Anda di halaman 1dari 92

PENGARUH BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL

(BOPO) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP


RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
PERIODE 2015-2018

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Kelulusan Program


S.1 Perbankan Syariah Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surabaya

Disusun oleh :
HILAL KHOLID AL MUHARAM
NIM. 201415028

PROGRAM STUDI S.1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2019
NOTA PEMBIMBING
Surabaya, 8 Juli 2019

Lampiran : 1 Exemplar
Hal : Persetujuan Munaqosah Skripsi
Kepada Yth,
Dekan fakultas agama islam
Universitas muhammadiyah Surabaya
Assalamualaikum wr. wb
Setelah membaca, meneliti dan mengadakan perbaikan perbaikan seperlunya,
maka saya berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama : Hilal Kholid Al Muharam


NIM : 201415028
Fakultas : Agama Islam.
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul :PENGARUH BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN
OPERASIONAL (BOPO) DAN FINANCING TO DEPOSIT
RATIO (FDR) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)
BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2015-
2018
Telah dapat diajukan sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S1) Jurusan Perbankan Syariah. Harapan saya semoga dalam waktu dekat
saudara tersebut segera di adakan ujian Munaqosah Skripsi.

Wassalamualaikum, Wr. Wb

Pembimbing

Mulyono Najamuddin, M.Pd.I

ii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah di periksa dan disetujui isi serta susunannya, sehingga dapat

diajukan dalam ujian sidang skripsi pada program Studi S.1 Perbankan Syariah

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Surabaya, 8 Juli 2019

Menyutujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Mulyono Najamuddin, M.Pd.I Rifa’atul Maftuhah, M.Pd

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Rukhul Amin, MSI

iii
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dibahas dan dipetahankan dalam sidang munaqosah Skripsi

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 18 Juli 2019

Tempat : Kampus FAI UMSurabaya Jl. Sutorejo, No. 59 Surabaya.

Dan sidang telah menerima sebagai pelengkap tugas dan salah satu syarat

Ujin Akhir Program Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Agama Islam UMSurabya.

Maka dengan ini kami sahkan hasil sidang Munaqosah tersebut.

Surabaya, 18 Juli 2019

Majelis Ujian Skripsi :

Ketua Penguji Penguji II Penguji III

Drs. Mulyono Najamuddin, M.Pd.I Haqiqi Rafsanjani, MEI Tiara Anindya Virana, MEI

Mengetahui,

Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surabaya

Isa Anshori, M. Ag

iv
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Hilal Kholid Al Muharam

NIM : 201415028

Adalah mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Surabaya menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya dengan judul

“PENGARUH BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL

(BOPO) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP

RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE 2015-2018” adalah hasil karya saya sendiri. Dan apabila dikemudian

hari ternyata skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia untuk menerima

sanksi akademis maupun sanksi hukum.

Surabaya, 8 Juli 2019

Yang menyatakan,

Bermatrai

HILAL KHOLID AL MUHARAM

201415028

v
MOTTO
” Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
Surah Ar-Ra’d [11]

***

Tidaklah seorang muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan,


kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun keduka-citaan bahkan
tertusuk duri sekalipun, niscaya Allah akan menghapus dosa-dosanya
dengan apa yang menimpanya itu
Rosululloh Sallohu ‘Alaihi Wasalam

vi
ABSTRAK
PENGARUH BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL
(BOPO) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP
RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
PERIODE 2015-2018

Sebagaimana perusahaan pada umumnya, bank umum syariah dalam


beroperasional juga mempunyai tujuan untuk bisa mendapatkan laba yang
setinggi-tinggi. Oleh karena itu bank harus menjaga rasio-rasio keuangannya
disesuaikan dengan keputusan Bank Indonesia serta menjaga kinerjanya agar tetap
dipercaya oleh nasabah dalam kegiatan perekonomian. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisa pengaruh BOPO dan FDR terhadap ROA pada Bank Umum
Syariah di Indonesia periode 2015-2018.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di
Indonesia. Data penelitian merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari laporan
bulanan bank umum syariah periode 2015-2018. Analisis yang digunakan adalah
uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas, dan uji auto korelasi. Uji lainnya menggunakan uji linier
berganda dan uji hipotesis menggunakan t-statisticuntuk menguji koefisien regresi
parsial dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Analisis data menggunakan
analisis linier berganda dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05 yang bertujuan
untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
Hasil uji normalitas menunjukan bahwa data penelitian berdistribusi normal.
Bardasarkan uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi
tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik. Hasil uji F
penelitian ini menunjukan bahwa BOPO dan FDR secara simultan berpengaruh
terhadap ROA dengan nilai signifikansi 0,000. Secara parsial menggunakan uji t
BOPO dan FDR berpengaruh terhadap ROA dengan nilai sig BOPO sebesar
0,000. Sementara nilai sig FDR sebesar 0,001. Dimana nilai signifikansi keduanya
kurang dari 0,05. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,322. Hal ini
menunjukan 32% setiap perubahan ROA dapat dijelaskan oleh variabel BOPO
dan FDR, Sisanya 68% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan
penelitian ini. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah
variabel rasio keuangan lainnya, dan menambah cakupan penelitiannya yaitu
perbankan syariah di Indonesia sehingga dapat diketahui apa saja faktor yang
mempengaruhi profitabilitas seluruh bank syariah di Indonesia.

Kata Kunci: BOPO, FDR, ROA.

vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi Studi S.1 Perbankan Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surabaya, tahun 2019 dengan judul penelitian

“PENGARUH BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN

OPERASIONAL (BOPO) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO

(FDR) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM

SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2015-2018”.

Dalam penyusunan karya tulis ini penulis mendapat bimbingan dan

dorongan dari berbagai pihak untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dr. dr. Sukadiono, M.M selaku rektor Universitas Muhammadiyah

Surabaya.

2. Bapak Isa Anshori, M.Ag selaku Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surabaya yang telah memberikan

dampak positif pada Fakultas Agama Islam menjadi lebih baik.

3. Bapak Rukhul Amin, MSI selaku Ketua Program Studi S.1 Perbankan

Syariah Fakultas Agama Islam yang telah memberikan kelancaran

dalam pelaksanaan penelitian, dan telah memberikan perubahan-

perubahan yang signifikan bagi kemajuan prodi Perbankan Syariah

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya.

viii
4. Bapak Drs. Mulyono Najamuddin, M.Pd.I dan Ibu Rifa’atul

Maftuhah, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

begitu banyak hal dari bimbingan intensif, waktu, arahan, masukan,

kritikan, dan dorongan bagi penulis.

5. Para Asatidz Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Jawa

Timur di lingkungan Masjid Al-Hilal Surabaya yang telah banyak

membantu penulis selama berjuang dalam menuntut ilmu.

6. Kedua orang tua penulis, Bapak Imam Yasin dan Ibu Sukinem serta

adik Muhammad Yaqin Asyifa, adik Affan Roihan Istiqlal yang

kesabarannya luar biasa dalam memberikan doa, dukungan, semangat,

nasehat, kasih sayang dan pengorbanan yang tiada henti. Semoga

penulis dapat membalasnya dengan usaha terbaik pada kalian.

7. Firman, Risky, Luqman, Sulaiman, Dimas, Naafi’, Adlan sebagai

teman, sahabat, keluarga dan saudara. Terimakasih atas persahabatan

yang indah.

8. Abah H. Samri Bin Barik yang banyak membantu sehingga penulis

bisa menyelesaikan sidang skripsi.

9. Mas Dimas dan Mas Bagus yang telah banyak memberi dampak

positif, bimbingan, waktu, arahan, nasehat, masukan yang

membangun bagi skripsi ini.

10. Teman-teman keluarga Mahasantri Ma’had Aly Mohammad Natsir

Surabaya ( Afif, Hakam, Herwandi, Joni, Sulkan, Syarif, Sulhi, Tono,

ix
Tomi, Zami’, Zuhri ). Terimakasih telah memberikan dampak positif

dan cahaya baru bagi penulis.

11. Teman-teman KKN 18 Semangat Mengabdi Dusun Sumber Gondang

Mantup Lamongan. Terimakasih atas dukungan dan doanya.

12. Teman-teman Program studi Perbankan Syariah S1 Angkatan 2014

dan adik-adik tingkat yang telah banyak membantu dan memberikan

dorongan serta semangatnya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

membantu penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka

penulis sangat mengharapkan saran maupun kritikan demi sempurnanya skripsi

ini. Mudah mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya bagi pembaca

pada umumnya, dan sekiranya skripsi ini dapat menjadi salah satu bentuk

sumbangan bagi perkembangan lmupengetahuan terutama di bidang ekonomi

islam.

Surabaya, 8 Juli 2019

Hormat saya,

Hilal Kholid Al Muharam

x
DAFTAR ISI

NOTA PEMBIMBING ............................................................................................................ ii


PERSETUJUAN .................................................................................................................... iii
PENGESAHAN ......................................................................................................................iv
PERNYATAAN ...................................................................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR............................................................................................................. viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................. xiv
BAB I .................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 10
1. Teoritis .............................................................................................................. 10
2. Praktis ............................................................................................................... 10
E. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 11
F. Definisi Operasional ............................................................................................. 17
G. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 19
1. Pengaruh BOPO Terhadap ROA ...................................................................... 20
2. Pengaruh FDR terhadap ROA........................................................................... 21
H. Sistematika Penelitian ........................................................................................... 24
BAB II ................................................................................................................................. 26
A. Syariah Enterprise Theory (SET) ......................................................................... 26
B. Perbankan Syariah ................................................................................................ 28
C. Rasio Keuangan Perbankan .................................................................................. 30
D. Analisis Rasio Keuangan ...................................................................................... 32

xi
1. Return On Asset ................................................................................................ 34
2. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) .................................... 36
3. Financing To Deposit Ratio (FDR) .................................................................. 37
BAB III ................................................................................................................................ 38
E. Jenis Penelitian...................................................................................................... 38
F. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 38
1. Populasi ............................................................................................................. 38
2. Sampel............................................................................................................... 39
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 39
1. Data Sekunder ................................................................................................... 40
H. Teknik Analisis Data............................................................................................. 41
1. Analisis Statistic Deskriptif .............................................................................. 41
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 42
3. Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................................... 47
BAB IV................................................................................................................................ 52
A. Deskripsi Objek Penelitian.................................................................................... 52
B. Hasil Analisis Data ............................................................................................... 52
1. Hasil Analisis Data Deskriptif .......................................................................... 52
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 54
3. Hasil Regresi Linier Berganda .......................................................................... 58
4. Pembahasan....................................................................................................... 60
BAB V................................................................................................................................. 64
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 64
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 64
C. Saran ..................................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 64
LAMPIRAN ............................................................................................................................ I

xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah ............................................. 2
Tabel 1. 2 Perkembangan Bank Syariah di Indonesia......................................................... 4
Tabel 1. 3 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 14
Tabel 1. 4 Persamaan dan Perbedaan Penelitian ............................................................... 16
Tabel 1. 5 Referensi Rasio Penelitian ............................................................................... 19

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ............................................................................................ 52


Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ...................................................... 55
Tabel 4.3 Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas................................................................ 57
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................................ 57
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................................... 58
Tabel 4.6 Hasil Uji t .......................................................................................................... 58
Tabel 4.7 Hasil Uji F......................................................................................................... 59
Tabel 4.8 Hasil Uji R-Square ............................................................................................ 59
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................ 60

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 23


Gambar 2 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram ........................................................... 54
Gambar 3 Hasil Uji Normalitas P-P Plot .......................................................................... 55
Gambar 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot ......................................................... 56

xiv
1. BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh peranan

perbankan yang ada di negara tersebut. Perbankan memiliki peran yang

sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Sabir, Ali dan Habbe

(2012) mengungkapkan bahwa salah satu jalan yang mempunyai peranan

strategis dan fungsional dalam aktivitas-aktivitas perekonomian adalah

perbankan. Peran perbankan merupakan tolak ukur kemajuan negara.

Semakin baik kondisi perbankan suatu negara, semakin baik pula kondisi

perekonomian suatu negara.

Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998 bahwa bank merupakan badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan lain

sebagainya. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Ismail (2010)

menjelaskan mengenai bank merupakan salah satu lembaga keuangan

yang berfungsi sebagai perantara keuangan yang menyalurkan dana dari

pihak yang berkelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana. 1Dana

yang dimiliki oleh bank adalah berasal dari dana itu sendiri, dana dari

masyarakat dan dana pinjaman. Bank juga dibebani suatu misi dalam

1
Ismail. Manajemen Perbankan, (Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010), 12.
2

perekonomian Indonesia. Perbankan berperan dalam mempermudah proses

pengalihan dana dari pihak yang berkelebihan dana pada pihak yang

berkebutuhan dana, untuk melakukan proses tersebut, perbankan

menghimpun dana dari masyarakat yang berkelebihan dana dan

menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat yang

membutuhkan dana tersebut untuk kegiatan yang lebih produktif. Peran

tersebut membuat perbankan disebut sebagai lembaga perantara keuangan

(financial intermediary institusion). Menurut dari segi imbalan maupun

jasa atas penggunaan dana, simpanan ataupun pinjamannya, bank

dibedakan menjadi dua, yaitu bank konvensional dan bank syariah.2

Tabel 1. 1
Pebedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
Bank Konvensional Bank Syariah
Fungsi dan Kegiatan Intermediasi, Jasa Intermediasi, Manager
Bank Mekanisme Keuangan Investasi,Investor, Sosial,
dan Obyek Usaha Jasa Keuangan
Prinsip Dasar Tidak antiriba dan Antiriba dan antimaysir
Operasi antimaysir
Prioritas Pelayanan -Bebas nilai (prinsip -Tidak bebas nilai (prinsip
materialis) nilai Islam)
-Uang sebagai Komoditi -Uang sebagai alat tukar
-Bunga dan bukan komoditi
- Bagi hasil, jual beli,
sewa
Orientasi Kepentingan Pribadi Kepentingan publik
Bentuk Keuntungan Tujuan sosial-ekonomi
Islam, keuntungan
Evaluasi Nasabah Bank komersial Bank komersial, bank
pembangunan, bank
universal atau multi-
porpose
Hubungan Nasabah Kepastian pengembalian Lebih hati-hati karena
pokok dan bunga partisipasi
(creditworthiness dan dalam risiko
collateral)
Sumber Likuiditas Terbatas debitor-kreditor Erat sebagai mitra usaha

Nur Mawaddah, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah”, Jurnal


2

Ekonomi, Vol. 14, No. 2, (Oktober 2015), 242.


3

Jangka Pendek
Pinjaman yang Pasar Uang, Bank Sentral Terbatas
diberikan
Lembaga Komersial dan non- Komersial dan non-
Penyelesaian komersial, berorientasi komersial, berorientasi
Sengketa laba laba dan nirlaba
Risiko Usaha Pengadilan, Arbritase Pengadilan, Badan
Arbitrase Syariah Nasional
Struktur Organisasi - Risiko bank tidak terkait - - Dihadapi bersama antara
Pengawas langsung dengan debitur, bank dan nasabah dengan
risiko debitur tidak terkait prinsip keadilan dan
kangsung dengan bank kejujuran
- Kemungkinan terjadi - Tidak mungkin terjadi
negative spread negative spread
Investasi Dewan Komisari Dewan Komisaris, Dewan
Pengawas Syariah, Dewan
Syariah Nasional
Halal atau haram Halal
Sumber: Ascarya & Diana Yumanita, Gambaran Umum Bank
Syariah, Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi
Kebanksentralan (PPSK) BI, 2005, hal 12.

Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-

prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya

mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang

menyangkut tata cara bermuamalah secara islam. Kegiatan bank syariah

dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank

konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada

kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan

jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar

kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Dalam rangka

menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Al-

Qur’an dan hadits. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga


4

produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank syariah, bunga bank adalah

riba.3

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia terdiri dari jumlah

Bank Umum Syariah yang sekarang telah mencapai 14 bank, Unit Usaha

Syariah 20 bank, dan 168 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Seperti pada

tampilan tabel 1.2 berikut ini:

Tabel 1. 2
Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia
Dilihat Dari Total Asset Dan Pembiayaan Per November 2018
LKS Jumlah Total Asset Total Pembiayaan

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018


BUS 14 213,4 254,1 288,0 304,9 153,9 177,4 189,7 199,82
2 8 3 8 7 8 9
UUS 20 82,84 102,3 136,1 146,2 59,03 70,52 95,91 112,7
2 5 2
BPR 168 7,739 9,157 10,84 12,12 5,765 6,662 7,763 8,934,
S ,3 ,8 0,4 0,3 ,2 ,5 ,9 03
Sumber: data SPS OJK, diolah 2019

Kinerja sebuah perusahaan lebih banyak di ukur berdasarkan rasio-

rasio keuangan selama satu periode tertentu. Pengukuran rasio keuangan

ini sangatlah bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang

digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Laporan

keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan.

Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen bank selam satu

periode. Keuntungan dengan membaca laporan ini pihak manajemen dapat

memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang

dimilikinya.4

3
Ibid, 244
4
Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah (Jakarta: Salemba Empat, 2005), 253.
5

Pertahanan perbankan syariah salah satu yang dapat menjadi

indikator penting adalah tingkat kinerja yang baik dengan tetap

memperhatikan tingkat persaingan antarbank syariah dan bank

konvensional. Indikator yang baik dalam kinerja dapat diukur dengan

tingkat profitabilitas dalam menjalankan suatu usaha. Penyebabnya adalah

suatu perbankan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya secara

otomatis ingin memperoleh keuntungan yang optimal.5 Oleh karena itu,

perbankan akan selalu mengusahakan kinerja keuangan bank tersebut.

Profitabilitas adalah rasio yang digunakan perusahaan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.6 Setiap

perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaannya

dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas dan laba perusahaan.

Kinerja keuangan bank merupakan suatu ukuran yang menggambarkan

kondisi keuangan suatu bank. Bagi nasabah, sebelum mendepositkan

dananya di suatu bank mereka akan melihat terlebih dahulu kinerja

keuanganbank tersebut melalui laporan keuangan berupa neraca dan laba

rugi.7

Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi dari profitabilitas

perbankan baik faktor internal maupun eksternal perbankan yang dapat

5
Suwarno, Rima Cahya dan Ahmad Mifdhol Muthohar. Analisis Pengaruh NPF, FDR,
BOPO, CAR dan GCG terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode
2013-2017. BISNIS, Vol. 6, No. 1
6
Bagus Ardi Budianto, Suhadak, & M. Dzulkirom, “Pengaruh Rasio Profitabilitas
Sebelum Initial Public Offering (IPO) 2010 Terhadap Nilai Perusahaan dan Kecenderungan
Profitabilitas di tahun 2011”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 2, No. 1 (mei 2013), 184.
7
Anas Tinton Saputra, “Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Profitabilitas
perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2013” (Skripsi-Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta, 2015), 3.
6

berkontribusi secara langsung kepada kinerja operasional perbankan.

Faktor internal dari manajemen, ukuran bank, modal sedangkan faktor

eksternal yaitu bunga dalam perekonomian, output siklus, konsentrasi

pasar, ukuran industri (Almazari, 2014).8 Bank Indonesia lebih

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dari nilai asset,

yaitu ROA. Hal ini karena asset bank sebagian besar berasal dari DPK.

ROA digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya. Tingginya ROA mengindikasikan bahwa bank semakin baik

dalam pengunaan asset yang dimilikinya, untuk memperoleh laba.

Bank Umum Syariah sebagai bagian dari lembaga keuanganan yang

berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat. Setelah dana

terhimpun, dana tersebut akan disalurkan ke dalam berbagai bentuk

pembiayaan.Sumber dana yang dihimpun bank umum syariah berasal dari

modal inti (core capital), dana pihak ketiga yang terdiri dari dana titipan

(wadiah), dan kuasi ekuitas (mudharabah).

Menurut Farrell (1957) efisiensi dari perusahaan terdiri dari dua

komponen, yaitu efisiensi teknis dan efisiensi alokatif. Efisiensi teknis

mencerminkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan output

dengan sejumlah input yang tersedia. Sedangkan efisiensi alokatif

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan

penggunaan inputnya, dengan struktur harga dan teknologi produksinya.

Almazari, Aref Rahman, “Impact of Internal Factors on Bank Profitability; Comparative


8

Study Between Saudi Arabia and Jordan”, Journal of Applied Finance and Banking,
SCIENPRESS Ltd, vol. 4(1), 1-7.
7

Untuk mengetahui tingkat efisiensi bank umum syariah dilihat dengan

perbandingan BOPO (Biaya Operasional dengan Penendapatan

Operasional). Semakin tinggi tingkat efisiensi operasional perbankan maka

akan menurun kinerja suatu perbankan, begitu pula sebaliknya jika rasio

ini semakin kecil maka kinerja suatu bank akan semakin baik untuk

profitabilitas.9

Selain efisiensi operasional, terdapat rasio yang sangat penting

dalam kinerja perbankan, yakni tingkat likuiditas perbankan. Dalam

perbankan syariah, menggunakan proksi financing to deposit ratio (FDR).

FDR merupakan kemampuan bank dalam menyediakan dana dan

mengalokasikan dana kepada nasabah dan memiliki pengaruh terhadap

profitabilitas (Labbaika, 2018). Menurut Suryani (2011) FDR dapat

dihasilkan oleh perbandingan antara jumlah pinjaman yang diberikan

dengan dana masyarakat yang dihimpun seperti giro, tabungan dan

deposito berjangka. Semakin rendah tingkat rasio FDR dalam perbankan

menunjukkan bahwa kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan

pembiayaan begitu pula sebaliknya jika proksi FDR dapat menyalurkan

pembiayaan secara baik maka tingkat rasio FDR ini tinggi. Artinya

profitabilitas yang dihasilkan oleh bank juga akan meningkat.10

9
Marlina Widiyanti, Taufik., Gita Lyani Pratiwi, “Pengaruh Permodalan, Kualitas Aktiva,
Likuiditas, dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Pada PT Bank Syariah Mandiri dan
PT Bank BRI Syariah”, Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vol. 13, No. 4 (Desember 2015),
528
10
Lemiyana, Erdah Litriyani, “Pengaruh Npf, Fdr, Bopo Terhadap Return On Asset (ROA)
Pada Bank Umum Syariah”, I-ECONOMICS: A Research Journal on Islamic Economic, Vol. 2,
No. 1 (Juli 2016)
8

Penelitian ini sangat penting untuk lebih ditelusuri secara mendalam

dan mendetail dengan berbagai hal. Pertama, hasil yang telah dilakukan

oleh penelitian sebelumnya tidak dapat memberikan bukti empiris bahwa

tingkat kinerja keuangan perbankan dengan proksi efisiensi operasional

dan likuiditas berpengaruh secara sempurna terhadap profitabilitas

perbankan. Lemiyana dan Litriani (2016) menemukan FDR dan BOPO

berpengaruh negatif terhadap ROA, sementara Widiyanti, Taufik dan

Pratiwi (2015) meneliti FDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA

sedangkan BOPO sebaliknya. Sedangkan, Hakiim dan Rafsanjani (2016)

menghasilkan FDR secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap ROA, berbeda dengan BOPO secara parsial berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap ROA. Kedua, secara tahun pengamatan (time

series) dan jumlah sampel penelitian lebih banyak dari seluruh populasi

penelitian perbankan syariah.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, peneliti

ingin mengetahui pengaruh BOPO dan FDR terhadapROABank Umum

Syariah. Tingkat profitabilitas dilihat dengan ROA pada bank umum

syariah periode 2015-2018. Bank Umum Syariah dipilih sebagai obyek

penelitian dikarenakan Bank Umum Syariah merupakan lembaga

keuangan yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah yang

tidak hanya berorientasi profit (profit oriented) tetapi juga menjalankan

fungsi sosial (social welfare). Maka dari itu disusunlah skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)


9

danFinancing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Return On Asset

(ROA) Bank Umum Syariah (BUS) Di Indonesia Periode 2015-2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

berpengaruh secara parsial terhadap Return On Asset (ROA) Bank

Umum Syariah?

2. Apakah Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara parsial

terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah?

3. Apakah Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara simultan

terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan penelitian

ini:

1. Untuk mengetahui pengaruh Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO) secara parsial terhadap Return On Asset (ROA)

Bank Umum Syariah.

2. Untuk mengetahui pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) secara

parsial terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah.


10

3. Untuk mengetahui pengaruh Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) secara

simultan terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis dan menambah khazanah keilmuan tentang perbankan

syariah, khususnya di Indonesia. Dan sekurang kurangnya dapat

berguna sebagai sumbangsih pemikiran bagi dunia pendidikan di

Indonesia. Dari masalah dan tujuan diatas kami dapat mengambil

manfaat bahwasannya kita bisa melihat apakah BOPO dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap ROA

Bank Umum Syariah.

