Anda di halaman 1dari 91

ABSTRAK

Fauza Hamda. 2019. Presepsi Siswa terhadap Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler


di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam
Mahasiswa S1. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Padang.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi mengenai
Presepsi Siswa terhadap Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler. Kegiatan
ekstrakulikulerterdiri dari 3 aspek yaitu (1) perencanaan (2) pelaksanaan dan (3)
pengawasan.Oleh karena itu, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini
adalah, “bagaimanakah presepsi siswa terhadap pengelolaankegiatan ekstrakurikuler
di Sekolah Menengah Kejuruan 1 Ampek Angkek dilihat dari aspek perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.” Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
dan XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek Kabupaten Agamdan
sampel berjumlah 72 orang yang diambil berdasarkan teknik Proporsional Stratified
Random Sampling yang telah di Uji validitas angket dan reliabilitasnya
menggunakan SPSS (Statistisic Package and Social Science) 16.0 For Window. Alat
pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket model Skala
Likert dengan alternatif jawaban yang digunakan adalah Selalu (SL), Sering (SR),
Kadang-Kadang (KD), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP). Adapun untuk
mendapatkan data yang bersifat kuantitatif jawaban angket yang dipergunakan dalam
bentuk skor, yakni : Selalu (SL) diberi skor 5, Sering (SR) diberi skor 4, Kadang-
Kadang (KD) diberi skor 3, Jarang (JR) diberi skor 2, dan Tidak Pernah (TP) diberi
skor. Dengan langkah-langkah penyusunan angket Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Presepsi Siswa terhadapPengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekeloah
Menegah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam: (1) perencanaan
berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 4,13, (2) pelaksanaan berada pada
kategori cukup dengan skor rata-rata 3,29. (3) pengawasan berada pada kategori baik
dengan skor rata-rata 4,14. Secara keseluruhanPresepso Siswa terhadap Kegiatan
Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek Kabupaten
Agam berada pada kategori yangbaik dengan tingkat capaian skor rata-rata 3,85.

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT


atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Yang berjudul “Pelaksanaan Kegiatan
Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 bupaten Agam” ditulis
untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan. Program studi
Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang.

Penyelesaian skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa


bantuan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Rifma, M.Pd selaku Pembimbing skripsi sekaligus Pembimbing Akademik


yang penuh perhatian dan kesabaran telah membimbing dan memberi arahan
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

3. Ketua dan Sekretaris Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu


Pendidikan Universitas Negeri Padang.

4. Seluruh Dosen, staf, dan karyawan Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas


Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.

5. Staf kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat yang telah


mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang
bersangkutan.

6. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1Ampek Angkek Kabupaten


Agam selaku pimpinan yang telah memberi izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.

i
ii

7. Guru dan staf Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek


Kabupaten Agam yang berkenan membantu memberikan izin dan saran
ketika melakukan penelitian.

8. Ayah Arman Y dan Mama Jusmalinartercinta, Adik Fauzi, dan brother from
another mother Yoga yang telah memberi dorongan agar menyelesaikan
skripsi secepatnya,kepada yeni resika yang telah membantu mengedit dan
merevisi skripsi dan Nova CR yang memberikan semangat sebagai
penyemangat dan sebagai keluarga,selanjutnya saudara-saudara dan sahabat
yang telah mendo’akan, memberikan nasehat, motivasi, bantuan, dan
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Rekan-rekan seperjuangan khususnya teman-teman Jurusan Administrasi


Pendidikan angkatan 2013 yang telah ikut memberikan bantuan dan masukan
terhadap penulisan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah ikut membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung membantu penulis dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.

Seluruh rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Jurusan Administrasi


Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang dan semua
pihak yang telah ikut memberikan dorongan demi penyelesaian skripsi ini
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 6
C. Pembatasan Masalah 7
D. Rumusan Masalah 7
E. Asumsi Penelitian 7
F. Pertanyaan Penelitian 8
G. Tujuan Penelitian 8
H. Manfaat Penelitian 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................10
A. Kajian Teori 10
1. Persepsi....................................................................................................10
2. Pengelolaan..............................................................................................13
3. Pengertian Ekstrakurikuler.......................................................................18
4. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler............................20
5. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler................................................................21
6. Prinsip Prinsip Program Ekstrakurikuler.................................................23
7. Indikator Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler.....................................25
8. Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler.....................................................25
B. Kerangka Konseptual 43
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................45
A. Jenis Penelitian 45
B. Populasi dan sampel Penelitian 45

iii
iv

C. Instrumen Penelitian 49
D. Pengumpulan Data 51
E. Analisis Data 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................................53
A. Hasil Penelitian 53
1. Persepsi Siswa tentang Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK
N 1 Ampek Angkek Agam.......................................................................53
2. Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK
N 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam.....................................................55
3. Pengawasan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek
Kabupaten Agam......................................................................................58
4. Rekapitulasi Hasil Persepsi Siswa tentang Pengelolaan Kegiatan
Ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam.............59
B. Pembahasan Hasil Penelitian 60
1. Persepsi Siswa tentang Pengeielolaan kegiatan Ekstrakurikuler SMK
N 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam dari Aspek Perencanaan
Kegiatan Ektrakurikuler...........................................................................61
2. Peresepsi Siswa tang Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler SMKN 1
Ampek Angkek ditinjau dari aspek pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler.........................................................................................65
3. Persepsi Siswa tentang Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler SMKN 1
Ampek Angkek dilihat dari aspek pengawasan kegiatan
ekstrakurikuler.........................................................................................67
C. Keterbatasan Penelitian 69
BAB V PENUTUP......................................................................................................70
A. Kesimpulan 70
B. Saran 70
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................72
LAMPIRAN................................................................................................................74
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah populasi penelitian siswa yang terdaftar dalam kegiatan
ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek pada tahun ajaran
2018/2019 ..................................................................................................46
Tabel 2. Jumlah sampel penelitian siswa yang terdaftar di SMK N 1 Ampek
Angkek Tahun Ajaran 2018/2019...............................................................49
Tabel 3: Interprestasi Data........................................................................................52
Tabel 4: Distribusi Data Persepsi Siswa tentang Perencanaan Kegiatan
Ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek Agam..................................54
Tabel 5: Distribusi Data Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Kegiatan
Ekstrakurikuler di SMK N 1 iAmpek Angkek Agam.................................55
Tabel 6: Distribusi Data Persepsi Siswa tentang Pengawasan Kegiatan
Ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek Agam..................................58
Tabel 7: Rekapitulasi Data Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMKN 1
Ampek Angkek...........................................................................................60

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Konseptual.................................................................................44

vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kisi-kisi Angket......................................................................................74
Lampiran 2: Angket Uji Coba dan Penelitian..............................................................75
Lampiran 3: Data Mentah Uji Coba............................................................................78
Lampiran 4: Data Mentah Hasil Penelitian.................................................................79
Lampiran 5: Tabulasi Hasil Penelitian.........................................................................81
Lampiran 5: Tabel Nilai Rho dan Product Moment....................................................84

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan

keceerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang

bertanggung jawab, serta kreatif. Melalui pendidikan diharapkan dapat melahirkan

anak-anak bangsa yang akan membawa perubahan sikap, tingkah laku, kebiasaan

dan perubahan norma-norma lainnya.

Sekolah merupakan salah satu tempat dimana seseorang dapat

memanfaatkannya untuk mencari atau menuntut ilmu pengetahuan baik secara

teriris maupun praktis. Proses pendidikan dan pembelajaran ilmu pengetahuan

tersebut diberikan oleh guru kepada siswa atau murid. Pembelajaran merupakan

proses pemberian ilmu pengetahuan, dan pengalaman belajar dan mendapatkan

pengalaman hidup baru bagi siswa untuk menempuh kehidupan yang akan

ditempuh oleh siswa.Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan pikiran

atau perasaan peserta didik agar dapat membedakan mana yang baik/benar dengan

mana yang buruk/salah sesuai dengan etika, estetika, norma atau aturan yang

berlaku.

Dalam pembinaan siswa di sekolah, banyak program yang dijalankan demi

menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat

meningkatkan kemampuan, keterampilan kearah pengetahuan yang lebih maju.

Salah satu wadah pembinaan siswa disekolah adalah

1
2

ekstrakurikuler.Melaluikegiatan ekstrakurikuler inilah pembinaan dan

pengembangan bakat dan minat siswa sebagai bagian dari generasi muda

diupayakan dan direalisasikan disekolah.Kegiatan ekstrakurikuler merupakan

lahan untuk beraktualisasi diri yang kadang tidak ditemui dalam kegiatan belajar

mengajar sehari-hari, baik dalam kepemimpinan olahraga, kesenian, dan

religi.Pengembangan ekstrakurikuler dapat bermanfaat bagi sekolah yaitu sebagai

sarana untuk promosi sekolah kepada masyarakat khususnya masyarakat sekitar

sekolah.

Banyak potensipeserta didik dapat dikembangkan melalui kegiatan

ekstrakurikuler ini. Karena begitu pentingnya kegiatan ekstrakurikuler maka

pengelolaan ekstrakurikuler ini harus dilaksanakan semaksimal mungkin agar

tercapainya tujuan pendidikan. Masih banyak sekolah sekolah yang melaksanakan

kegiatan ekstrakurikuler tanpa memperhatikan partisipasi siswa, fasilitas

menunjang, Pembina yang bertanggung jawab, serta jadwal kegiatan terhadap

jalannya pengelolaan ekstrakurikuler.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 81 A

tahun 2013 tentang implementasi pendidikan kurikulum memaparkan bahwa

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta

didik diluar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan

kurikulum dan dilakukan dibawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk

mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang

lebih luas atau diluar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.


3

Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, siswa dapat memenuhi kebutuhan dan

kegiatan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman pada

suatu bidang tertentu yang berguna untuk masa depannya.Kegiatan ekstrakurikuler

merupakan wadah atau tempat dimana siswa dapat berkumpul dalam suatu

kegiatan untuk mengisi waktu luang, menyalurkan minat dan bakat.

Pada kenyataannya saat ini kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan

dilembaga pendidikan atau sekolah mulai dari SD, SMP, SMA atau yang sederajat

hanya beberapa sekolah saja yang sudah berjalan dengan baik dan sebagian besar

belum dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Beragamnya jenis kegiatan ekstrakurikuler disekolah maka sangat penting

bagi sekolah untuk melakukan pengelolaan terhadap kegiatan ekstrakurikuler yang

ada di sekolah.Dalam rangka keberhasilan pendidikan pendidikan dan pengelolaan

ekstrakurikuler di sekolah, diperlukan sumber daya yang memadai untuk

melaksanakan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler tersebut dan kegiatan

manajemen.

Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan dalam

pengelolaan kegiataan ekstrakurikuler bertujuan agar kegiatan ekstrakurikuler

yang dilaksanakan dapat berjalan efektif dan efesien, dan dapat mengembangkan

bakat dan minat siswa. Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan kegiatan

ekstrakurikuler yang berjalan di sekolah belum terkelola dengan baik, hal ini

terlihat dari masalah-masalah yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan

ekstrakurikuler yaitu pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler, pemenuhan kebutuhan

fasilitas dan sarana, serta beban pembina yang banyak, selain bertugas sebagai
4

guru mata pelajaran juga membina kegiatan ekstrkurikuler, sehingga diperlukan

tambahan pembina dari pihak luar, dan kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan

masih berjalan secara monoton. Disamping itu, tidak sedikit siswa yang enggan

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah tidak semua berjalan dengan baik

dan sesuai dengan tujuan. Setelah peneliti melakukan observasi ada beberapa

fenomena pengelolaan ekstrakurikuler di sekolah, fenomena-fenomena yang

penulis temui diantaranya:

1. Terlihat bahwa kegiatan ekstrakurikuler di sekolah belum terencana dengan

baik, hal ini dilihat dari beberapa keadaan berikut: a) jenis kegiatan

ekstrakurikuler yang direncanakan disebagian sekolah belum bervariasi, hal

ini dilihat dari program ekstrakurikuler yang dilaksanakan dari tahun ke tahun

tetap sama hanya melaksanakan jenis kegiatan ekstrakurikuler olahraga,

pramuka, dan kesenian b) belum terencana dengan baik rangkaian kegiatan

ekstrakurikuler yang tersrtuktur setiap pertemuannya, seperti kegiatan

ekstrakurikuler pramuka yang setiap pertemuannya hanya melakukan kegiatan

PBB (Peraturan Baris Berbaris), c) belum direncanakan ruangan tetap yang

akan digunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, hal ini terlihat dari

Pembina dan siswa mencari ruangan untuk pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler saat kegiatan dilaksanakan.


