Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PEMBELAJARAN

MENGHADAPI ERA INDUSTRI 4.0


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran

Dosen Pengampu :
Dr. Siti Mariah, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

DHEA AYU SAGITHA


2017007114
PKK 3D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2018
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah
dunia sebagaimana revolusi generasi pertama melahirkan sejarah ketika
tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Salah
satunya adalah kemunculan mesin uap pada abad ke-18. Revolusi ini
dicatat oleh sejarah berhasil mengerek naik perekonomian secara
dramatis di mana selama dua abad setelah Revolusi Industri terjadi
peningkatan rata-rata pendapatan perkapita Negara-negara di dunia
menjadi enam kali lipat.
Perguruan Tinggi merupakan lembaga formal yang diharapkan dapat
melahirkan tenaga kerja kompeten yang siap menghadapi industri kerja
yang kian berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Keahlian
kerja, kemampuan beradaptasi dan pola pikir yang dinamis menjadi
tantangan bagi sumber daya manusia, di mana selayaknya dapat
diperoleh saat mengenyam pendidikan formal di Perguruan Tinggi.
Untuk maju sebuah Negara tentu harus melakukan perubahan di
berbagai bidang. Apalagi di era saat ini ketika Indonesia tengah
menghadapi era revolusi 4.0 di mana persaingan sangat ketat. Salah satu
perubahan itu dapat dibentuk dengan perbaikan sumber daya manusia.
Demi menciptakkan hal tersebut, Presiden Joko Widodo meluncurkan
misi “ MAKING INDONESIA 4.0” ini merupakan komitmen pemerintah
dalam memasuki era revolusi industry 4.0.
Tantangan berikutnya adalah rekonstruksi kurikulum pendidikan
tinggi yang responsif terhadap revolusi industri juga diperlukan, seperti
desain ulang kurikulum dengan pendekatan human digital dan keahlian
berbasis digital. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir
mengatakan, “Sistem perkuliahan berbasis teknologi informasi
nantinya diharapkan menjadi solusi bagi anak bangsa di pelosok
daerah untuk menjangkau pendidikan tinggi yang berkualitas.”
2. Tujuan
a. Mengetahui strategi pembelajaran di era revolusi 4.0

b. Mengetahui karakteristik pembelajaran PKK


c. Mengetahui strategi pembelajaran PKK di era 4.0

3. Manfaat

a. Agar mahasiswa PKK bisa menerapkan strategi yang tepat dan


sesuai di era 4.0

b. Agar mahasiswa PKK bisa mengikuti pembelajaran di era 4.0 tanpa


menghilangkan karakteristik pembelajaran PKK

c. Agar mahasiswa dapat menerapkan pada dunia pendidikan kelak


bahnkan bisa bersaing di industri fashion dunia

B. PEMBAHASAN
1. Strategi Pembelajaran Di Era Revolusi Indusri 4.0
Menghadapi revolusi industri 4.0 tentu bukan hal mudah. Sederet hal
perlu dipersiapkan, misalnya saja dengan merubah metode pembelajaran
dalam dunia pendidikan yang ada saat ini.
"Negara perlu merubah tiga hal dari sisi edukasi," ujar Darmono.
Yang paling fundamental adalah mengubah sifat dan pola pikir anak-anak
zaman sekarang. Selanjutnya, sekolah harus bisa mengasah dan
mengembangkan bakat seorang anak. Terakhir, institusi pendidikan tinggi
seharusnya mampu mengubah model pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan zaman kiwari.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy
mengatakan bahwa kementeriannya sudah menyiapkan standar strategi
pembelajaran khusus untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Standar itu
sudah dibuat jauh-jauh hari. Muhadjir yang mengenakan pakaian adat
Sumatera Barat memaparkan bahwa standar itu dibuat dengan
merancang ulang (meredesign) kurikulum pendidikan yang memiliki lima
potensi, sebagai berikut:
a. Kemampuan berpikir kritis
b. Kreativitas anak peserta didik

c. Kemampuan dan keterampilan berkomunikasi


d. Bekerjasama dan berkolaborasi
e. Menghadirkan sebuah konfiden atau kepercayaan diri
Strategi pendidikan pertama adalah mengubah sistem pendidikan
Indonesia. Paling tidak dari dua kelompok pendidikan (integratif dan fully
digital), maka akan ada dua perubahan fundamental dalam
merekonstruksi pendidikan. Perubahan pertama adalah dengan
pendekatan “blended learning” (sistem pembelajaran campuran, atau
biasa juga disebut hybrid). Pendekatan kedua adalah menggunakan
sistem ODL (online distance learning).
Sistem Blended Learning adalah sistem yang memadukan sistem
tradisional pendidikan yang berdemografi secara faktual dengan sistem
digital yang virtual. Kedua sistem ini dipadukan dengan merubah
ekosistem pendidikan. Pembagianya bisa didiskusikan dengan berbagai
pertimbangan, apakah 50% untuk setiap sistem, 70:30, 60:40, atau 80:20.
Semua tergantung dari jenis persekolahan dan kemampuan lembaga
pendidikan untuk mengadopsi dan mengadaptasi sistem digital.
Sistem ODL adalah sistem yang mencoba untuk meletakan dunia
pendidikan sebagai fully online (online penuh). Ekosistem yang dibangun
harus betul-betul dipikirkan dari sisi perencanaan, pengorganisasian
konten, pelaksanaan pembelajaran (misalnya SPADA; sistem
pembelajaran daring Indonesia) dan alat evaluasinya. Menitipkan tujuan
pendidikan dengan menggunakan sistem ini harus diujui karena akan
menghilangkan “nilai” sistem pendidikan yang terdahulu. Guru akan
diganti, konten akan sangat beragam, kontrol pelaksanaan akan memiliki
perbedaan yang sangat signifikan. ODL memang sangat bisa
dilaksanakan di perguruan tinggi, tapi saya tidak yakin ODL akan baik
diterapkan di persekolahan. Perlu ada penelitian dan pengembangan
valid untuk meyakininya.
Strategi kedua adalah mempersiapkan profesi di era RI 4.0 di
sekolah/madrasah. Kita mengetahui bahwa link and match pendidikan
Indonesia dengan industri sangat lemah sejak dahulu. Ketika disruptif
pekerjaan di era ini berubah, maka ada kesempatan baru bagi dunia
pendidikan untuk segera mengadaptasi pekerjaan era ini. Namun, perlu
ada pertimbangan khusus untuk memahami pekerjaan era ini. Paling
tidak ada tiga prinsip yang harus dipikirkan.
Strategi ketiga merekonstruksi kurikulum dengan pendekatan tiga
literasi utama di RI 4.0. Calistung yang menjadi ciri khas era sebelumnya
harus sesegera mungkin dikonstruksi ulang agar pendidikan tidak
ketinggalan.
2. Karakteristik Pembelajaran PKK
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan salah satu
program studi di fakultas teknik. Kesejahteraan merupakan sebuah
kondisi yang selalu didambakan oleh setiap keluarga maupun individu
tanpa melihat jenis kelamin, usia maupun status sosial. Prodi PKK
menyiapkan lulusannya sebagai guru sekolah menengah khususnya SMK
sesuai bidang keahlian masing-masing. Fakta di lapangan, tidak semua
lulusan PKK mengajar di SMK, namun sebagai guru muatan lokal sesuai
bidang keahlian yang dibutuhkan di sekolah menengah.
Rata-rata sekolah menengah memiliki muatan lokal meski dengan
bidang keahlian yang berbeda, disesuaikan dengan kesiapan sekolah.
Pemberlakuan kurikulum 2013 mem- 66 fokuskan pada pendidikan
karakter dengan memasukan pendidikan karakter sebagai mata pelajaran
atau disisipkan pada setiap mata pelajaran yang diajarkan.
Secara umum para orang tua, merasakan betapa anak sekolah,
remaja sampai dewasa generasi kini pintar-pintar tetapi kurang memiliki
etika, basa jawanya ”tata krama atau sopan-santun”; Berkaitan dengan
hal tersebut dampak yang terjadi, maraknya tawuran, pergaulan bebas,
narkoba, pelecehan seksual, kekerasan antar teman maupun terhadap
orang tua, dan masih banyak hal-hal negatif yang dilakukan justru oleh
anak yang usianya masih terlalu muda.
Materi PKK, secara umum meliputi: etika kehidupan sehari-hari, mulai
dari bangun tidur sampai tidur lagi. Banyak hal yang perlu dipahami dan
dilakukan peserta didik usia sekolah dan remaja, antara lain: makna
kebahagiaan, kesejahteraan, kejujuran, etika, estetika, kepribadian,
kehidupan sosial, tanggung jawab anak sekolah, keamanan lahir batin
dan sebagainya. Secara konsep materi PKK merupakan bangunan
karakter, dengan harapan peserta didik akan memiliki karakter sesuai
harapan sekolah, keluarga, masyarakat dan bangsa. Pembelajaran materi
PKK, diharapkan akan memiliki pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan
YME, sehat, kuat, jujur, mandiri dan bertanggung jawab.
3. Strategi Pembelajaran PKK Di Era Revolusi Industri 4.0
Pada era teknologi saat ini, hampir semua aktifitas manusia
membutuhkan bantuan perangkat canggih yang dapat dengan mudah
membantu aktifitasnya. Tak terkecuali aktifitas pembelajaran di lembaga
formal, informal, maupun nonformal. Bahkan dalam kurikulum 2013 yang
belum lama ini diberlakukan, kegiatan penggunaan teknologi harus selalu
terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran pada setiap matapelajaran di
sekolah. Hal ini tentu mengisyaratkan kepada para pendidik maupun
calon pendidik agar mampu menerapkan cara belajar dengan
pemanfaatan teknologi yang mutakhir. Artinya, pendidik atau calon
pendidik harus “melek” teknologi agar dapat menjalankan tugasnya
dengan baik sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0 berupa perubahan
dari cara belajar, pola berpikir serta cara bertindak para peserta didik
dalam mengembangkan inovasi kreatif berbagai bidang. Dalam hal
perkembangannya selain pola pikir strategi yang tepat dalam menghadapi
era revolusi 5.0 ini haruslah terdapat penanaman pendidikan karakter dari
segi pendidikan PKK.Dengan hal ini pola pikir , tindakan , dan karakter
peserta didik dapat berjalan seiringan.
Dalam pembelajaran PKK ada beberapa strategi yang dapat
digunakan, seperti Direct, Indirect, Interactive, experential dan
independent.
Persiapan dalam menghasilkan lulusan yang mampu beradaptasi
dengan Revolusi Industri 4.0 adalah salah satu cara yang dapat dilakukan
Perguruan Tinggi untuk meningkatkan daya saing terhadap kompetitor
dan daya tarik bagi calon mahasiswa
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Revolusi industri saat ini memasuki fase keempat. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang
besar terhadap kehidupan manusia. Banyak kemudahan dan inovasi yang
diperoleh dengan adanya dukungan teknologi digital. Mengingat pentingnya
materi PKK sebagai pendidikan karakter ataupun sebagai pembentuk
karakter peserta didik maka strategi dalam pembelajaran PKK haruslah
diperbarui dan mengikuti kurikulum yang berlaku.

D. SUMBER
https://eprints.uny.ac.id/8451/3/bab%202%20-07513241008.pdf
https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-info/revolusi-
industri-4-0/

Anda mungkin juga menyukai