PERSAMAAN DIFFERENSIAL BIASA

Dosen pebimbing : Tony Ardian, M.Si

AYU LESTARI 0703183163

CICI ARISKA 0703183159

LINA SAFRINA 0703183156

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2019
METODE IDENTIFIKASI

Bentuk umum persamaan diferensial biasa orde pertama

𝑑𝑦
= 𝑓(𝑥, 𝑦)
𝑑𝑥

Dalam beberapa kasus fungsi f(x,y) di sebelah kanan persamaan dapat dituliskan

𝑀(𝑥, 𝑦)
𝑓(𝑥, 𝑦) = −
𝑁(𝑥, 𝑦)

𝑑𝑦 𝑀(𝑥, 𝑦)
=−
𝑑𝑥 𝑁(𝑥, 𝑦)

𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑁(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 = 0

Definisi Persamaan Eksak

• Persamaan diferensial

𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑁(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 = 0 … (1)

disebut persamaan eksak jika ada fungsi kontinyu u(x,y)

𝑑𝑢 = 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑁(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 … (2)

Pertanyaan:

1. Bagaimana mengetahui persamaan pertama adalah eksak?

2. Bagaimana menentukan fungsi kontinyu u(x,y)?

Teorema (kondisi persamaan eksak) Persamaan M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 Adalah

eksak jika dan hanya jika

𝜕𝑀 𝜕𝑁
=
𝜕𝑦 𝜕𝑥

• Buktikan M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0. Kemudian apakah ada fungsi kontinyu

u(x,y) dengan persaman diferensial
 𝜕𝑢 𝜕𝑢
𝑑𝑢 = 𝑑𝑥 + 𝑑𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦

• Bandingkan dengan persamaan (2)

𝜕𝑢 𝜕𝑢
= 𝑀 𝑑𝑎𝑛 =𝑁
𝜕𝑥 𝜕𝑦

• Persamaan diturunkan terhadap y dan x, maka

𝜕 2𝑢 𝜕𝑀 𝜕 2𝑢 𝜕𝑁
= 𝑑𝑎𝑛 =
𝜕𝑦𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥𝜕𝑦 𝜕𝑥

• u(x,y) kontinyu jika

𝜕 2𝑢 𝜕 2𝑢
=
𝜕𝑦𝜕𝑥 𝜕𝑥𝜕𝑦

• Maka didapatkan

𝜕𝑀 𝜕𝑁
=
𝜕𝑦 𝜕𝑥

• Sebaliknya jika

𝜕𝑀 𝜕𝑁
=
𝜕𝑦 𝜕𝑥

• Maka dapat ditunjukkan bahwa ada fungsi u(x,y) seperti berikut:

𝜕𝑢 𝜕𝑢
= 𝑀(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑎𝑛 = 𝑁(𝑥, 𝑦)
𝜕𝑥 𝜕𝑦

• Integralkan 𝜕𝑢⁄𝜕𝑥 terhadap x dengan menganggap y tetap.

𝑢(𝑥, 𝑦) = ∫ 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + ∅(𝑦)

Dimana ∅(y) adalah fungsi y. Untuk membangun fakta tersebut, maka

diferensialkan persamaan tersebut terhadap y,
 𝜕𝑢 𝜕
= ∫ 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + ∅′ (𝑦)
𝜕𝑦 𝜕𝑦

• Dengan penyamakan persamaan 𝜕𝑢⁄𝜕𝑦 maka

𝜕
∅′ (𝑦) = 𝑁(𝑥, 𝑦) − ∫ 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥
𝜕𝑦

• Dengan menganggap bahwa diferensial parsial terhadap x dan y, maka

𝜕∅′ (𝑦) 𝜕 𝜕
= [𝑁(𝑥, 𝑦) − ∫ 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥]
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦

𝜕𝑁 𝜕 𝜕
= − [ ∫ 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥]
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦

𝜕𝑁 𝜕 𝜕
= − [ ∫ 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥]
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥

𝜕𝑁 𝜕𝑀
= − =0
𝜕𝑥 𝜕𝑦

Contoh soal:

Y dx + x dy = 0

𝜕𝑀(𝑥,𝑦)
Misal : 𝑀(𝑥, 𝑦) = 𝑦 → =1
𝜕𝑦

𝜕𝑁(𝑥, 𝑦)
𝑁(𝑥, 𝑦) = 𝑥 → =1
𝜕𝑥

𝜕𝑀(𝑥,𝑦 ) 𝜕𝑁(𝑥,𝑦)
Karena = maka PD diatas merupakan PD EKSAK.
𝜕𝑦 𝜕𝑥

SOAL:

1. selesaikan (9x2+y-1) – (4y-x) y’= 0

2. (x2 + y) dx + (2y2 + x) dy = 0
Penyelesaian:

1. (9x2 + y – 1) dx – (4y – x) dy = 0

Misalkan: M = 9x2 + y – 1

𝜕𝑀 𝜕𝑁
N = -4y + x sehingga =1=
𝜕𝑦 𝜕𝑥

Maka, 𝑄(𝑥, 𝑦) = ∫ 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑔(𝑦)

, = ∫(9𝑥 2 + 𝑦 − 1)𝑑𝑥 + 𝑔(𝑦)

, = 3𝑥 3 + 𝑥𝑦 − 𝑥 + 𝑔(𝑦)

Samakan turunan parsial 𝑄(𝑥, 𝑦) terhadap y dengan 𝑁(𝑥, 𝑦)

𝜕𝑄(𝑥, 𝑦)
= 𝑁(𝑥, 𝑦)
𝜕𝑦

𝜕
(3𝑥 3 + 𝑥𝑦 − 𝑥 + 𝑔(𝑦) = −4 + 𝑥
𝜕𝑦

jadi,diperoleh 𝑔′(𝑦) = −4𝑦

di intergralkan menjadi :

∫ 𝑔′ (𝑦)𝑑𝑦 = ∫ −4𝑦𝑑𝑦 = −2𝑦 2 + 𝐶1

𝑄(𝑥, 𝑦) = 𝐶2 yaitu
3𝑥 3 + 𝑥𝑦 − 𝑥 − 2𝑦 2 + 𝐶1 =𝐶2

3𝑥 3 + 𝑥𝑦 − 𝑥 − 2𝑦 2 = 𝐶

2. 𝐹(𝑥, 𝑦) = ∫ 𝑀(𝑥. 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑄(𝑦)

= ∫(𝑥 2 + 𝑦) 𝑑𝑥 + 𝑄(𝑦)

1
= 3
𝑥 3 + 𝑥𝑦 + 𝑄(𝑦)
 𝜕𝐹
= 𝑥 + 𝑄(𝑦)
𝜕𝑦

2𝑦 2 + 𝑥 = 𝑥 + 𝑄(𝑦)

𝑄′(𝑦) = 2𝑦 2

𝑄(𝑦) = ∫ 2𝑦 2 𝑑𝑦

2
= 𝑦3
3

2 2
𝐹(𝑥, 𝑦) = 𝑥 3 + 𝑥𝑦 + 𝑦 3
3 3

𝐹(𝑥, 𝑦) = ∫ 𝑁(𝑥. 𝑦)𝑑𝑦 + 𝑄(𝑥)

= ∫(2𝑦 2 + 𝑥) 𝑑𝑦 + 𝑄𝑥

1
= 𝑦 3 + 𝑥𝑦 + 𝑄(𝑥)
3

𝜕𝐹
= 𝑦 + 𝑄(𝑥)
𝜕𝑦

𝑥 2 + 𝑦 = 𝑦 + 𝑄(𝑥)

𝑄′(𝑥) = 𝑥 2

𝑄(𝑦) = ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥

1
= 𝑥2
2

1 2
𝐹(𝑥, 𝑦) = 𝑥 3 + 𝑥𝑦 + 𝑦 3
3 3