Anda di halaman 1dari 20

TINGKAT KESUBURAN

TANAMAN KACANG HIJAU Vigna radiata


Karya Tulis Ilmiah untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Biologi

Disusun oleh
1. Ferdy Kurnia P. (13)
2. Galuh Ajeng P. (14)
3. Iffaty Aufa B. (15)
4. Shela Agustin P. (27)

SMAN 1 KEDIRI
Tahun Ajaran 2019/2020

1
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah yang berjudul “Tingkat Kesuburan Tanaman Kacang Hijau (Vigna

radiata) ” telah disahkan dan disetujui pada :

Hari : Senin

Tanggal : 01 September 2019

Disetujui oleh :

Guru Pembimbing Penulis

Dra. Fatnatin Kelompok

NIP.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya

dengan rahmat-Nyalah penulis akhirnya bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah yang

berjudul “Tingkat Kesuburan Tanaman Kacang Hijau Vigna radiata” ini dengan baik tepat

pada waktunya.

Tidak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada guru pembimbing yang

telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses

penyusunan karya ilmiah ini, juga kepada teman-teman khususnya kelas XII MIPA B dan

teman-teman SMAN 1 Kediri, serta pihak lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan

namanya, di mana telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak

langsung sehingga karya tulis ilmiah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Meskipun penulis sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang

penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis menyadari bahwa di dalam karya tulis ilmiah

yang telah penulis susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga

penulis mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya karya

tulis ilmiah lain yang lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis berharap agar karya tulis ilmiah ini bisa memberikan banyak

manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Kediri, 01 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................................i

MOTTO.................................................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................iii

KATA PENGANTAR..........................................................................................................iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................................v

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................1

1. Latar Belakang....................................................................................................1

2. Rumusan Masalah...............................................................................................3

3. Batasan Masalah.................................................................................................3

4. Tujuan.................................................................................................................3

5. Manfaat...............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................6

1. Tingkat Kesuburan Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata) .......................12

BAB III PENUTUP.............................................................................................................18

1. Kesimpulan........................................................................................................18

2. Saran..................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................vi

LAMPIRAN........................................................................................................................vii

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Tumbuh dan kembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan dua proses yang tidak dapat dipisahkan karena
keduanya saling berkaitan dan terjadi beriringan.
Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya
jumlah sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat
mengecil kembali). Pada tumbuhan ber sel 1 terjadi penambahan besar sel,
sedangkan pada tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel maupun
penambahan ukuran sel.

Perkembangan adalah proses mencapai kematangan/kedewasaan fungsi tubuh


organisme yang bersifat reversible (dapat mengecil kembali). Kedewasaan tidak
dapat diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari ciri-cirinya (kualitatif).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada


tumbuhan ada 2, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi:
nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, media tanam, dll. Faktor internal adalah
faktor dari dalam, meliputi gen dan hormon.
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan
pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan
ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif muda termasuk tanaman
yang relatif mudah untuk ditanam tanaman tidak tergantung pada iklim tertentu
dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor ekternal seperti air dan mineral,
kelembaban, suhu, serta cahaya kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
Salah satu faktor pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah
intensitas cahaya. Cahaya memiliki banyak sekali peranan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan
tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan

1
cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan naungan untuk pertumbuhannya.
Begitu pula dengan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau yang
akan mengalami perbedaan pertumbuhan dan perkembangannya jika diletakan
ditempat yang intensitas cahayanya berbeda.
Berdasarkan latar belakang tersebut kami ingin mengadakan penelitian
mengenai pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan rumusan masalah, yaitu:
1.2.1. Adakah pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau?
1.2.2. Bagaimana perbedaan pertumbuhan pada kacang hijau terhadap berbagai
intensitas cahaya?
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian karya tulis ilmiah ini adalah pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan
yang intensitas cahayanya berbeda.
1.4. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.4.1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.
1.4.2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.
1.5. Manfaat
Manfaat untuk penulis:
1.5.1. Dapat memberikan pengalaman serta pengetahuan bagi penulis tentang
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang
diletakan di lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.
1.5.2. Manfaat untuk pembaca:
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakkan di
lingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.