2. Praktis

a. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat membantu masyarakat untuk

mengetahui hubungan antara BOPO dan Financing to

Deposit Ratio (FDR) terhadap ROA bank umum syariah

sehingga akan meyakinkan masyarakat untuk menggunakan

jasa perbankan syariah.

b. Bagi Universitas

Dapat memberikan kontribusi/sumbangan pikiran

dibidang ilmu pengetahuan perbankan syariah, literatur-


11

literatur terdahulu dan sebagai referensi bagi mahasiswa

dalam melakukan penelitian sejenis dilingkungan Universitas

Muhammadiyah Surabaya, khususnya Fakultas Agama Islam

Jurusan Perbankan Syariah.

c. Bagi Peneliti

Diharapkan peneliti dapat diperoleh pemahaman lebih

mendalam mengenai bagaimana pengaruh BOPO dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset

(ROA) bank umum syariah.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terkait dengan pengukuran dan penilaian kinerja sudah

banyak dilakukan dan sudah umum dalam hal penelitian keuangan

perusahaan maupun perbankan. Penelitian ini menggunakan indikator

efisiensi dan pembiayaan dengan dihubungan dengan profitabilitas

perusahaan. Berikut telaah dari penelitian terdahulu:

Pertama, penelitian dari Hakim dan Rafsanjani (2016) menelusuri

penelitian terkait dengan tingkat permodalan, likuiditas deposito, efisiensi

operasional dan tingkat profitabilitas industri perbankan syariah di

Indonesia. Proksi yang digunakan diantaranya adalah untuk tingkat

permodalan menggunakan ROA, efisiensi operasional menggunakan

BOPO dan likuiditas deposito menggunakan FDR. Sedangkan untuk

tingkat profitabilitas perbankan menggunakan ROA. Hasil yang diperoleh

dari penelitian ini adalah CAR dan FDR tidak berpengaruh signifikan
12

terhadap ROA, secara parsial CAR berpengaruh positif dan FDR

berpengaruh negatif. Sedang, BOPO berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA pada perbankan syariah.11

Kedua, penelitian dari Lemiyana dan Litriani (2016) menyelesaikan

penelitian terkait dengan tingkat permodalan, pembiayaan, deposito dan

efisiensi operasional terhadap profitabilitas perbankan. Proksi yang

diambil dari penelitian ini untuk pembiayaan menggunakan NPF,

likuiditas deposito menggunakan FDR dan efisiensi operasional

menggunakan BOPO. Hasil akhir dari penelitian ini FDR dan NPF tidak

berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, BOPO memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap ROA. Ini menandakan bahwa semakin

tinggi beban pembiayaan bank maka laba yang diperoleh bank semakin

kecil. Selain itu, CAR tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap

ROA.12

Ketiga, Widiyanti, Taufik dan Pratiwi (2015) melakukan penelitian

mengenai tingkat permodalan, kualitas aktiva, likuiditas, dan efisiensi

operasional terhadap profitabilitas bank syariah mandiri. Proksi turunan

yang digunakan adalah CAR, NPF, FDR, BOPO dan ROA. Hasil yang

diperoleh adalah dari ketiga variabel CAR berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap ROA, NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap

11
Ningsukma Hakim, Haqiqi Rafsanjani, “Pengaruh Internal Capital Adequency Ratio
(CAR) Financing To Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional
(BOPO) Dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah Di Indonesia”, Jurnal Aplikasi
Manajemen, Vol. 14 No. 1, (2016)
12
Lemiyana, Erdah Litriyani, “Pengaruh NPF, FDR, BOPO Terhadap Return On Asset
(ROA) Pada Bank Umum Syariah”, I-ECONOMICS: A Research Journal on Islamic Economic,
Vol. 2, No. 1 (Juli 2016)
13

ROA, dan BOPO dan FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

ROA.13

Keempat, Fadrul dan Hasbi Asyari (2018) menginvestigasi mengenai

faktor – faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Proksi

turunan yang digunakan adalah CAR, NPF, BOPO, FDR dan ROA.

Berdasarkan analisis regresi linier berganda dari uji F menunjukkan

variabel CAR, NPF, BOPO, FDR memiliki pengaruh signifikan terhadap

ROA. Sementara dari uji t di dapat hasil bahwa variabel NPF dan FDR

memiliki pengaruh terhadap profitabilitas sedangkan CAR dan BOPO

tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas.14

Kelima, Labbaika (2018) menelusuri penelitian terkait Suku Bunga,

CAR, FDR, NPF Dan Size Terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum

Syariah. Hasil penelitian secara parsial dari uji t untuk variabel suku

bunga, Rasio financing to Deposit Ratio (FDR), Size berpengaruh terhadap

Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah. Sementara itu, variabel

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF)

tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum

Syariah.15

13
Marlina Widiyanti, Taufik., Gita Lyani Pratiwi, “Pengaruh Permodalan, Kualitas Aktiva,
Likuiditas, dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Pada PT Bank Syariah Mandiri Dan
PT Bank BRI Syariah”, Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vol. 13, No. 4 (Desember 2015).
14
Fadrul & Hasbi Asyari, “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank
Syariah Di Indonesia Tahun 2011-2015”, Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vol. 13, No. 4
(Desember 2015). Jurnal Cano Economos, Vol. 7, No. 1 (Januari 2018)
15 Labbaika Dwi Ayu Rahmawati, “Analisis Pengaruh Suku Bunga, CAR, FDR, NPF Dan

Size Terhadap Return On Asset (Roa) Bank Umum Syariah (Studi Empiris Yang Terdaftar Pada
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016), (Skripsi-Universitas Muhammdiyah Surakarta, 2018)
14

Tabel 1. 3
Penelitian Terdahulu
Pengaruh BOPO, FDR terhadap ROA
No Nama Judul Variabel Hasil
1 Ningsukma Pengaruh Internal Hasil yang diperoleh dari
Hakim, Capital (X) CAR penelitian ini adalah CAR
Haqiqi Adequency FDR dan FDR tidak
Rafsanjani Ratio (CAR), BOPO berpengaruh signifikan
(2016) Financing terhadap ROA, secara
To Deposit Ratio (Y) ROA parsial CAR berpengaruh
(FDR), positif dan FDR
Dan Biaya berpengaruh negatif.
Operasional Sedang, BOPO
Per Pendapatan berpengaruh negatif dan
Operasional signifikan terhadap ROA
(BOPO) Dalam pada perbankan syariah
Peningkatan
Profitabilitas
Industri Bank
Syariah
Di Indonesia
2 Lemiyana, Pengaruh NPF, BOPO menunjukkan
Erdah Litriani FDR, BOPO, (X) NPF adanya pengaruh negative
(2016) Terhadap Return FDR signifikan terhadap
On BOPO profitabilitas (ROA)
Asset (ROA) Pada -Persamaan:
Bank Umum (Y) ROA BOPO sebagai variabel
Syariah bebas dan ROA sebagai
variabel terikat. Bank
Umum Syariah menjadi
obyek penelitian. Metode
analisis data menggunakan
regresi linier berganda.
-Perbedaan:
Periode pengamatan 2011-
2015
3 Marlina Pengaruh BOPO menunjukkan
Widiyanti, Permodalan, (X) CAR, adanya pengaruh negative
Taufik, Kualitas Aktiva, NPF, dan sinifikan terhadap
Gita Lyani Likuiditas, FDR, ROA dan FDR
Pratiwi Dan Efisiensi BOPO berpengaruh positif dan
(2015) Operasional signifikan terhadap ROA.
Terhadap (Y) ROA Secara bersama-sama
Profitabilitas BOPO dan FDR memiliki
Pada PT Bank pengaruh terhadap ROA
Syariah Mandiri
Dan PT Bank Bri
Syariah
15

4 Fadrul, Faktor – Faktor Berdasarkan analisis


Hasbi Asyari Yang (X) CAR, regresi linier berganda dari
(2018) Mempengaruhi NPF, uji F menunjukkan variabel
Profitabilitas BOPO, CAR, NPF, BOPO, FDR
Bank Syariah Di FDR memiliki pengaruh
Indonesia signifikan terhadap ROA.
Tahun 2011-2015 (Y) ROA Sementara dari uji t di
dapat hasil bahwa variabel
NPF dan FDR memiliki
pengaruh terhadap
profitabilitas sedangkan
CAR dan BOPO tidak
memiliki pengaruh
terhadap profitabilitas

5 Labbaika Dwi Analisis Pengaruh Hasil penelitian secara


Ayu Rahmawati Suku Bunga, parsial dari uji t untuk
(X) Suku variabel suku bunga, Rasio
(2018) CAR, FDR, NPF
Bunga, financing to Deposit Ratio
Dan Size CAR, (FDR), Size berpengaruh
Terhadap Return FDR, terhadap Return On Asset
On Asset (Roa) NPF, Size (ROA) Bank Umum
Bank Umum Syariah. Sementara itu,
Syariah (Studi (Y) ROA variabel Capital Adequacy
Empiris Yang Ratio (CAR) dan Non
Terdaftar Pada Performing Financing
(NPF) tidak berpengaruh
Bursa Efek
terhadap Return On Asset
Indonesia Periode (ROA) Bank Umum
2012-2016) Syariah.
16

Tabel 1. 4
Persamaan dan Perbedaan Penelitian
No Nama Persamaan Perbedaan
1 Ningsukma -BOPO dan FDR sebagai -Adanya variabel CAR
Hakim, variabel independen dan -FDR tidak berpengaruh
Haqiqi ROA sebagai variabel signifikan terhadap ROA
Rafsanjani dependen. -Periode pengamatan 2010-
(2016) -Metode analisis data 2013.
menggunakan regresi linier
berganda.
-Bank Umum Syariah
sebagai obyek penelitian.

2 Lemiyana, -BOPO dan FDR sebagai -Adanya variabel NPF


Erdah Litriani variabel independen dan -FDR tidak berpengaruh
(2016) ROA sebagai variabel terhadap ROA
dependen. -Periode pengamatan 2011-
-Metode analisis data 2015
menggunakan regresi linier
berganda.
-Bank Umum Syariah
menjadi obyek penelitian.
3 Marlina -BOPO dan FDR sebagai -Adanya variabel CAR dan
Widiyanti, variabel independen dan NPF
Taufik, ROA sebagai variabel -Periode pengamatan 2009-
Gita Lyani dependen 2013
Pratiwi -BOPO dan FDR -Bank Syariah Mandiri dan
(2015) berpengaruh tehadap ROA BRI Syariah menjadi objek
-Uji Asumsi Klasik penelitian
17

4 Fadrul, -BOPO dan FDR sebagai -Adanya variabel CAR dan


Hasbi Asyari variabel independen dan NPF
(2018) ROA sebagai variabel -Periode pengamatan 2011-
dependen 2015
-BOPO dan FDR -Memakai tehnik purposive
berpengaruh tehadap ROA sampling
-Uji Asumsi Klasik

5 Labbaika Dwi -FDR sebagai variabel -Adanya variabel CAR, NPF,


Ayu Rahmawati independen dan ROA Size
(2018) sebagai variabel dependen -Periode pengamatan 2012-
-FDR berpengaruh tehadap 2016
ROA -Bank Mandiri Syariah, Bank
-Uji Asumsi Klasik Mega Syariah, Bank
Muamallat dan Bank BNI
Syariah

Sumber: Data diolah, 2019

F. Definisi Operasional

Berdasarkan indentifikasi variabel dalam penelitian ini, selanjutnya

dari masing-masing variabel akan diberikan definisi operasional dengan

rumusnya agar lebih mempermudah dalam melakukan pengukuran:

1. Variabel dependen

a. Return On Asset (ROA)

Terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat

digunakan untuk mengukur kinerja bank. Masing-masing rasio

profitabilitas digunakan untuk mengukur posisi keuangan

perusahaan dalam suatu periode tertentu atau beberapa periode.

Salah satu rasio profitabilitas perbankan adalah return on asset

(ROA). Menurut Surat Edaran BI No.3/30DPNP tanggal 14


18

desember 2001, ROA dapat dihitung dengan perbandingan antara

labasebelum pajak dan total asset (total aktiva). Dalam penelitian

ini profitabilitas diukur dengan /return on assets (ROA). Semakin

tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan.16 Secara

matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑂𝐴 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

2. Variabel independen

b. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Efisiensi diukur dengan perbandingan antara biaya

operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya operasional

(BOPO) digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.17

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝐵𝑂𝑃𝑂 = × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

c. Financing to To Deposit Ratio (FDR)

Menurut Taswan (2006) LDR (Loan to Deposit Ratio)

adalah perbandingan antara kredit yang diberikan dengan dana

pihak ketiga (giro tabungan, deposito dan kewajiban jangka

pendek lainnya). LDR(Loan to Deposit Ratio) dalam bank syariah

disebut dengan Financing to Deposti Ratio (FDR). Suryani

16
Trias Hawa Kazumi, Sri Lestari, & Najmudin, “Analisis Pengaruh Likuiditas, Efisiensi
Operasional, NPL, NIM dan DER Terhadap Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat Yang
Terdaftar Di OJK (Studi Pada BPR Di Wilayah Kerja OJK Purwokerto)”, 6.
17
Ibid.,
19

(2011) mengemukakan bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR)

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas suatu

bank dalam.18

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
𝐹𝐷𝑅 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎

Dalam pengertian definisi operasional ROA, BOPO, dan FDR, akan

diubah sesuai rumus rasio matematika dalam bentuk table sebagai berikut:

Tabel 1. 5
Referensi Rasio Penelitian
Variabel Rumus

Return On Laba Bersih Setelah Pajak


Asset
ROA ROA= x 100%
Total Aktiva

Biaya
Operasional Beban Operasional
BOPO BOPO= x100%
Pendapatan Pendapatan Operasional
Operasional
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
Financing to FDR= x 100%
FDR 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐷𝑎𝑛𝑎𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎
Deposit Ratio

Sumber: data diolah 2019

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan prediksi dari hasil penelitian yang di usulkan

dan diperlukan untuk penelitian guna memperjelas masalah yang diteliti.

Bias diambil kesimpulan bahwa hipotesis merupakan pecahan sementara

atas masalah penelitian yang menjelaskan dua variabel atau lebih.19

hipotesis pada umumnya digunakan untuk menggambarkan hubungan

18
Suryani, “Analisis Pengaruh Financingto Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal Walisongo, Vol. 19, No. 1, (Mei2011), 59.
19
Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Metode Penelitian, Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: PT
Remaja Gravindo peserta, 1996), 61.
20

antara dua variabel independent (X) variabel dependen (Y). Berikut

penjabaran dari hipotesis penelitian:

1. Pengaruh BOPO Terhadap ROA

Kinerja keuangan perbankan dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor yang menjadi satu indikator yang baku dan sistematis seperti

yang telah diatur oleh Bank Indonesia yaitu CAMELS. CAMELS

(Capital, Assets, Management, Equity, Liquidity and Sensitivity to

Market Risk) adalah peraturan bank Indonesia No. 13/1/PBI/2007

yang merupakan bank umum baik konvensional ataupun syariah wajib

mengukur dan menilai kesehatan bank secara baik. Hal ini sejalan

dengan pernyataan dari Kusumo (2008), Pertiwi (2010), Nurwakhidah

(2011), Yulianto dan Sulistyowati (2012), Wibisono dan Rodhiyah

(2012), Yanti dan Fajar (2012), Pratiwi (2013), Sumani dan

Rachmawati (2013), Meliahan et al, (2014), Widiyanti et al, (2015),

Tambuwun dan Sondakh (2015), Utami (2015).

Salah satu faktor yang paling terpenting dalam kinerja

perbankan untuk meningkatkan profit adalah efisiensi operasional.

Dalam hal ini rasio yang sering digunakan untuk mengukur rasio

tersebut adalah BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional).

BOPO adalah perbandingan antara beban operasional dengan

pendapatan operasional suatu perbankan (Maulia, 2018). Maksudnya

adalah semakin perbankan mengelola beban operasional secara efisien

dan baik maka keuntungan yang akan diperoleh lebih besar dan
21

semakin meningkat. Begitu pula sebaliknya, semakin perbankan

menekan beban operasional dalam mengelola operasional perbankan

dan meningkatkan pendapatan operasional tanpa mempertimbangkan

kerugian yang terjadi pada masa mendatang maka keuntungan yang

dihasilkan oleh perbankan lebih kecil dalam tahun berjalan secara

berkala.

Tingkat pencapaian yang maksimal merupakan indikator

keberhasilan dari rasio efisiensi operasional dalam perbankan. Karena

manajemen perbankan telah berhasil dalam mengatur sumber daya

yang dimiliki secara baik. Namun, jika tingkat rasio BOPO terlampau

tinggi berarti bank belum mampu mengoperasiokan secara efisien

sehingga mengakibatkan tingkat profitabilitas turun. Lain halnya

ketika bank mampu menjalankan rasio BOPO secara efisien maka

memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar

(Santoso, 2016).

2. Pengaruh FDR terhadap ROA

Selanjutnya, faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perbankan

adalah FDR. Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah kemampuan

bank dalam menyediakan dana dan menyalurkan dana kepada

nasabah. Nilai yang ditunjukkan pada FDR dapat efektif atau tidaknya

ditentukan dari penyaluran pembiayaan. Menurut Lemiyana dan Erdah

Litriani (2016) menyatakan bahwa apabila nilai FDR menunjukkan

prosentase terlalu tinggi dalam pembiayaan maka pendapatan atau


22

tingkat pendapatan naik, karena pendapatan naik secara otomatis

memiliki dampak pada meningkatnya tingkat profit. Namun

sebaliknya jika tingkat FDR ini rendah maka bank dinilai tidak efektif

dalam menghimpun dan menyalurkan dana yang diperoleh dari

nasabah, sehingga mempengaruhi laba yang akan di dapat.

Artinya, perbankan dalam memberikan pembiayaan kepada

nasabah dapat mengimbangi kewajiban bank untuk memenuhi

permintaan deposan yang ingin menarik kembang uangnya yang telah

digunakan oleh bank dalam memberikan pembiayaan. Hal ini sejalan

dengan Perdanasari (2017); Widiyanti, Taufik dan Gita (2015) yang

menyatakan bahwa FDR sangat dipengaruhi dari tingkat pembiayaan

perbankan. Oleh karenanya, peneliti mengambil beberapa hipotesis

dari penelitian ini sebagai berikut:

a. H1 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA)

b. H2 : Financing to Deposit Ratio (FDR) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Return On Asset (ROA)

c. H3 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap Return On Asset (ROA)

Untuk dapat lebih jelasnya dapat dilihat dari rerangka pemikiran pada

gambar 1.1 dibawah ini:


23

Gambar 1
Rerangka Pemikiran

BOPO
𝐻1
(X1)
𝐻3 ROA

(Y)
FDR

(X2) 𝐻2

Gambar 1 rerangka pemikiran di atas, menjelaskan 𝐻1 dan 𝐻2

tentang efisiensi yang diproksikan dengan variabel BOPO dan

pembiayaan yang diproksikan dengan variabel FDR terhadap

profitabilitas dengan variabel ROA secara parsial. Berdasarkan

dengan hal itu, apakah setiap variabel dependen secara terpisah

memiliki hubungan terhadap variabel independen. Selan itu,𝐻3

menjelaskan tentang hubungan antara BOPO dan FDR terhadap

hubungannya terhadap ROA secara simultan. Apakah setiap variabel

dependen secara bersama memiliki hubungan terhadap variabel

independen.
24

H. Sistematika Penelitian

Sistematika ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas dan

tidak menyimpang dari pokok-pokok permasalahan, secara sistematis

susunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab pertama ini merupakan pendahuluan yang berisi

mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian secara teoritis dan praktis, penelitian terdahulu, definisi

operasional, hipotesis penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab dua berisi tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang landasan

teori yang menjadi dasar dan bahan acuan mengenai konsep atau variabel-

variabel yang berkaitan dalam penelitian, seperti syariah enterprise theory,

perbankan syariah, rasio keuangan perbankan, analisis rasio keuangan,

return on asset, beban operasional pendapatan operasional, dan financing

to deposit ratio.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab tiga berisi metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian,

populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data meliputi data

sekunder dan studi kepustakaan, teknik analisis data yang terdiri dari

analisis statistic deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

BAB IV : HASIL PENELITIAN


25

Bagian bab yang keempat ini menjelaskan tentang diskripsi objek

penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam

penelitian. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian merupakan

bentuk yang lebih sederhana yang mudah dibaca dan mudah

diintrepretasikan meliputi deskripsi objek penelitian, analisis penelitian,

serta analisis data dan pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan

intrepretasi untuk memaknai impikasi penelitian yang mana didalamnya

meliputi: informasi sekilas tentang bank umum syariah dan deskripsi data

mengenai aspek efisiensi, likuiditas, dan profitabilitas bank umum syariah.

BAB V : PENUTUP

Sebagai bab terakhir, bab ini akan menyajikan secara singkat

simpulan yang diperoleh dari pembahasan dan juga memuat saran-saran

bagi pihak yang berkepentingan untuk pengembangan penelitian lebih

lanjut.
26

2. BAB II
LANDASAN TEORI

A. Syariah Enterprise Theory (SET)

Syariah enterprise theory merupakan teori yang mengakui adanya

pertanggungjawaban terhadap pemilik perusahaan dan stakeholders. Teori

ini merupakan pengembangan dari enterprise theory yang telah

dimasukkan nilai-nilai ishlah agar dapat menghasilkan teori yang bersifat

humanis dan transendental. Menurut Iwan (2012) konsep Enterprise

Theory menunjukkan bahwa kekuasaan ekonomi tidak lagi berada di satu

tangan, melainkan berada pada banyak tangan, yaitu stakeholder.20

Ditegaskan oleh Budi (2016) bahwa pandangan yang lebih

mendalam terkait dengan kepentingan yang dituju oleh SET ini lebih

kepada kepentingan pihak-pihak lainnya daripada kepentingan individu.

Oleh karena itu, enterprise theory direkomendasikan untuk suatu sistem

ekonomi yang mendasarkan diri pada nilai-nilai syariah, merujuk kepada

syariah melarang beredarnya kekayaan hanya di titik tertentu saja.

Meninjau dari sisi pencacatan transaksi dan akuntabilitas laporan keuangan

yang mengandung nilai keadilan, kebenaran, amanah, kejujuran, dan

20
Iwan Triyuwono, Akuntansi Syariah: Perspektif, Metodologi , dan Teori, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012), 354
27

pertanggungjawaban yang telah sesuai dengan karakteristik humanis,

emansipatoris, transendental dan teleologikal dalam akuntansi syariah.21

Tujuan utama dari syariah enterprise theory adalah Allah SWT.

Sesuatu yang dimiliki oleh para stakeholder adalah amanah dari Allah

sehingga stakeholder bertanggungjawab untuk menggunakannya dengan

cara dan tujuan yang telah ditetapkan oleh Allah untuk mendapatkan ridho

Allah dengan menjadikan amanah tersebut membawa rahmat bagi seluruh

alam. Hal ini diperkuat dari Indriartuti dan Luluk (2015) menjelaskan

bahwa Tuhan sebagai stakeholder tertinggi, manusia sebagai direct-

stakeholders dan indirect-stakeholders dengan memiliki hak untuk

mencapai kesejahteraan perusahaan, selanjutnya alam sebagai perwujudan

kesejahteraan perusahaan.22

Konsep Syariah Enterprise Theory ini menyajikan laporan nilai

tambah yang berguna untuk memberikan informasi kepada para

stakeholders mengenai kepada siapa nilai tambah yang diperoleh telah

didistribusikan. Selain itu, teori ini jika diambil garis yang paling ujung

adalah dapat menyelamatkan dan membawa kemashlahatan bagi

stakeholder, alam dan manusia.

Tingkat kesesuaian syariah dari perbankan syariah menjadi relevan.

Selain itu, untuk memfokuskan kepentingan sosial, tanggung jawab dan

21
Aji Dedi Mulalwarman, Akuntansi Syariah: Teori, Konsep, dan Laporan Keuangan,
(Jakarta: EPublishing Company, 2009)
22
Maya Indrastuti, Luluk M. Ifada, “Analisis Sistem Pengukuran Kinerja Perbankan
Syariah”, Jurnal CBAM UNISSULA, Vol. 2 No. 1 (Mei 2015), 311-312.
28

nilai ketauhidan dalam pengaplikasian pada perbankan syariah serta nilai

kepedulian yang besar dibandingkan dengan perbankan konvensional.

B. Perbankan Syariah

Menurut Sa’ad Marthon perbankan syariah adalah lembaga investasi

dan perbankan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Sumber dana yang didapatkan harus sesuai dengan syariah, alokasi

investasi yang dilakukan bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi dan

sosial masyarakat, dan jasa-jasa perbankan yang dilakukan harus sesuai

dengan nilai-nilai syariah. Dari definisi tersebut, jelas bahwa perbankan

syariah tidak hanya semata-mata mencari keuntungan dalam

operasionalnya, tetapi terdapat nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan

spiritualisme yang ingin dicapai.23

Veithzal mendefinisikan pengertian bank syariah adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan

perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk

penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya

yang dinyatakan sesuai dengan syariah.24 Sedangkan Perbankan Syariah

adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit

Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan

proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.25

23
Said Sa’ad Marthon, Ekonomi Islam: di tengah krisis Ekonomi global, terj. Dimyauddin
Ahmad Ikhrom, cet.1 (Jakarta Timur: Zikrul Hakim, 2007), 143-144.
24
Veithzal Rivai, dkk, Bank and Financial Institution Management: Coventional & Sharia
System, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), 733.
25
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
29

Secara kelembagaan, bank syariah di Indonesia dapat dibagi ke

dalam tiga. kelompok, yaitu Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah,

dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Bank Umum Syariah adalah Bank

Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.26

Seperti halnya bank umum konvensional, BUS dapat berusaha sebagai

bank devisa atau bank nondevisa. Selanjutnya Unit Usaha Syariah (UUS)

adalah unit kerja di kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi

sebagai kantor induk dari kantor cabang syariah dan atau unit syariah.

Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan

bahwa perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut bank, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah salah satu badan usaha

finansial yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.27

26
Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
27
Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), 19.
30

C. Rasio Keuangan Perbankan

Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat

pada laporan keuangan sehingga kondisi keuangan dan hasil operasi suatu

perusahaan dapat diinterpretasikan. Menurut Simamora “rasio merupakan

pedoman yang berfaedah dalam mengevaluasi posisi dan operasi keuangan

perusahaan dan mengadakan perbandingan dengan hasil-hasil dari tahun-tahun

sebelumnya atau perusahaaan-perusahaan lain”.28

Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi

penyimpangan dalam melaksanakan aktivitas operasional perusahaan. Pengertian

rasio keuangan menurut James C Van Horne merupakan indeks yang

menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan menbagi satu angka

dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi

keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat

kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.29 Menurut Wild, Subramanyam

dan Halsey, Rasio merupakan alat untuk meyediakan pandangan terhadap kondisi

yang mendasar. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio

yang diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area yang memerlukan

investigasi lebih lanjut”.30

Sedangkan menurut Freddy rangkuty, analisis rasio keuangan merupakan

teknik untuk mengetahui secara cepat kinerja keuangan perusahaan yang

bertujuan mengevaluasi situasi yang terjadi saat ini, dan memprediksi kondisi

28
Henry Simamora, Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan, Jilid Dua, Cetakan Pertama,
(Jakarta: Salemba Empat, 2000), 822.
29
Kasmir, Analisis Laporan keuangan, ed.1, cet.4, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), 104
30
John J. Wild, K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey, Analisis Laporan Keuangan,
Buku Satu, Edisi Kedelapan, Terj Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyuni Harahap, (Jakarta:
Salemba Empat, 2005), 36
31

keuangan masa yang akan datang. Jenis-jenis rasio keuangan diantaranya rasio

likuiditas (liquidity ratio), rasio hutang (leverage ratio), rasio aktivitas (activity

ratio), rasio keuntungan(profitability ratio), rasio penilaian saham.31 Dari definisi

ini rasio dapat digunakan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan-

penyimpangan dengan cara membandingkan rasio keuangan dengan tahun-tahun

sebelumnya. Untuk dapat menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan,

maka diperlukan adanya pembanding. Ada dua metode pembandingan rasio

keuangan perusahaan menurut Syamsuddin yaitu: Cross-sectional approach

adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara

perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat yang

bersamaan. Dan Time series analysis dilakukan dengan jalan membandingkan

rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.32

Rasio keuangan merupakan alat utama untuk melakukan analisis keuangan

dan memiliki beberapa kegunaan. Menurut Keomn, Scott, Martin, dan Petty.

Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan:

bagaimana tingkat likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif dalam

menghasilkan laba operasi atas aktiva yang dimiliki perusahaan, bagaimana

perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa mendapat tingkat

pengembalian yang cukup.33 Terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan

31
Freddy Rangkuti, Analisis Swot: Teknik Membedah Kasus Bisnis, cet.keempat
belas,(Jakarta: PT.Gramedia Pustaka utama, 2006), 69
32
Syamsuddin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi Dalam:
Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2000), 39
33
Arthur J Keomn, David F. Scott Jr., John D. Martin, dan J. William Petty, Dasar-dasar
Manajemen Keuangan, Buku Satu, Edisi Ketujuh, Terj. Chaerul D. Djakman,(Jakarta: Salemba
Empat,2001), 108
32

ketika melakukan perhitungan rasio keuangan agar diperoleh hasil perhitungan

rasio lebih tepat. Sebagaimana dikemukakan oleh Simamora.34

Analisis finansial atas laporan keuangan bank menggunakan berbagai

macam rasio yang dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Tentu saja terdapat

perbedaan rasio yang digunakan pada perusahaan non jasa keuangan dengan

perusahaan jasa keuangan (perbankan). Rasio yang digunakan perbankan

meliputi likuiditas, rentabilitas, risiko usaha bank, permodalan, dan efisiensi

usaha.35 Rasio keuangan (Financial ratio) adalah rasio yang membandingkan

secara vertikal maupun secara horizontal dari pos yang terdapat dalam laporan

keuangan yang dapat dinyatakan dalam persentase. Rasio keuangan

merupakansalah satu alat analisis laporan keuangan dan sangat bermanfaat dalam

menafsirkan kondisi keuangan perusahaan dalam hal ini lembaga keuangan

perbankan. Hal yang harus diperhatikan dalam menafsirkan kondisi keuangan

perusahaan adalah masa resesi dan inflasi karena laporan keuangan disusun

dengan menggunakan catatan masa lalu.36

D. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis

rasio keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai

perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan.

Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey “analisis rasio (ratio analysis) dapat

mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam

34
Simamora Henry, Akuntansi……….., 523
35
Johar Arifin dan M. Fachrudin, Apikasi Excel Bisnis Perbankan Terapan, (Jakarta, PT
Elex Media Komputindo, 2006), 141
36
M. Nafarin, Penganggaran perusahaan, edisi 3, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), 772
33

menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari

masing-masing komponen yang membentuk rasio”.37

Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan

perusahaan dan kinerjanya. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan

dari tahun ke tahun dapat dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan

apakah terdapat kenaikan atau penurunan kondisi dan kinerja perusahaan selama

waktu tersebut. Selain itu, dengan membandingkan rasio keuangan terhadap

perusahaan lainnya yang sejenis atau terhadap rata-rata industri dapat membantu

mengidentifikasi adanya penyimpangan. Analisis rasio keuangan pada umumnya

digunakan oleh tiga kelompok utama pemakai laporan keuangan yaitu manajer

perusahaan, analis kredit, dan analis saham. Kegunaan rasio keuangan bagi ketiga

kelompok utama tersebut menurut Brigham dan Houston adalah sebagai berikut:

bagi manajer yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis,

mengendalikan, dan kemudian meningkatkan operasi perusahaan, analis kredit,

termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang menganalisis

rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk

membayar utang-utangnya, dan analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko,

dan prospek pertumbuhan perusahaan.38

Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling sering dilakukan

untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dibandingkan alat

analisis keuangan lainnya. Analisis rasio keuangan memiliki beberapa

keunggulan sebagai alat analisis yaitu Rasio merupakan angka-angka atau

ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan, Rasio merupakan

37
Wild, dkk, Analisis Laporan Keuangan, Buku Satu, Edisi Kedelapan, Alih Bahasa oleh
Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyuni Harahap, (Jakarta: Salemba Empat, 200), 36
38
Brigham, dkk, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Ed.10, terj. Ali Akbar Yulianto,
(Jakarta: Salemba Empat, 2006), 119
34

pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang

sangat rinci dan rumit, Rasio mengetahui posisi perusahaan di tengah industri

lain, Rasio sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model

pengambilan keputusan dan model prediksi (z-score), Rasio menstandardisir size

perusahaan, Dengan rasio lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan

perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time

series, dan dengan rasio lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan

prediksi di masa yang akan datang.39

1. Return On Asset

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang

berasal dari aktivitas investasi. Atau dengan kata lain, ROA adalah

indikator suatu unit usaha untuk memperoleh laba atas sejumlah asset

yang dimiliki oleh unit usaha tersebut.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar

ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh

perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut

dari segi penggunaan asset. ROA dapat membantu perusahaan yang

telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik untuk dapat

mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif

terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan

39
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2006), 298
35

sehingga dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini

merupakan salah satu langkah dalam perencanaan strategi.

Laba merupakan tujuan utama yang ingin dicapai dalam sebuah

usaha, termasuk juga bagi usaha perbankan. Alasan dari pencapaian

laba perbankan tersebut dapat berupa kecukupan dalam memenuhi

kewajiban terhadap pemegang saham, penilaian atas kinerja pimpinan,

dan meningkatkan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya.

Laba yang tinggi membuat bank mendapat kepercayaan dari

masyarakat yangmemungkinkan bank untuk menghimpun modal yang

lebih banyak sehingga bank memperoleh kesempatan meminjamkan

dengan lebih luas.6 Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik

produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini

selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada

investor.

Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan

tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian

atau deviden akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak pada

harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal yang akan

semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga

saham perusahaan. Angka ROA dapat dikatakan baik apabila > 2%.

Return On Asset (ROA) juga digunakan untuk menilai sejauh mana

investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian

keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut


36

sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau

ditetapkan.7 Alasan penggunaan ROA ini dikarenakan Bank

Indonesia sebagai Pembina dan pengawas perbankan lebih

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan

asset yang mana sebagian besar dananya.

2. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio yang lebih dekat untuk mengukur tingkat efisiensi

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Analogi

dati itu adalah semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin tidak

efisien biaya operasional dengan memperhatikan beban operasional

terhadap pendapatan operasional.40 Selain itu, juga untuk mengukur

laba yang telah berjalan secara efisien dalam perusahaan. Terkait

dengan rasio ini bahwa semakin perusahaan mengelola perusahaan

secara maka dapat dipastikan kondisi perusahaan baik.

Menurut Ghozali (2017) bahwa efisiensi operasional merupakan

masalah yang kompleks dimana setiap perusahaan perbankan selalu

berusaha untuk memberikan layanan yang terbaik pada nasabah

perbankan, namun pada saat yang sama bank harus berupa untuk

beroperasi secara efisien.41 Pada industri perbankan, kompetisi

40
Yulianto, Sulistyowati, “Analisis Camel Dalam Memprediksi Tingkat Kesehatan Bank
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2011”, Jurnal Media Ekonomi &
Teknologi Informasi, Vol. 19, No. 1, (Maret 2012).
41
Dimas M. Ghozali, Pengaruh Capital, Asset, Management, Equity, Liquidity (CAMEL)
Dan Maqashid Sharia Index (MSI) Terhadap Daya Saing Perbankan Syariah Di Indonesia,
(Skripsi-Universitas Trunojoyo Madura, 2017)
37

diantara perbankan bagaimanapun juga dapat menurunkan tingkat

profitabilitasnya masing-masing bank.

3. Financing To Deposit Ratio (FDR)

FDR ini dilakukan untuk melihat seberapa besar aktiva bank

yang masih banyak mengalami tidak likuid dengan sumber dana

jangka yang lebih pendek. Oleh sebab itu, likuiditas digunakan untuk

mengukur kapasitas dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek dan

panjang. Arifin (2016) menjelaskan bahwa perusahaan yang memiliki

kemampuan membayar belum tentu dapat memenuhi segala

kewajiban finansial yang harus segera dipenuhi untuk kestabilan

operasional perusahaan.42

Suatu bank dapat dikatakan liquid apabila dapat memenuhi

kewajiban utang-utangnya, dapat membayar kembali semua

depositnya serta dapat memenuhi permintaan pembiayaan yang

diajukan tanpa terjadi penanggulangan. Jika bank menyalurkan

seluruh dananya maka bank tidak memiliki persediaan dana apabila

terdapat nasabah yang ingin mengambil uangnya. Jika dana terlalu

sedikit maka kemungkinan untuk tingkat profitabilitas menurun.

Sehingga dalam pembiayaanpun mengalami tersendat dan berakibat

terhadap menurunnya tingkat efisiensi dan efektifitas perusahaan

dalam meningkatkan profitabilitas perbankan atau perusahaan

(Ghozali, 2017).

42
Arifin, Rois, & Hilmi Muhammad, Pengantar Manajemen, (Malang: Empatdua, 2016)
38

3. BAB III
METODE PENELITIAN

E. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

penelitian dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan data

kuantitatif berupa sekumpulan angka-angka yang dianalisis. Sesuai dengan

bentuknya, data kuantitatif diolah dan dianalisis menggunakan teknik

perhitungan matematika serta perhitungan statistic (indriyantoro dan

bambang, 2016). Selanjutnya, menurut sugiyono (2011) metode kausal

adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dari variabel independen

(variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang

dipengaruhi). Seperti halnya penelitian ini, BOPO dan FDR merupakan

variabel independen dan ROA merupakan variabel dependen.43

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah generasi yang terdiri dari atas: objek-objek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.44 Dalam

pengertian lain, populasi adalah keseluruhan subjek dan obyek yang

menjadi sasaran penelitian. Secara definitive populasi diartikan

43
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung :
Alfabeta, 2011), 121.
44
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung :
Alfabeta, 2009), 2.
39

sebagai suatu keseluruhan, manusia, binatang, rumah, buah-buahan

dan semacamnya, yang paling sedikit memiliki karakteristik atau ciri

tertentu yang sama.45 Populasi dalam penelitian ini adalah semua data

laporan keuangan Bank Umum Syariah 2003-2019 yang terdapat di

situs resmi statistic perbankan syariah OJK.

2. Sampel

Sampel adalah wakil populasi atau bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan dalam

penelitian.46 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

laporan bulanan Bank Umum Syariah tahun 2015-2018 dimana

terdapat 48 data dimulai dari bulan Januari 2015 dan berakhir pada

bulan Desember 2018.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan

data dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan dokumentasi data.

Pengumpulan data yang diambil dari studi pustaka berupa referensi buku,

jurnal, skripsi, tesis, disertasi serta internet yang berhubungan dengan

penelitian. Selai itu, studi dokumentasi dari laporan tahunan yang

dijadikan sampel penelitian yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia

dan Otoritas Jasa Keuangan.

45
Sunarto, Metodologi Penelitian Ilmu-Ilmu Social Dan Pendidikan, (University Press
2001), 110.
46
Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,
2006), 131.
40

Jenis data yang dipakai adalah data sekunder yang berupa data data

laporan keuangan bank umum syariah tahun 2015-2018. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu dengan

mencatat atau mengumpulkan data yang diakses melalui internet yang

berupa data laporan keuangan bank umum syariah yang terdaftar di Bank

Indonesia tahun 2015-2018.

Selain itu data-data penelitian ini juga berasal dari sumber yang

relevan seperti: jurnal, buku, dan websiteresmi. Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder yang diperlukan, yaitu diperoleh

dari statistik perbankan syariah yang dipublikasikan melalui situs

resmi Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Berdasarkan data

sekunder yang diperoleh nantinya akan memberikan gambaran umum

dan uraian yang sesuai dengan kenyaantaan dan kondisi perbankan

syariah di Indonesia. Yaitu pengumpulan data dengan cara

mempelajari dokumendokumen atau arsip-arsip yang berkaitan

dengan objek penelitian. Data yang diperoleh melalui wesite masing-

masing Bank, data yang diambil berupa informasi mengenai laporan

rasio keuangan Bank Umum Syariah serta data lain yang menunjang

penelitian. Hasil dari dokumen ini berupa data kualitatif dan

kuantitatif yang bersumber dari data sekunder.


41

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda

dengan menggunakan SPSS 24 untuk melakukan pengujian data. Teknik

analisis ini pada umumnya digunakan untuk penelitian yang mempunyai

hubungan kausal atau hubungan sebab akibat dan bebas nilai. Analisis

linier beganda juga merupakan salah satu alat ukur untuk mencari dua atau

lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen yang bersifat

terikat dalam penelitian. Teknik analisis yang dipakai guna menjawab

permasalah dan membuktikan hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Analisis Statistic Deskriptif

Menurut Ghozali dan Latan (2013) menyatakan bahwa statistic

deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu data

yang dilihat dengan hasil perhitungan rata-rata (mean), maksimum,

dan minimum.47 Hal tersebut dapat menjadikan hasil berupa gambaran

analisis deskriptif suatu data. Statistik deskriptif menyajikan analisis

data dengan menggunakan angka-angka numerik yang sangat penting

bagi data sampel, uji analisis deskriptif tersebut dibantu dengan

menggunakan software SPSS 24.

47
Ghozali, Imam, dan henky latan, partial least squares: konsep, teknik dan aplikasi
menggunakan program smartPLS 3.0 untuk penelitian empiris, (semarang: penerbit universitas
diponegoro, 2014)
42

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid.

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data pada

sumbu diagonal dan grafik atau dengan melihat hasil uji

statistiknya.48

1). Uji Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan

antara data observasi dengan distribusi yang mendeteksi

distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat

histogram yang menyesatkan khusunya untuk jumlah sampel

yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distibusi normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual

akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data

48
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dangan SPSS, Edisi Ketujuh (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), 161.
43

residual normal, maka garis yang menggambarkan data

sesunguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun graik

normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram

memberikan pola distribusi yang normal, tidak menceng

(skewness) ke kiri dan ke kanan. Sedangkan pada grafik normal

plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta

penyebarannya dekat dari garis diagonal. Kedua grafik ini

menunjukkan bahwa model regresi mememenuhi asumsi

normalitas.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau

dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan

keputusan :

a). Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b). Jika data meyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

tidak memnuhi asumsi normalitas.


44

2). Uji Kolmogorov-Smirnov

Cara yang digunakan untuk menguji normalitas pada data

penelitian dapat dengan uji Kolmogorov-Smimov. Uji

Kolmogorov-smimov akan menunjukkan nilai signifikansi yang

terdapat pada variabel dependen maupun variabel independen.

Apabila signifikansi masing-masing variabel lebih dari 0,05

maka data berdistribusi normal.49 Dengan pengambilan

keputusan : pertama jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka

data berdistribusi normal, kedua jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed)

< 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heterokedasitas dilakukan untuk mengetahui

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance, dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model

regresi. Model regresi yang baik adalah jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap homoskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap hoteroskedastisitas dan tidak

mengalami heteroskedastisitas.50 Pengujian heteroskedastisitas

dapat dilihat dari penyebaran data pada sumbu diagonal dan grafik

atau dengan melihat hasil uji statistiknya.

49
Sujarweni, V. Wiratna, Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, Dan Mudah Dipahami
(Yogyakarta: Pustaka baru press, 2014), 55.
50
Imam Ghozali, “aplikasi multivariate dengan program IBMSPSS 19”, (Semarang : Badan
penerbit universitas diponegoro, 2011), 105-106
45

1). Uji Grafik Scatterplot

a). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

b). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

2). Uji Glejser

Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara

variabel independen dengan nilai absolute residualnya. Jika nilai

signifikansi antara variabel independen dengan absolute residual

lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas,

dan apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terjadi

masalah heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel-variabel tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasinya antara sesama variabel

independen sama dengan nol.51 Pengujian multikolonieritas dapat

51
Ibid, 160
46

dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika

nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka

terdapat multikolinearitas yang tidak dapat ditoleransi dan variabel

tersebut harus dikeluarkan dari model regresi agar hasil yang

diperoleh tidak bisa.Nilai yang umum dipakai adalah nilai

tolerance 0,01 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.

d. Uji Autokorelasi

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan apakah dalam

suatu regresi linier berganda terdapat korelasi antara residual pada

periode t dengan residual periode t-1. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi

apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi, salah satunya

dapat dilihat dari uji DurbinWatson (DW test) yaitu dengan

membandingkan nilai Durbin Watson (DW) hitung dengan nilai

(DW) tabel (Ghozali, 2013:110-111). Dasar pengambilan

keputusannya adalah:

i. Jika 0<dw<dl, maka dapat disimpulkan bahwa ada autokorelasi

positif

ii. Jika4-dl<dw<4, maka dapat disimpulkan bahwa ada autokorelasi

negatif.

iii. Jika du<dw<4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

autokorelasi baik positif maupun negatif.


47

iv. Jika dl<dw<du atau 4-du<dw<4-dl, maka tidak ada pengambilan

keputusan.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Bawono (2006) Regresi linier berganda digunakan untuk

menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk

meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel independen

yang lebih dari satu (minimal dua), sehingga analisa regresi linier

berganda sering disebut juga analisis multivariate, karena variabel yang

mempengaruhi naik turunnya variabel dependen (Y) lebih dari satu

variabel independen (X). kondisi variabel independen (X) dalam

mempengaruhi variabel dependen (Y) bervariasi bisa positif bisa juga

negatif, atau beraneka ragam kondisi yang mempengaruhi. Persamaan

analisis regresi linier berganda dapat berupa sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + ε

Dimana:

Y =estimasi variabel dependen

β0 =konstanta dari persamaan merupakan nilai terikat yang

dalam hal ini adalah Y pada saat variabel bebasnya adalah 0

(X1 dan X2 = 0)

β1,2 =koefisien regresi multiple antara variabel independen X1,2

terhadap variabel dependen Y, bila variabel independen

lainya dianggap konstan.


48

X1,2 = variabel independen X1,2

ε = residual atau predictor error

Fungsi persamaan dari model penelitian ini dapat pula dirubah dalam

model ekonometrik: ROA = β0 + β1BOPO + β2FDR + ε

a. Uji t Atau Uji Parsial

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen

secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh dari

masing-masing variabel independen yang terdiri atasBiaya

Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO), Financin to

Deposit Ratio (FDR), terhadap profitabilitas perusahaan perbankan

yang merupakan variabel dependennya.

Pengujian ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dengan

ketentuan sebagai berikut:

i. Apabila tingkat signifikansi lebih besar dari 5% maka dapat

disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak.

ii. Apabila tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

Hipotesis yang telah diajukan dirumuskan sebagai berikut:

i. Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional

Terhadap Profitabilitas.

H1 = β1 > 0,05 artinya tidak terdapat pengaruh signifikanBeban

Operasional Pendapatan Operasional terhadap Profitabilitas.


49

H1 = β1 < 0,05 artinya terdapat pengaruh signifikan Beban

Operasional Pendapatan Operasional terhadap Profitabilitas.

ii. Pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas.

H2 = β2 > 0,05 artinya tidak terdapat pengaruh Financing to

Deposit Ratio terhadap Profitabilitas.

H2 = β2 < 0,05 artinya terdapat pengaruh Financing to Deposit

Ratio terhadap Profitabilitas.

b. Uji F Atau Uji Simultan

Uji F-hitung dimaksudkan untuk menguji model regresi

pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel

terikat. Pengujiannya adalah dengan menentukan kesimpulan

dengan taraf signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Prosedur uji F

hitung ini adalah sebagai berikut:

i. Menentukan formulasi hipotesis nol maupun hipotesis

alternatifnya:

Ho : β1 = β2 = 0, berarti tidak ada pengaruh X1 dan X2 terhadap

H1 : β1 ≠ β2≠ 0, berarti ada pengaruh X1 dan X2 terhadap Y

ii. Membuat keputusan uji F-hitung

a) Jika probabilitas tingkat kesalahan F-hitung < F-tabel maka

Ho ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa variabel

independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap

variabel.
50

b) Jika probabilitas tingkat kesalahan F-hitung > F-tabel, maka

Ho diterima dan H1 ditolak, artinya bahwa variabel

independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh

terhadapvariabel terikat.

Nilai probabilitas dari uji F dapat dilihat pada hasil pengolahandari

program SPSS pada tabel anova kolom sig atau significance.

c. Koefisien Determinasi (R-Square)

Koefisiensi determinasi digunakan untuk mengetahui berapa

besarnya persentase sumbangan variabel independen terhadap

variasi variabel dependen secara bersama-sama. Pengujian ini

dilakukan untuk mengukur seberapa besar persentase variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel independennya dengan

melihat nilai R2 (r-square) dari hasil estimasi.52 Nilai R2 berkisar

antara 0-1. Jika R2 tinggi (mendekati 1), maka semakin model

regresi tersebut menjelaskan keberagaman model terikat.

Kelemahan dari penggunaan koefisien determinasi adalah

bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke

dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka

R2pasti akan meningkat tanpa melihat apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.53 Oleh

52
Muhammad Firdaus, Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif, (Jakarta : Bumi Aksara
2004), 77.
53
Bayu Fajar Permana,” Analisis Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan Dan
Profibilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI
Periode 2012-2014”, (Skripsi-Universitas Surabaya, Suarabaya, 2016), 48
51

karena itu dalam penelitian digunakan adjusted R2 sebagai ukuran

koefisien determinasi.
52

4. BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Berdasarkan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

data sekunder yang diambil dari entitas perbankan syariah di Indonesia.

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah laporan bulanan perbankan

syariah pada tahun 2015, 2016, 2017, dan 2018. Data yang diperoleh

dengan cara mengunduh laporan tahunan pada laman resmi dari statistik

perbankan syariah yang mana terdapat 48 data pengamatan. Variabel-

variabel yang yang diteliti dari entitas perbankan syariah ini meliputi dari

Return On Asset (ROA) sebagai variabel dependen. Beban Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO), dan Financing to Deposit Ratio (FDR)

sebagai variabel independen.

B. Hasil Analisis Data

1. Hasil Analisis Data Deskriptif

Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
ROA 48 ,16 1,41 ,8469 ,31947
BOPO 48 88,90 99,04 939,519 236,443
FDR 48 77,63 92,56 845,404 462,935
Valid N 48
(listwise)
Sumber: data sekunder diolah melalui SPSS 24, 2019
53

Berdasarkan data sampel yang ada diperoleh rata-rata untuk

variabel ROA sebesar 0,8469 dengan standar deviasi 0,31947,

kemudian untuk variabel BOPO menunjukkan nilai rata-rata sebesar

939,519 dengan standar deviasi 236,443 dan variabel FDR dapat

diperoeh nilai rata-rata sebesar 845,404 dengan standar deviasi

462,935.

Selanjutnya, untuk nilai maksimum untuk variabel BOPO

terdapat pada bulan Mei tahun 2016 dengan nilai 99,04 sedangkan

untuk nilai minimum terdapat pada bulan Mei 2018 dengan nilai

88,90. Kemudian, nilai maksimum untuk variabel FDR terdapat pada

bulan Juni tahun 2015 dengan nilai 92,56 sedangkan untuk nilai

minimum terdapat pada bulan Maret tahun 2018 dengan nilai 77,63.
54

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Gambar 2
Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram

Sumber: data sekunder diolah melalui SPSS 24, 2019

Berdasarkan tampilan output chart di atas kita dapat melihat

grafik histogram, pada Gambar...menunjukkan pola data

terdistribusi secara normal, karena bentuk kurva pada histogram

memiliki bentuk seperti lonceng dan grafik histogram memberikan

pola distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya adalah data

berdistribusi normal.
55

Gambar 3
Hasil Uji Normalitas P-P Plot

Sumber: data sekunder diolah melalui SPSS 24, 2019

Grafik normal probality plot menggambarkan bahwa data

mendekati distribusi normal. Pada Gambar ... terlihat data

menyebar disekitar diagonal dan mengikut arah garis. Meskipun

data sedikit keluar garis dan kemudian mengikuti kembali garis

diagonalnya, maka data sekunder penelitian ini dikatakan

mendekati distribusi normal.

Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
Unstandardized
Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,18237816
Most Extreme Absolute ,104
Differences Positive ,072
Negative -,104
Test Statistic ,104
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber: data sekunder diolah melalui SPSS 24, 2019
56

Berdasarkan hasil olah uji normalitas komgorov-smirnov

pada tabel ... diketahui nilai signifikan (2-tailed) sebesar 0,200

lebih besar daripada (>) 0,05. Dengan demikian, dasar pengambilan

keputusan uji komgorov-smirnov, dapat disimpulkan bahwa data

residual berdistribusi normal, menunjukkan data yang digunakan

dalam penelitian ini memiliki distribusi normal sehingga data layak

digunakan dalam model regresi karena memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4
Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot

Sumber: data sekunder diolah melalui SPSS 24, 2019

Terlihat pola yang tidak jelas dan menyebar tidak menentu,

pada Gambar ... pola titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas pada data yang digunakan, artinya terjadi


57

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain.

Tabel 4.3
Hasil Uji Glejser Heteroskedasititas
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,127 ,699 -,182 ,856
BOPO ,008 ,009 ,169 ,928 ,358
FDR -,006 ,005 -,246 -1,349 ,184
Sumber: data sekunder diolah melalui SPSS 24, 2019

Berdasarkan hasil olah uji heteroskedastisitas pada tabel...,

nilai signifikan untuk variabel BOPO adalah 0,358 dan FDR adalah

0,184 lebih besar daripada (>) 0,05, maka tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas dan data yang digunakan lolos uji

heteroskedastisitas sehingga data layak digunakan untuk model

regresi.

c. Uji Multikolinieritas

Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 9,869 1,097 9,000 ,000
BOPO -,073 ,014 -,537 -5,058 ,000 ,643 1,556
FDR -,026 ,007 -,378 -3,564 ,001 ,643 1,556
Sumber: data sekunder diolah melalui SPSS 24, 2019

Berdasarkan hasil output uji multikolinearitas pada tabel 4.5,

diketahui nilai tolerance BOPO dan FDR adalah 0,643 dan 0,643
58

lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF dari BOPO dan FDR adalah

1,556 dan 1,556 lebih kecil dari 10,00. Dengan demikian, tidak

terjadi gejala atau bebas dari multikolinearitas.

d. Uji Autokorelasi

Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Adjusted Std. Error of Durbin-
Model R R Square R Square the Estimate Watson
1 ,580a ,337 ,322 ,14967176 2,051
Sumber: data sekunder diolah melalui SPSS 24, 2019

Berdasarkan hasil output, nilai Durbin-Watson (dw) sebesar

2,051 lebih besar dari batas atas (du) yaitu 1,6231 dan kurang dari

(4-du) 4 – 1,6231 = 2,3769. Sebagaimana pengambilan keputusan

dalam Durbin-Watson, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

gejala autokorelasi.

3. Hasil Regresi Linier Berganda

a. Uji t Atau Uji Parsial

Tabel 4.6
Hasil Uji t
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9,869 1,097 9,000 ,000
BOPO -,073 ,014 -,537 -5,058 ,000
FDR -,026 ,007 -,378 -3,564 ,001
Sumber: data sekunder diolah melalui SPSS 24, 2019

Berdasarkan hasil output uji t pada tabel 4.7, diketahui bahwa:


59

1. BOPO dengan nilai sig 0,000 < 0,05 atau T hitung -5,058 <

2,014. Maka dari itu, BOPO berpengaruh terhadap ROA.

2. FDR dengan nilai sig 0,001 < 0,05 atau T hitung -3,564 < 2,014.

Maka dari itu, FDR berpengaruh terhadap ROA.

b. Uji F Atau Uji Simultan

Tabel 4.7
Hasil Uji F
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 3,234 2 1,617 46,539 ,000b
Residual 1,563 45 ,035
Total 4,797 47
Sumber: data sekunder diolah melalui SPSS 24, 2019

Dari perhitungan F tabel, diketahui nilai sig. 0,000 < 0,05

atau F hitung 46,539 > 3,20. Dengan deikian, BOPO dan FDR

berpengaruh secara simultan terhadap ROA.

c. Koefisien Determinasi (R-Square)

Tabel 4.8
Hasil Uji R-Square
Adjusted Std. Error of the
Model R R Square R Square Estimate
1 ,580a ,337 ,322 ,14967176
Sumber: data sekunder diolah melalui SPSS 24, 2019

Berdasarkan hasil output, diketahui nilai R Square sebesar

0,337. Maka pengaruh BOPO dan FDR terhadap ROA sebesar

33%.
60

Model hasil uji hipotesis pengaruh Beban Operasional Pendapatan

Operasional dan Financing to Deposit Rasio terhadap Return On

Asset.

Tabel 4.9
Hasil Uji Hipotesis
Model
Koefisien t Sig.
Konstanta 9,689 9,000 ,000
BOPO -,073 -5,058 ,000
FDR -,026 -3,564 ,001
ROA
N 48
R2 ,337
Adj R2 ,322
F 46,539
Prob (F-start) ,000
Sumber: data diolah 2019

4. Pembahasan

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Statistical

Package for the Sosial Sciences (SPSS), berdasarkan hasil pengujian

SPSS sebagaimana yang telah dijabarkan melalui table di atas. Maka

pembahasan dalam tulisan ini disajikan dalam dua bagian. Bagian

yang pertama akan membahas pengaruh BOPO terhadap ROA, bagian

yang kedua akan membahas pengaruh FDR terhadap ROA.

a. Hasil Uji Hipotesis BOPO Terhadap ROA

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada sampel

perbankan syariah menunjukkan bahwa nilai BOPO berpengaruh

signifikan terhadap Return On Asset perusahaan. Selain itu,

hipotesis ini sejalan dengan hipotesis pertama (H1) yang diajukan


61

dalam penelitian ini. Maka dari itu, penelitian ini menerima

hipotesis pertama (H1), dimana BOPO memiliki pengaruh terhadap

Return On Asset Bank Umum Syariah.

Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi operasional bank dalam

menjalankan operasinya sangat berhubungan, semakin kecil beban

operasional dengan diimbangi dengan pendapatan operasional yang

tinggi yang diperoleh dari alokasi pembiayaan menyebabkan

tingkat profitabilitas meningkat. Artinya, perbankan dapat

menentukan langkah, strategi untuk meningkatkan profitabilitas,

kompetisi pasar dan melampaui kekuatan perusahaan (Ghozali,

2017). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ningsukma Hakim, Haqiqi Rafsanjani (2016), dan Lemiyana,

Erdah Litriani (2016) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

b. Hasil Uji Hipotesis FDR terhadap ROA

Dilihat dari hasil uji t-Test nilai koefisien menunjukkan

angka -0,026 dengan nilai sig. 0,001, berarti tingkat FDR

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum

Syariah. Hasil uji ini sejalan dengan hipotesis kedua (H2) yang

diajukan dalam penelitian ini. Maka dari itu, penelitian ini

menerima hipotesis kedua (H2), dimana FDR memiliki pengaruh

terhadap Return On Asset Bank Umum Syariah.


62

Hal ini menggambarkan kemampuan bank dalam membayar

kembali utangnya dan juga deposannya, serta dapat memenuhi

permintaan kredit yang di ajukan dengan memperhatikan prinsip

5C yang terdiri atas yaitu Character (karakter), Capacity

(kemampuan pengembalian), Collateral (jaminan), Capital

(modal), dan Condition (situasi dan kondisi). Dapat diidentifikasi

bahwa bank syariah semakin memperhatikan pentingnya prinsip

5C dan semakin besar menyalurkan pembiayaannya, yang akan

berdampak pada meningkatnya laba yang diperoleh bank syariah

mengingat pembiayaan merupakan sumber pendapatan bank. Hasil

penelitian ini didukung oleh penelitian Ferry (2018), Perdanasari

(2016), Sabir, Muhammad Ali, dan Hamid Habbe (2012), Risqi

Maulia (2018), Widiyanti, Taufik, Gita Lyani Pratiwi (2015)

bahwa FDR memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA.

c. Hasil Uji Hipotesis BOPO dan FDR terhadap ROA

Berdasarkan dari hasil uji simultan nilai F menunjukkan

angka 46,539 dengan nilai sig 0,000 diketahui bahwa variabel

BOPO dan FDR secara simultan berpengaruh terhadap variabel

ROA. Hal ini dikarenakan dalam menjalankan kegiatan operasional

bank berkaitan erat dengan efisiensi pengeluaran beban operasional

dan peningkatan pendapatan (BOPO) dan kelancaran pembiayaan

kepada DPK (FDR) yang bertujuan untuk memperoleh

profitabilitas (ROA). Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian


63

yang dilakukan oleh Muliawati dan Moh. Khoiruddin (2015)

bahwa BOPO dan FDR memiliki dampak signifikan terhadap

ROA.
64

5. BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan gasil pengujian dan analisis hasil penelitian, maka

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian untuk BOPO, H1 menunjukkan bahwa berpengaruh

terhadap Return On Asset. Temuan dari penelitian ini dapat

mengkonfirmasi tingkat efisiensi BOPO yang rendah akan

meningkatkan profitabilitas Bank Umum Syariah.

2. Hasil pengujian untuk FDR, H2 menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh terhadap Return On Asset. Temuan ini menandakan

besarnya pemberian kredit dan kualitas kredit yang baik akan

meningkatkan profitabilitas terutama bila pemberian kredit dilakukan

dengan prinsip kehati-hatian dan ekspansi dalam pemberian kredit

yang kurang terkendali, sehingga bank akan memperoleh laba yang

lebih besar.

3. Hasil dari keseluruhan pengujian hipotesis ini dapat disimpulan

bahwasannya, jika perusahaan memperhatikan kinerja baik dari sisi

efisiensi dan liquiditas dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sampel dalam penelitian ini

hanyalah Bank Umum Syariah Devisa, bukan seluruh Bank Umum Syariah di
65

Indonesia sehingga mungkin hasil dari penelitian ini pun akan berbeda baik

dari segi pengaruh secara parsial maupun secara simultan jika dibandingkan

dengan meneliti profitabilitas seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanyalah 3 (tiga) variabel yaitu

kecukupan BOPO, FDR, dan ROA. Sehingga tidak diketahui pengaruh fakor-

faktor lain terhadap profitabilitas.

C. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas

cakupan penelitiannya, yaitu seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia

sehingga dapat diketahui apa saja faktor yang mempengaruhi profitabilitas

seluruh bank syariah di Indonesia.

Penelitian selanjutnya juga bisa menambah variabel independen atau

meneliti profitabilitas dengan variabel independen yang lain, misalnya

variabel risiko pembiayaan, pembiayaan bagi hasil, pembiayaan jual beli,

suku bunga, dan lain-lain. Sehingga bisa diketahui faktor-faktor yang dapat

meningkatkan profitabilitas dan faktor yang dapat mengurangi profitabilitas.


64

6. DAFTAR PUSTAKA
Almazari, Aref Rahman, 2014. Impact of Internal Factors on Bank Profitability;
Comparative Study between Saudi Arabia and Jordan. Journal of Applied
Finance and Banking, 4 (1).

Anas Tinton Saputra. 2015. Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap


Profitabilitas perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2013. Skripsi
Universitas Muhammadiya Surakarta.

Anggriawan, Ferry. 2018. Analisis Pengaruh CAR, NPF, BOPO dan FDR
terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia tahn 2014-2017. Skripsi
Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Arifin, Johar &M. Fachrudin, 2006, Apikasi Excel Bisnis Perbankan Terapan,
Jakarta, PT Elex Media Komputindo.

Arifin, Moch. 2016. Analisis Pengaruh CAR, Efisiensi, FDR dan Quick Ratio
terhadap Return on Asset (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia. Skripsi
Jurusan Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri Salatiga,
Yogyakarta.

Arifin, Rois, dan Hilmi Muhammad, 2016, Pengantar Manajemen, Malang:


EmpatDua.

Arikunto,2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Jakarta: PT.Rineka


Cipta.

Aulia, Farrashita. 2015. Pengaruh CAR, FDR, NPF dan BOPO terhadap
Profitabilitas (Return on Assets). Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro.

Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Peraturan Bank Indonesia No. 6/23/DPNP
Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank
Indonesia.
____________. 2007. Surat Edaran Bank Indonesia No.9/1/PBI Tentang Sistem
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah..
Jakarta: Bank Indonesia
____________. 2007. Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbS Tentang
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip
Syariah. Jakarta: Bank Indonesia.
Bagus Ardi Budiarto, Suhadak dan M. Dzulkirom. 2013. Pengaruh Rasio
Profitabilitas Sebelum Initial Public Offering (IPO) 2010 Terhadap Nilai
65

Perusahaan dan Kecenderungan Profitabilitas di tahun 2011. Jurnal


Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 2, No. 2.
Bayu Fajar Permana,2016. Analisis Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan
Dan Profibilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2014”, Skripsi-Universitas Surabaya.
Brigham, dkk,. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Ed.10, terj. Ali Akbar
Yulianto, Jakarta: Salemba Empat.
Darmawi, Herman. 2011. Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Denis, Franzlay dan Apriani Simatupang. 2016. Capital Adequacy Ratio (CAR),
Non erforming Financing (NPF), Efisiensi Operasional (BOPO) dan
Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia. Jurnal Administrasi Kantor, Vol. 4, No. 2.

Fadrul, dan Hasbi Asyari. 2018. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas


Bank Syariah di Indonesia Tahun 2011-2015. Cano Economos, Vol. 7, No.
1.

Firdaus, Muhammad. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif, Jakarta:


Bumi Aksara.

Ghozali, Dimas M. 2017. Pengaruh Capital, Asset, Management, Equity,


Liquidity (CAMEL) dan Maqashid Sharia Index (MSI) terhadap Daya Saing
Perbankan Syariah di Indonesia. Skripsi Program Studi Akuntansi
Universitas Trunojoyo Madura.

Ghozali, Imam, Dan Henky Latan, 2014. Partial Least Squares: Konsep, Teknik
Dan Aplikasi Menggunakan Program Smartpls 3.0 Untuk Penelitian
Empiris, Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.

____________, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dangan SPSS, Edisi


Ketujuh, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

____________, 2011. aplikasi multivariate dengan program IBMSPSS 19,


Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hakiim, Ningsukma dan Haqiqi Rafsanjani. 2016. Pengaruh Internal Capital


Adequency Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dalam Peningkatan
Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Aplikasi
Manajemen (JAM), Vol. 14, No. 1.

Ibnu Hajar. 1996. Dasar-Dasar Metode Penelitian, Kuantitatif Dalam


Pendidikan,.Jakarta: PT Remaja Gravindo.
66

Indriastuti, Maya dan Luluk M. Ifada. 2015. Analisis Sistem Pengukuran Kinerja
Perbankan Syariah. Presented at the 2nd Conference in Business,
Accounting, and Management (CBAM) Universitas Islam Sultan Agung,
Vol. 2, No. 1, ISSN: 2302-9791.
Ismail. 2010.Manajemen Perbankan. Jakarta. Penerbit Ghalia Indonesia.
J. Wild. John, K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey, 2005. Analisis Laporan
Keuangan, Buku Satu, Edisi Kedelapan, Terj Yanivi S. Bachtiar dan S.
Nurwahyuni Harahap, Jakarta: Salemba Empat.
J. Keomn, Arthur, David F. Scott Jr., John D. Martin, dan J. William Petty, 2001,
Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku Satu, Edisi Ketujuh, Terj. Chaerul
D. Djakman,Jakarta: Salemba Empat
Kasmir. 2011. Analisis Laporan keuangan, ed.1, cet.4, Jakarta: Rajawali Pers.
Komala, Lia. 2017. Pengaruh Kecukupan Modal, BOPO, Likuiditas dan Size
terhadap Profitabilitas PerbankN Syariah di Indonesia. Skripsi Program
Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kusuma, Dimas Purwaningtyas. 2016. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi,
CAR BOPO, NPF dan FDR terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
Periode 2011-2015. Skripsi Program Studi Perbankan Syariah Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Lemiayana dan Erdah Litriani. 2016. Pengaruh NPF, FDR, BOPO terhadap
Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah. I-Economic, Vol. 2, No.
1.

Maulia, Rizqi. 2018. Analisis Pengaruh CAR, NPF, NPM, BOPO FDR Bank
terhadap Laba Bank Umum Syariah Periode 2014-2016. SkripsiJurusan
Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Marlina Widiyanti, Taufik., Gita Lyani Pratiwi.2015. Pengaruh Permodalan,


Kualitas Aktiva, Likuiditas, dan Efisiensi Operasional Terhadap
Profitabilitas Pada PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BRI Syariah,
Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vol. 13, No. 4.

Moch. Arifin. 2016. Analisis Pengaruh CAR, Efisiensi, FDR Dan Quick Ratio
Terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah Di Indonesia,
SkripsiIAIN Salatiga.

Muhammad. 2005. Akuntansi Syariah. Jakarta:Salemba Empat.

Mulawarman, Aji Dedi. 2009. Akuntansi Syariah: Teori, Konsep dan Laporan
Keuangan. Jakarta:E Publishing Company.
Nafarin, M. 2007. Penganggaran perusahaan, edisi 3, Jakarta: Salemba Empat.
67

Nur Mawaddah. 2015. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank


Syariah. Jurnal Ekonomi, Vol. 14, No. 2
Otoritas Jasa Keuangan, 2015. Laporan Perkembangan Keuangan Syariah.
Otoritas Jasa Keuangan, 2016. Laporan Perkembangan Keuangan Syariah.
Otoritas Jasa Keuangan, 2017. Laporan Perkembangan Keuangan Syariah.
Otoritas Jasa Keuangan, 2018. Laporan Perkembangan Keuangan Syariah.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 Tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum.
Purwaningtyas, Yani. 2017. Pengaruh Efisiensi Operasional, Likuiditas, dan Size
terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Skripsi Program Studi
Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahmawati, Labbaika Dwi Ayu. 2018. Analisis Pengaruh Suku Bunga, CAR,
FDR, NPF, dan Size terhadap Return on Asset (ROA) Bank Umum Syariah.
Skripsi Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis Swot: Teknik Membedah Kasus Bisnis,
cet.keempat belas, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka utama.
Rivai,Veithzal dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management:
Coventional & Sharia System, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sabir, Muh., M. Muhammad Ali dan Abd. Hamid Habbe. 2012. Pengaruh Rasio
Kesehatan Bank terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank
Konvensional di Indonesia. Jurnal Analisis, Vol. 1, No. 1; ISSN 2303-1001.
Said Sa’ad Marthon, 2007. Ekonomi Islam: Di Tengah Krisis Ekonomi Global,
terj. Dimyauddin Ahmad Ikhrom, cet.1, Jakarta Timur: Zikrul Hakim.
Simamora, Henry. 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan, Jilid Dua,
Cetakan Pertama,Jakarta: Salemba Empat.
Sintiya, Siti. 2018. Analisis Pengaruh BOPO, FDR dan CAR terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2012-2016. Skripsi Program
Studi Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2006)

Sudarsono, Heri. 2017. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap


Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Economica; Jurnal Ekonomi Islam
Vol. 8, No. 2.

Sugiono,2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,


Bandung : Alfabeta.
68

______,2009. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,


Bandung : Alfabeta.

Sujarweni& V. Wiratna, 2014, Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, Dan Mudah


Dipahami, Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sumarlin. 2016. Analisis Pengaruh Inflasi, CAR, FDR, BOPO dan NPF terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah. ASSETS, Vol. 6, No. 2; 296-313.

Sunarto, 2001. Metodologi Penelitian Ilmu-Ilmu Social Dan Pendidikan,


University Press

Suryani. 2011. Analisis Pengaruh Financingto Deposit Ratio (FDR) Terhadap


Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia, Jurnal Walisongo, Vol. 19,
No. 1.

Suwarno, Rima Cahya dan Ahmad Mifdhol Muthofar. 2018. Analisis Pengaruh
NPF, FDR, BOPO, CAR dan GCG terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum
Syariah di Indonesia Periode 2013-2017. BISNIS, Vol. 6, No. 1.

Syamsuddin& Lukman, 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep


Aplikasi Dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Trias Hawa Kazumi, Sri Lestari, dan Najmudin. Analisis Pengaruh Likuiditas,
Efisiensi Operasional, NPL, NIM dan DER Terhadap Profitabilitas Bank
Perkreditan Rakyat Yang Terdaftar Di OJK. Studi Pada BPR Di Wilayah
Kerja OJK Purwokerto

Triyuwono, Iwan. 2006. Akuntansi Syariah: Perspektif, Metodologi, dan Teori.


Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada
________, Iwan. 2012. Akuntansi Syariah: Perspektif, Metodologi , dan Teori.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Syariah.
Wardana, Ridhlo Ilham Putra. 2015. Analisis Pengaruh CAR, FDR, NPF, BOPO
dan Size terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Widiyanti, Marlina, Taufik dan Gita Lyani Pratiwi. 2015. Pengaruh Permodalan,
Kualitas Aktiva, Likuiditas dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas
pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank BRI Syariah. Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vol. 13, No. 4.
69

Wild, dkk, 2007. Analisis Laporan Keuangan, Buku Satu, Edisi Kedelapan, Alih
Bahasa oleh Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyuni Harahap,Jakarta:
Salemba Empat
Yulianto, Sulistyowati, 2017, Analisis Camel Dalam Memprediksi Tingkat
Kesehatan Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2009-2011”, Jurnal Media Ekonomi & Teknologi Informasi, Vol. 19, No. 1.
I

LAMPIRAN

LAMPIRAN I
DATA PENELITIAN
VARIABEL VARIABEL
TAHUN NO BULAN INDEPENDEN DEPENDEN
BOPO (X1) FDR (X2) ROA (Y)
2015 1 januari 94.8 88.85 0.88
2 februari 94.23 89.37 0.78
3 maret 95.98 89.15 0.69
4 april 95 89.57 0.62
5 mei 95 90.05 0.63
6 juni 96.98 92.56 0.5
7 juli 92 90.13 0.5
8 agustus 92 90.72 0.46
9 september 93 90.82 0.49
10 oktober 96.71 90.67 0.51
11 november 96.75 90.26 0.52
12 desember 97.01 88.03 0.49
2016 13 januari 95.28 87.86 1.01
14 februari 94.49 87.3 0.81
15 maret 94.4 87.52 0.88
16 april 94.71 88.11 0.8
17 mei 99.04 89.31 0.16
18 juni 95.61 89.32 0.73
19 juli 96.15 87.58 0.63
20 agustus 96.96 87.53 0.48
21 september 96.27 86.43 0.59
22 oktober 97.21 86.88 0.46
23 november 95.91 86.27 0.67
24 desember 96.23 85.99 0.63
2017 25 januari 95.09 84.74 1.01
26 februari 93.35 83.78 1
27 maret 92.34 83.53 1.12
28 april 92.31 81.36 1.1
29 mei 92.26 81.96 1.11
30 juni 90.98 82.69 1.1
31 juli 91.56 80.51 1.04
32 agustus 92.03 81.78 0.98
II

33 september 91.68 80.12 1


34 oktober 94.16 80.94 0.7
35 november 94.05 80.07 0.73
36 desember 94.91 79.65 0.63
2018 37 januari 97.01 77.93 0.42
38 februari 93.81 78.35 0.74
39 maret 91 77.63 1.23
40 april 91 78.05 1.23
41 mei 88.9 79.65 1.31
42 juni 93 78.68 1.37
43 juli 93 79.45 1.35
44 agustus 93 80.45 1.35
45 september 93 78.95 1.41
46 oktober 89.36 79.17 1.26
47 november 89.17 79.69 1.26
48 desember 91 78.53 1.28

LAMPIRAN II

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
ROA 48 ,16 1,41 ,8469 ,31947 ,102
FDR 48 77,63 92,56 84,5404 4,62935 21,431
BOPO 48 88,90 99,04 93,9519 2,36443 5,591
Valid N (listwise) 48
III

2. Hasil Uji Asumsi Klasik


IV

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. ,18237816
Deviation
Most Extreme Absolute ,104
Differences Positive ,072
Negative -,104
Test Statistic ,104
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,127 ,699 -,182 ,856
BOPO ,008 ,009 ,169 ,928 ,358
FDR -,006 ,005 -,246 -1,349 ,184
a. Dependent Variable: ROA
V

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 9,869 1,097 9,000 ,000
BOPO -,073 ,014 -,537 -5,058 ,000 ,643 1,556
FDR -,026 ,007 -,378 -3,564 ,001 ,643 1,556
a. Dependent Variable: ROA

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,580a ,337 ,322 ,14967176 2,051

3. Hasil Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9,869 1,097 9,000 ,000
BOPO -,073 ,014 -,537 -5,058 ,000
FDR -,026 ,007 -,378 -3,564 ,001

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3,234 2 1,617 46,539 ,000b
Residual 1,563 45 ,035
Total 4,797 47
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), FDR, BOPO
VI

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 ,580a ,337 ,322 ,14967176
I

Anda mungkin juga menyukai