Perdata Adit
Perdata Adit
NIM : 201710110311433
UAS
Bu Isdian
PERMASALAHAN
Salah seorang Peminjam mendaftarkan nama orang lain sebagai debitur dengan memalsukan
identitas tanpa sepengetahuan pihak kreditur pada perusahan Kredit. Tujuan debitur
memalsukan identitasnya agar pada saat mengajukan permohonan pembiayaan kepada
perusahaan leasing. Dengan menggunakan nama orang lain tersebut agar jika kemacetan saat
pembayaran maka pihak kreditur mengajukan gugatan pidana maupun perdata kepada pihak
debitur yang meminjamkan namanya. Akan tetapi seharusnya perjanjian hutang piutang
adalah suatu perjanjian yang dilakukan antara pihak debitur selaku peminjam yang sah atas
namanya sendiri dan pihak debitur selaku pemberi pinjaman. Karena telah sepakat melakukan
perjanjian antara debitur dan kreditur dengan mengatasnamakan orang lain pada saat jatuh
tempo dan tidak membayar karena tujuan awal debitur adalah memalsukan identitas dengan
tidak memenuhi pembayaran hutang piutang. Pihak kreditur menghubungi debitur yang
diatasnamakan namanya akan tetapi pengakuannya pada saat dihubungi tidak merasa telah
melakukan perjanjian hutang piutang. Karena kreditur merasa telah ditipu ia membawa kasus
ini pada pengadilan dan debitur yang namanya diatasnamakan juga melaporkan tindakan
debitur palsu karena telah mencemarkan nama baik serta menyerahkan tanggung jawabnya
kepada debitur yang diatasnamakan.
ANALISIS PENYELESAIAN
Ketentuan dalam pasal 35 UU nomer 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia bahwa ”Setiap
orang yang dengan sengaja memalsukan, mengubah, menghilangkan atau dengan cara apapun
memberikan keterangan secara menyesatkan, yang jika hal tersebut diketahui oleh salah satu
pihak tidak melahirkan perjanjian Jaminan Fidusia, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat selama 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling sedikit Rp
10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 100.000.00 (seratus juta rupiah). ”
dan juga Pasal 378 KUHP tentang Penipuan yang berisi bahwa “Barang siapa dengan maksud
untuk mengguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hak, baik dengan
memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan
karangan perkataan-perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang,
membuat utang atau menghapuskan piutang dihukum karena penipuan, dengan hukuman
penjara selama-lamanya empat tahun.“. Dengan ketentuan dari kedua pasal tersebut debitur
dapat dituntut karena telah melakukan penipuan dengan mengatasnamakan orang lain untuk
melakukan perjanjian dan debitur yang diatasnamakan juga bisa dituntut jika diketahui
dengan sengaja meminjamkan namanya atas dasar penipuan dan pada saat terjadi kemacetan
saat pembayaran.
Daftar Pustaka
Djumhana, Mohammad. 2000. Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung: Citra
Aditya Bakti
Fuady, Munir. 1999. Hukum tentang Pembiayaan dalam Teori dan Praktek (Leasing,
Factoring, Modal Ventura, Pembiayaan Konsumen, Kartu Kredit), Bandung:
PT Citra Aditya Bakti