PENGARUH EMOSI TERHADAP MEMORI
Martono dan Dicky Hastjarjo
Universitas Gadjah Mada
Abstract penelitian ini sebenarnya mempunyai akar
yang lebih lama namun mengalami
Cognition is usually described as a cold kemandekan karena (a) kurangnya perhatian
process, in contrast emotion is described as a hot para psikolog kognitif. Para peneliti kognisi
process. However, the conventional pictures of dan memori sibuk dengan pemahaman
both psychological phenomena are not accurate. bagaimana bekerjanya proses dasar memori
This paper reviews the effects of emotion on tanpa menghiraukan peran emosi, (b) belum
memory in two major routes of research projects, adanya prosedur eksperimen yang dapat
namely mood‐congruent and mood‐state diterima untuk menghasilkan atau memani‐
dependent. How to assess and manipulate pulasi keadaan emosi di laboratorium. Baru
participants’ mood in a psychological experiment ketika terdapat prosedur yang mampu
are also discussed. Finally, the paper explicates memanipulasi keadaan emosi maka psikolog
four theories concerning the effects of emotion on kognitif melakukan penelitian tentang efek
memory. emosi terhadap memori, (c) kenyataan bahwa
Keywords: memory, emotion, mood‐congruent, konsep, teori dan metode di kedua bidang itu
mood‐dependent, network theory, (emosi dan memori) terpisah satu sama lain
schema theory, resource‐allocation meskipun kadang‐kadang ada usaha untuk
model, neuropsychology of memory. menghubungkan keduanya (Ellis & Hunt,
1993, h. 332).
98 BULETIN PSIKOLOGI
PENGARUH EMOSI TERHADAP MEMORI
BULETIN PSIKOLOGI 99
MARTONO & HASTJARJO
jari dalam satu suasana hati tertentu akan hati secara alamiah misalnya dilakukan
diingat kembali (recall) atau dikenali lagi/ dengan mengukur suasana hati ketika hari
direkognisi (recognition) lebih baik ketika sedang panas atau hujan, sesudah subjek
orang dites dalam keadaan emosi yang sama lulus atau gagal ujian tengah semester,
dengan suasana hati saat belajar (Ellis & sesudah melihat tayangan pertandingan
Hunt, 1993). Apabila suasana hati sewaktu sepakbola di televisi yang menyenangkan
penyandian informasi cocok dengan suasana atau membosankan, atau sesudah orang
hati sewaktu mengingat kembali informasi menonton film yang sedih atau gembira di
tersebut, maka kinerja memori akan lebih gedung bioskop (Gerrads‐Hesse, Spies, &
baik. Sifat emosional materi tidak penting. Hesse, 1994). Manipulasi suasana hati secara
Ketergantungan dengan suasana hati meru‐ eksperimental dapat dilakukan dalam 5 cara
pakan salah satu contoh kekhususan penyan‐ (Gerrads‐Hesse, et.all, 1994), yaitu (a) secara
dian (encoding specificity): kemampuan meng‐ bebas membangkitkan mental mengenai
ingat kembali informasi (recall) akan lebih keadaan emosi. Hal ini berarti stimulus yang
baik kalau konteks pengambilan kembali menghasilkan keadaan emosi yang dituju
informasi (retrieval) sama dengan konteks akan diaktifkan secara mental oleh subjek
penyandian (Matlin, 1998, h.140). sendiri. Misalnya, subjek dalam keadaan
Eich dan Metcalfe (1989, studi 1) meneliti dihipnosis, diminta mengingat kembali
pengaruh kesamaan suasana hati saat pertemuan‐pertemuan romantiknya yang
penyandian dengan saat mengingat kembali sukses atau gagal. Contoh lain, subjek
terhadap memori. Saat penyandian, subjek diminta membayangkan sebuah situasi yang
diminta mendengarkan musik (musik gem‐ membuat mereka merasa senang, sedih atau
bira atau sedih) dan menilai suasana hatinya. netral, (b) secara terpandu membangkitkan
Subjek kemudian diperlihatkan serangkaian mental mengenai keadaan emosi. Stimulus
tiga kata (misal, precious metals: silver‐Gold). yang dipakai untuk menghasilkan keadaan
Dua hari kemudian saat mengingat kembali, emosi tertentu itu adalah tehnik Velten,
subjek mendengarkan lagi musik sedih/ musik, atau film/ceritera. Stimulus itu akan
gembira dan menilai suasana hatinya. Jika diberikan kepada subjek bersama dengan
suasana hatinya sudah sama dengan ketika perintah untuk mengembangkan kondisi
saat penyandian, maka subjek diminta emosi tertentu, (c) cara yang ketiga juga
melakukan recall terhadap serangkaian tiga memberikan stimulus pembangkit emosi
kata yang telah dilihatnya dua hari lalu. seperti tehnik Velten, musik, film/ceritera
Hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan kepada subjek namun subjek tidak diminta
melakukan recall akan lebih tinggi jika mengembangkan emosi tertentu. Hal ini
suasana hati sama antara saat penyandian diasumsikan karena pemberian stimulus itu
dengan saat mengingat kembali. sendiri sudah otomatis mengembangkan
emosi tertentu pada diri subjek. Penelitian
Eich & Metcalfe (1989) memperdengarkan
Mengukur dan memanipulasi suasana hati
musik gembira (misal lagu Eine Kliene
Penelitian pengaruh suasana hati terha‐ Nachtmusik atau Divertimento # 136 oleh
dap memori dapat dilakukan dengan secara Mozart) atau lagu musik sedih (misal Adagio
eksperimental memunculkan suasana hati in G Minor dari Albinoni atau Adagio pour
maupun dengan mengukur suasana hati Cordes dari Barber). Musik di putar berkali‐
secara alamiah (Gerrads‐Hesse, Spies, & kali. Setiap lima menit subjek membuat
Hesse, 1994; Poon, 2001). Mengukur suasana penilaian terhadap suasana hatinya dengan