2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Landasan Teori
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (diantarnya volume, massa, dan tinggi)
serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan
bersifat kuantitatif (dapat diukur) menggunakan auksanometer. Pertumbuhan terjadi karena
pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada
jaringan bersifat meristematik. Contoh, pertambahan tinggi batang dan jumlah daun.
Perkembangan adalah proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang
mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible.
Contoh, munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan.
Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman diawali dengan perkecambahan biji.
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji) karena
pertumbuhan embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Embrio terdiri dari akar lembaga
(calon akar = radikula), daun lembaga (kotiledon) dan batang lembaga (kaulikulus).
Proses Perkecambahan
Proses Fisika, (a) Terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah
pada biji yang kering. Proses Kimia, (b) Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk
melepaskan hormone giberelin (GA). (c) Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis bagian
luar endosperma) untuk sintesis dan mengeluarkan enzim. (d) Enzim bekerja menghidrolisis
cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan
molekul kecil larut dalam air, missal enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma
menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat lain diserap dari endosperma oleh kotiledon selama
pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
Macam Perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan, ada dua tipe perkecambahan, yaitu:
- Perkecambahan Epigeal
Ciri perkecambahan ini: Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan tanah.
Pemanjangan terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah kotiledon). Perkecambahan
ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh : kacang
hijau, kacang kedelai, kapas.

3
- Perkecambahan Hipogeal
Ciri perkecambahan ini: Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang plamula tetap
menembus tanah. Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang diatas kotiledon). Umumnya
terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh : Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya
kacang kapri.
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya, tumbuhan
mengalami pertumbuhan, yaitu :
- Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem apical (terdapat pada ujung batang dan
ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar dan batang.
- Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosisi pada jaringan meristem
sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah besar.
Meristem lateral terbagi atas : Kambium vaskuler (terletak diantara xylem dan floem
menyebabkan pembelahan sel kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk
floem. dan Kambium gabus (jaringan pelindung yang menggantikan fungsi jaringan epidermis
yang rusak/mati). Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan:
Faktor Internal (dalam)
- Faktor Intraseluler/Genetis
Gen mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunnanya. Gen
juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel, misalnya sintesis protein.
Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen
secara langsung. Maka gen dapat mengatur pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan
sintesis-sintesis yang dikendalikan.
- Faktor Interseluler/Fisiologi
Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah regulator
pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan. Hormon
tumbuhan disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :
- Auksin, berperan dalam membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik
itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat
perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat
pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. Aktivitas auksin akan
terhambat oleh cahaya matahari. Karena pada bagian tanaman yang terkena cahaya auksin

4
akan tidak merata sehingga pertumbuhan terhambat. Sehingga tempat gelap akan tumbuh
lebih panjang. Hal ini karena kandungan auksin pada tempat terang lebih rendah dari
tempat gelap. Oleh karena itu, batang tumbuh membengkok kearah datangnya cahaya.
- Giberelin, berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan embrio
- Etilen, berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
- Sitokinin, berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
- Asam absisat, berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
- Kalin, berperan dalam proses organogenesis
- Asam traumalin, berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami
kerusakan jaringan.
Faktor Eksternal/ Luar (lingkungan)
- Air
Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air, reaksi kimia
dalam sel tidak berlangsung sehingga tumbuhan mati.
- Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada intensitas
cahaya berlebih maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga menghambat
pertumbuhan. Sebaliknya, pada intensitas kurang cahaya tumbuhan mengalami
etiolasi.
- Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah,
transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan
mineral dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan
pertumbuhan tanaman.
- Nutrien
Zat makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam bentuk ion.
Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber materi untuk sintesis
berbagaikomponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Jika kebutuhan kurang maka
akan terjadi defisiensi (tumbuh tidak sempurna hingga bisa mati)
- Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi. Pada suhu
optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang dengan baik berkisar 10 – 38°C).
Umumnya tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas 40°C.

5
- Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada tumbuhan,
terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain
untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan. Apabila
tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami kematian.
- pH medium (Tingkat keasaman)
Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara
yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral unsur-unsur yang
diperlukan, seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH asam, unsur yang
tersedia adalah Al, Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh tumbuhan.

Secara khusus, inti dari penelitian ini adalah keterkaitan antara Hormon auksin dengan
intensitas cahaya matahari yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau.

2.2 Objek Penelitian (Kacang Hijau)


Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang lebih 60
hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia
tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.

2.3 Hipotesis
Intensitas cahaya matahari memengaruhi kecepatan pertumbuhan biji kacang hijau.

6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen
adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek
penelitian serta adanya kontrol (Nazir, 2003).
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi : Biji kacang hijau
Sampel : 16 biji kacang hijau
3.3. Variabel
3.3.1. Variabel
Variabel bebas: intensitas cahaya matahari
3.3.2. Definisii Operasional Variabel:
3.3.2.1. Diletakkan langsung terkena sinar matahari
3.3.2.2. Diletakkan di bawah pohon rindang
3.3.2.3. Diletakkan di depan teras
3.3.2.4. Diletakkan di dalam ruangan tanpa cahaya
3.3.3. Variabel terikat :
3.3.3.1. Panjang batang
3.3.3.2. Jumlah daun tanaman kacang hijau
3.3.4. Variabel kontrol :
3.3.4.1. Benih tanaman kacang hijau
3.3.4.2. Media tanam (pupuk kompos)
3.4. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Senin 26 Agustus-01 September 2019
Tempat Penelitian : - di halaman depan auditorium SMAN 1 Kediri
- di bawah tempat meja guru kelas 12 MIPA B
- di bawah pohon SMAN 1 Kediri dekat auditorium
- di bawah tempat sepatu teras depan kelas 12 MIPA B
3.5. Alat dan Bahan
3.5.1. Pot 4 buah
3.5.2. Benih tanaman kacang hijau
3.5.3. Tanah campur sekam
3.5.4. Air

7
3.5.5. Pita penanda (pink, hijau, biru)
3.5.6. Penggaris
3.6. Cara Kerja
3.6.1. Pertama-tama, rendam biji kacang hijau di air selama semalam penuh
3.6.2. Setelah itu, siapkan 4 pot kosong dan beri tanda A/B/C/D pada setiap pot
3.6.3. Isi pot dengan tanah yang bercampur sekam
3.6.4. Setiap pot diisi 3 benih tanaman kacang hijau yang sudah direndam
semalaman, beri tanda setiap benih dengan pita biru, pink, dan hijau
3.6.5. Pot yang sudah berisi benih kemudian disiram, lalu letakkan di tempat yang
berbeda (diletakkan di tempat yang langsung terkena sinar matahari, di bawah
pohon rindang, di depan teras, di dalam ruangan)
3.6.6. Siram tanaman kacang hijau setiap hari sekali
3.6.7. Amati penambahan panjang batang dan jumlah daun
3.6.8. Lakukan pengukuran setiap hari dan catat hasilnya
3.6.9. Buatlah kesimpulan atas data yang anda peroleh

8
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berikut adalah tabel dan grafik pengamatan tinggi tanaman kacang hijau yang
diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan :
Tabel Eksperimen