2. Kegiatan ekstrakurikuler yang telah direncanakan belum terlaksana sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan.Hal ini terlihat dengan: a) jadwal

kegiatan ekstrakurikuler yang direncanakan satu kali dalam seminggu, yaitu


5

pada hari jumat yang dimulai pada pukul 14.00 WIB, akan tetapi pada

pelaksanaannya tidak dilaksanakan pada hari dan jam yang telah ditetapkan,

dan waktu pelaksanaan yang telah direncanakan selama 2 jam pelajaran,

namun pada pelaksanaannya waktu yang digunakan kurang/lebih dari jam

yang telah ditetapkan, b) sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler belum

memadai, dilihat dari segi prasarana, seperti lapangan yang akan digunakan

untuk kegiatan ekstrakurikuler olahraga, untuk kegiatan ekstrakurikuler volly

dan bola kaki memakai satu lapangan, sedangkan dari segi sarana yang

dibutuhkan untuk kegiatan ekstrakurikuler olahraga dan kesenian masing

belum lengkap seperti, baju tari, peralatan dan perlengkapan alat musik, dan

untuk kegiatan ektrakurikuler olahraga kurangnya bola voly, bola basket, dan

sebagainya.
3. Peneliti juga menemukan kurangnya pengawasan oleh masing-masing

pembina terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, hal ini terindikasi

dari hal-hal berikut: a) masih ada siswa yang melaksanakan kegiatan lain di

saat kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dan tidak mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler hal ini terlihat dari adanya siswa duduk-duduk di kantin saat

jadwal kegiatan ekstrakurikuler berlangsung, b) dan masih adanya siswa yang

belum melaksanakan tata tertib kegiatan ekstrakurikuler yang telah

direncanakan, dengan masih adanya siswa yang belum memakai pakaian

olahraga saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga, c) serta masih

adanya siswa yang belum meletakan peralatan kegiatan ekstrakurikuler ke

tempatnya kembali setelah digunakan, terlihat dari siswa yang hanya


6

membiarkan saja bola berserakan dilapangan setelah digunakan tanpa

meletakan kembali ketempatnya, d) masih adanya pembina yang datang

terlambat saat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler telah berlangsung, hal ini

terlihat masih belum adanya pembina yang membimbing dan mendampingi

siswa saat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler berlangsung.

Fenomena-fenomena diatas apabila dibiarkan berlanjut dan tidak

mendapatkan perhatian baik dari guru maupun kepala sekolah akanberdampak

pada penumbuhan nilai-nilai karakter yang ada dalam diri siswa. Berdasarkan

fenomena-fenomena inilah penulis tertarik melakukan penelitian berjudul

”Persepsi Siswa terhadap Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dikemukakan identifikasi masalah

dari ekstrakurikuler, yaitu :

1. Masih kurangnya sarana dan sarana di sekolah untuk mendukung pengelolaan

ekstrakurikuler di sekolah.
2. Kurangnya dana untuk melaksanakan program-program sekolah. Sehingga

program sekolah belum bisa berjalan dengan baik.


3. Masih kurangnya program pengembangan diri siswa.
4. Kurangnya keterampilan guru untuk membimbing siswa dalam

mengembangkan minat dan bakat.


5. Kurangnya pengelolaan terhadap kegiatan ekstrakurikuler disekolah.
6. Kurangnya motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah dalam

mengembangkan minat dan bakat siwa.i


7

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luas permasalahan tentang program kegiatan ekstrakurikuler ini

begitu pentingnya kegiatan ekstrakurikuler dalam proses menggali potensi peserta

didik, serta mengingat waktu, biaya dan tenaga maka dalam penelitian ini agar

terarah dan mencapai sasaran, penulis membatasi masalah pada persepsi siswa

terhadap pengelolaanekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1

Ampek Angkek.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini “bagaimanakah presepsi siswa terhadappengelolaan kegiatan

ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan 1 Ampek Angkek dilihat dari

aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.”

E. Asumsi Penelitian

Pengelolaan merupakan kunci keberhasilan sebuah kegiatan yang

dilaksanakan.Pengelolaan dilakukan dari mulai melakukan perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan, dengan tahap tersebut maka kegiatan

ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik.

F. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, pertanyaan penelitian yang akan dijawab

adalah :
8

1. Bagaimana presepsi siswa terhadap perencanaan kegiatan ekstrakurikuler di

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek?

2. Bagaimana presepsi siswa terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek?

3. Bagaimana presepsi siswa terhadap pengawasan kegiatan ekstrakurikuler di

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek

G. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang ada, tujuan yang ingin dicapai dari suatu

penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang:

1. Presepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 1 Ampek Ampek

2. Presepsi siswa terhdap perencanaan kegiatan ekstrakurikuler di Sekoalah

Menengah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek.

3. Presepsi siswa terhadap pengawasan kegiatan ekstrakurikuler di Sekoalah

Menengah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek

H. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan proposal ini adalah :

1. Kepala Sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam menjalankan pengelolaan

kegiatan ekstrakurikuler
2. Hasil penelitian ini hendaknya dapat menjadi sumbangan ilmu di jurusan

Administrasi Pendidikan khususnya di bidang pengelolaan kegiatan

ekstrakurikuler
9

3. Para pembaca sebagai bahan bacaan terutama bagi peneliti selanjutnya yang

tertarik terhadap kegiatan ekstrakurikuler.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Persepsi dapat diartikan sebagai tanggapan atau daya menanggapi atau

memahami sesuatu melalui panca indra. Menurut Julia T wood (2013:70)

persepsi adalah proses aktif untuk menciptakan makna dengan cara

menyeleksi, menyusun, dan menginterpretasi manusia, objek, peristiwa,

situasi dan fenomena lainnya. Menurut Abdul Aziz Wahab (2011:205)

persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam

memahami tentang lingkungan, lewat penglihatan ,pendengaran,

penghayatan, perasaan dan penciuman.


Menurut Miftah Thoha (2011:141) persepsi adalah proses kognitif

yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang

lingkungan, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan

penciuman. Menurut Sumanto (2014:52) persepsi adalah proses pemahaman

ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus.


Dari beberapa pendapat diatas maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas

suatu informasi terhadap stimulus dengan cara menyeleksi, menyusun, dan

menginterpretasi manusia, objek, peristiwa, situasi atau fenomena lainnya.

b. Faktor-faktor yang Berperan dalam Persepsi

10
11

Menurut Walgito (2010:101) faktor-faktor yang berperan dalam

persepsi yaitu:

1) Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau

reseptor.Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi,

tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang

langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor.

2) Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus,

disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk

meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf,

yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

3) Perhatian

Untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi diperlukan adanya

perhatian, yaitu merupakan langkah utama sebagai suatu persiapan dalam

rangka mengadakan persepsi.Perhatian merupakan pemusatan atau

konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada

sekumpulan objek.

Oleh karena itu dapat dikemukakan untuk mengadakan persepsi

adanya beberapa faktor yang berperan dan merupakan penentu terjadinya


12

persepsi, yaitu (1) Objek yang dipersepsi, (2) Alat indera, syaraf dan pusat

susunan syaraf dan (3) Perhatian.

c. Proses Persepsi

Menurut Miftah Thoha (2003:145), proses terbentuknya persepsi

didasari pada beberapa tahapan, yaitu:

1) Stimulus atau Rangsangan

Terjadinya persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan pada suatu

stimulus atau rangsangan yang hadir dari lingkungannya.

2) Registrasi

Dalam proses registrasi, semua gejala yang nampak adalah mekanisme

fisik yang berupa penginderaan dan syarat seseorang berpengaruh melalui

indera yang dimilikinya. Seseorang dapat mendengarkan atau melihat

informasi yang terkirim kepadanya, kemudian mendaftar semua informasi

yang terkirim kepadanya tersebut.

3) Interpretasi

Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangat

penting yaitu proses memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya.

Proses interpretasi tersebut bergantung pada cara pendalaman, motivasi,

dan kepribadian seseorang.


13

2. Pengelolaan
a. Pengertian Pengelolaan

Aktivitas suatu organisasi baik pemerintahan maupun swasta tidak

terlepas dari kegiatan pengelolaan termasuk sebuah sekolah.Pengelolaan

penting bagi aktivitas individu atau kelompok dalam sebuah organisasi

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut (Hasibuan, 2011)

pada dasarnya setiap aktivitas atau kegiatan selalu mempunyai tujuan

yang ingin dicapai. Tujuan individu adalah untuk dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan berupa materi dan non materi dari hasil kerjanya.

Tujuan organisasi adalah mendapatkan laba (bussiness organization) atau

pelayanan/pengabdian (public organization) melalui proses manajemen.


Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata Management.

Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu manus yang berarti tangan

dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi

managere yang artinya menangani. Manajemen diterjemahkan kedalam

Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda

management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan

manajemen atau pengelolaan.


Manajemen dalam arti luas menurut (Usman, 2010) adalah

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumber daya organisasi untuk

mencapai tujuan secara efektif dan efisien”. Menurut (Hasibuan, 2011)

“manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Sedangkan Menurut Issakh


14

dalam (Idris & Wiryawan, 2014) Menurut Terry (dalam Issakh dan

Zahrida Wiryawan, 2014) manajemen adalah upaya pencapaian tujuan

yang sudah ditentukan yang sudah ditentukan lebih dahulu dengan

menggunakan jasa orang lain.


Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan pengelolaan atau

manajemen merupakan suatu ilmu dan seni dalam proses perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan sumber daya organisasi

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Pengelolaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengelolaan

kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, dengan adanya pengelolaan yang baik

terhadap kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah mulai dari proses

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan maka ekstrakurikuler yang

ada di sekolah dapat mencapai tujuan masing-masing program yang telah

di tetapkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler

adalah sebuah ragkaian kegiatan yang dimulai dari melakukan

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan ekstrakurikuler agar

dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


b. Fungsi Pengelolaan
Pimpinan organisasi harus mampu menjalankan fungsi-fungsi

manajemen agar pelaksanaan tugas-tugas pada oganisasi dengan mudah

mencapai tujuan secara efektif, efisien dan rasional. Menurut (Hasibuan,

2011) pembagian fungsi-fungsi manajemen ini tujuannya adalah “1)

supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur, 2) agar analisis


15

pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam, 3) untuk menjadi

pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer”.


Terry dan Mainduh dalam (Torang, 2013) membagi empat fungsi

dasar manajemen, yaitu: 1) perencanaan (planning), 2) pengorganisasian

(organizing), 3) pengarahan (actuating), dan 4) pengawasan (controlling).

Menurut (Torang, 2013)fungsi manajemen terbagi atas empat fungsi yaitu

sebagai berikut :
1) Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah kegiatan yang pertama-tama harus dilaksanakan

sebelum aktivitas lainnya dilakukan.


2) Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan suatu proses merupakan

mendistribusikan pekerjaan dan tugas-tugas serta mengkoordinasikan

untuk mencapai tujuan organisasi.


3) Pelaksanaan (actuating)
Pelaksanaan merupakan suatu proses melaksanakan atau

menyelesaikan tugas-tugas untuk mencapai tujuan.


4) Pengawasan (controlling)
Pengawasan merupakan suatu proses melaksanakan penilaian dan

koreksi terhadap proses pekerjaan yang sedang berlangsung.


Sedangkan menurut (Hasibuan, 2011) setidaknya ada beberapa

fungsi manajemen yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengendalian. Hal tersebut dapat dirinci sebagai berikut:


1) Perencanaan
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman

pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik dari alternatif yang ada.


2) Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses penentuan, pengelompokkan dan

pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk

mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini,


16

menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang

secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang melakukan

aktivitas-aktivitas tersebut.
3) Pengarahan
Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan agar mau bekerja

sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan.


4) Pengendalian
Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor-faktor dalam

suatu perusahaan, agar sesuai dengan ketetapan-ketepatan dalam

rencana.
Tidak jauh berbeda dari beberapa pendapat di atas, menurut Issakh

(Idris & Wiryawan, 2014) manajemen sebagai suatu proses dimana

manajemen melibatkan empat fungsi yang sering disebut dengan fungsi

manajemen yang terdiri dari:


1) Perencanaan (planning) adalah fungsi manajemen yang berhubungan

dengan penentuan tujuan yang harus diraih oleh organisasi dan

penetapan tugas-tugas dan alokasi sumber daya, proses penentuan

sasaran organisasi dan bagaimana meraihnya.


2) Pengorganisasian(organizing) adalah fungsi manajemen yang

berkaitan dengan penetapan tugas-tugas, pengelompokan tugas-tugas

kedalam departemen dan pengalokasian sumber daya, serta penyebaran

sumber daya organisasi untuk meraih tujuan-tujuan strategis.


3) Kepemimpinan (leadership) adalah fungsi manajemen yang berkaitan

dengan kemampuan mempengaruhi orang yang engarah kepada

pencapaian tujuan organisasi.


4) Pengendalian (controlling) adalah fungsi manajemen yang berkaitan

dengan pemantauan keberhasilan atas kegiatan-kegiatan dalam


17

mencapai sasaran atau tujuan organisasi yang telah ditetapkan pada

saat membuat perencanaan, menyusun organisasi atau

pengorganisasian dan melaksanakan kepemimpinan.


Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan fungsi

manajemen melibatkan empat fungsi yaitu sebagai berikut:

1) Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses penentuan dan penetapan tujuan,

acuan, strategi serta pedoman tugas-tugas yang akan dilaksanakan oleh

sumber daya manusia dalam sebuah organisasi.


2) Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan suatu proses penempatan sumber daya

manusia sesuai tugas dan pengalokasian sumber daya lainnya.


3) Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan suatu proses melaksanakan hasil perencanaan

yang telah ditetapkan dengan mendayagunakan sumber-sumber daya

yang ada dalam organisasi.


4) Pengawasan

Pengawasan merupakan suatu proses menjamin agar pelaksanaan

tugas-tugas dalam sebuah organisasi sesuai dengan perencanaan yang

telah ditetapkan.

3. Pengertian Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar sekolah

yang bertujuan untuk mengembangkan bakat serta kemampuan

siswa.Kegiatan ekstrakurikuler biasanya ada disetiap sekolah–sekolah dari

sekolah dasar sampai ke Sekolah Menengah Atas.


18

Ekstrakurikuler menurut (Zubaedi, 2015) adalah program penunjang

kurikuler untuk memfasilitasi tumbuh kembangnya bakat dan kemampuan

siswa agar lebih utuh.Dari pembinaan yang intensif dan program yang mapan

dapat dilahirkan kelompok-kelompok keahlian (klub) sesuai dengan bakat dan

kemampuan yang khas.

Menurut (Muhaimin, 2009) kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan

pendidikan luar masa sekolah dan pelayanan konseling untuk membantu

pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan

minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh

pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan

berkewenangan di sekolah/madrasah.

Sedangkan menurut (Undang-Undang Nomor 62 Tahun 2014 tentang

kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan menengah., n.d.) Undang-

Undang Nomor 62 Tahun 2014 tentang kegiatan ekstrakurikuler pada

pendidikan dasar dan pendidikan menengah, kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar

kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan

pengawasan satuan pendidikan.

Menurut (Undang-Undang Nomor 81 Tahun 2013 tentang

Implementasi Kurikulum 2013., n.d.) Undang-Undang Nomor 81 Tahun 2013

tentang Implementasi Kurikulum 2013 menyatakan yaitu:

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh


peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan
19

dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah


dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang
dikembangkan oleh kurikulum.
Menurut Undang Undang, maka dapat disimpulkan kegiatan

ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran

peserta didikdi sekolah. Peserta didik diberi kebebahan untuk memilik

kegiatan ekstrakurikuler yang diminatinya sesuai dengan minat dan

bakat.Kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menunjang kegiatan kurikuler

disekolah, yaitu kegiatan belajar mengajar yang dilaksakan dalam jam

pelajaran.

4. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler yang seperangkat pengalaman belajar

memiliki nilai nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa. Adapun

tujuan kegiatan ektsrakurikuler disekolah menurut Direktorat Pendidikan

Menengah Kejuruan adalah :

a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa

beraspek kognitif, efektif, dan psikomotor.


b. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan

pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.


c. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara yang satu

pelajaran dengan mata pelajaran lainya

Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk memantapkan pembentukan

kepribadian siswa dan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas

wawasan, pengetahuan, mendorong pembinaan nilai, dan sikap guna


20

mengembangkan bakat dan minat siswa (Syahril & Dkk, 2009). Selain itu

(Mustari, 2014) mengemukakan bahwa “kegiatan ekstrakurikuler bertujuan

memperkaya dan memperluas wawasan siswa, mendorong pembinaan nilai

sikap mereka demi mengembangkan minat dan bakat siswa”.

Sejalan dengan pendapat diatas tujuan dari pelaksanaan

ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah

Kejuruan dalam (Suryosubroto, 2009) adalah:

a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa

beraspek kognitif, efektif dan psikomotor.

b. Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam upaya pembinaan pribadi

menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.

Jadi ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah berupa kegiatan

kegiatan yang dapat menunjang dan mendukung program intrakurikuler yaitu

mengembangkan pengetahuan dan kemampuan penalaran siswa, keterampilan

melalui hobi dan minatnya serta pengembangan sikap yang ada pada program

intrakurikuler dan program kokurikuler.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan

ekstrakurikuler adalah meningkatkan kemampuan siswa baik dari aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor serta agar dapat mengembangkan menggali

dan mengembangakan minat bakat siswa kearah yang lebih baik.Sementara

fungsi kegiatan ekstrakurikuler yaitu fungsi pengembangan, dan persiapan

karir.
21

5. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler


Menurut Amir dalam (Suryosubroto, 2009) kegiatan ekstrakurikuler

dibagi menjadi dua jenis, yaitu bersifat rutin dan bersifat periodik. Kegiatan

ekstrakurikuler yang bersifat rutin adalah bentuk kegiatan ekstrakurikuler

yang dilakukan terus menerus, seperti latihan bola volly, latihan sepak bola,

dan sebagainya, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik

adalah bentuk kegiatan yang dilakukan dalam waktu tertentu saja, seperti,

lintas alam, kemping, pertandingan olahraga dan sebagainya

Banyak macam jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di

sekolah dewasa ini. Beberapa macam kegiatan ekstrakurikuler menurut Oteng

dalam (Suryosubroto, 2009) antara lain:

a. Organisasi murid seluruh sekolah


b. Organisasi kelas dan organisasi tingkat tingkat kelas
c. Kesenian; tari tarian, band, karawitan, vocal grup
d. Klub klub hoby: fotografi, jurnalistik.
e. Pidato dan Drama
f. Klub klub yang berpusat pada mata pelajaran (Klub IPA, Klub IPS dan

seterusnya).
g. Publikasi sekolah (Koran sekolah, buku tahunan sekolah, dan

sebagainya).
h. Atletik dan olahraga.
i. Organisasi organisasi yang disponsori secara kerja sama (Pramuka dan

seterusnya).

Menurut Hadari dalam (Suryosubroto, 2009) jenis-jenis kegiatan

ekstrakurikuler, yaitu:

a. Pramuka sekolah.
b. Olahraga dan kesenian.
c. Kebersihan dan keamanan sekolah.
22

d. Tabungan Pelajar dan Pramuka (Tapelpram).


e. Majalah sekolah
f. Warung/kantinsekolah
g. Usaha kesehatan sekolah

Selanjutnya menurut Depdikbud kegiatan ekstrakurikuler dibagi

menjadi dua jenis, yaitu:

a. Kegiatan yang bersifat sesaat, misalnya: karyawisata, bakti social dan lain

lain
b. Jenis kegiatan yang bersifat kelanjutan, misalnya : Pramuka, PMR dan

sebagainya .

6. Prinsip Prinsip Program Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan

dengan prinsip (1) partisipasi aktif yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler

menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan

pilihan masing masing (2) menyenangkan yakni bahwa kegiatan

ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi

peserta didik.
Dengan berpedoman pada tujuan dan maksud ekstrakurikuler di

sekolah dapat ditetapkan prinsip prinsip program ekstrakurikuler. Menurut

Oteng dalam (Suryosubroto, 2009) prinsip program ekstrakurikuler adalah :


a. Semua murid, guru, dan personel administrasi hendaknya ikut serta dalam

usaha meningkatkan program


b. Kerja sama dalam tim adalah fundamental
c. Pembatasan pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan
d. Prosesnya adalah lebih penting daripada hasil
e. Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi

kebutuhan dan minat semua siswa.


f. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah
23

g. Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya pada nilai-nilai

pendidikan di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya


h. Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber sumber motivasi yang kaya

bagi pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga

menyedikan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid


i. Kegiatan ekstrakurikuler ini hendaknya dipandang sebagai integral dari

keseluruhan program pendidikan disekolah, tidak sekedar tambahan atau

sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.


Dalam usaha membina dan mengembangkan program ekstrakurikuler

hendaknya memperhatikan hal hal sebagai berikut Debdikbud:


a. Materi kegiatan yang dapat memberikan pengayaan bagi siswa
b. Sejauh mungkin tidak membenai siswa
c. Mamanfaatkan potensi lingkungan
d. Memanfaatkan kegiatan kegiatan industry dan dunia usaha.

7. Indikator Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler


Menurut Kasmir (2011), Pengelolaan merupakan rangkaian kegiatan

mulai dari melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan. Sejalan dengan pendapat(Torang, 2013), menyatakan

pengelolaan merupakan suatu kegiatan yang di mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Tidak jauh berbeda dari

pendapat ahli diatas,(Terry & Rue., 2012) menjelaskan pengelolaan adalah

proses melakukan planning, organizing, staffing, motivating, controlling.

Sedangkan menurut Issakh dalam pengelolaan sebagai suatu proses yang

meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian.

Menurut (Hasibuan, 2011), pengelolaan merupakan suatu rangkaian kegiatan


24

yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengendalian.

8. Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penting yang harus

ditingkatkan pengelolaan oleh kepala sekolah atau guru pembimbing dalam

rangka mencapai tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Selama ini

kegiatan ekstrakurikuler kurang mendapat perhatian dari para siswa apalagi

kepala sekolah, sehingga kegiatan ekstrakurikuler ini kadang kala berjalan apa

adanya bahkan tidak berjalan sama sekali, karena itu perlu dilakukan

pengelolaan upaya konkrit yang dilakukan kepada sekolah dalam rangka

meningkatkan eksistensi kegiatan ekstrakurikuler tersebut dimasa mendatang,

sehingga lebih diminati siswa sebagai penunjang keberhasilan belajarnya.

Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan mulai dari: Perencanaan,

Pelaksanaan dan Pengawasan.

a. Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Perencanaan terhadap kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan oleh

pihak sekolah.Perencanaan terhadap kegiatan ekstrakurikuler untuk siswa

tersebut dikelola dengan baik, tujuan yang diharapkan dapat tercapai

dengan baik pula. Menurut (Septiani, 2012), kegiatan yang dilakukan

dalam proses perencanaan tersebut yaitu mulai dari:

1) Menginventarisir jumlah kegiatan ekstrakurikuler melalui angket yang

disebarkan kepada seluruh siswa


25

2) Mensosialisasikan kepada pembina kegiatan ekstrakurikuler yang telah

ditunjuk oleh pihak sekolah


3) Pembuatan proposal kegiatan
4) Promosi kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh anggota kegiatan

ekstrakurikuler yang senior kemudian pemilihan anggota kegiatan

ekstrakurikuler setiap kelas.


5) Rencana kegiatan ekstrakurikuler tersebut dimulai pada awal tahun

ajaran baru selama satu periode.


6) Selain itu pihak sekolah juga membuat program kerja kegiatan

ekstrakurikuler untuk jangka waktu satu periode yang akan dijalankan.


7) Program kerja tersebut dikelola dengan baik oleh pihak sekolah, agar

kegiatan yang akan dilaksanakan dapat terarah dan berjalan sesuai

dengan tujuan.

Dalam (“Direktorat Pembinaan SMP. Juknis Penyusunan Program

Pengembangan Diri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP,” 2014)

Panduan Teknis Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP pada tahun 2014,

BAB.III (7-9) Sekolah wajib menyusun rencana kegiatan ekstrakurikuler

yang merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah. Substansi Kegiatan

Ekstrakurikuler tersebut sekurang-kurangnya memuat:

1) Rasionaldantujuanumum
2) Deskripsisetiapkegiatanekstrakurikuler
3) Pengelolaan
4) Pendanaan
5) Evaluasi

Menurut (“Direktorat Pembinaan SMP. Juknis Penyusunan Program

Pengembangan Diri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP,” 2014)

Panduan Teknis Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP pada tahun 2014 (BAB


26

III 7-9), kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan

dengan mempertimbangkan penggunaan sumber daya bersama yang

tersedia pada gugus/klaster sekolah.Penggunaannya difasilitasi oleh

pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan

kewenangan masing-masing.Kegiatan ekstrakurikuler disosialisasikan

kepada peserta didik dan orangtua/wali pada setiap awal tahun pelajaran.

Pengembangan perencanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dapat

dilakukan melalui tahapan:

1) Analisa sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan

kegiatanekstrakurikuler, kegiatanini dilakukanuntukmengetahui potensi

dankondisi sarana dan prasarana, tenaga dananggaran untukmenjamin

pelaksanaan kegiatanekstrakurikulerakanberjalandenganbaik.
2) Identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik kegiatan ini

dilakukan untuk mengetahui bakat dan minat siswa serta jenis kegiatan

ekstrakurikuler yang diminati oleh siswa termasuk kegiatan seni dan

olahraga tradisional.
3) Menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan. Berdasarkan analisa

sumberdaya dan identifikasi, potensi, dan minat peserta didik maka

sekolah dapat menetapkan bentuk dan jenis kegiatan ekstrakurikuler

yang diprogramkan sekolah.


4) Mengupayakan sumber daya (pelatih/instruktur) sesuai pilihan peserta

didik dari satuan pendidikan lembaga lainnya. Strategi tersebut dilakukan

dalam rangka efektif dan efisiensi pelaksanaan program ekstrakurikuler


27

tanpa mengurangi tingkat kualitas pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

di sekolah.
5) Menyusun Kegiatan Ekstrakurikuler.
Rencanakegiatan untuk penyusunan program pengembangan diri

melalui kegiatan ekstrakurikuler meliputi:


a) Tujuan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler.
b) Hasil yang diharapkan dari program pengembangan diri dalam bentuk

kegiatan ekstrakurikuler.
c) Ruang lingkup program pengembangan diri program pengembangan

diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.


d) Jadwal kegiatan penyusunan program pengembangan diri melalui

kegiatan ekstrakurikuler.
e) Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugasnya dalam program

pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.


f) Alokasi pembiayaan program pengembangan diri dalam bentuk

kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam(Direktorat Pembinaan SMA. Juknis Penyusunan Program

Pengembangan Diri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA, 2010)

Panduan Teknis Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA (2010,77), rambu-

rambutentang mekanisme penyusunan perencanaan program

pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas:

1) Prinsip program pengembangan diri untuk kegiatan ekstrakurikuler

sekurang-kurangnya menjelaskan:
a) keragaman potensi, kebutuhan, minat, bakatdan kepentingan peserta

didik dan satuan pendidikan


28

b) peningkatanpotensi dan kecerdasan secaramenyeluruh sesuai

dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.


2) Jenis pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler

menguraikan pengelompokan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang

dapat diakomodasi oleh satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan, bakat,

dan minat peserta didik disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan


3) Langkah-langkah penyusunan program kerja setiap bentuk kegiatan

ekstrakurikuler
4) Kriteria dan aturan pelaksanaan setiap jenis pengembangan diri dalam

bentuk kegiatan

Dalam (Direktorat Pembinaan SMA. Juknis Penyusunan Program

Pengembangan Diri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA, 2010)

Panduan Teknis Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA (2010:77), setiap jenis

kegiatan ekstrakurikuler, memuat:

1) Desksi program kerja


2) Hasil yang diharapkan
3) Pengorganisasian pelaksanaan program kerja
4) Waktu pelaksanaan program kerja
5) Pembina/pelatih
6) Jumlah anggota
7) Pembiayaan
8) Tempat, sarana dan prasarana
9) Penilaian

Jadi dalam menyusun perencanaan terhadap kegiatan

ekstrakurikuler mengacu kepada jenis-jenis rencana kegiatan yang

membuat unsur-unsur antara lain:

1) Kalender pendidikan
29

Kegiatan ekstrakuler merupakan program kurikuler yang alokasi

waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum.Jelaskan bahwa kegiatan

ekstrakurikuler merupakan perangkat operasioanal (supplement dan

complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam

rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.

2) Menyusun perencanaan

Langkah-langkah dalam menyusun perencanaan antara lain:

a) Sasaran yang ingin di capai harus diketahui dan ditetapkan.


b) Kumpulkan data atau informasi yang diperlukan.
c) Analisis data dan informasi terhadap sasaran atau permasalahan yang

terjadi penghambat.
d) Identifikasi faktor-faktor apa saja yang akan menjadi penujang dan

penghambat.
e) Rencana program harus terperinci, yaitu terdiri dari waktu,

pendanaan, pelaksanaan, dan lain-lain.


3) Merencanakan jadwal kegiatan

Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada waktu dimana para

siswa mendapatkan waktu luang, jadwal kegiatan tersebut dilaksanakan

pada sore hari, ataupun pada waktu-waktu liburan.

4) Pelaksanaan kegiatan dan pihak-pihak yang terkait serta organisasinya

Hal ini juga merupakan salah satu unsur dalam menyusun

perencanaan terhadap kegiatan ekstrakurikuler, yang mana siapa-siapa

saja yang terlihat didalam kegiatan tersebut atau yang terlihat dalam

kepanitiaan kegiatan ekstrakurikuler yang telah direncanakan.

5) Tujuan kegiatan
30

Tujuan kegiatan ekstrakurikuler yaitu:

a) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan

siswa beraspek kognitif, afektif, dan psikomotor.


b) Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam upaya pembinaan

pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.


c) Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan

satu pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya.


6) Analisis kebutuhan bakat, minat peserta didik. Menjaring dan

mengelompokkan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok sesuai

dengan bakat dan minat peserta didik.


7) Tersedianya dana

Sekolah sebagai organisasi kerja memerlukan sejumlah dana agar

dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan yang memungkinkan dalam

mencapai tujuan organisasi. Dana merupakan salah satu sarana yang

menentukan, tanpa didukung atau ditunjang oleh dana yang memadai

pekerjaan tidak akan lancar, bahkan mungkin mengalami kemacetan.

Menurut (Nurul, 2016)“dana kegiatan ekatrakurikuler, dana digunakan

untuk memenuhi segala kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan agar

kegiatan berjalan lancar. yaitu menggunakan dana komite sekolah dan

dana BOS”. Hal ini sesuai dengan (Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan

Kesiswaan, n.d.)“pendanaan pembinaan kesiswaan di sekolah

dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS)

Tersedianya dana ekstrakurikuler diartikan sebagai besarnya dana

yang disediakan oleh kepala sekolah guna memberi kemudahan kepada


31

peserta dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.Semua dana itu harus

dipergunakan secara terarah dan bertanggung jawaban dengan tidak

bertumpang tindih satu dengan yang lain. Pimpinan harus menjalankan

kebijakan agar semua dana itu dapat dimanfaatkan secara efisien, dalam

arti saling mengisi sehingga semua kegiatan baik ekstrakuriker maupun

kegiatan lainnya dengan sekesil mungkin hambatannya.

b. PelaksanaanKegiatan Ekstrakuriler

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan memberikan

banyak manfaat tidak hanya terhadap siswa tetapi juga bagi efektivitas

penyelenggaraan pendidikan di sekolah.Dalam (“Direktorat Pembinaan

SMP. Juknis Penyusunan Program Pengembangan Diri Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler di SMP,” 2014), setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler

dilaksanana sesuai jadwal kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang

pada awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah

atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan kesiswaan.Jadwal waktu

kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa sehingga tidak

menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan

gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.Oleh

karena itu pada masing-masing kegiatan ekstrakurikuler membuat

“Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler” yang berlaku di satuan pendidikan. Isi

panduan kegiatan ekstrakurikuler yang diberlakukan pada satuan

pendidikan minimal memuat: 1) pendahuluan yang terdiri atas latar

belakang dan tujuan, 2) penanggungjawab, 3) tempat dan waktu


32

pelaksanaan, 4) peserta, 5) materi/program/kegiatan, 6) penilaian, 7)

pembiayaan.

Menurut Panduan Teknis Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP (2014)

Menurut (“Direktorat Piembinaan SMP. Juknis Penyusunan Program

Pengembangan Diri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP,”

2014)setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler sebelum melaksanakan kegiatan

ekstrakurikuler pilihan sesuai dengan program kegiatan ekstrakurikuler

yang telah ditetapkan serta berdasarkan Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler

yang telah dibuat oleh sekolah perlu memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

1) Sekolah mengoptimalkan warga sekolah seperti kepala sekolah, para

wakil kepalasekolah, guru-guru, wali kelas, guru/petugas BK, tata

usaha dan kerumah tanggaan, pustakawan, dan pengurus OSIS, dewan

penggalang, dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.


2) Sekolah mengembangkan jejaring dengan berbagai pihak diluar

organisasi sekolahdan memiliki keterkaitan fungsional dengan

kepentingan penyelenggaraan program ekstrakurikuler, tokoh

masyarakat, dunia usaha, pengurus MGMP , klub olahraga, klub seni,

perajin, pemerintah setempat dan lain-lain.


3) Mengoptimalkan tenaga guru/instruktur dari sekolah sendiri yang

memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dan guru yang

memiliki minat yang kuat sesuai bidang ekstrakurikuler. Jika sekolah

tidak memiliki guru/instruktur yang berlatarbelakang pendidikan

relevan dan tidak mempunyai guru yang berminat untuk


33

menyelenggarakan program ekstrakurikuler, sekolah dapat

mengusahakan dengan cara, mengundang guru/instruktur di bidang

ekstrakurikuler dari sekolah/lembaga pendidikan lain yang berdekatan

melalui kerja sama yang saling menguntungkan. Sekolah dapat

memanfaatkan narasumber/tenaga ahli yang ada dan potensial pada

masyarakat sekitar sekolah.

Berdasarkan(“Direktorat Pembinaan SMP. Juknis Penyusunan

Program Pengembangan Diri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP,”

2014) setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler uraian di atas selanjutnya

sekolah dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler perlu

memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Persiapan
a) Guru pembimbing instruktur/pelatih melakukan pengecekkan

tempat kegiatan dan peralatan ekstrakurikuler;


b) Guru pembimbing instruktur/pelatih mengecek kondisi siswa untuk

meyakinkanbahwa siswa siap untuk mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler. Guru instruktur/pelatih meyampaikan tujuan, isi,

dan bentuk latihan yang akan dilakukan pada hari itu.


2) Pelaksanaan
a) Guru pembimbing instruktur/pelatih harus siapdan menguasai materi

yang akan diberikan, dan pelaksanaan kegiatan diawali:

(1) Berdoa

(2) Yel-yel klub/sekolah

(3) Melakukan pengecekan siswa/absensi

(4) Pengantar dan merefleksi kegiatan sebelumnya


34

(5) Kegiatan pendahuluan atau pemanasan (untuk yang olahraga)

b) Penyampaian materi sesuai dengan program yang telah ditetapkan

dalam penduan disampaikan secara jelas bila perlu ada

peragaan/contoh

(1) Sikap dan tutur kata dalampenyampaian materibaik dan bisa

menjadicontoh bagi siswa

(2) Memastikan bahwa semuasiswa yang dilatih/bimbing terlayani

dengan baik

(3) Melakukan gerakan pemulihan(olahraga)

(4) Mengecek peralatan yang digunakan dan menyimpan kembali

ke tempatsemula.

(5) Mengakhiri kegiatan dengan berdoa

(6) Bersalaman

c) Catatan personal/kepribadian
(1) Catatan kedisiplinan dan tanggung jawab
(2) Catatan keseriusan dan komitmen dalam kegiatan

Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

menurut Depdikbud dalam (Suryosubroto, 2009)adalah:

1) Kegiatan ekstarakurikuler yang diberikan kepada siswa secara

perorangan atau kelompok di tetapkan oleh sekolah berdasarkan minat

siswa, tersedianya fasilitas yang diperlukan serta adanya guru atau

petugas untuk itu, bilamana kegiatan tersebut memerlukannya.


35

2) Kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk diberikan kepada siswa

hendaknya diperhatikan keselamatannya dan kemampuan siswa serta

kondisi social budaya setempat.


c. Pengawasan Kegiatan Ekstrakurikuler

Proses pengawasan dilakukan oleh pihak sekolah tepatnya diawasi

oleh Pembina kegiatan ekstrakurikuler. Menurut(Septiani, 2012)bahwa

pihak yang berkewajiban mengawasai jalannya kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah yaitu pembina kegiatan ekstrakurikuler dibawah pengarahan dari

wakil kepala sekolah bagian kesiswaaan. Pengawasan tersebut dilakukan

pada saat kegiatan ekstrakurikuler berlangsung yaitu setelah jam pelajaran

berakhir. Pada saat masing-masing kegiatan ekstrakurikuler berlangsung,

maka pembina pun mengawasai jalannya kegiatan latihan kegiatan

eksrtakurikuler, agar pihak sekolah dapat mengetahui sampai sejauh mana

kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik dan jika ada

penyimpangan yang terjadi dalam kegiatan tersebut, akan segera diperbaiki

untuk menghasilkan kegiatan yang lebih baik dan kegiatan menjadi

optimal.

Menurut (Septiani, 2012)bahwa kegiatan pengawasan itu sangat

bermanfaat, dengan adanya pengawasan terhadap kegiatan ekstrakurikuler

dapat mengontrol kegiatan yang dilakukan oleh siswa, melakukan

pembinaan pengembangan kualitas terhadap kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah dan dapat melakukan penilaian terhadap proses dan hasil dari

kegiatan yang dilakukan siswa,agar kegiatan ekstrakurikuler yang


36

dilaksanakan dapat berjalan dan berkembang lebih baik untuk kedepannya

bertujuan agar kegiatan yang dilakukan oleh siswa dapat terlaksana dan

terkendali dengan baikdan jika ada kekurangan atau permasalahan maka

akan segeradibenahi dan dicari penyelesaiannya.

Pengawasan yang dilakukan oleh Pembina kegiatan ekstrakurikuler

semaksimal mungkin harus berjalan dengan optimal. Oleh sebab itu

dibutuhkan bantuan dan kerjasama antara pihak yang memberikan

pengawasan dan yang diberi pengawasan. Agar kegiatan pengawasan

untuk kedepannya dapat berjalan secara optimal sesuai dengan tujuan dan

kesepakatan bersama. Untuk mengoptimalisasikan proses pengawasan

terhadap kegiatan ekstrakurikuler tersebut, pihak sekolah menyerahkan

sepenuhnya kepada pembina masing-masing kegiatan ekstrakurikuler. Cara

yang dikembangkan oleh pembina agar kegiatan ekstrakurikuler ini dapat

berjalan dengan lancar yaitu dengan memperhatikan semua kebutuhan-

kebutuhan yang diperlukan oleh masing-masing kegiatan ekstrakurikuler

1) Pengawasan/monitoring melalui penilaian kegiatan ekstrakurikuler

Dalam(“Direktorat Pembinaan SMP. Juknis Penyusunan Program

Pengembangan Diri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP,” 2014)

Panduan Teknis Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP (2014), penilaian

perlu diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam kegiatan

ekstrakurikuler. Setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler, kriteria

keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta

didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian


37

dilakukan secara kualitatif.Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan

nilai minimal “baik” pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap

semester.Nilai yang diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib

Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta

didik.Peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah “baik” dalam dua

semester atau satu tahun perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk

mencapai nilai “baik”.

Persyaratan demikian tidak dikenakan bagi peserta didik yang

mengikuti program ekstrakurikuler pilihan.Meskipun demikian,

penilaian tetap diberikan dan dinyatakan dalam buku rapor.Penilaian

didasarkan atas keikut sertaan dan prestasi peserta didik dalam suatu

kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti.Hanya nilai memuaskan atau di

atasnya yang dicantumkan dalam buku rapor.

Satuan pendidikan dapat dan perlu memberikan penghargaan

kepada peserta didik yang memiliki prestasi sangat memuaskan atau

cemerlang dalam satu kegiatan ekstrakurikuler wajib atau

pilihan.Penghargaan tersebut diberikan untuk pelaksanaan kegiatan

dalam satu kurun waktu akademik tertentu, misalnya pada setiap akhir

semester, akhir tahun, atau pada waktu peserta didik telah

menyelesaikan seluruh program pembelajarannya.Penghargaan tersebut

memiliki arti sebagai suatu sikap menghargai prestasi seseorang.

Kebiasaan satuan pendidikan memberikan penghargaan terhadap

prestasi baik akan menjadi bagian dari diri peserta didik setelah mereka
38

menyelesaikan pendidikannya. Penilaian ekstrakurikuler memperhatikan

keaktifan dan partisipasi siswa meliputi penilaian sikap dan

keterampilan.Penilaian sikap disiplin, kerjasama, sopan santun,

keberanian, dan kejujuran.Penilaian keterampilan meliputi penilaian

kompetensi dan penilaian penugasan.

2) Melakukan evaluasi

Satuan pendidikan melakukan evaluasi Program Kegiatan

Ekstrakurikuler pada setiap akhir tahun ajaran untuk mengukur

ketercapaian tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan.Hasil

evaluasi ini digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, mencari solusi dari kendala dan

permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler,

sekaligus untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kegiatan

ekstrakurikuler. Untuk memastikan apakah para pembina ekstrakurikuler

melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik, maka pihak sekolah

diharapkan membentuk tim yang melakukan pengawasan pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler tersebut, yang menjadi bidang garapan evaluasi

kegiatan ekstrakurikuler adalah:

a) Penilaian ekstrakurikuler terutama dilakukan terhadap hasil kegiatan

ekstrakurikuler.
b) Penilaian kegiatan ekstrakurikuler didasarkan atas hasil

pengamatan/petugas yang ditunjukan oleh kepala sekolah.


39

c) Hasil penilaian kegiatan ekstrakurikuler dinyatakan secara kualitatif

(komentar) yang dituliskan dengan baik (B), cukup (C), dan kurang

(K).
d) Hasil pertimbangan merupakan bahan pertimbangan hasil kumulatif

siswa untuk kegiatan ekstrakurikuler.


e) Nilai ekstrakurikuler tidak berfungsi sebagai nilai yang

diperhitungkan untuk menentukan keberhasilan siswa, tetapi

merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk

memperbesar persentase kehadiran kumulatif (HK) bagi siswa yang

belum memenuhi HK 90% dan menentukan peringkat (rangking)

siswa.

Satuan pendidikan dapat menambah atau mengurangi ragam

kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang

dilakukan pada setiap semester, sehingga dapat merevisi panduan

kegiatan ekstrakurikuler yang berlaku untuk tahun ajaran berikutnya,

karena kegiatan ekstrakurikuler merupakan program yang

dinamis.Dalam Panduan Teknis Kegiatan Ekstrakurikuler di SD (2016),

sebelum melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan kstrakurikuler

tahapan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Menyusun rancangan evaluasi.


b) Menyiapkan informasi dari berbagai sumber berkaitan dengan

perencanaan dan implementasi program.


c) Menganalisis berbagai aspek yang berkaitan dengan keberhasilan dan

kegagalan dalam pencapaian program.


d) Rekomendasi yang berbeda-beda sesuai waktu evaluasi dilaksanakan.
40

(1) Bila evaluasi dilaksanakan diawal kegiatan, hasil evaluasinya

dapat memberikan masukan tentang hal-hal (jenis kegiatan)

yang dapat menimbulkan kesulitan dan hambatan pada saat

implementasi program. Jenis kegiatan tersebut sebaiknya

diganti, diperbaiki, atau diberi perhatian yang serius pada saat

pelaksanaan, agar tidak mengakibatkan kegagalan keseluruhan

program.
(2) Bila evaluasi dilaksanakan di pertengahan kegiatan, hasil

evaluasinya dapat memberikan masukan untuk perbaikan dalam

pelaksanaan program.
(3) Bila dilakukan di akhir kegiatan, maka hasil evaluasinya dapat

memberikan bahan pembelajaran serta masukan dalam

perencanaan program yang akan datang.


3) Tindak lanjut dan pelaporan

Tindak lanjut pada dasarnya dimaksudkan agar apa yang

dilaksanakan dapat mencapai standar yang telah ditetapkan. Artinya

tindak lanjut merupakan tindakan perbaikan yang dilakukan untuk

mengatasi terjadinya suatu penyimpangan-penyimpangan.Kesalahan-

kesalahan dan memperbaiki kekurangan yang ada.Apabila ternyata tidak

ada tindakan yang di ambil sehubungan dengan hasil pemeriksaan

tersebut, selain itu tindak lanjut juga dilaksanakan sebagai alat ukur

dalam menilai efektivitas pemeriksaan yang telah dijalankan.Sekolah

hendaknya membuat laporan, baik laporan untuk keseluruhan program

kegiatan ekstrakurikuler dan untuk setiap jenis kegiatan


41

ekstrakurikuler.Untuk laporan kegiatan, hendaknya dibuat format yang

sederhana tetapi cukup kompeherensif dan mudah dipahami.

B. Kerangka Konseptual
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar jam

pelajaran yang berfungsi untuk menyalurkan dan mengembangkan kemampuan

siswa sesuai dengan minat bakatnya, memperluas pengetahuan, belajar

bersosialisasi, menambah keterampilan, mengisi waktu luang dan dan lain

sebagainya. Kegiatan ini bisa dilaksanakan disekolah ataupun kadang kadang bisa

diluar sekolah.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler banyak melibatkan komponen-

komponen sekolah, misalnya guru,siswa serta sarana penunjang diantaranya

fasilitas, biaya yang tersedia serta jadwal pelaksanaan yang telah disesuaikan agar

tidak mengganggu kegiatan pembelajaran.Agar tujuan dari kegiatan

ekstrakurikuler ini tercapai maka kepala sekolah sebagai pimpinan harus

memperhatikan hal-hal tersebut.


Berdasarkan uraian di atas bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

dapat dilihat dari empat aspek dimana diantaranya adalah partisipasi siswa,

fasilitas, Pembina kegiatan ekstrakurikuler, dan jadwal kegiatan ekstrakurikuler.


Secara skematis kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Persepsi Siswa Efektivitas


terhadapp Indikator-indikator Pengelolaan Pengelolaan
Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan
Kegiatan 1. Perencanaan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler di 2. Pelaksanaan
Sekolah Menengah 3. Pengawasan
Kejuruan Negeri 1
Ampek Angkek
42

Gambar 1.
Kerangka Konseptual
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

suatu penelitian yang bertujuan untuk mengungkap atau menggambarkan suatu

masalah/ keadaan peristiwa bagaimana adanya secara sistematis. Sesuai dengan

apa yang dikemukakan (Sudjana, 2004) bahwa:penelitian deskriptif adalah

penelitian yang mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah

aktual. Karena penelitian ini tertuju kepada pengungkapan masalah yang terjadi

pada masa sekarang dan sebagaimana adanya.Dalam penelitian ini yang dilihat

adalah persepsi siswa terhadap pengelolaankegiatan ekstrakurikuler di SMK N 1

Ampek Angkek.

B. Populasi dan sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah seluruh obyek yang diteliti.Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya (Sugiono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua

siswa di SMK N 1 Ampek Angkek dengan jumlah siswa yang mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler 216 orang Tahun Ajaran 2018/2019.

43
44

Tabel 1. Jumlah populasi penelitian siswa yang terdaftar dalam kegiatan


ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek pada tahun ajaran
2018/2019
No Jenis Ekstrakurikuler Jumlah siswa
1 Pramuka 80
2 Tari 25
3 Fashion Show 15
4 PMR 40
5 Silat 30
6 Voli 35
7 Sispelia 75
Jumlah 300
Sumber: Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek tahun ajaran
2018/2019

2. Sampel

Sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiono, 2012). Besarnya sampel ditentukan berdasarkan

pendapat (Arikunto, 2010) yang menyatakan bahwa “apabila jumlah sampel

kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi, tetapi jika jumlah populasinya besar, dapat diambil antara

10-15% atau 20-25% atau lebih. Tergantung setidak tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu tenaga dan dana.


b. Sempitluasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.


c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penetian yang

resikonya besar, tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih baik.

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengambilan sampel sejumlah

25% dari populasi keseluruhan.Adapun pennggunaan pengambilan sampel

25% sebagai penentuan ukuran jumlah sampel dikarenakan ketidaksanggupan


45

penulis untuk melakukan penelitian terhadap jumlah populasi keseluruhan dan

agar semua siswa yang ada pada populasi dapat terwakili untuk menjadi

sampel penelitian. Jadi besar sampel dalam peneiltian ini adalah:

PRAMUKA

TARI

FASHION SHOW
46

PMR

SILAT

VOLI

SISPELIA

Jumlah sampel adalah = 72 orang siswa

Jumlah sampel pada Penelitian ini berjumlah 72orang.Penarikan sampel

dilakukan dengan teknik Random Sampling (sampel acak).Hal ini bertujuan

untuk mempermudah dalam proses pengambilan data. Pengambilan sampel

secara acak ini dengan mengambil sampel dari sebagian siswa.


47

Tabel 2. Jumlah sampel penelitian siswa yang terdaftar di SMK N 1


Ampek Angkek Tahun Ajaran 2018/2019
No Jenis Ekstrakurikuler Jumlah Sampel
Populasi
1 Pramuka 80 20
2 Tari 25 6
3 Fashion Show 15 3
4 Pmr 40 10
5 Silat 30 7
6 Voli 35 8
7 Sispelia 75 18
Jumlah 300 72
Sumber: Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek tahun ajaran
2018/2019

C. Instrumen Penelitian

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

model Skala Likert dengan alternatif jawaban yang digunakan adalah Selalu

(SL), Sering (SR), Kadang-Kadang (KD), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP).

Adapun untuk mendapatkan data yang bersifat kuantitatif jawaban angket yang

dipergunakan dalam bentuk skor, yakni : Selalu (SL) diberi skor 5, Sering (SR)

diberi skor 4, Kadang-Kadang (KD) diberi skor 3, Jarang (JR) diberi skor 2, dan

Tidak Pernah (TP) diberi skor. Dengan langkah-langkah penyusunan angket

sebagai berikut :

1. Membuat kisi-kisi angket dengan cara :


a. Menentukan variabel penelitian
b. Menentukan indikator dari masing-masing sub variabel
2. Menyusun butir-butir pernyataan (item) dari setiap indikator
3. Mengkonsultasikan butir-butir item yang sudah disusun dengan pembimbing
4. Melakukan uji coba angket kepada 10 orang diluar sampel
48

5. Menganalisis data hasil uji coba angket untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas angket
a. Uji Validitas

Uji validitas instrument penelitian menggunakan program SPSS16.0

untuk mencari valid per item pernyataan yang digunakan dalam angket

penelitian. Uji coba angket diberikan kepada 10 siswa selain dari sampel

penelitian. Berhubung penyebaran angket diberikan kepada 10 siswa, maka

nilai r tabel untuk N=10 yaitu 0,632 yang berpedoman kepada tabel nilai-

nilai r Product Moment. Jika nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel

maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid namun apabila r hitung

lebih kecil dari pada r tabel maka item tersebut tidak valid.Dari hasil

perhitungan yang telah dilakukan terdapat keseluruhan item yang

berjumlah 58 dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrument penelitian menggunakan program SPSS16.0

untuk mencari tingkat kepercayaan instrument penelitian yang digunakan.

Uji reliabilitas dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dengan r tabel

0,632.Jika nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel maka instrument

dinyatakan reliable, namun apabila r hitung lebih kecil dari pada r tabel

maka instrumen tidak reliable.Dari hasil perhitungan didapatkan r hitung

lebih besar dari pada r tabel yaitu sebesar 0,994 yang artinya instrument

penelitian dinyatakan reliabel.


49

D. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian langsung pergi ke sekolah yang

bersangkutan, yaitu SMK N 1 Ampek Angkek yang menjadi semel penelitian ini

dan menjelaskan petunjuk pengisian angket.Angket yang diisi siswa

dikumpulkan dalam waktu yang telah ditentukan.

E. Analisis Data

Data yang telah terkumpul akan diolah dan dianalisis sesuai dengan tujuan

dan pertanyaan penelitian. Adapun prosedur analisis data adalah sebagai berikut :
1. Verifikasi data yaitu memeriksa semua angket yang telah diisi responden dan

diperiksa kembali kelengkapannya


2. Klasifikasi dan tabulasi data, yaitu mengelompokkan data yang telah

diverifikasi ke dalam tabel


3. Pengolahan data dan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan

rumus rata-rata (Sugiono, 2012)sebagai berikut :

Keterangan :

= rata-rata (mean)

= frekuensi jawaban responden

= pilihan jawaban

= jumlah responden
50

jumlah

Untuk interprestasi data secara kualitatif digunakan klasifikasi sebagai

berikut (Arikunto, 2010):

Tabel 3: Interprestasi Data


Mean Kriteria
4,6 - 5,0 Sangat Baik
3,6 – 4,5 Baik
2,6 – 3,5 Cukup
1,6 – 2,5 Kurang
1-1,5 Sangat Kurang
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan deksripsi data hasil penelitian dan

pembahasan tentang pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek

Angkek, dilihat dari aspek: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan 3) pengawasan.

Berikut ini akan dikemukakan deskripsi hasil penelitian mengenai

pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMPK N 1 Ampek Angkek

1. Persepsi Siswa tentang Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK


N 1 Ampek Angkek Agam

Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler merupakan langkah awal yang

harus dilakukan oleh pembina kegiatan ekstrakurikuler.Perencanaan kegiatan

ektrakurikuler perlu dilakukan agar kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan

dapat berjalan dengan efektif.Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler di SMK

N 1 Ampek Angkek Agam dilihat dari indikator perencanaan kegiatan

ekstrakurikuler

Perencanaan kegiatan ektrakurikuler dilihat dari segi identifikasi

kebutuhan minat bakat siswa, menetapkan bentuk kegiatan, mengupayakan

sumber daya (pelatih atau instruktur), menyusun kegiatan ekstrakurikuler, dan

merencanakan jadwal kegiatan

51
52

Tabel 4: Distribusi Data Persepsi Siswa tentang Perencanaan Kegiatan


Ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek Agam
Alternatif Jawaban Jumlah
SL SR KD JR TP Rata-
No Pernyataan Kriteria
Rata
F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx

A. Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler


Memberikan informasi yang
menarik minat bakat siswa
1 48 240 11 44 13 39 0 0 0 0 72 323 4.49 Baik
untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
Sekolah memberikan
kebebasan kepada siswa untuk
2 46 230 18 72 7 21 1 2 0 0 72 325 4.51 Baik
memilih jenis ekstrakurikuler
sesuai minat bakat
sekolah memberikan
pengarahan tentang
3 43 215 16 64 12 36 1 2 0 0 72 317 4.40 Baik
ekstrakurikuler yang diminati
oleh siwa
sekolah menetapkan jenis
4 ekstrakurikuler berdasarkan 33 165 21 84 10 30 8 16 0 0 72 295 4.10 Baik
minat bakat siswa
pengelola menetapkan pelatih
5 17 85 30 120 16 48 9 18 0 0 72 271 3.76 Baik
sesuai peserta didik
Sekolah mendatangkan pelatih
6 dari luar sekolah untuk melatih 21 105 30 120 9 27 6 12 6 6 72 270 3.75 Baik
kegiatan ekstrakurikuler
sekolah menetapkan jadwal
7 kegiatan ekstrakurikuler diluar 35 175 20 80 15 45 1 2 1 1 72 303 4.21 Baik
jam pelajaran / sore hari
sekolah menetapkan jadwal
8 kegiatan pada waktu luang 35 175 16 64 17 51 2 4 2 2 72 296 4.11 Baik
siswa
sekolah menetapkan jadwal
9 kegiatan ekstrakurikuler pada 26 130 22 88 12 36 7 14 5 5 72 273 3.79 Baik
waktu libur
sekolah menyediakan dana
10 untuk setiap pelakasanaan 31 155 26 104 13 39 2 4 0 0 72 302 4.19 Baik
kegiatan ekstrakurikuler

Rata-Rata 4.13 Baik

Data pada Tabel 3 di atas menunjukkan, bahwa persepsi siswa

tentang perencanaan kegiatan ekstrakurikulerberada pada kategori baik,

dengan skor rata-rata 4,13. Ini menunjukan bahwa secara umum persepsi
53

siswa tentang perencanaan ekstrakurikuler di SMKN 1 Ampek Angkek

Kabupaten Agam dalam kategori baik.


Capaian tertinggi dari aspek pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di

SMK N 1 Ampek AngkekadalahSekolah memberikan kebebasan kepada

siswa untuk memilih jenis ekstrakurikuler sesuai minat bakatdengan rata-

irata 4,51. Sedangakan tingkat capaian terendah terdapat pada Sekolah

mendatangkan pelatih dari luar sekolah untuk melatih kegiatan

ekstrakurikuler dengan rata-rata 3,75.


2. Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK N
1 Ampek Angkek Kabupaten Agam
Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler merupakan langkah awal yang

harus dilakukan oleh Pembina kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan dapat

berjalan efektif.

Tabel 5: Distribusi Data Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Kegiatan


Ekstrakurikuler di SMK N 1 iAmpek Angkek Agam

Alternatif Jawaban Jumlah


Rata-
No Pernyataan SL SR KD JR TP Kriteria
Rata
F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx

Pembimbing
mengecek tempat
11 6 30 2 8 54 162 8 16 2 2 72 218 3,03 Cukup
kegiatan
ekstrakurikuler
Pelatih
mempersiapkan
pelaralatan dan
12 perlengkapan sebelum 12 60 14 56 31 93 13 26 2 2 72 237 3,29 Cukup
pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler
dimulai
Guru pembimbing/
pelatih mengecek
13 kondisi siswa siap 4 20 10 40 25 75 33 66 0 0 72 201 2,79 Cukup
mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
14 Guru pembimbing/ 8 40 6 24 48 144 10 20 0 0 72 228 3,17 Cukup
54

Alternatif Jawaban Jumlah


Rata-
No Pernyataan SL SR KD JR TP Kriteria
Rata
F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx
pelatih menyampaikan
tujuan kegiatan yang
akan dilakukan pada
hari itu
Guru pembimbing/
atau pelatih
15 menyampaikan bentuk 19 95 14 56 37 111 1 2 1 1 72 265 3,68 i
pelatihankegiatan
ekstrakurikuler
Guru pembimbing/
pelatih menguasai
16 3 15 6 24 46 138 17 34 0 0 72 211 2,93 Cukup
materi yang akan
diberikan
siswa datang tepat
17 10 50 5 20 26 78 31 62 0 0 72 210 2,92 Cukup
waktu
kegiatan
18 ekstrakurikuler diawali 21 105 11 44 36 108 4 8 0 0 72 265 3,68 Baik
dengan doa
kegiatan
19 ekstrakurikuler diawali 0 0 1 4 32 96 39 78 0 0 72 178 2,47 Kurang
dengan yel yel
guru pembimbing/
20 pelatih mengecek 6 30 7 28 30 90 27 54 2 2 72 204 2,83 Cukup
kehadiran siswa
matari kegiatan sesuai
dengan program yang
21 16 80 15 60 29 87 10 20 2 2 72 249 3,46 Cukup
ditetapkan oleh
panduan
guru pendamping/
pelatih menggunakan
bahasa yang mudah
22 11 55 3 12 32 96 26 52 0 0 72 215 2,99 Cukup
dipahami siswa dalam
proses pelaksanaan
ekstrakurikuler
guru pembimbing/
pelatih mengarahakan
23 penggunaan peralatan 12 60 19 76 22 66 19 38 0 0 72 240 3,33 Cukup
dalam kegiatan
ekstrakurikuler
guru memberikan
24 pertanyaan diakhir 18 90 15 60 32 96 7 14 0 0 72 260 3,61 Baik
proses pembelajaran
kegiatan
25 ekstrakurikuler 35 175 24 96 10 30 3 6 0 0 72 307 4,26 Baik
diakhiri dengan doa
setelah melaksanakan
kegiatan
26 ekstrakurikuler 7 35 8 32 36 108 21 42 0 0 72 217 3,01 Cukup
disimpan ketempat
semula
55

Alternatif Jawaban Jumlah


Rata-
No Pernyataan SL SR KD JR TP Kriteria
Rata
F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx F Fx
siswa yang mengikuti
dituntut untuk disiplin
27 dalam mengikuti 16 80 17 68 21 63 17 34 1 1 72 246 3,42 Cukup
kegiatan
ekstrakurikuler
siswa yang mengikuti
dituntut untuk
bertanggung jawab
28 34 170 23 92 13 39 2 4 0 0 72 305 4,24 Baik
dalam pelaksanaan
kegiatan
ekstrakurikuler
siswa yang mengikuti
dituntut untuk
29 berkomitmen dalam 7 35 10 40 42 126 13 26 0 0 72 227 3,15 Cukup
kegiatan
ekstrakurikuler
Rata-Rata 3,29 Cukup
i
Data pada Tabel 4 di atas menunjukan, persepsi siswa tentang

pengelolaan data tentang pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler berada pada

kategori Cukup, dengan skor rata-rata 3,29. Ini menunjukan bahwa secara

umum pelaksanaan di SMKN 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam telah

melakukan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dengan cukup.


Capaian tertinggi dari aspek pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di

SMK N 1 Ampek Angkek adalahKegiatan ekstrakurikuler diakhiri deengan

doadengan rata-rata 4,26. Sedangkan tingkat capaian terendah terdapat

pada guru pembimbing/ pelatih mempersiapkan pelaralatan dan

perlengkapan sebelum pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dimulaidengan

rata-rata 2,79.

3. Pengawasan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek


Kabupaten Agam
56

Tabel 6: Distribusi Data Persepsi Siswa tentang Pengawasan Kegiatan


Ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek Agam

Data pada tabel di atas menunjukan, pengelolaan data tentang

persepsi siswa tentang pengawasan kegiatan ekstrakurikuler berada pada

kategori Baik, dengan skor rata-rata 4,14. Ini menunjukan bahwa secara
57

umum pengawasan di SMKN 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam telah

melakukan pengawasan kegiatan ekstrakurikuler dengan baik.


Capaian tertinggi dari aspek pengawasan kegiatan ekstrakurikuler di

SMK N 1 Ampek Angkek adalahSiswa diwajibkan untuk mendapatkan

nilai minimal “baik” dengan rata rata 4,33. Sedangkan tingkat capaian

terendah terdapat pada Penilaian ekstrakurikuler memperhatikan keaktifan

siswa dalam kegiatan ekstrakurikulerdengan rata-rata 4,11.

4. Rekapitulasi Hasil Persepsi Siswa tentang Pengelolaan Kegiatan


Ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam

Hasil pengelolaan data mengenai persepsi siswa tentang pengelolaan

kegiatan ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam

meliputi: perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan hasil dilihat dari tabel 6.

Secara keseluruhan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek

Angkek Kabupaten Agam berada pada kategori baik dengan skor rata rata

3,85.
58

Tabel 7: Rekapitulasi Data Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler di


SMKN 1 Ampek Angkek

No Rekapitulasi Rata-rata Kriteria


Perencanaan kegiatan
1 4.13 Baik
ekstrakurikuler
Pelaksanaan Kegiatan
2 3.29 Cukup
Ekstrakurikuler
Pengawasan kegiatan
3 4.14 Baik
ekstrakurikuler
Rata=rata 3.85 Baik

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan

instrument penelitian yang ada, maka dapat dikatakan bahwa persepsi siswa

tentang pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek

Kabupaten Agam berada pada kategori yang baik dengan skor 3,85. Hasil ini

mengartikan bahwa pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di

SMK N 1 Ampek Angkek kebupaten Agam sudah baik. Untuk lebih jelasnya,

pembahasan hasil penelitian ini akan di uraikan berdasarkan ke tiga indikator

penelitian yakni 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, dan 3) pengawasaan.


59

1. Persepsi Siswa tentang Pengeielolaan kegiatan Ekstrakurikuler SMK N 1


Ampek Angkek Kabupaten Agam dari Aspek Perencanaan Kegiatan
Ektrakurikuler.
Perencanaan merupakan fungsi utama dalam proses pengelolaan.

Perencanaan yang baik akan menghasilkan suatu tujuan yang sempurna atau

efektif dan efisien. Perencanaan harus dapat menjadi tumpuan bagi

pelaksanaan suatu kegiatan.Oleh karena itu perencanaan harus disesuaikan

dengan kebutuhan. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di

sekolah harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Adapun apek-aspek yang

dilakukan dalam perencanaan yaitu:a) memberikan informasi menarik minat

bakat, b)sekolah memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih jenis

ekstrakurikuler, c) memberikan pengarahan tentang ekstrakurikuler, d)

menetapkan jenis ekstrakurikuler berdasarkan minat dan bakat, e) menetapkan

pelatih, f) mendatangkan pelatih dari luar, g) menetapkan jadwal diluar jam

pelajaran, h) menetapkan jadwal pada waktu luang siswa, i) menetapkan

jadwal pada waktu libur, j) menyediakan dana untuk pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler.

Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di

SMK N 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam dilihat dari aspek perencanaan

berada pada kategori baikdengan skor rata rata 4,13.Hal ini menunjukkan

bahwa Pembina di SMKN 1 Ampek Angkek telah melakukan perencanaan

kegiatan ekstrakurikuler dengan baik.


60

Skor rata-rata tertinggi dari perencanaan jadwal kegiatan

ekstrakurikuler adalah aspek sekolah memberikan kebebasan kepada siswa

untuk memilih jenis ekstrakurikuler sesuai minat bakatYaitu dengan skor rata-

rata 4,51 Hal ini berarti bahwa perencanaan jadwal pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler yang dilakukan oleh Pembina di SMKN 1 Ampek Angkek

telah terencana dengan baik dengan memperhatikan aspek waktu pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler itu sendiri.

Perencanaan jadwal kegitaan ekstrakurikuler di Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam sudah sesuai dengan

paduan kegiataan ekstrakurikuler SMP, BAB III, Butir B 9, yang menyatakan

penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada awal

tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala

sekolah bidang kurikulum dan kesiswaan. Jadwal waktu kegiatan

ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa sehingga tidak menghambat

pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan gangguan bagi

peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.

Sedangkan skor terendah pada perencanaan kegiatan ekstrakurikuler

terdapat pada aspek Sekolah mendatangkan pelatih dari luar sekolah untuk

melatih kegiatan ekstrakurikuler yang berada pada kategori Baik dengan skor

rata-rata 3,75hal ini menunjukkan bahwa aspek ini belum sepenuhnya

direncanakan dengan baik.


61

Sekolah dapat mengembangkan alternatif program kegiatan

ekstrakurikuler dalam melakukan perencanaan ekstrakulikuler, melalui cara:

1. Alternatif-1 Top-Down: Sekolah menyediakan/menyelenggarakan program

kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk paket-paket (jenis-jenis kegiatan)

yang diperkirakan dibutuhkan siswa.

2. Alternatif-2 Bottom-Up: Sekolah mengakomodasikan keragaman potensi,

keinginan, minat, bakat, motivasi dan kemampuan seorang atau kelompok

siswa untuk kemudian menetapkan/menyelenggarakan program kegiatan

ekstrakurikuler.

3. Alternatif-3: Variasi dari alternatif-1 dan alternatif-2.

Alternatif manapun hendaknya dipertimbangkan tenaga, biaya,

sumber/fasilitas/bahan, waktu, tempat dan kesempatan, serta sistem

penyelenggaraan/evaluasi yang tersedia dan dapat digali. Sekolah sebaiknya

melakukan penelusuran atau seleksi atas potensi, keinginan, minat, bakat,

motivasi dan kemampuan siswa sebagaimana dipertimbangkan adanya quota

atas peserta untuk setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan/akan

diselenggarakan.

Seleksi dapat ditempuh melalui suatu test, kuesioner,

wawancara/penawaran tertentu sekaligus dimaksudkan untuk mengetahui

siswa/kelompok siswa yang karena berbagai hal tidak dapat melanjutkan

studi sehingga perlu mendapat perhatian khusus dalam layanan program

kegiatan ekstrakurikuler.
62

Selanjutnya sekolah melakukan pengelompokkan siswa dengan jumlah

tertentu (sesuai quota) yang dipandang layak mengikuti satu/beberapa jenis

kegiatan ekstrakurikuler yang akan diselenggarakan. Sebagaimana jumlah

peserta telah ditetapkan, suatu perencanaan kegiatan ekstrakurikuler

hendaknya menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap jenis program kegiatan

ekstrakurikuler yang disediakan sejalan pula dengan visi sekolah yang telah

ditetapkan.

Melalui penetapan tujuan dan jenis kegiatan serta peserta (sebagai

sasaran) yang ditetapkan, perencanaan hendaknya menetapkan rencana

strategi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Dengan struktur organisasi

sekolah yang ada, rencana strategi pelaksanaan hendaknya menjelaskan siapa

yang bertanggung baik terhadap keseluruhan program kegiatan

ekstrakurikuler ataupun terhadap jenis kegiatan ekstrakurikuler tertentu yang

akan dilaksanakan. Perencanaan strategi ini mencakup pula, perencanaan

waktu, tempat, fasilitas/sumber/bahan, jaringan/tenaga lainnya, dan besarnya

alokasi dan sumber biaya.

Pembiayaan merupakan dinamisator efektivitas penyelenggaraan

program kegiatan ekstrakurikuler. Karena itu perlu dipersiapkan: untuk biaya

pengadaan fasilitas/sumber/ bahan/peralatan; biaya latihan/kegiatan

pembentukan etos perilaku belajar/kerja dalam kegiatan ekstra kurikuler;

biaya operasional dan pemeliharaan/perawatan dan biaya sistem

penyelenggaraan program termasuk tunjangan guru, dan biaya sistem

evaluasi (sertifikasi) dan pelaporan


63

2. Peresepsi Siswa tang Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler SMKN 1


Ampek Angkek ditinjau dari aspek pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler merupakan implementasi dari

perencanaan yang telah dirumuskan. Adapun aspek yang dilihat dari kegiatan

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 1 Ampek Angkek adalah a)

guru pembimbing atau pelatih mengecek tempat kegiatan, b) pembimbing

atau pelatih mempersiapkan peralatan dan perlengkapan sebelum

pelaksanaan,c) pembimbing atau pelatih mengecek kondisi siswa siap

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, d) pembimbing atau pelatih

menyampaikan tujuan yang akan dilakukan pada kegiatan ekstrakurikuler, e)

pembimbing atau pelatih menyampaikan bentuk latihan kegiatan

ekstrakurikuler, f)pembimbing atau peatih menguasai materi yang akan

diberikan, g) siswa dating tepat waktu, h) kegiatan ekstrakurikuler dimulai

dengan doa, i) kegiatan ekstrakurikuler diawali dengan yel yel, j) pembimbing

atau pelatih mengecek kehadiran siswa, k) materi kegiatan sesuai dengan

program yang ditetapkan oleh panduan, l) pelatih atau pembimbing

menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dalam proses

pelaksanaan, m) pembimbing atau pelatih mengarahkan penggnaan peralatan

dalam kegiatan ekstrakurikuler, n)guru memberikan pertanyaan selesai proses

pembelajaran, o) kegiatan ekstrakurikuler diakiri dengan doa, p) setelah

melakukan kegiatan ekstrakurikuler peralatan diletakkan ketempat semula, q)

siswa yang mengikuti dituntut untuk disiplin dalam kegiatan ekstrakurikuler,


64

r) siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dituntut bertanggung jawab

dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, s) siswa yang mengikuti kegiatan

dituntut berkomitmen dalam kegiatan ektrakurikuler.


Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengelolaan kegiatan

ekstrakurikuler di SMN 1 Ampek Angkek dilihat dari aspek pelaksanaan,

kegiatan ekstrakurikuler berada dalam kategori cukup dengan skor rata-rata

3,29. Hal ini menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di

SMKN 1 Ampek Angkek dilaksanakan dengan cukup baik.


Capaian tertinggi dari aspek pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di

SMK N 1 Ampek Angkek adalahkegiatan ekstrakurikuler diakhiri dengan doa

dengan rata-rata 4,26. Sedangkan tingkat capaian terendah terdapat pada guru

pembimbing/ pelatih mempersiapkan peralatan dan perlengkapan sebelum

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dimulai dengan rata-rata 2,79.


Dari hasil ini dapat dilihat bahwa aspek kesiapan guru atau

pembimbing dalam persiapan pelaksanaan kegiatan dapat dikatakan rendah.

Guru atau pembimbing belum dapat melakukan persiapan pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler dengan baik contohnya dalam hal peralatandan

perlengkapan yang akan digunakan untuk memulai kegiatan ekstrakurikuler.


Masih rendahnya kesiapan guru atau pembimbing dalam

melaksanakan persiapan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dapat

menyebabkan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler menjadi terganggu dan

tidak terlaksana dengan baik.


65

3. Persepsi Siswa tentang Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler SMKN 1


Ampek Angkek dilihat dari aspek pengawasan kegiatan ekstrakurikuler

Pengelolaan data tentang pengawasan kegiatan ekstrakurikuler berada

pada kategori baik, dengan skor rata-rata 4,14. Ini menunjukan bahwa secara

umum pengawasan di SMKN 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam telah

dilakukan dengan baik.


Capaian tertinggi dari aspek pengawasan kegiatan ekstrakurikuler di

SMK N 1 Ampek Angkek adalahSiswa diwajibkan untuk mendapatkan nilai

minimal “baik” dengan rata rata 4,33. Sedangkan tingkat capaian terendah

terdapat pada Penilaian ekstrakurikuler memperhatikan keaktifan siswa dalam

kegiatan ekstrakurikuler dengan rata-rata 4,11.


Pelaksanaan pengawasan berada pada kategori baik, hal ini disebabkan

pelaksanaan pengawasan dilakukan selama kegiatan ekstrakurikuler

berlangsung, dengan mengamati keaktifan dan keseriusan siswa dalam

melaksanakan kegiatan ektrakurikuler. Hal ini terlihat dari hasil penelitian

yang menunjukan bahwa skor rata-rata yang diperoleh dari pelaksanaan

pengawasan kegiatan ekstrakurikuler selama kegiatan ekstrakurikuler

berlangsung adalah 4,33.


BerdasarkanPanduan Teknis Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP

(“Direktorat Pembinaan SMP. Juknis Penyusunan Program Pengembangan

Diri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP,” 2014), setiap jenis kegiatan

ekstrakurikuler uraian di atas selanjutnya sekolah dalam melaksanakan

kegiatan ekstrakurikuler perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai

berikut:
1) Persiapan
66

a) Guru pembimbing/instruktur/pelatih mengecek tempat kegiatan dan

peralatan ekstrakurikuler;

b) Guru pembimbing/instruktur/pelatih mengecek kondisi siswa untuk

meyakinkan bahwa siswa siap untuk mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler. Guru instruktur/pelatih meyampaikan tujuan, isi, dan

bentuk latihan yang akan dilakukan pada hari itu.

2) Pelaksanaan

a) Guru pembimbing instruktur/pelatih harus siap dan menguasai materi

yang akan diberikan, dan pelaksanaan kegiatan diawali:

(1) Berdoa

(2) Yel-yel klub/sekolah

(3) Melakukan pengecekan siswa/absensi

(4) Pengantar dan merefleksi kegiatan sebelumnya

(5) Kegiatan pendahuluan atau pemanasan (untuk yang olahraga)

b) Penyampaian materi sesuai dengan program yang telah ditetapkan

dalam penduan disampaikan secara jelas bila perlu ada

peragaan/contoh

(1) Sikap dan tutur kata dalam penyampaian materi baik dan bisa

menjadi contoh bagi siswa

(2) Memastikan bahwa semuasiswa yang dilatih/bimbing terlayani

dengan baik

(3) Melakukan gerakan pemulihan (olahraga)


67

(4) Mengecek peralatan yang digunakan dan menyimpan kembali ke

tempat semula.

(5) Mengakhiri kegiatan dengan berdoa

(6) Bersalaman

c) Catatan personal/kepribadian

(1) Catatan kedisiplinan dan tanggungjawab

(2) Catatan keseriusan dan komitmen dalam kegiatan

C. Keterbatasan Penelitian
Hasil pengolahan data penelitian berbeda dengan fenomena-fenomena

yang penulis dapatkan melalui pengamatan, hal ini diduga karena pada saat

melakukan pengamatan penulis tidak menggunakan alat ukur, sehingga yang

penulis tuliskan dilatar belakang adalah hal yang yang didapatkan tanpa

menggunakan alat ukur.Pada saat penyebaran angket, pembina kadang mengisi

tidak dengan sepenuh hati, hanya mengisi sekedarnya saja tanpa memperhatikan

pernyataan dan kenyataan dilapangan.Hal tersebut juga menyebabkan terjadinya

ketimpangan antara fenomena yang penulis jabarkan dengan hasil penelitian

yang penulis dapatkan.


BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Persepsi Siswa tentang Pengelolaan

Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam” dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:


1. Persepsi Siswa tentang Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 1

Ampek Angkek dilihat dari aspek perencanaan berada pada kategori baik

dengan skor rata-rata 3,75.


2. Persepsi Siswa tentang Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 1

Ampek Angkek dilihat dari aspek pelaksanaan berada pada kategori cukup

dengan skor rata-rata 3,29.


3. Persepsi Siswa tentang Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 1

Ampek Angkek dilihat dari aspek pengawasan berada pada kategori baik

dengan skor rata-rata 4.14

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka ada beberapa

saran yang dapat di pertimbangkan adalah sebagai berikut:


1. Berdasarkan hasil pengelolaan data mengenai Persepsi Siswa tentang

pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek dilihat dari

aspek pelaksanaan berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 4,13.

Diharapkan bagi pembina kegiatan ekstrakurikuler lebih mempersiapkan

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, agar dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan,

dan pembina dapat memberikan motivasi dan arahan kepada siswa dalam

kegiatan ekstrakurikuler, agar siswa lebih berpartisipasi aktif dalam mengikuti

68
69

kegiatan ekstrakurikuler. Serta diharapkan kepada pembina dapat memberikan

sanksi tegas kepada siswa yang melanggar tata tertib pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler, dan kepala sekolah memberikan saksi kepada pembina yang

melanggar tata tertib pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, agar kegiatan

ekstrakurikuler dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.


2. Berdasarkan hasil pengelolaan data mengenai Persepsi Siswa tentang

pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di SMK N 1 Ampek Angkek dilihat dari

aspek pengawasan berada pada kategori cukup dengan skor rata-rata 3,29.

Diharapkan kepala sekolah melakukan pengawasan langsung terhadap

kegiataan ekstrakurikuler yang dilaksanakan oleh pembina, agar kegiataan

ekstrakurikuler yang dilaksanakan, dapat terkontrol dengan baik sehingga

kegiataan ekstrakurikuler yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, serta menjalin kerjasama yang baik dengan semua warga sekolah

untuk mendukung dan mensukseskan kegiatan ekstrakurikuler yang terlaksana

di sekolah. Pembina diharapkan membuat laporan mengenai pelaksanaan

kegiataan ekstrakurikuler setiap bulan nya dan pada setiap akhir semester untuk

memberikan gambaran mengenai ketercapaian tujuan kegiataan ekstrakurikuler

yang dilaksanakan di sekolah.


DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Direktorat Pembinaan SMA. Juknis Penyusunan Program Pengembangan Diri
Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA (2010). Jakarta: Direktorat Pembinaan
SMA.
Direktorat Pembinaan SMP. Juknis Penyusunan Program Pengembangan Diri Melalui
Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP. (2014). Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA.
Hasibuan, M. (2011). Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Idris, H., & Wiryawan, Z. (2014). Pengantar Manajemen. Jakarta: In Media.
Muhaimin. (2009). Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Pers.
Mustari, M. (2014). Manajeman Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta: Rajawali Pers.
Nurul, L. R. (2016). Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK N 7 Semarang.
UNNES, 11, 63-70.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan.
Septiani, I. (2012). Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan
Kualitas Sekolah. Manajemen Pendidikan, 5, 424–438.
Sudjana. (2004). Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Nonformal dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production.
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kaulitatif,dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Syahril, & Dkk. (2009). Profesi Kependidikan. Padang: UNP Press. Padang: UNP
Press.
Terry, G., & Rue., leslie W. (2012). Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Torang, S. (2013). Organisasi Manajemen. Bandung: Alfabeta.

70
71

Undang-Undang Nomor 62 Tahun 2014 tentang kegiatan ekstrakurikuler pada


pendidikan dasar dan menengah.
Undang-Undang Nomor 81 Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.
Usman, H. (2010). Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Zubaedi. (2015). Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Prenadamedia Group.
LAMPIRAN
Lampiran 1: Kisi-kisi Angket
Judul : Persepsi Siswa Tentang Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam

Variabel Indikator Sub Indikator Item


Pengelolaan Perencanaan Kegiatan 1. Identivikasi Kebutuhan minat 1-3
kegiatan Ekstrakurikuler bakat siswa
Ekstrakulikuler Menetapkan bentuk kegiatan 4
Mengupayakan sumber daya 5-6
Menyusun kegiatan ekstrakurikuler 7-9
Merencanakan jadwal
10
Pelaksanaan Kegiatan Pesiapan 11-15
Ekstrakurikuler Pelaksanaan 16-29

Pengawasan Kegiatan Penilaian Kegiatan 30-35


Ekstrakurikuler Melakukan Evaluasi 36

72
Lampiran 2: Angket Uji Coba dan Penelitian

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SL SR KD JR TP
Sekolah memberikan informasi yang menarik
1 minat bakat siswa untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
Sekolah memberikan kebebasan kepada siswa
2 untuk memilih jenis ekstrakurikuler sesuai minat
bakat

3 sekolah memberikan pengarahan tentang


ekstrakurikuler yang diminati oleh siwa
4 sekolah menetapkan jenis ekstrakurikuler
berdasarkan minat bakat siswa
5 pengelola menetapkan pelatih sesuai peserta didik
6 Sekolah mendatangkan pelatih dari luar sekolah
untuk melatih kegiatan ekstrakurikuler
7 sekolah menetapkan jadwal kegiatan
ekstrakurikuler diluar jam pelajaran / sore hari
8 sekolah menetapkan jadwal kegiatan pada waktu
luang siswa
sekolah menetapkan jadwal kegiatan
9
ekstrakurikuler pada waktu libur
sekolah menyediakan dana untuk setiap
10 pelakasanaan kegiatan ekstrakurikuler

11 Pembimbing mengecek tempat kegiatan


ekstrakurikuler
Pelatih mempersiapkan pelaralatan dan
12 perlengkapan sebelum pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler dimulai

13 Guru pembimbing/ pelatih mengecek kondisi siswa


siap mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
Guru pembimbing/ pelatih menyampaikan tujuan
14
kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu

Guru pembimbing/ atau pelatih menyampaikan


15
bentuk pelatihankegiatan ekstrakurikuler

73
74

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SL SR KD JR TP

16 Guru pembimbing/ pelatih menguasai materi yang


akan diberikan
17 siswa datang tepat waktu
18 kegiatan ekstrakurikuler diawali dengan doa
19 kegiatan ekstrakurikuler diawali dengan yel yel
guru pembimbing/ pelatih mengecek kehadiran
20
siswa

21 matari kegiatan sesuai dengan program yang


ditetapkan oleh panduan
guru pendamping/ pelatih menggunakan bahasa
22 yang mudah dipahami siswa dalam proses
pelaksanaan ekstrakurikuler
guru pembimbing/ pelatih mengarahakan
23 penggunaan peralatan dalam kegiatan
ekstrakurikuler
24 guru memberikan pertanyaan diakhir proses
pembelajaran
25 kegiatan ekstrakurikuler diakhiri dengan doa
26 setelah melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler
disimpan ketempat semula
27 siswa yang mengikuti dituntut untuk disiplin dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
28 siswa yang mengikuti dituntut untuk bertanggung
jawab dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
29 siswa yang mengikuti dituntut untuk berkomitmen
dalam kegiatan ekstrakurikuler
Siswa diwajibkan untuk mendapatkan nilai
31 minimal “baik”
Siswa diwajibkan untuk mendapatkan nilai
32 minimal “baik”
Sekolah memberikan penghargaan kepada siswa
33 yang memiliki prestasi dalam kegiatan
ekstrakurikuler
75

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SL SR KD JR TP
Penilaian ekstrakurikuler memperhatikan keaktifan
34 siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
Penilaian ekstrakurikuler memperhatikan sikap
35 siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
Kepala sekolah malakukan pengawasan dalam
36 kegiatan ekstrakurikuler
Lampiran 3: Data Mentah Uji Coba

Skor
No Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Total

1 A 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5
176
2 B 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4 4 5 3 5 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 3 4
155
3 C 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5
170
4 D 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 165
5 E 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 151
6 F 5 4 3 4 4 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 5 3 5 4 5 3 5 150
7 G 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 3 113
8 H 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 3 113
9 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 134
10 J 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 156

76
Lampiran 4: Data Mentah Hasil Penelitian

77
78
Lampiran 5: Tabulasi Hasil Penelitian

79
80
81
82

Lampiran 5: Tabel Nilai Rho dan Product Moment


83

Anda mungkin juga menyukai