Anda di halaman 1dari 8

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Analisis Ketersediaan Radiasi Matahari


Sampang Agung Brewery memiliki data geografis sebagai berikut:
 Lattitude (φ) : -7.577861o = -0.13226 radians
 Ketinggian : 170 mdpl
Dari data geografis tersebut, dapat ditentukan besar radiasi ekstraterestrial yang diterima oleh
sebuah permukaan datar dalam satu hari. Radiasi rata-rata pada satu bulan dapat dihitung
menggunakan data sudut deklinasi average day in a month (𝛿 ̅) dan urutan hari tersebut (𝑛̅)
yang tertera pada Tabel 2.1 .Sebagai contoh, radiasi ekstraterestrial pada bulan Mei dapat
dihitung menggunakan Persamaan (6),
24 𝑥 3600 𝐺𝑠𝑐 360𝑛̅ 𝜋𝜔
̅̅̅𝑠
𝐻0 = (1 + 0.033 cos ) 𝑥 (cos 𝜑 cos 𝛿 ̅ sin ̅̅̅
𝜔𝑠 + sin 𝜑 sin 𝛿 ̅)
𝜋 365 180
dengan nilai ̅̅̅,
𝜔𝑠
𝜔𝑠 = cos −1 (− tan 𝛿 ̅ tan 𝜑)
𝜔𝑠 = cos −1 (− tan 18.8 tan(−0.13226))
𝜔𝑠 = 1.5255 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛𝑠 = 87.404𝑜
sehingga didapatkan nilai H0
24 𝑥 3600 (1367) 360(135)
𝐻0 = (1 + 0.033 cos ) 𝑥 (cos(−0.13226) cos 18.8 sin 87.404
𝜋 365
𝜋(1.5255)
+ sin −0.13226 sin −7.577861)
180
𝑀𝐽⁄
𝐻0 = 356.17 𝑚2
besar radiasi ekstraterestrial rata-rata tiap bulan dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Extraterrestrial Solar Radiation


40
39
38
37
H (MJ/m^2)

36
35
34 Ho (MJ/m^2)
33
32
31
30
jan feb mar apr may jun jul aug sep okt nov dec
Month

Gambar 3.1 Besar radiasi ekstraterestrial harian rata-rata tiap bulan

3.2 Perhitungan Besar Radiasi Matahari Pada Atap Lokasi Pemasangan Photovoltaic
Cells

10
Photovoltaic cells yang diajukan oleh penulis akan ditepatkan diatas atap bangunan
brewing, packaging, dan engine room. Masing-masing bangunan memiliki spesifikasi sebagai
berikut
 Brewing:
o Sudut atap (β) = 15.5o
o Ketinggian atap = 10 m
o Sudut azimuth (γ) = 170o (bagian utara) dan 10o (bagian selatan)
o Area = 18 m x 60 m = 1080 m2
 Packaging:
o Sudut atap (β) = 15.5o
o Ketinggian atap = 10 m
o Sudut azimuth (γ) = -90o (bagian timur) and 90o (bagian barat)
o Area = 85 m x 115 m = 9775 m2
 Engine room
o Sudut atap (β) = 15.5o
o Ketinggian atap = 10 m
o Sudut azimuth (γ) = -90o (bagian timur) and 90o (bagian barat)
o Area = 18 m x 90 m = 1620 m2
Dari data bangunan yang tersedia, pertama-tama akan dihitung angle of incidence (θ) dan
zenith angle (θz) matahari terhadap masing-masing bidang. Sebagai contoh, akan dihitung θ
terhadap bidang utara bangunan brewing pada bulan Februari (δ = -0.2269 radians = -13o),
pukul 10,00 pagi (ω = -0.5236 radians = -30o) menggunakan Persamaan (2),
cos 𝜃 = sin 𝛿 sin 𝜑 cos 𝛽 − sin 𝛿 cos 𝜑 sin 𝛽 cos 𝛾 + cos 𝛿 cos 𝜑 cos 𝛽 cos 𝜔
+ cos 𝛿 sin 𝜑 sin 𝛽 cos 𝛾 cos 𝜔 + cos 𝛿 sin 𝛽 sin 𝛾 sin 𝜔
cos 𝜃 = sin(−13) sin(−7.577861) cos 15.5 − sin(−13) cos(−7.577861) sin 15.5 cos 170
+ cos(−13) cos(−7.577861) cos 15.5 cos(−30)
+ cos(−13) sin(−7.577861) sin 15.5 cos 170 cos(−30)
+ cos(−13) sin 15.5 sin 170 sin(−30)
cos 𝜃 = 0.7826
Zenith angle pada waktu yang sama dapat dihitung menggunakan Persamaan (3),
cos 𝜃𝑧 = cos 𝜑 cos 𝛿 cos 𝜔 +sin 𝜑 sin 𝛿
cos 𝜃𝑧 = cos(−7.577861) cos(−13) cos(−30) +sin(−7.577861) sin(−13)
cos 𝜃𝑧 = 0.8661
Nilai rasio dari kedua cosinus sudut tersebut (Rb) adalah
cos 𝜃 0.836
𝑅𝑏 = = = 0.9036
cos 𝜃𝑧 0.8661
Untuk mencari nilai beam radiation (Gcb) pada bidang horizontal, digunakan Persamaan (11),
𝐺𝑐𝑏 = 𝐺𝑜 𝜏𝑏
dengan Go (radiasi matahari yang tegak lurus dengan bidang horizontal) pada waktu yang
bersangkutan dapat dicari menggunakan Persamaan (5),
360𝑛
𝐺𝑜 = 𝐺𝑠𝑐 (1 + 0.033 cos ( )) cos 𝜃𝑧
365
360(47)
𝐺𝑜 = 1367 (1 + 0.033 cos ( )) cos 49.625
365
11
𝐺𝑜 = 1181.4 𝑊⁄𝑚2
Nilai atmospheric transmittance (τb) dapat dihitung menggunakan Persamaan (7),
−𝑘
𝜏𝑏 = 𝑎𝑜 + 𝑎1 𝑒 cos 𝜃𝑧
nilai ao, a1, dan k berurut-turut adalah
𝑎0 = 0.95(0.4237 − 0.00821(6 − 𝐴)2 ) = 0.1374
𝑎1 = 0.98(0.5055 + 0.00595(6.5 − 𝐴)2 ) = 0.729
𝑘 = 1.02(0.2711 + 0.01858(2.5 − 𝐴)2 ) = 0.3794
dengan A adalah ketinggian atap dari permukaan laut dalam kilometer. Nilai τb didapatkan
−𝑘
𝜏𝑏 = 𝑎𝑜 + 𝑎1 𝑒 cos 𝜃𝑧
−0.3794
𝜏𝑏 = 0.1374 + 0.729𝑒 0.8661 = 0.6088
nilai Gcb kemudian didapatkan
𝐺𝑐𝑏 = 𝐺𝑜 𝜏𝑏 = 1181.4 𝑥 0.6079 = 7189.22 𝑊⁄𝑚2
Selain komponen beam radiation, nilai komponen diffuse radiation (Gcd) juga harus
diperhitungkan. Pertama-tama, nilai diffuse transmittance (τd) didapatkan
𝜏𝑑 = 0.271 − 0.294(𝜏𝑏 ) = 0.092
sehingga nilai Gcd
𝐺𝑐𝑑 = 𝐺𝑜 𝜏𝑑 = 1181.4 𝑥 0.0923 = 108.72 𝑊⁄𝑚2

Radiasi Matahari dalam Bulan Februari


3.5

2.5

2
MJ/m^2

1.5 Februari

0.5

0
4 6 8 10 12 14 16 18 20
Pukul

Gambar 3.2 Nilai rata-rata radiasi harian matahari tiap jam pada bulan Februari

Namun, karena bidang yang akan dipasang photovoltaic cells memiliki sudut kemiringan,
pengaruh kemiringan atap akan memberikan efek terhadap total radiasi yang diterima, yang
dapat dicari dengan Persamaan (14),

12
1 + cos 𝛽 1 − cos 𝛽
𝐼𝑇 = (𝐼𝑏 + 𝐼𝑑 𝜏𝑏 )𝑅𝑏 + 𝐼𝑑 (1 − 𝜏𝑏 ) ( ) + 𝐼𝜌𝑔 ( )
2 2
dengan mengasumsikan nilai albedo (ρg, koefisien pemantulan cahaya oleh tanah) dapat
diabaikan, total radiasi menjadi
3.6 1 + cos 𝛽
𝐼𝑇 = ((𝐺𝑐𝑏 + 𝐺𝑐𝑑 𝜏𝑏 )𝑅𝑏 + 𝐺𝑐𝑑 (1 − 𝜏𝑏 ) ( ))
1000 2
3.6 1 + cos 15.5
𝐼𝑇 = ((718.14 + 109.03 𝑥 0.6079)0.9652 + 109.03(1 − 0.6079) ( ))
1000 2
𝑀𝐽⁄
𝐼𝑇 = 2.7052
𝑚2
Dengan menghitung nilai radiasi yang diterima oleh PV cells pada masing-masing jam, akan
didapatkan Grafik 3.2. Kemudian, nilai rata-rata radiasi matahari terhadap PV cells untuk tiap
bulan, pada masing-masing bagian atap bangunan, dapat dihitung menggunakan metode yang
sama. Hasilnya kemudian akan dituangkan kedalam grafik seperti dibawah ini