A. Diletakkan Langsung Terkena Sinar Matahari

Panjang Batang (cm) Banyak Daun


Hari ke-
Biru Pink Hijau Biru Pink Hijau

1 0,0 0,0 0,0 0 0 0

2 0,0 0,0 0,0 0 0 0

3 0,1 0,0 0,0 0 0 0

4 0,1 0,0 0,0 0 0 0

5 0,1 0,1 0,0 0 0 0

6 0,1 0,1 0,0 0 0 0

7 0,1 0,1 0,0 0 0 0

B. Diletakkan di Bawah Pohon Rindang

Panjang Batang (cm) Banyak Daun


Hari ke-
Biru Pink Hijau Biru Pink Hijau

1 0,5 0,3 0,5 0 0 0

2 0,6 0,3 0,5 0 0 0

3 1 0,6 0,7 0 0 0

4 1,2 1 0,8 0 0 0

5 1,4 1,1 0,8 0 0 0

6 1,4 1,1 0,8 0 0 0

7 2 1,5 2,2 0 0 2

9
C. Diletakkan di Depan Teras

Panjang Batang (cm) Banyak Daun


Hari ke-
Biru Hijau Pink Biru Hijau Pink

1 0,0 0,0 0,0 0 0 0

2 0,0 0,0 0,2 0 0 0

3 0,2 0,0 0,4 0 0 0

4 0,3 0,0 0,5 0 0 0

5 0,3 0,0 0,6 0 0 0

6 0,3 0,0 0,6 0 0 0

7 0,6 0,7 0,6 0 0 0

D. Di Dalam Ruangan Tanpa Cahaya

Panjang Batang (cm) Banyak Daun


Hari ke-
Biru Pink Hijau Biru Hijau Pink

1 0,6 0,8 0,7 0 0 0

2 0,8 1,1 1 0 0 0

3 3 2,5 2 0 0 0

4 3,1 2,5 2,2 0 0 0

5 3,3 2,6 2,3 0 0 0

6 3,3 2,6 2,3 2 0 2

7 4 2,6 3,8 2 0 2

4.2 Pembahasan
Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang
dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda. Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau dengan merendam kacang hijau
selama 12 jam dan meletakan biji kacang hijau ke dalam 4 pot lalu meletakkan pot A di
di tempat terang dan gelas B ditempat gelap. Dari tabel dan grafik pengamatan tinggi

10
tanaman yang telah diukur setelah 6 hari, ternyata didapat rata-rata tinggi tanaman kacang
hijau yang ditanam ditempat terang dan gelap adalah :
X1 = ∑1 Tinggi Tanaman/n X2 = ∑2 Tinggi Tanaman/n
= 195/6 = 390/6
= 32,5 = 65
Jadi, selisih tinggi tanaman kacang hijau yang ditanam ditempat terang dan gelap
adalah :
X = X2 – X1
= 65 – 32.5
= 32.5
Keterangan :
X1 : Tanaman tempat terang ∑1 = Jumlah tinggi tanaman tempat
terang
X2 : Tanaman tempat gelap ∑2 = Jumlah tinggi tanaman tempat
gelap
X : Selisih tinggi tanaman = Jumlah hari selama penelitian
Dari hasil perhitungan selisih tinggi tanaman kacang hijau yang ditanam ditempat
terang dan gelap adalah 32.5 . dengan tinggi rata-rata tanaman ditempat terang 32.5 dan
ditempat gelap 65.
Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang)
pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak,
kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari (gelap)
pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya tipis, berwarna pucat, batang
melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat kerja
hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer).

erdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat


perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya (terang) dan
yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.

Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang
daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon
auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu

11
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan
rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus
memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam
di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang
banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).

Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang
ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama
hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan
rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang
terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

12
BAB IV
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
2. Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya
yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan kacang
hijau.
3. Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji
kacang hijau, biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan terang akan
mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara
langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna
hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya
matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepattinggi (etiolasi) dan daunnya tipis,
berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi
(primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya
telah benar.

3.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang penulis ambil sebelumnya, melalui karya tulis
ilmiah, penulis menyarankan agar:

13
Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan
lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang berada ditempat terang
dan berada ditempat gelap. Juga peralatan yang lebih komplit dan modern.

DAFTAR PUSTAKA

http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

http://karedok.net/modul-buku/bab-i-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan

http://texbuk.blogspot.com/2012/01/pengaruh-faktor-luar-eksternal-terhadap.html

http://ganitri.blogspot.com/2009/05/pengaruh-ph-tanah-terhadap-pertumbuhan.html

http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xii-biologi/pengaruh-faktor-luar-eksternal-
terhadap-pertumbuhan-tumbuhan/

http://prabowogetto.blogspot.com/2010/02/laporan-pengaruh-cahaya-matahari.html

http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.html

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_056518_chapter3.pdf

14
LAMPIRAN

Tumbuhan kacang hijau yang terkena sinar matahari


langsung

Tumbuhan kacang hijau yang dileltakkan dibawah


pohon rindang

Tumbuhan kacang hijau yang diletakkan di tempat tertutup/gelap

15
Tumbuhan kacang hijau yang diletakkan di depan teras

16

Anda mungkin juga menyukai