Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH DARI MINERALOGI, KIMIA DAN SIFAT MEKANIK TANAH DENGAN PARAMETER KEKUATAN GESER

(SHEAR STRENGTH) TANAH RESIDUAL BATUAN BEKU, METAMORF DAN VOLKANIK.

ABSTRAK
Daerah beriklim tropis dengan tingkat curah hujan tahunan relatif tinggi, proses pelapukan berlangsung intensif
dan membentuk tanah residual yang mempunyai penyebaran paling luas di Indonesia. Hasil pelapukan dari
berbagai macam batuan memiliki karakteristik keteknikan berbeda-beda yang secara terdapat dipermukaan dan
erat hubungannya dengan permasalahan geologi teknik, diantaranya gerakantanah dan penataan tataruang
wilayah berbasis bencana geologi. Peristiwa gerakan massa tanah, batuan atau kombinasinya, sering terjadi pada
lereng-lereng alam atau buatan, dan sebenarnya merupakan fenomena alam, yaitu alam mencari keseimbangan
baru akibat adanya gangguan atau faktor yang mempengaruhinya dan menyebabkan terjadinya pengurangan kuat
geser serta peningkatan tegangan geser tanah, akibat perubahan sifat fisik, yaitu kadar air, kohesi, bobot isi,
gradasi butiran (Anonim, 2000). Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh kejelasan pengaruh antara ketahanan
massa tanah dengan sifat indeks tanah, mineralogi dan sifat kimia tanah yang terjadi berdasarkan indeks
pelapukan, pada daerah batuan sedimen, volkanik dan beku dan metamorf serta mengkaji genesa dan klasifikasi
tanah tersebut.

Metode penelitian dilakukan dengan survey lapangan dan analisis tanah di laboratorium untuk mendapatkan sifat-
sifat fisik dan keteknikan tanah. Karakteristik tanah residual diperoleh dengan melakukan pengukuran di lapangan
yang meliputi ketebalan tanah, derajat pelapukan, kemiringan lereng, tataguna lahan dan potensi gerakan tanah.
Pengambilan conto tanah tak terganggu (undisturb) dan terganggu (disturb) dilakukan dengan menggunakan alat
bor tangan, pembuatan sumuran dan singkapan batuan yang dilakukan untuk mengetahui starifikasi lapisan tanah.

Kata Kunci: pelapukan, tanah residual, kuat geser tanah, sifat fisik dan keteknikan, minerologi.

Tujuan
Tujuan utama dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh parameter keteknikan, kimia, dan mineralogi
terhadap kuat geser tanah residual pada daerah yang rentan terhadap gerakantanah. Hasil penelitian dapat
digunakan sebagai basis dalam menyusun strategi penyusunan tataruang wilayah.

Sasaran penelitian:
1. Data pengujian kuat geser dari berbagai variasi tanah residual dari batuan sedimen, beku, volkanik dan
metamorf.
2. Data pengujian sifat indeks properties tanah residual dengan analisis ukuran butir, batas Atterberg, berat jenis,
dan kadar air.
3. Data analisis kimia tanah dan jenis mineral lempung tanah residu dengan menggunakan X-ray diffraction
(XRD).

METODA PENELITIAN
Metoda penelitian yang dilakukan adalah metoda survey lapangan, pengambilan conto tanah secara random dan
analisis sifat fisik dan keteknikan tanah di laboratorium. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan beberapa variabel
sifat fisik dan keteknikan tanah residual, yang dijadikan variabel dalam analisis.

Penelitian Lapangan dilakukan untuk mendapatkan data lapisan tanah residu dengan melakukan pemboran,
pengambilan contoh tanah terganggu dan tak terganggu untuk analisis sifat fisik dan keteknikan di laboratorium.
Deskripsi profil meliputi penentuan batas-batas horison tanah, struktur tanah, warna tanah, batas-batas
perakaran, penentuan sifat-sifat tanah lainnya serta penentuan klasifikasi tanah.
Analisis Laboratorium untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik tanah, sifat kimia tanah, analisis mineral lempung
dengan X-ray diffraction (XRD) dan mineral batuan untuk mendapatkan data mineral tanah berdasarkan indek
pelapukannya. Analisis sifat fisik tanah meliputi kadar air (w), batas cair (LL), batas plastis (PL), ukuran butir, berat
isi dan specific gravity. Sifat indeks ini diperlukan untuk menentukan lapisan tanah di di daerah kajian. Data uji
kadar air, gradasi butiran dan specific gravity digunakan untuk analisis parameter kestabilan lereng tanah residual.

Analisis sifat mekanik tanah meliputi uji kuat geser dengan menggunakan alat uji Direct Shearth, Triaxial Test,
untuk mendapatkan kohesi dan sudut geser dalam (internal friction angle) dari setiap conto tanah residual.

Penelitian ini juga didukung data sekunder seperti data curah hujan dan temperatur kurun waktu 10 tahun
terakhir, peta tanah, peta geologi, dan peta kelerengan.

Anda mungkin juga menyukai