Rooftop Solar Radiation


27

25
Hc (MJ/m^2)

23

21

19

17

15
jan feb mar apr may jun jul aug sep okt nov dec
Month

Packaging and Engine room Brewing North


Brewing South Rooftop average
Gambar 3.3 Nilai rata-rata radiasi harian matahari tiap bulan pada masing-masing bagian atap

3.3 Efek Iklim


Sampang Agung Brewery terletak pada daerah iklim tropis, dengan musim kemarau
pada bulan April – Oktober, dan musim penghujan pada bulan November – Maret. Kedua
musim ini akan mengakibatkan efek iklim, seperti awan dan angin muson, yang akan
mengurangi radiasi matahari yang tersedia. Selain itu, brewery ini juga terletak di daerah
dataran tinggi dengan banyak tanaman yang juga dapat mengurangi ketersediaan radiasi
matahari. Dengan mengacu pada Tabel 2.3, dapat digunakan Persamaan (15) untuk menghitung

13
nilai radiasi matahari yang memperhitungkan indeks kecerahan. Sebagai contoh, pada bulan
Februari, nilai radiasi matharinya adalah
𝑛̅ 𝑀𝐽⁄
𝐻 = 𝐻𝑜 (𝑎 + 𝑏 ) = 24.73 (0.3 + 0.51 𝑥 0.81) = 12.086 𝑚2
𝑁̅
sedangkan, pada bulan Juni, radiasi mataharinya adalah
𝑛̅ 𝑀𝐽⁄
𝐻 = 𝐻𝑜 (𝑎 + 𝑏 ) = 19.57 (0.41 + 0.34 𝑥 0.81) = 13.414 𝑚2
𝑁̅
sehingga, nilai radiasi matahari dengan memperhitungkan indeks kecerahan dapat dituangkan
kedalam sebuah grafik seperti dibawah ini

ROOFTOP SOLAR RADIATION


Rooftop average Rooftop annual average
18

17

16
HC (MJ/M^2)

15

14

13

12

11
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OKT NOV DEC
MONTH

Gambar 3.4 Nilai rata-rata radiasi matahari per hari pada tiap bulan dengan memperhitungkan
indeks kecerahan

Pada musim penghujan, radiasi matahari yang didapatkan lebih kecil dibandingkan dengan
musim kemarau. Sehingga, pada musim penghujan, equivalent peak time (lama waktu ekivalen
penyinaran matahari, sama dengan nilai kWh/m2 yang dihasilkan per hari) hanya sebesar 3.32
jam, lebih kecil dibandingkan dengan ketika musim kemarau, dengan equivalent peak time
selama 4.18 jam. Rata-rata dalam sethaun, brewery memiliki equivalent peak time sebesar 3.82
jam. Seperti pada Gambar 3.4 rata-rata besar radiasi matahari pada musim kemarau adalah
sebesar 15.07 MJ/m2 atau sebesar 4.186 kWh/m2, sedangkan pada musim penghujan adalah
sebesar 11.96 MJ/m2 atau sebesar 3.32 kWh/m2

3.4 Perhitungan Daya yang Dihasilkan oleh PV Cells


PV cells yang akan digunakan adalah tipe REC 275TP dengan data teknis sebagai
berikut:

14
 Watt-puncak (Wp) per modul : 275 Watt
 Efisiensi per modul : 16.7%
 Toleransi daya : 0 / +5
 Tipe cell : Multi-crystalline
 Jumlah cell tiap modul : 60
 Koefisien temperatur Pmpp : -0.39% per oC
 Temperatur operasi nominal : 44.6oC
 Dimensi (P x L x T) : 1665 mm x 991 mm x 38 mm
 Range temperatur operasional: -40oC – 85oC
 Berat per modul : 18 kg
Berdasarkan data teknik tersbut, dapat diketahui bahwa daya yang dapat dibangkitkan oleh
masing-masing modul pada musim kemarau dan penghujan berturut-turut adalah
𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 = 𝐻 𝑥 𝜂 𝑥 𝐴 = 4.186 𝑥 0.167 𝑥 1.665 𝑚 𝑥 0.991 𝑚 = 1.153 𝑘𝑊ℎ⁄𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 = 𝐻 𝑥 𝜂 𝑥 𝐴 = 3.32 𝑥 0.167 𝑥 1.665 𝑚 𝑥 0.991 𝑚 = 0.915 𝑘𝑊ℎ⁄𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
Sehingga, rata-rata kWh/modul yang dapat diproduksi per hari adalah sebesar 1.054
kWh/modul. Namun, pada penggunaan PV cell, akan terdapat macam-macam kehilangan
energi (losses). Yang paling utama adalah losses akibat naiknya temperatur modul. Efektivitas
modul berdasarkan penawaran yang diberikan oleh REC adalah sekitar 85%. Sehingga, total
daya efektif per modul yang dapat dihasilkan adalah sebesar 0.8959 kWh/modul.
Besar daya yang dihasilkan per modul tersebut akan dikalikan dengan jumlah total
modul yang dapat dipasang. Berdasarkan data luasan atap bangunan packaging, brewing, dan
engine room, ditentukan jumlah maksimal modul yang dapat terpasang.
𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐵𝑟𝑒𝑤𝑖𝑛𝑔 + 𝑃𝑎𝑐𝑘𝑎𝑔𝑖𝑛𝑔 + 𝐸𝑛𝑔𝑖𝑛𝑒 𝑟𝑜𝑜𝑚 = 1080 𝑚2 + 9775 𝑚2 1620 𝑚2
= 12475 𝑚2
Sehingga, dengan luasan per modul sebesar 1.65 m2, jumlah total modul yang dapat dipasang
adalah 12475 / 1.65 ≈ 7500 modul. Nilai kWh per hari total yang dapat dihasilkan oleh instalasi
PV cells ini adalah 7500 modul x 0.8958 kWh/modul = 6.719 MWh. Selama setahun, instalasi
ini dapat mengahilkan listrik sebesar 2452.526 MWh. Bila dibagi dengan hektoliter produksi
brewery (data tahun 2016), yaitu sebesar 1178162 hl, maka listrik yang dapat dihemat dari
penggunaan listrik existing di brewery adalah sebesar 2452526/1178162 = 2.08 kWh/hl.

3.5 Perhitungan Penghematan Biaya Listrik dan Payback Period


Dengan listrik yang dihasilkan sebesar 2452.526 MWh per tahunnya, brewery ini, yang
termasuk dalam golongan I-3 PLN, yang memiliki tarif dasar listrik sebesar Rp. 1141,71/kWh,
maka per tahunnya brewery dapat menghemat sekitar Rp. 2 733 928 833,-, atau Rp. 227 827
402,8 per bulannya. Penghematan ini belum termasuk penghematan yang terjadi karena
berhentinya penggunaan listrik PLN di salah satu bagian brewery (packaging, brewing &
cellar, utilities, dst).
REC menjamin performance dari PV cells-nya tidak akan turun dibawah 90% selama
10 tahun pertama, dan 80 % selama 25 tahun pertama, seperti terlihat pada Gambar 3.5. REC
juga menjamin bahwa efektifitas modul hanya akan berkurang sebanyak 0.7% per tahunnya.

15
Dari data tersebut, maka dapat ditabelkan total akumulasi penghasilan selama 25 tahun
pemakaian instalasi seperti Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Total akumulasi penghasilan selama 25 tahun pemakaian instalasi


Tahun ke- Penghasilan dari kWh Akumulasi penghasilan
1 Rp2,733,928,833 Rp2,733,928,833
2 Rp2,714,791,331 Rp5,448,720,164
3 Rp2,695,787,792 Rp8,144,507,956
4 Rp2,676,917,277 Rp10,821,425,233
5 Rp2,658,178,856 Rp13,479,604,090
6 Rp2,639,571,604 Rp16,119,175,694
7 Rp2,621,094,603 Rp18,740,270,297
8 Rp2,602,746,941 Rp21,343,017,238
9 Rp2,584,527,712 Rp23,927,544,950
10 Rp2,566,436,018 Rp26,493,980,969
11 Rp2,548,470,966 Rp29,042,451,935
12 Rp2,530,631,669 Rp31,573,083,604
13 Rp2,512,917,248 Rp34,086,000,852
14 Rp2,495,326,827 Rp36,581,327,679
15 Rp2,477,859,539 Rp39,059,187,219
16 Rp2,460,514,522 Rp41,519,701,741
17 Rp2,443,290,921 Rp43,962,992,662
18 Rp2,426,187,884 Rp46,389,180,546
19 Rp2,409,204,569 Rp48,798,385,115
20 Rp2,392,340,137 Rp51,190,725,253
21 Rp2,375,593,756 Rp53,566,319,009
22 Rp2,358,964,600 Rp55,925,283,609
23 Rp2,342,451,848 Rp58,267,735,456
24 Rp2,326,054,685 Rp60,593,790,141
25 Rp2,309,772,302 Rp62,903,562,443

Gambar 3.5 Garansi performa yang berlaku untuk modul REC 275TP
16
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa maksimal investasi untuk instalasi bila payback
period selama 10 tahun adalah sekitar 26.4 miliar rupiah, sedangkan untuk 25 tahun maksimal
sebesar 62.9 miliar rupiah. Karena pada umumnya instalasi PV cells dihitung berdasarkan
cost/watt, maka dapat dihitung bahwa cost/watt maksimal bila payback period 10 tahun adalah
US$ 0.96/watt, dan untuk 25 tahun, US$ 2.28/watt.

17

Anda mungkin juga menyukai