Tor Hope NTB 22 Okt 2018 Susunan Acara
Tor Hope NTB 22 Okt 2018 Susunan Acara
I. Deskripsi Kegiatan
II. Rasionalisasi
A. Latar Belakang
Gempa yang menimpa Lombok tanggal 5 Agustus 2018 dengan kekuatan 7 SR dan
pemulihan hingga saat ini masih berlangsung. Data Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) menyebutkan 259 orang meninggal dunia, 1.033 luka berat dan
270.168 warga mengungsi. Rumah sakit harus siap dalam menghadapi korban gawat
darurat dan korban massal dalam kondisi apapun. Kemampuan & sumber daya yang
ada sangat mempengaruhi pelayanan ke masyarakat. Sesuai dengan kesepakatan
PERSI Provinsi NTB, Ketua ARSADA Provinsi NTB & Dinas Kesehatan NTB bahwa rumah
sakit & puskesmas di Nusa Tenggara Barat saat ini memerlukan dukungan pelatihan
untuk penataan dan pelayanan yang lebih baik dalam menghadapi korban massal dan
bencana di daerahnya. Dinas Kesehatan Provinsi NTB akan mengkordinir pelatihan
peningkatan kapasitas sumber daya manusia khususnya untuk penanggulangan korban
massal, bencana dan gawat darurat sehari-hari.
B. Kebutuhan
1. Persiapan RS untuk menyusunan Hospital Disaster Plan merupakan salah
satu persyaratan standar akreditasi rumah sakit serta peingkatan
manajemen pelayanan rumah sakit pasca bencana.
2. Adanya “outbreak” malaria yang terjadi di pengungsian
C. Dasar Kegiatan
1. Kerjasama antara PERSI & IKABI untuk pengembangan tim siaga bencana di
rumah sakit.
2. Surat permohonan dukungan pelatihan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Nusa Tenggara Barat tanggal 12 September 2018.
A. Tujuan Kursus
Peserta mampu menyusun Hospital Disaster Plan yang efektif dan efisien
B. Tujuan Objektif
a. Peserta dapat menjelaskan Disaster types, vulnerability and risk
b. Peserta dapat menjelaskan ancaman api, banjir & gempa bumi
c. Peserta dapat menjelaskan Structural Component
d. Peserta dapat menjelaskan tentang Operational functional (Non-Structural)
Components
e. Peserta dapat menjelaskan & membuat rancangan Hospital Disaster Planning
untuk rumah sakitnya.
f. Peserta dapat menjelaskan konsep UGD & pengoperasiannya
g. Peserta dapat menjelaskan proses & macam-macam Hospital Evacuation
h. Peserta dapat membuat disaster plan untuk scenario di dalamTable top exercise
i. Upaya pemberantasan penyakit menular, terutama malaria (bagi daerah endemis
malaria), DBD, diare dan penyakit potensial wabah lainnya.
j. Survailans faktor risiko, penyakit menular dan gizi yang dilaksanakan setiap hari
selama masa tanggap darurat dan transisi ke tahap pemulihan yang tujuan
utamanya adalah untuk mendeteksi potensi kemungkinan munculnya penyakit
melalui sistem kewaspadaan dini.
C. Metodologi
Ceramah
Tanya jawab
Table Top Exercise
A. Rencana Pelaksanaan
1. Waktu & Tempat : tanggal 25 – 28 Oktober 2018 bertempat di RSU Provinsi Nusa
Tenggara Barat (Aula Rinjani)
2. Target :
40 peserta di rencanakan akan mengikuti kursus yang berasal dari berbagai rumah
sakit & puskesmas di Nusa Tenggara Barat.
3. Pembicara:
1. Prof DR dr Aryono D Pusponegoro SpB KBD
2. Dr Adib A Yahya MARS
3. Dr Ir. Teddy Boen
4. Dr I Nengah Kuning SpB
4. Jadwal
Terlampir
IV. Penutup
14:00- 15:00 Lesson 15: Man made disasters and complex Dr Adib A Yahya
emergencies
15:00 – 16:00 Lesson 18 : Hospital Evacuation Dr Kuning Atmadjaja
16:00 – 17:00 Exercise : Evacuation Dr Kuning Atmadjaja & Dr.Ir
Teddy Boen
Group Presentation
17:00 – 17.30 End of Day Evaluation
Hari ke 3 : 28 Oktober 2018
11.30 – 12.15 Lesson 21: Coordination with national and Prof DR Dr Aryono
international agencies
12.15 – 13.00 Lunch
13.00 – 13.45 Lesson 22: Managing Resources and Public Dr Kuning Atmadjaja
Relations
13.45 – 14.30 Lesson 23 : Return to Normal Operations Dr. Adib A Yahya
14.30 – 15.30 Coffee/Tea Break/ Final Tabletop Exercise All instructors
(All Participants – Group break) /Group
Presentation
15.30 – 15.45 Closing