Anda di halaman 1dari 13

Reply

 3

RomaDecade » Indonesia » Sejarah » Sejarah Bahasa Indonesia

Sejarah Bahasa Indonesia

Sejarah Bahasa Indonesia – Bahasa adalah identitas suatu bangsa yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan bangsa lain. Dimana setiap bangsa memiliki bahasa yang berbeda-beda
dengan ciri khas dan asal-usul masing-masing. Begitu juga dengan bahasa Indonesia. Sejarah
bahasa Indonesia sendiri tidak lepas dari bahasa Melayu.

Bahasa Indonesia sangat dinamis, sehingga menghasilkan kosakata baru dari penciptaan dan
penyerapan bahasa daerah maupun asing. Salah satu bahasa yang datang dari luar adalah bahasa
Inggris. Dimana bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan sebagai komunikasi
antar bangsa.

Sehingga tidak heran, banyak orang yang belajar untuk menguasai bahasa Inggris.hal ini
bertujuan agar mereka tidak buta akan informasi yang ada di dunia. Meskipun mempelajari
bahasa Inggris penting, akan lebih baik jika kita sebagai warga Negara Indonesia tetap menjaga,
melestarikan dan membudayakan bahasa Indonesia.

Untuk lebih memperdalam bahasa Indonesia, kita harus mengetahui sejarah bahasa Indonesia dan
perkembangannya hingga saat ini. Dimana bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu penduduk
Indonesia yang sangat beranekaragam.

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana pada tanggal tersebut, para
pemuda dari seluruh pelosok Nusantara berkumpul dan berikrar Sumpah Pemuda dengan isi :

1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia


2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Dengan Sumpah Pemuda itulah, bahasa Indonesia kemudian dikukuhkan menjadi bahasa
nasional. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia menjadi bahasa negara dan
terkandung dalam UUD 1945 Bab XV, Pasal 36.

Bahasa Melayu Sebagai Dasar Bahasa Indonesia

Sejarah Bahasa Indonesia sangat erat kaitannya dengan bahasa Melayu. Sejak dulu, bahasa
Melayu merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa perantara atau pergaulan. Sehingga
dasar bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Awal mulanya adalah ketika kerajaan
Sriwijaya maju ke wilayah Asia Tenggara menggunakan bahasa Melayu Kuno sebagai bahasa
perantara dengan kerajaan lain.

Budaya Indonesia

Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti di Kedukan Bukit di Palembang berangka tahun 683
M. Kemudian kota kapur di Bangka Barat berangka tahun 686 M dan Karang Brahi di Jambi
berangka tahun 688 M.

Fungsi Bahasa Melayu

Pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu yang menjadi dasar bahasa Indonesia
memiliki beberapa fungsi sebagai:

 Bahasa Kebudayaan. Pada zaman kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan sebagai
bahasa kebudayaan. Dimana bahasa ini digunakan pada bahasa buku pelajaran agama
Budha.
 Bahasa Perhubungan. Selain bahasa kebudayaan, bahasa Melayu juga digunakan
sebagai bahasa perhubungan. Dimana digunakan oleh antar suku di Nusantara.
Perkembangan bahasa Melayu sangatlah cepat. Hal ini terlihat jelas dari peninggalan
kerajaan Islam dalam bentuk batu tertulis maupun hasil susastra. Kemudian bahasa
Melayu menyebar ke pelosok Nusantara sejalan dengan menyebarkan agama Islam di
Nusantara. Bahasa Melayu yang sederhana menjadikan bahasa ini mudah diterima oleh
semua suku.
 Bahasa Perdagangan. Selain digunakan untuk antar suku, bahasa Melayu juga
digunakan untuk bahasa perdagangan baik dari dalam maupun luar negeri. Perkembangan
bahasa Melayu yang pesat ke antar pulau, antar suku, antar bangsa membuat bahasa ini
juga berkembang di wilayah antar pedagang. Apalagi bahasa Melayu tidak mengenal
tingkatan tutur.
 Bahasa Resmi Kerajaan. Kerajaan-kerajaan Indonesia menggunakan bahasa Melayu
sebagai bahasa dalam kesehariannya. Dan digunakan untuk bahasa antar kerajaan di
Nusantara.

Faktor Pengangkatan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia

Perkembangan bahasa Melayu semakin pesat, hingga bahasa ini dijadikan sebagai bahasa
Indonesia. terdapat empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :

 Dari dulu bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar di Indonesia


 Bahasa Melayu memiliki sistem yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dipelajari
 Suku-suku di Indonesia mengakui dan menerima Bahasa Melayu sebagai dasar bahasa
Indonesia
 Bahasa Melayu memiliki kemampuan sebagai bahasa kebudayaan

Perkembangan Bahasa Melayu

Dalam berkomunikasi, bahasa Melayu digunakan dimana-mana dan semakin berkembang di


Nusantara. Bahasa Melayu ini kemudian dipengaruhi oleh corak budaya setiap daerah. Sehingga
bahasa ini tumbuh dengan pengaruh bahasa lain seperti bahasa Sansekerta, Persia, Arab dan
bahasa Eropa. Dengan demikian, dalam perkembangannya, bahasa ini memiliki dialek yang
berbeda-beda antar daerah.

A.Perkembangan Bahasa Indonesia


Sejarah bahasa Indonesia berawal dari bahasa Melayu yang disahkan menjadi bahasa persatuan
ketika Sumpah Pemuda tahun 1928. Perkembangan bahasa Indonesia didorong oleh kebangkitan
nasional. Dimana di dalamnya terdapat peranan-peranan penting pada kegiatan politik,
perdagangan, surat kabar maupun memodernkan bahasa Indonesia.

Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa negara
yang memiliki kedudukan dan fungsi yang tinggi. Hingga kini bahasa Indonesia menjadi bahasa
yang digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dan pemerintah memberi perhatian dengan
membentuk lembaga Pusat Bahasa dan Penyelenggara Kongres Bahasa Indonesia.
Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia
Sejarah bahasa Indonesia tidak berhenti begitu saja, karena perkembangannya di Nusantara
semakin pesat. Apalagi dengan sifat terbukanya membuat bahasa Indonesia menyerap kata-kata
dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun asing. Bahasa Indonesia mengalami penyempurnaan
dalam ejaannya. Berikut ini tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia :

1. Ejaan Van Ophuijen (1901)

Pada masa Belanda menjajah Indonesia, bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar ialah
bahasa Melayu. Dan untuk memudahkan orang-orang Belanda dalam berkomunikasi kemudian
dibuat pembakuan ejaan oleh Belanda yaitu Prof. Charles van Ophuijen. Dalam pembakuan ejaan
ini Charles dibantu oleh Engku Nawawi atau Sutan Makmur dan Moh Taib Sultan Ibrahim.

Ejaan yang digunakan untuk menulis Melayu ini menggunakan huruf latin yang dimengerti oleh
orang Belanda. Bahkan tuturan bahasanya juga mirip dengan tuturan bahasa Belanda. Antara lain
huruf j (jang) menjadi y (yang), huruf oe (doeloe) menjadi u (dulu) dan tanda koma ain seperti
ma’mur menjadi makmur.

2. Ejaan Republik / Ejaan Soewandi (19 Maret 1947)

Ejaan ini diresmikan oleh Soewandi yang merupakan seorang Menteri Pendidikan Republik
Indonesia. Tujuan dibuatnya Ejaan Republik ini ialah untuk menggantikan serta
menyempurnakan ejaan sebelumnya.

Perubahan yang terdapat pada ejaan republik terdapat pada huruf oe menjadi u (doeloe=dulu),
koma ain menjadi k (pa’=pak). Kemudian kata ulang boleh disingkat dengan angka 2 (rumah-
rumah = rumah2) dan kata depan ‘di’ ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.

3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972)

Seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia juga turut berkembang. Pada tahun 1972
Presiden Republik Indonesia meresmikan EYD atau ejaan yang disempurnakan. Putusan presiden
No. 57 Tahun 1972 ini merupakan penyederhanaan dan juga penyempurnaan ejaan.

Yang diatur dalam EYD ini antara lain penulisan huruf kapital dan huruf miring, kata, tanda baca,
singkatan dan akronim. Kemudian penulisan angka dan lambang bilangan serta penulisan unsur
serapan.

4. Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 Tahun 2015
menunjukkan peresmian ejaan bahasa Indonesia. Dimana didalamnya terkandung pedoman
umum ejaan bahasa Indonesia.

Yang terdapat pada penyempurnaan EBI antara lain pada penambahan huruf vokal dipotong,
penggunaan huruf kapital pada julukan. Selain itu penggunaan huruf tebal pada penulisan lema
dan sublema dalam kamus juga dihapuskan dalam ejaan EBI.
Bahasa Indonesia bukan sekedar bahasa yang dibentuk begitu saja. Namun dalam sejarah bahasa
Indonesia, pembentukan bahasa ini mengalami perjalanan yang panjang. Sehingga kita sebagai
warga Indonesia harus bangga dengan bangsa dan bahasa kita.

Apalagi bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dipandang unik oleh negara-negara lain.
Dikarenakan Indonesia yang memiliki banyak sekali suku, namun hanya bahasa Indonesia yang
menjadikan pemersatunya.

Nah, itulah informasi sejarah bahasa Indonesia yang bisa kita teladani. Sudah sepatutnya kita
bangga dalam menggunakannya di kehidupan sehari-hari kita

B.Kedudukan
.Kedudukan bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita.Pentingnya peranan
bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga sumpah pemuda 1928 yang berbunyi :
"Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoeng-djoeng bahasa persatoean,bahasa indonesia"
dan pada Undang -- Undang Dasar 1945 kita yang di dalamnya tercantum pasal khusus yang
menyatakan bahwa "bahasa Negara ialah bahasa Indonesia".Penting tidaknya suatu bahasa
dapat juga didasari patokan seperti jumlah penutur,luasnya penyebaran,dan perananya
sebagai sarana ilmu,seni sastra,dan pengungkap budaya.

Patokan pertama,yaitu jumlah penutur,maka bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu,jumlah


penuturnya munngkin tak sebanyak bahasa Jawa atau bahasa Sunda.Akan tetapi jika
ditambahkan dengan penutur dwibahasawan maka jumlah yang menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pertama atau kedua berada di peringkat pertama karena bahasa
Indonesia sangat dibutukan dalam beberapa hal.Pertama adalah arus perpindahan penduduk
dari desa kekota yang menyebabkan diperlukannya bahasa pemersatu.Kedua adalah
perkawinan antar suku yang menyebabkan konsolidasi sehingga mendorong orang tua untuk
berbahsa Indonesia pada anaknya.Hal itu terjadi jika kedua bahasa daerah ibu dan ayahnya
banyak perbedaan.Ketiga yang bertalian dengan patokan kedua di atas,generasi muda
golongan warga Negara yang berketurunan Asing ada merasa lgi tidak perlu mempelajari
seluruh bahasa daerah leluhur keturunannya.Keempat,orang tua masa kini yang sama atau
berbeda latar budayanya,ada yang mengambil keputusan untuk menjadikan anaknya penutur
asli bahasa Indonesia.

Patokan yang kedua yakni luas penyebaran,jelas menempatkan bahasa Indonesia di baris
depan.Sebagai bahasa kedua,pemencarannya dapat disaksikan dari ujung barat sampai ke
ujung timur dan dari puncak utara sampai ke batas selatan negeri kita.

Patokan ketiga,yakni sebagai sarana ilmu,seni sastra,dan pengugkap budaya,menunjukkan


bahwa bahasa Indonesia telah benar-benar menjadi satu-satunya wahana dalam
penyampaian ilmu pengetahuan serta media untuk mengungkapkan seni sastra dan budaya
bagi semua warga Indonesia dengan latar belakang serta bahasa daerah yang berbeda-beda.

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang lebih penting dari pada bahasa
daerah.Kedudukan yang penting itu sekali-kali bukan karena mutunya sebagai bahasa,bukan
karena besar kecilnya jumlah kosa kata atau keluwesan dalam tata kalimatnya,dan bukan pula
karena kemampuan daya ungkapnya.

Menurut (Arifin,dkk.2008;12) bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa


Negara,hal ini dalam UUD 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV,pasal 36).Jadi dapat
disimpulkan jika kedudukan bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa Negara.hal
ini yang selama ini tidak di ketahui oleh semua kaum muda dan pelajar,dimana bahasa
Indonesia begitu vital di Negara Kesatuan Republik Indoneisa ini.Bahasa Indonesia menjadi
jantung dari bangsa Indonesia yang sudah menjadi keharusan sebagai generasi penerus untuk
menjaga dan mengembangkannya

Dalam kedudukannya bahasa Indonesia harus benar-benar dipahami oleh semua kalangan
terutama kaum muda dan pelajar,agar jiwa patriotoisme dan nasionalisme mereka terus
terjaga,hal ini berkenan dengan keadaan saat ini yang semakin hari semakin krisi akan jiwa
nasionalisme tersebut.kaum muda dan pelajar lebih bangga akan bahasa asing seperti bahasa
inggris,mandarin,arab dan lainnya,yang menyampingkan bahasa nasional dan negara kita,hal
ini karena bahasa Indonesia adalah bahasa ibu yang mudah untuk dipahami dan tidak
memerlukan belajar khusus.dalam hasil penelitian tentang kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia dalam kegiatan belajar mengajar terlihat jika sebagian besar pelajar tidak
menggunakan bahsa Indonesia yang baik dan benar mereka lebih sering menggunakan daerah
dengan campuran bahasa asing yang sudah jelas merusak tatanan kebahsaan yang telah
dibakukan di indoneisa.

C.Fungsi Bahasa Indonesia


Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Dasar Jiwa Nasionalisme

a.Lambang Kebanggan Kebangsaan

Didalam fungsinya sebagai lambang kebanggaan kebangsaan,bahasa Indonesia


mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan.atas dasar
kebanggan ini,bahasa Indonesia harus terus dijaga,pelihara dan kembangkan serta rasa
kebanggan pemakainya senantiasa kita bina

b.Lambang Identitas Nasional

Lambang Negara di dalam fungsinya bahasa indoensia tentulah harus memiliki identitasnya
sendiri sehingga serasi dengan lambang kebangsaan yang lain.bahasa Indonesia memiliki
identitasnya sendiri.Bahasa Indonesia fungsinya sebagai identitas nasional,yang mengarah
pada penghargaan terhadap bahasa Indonesia sekain bendera dan apabila masyarakat
pemakainya terutama kaum muda dan pelajar membina dan mengembangkannya sedemikian
rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.

c.Alat Perhubungan Antar Warga,Antar Daerah,Antar Budaya


Bahasa Indonesia memiliki peranan yang vital di masyarakat umum dan nasional.berkat
adanya bahasa Indonesia masyarakat dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian
rupa sehingga kesalah pahaman sebagai akibat dari perbedaan latar belakang sosial budaya
dan bahasa tidak perlu di khawatirkan masyarakat dapat berpergian ke seluruh pelosok tanah
air dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi.

d.Alat Pemersatu Suku Budaya Dan Bahasanya

Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku,budaya dan bahasa,maksudnya bahasa


memungkinkan keserasian diantara suku-suku tanpa harus menghilangkan identitas
kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya

Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara

a.Bahasa Resmi Kenegaraan

Maksud dari bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah bahwa bahasa
Indonesia dipakai didalam kegiatan -- kegiatan resmi kenegaraan seperti upacara,peristiwa
dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan.Salah satu
kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya,serta pidato-pidato
kenegaraan.

b.Bahasa Pengantar dalam Pendidikan

Bahasa Indonesia memiliki fungsi vital di dunia pendidikan di nusantara ini,mulai dari taman
kanan-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia,kecuali pada daerah
tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar.Seperti
aceh,batak,Sunda,Jwa,Madura,Bali dan Makasar,akan tetapi sampai taun ketiga sekolah dasar

c.Alat perhubungandalm tingkat Nasional

Dalam hal ini bahasa Indonesia bukan saja dipakai sebagai alat komunikasi timbal balik
antara pemerintah dan masyarakat luas,dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar
daerah,dan antar suku,melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang
sama latar belakang sosial,budaya dan bahasanya.

d.Alat Pengembangan Kebudayan,Ilmu Pengetahuan,Dan Teknologi

Di dalam hubungan ini,bahasa Indonesia adalah satu satunya alat yang memungkinkan kita
membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga bahasa
Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri yang membedakannya dengan budaya
daerah.

B.Bahasa Baku
Fungsi Kata Baku dalam Bahasa Indonesia

Kata baku merupakan kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Adapun kaidah yang
menjadi tolak ukur kata baku adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) serta Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI). Kata ini sering dipakai pada kalimat maupun percakapan resmi
seperti pidato, ceramah, ataupun saat melakukan percakapan dengan orang yang lebih
dihormati.

Kata baku juga biasa digunakan untuk hal-hal berikut ini, yaitu:

 Penulisan karya ilmiah.


 Penulisan surat dinas, lamaran kerja, dan surat resmi lainnya.
 Rapat, diskusi, ataupun musyawarah.
 Kegiatan surat menyurat antar organisasi atau lembaga.

kata baku dikatakan mempunyai sejumlah ciri, yaitu:

 Tidak dapat berubah setiap saat.


 Tidak terpengaruh bahasa daerah dan bahasa asing.
 Bukan bahasa yang digunakan untuk percakapan sehari-hari.
 Penggunaannya sesuai dengan konteks kalimat.
 Tidak bermakna rancu.
 Tidak adanya pleonasme atau penambahan keterangan pada kata baku, serta tidak
mengandung unsur hiperkorek (membetulkan suatu kata secara berlebihan, sehingga kata
tersebut justru salah dan menjadi tidak baku).
 Adanya penggunaan macam-macam imbuhan di dalamnya.

Menurut Waridah (2014:60), fungsi kata baku dalam bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut:

1. Pemersatu

Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu. Hal ini telah termasuk dalam salah satu bunyi
Sumpah Pemua, yaitu: "Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia. Adapun bahasa Indonesia yang mesti digunakan adalah bahasa baku yang
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kekhasan dialek setiap daerah di Indonesia dapat
dipersatukan lewat bahasa Indonesia yang baku, sehingga setiap daerah tersebut menyatu
menjadi kesatuan bangsa Indonesia.

2. Pemberi Kekhasan

Penggunaan bahasa baku dapat menjadi ciri khas bagi setiap penggunanya, baik itu individu
maupun kelompok. Dengan digunakannya bahasa baku dalam keseharian, maka individu
ataupun kelompok tersebut akan menjadi pembeda diantara individu atau kelompok lainnya.

3. Pembawa Kewibawaan
Selain menjadi ciri khas, bahasa baku ternyata bisa menjadi pembawa kewibawaan bagi
penggunanya. Orang atau kelompok yang menggunakan kata baku dalam kesehariannya akan
diangggap sebagai orang yang berwibawa dan patut dihormati. Hal ini dikarenakan bahasa
baku identik dengan formalitas dan kesantunan. Selain itu, orang atau kelompok yang
menggunakan bahasa baku juga identik sebagai orang yang memahami dan menjunjung
tinggi bahasa Indonesia yang baik juga benar. Oleh karenanya, bahasa Indonesia yang baku
dapat membawa kewibawaan bagi siapapun yang menggunakannya, baik individu maupun
kelompok.

4. Kerangka Acuan

Bahasa baku dapat menjadi acuan seseorang dalam berbahasa. Hal ini karena bahasa baku
merupakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sehingga layak untuk
menjadi acuan berbahasa seseorang. Bila seseorang mampu menggunakan bahasa baku
dengan baik, maka orang tersebut dianggap sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Begitu pun sebaliknya, orang yang belum bisa menggunakan bahasa baku dengan
baik, akan dianggap belum menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.

C. jenis-jenis atau macam-macam teks di dalam bahasa Indonesia:

1.Teks Narasi

Narasi adalah jenis karangan fiksi atau tidak nyata yang menceritakan sebuah kisah dengan
plot dan kronologi waktu yang disesuaikan dengan keinginan penulis. Tujuan dari penulisan
narasi adalah sebagai media untuk menghibur pembaca melalui karangan fiksi penulis. Narasi
memiliki 4 struktur utama diantaranya sebagai berikut:

1. Orientasi, yaitu gambaran mengenai tokoh, watak, latar, dan plot karangan,
2. Komplikasi, yaitu pengenalan konflik cerita,
3. Resolusi, yaitu gambaran tentang akhir cerita baik sedih maupun bahagia, dan
4. Coda, yaitu nilai atau pelajaran yang ingin disampaikan melalui penulisan karangan narasi.

Narasi memiliki karakteristik diantaranya sebagai berikut:

 Menyajikan jenis karangan yang ditulis berdasarkan urutan waktu,


 Disertai dengan tampilan dari pelaku utama dalam kejadian yang diceritakan, dan
 Latar di dalam teks narasi dgambarkan dengan jelas. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, dapat
disimpulkan bahwa jenis karangan narasi sering ditemukan di cerita pendek, roman, novel,
dll.

Contoh:

Aku tersenyum dan mulai melangkah. Angin dingin mulai terasa dan menyusup ke sela-sela
pakaianku. Aku memasukkan kedua telapak tanganku ke dalam saku jaket, berusaha
menahan dinginnya angin yang menembus tubuh. Langkahku terhenti di depan perapian, aku
duduk dan mulai mencoba menghangatkan tangan di atas panasnya tungku
perapian....................
2. Teks Deskripsi

Merupakan jenis karangan yang berisi gambaran atau penjelasan terperinci dari sebuah objek.
Penulisan karangan ini bertujuan untuk membuat pembaca seolah-olah merasakan, melihat,
dan membayangkan apa yang dituliskan di dalam teks.

Struktur teks deskripsi terdiri dari 2 bagian utama yaitu

1. Identifikasi, merupakan pengenalan umum dari keseluruhan isi teks yang kemudian
dijabarkan dengan kalimat-kalimat penjelas yang lebih rinci, dan
2. Deskripsi, yaitu gambaran atau penjelasan yang lebih rinci tentang objek atau topik yang
sedang ditulis.

Karangan deskripsi memiliki beberapa karakteristik diantarnya sebagai berikut:

 Menggambarkan sebuah objek atau topik tertentu,


 Memiliki tujuan untuk memberikan kesan agar pembaca seolah mengalami apa yang sedang
objek deskripsikan,
 Bersifat objektif, dan
 Gaya penulisannya dapat menggunakan gaya metodereallistis (objektif), impresionistis
(subjektif), dan sikap atau gaya penulis.

Contoh:

Rumahku berada di Jalan Teluk Grajagan no 29 Blitar. Rumah kecil dengan 3 kamar ini di
cat dengan warna kuning. Atap rumahku terbuat dari genteng tanah liat. Pagar rumahku dicat
warna hitam, dengan satu bel lonceng yang tergantung di ujung kiri pagar...................

3. Teks Prosedur

Merupakan jenis karangan yang berisi langkah-langkah, tahapan, atau prosedur dari
pembuatan atau pelaksanaan sebuah kegiatan. Jenis karangan prosedur yang sering ditemui
misalnya resep masakan, tutorial pembuatan kerajinan tangan, dll. Tujuan penulisan teks
prosedur adalah untuk berbagi cara atau petunjuk yang dimiliki oleh penulis agar pembaca
lebih mudah memahami dan mengikuti melalui teks yang ditulis.

Teks prosedur memiliki 3 bagian struktur yaitu

 Tujuan, merupakan bagian yang menyatakan tujuan dari sebuah kegiatan. Biasanya teks
prosedur dapat langsung dikenali dengan membaca judulnya, misalnya Cara Pembuatan
Bakpia, dll,
 Bahan, yaitu berisi mengenai bahan dan peralatan yang dibutuhkan selama kegiatan, dan
 Langkah, merupakan panduan tahapan untuk melakukan sebuah kegiatan.

Contoh:
Cara Memasak Nasi Goreng Mantap Jiwa

Sebelum memasak, terlebih dahulu persiapkan alat dan bahan-bahan berikut ini:

Alat: ...................................

Bahan: ................................

Setelah persiapan alat dan bahan selesai, selanjutnya lakukan tahapan berikut dengan urut ya.

.............................
.............................
Sajikan dalam piring dan nikmatilah bersama orang terdekat.
Sekian tahapan dari memasak nasi goreng mantap jiwa. Semoga anda menyukai resep kami.
Terakhir kami ucapkan selamat menikmati hasil masakan sendiri!

4. Teks Laporan

Merupakan jenis karangan yang berisi informasi atau laporan tentang sebuah topik. Biasanya
jenis karangan ini banyak ditemukan di berita surat kabar. Karangan ini dapat ditulis dengan
pengamatan umum atau sepintas, serta pengamatan dengan observasi langsung. Adapaun
tujuan dari penulisan adalah untuk menyampaikan sebuah informasi kepada pembaca secara
jelas dan umum berdasarkan hasil pengamatan.

Teks laporan memiliki 2 struktur diantaranya:

 Klasifikasi umum yaitu pengelompokan atau pembagian paparan informasi yang dijelaskan
secara umu, dan
 Deskripsi yang berisi tentang penjelasan dari informasi utama, kemudian dibagi menjadi
beberapa pokok bahasan yang akan dibahas secara umum.

Contoh:

Banjir Kembali Melanda Ibu Kota, Bogor Siaga

Jakarta, hari ini (23/12) Jakarta kembali dilanda banjir. Banjir terjadi akibat curah hujan deras
yang mengguyur selama 3 hari berturut-turut. Kali ini banjir melanda wilayah Jakarta Selatan
dari Sungai A. ................

5. Teks Eksposisi

Merupakan jenis karangan yang berisi paparan sebuah kejadian atau informasi yang bersifat
padat dan akurat. Teks eksposisi biasanya ditemui dalam karangan non fiksi yang bersifat
ilmiah.
Tek eksposisi memiliki beberapa struktur, diantaranya

1. Tesis, yaitu pembukaan atau bagian pengenalan tentang sebuah informasi yang akan dibahas
di dalam teks,
2. Argumentasi yaitu pokok pembahasan atau inti bahasan teks, dan
3. Penegasan yang berisi tentang penegasan dari pokok pembahasan yang fungsinya untuk
menguatkan paparan informasi.

Karangan eksposisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Berisi penjelasan informasi yang factual,


2. Tanpa adanya unsur untuk mempengaruhi dan memaksakan kehendak,
3. Berisi analisis dan penafsiran sebuah fakta yang disampaikan dengan objektif,
4. Beberapa karangan eksposisi menjelaskan tentang kronologi dan proses terjadinya sesuatu.

Contoh:

Karangan Eksposisi Argumentasi

Pandangan lain tentang ekonomi rakyat sebenarnya dapat dilihat dengan prinsip ekonomi dari
rakyat, untuk rayat, dan oleh rakyat. Dari rakyat, sebuah frasa yang emngandung makna
bahwa rakyat memiliki kuasa dan akses terhadap SDE yang ada di suatu wilayah yang
ditempati. .........

D. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia yang teramat penting di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, sehingga

memerlukan perjuangan yang tidak mudah untuk kita sebagai kaum muda dan pelajar
mempertahankan dan mengembangkannya. Bahasa Indonesia memiliki fungsi dalam segala
bidang, baik sosial, budaya, pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Peranan bahasa Indonesia
sebagai pengatar dan penghubung di masyarakat sangat penting, sehingga masyarakat kita
mampu mengembangkan pemikiran dan ide-ide dengan baik.Bahasa Indonesia dalam
kenyataannya sekarang ini mulai redup di dalam jiwa kaum muda dan pelajar. Hal ini terlihat
kenyataan di masyarakat, dimana mereka lebih bangga dan senang apa bila mampu berbahasa
asing ketimbang menggunakan bahasa Indonesia.Bahasa Indonesia di campur-campur

sehingga tatanan atau Ejaan Yang Disempurnakan tidak diindahkan lagi,yang mengarah tidak
sesuainya lagi tatanan itu. Di lingkungan keluarga,orang tua sudah membiasakan anakanak

untuk menggunakan bahasa asing karena bahasa asing dianggap penting di dunia pendidikan

nantinya, sehingga tidak jarang remaja sekarang engan lagi berbahasa Indonesia. Jadi dapat
disimpulkan sekarang Indonesia mengalami darurat atau krisisnya.

E.. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang inggin kami sampaikan diantaranya:

Pertama: Sebagai kaum muda dan pelajar harus terus membekali diri dengan kemampuan-

Kemampuan yang bermanfaat, terutama bidang ilmu pengetahuan dan


teknologi. Kedua: Kaum Muda dan Pelajar harus terus bangga menggunakan bahasa
Indonesia dan tidak terus

Mengeluelukan bahasa asing, karena dengan bangga terhadap bahasa Indonesia berarti kita
ikut

Berperan mengembangkan dan mempertahankan salah satu jati diri NKRI. Ketiga: Pembaca,

Harus mampu menjaga, mengembangkan dan mempertahankan bahasa kebanggaan kita yaitu

Bahasa Indonesia dengan jiwa dan raga yang kita miliki.

Anda mungkin juga menyukai