Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan yang marak di Indonesia saat ini adalah anemia zat besi pada remaja,
kebanyakan dari mereka yang mengalami anemia zat besi adalah remaja perempuan. Karena,
remaja perempuan lebih banyak membutuhkan zat besi untuk pertumbuhan dan peningkatan
kehilangan akibat dari massa menstruasi. Selain itu remaja perempuan saat ini lebih banyak
memperhatikan bentuk tubuh mereka,sehingga mereka akan membatasi pola makan mereka.
Padahal apabila asupan makanan yang dikonsumsi mereka kurang dari cukup,maka cadangan besi
banyak yang akan dipecah untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Anemia menurut WHO adalah suatu keadaan dimana jumlah dan ukuran sel darah merah
atau konsentrasi hemoglobin (Hb) dibawah nilai batas yang telah ditentukan, akibatnya dapat
merusak kapasitas darah untuk mengangkut oksigen dalam tubuh. Menurut Tarwoto dan Wasnidar
sel darah merah di produksi didalam sumsum tulang, sehingga membutuhkan zat besi, asamfolat,
vitamin B12, Vitamin B6 serta protein.
Anemia zat besi jika tidak ditangani secara baik saat usia remaja dan berlanjut hingga
dewasa, konsekuensi yang bisa saja terjadinya adalah bayi lahir dengan premature, terjadinya
angka kematian ibu, dan bayi lahir dengan berat badan yang rendah. Tidak hanya itu juga akibat
dari kekurangan zat besi dapat mengakibatkan badan terasa lemah dan lemas, konsentrasi belajar
menurun hingga prestasi belajar juga menurun (Spear,2000).
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui masalah gizi dan program masalah gizi remaja di Indonesia khususnya
Anemia zat besi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masalah Gizi Anemia
Anemia secara umum adalah keadaan dimana kadar darah (Hb) mengalami penurunan
lebih rendah dari nilai normal. Hb adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai
pembawa oksigen ke seluruh tubuh. Sedangkan, anemia menurut WHO adalah suatu keadaan
dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin (Hb) dibawah nilai batas
yang telah ditentukan, sehingga mengakibatkan kerusakan kapasitas darah untuk mengangkut
oksigen dalam tubuh. Nilai ambang sendiri menurut WHO 2001 adalah untuk umur 5-11 tahun <
11,5 g/L, 11-14 tahun < 2,0 g/L, remaja diatas 15 tahun untuk perempuan 12,0 g/L dan laki-laki
3,0 g/L.
Dilihat dari kebutuhan zat besi remaja perempuan lebih banyak membutuhkan zat besi
daripada remaja laki-laki meskipun pada remaja sedang dalam masa pertumbuhan dan
membutuhkan energi, protein, dan zat gizi lainnya lebih banyak daripada kelompok umur lainnya.
Pematangan seksual pada remaja juga menyebabkan konsumsi zat besi meningkat. Kebutuhan zat
besi perempuan lebih banyak daripada laki-laki disebabkan karena untuk pertumbuhan dan
peningkatan kehilangan akibat dari menstruasi.
2.2 Penyebab Anemia
Faktor utama penyebab anemia adalah karena jumlah konsumsi zat besi yang
kurang,karena sekitar 2/3 zat besi dalam tubuh terdapat dalam sel darah merah (Hb). Kemudian
diebabkan pula karena infeksi atau gangguan genetic, kehilangan darah yang cukup banyak karena
menstruasi, donor darah, kecelakaan. Kehilangan darah secara perlahan-lahan dalam tubuh, seperti
ulserasi polip kolon (gumpalan kecil bertangkai yang terbentuk pada lapisan usus besar)dan kanker
kolon juga dapat menyebabkan anemia. (Briawan, 2014).
Penyebab anemia menurut Dr. Sandra Fikawati, Ahmad Syafiq, Ph.D, Arinda Veretamala
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kebutuhan zat besi
2. Kurangnya asupan zat besi
3. Kehamilan pada usia remaja
4. Penyakit infeksi dan infeksi parasit
5. Social-ekonomi
6. Status gizi
7. Pengetahuan
2.3 Gejala Anemia
ANALISA MASALAH GIZI
DAN
PROGRAM GIZI PADA REMAJA
NAMA : SAFIRAH AL KIROMIL BAROROH
NIM : 2330018091

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA


FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S-1 GIZI
2019
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai