Anda di halaman 1dari 5

J.

Konsep Asuhan Keperawatan Tonsilitis

1. Pengkajian

a. Identitas klien

b. Keluhan utama

c. Riwayat penyakit sekarang

d. Riwayat kesehatan masa lalu

e. Riwayat kesehatan keluarga

2. Pemeriksaan Fisik

a. inspeksi menunjukkan pembengkakan, lesi, atau asimetris hidung, perdarahan.

b. inspeksi mukosa hidung, warna kemerahan, pembengkakan atau ekstudat dan polip hidung,
yang mungkin terjadi dala rhinitis kronis

c. palpasi sinus frontalis dan maksilaris, terhadap nyeri tekan yangmenunjukkan inflamasi.

d. inspeksi tenggor, warna kemerahan, lesi

e. inspeksi tonsil dan faring, warna kemerahan, asimetri, asanya drainase, ulserasi, atau
pembesaran

f. palpasi trachea, apakah posisi pada garis tengah leher, apakah ada massa, deformitas

g. palpasi nodus limfe leher, apakah terjadi pembesaran, nyeri tekan yang berkaitan.

3. Diagnosa Keperawatan

a. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit

b. Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan jaringan tonsil

c. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

4. Rencana Asuhan Keperawatan

Dx 1.

Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit

Tujuan :

Setelah di lakukan perawatan selama 3x 24 jam tidak ada masalah dalam suhu tubuh sehingga suhu
tubuh kembali normal atau turun

Kriteria Hasil :

a. Suhu tubuh dalam rentang normal


b. Tidak ada pembengkakan pada dan kemerahan pada tonsil klien

c. Kulit tidak teraba panas

Intervensi :

a. Pantau suhu minimal dua jam sekali sesuai dengan kebutuhan

b. Pantau warna kulit dan suhu

c. Anjurkan asupan cairan oral, sedikitnya 2 liter sehari

d. Gunakan waslap dingin (atau kantong es yan di balut dengan kain) di aksila, kening tengkuk,
dan lipat paha

e. Ajarkan pasien/ keluarga dalam mengukur suhu untuk mencegah dan mengenali secara dini
hipertermia (misalnya : sangat panas, dan keletihan akibat panas

f. Berikan obat antipiretik, jika perlu gunakan matras dingin

g. Dan mandi air hangat untuk mengatasi gangguan suhu tubuh, jika perlu

Dx 2.

Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan jaringan tonsil

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan manajemen nyeri selama 1x 24 jam diharapkan tidak ada
masalah nyeri dengan skala 5 sehingga nyeri dapat hilang atau berkurang.

Kriteria hasil :

a. klien mengatakan tidak sakit saat menelan makanan

b. Klien tidak nyeri tenggorokan

c. Nyeri berkurang atau hilang

d. Tonsil sudah tidak bengkak

Intervensi :

a. Minta pasien untuk menilai nyeri atau ketidaknyamanan pada skala 0-10

b. Hadir di deket pasien untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman dan aktivitas lain untuk
membantu relaksasi

c. Intruksikan pasien untuk menginformasikann kepada perwat jika peredaan nyeri tidak dapat
tercapai
d. Laporkan kepada dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan saat ini merupakan
perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri pasien dimasa lalu

Dx.3

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Tujuan :

Setelah di lakukan tindakan keperawatan 5x24 jam kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi

Kriteria hasil :

a. Porsi makan klien dapat di habiskan

b. Klien tidak menolak lagi pada saat di berikan makan

c. Kembalinya nafsu makan klien

Intervensi :

a. Pantau nilai laboraturium, khususnya transferin, albumin dan elektrolit

b. Buat perencanaan makan dengan pasien yang masik dalam jadwal makan, lingkungan makan,
kesukaaan dan ketidaksukaan pasien serta suhu makanan

c. Ajarkan pasien dan keluarga tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal

d. Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein pasien yang mengalami
ketidakadekuatan asupan protain atau kehilangan protain

5. Implementasi dan Evaluasi

a. Implementasi

Pelaksanaan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah disusun pada
perencanaan. Prinsip-prinsip impelementasi dalam rencana keperwatan meliputi:

1) Membina hubungan saling percaya dengan klien

2) Memberikan O2 dengan menggunakan nasal

3) Memonitor status oksigen pasien

4) Mengkaji skala nyeri

5) Mengkolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri

6) Mengevaluasi tindakan pengurangan nyeri


7) Memonitor TTV

b. Evaluasi

Adapun evaluasi dari tiap-tiap masalah yang ada sebagai berikut:

1) Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit

Suhu tubuh dalam rentang normal 36-370C, keadaan, kulit dalam batas normal tidak mengalami
turgor kulit yang jelek, nadi dan pernapasan dalam batas normal yaitu 80 x/menit dan pernapasan
18 x/menit.

2) Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan jaringan tonsil

a) Pasien menyatakan nyeri

b) Pasien nampak rileks, muka tenang

c) Pasien dapat tidur/ istirahat dengan nyaman

3) Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

a) Kehilangan berat badan minimal

b) Intake nutrisi adekuat

c) Pasien dapat mwenghabiskan porsi makan yang disediakan.

d) Mual muntah tidak ada

e) TB dan BB seimbang

f) Iritasi gastrointestinal berkurang

DAFTAR PUSTAKA

Adams, George L. 1997.BOISE Buku Ajar Penyakit THT.Jakarta:EGC.

Doenges, Marilynn E.1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3. Jakarta : EGC.

Efiaty Arsyad Soepardi & Nurbaiti Iskandar. 2001. Buku Ajar Ilmu Kesehatan : Telinga Hidung
Tenggorok Kepala Leher. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

R. Sjamsuhidajat &Wim de jong.1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi. Jakarta :EGC

Smeltzer Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa
Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed.8. Jakarta : EGC;

Soeparman, dkk. 1990. Ilmu penyakit dalam. (Edisi kedua). Jilid II. Jakarta: Balai penerbit FK-UI.

Wilkinson, Judith.2000.Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria hasil
NOC Edisi 7.Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai