Anda di halaman 1dari 11

Nama : Fadhila Nur Aisyah Rinaldi

Nim : 165208172

Kelas : Pagi – Sore

Tugas : Resume 2

A.Komponen Dan Proses Penelitan Kuantitatif

 Sumber Data
a. Sumber Data Primer Kuantitatif :
- Sumber data primer kuantitatif (kumpulan skor jawaban) adalah
sejumlah responden yang disebut Sampel Penelitian. Sampel ini diambil
dengan cara tertentu dari keseluruhan populasi yang dijadikan subyek
penelitian. Sejumlah responden yang dijadikan Sampel Penelitian
dipandang sebagai sumber data yang dianggap dapat
merepresentasikan masalah yang dijadikan obyek penelitian. Teknik
atau cara yang digunakan untuk penarikan Sampel Penelitian antara
lain Teknik Pengambilan Sampel Dengan Cara Acak (Stratified Random
Sampling Technique), Teknik Pengambilan Sampel Dengan Cara Acak
Proporsional (Stratified Random Sampling Proporsional Technique),
Teknik Slovin, dan Teknik Kluster. Teknik-teiknik pengambilan sampel
ini digunakan bila subyek yang dijadikan populasi penelitian terlalu
banyak jumlahnya. Namun bila subyek yang menjadi populasi penelitian
jumlahnya tidak mencapai 100 orang, maka sebaiknya digunakan
Teknik Sensus (seluruh subyek diambil).

- Sumber data primer kuantitatif (transkrip wawancara) adalah sejumlah


responden yang disebut Informan Penelitian. Informan ini diambil
dengan cara tertentu dari para pihak yang karena kedududkan atau
kemampuannya dianggap dapat merepresentasikan masalah yang
dijadikan obyek penelitian. Teknik yang digunakan untuk menentukan
penarikan Informan Penelitian antara lain Purposive Sampling
Technique dan Snow Ball Technique. Purposive Sampling Technique
adalah cara penentuan sejumlah Informan sebelum penelitian
dilaksanakan, dengan menyebutkan secara jelas siapa yang dijadikan
informan serta informasi apa yang diinginkan dari masing-masing
informan. Snow Ball Technique adalah cara penentuan informan dari
satu informan ke informan lainnya yang dilakukan pada saat penelitian
dilaksanakan, hingga dicapai sejumlah informan yang dianggap telah
merepresentasikan berbagai informasi yang diperlukan. Pencatuman
sumber data harus disertai dengan nama dan identitas yang jelas.
Contoh identitas : Nama lengkap, Jenis Kelamin, Umur,
Pekerjaan/Jabatan, Pendidikan Terakhir.

b. Sumber Data Sekunder :


- Sumber data sekunder (teori, data dan informasi) adalah buku-buku,
dokumen-dokumen, internet, dan media cetak. Untuk pengutipan teori,
pencantuman sumber data menggunakan runningnote yang meliputi
pencantuman last name, tahun penerbitan buku, dan nomor halaman buku.
Contoh : jika diletakan dimuka kutipan : Robbins (1999:87) atau Robbins
(dalam Thoha, 2001 :32); jika diletakan dibelakang kutipan :
(Robbins,1999:87). Untuk pengutipan data, pencantuman sumber data
menggunakan footnote yang diletakan di bawah tabel data. Contoh : Sumber
: Bappeda Kabupaten Bogor, 2005. Untuk pengutipan informasi,
pencantuman sumber data menggunakan runingnote. Contoh : (Harian
Kompas, Senin, 2/8/2005)
 Jenis Data
- Data Primer adalah jenis data yang langsung didapat dari sumbernya. Contoh
: Data Primer Kuantitatif didapat langsung dari Sampel Penelitian, Data
Primer Kualitatif didapat langsung dari Informan Penelitian.

- Data Sekunder adalah jenis data yang tidak langsung didapat dari sumbernya.
Contoh : data sekunder dari berbagai buku, dokumen, internet, dan media
cetak.

 Teknik Pengumpulan Data


Studi Kepustakaan atau Studi Dokumen adalah teknik pengumpulan data
sekunder yang meliputi pengutipan dan pengkajian teori, data dan informasi dari
berbagai buku, dokumen, internet, dan media cetak.
Kuesioner Penelitian atau Angket adalah teknik pengumpulan data primer dari
sejumlah responden yang menjadi sampel penelitian. Penyusunan Kuesioner atau
Angket menggunakan format pengskalaan tertentu seperti misalnya Likert Scale (skor 1
sampai 5), Rating Scale (skor 1 sampai 4), atau Guttman Scale (skor 1 sampai 2)
Observasi atau kunjungan lokasi adalah teknik pengumpulan data secara spontan ketika
penelitian dilakukan.

 Metode Analisis Data


Metode Analisis Kuantitatif adalah teknik pengolahan data kuantitatif (angka-
angka) yang menggunakan rumus-rumusan statistik antara lain untuk Pengujian
Persyaratan Analisis, Pengukuran dan Pengujian Hipotesis.
Metode Analisis Kualitatif adalah teknik pengolahan data kualitatif (kata-kata)
yang dilakukan dalam rangka mendeskripsikan atau membahas hasil penelitian dengan
pendekatan analisis konseptual dan analisis teoritik.

Contoh Penyususunan Metode Penelitian


Penerapan Metode Penelitian dalam penyusunan Proposal Penelitian disusun
berdasarkan sistematika sebagai berikut

B. Masalah Dan Cara Pemecahannya

Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa
yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek antara aturan dengan pelaksanaan,
antara rencana dengan pelaksanaan Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah
dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan
kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan adanya pengaduan, dan
kompetisi.

a) Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan

Di dunia ini yang tetap hanya perubahan, namun sering perubahan itu tidak diharapkan
oleh orang-orang teitentu, karena akan dapat menimbulkan masalah.

b) Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan

Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan tujuan dari
rencana tersebut, maka tentu ada masalah.

c) Ada pengaduan

Dalam suatu organisasi yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata setelah ada
pihak tertentu yang mengadukan produk maupun pelayanan yang diberikan, maka timbul
masalah dalam organisasi itu.

d) Ada kompetisi

Adanya saingan atau kompetisi dapat menimbulkan masalah besar, bila tidak dapat
memanfaatkan untuk kerjasama.

Cara pemecahannya :

Dalam proposal penelitian, setiap masalah harus ditunjukkan dengan data. Misalnya
penelitian tentang SDM, maka masalah SDM, harus ditunjukkan dengan data. Masalah SDM
misalnya, berapa jumlah SDM yang terbatas, jenjang pendidikan yang rendah, kompetensi dan
produktivitas yang masih rendah. Data masalah dapat diperoleh dari hasil pengamatan
pendahuluan terhadap hasil penelitian orang lain, atau dari dokumentasi. Data yang diberikan
harus up to date, lengkap dan akurat. Jumlah data masalah yang dikemukakan tergantung pada
jumlah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Kalau penelitian berkenaan dengan 5
variabel, maka data masalah yang dikemukakan minimal 5. Tanpa menunjukkan data, maka
masalah yang dikemukakan dalam penelitian tidak akan dipercaya.
C. Sumber Masalah

Masalah dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut James H. MacMillan dan
Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42), masalah dapat bersumber dari observasi, dedukasi dari
teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang sedang terjadi, situasi praktis dan pengalaman
pribadi. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Observasi

Observasi merupakan sumber yang kaya masalah penelitian. Kebanyakan keputusan


praktis didasarkan atas praduga tanpa didukung oleh data empiris.

2) Dedukasi dari teori

Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsir-prinsip umum yang


penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara empiris.

3) Kepustakaan

Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan penelitian ulang


(replikasi) baik dengan atau tanpa variasi.

4) Masalah sosial

Masalah sosial dapat pula menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya: seringnya
menjadi perkelahian siswa antar sekolah dapat memunculkan pertanyaan tentang efektivitas
pelaksanaan pendidikan moral dan agama serta pembinaan sikap disiplin.

5) Situasi praktis

Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk dilakukan penelitian


evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk dijadikan dasar pembuatan keputusan lebih lanjut.

6) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat memunculkan masalah yang memerlukan jawaban empiris
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.(Purwanto, M.pd:109-111)

Menurut Suryabrata (1994:61-63), sumber-sumber masalah yang dapat diidentifikasi meliputi:

1) Bacaan terutama hasil penelitian

2) Diskusi, seminar, pertemuan ilmiah

3) Pernyataan pemegang otoritas (dalam pemerintahan dan ilmu pengetahuan).

4) Pengamatan sepintas

5) Pengalaman pribadi

D. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan adalah studi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
penelitian yang akan dilakukan. Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan penelitian
berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnya yang masih belum jelas. Studi
pendahuluan bisa saja mengubah arah penelitian yang telah disusun di dalam proposal. Dengan
demikian, studi pendahuluan bisa saja menghasilkan perubahan prosedur penelitian,
meningkatkan pengukuran, meningkatkan kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih mantap
dari studi utama.

Dalam pelaksanaan studi pendahuluan ini, manfaat yang kita dapatkan diantaranya yang
disampaikan oleh Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian, bahwa
manfaat studi pendahuluan adalah:

1) Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti

2) Tahu dimana/kepada siapa informasi dapat diperoleh

3) Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi

4) Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data


5) Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan hasil.

E. Analisis Masalah Dengan “ Pohon Masalah “

Analisis pohon adalah suatu langkah pemecahan masalah dengan mencari sebab dari
suatu akibat. Lebih lanjut, Modul Pola kerja Terpadu menguraikan pohon masalah sebagai
suatu teknik untuk mengidentifikasi semua masalah dalam suatu situasi tertentu dan
memperagakan informasi ini sebagai rangkaian hubungan sebab akibat.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, terdapat beberapa poin penting mengenai


pengertian analisis pohon masalah:

 Analisis pohon masalah merupakan suatu alat atau teknik atau pendekatan untuk
mengidentifikasi dan menganalis masalah.
 Analisis pohon masalah menggambarkan rangkaian hubungan sebab akibat dari
beberapa faktor yang saling terkait.
 Alat atau teknik analisis pohon masalah umumnya digunakan pada tahap perencanaan.

F. Pengertian Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian adalah hal paling mendasar.
Rumusan masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam penelitian
tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah, kemudian akan
dijawab dalam proses penelitian dan tertuang secara sistematis dalam laporan penelitian.
Semua bahasan dalam laporan penelitian, termasuk juga semua bahasan mengenai kerangka
teori dan metodologi yang digunakan, semuanya mengacu pada perumusan masalah. Oleh
karena itu, ia menjadi titik sentral. Disinilah fokus utama yang akan menentukan arah
penelitian.

Ada beberapa para ahli mendefinisikan tentang rumusan masalah, diantaranya:


Menurut Pariata Westra (1981 : 263 ) bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang
berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu
hingga berhasil.”

Menurut Sutrisno Hadi ( 1973 : 3 ) “Masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan
kenapa dan kenapa”.

G. Bentuk – Bentuk Rumusan Masalah

a. Rumusan masalah Deskriptif

Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih
(variabel yang berdiri sendiri).

b. Rumusan Masalah Komparatif

Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan


keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu
yang berbeda.

c. Rumusan Masalah Asosiatif

Rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

1) Hubungan simetris

Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan
munculnya bersama.

2) Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibatd. Rumusan Masalah Komparatif-
Asosiatif.

3) Hubungan interaktif/resiprokal/timbal balik

Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi.

d. Rumusan masalah komparatif-asosiatif

Rumusan masalah komparatif-asosiatif adalah rumusan masalah yang menanyakan


perbandingan korelasi antara dua variabel atau lebih pada sampel atau populasi yang berbeda.

H. Studi Kasus Dan Diskusi

A. Judul Proposal Penelitian

Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA
N 1 Playen.

B. Latar Belakang Masalah

Keberadaan game online memang mulai mempengaruhi aktivitas keseharian kalangan


remaja usia sekolah. Kondisi ini dapat dibuktikan dengan kecenderungan para remaja
khususnya yang berada pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk menghabiskan
waktunya dengan bermain game online.

Fakta ini jelas sangat memprihatinkan sebab seharusnya remaja usia sekolah seperti
mereka banyak menghabiskan waktunya untuk aktivitas yang positif. Dalam perspektif
sosiologi, seseorang yang menjadikan game online sebagai prioritas cenderung akan
berkembang menjadi pribadi egosentris dan individualis.

Kedua sifat tersebut jelas sangat berbahaya bagi perkembangan individu yang
bersangkutan ke depannya. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan peneliti
pada tanggal 22-24 Februari 2018 di kelas X A-C SMA N 1 Playen ditemukan beberapa
permasalahan. Pertama, 60% siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen menghabiskan waktunya untuk
bermain game online.

Persentase tersebut diperoleh melalui pengambilan data dengan menggunakan


instrumen berupa angket. Kedua, motivasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen masih
tergolong dalam kategori rendah dimana sebagian besar siswa masih melakukan aktivitas lain
ketika pembelajaran. Diantaranya adalah bermalas-malasan, tidur, bermain gadget, bercanda
maupun berbicara.

Kedua permasalahan tersebut tentu dapat menghambat pencapaian tujuan kognitif,


afektif dan psikomotorik dari pembelajaran. Oleh karena itu, perlu sekiranya diadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Aktivitas Bermain Game Online Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Kelas X SMA N 1 Playen”.

C. Pembatasan Masalah

1. Tingginya intensitas bermain game online yang dilakukan oleh siswa kelas X A-C SMA N 1
Playen.

2. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen.

D. Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh aktivitas bermain game online terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA
N 1 Player

E. Kajian Teori

Berdasarkan permasalahan yang dipilih, maka dalam proposal penelitian ini perlu
dicantumkan dua teori yaitu mengenai motivasi belajar dan game online. Kajian teori mengenai
motivasi belajar terdiri dari pengertian, fungsi, jenis, ciri-ciri, faktor yang mempengaruhi dan
upaya untuk meningkatkannya. Sementara itu, kajian teori mengenai game online meliputi
pengertian, jenis dan dampaknya.
F. Hipotesis

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel aktivitas bermain game online
dengan motivasi belajar siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen.

G. Desain Penelitian

Penelitian ini berdesain ex-post facto, dimana peneliti berusaha untuk meneliti sesuatu
fakta yang telah terjadi di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif sehingga menghasilkan data berupa kumpulan angka.

H. Populasi dan Sampel

1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X A-C SMA N 1 Playen yang
berjumlah 180 orang.

2. Sampel dalam penelitian ini akan mengambil masing-masing 30 orang dari setiap kelas untuk
dijadikan sebagai subjek. Pengambilan siswa tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik
simple random sampling, dimana responden dipilih oleh peneliti secara acak.

I. Instrumen Pengumpulan Data

Peneliti akan melakukan pengumpulan data dari responden dengan menggunakan


instrumen berupa angket tertutup.

J. Validitas data

Pengujian data hasil penelitian ini menggunakan empat validitas yaitu isi (content),
konstruk (construct), konkuren (Concurrent) dan prediksi (predictive).

Anda mungkin juga menyukai