Bab 3
Bab 3
PEMBAHASAN
36
35
34 Ho (MJ/m^2)
33
32
31
30
jan feb mar apr may jun jul aug sep okt nov dec
Month
3.2 Perhitungan Besar Radiasi Matahari Pada Atap Lokasi Pemasangan Photovoltaic
Cells
10
Photovoltaic cells yang diajukan oleh penulis akan ditepatkan diatas atap bangunan
brewing, packaging, dan engine room. Masing-masing bangunan memiliki spesifikasi sebagai
berikut
Brewing:
o Sudut atap (β) = 15.5o
o Ketinggian atap = 10 m
o Sudut azimuth (γ) = 170o (bagian utara) dan 10o (bagian selatan)
o Area = 18 m x 60 m = 1080 m2
Packaging:
o Sudut atap (β) = 15.5o
o Ketinggian atap = 10 m
o Sudut azimuth (γ) = -90o (bagian timur) and 90o (bagian barat)
o Area = 85 m x 115 m = 9775 m2
Engine room
o Sudut atap (β) = 15.5o
o Ketinggian atap = 10 m
o Sudut azimuth (γ) = -90o (bagian timur) and 90o (bagian barat)
o Area = 18 m x 90 m = 1620 m2
Dari data bangunan yang tersedia, pertama-tama akan dihitung angle of incidence (θ) dan
zenith angle (θz) matahari terhadap masing-masing bidang. Sebagai contoh, akan dihitung θ
terhadap bidang utara bangunan brewing pada bulan Februari (δ = -0.2269 radians = -13o),
pukul 10,00 pagi (ω = -0.5236 radians = -30o) menggunakan Persamaan (2),
cos 𝜃 = sin 𝛿 sin 𝜑 cos 𝛽 − sin 𝛿 cos 𝜑 sin 𝛽 cos 𝛾 + cos 𝛿 cos 𝜑 cos 𝛽 cos 𝜔
+ cos 𝛿 sin 𝜑 sin 𝛽 cos 𝛾 cos 𝜔 + cos 𝛿 sin 𝛽 sin 𝛾 sin 𝜔
cos 𝜃 = sin(−13) sin(−7.577861) cos 15.5 − sin(−13) cos(−7.577861) sin 15.5 cos 170
+ cos(−13) cos(−7.577861) cos 15.5 cos(−30)
+ cos(−13) sin(−7.577861) sin 15.5 cos 170 cos(−30)
+ cos(−13) sin 15.5 sin 170 sin(−30)
cos 𝜃 = 0.7826
Zenith angle pada waktu yang sama dapat dihitung menggunakan Persamaan (3),
cos 𝜃𝑧 = cos 𝜑 cos 𝛿 cos 𝜔 +sin 𝜑 sin 𝛿
cos 𝜃𝑧 = cos(−7.577861) cos(−13) cos(−30) +sin(−7.577861) sin(−13)
cos 𝜃𝑧 = 0.8661
Nilai rasio dari kedua cosinus sudut tersebut (Rb) adalah
cos 𝜃 0.836
𝑅𝑏 = = = 0.9036
cos 𝜃𝑧 0.8661
Untuk mencari nilai beam radiation (Gcb) pada bidang horizontal, digunakan Persamaan (11),
𝐺𝑐𝑏 = 𝐺𝑜 𝜏𝑏
dengan Go (radiasi matahari yang tegak lurus dengan bidang horizontal) pada waktu yang
bersangkutan dapat dicari menggunakan Persamaan (5),
360𝑛
𝐺𝑜 = 𝐺𝑠𝑐 (1 + 0.033 cos ( )) cos 𝜃𝑧
365
360(47)
𝐺𝑜 = 1367 (1 + 0.033 cos ( )) cos 49.625
365
11
𝐺𝑜 = 1181.4 𝑊⁄𝑚2
Nilai atmospheric transmittance (τb) dapat dihitung menggunakan Persamaan (7),
−𝑘
𝜏𝑏 = 𝑎𝑜 + 𝑎1 𝑒 cos 𝜃𝑧
nilai ao, a1, dan k berurut-turut adalah
𝑎0 = 0.95(0.4237 − 0.00821(6 − 𝐴)2 ) = 0.1374
𝑎1 = 0.98(0.5055 + 0.00595(6.5 − 𝐴)2 ) = 0.729
𝑘 = 1.02(0.2711 + 0.01858(2.5 − 𝐴)2 ) = 0.3794
dengan A adalah ketinggian atap dari permukaan laut dalam kilometer. Nilai τb didapatkan
−𝑘
𝜏𝑏 = 𝑎𝑜 + 𝑎1 𝑒 cos 𝜃𝑧
−0.3794
𝜏𝑏 = 0.1374 + 0.729𝑒 0.8661 = 0.6088
nilai Gcb kemudian didapatkan
𝐺𝑐𝑏 = 𝐺𝑜 𝜏𝑏 = 1181.4 𝑥 0.6079 = 7189.22 𝑊⁄𝑚2
Selain komponen beam radiation, nilai komponen diffuse radiation (Gcd) juga harus
diperhitungkan. Pertama-tama, nilai diffuse transmittance (τd) didapatkan
𝜏𝑑 = 0.271 − 0.294(𝜏𝑏 ) = 0.092
sehingga nilai Gcd
𝐺𝑐𝑑 = 𝐺𝑜 𝜏𝑑 = 1181.4 𝑥 0.0923 = 108.72 𝑊⁄𝑚2
2.5
2
MJ/m^2
1.5 Februari
0.5
0
4 6 8 10 12 14 16 18 20
Pukul
Gambar 3.2 Nilai rata-rata radiasi harian matahari tiap jam pada bulan Februari
Namun, karena bidang yang akan dipasang photovoltaic cells memiliki sudut kemiringan,
pengaruh kemiringan atap akan memberikan efek terhadap total radiasi yang diterima, yang
dapat dicari dengan Persamaan (14),
12
1 + cos 𝛽 1 − cos 𝛽
𝐼𝑇 = (𝐼𝑏 + 𝐼𝑑 𝜏𝑏 )𝑅𝑏 + 𝐼𝑑 (1 − 𝜏𝑏 ) ( ) + 𝐼𝜌𝑔 ( )
2 2
dengan mengasumsikan nilai albedo (ρg, koefisien pemantulan cahaya oleh tanah) dapat
diabaikan, total radiasi menjadi
3.6 1 + cos 𝛽
𝐼𝑇 = ((𝐺𝑐𝑏 + 𝐺𝑐𝑑 𝜏𝑏 )𝑅𝑏 + 𝐺𝑐𝑑 (1 − 𝜏𝑏 ) ( ))
1000 2
3.6 1 + cos 15.5
𝐼𝑇 = ((718.14 + 109.03 𝑥 0.6079)0.9652 + 109.03(1 − 0.6079) ( ))
1000 2
𝑀𝐽⁄
𝐼𝑇 = 2.7052
𝑚2
Dengan menghitung nilai radiasi yang diterima oleh PV cells pada masing-masing jam, akan
didapatkan Grafik 3.2. Kemudian, nilai rata-rata radiasi matahari terhadap PV cells untuk tiap
bulan, pada masing-masing bagian atap bangunan, dapat dihitung menggunakan metode yang
sama. Hasilnya kemudian akan dituangkan kedalam grafik seperti dibawah ini
25
Hc (MJ/m^2)
23
21
19
17
15
jan feb mar apr may jun jul aug sep okt nov dec
Month
13
nilai radiasi matahari yang memperhitungkan indeks kecerahan. Sebagai contoh, pada bulan
Februari, nilai radiasi matharinya adalah
𝑛̅ 𝑀𝐽⁄
𝐻 = 𝐻𝑜 (𝑎 + 𝑏 ) = 24.73 (0.3 + 0.51 𝑥 0.81) = 12.086 𝑚2
𝑁̅
sedangkan, pada bulan Juni, radiasi mataharinya adalah
𝑛̅ 𝑀𝐽⁄
𝐻 = 𝐻𝑜 (𝑎 + 𝑏 ) = 19.57 (0.41 + 0.34 𝑥 0.81) = 13.414 𝑚2
𝑁̅
sehingga, nilai radiasi matahari dengan memperhitungkan indeks kecerahan dapat dituangkan
kedalam sebuah grafik seperti dibawah ini
17
16
HC (MJ/M^2)
15
14
13
12
11
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OKT NOV DEC
MONTH
Gambar 3.4 Nilai rata-rata radiasi matahari per hari pada tiap bulan dengan memperhitungkan
indeks kecerahan
Pada musim penghujan, radiasi matahari yang didapatkan lebih kecil dibandingkan dengan
musim kemarau. Sehingga, pada musim penghujan, equivalent peak time (lama waktu ekivalen
penyinaran matahari, sama dengan nilai kWh/m2 yang dihasilkan per hari) hanya sebesar 3.32
jam, lebih kecil dibandingkan dengan ketika musim kemarau, dengan equivalent peak time
selama 4.18 jam. Rata-rata dalam sethaun, brewery memiliki equivalent peak time sebesar 3.82
jam. Seperti pada Gambar 3.4 rata-rata besar radiasi matahari pada musim kemarau adalah
sebesar 15.07 MJ/m2 atau sebesar 4.186 kWh/m2, sedangkan pada musim penghujan adalah
sebesar 11.96 MJ/m2 atau sebesar 3.32 kWh/m2
14
Watt-puncak (Wp) per modul : 275 Watt
Efisiensi per modul : 16.7%
Toleransi daya : 0 / +5
Tipe cell : Multi-crystalline
Jumlah cell tiap modul : 60
Koefisien temperatur Pmpp : -0.39% per oC
Temperatur operasi nominal : 44.6oC
Dimensi (P x L x T) : 1665 mm x 991 mm x 38 mm
Range temperatur operasional: -40oC – 85oC
Berat per modul : 18 kg
Berdasarkan data teknik tersbut, dapat diketahui bahwa daya yang dapat dibangkitkan oleh
masing-masing modul pada musim kemarau dan penghujan berturut-turut adalah
𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 = 𝐻 𝑥 𝜂 𝑥 𝐴 = 4.186 𝑥 0.167 𝑥 1.665 𝑚 𝑥 0.991 𝑚 = 1.153 𝑘𝑊ℎ⁄𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 = 𝐻 𝑥 𝜂 𝑥 𝐴 = 3.32 𝑥 0.167 𝑥 1.665 𝑚 𝑥 0.991 𝑚 = 0.915 𝑘𝑊ℎ⁄𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
Sehingga, rata-rata kWh/modul yang dapat diproduksi per hari adalah sebesar 1.054
kWh/modul. Namun, pada penggunaan PV cell, akan terdapat macam-macam kehilangan
energi (losses). Yang paling utama adalah losses akibat naiknya temperatur modul. Efektivitas
modul berdasarkan penawaran yang diberikan oleh REC adalah sekitar 85%. Sehingga, total
daya efektif per modul yang dapat dihasilkan adalah sebesar 0.8959 kWh/modul.
Besar daya yang dihasilkan per modul tersebut akan dikalikan dengan jumlah total
modul yang dapat dipasang. Berdasarkan data luasan atap bangunan packaging, brewing, dan
engine room, ditentukan jumlah maksimal modul yang dapat terpasang.
𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐵𝑟𝑒𝑤𝑖𝑛𝑔 + 𝑃𝑎𝑐𝑘𝑎𝑔𝑖𝑛𝑔 + 𝐸𝑛𝑔𝑖𝑛𝑒 𝑟𝑜𝑜𝑚 = 1080 𝑚2 + 9775 𝑚2 1620 𝑚2
= 12475 𝑚2
Sehingga, dengan luasan per modul sebesar 1.65 m2, jumlah total modul yang dapat dipasang
adalah 12475 / 1.65 ≈ 7500 modul. Nilai kWh per hari total yang dapat dihasilkan oleh instalasi
PV cells ini adalah 7500 modul x 0.8958 kWh/modul = 6.719 MWh. Selama setahun, instalasi
ini dapat mengahilkan listrik sebesar 2452.526 MWh. Bila dibagi dengan hektoliter produksi
brewery (data tahun 2016), yaitu sebesar 1178162 hl, maka listrik yang dapat dihemat dari
penggunaan listrik existing di brewery adalah sebesar 2452526/1178162 = 2.08 kWh/hl.
15
Dari data tersebut, maka dapat ditabelkan total akumulasi penghasilan selama 25 tahun
pemakaian instalasi seperti Tabel 3.1.
Gambar 3.5 Garansi performa yang berlaku untuk modul REC 275TP
16
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa maksimal investasi untuk instalasi bila payback
period selama 10 tahun adalah sekitar 26.4 miliar rupiah, sedangkan untuk 25 tahun maksimal
sebesar 62.9 miliar rupiah. Karena pada umumnya instalasi PV cells dihitung berdasarkan
cost/watt, maka dapat dihitung bahwa cost/watt maksimal bila payback period 10 tahun adalah
US$ 0.96/watt, dan untuk 25 tahun, US$ 2.28/watt.
17