Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PERAWATAN BBLR DI RUMAH DENGAN METODE KANGURU”

OLEH:

1. RINI MALENA
2. DIANA PRATIWI
3. HIDAYATI WAHYUNI
4. KHOLIFATIN AFIFA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERAWATAN BBLR DI RUMAH DENGAN METODE KANGURU”

1. Pokok Bahasan : Perawatan BBLR dengan metode kanguru dirumah


2. Sasaran : Keluarga pasien bayi yang mendapat perawatan di
ruang NICU
3. Hari/Tanggal : Rabu, 19 Oktober 2016
4. Waktu : 09.00-10.00 WIB
5. Tempat : Ruang tunggu Ruang NICU IGD Rumah Sakit Dr.
Soetomo
6. Tujuan
Tujuan Umum : Setelah kegiatan penyuluhan ini diharapkan ibu dan
keluarga pasien bisa menjelaskan tentang BBLR
dan perawatan metode kanguru dan mampu
mempraktikkan metode kanguru dengan baik

Tujuan Khusus :
1. Menyebutkan pengertian metode kangur

2. Menyebutkan prinsip metode kanguru

3. Menyebutkan tujuan metode kanguru

4. Menyebutkan keuntungan metode kanguru


minimal 3

5. Menyebutkan kriteria bayi untuk metode kanguru

6. Menyebutkan langkah-langkah metode kanguru

7. Menyebutkan pelaksanaan metode kanguru

8. Menyebutkan kriteria keberhasilan perawatan

metode kanguru

7. Materi : Terlampir
8. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Metode Media

1. Pembukaan 10 menit a. Mengucapkan salam Menjawab salam, 1. Tanya jawab


2. Ceramah
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan,

c. Appersepsi Memperhatikan,

d. Menjelaskan tujuan penyuluhan Menjawab pretest

e. Menjelaskan gambaran materi dan


manfaat materi

2. Penyuluhan 20 menit 1. Menjelaskan tentang : Mendengarkan 1. Ceramah 1. Leaflet

a. Pengertian BBLR Memperhatikan. 2. Diskusi


3. tanya jawab
b. Pengertian metode kangur Bertanya

c. Prinsip metode kanguru Menjawab

d. Tujuan metode kanguru

e. Keuntungan metode kanguru


f. Kriteria bayi untuk metode kanguru

g. lama waktu PMK

h. Langkah-langkah metode kanguru

i. Pelaksanaan metode kanguru

j. Kriteria keberhasilan perawatan

metode kanguru

2. Diskusi dan tanya jawab

Demonstrasi 20 menit Membimbing seorang ibu sebagai obyek Memperhatikan, Demonstrasi dan simulasi 1. Selendang
peragaan untuk mempraktikkan teknik mendengarkan dan untuk metode
kanguru
metode kanguru. mempraktikkan dengan
2. Ibu sebagai
benar
obyek peraga

3. Penutup 10 menit a. Memberikan kuis Menjawab soal

dan pemberian doorprize untuk 1. Tanya jawab

peserta yang aktif 2. Ceramah

b. Pembacaan kesimpulan
c. Pemberian souvenir untuk peserta Mendengarkan,
penyuluhan
Tertib
d. Mengucapkan salam

Menjawab salam.
9. Pengorganisasian
Pembawa Acara (MC) : Kholifatin Afifa
Pemateri : Hidayati Wahyuni
Fasilitator : Diana Pratiwi
Observer : Rini Malena

10. Kriteria Evaluasi


1. Kriteria Struktur
a. Materi dan SAP sudah siap
b. Pemateri sudah siap
c. Tempat tempat penyuluhan sudah siap
d. Kesiapan daftar hadir peserta
e. Kesiapan doorprize dan konsumsi
f. Briefing
2. Evaluasi Proses
a. Acara dimulai dan di akhiri sesuai dengan jadwal
b. Dari seluruh undangan,80% undngan hadir
c. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat selama
kegiatan berlangsung
d. Peserta aktif memberikan tanggapan dan pertanyaan dari pemateri
e. Peserta bisa mempraktikkan teknik menyusui dengan benar
f. Peserta mengikuti penyuluhan dengan tertib mulai awal kegiatan
sampai akhir kegiatan dan bersifat kooperatif.
3. Evaluasi Hasil
a. Minimal 2 peserta dapat menjelaskan tentang pengertian metode
kanguru menurut bahasanya sendiri.
b. Minimal 2 peserta dapat menyebutkan manfaat metode kanguru
c. Peserta mampu mempraktikkan metode kanguru yang benar dengan
baik.

11. Daftar Pustaka


Erlina. 2008. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). http://www.eMedicine.com.
Tanggal 15-10-2016 jam 10.00 WIB.

FKUI (2000). Ilmu Kesehatan Anak 3. Jakarta : Infomedika.

Marliyana. 2016. Perawatan Metode Kanguru. Htpp://


malahayati.ac.id/wp/uploads/2016/03/PMK-MARLIYANA.pdf.
Margareta, S.L., 2008. Metode kanguru pada BBLR. Sari Pediatri. Vol 8. No
3. 181-187.
MATERI

1. Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. Berat lahir adalah berat bayi
yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. BBLR dapat terjadi pada bayi
kurang bulan (<37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth
restriction/IUGR). (IDAI, 2009)

2. Pengertian Perawatan Metode Kanguru


Merupakan perawatan bayi lahir berat badan rendah atau premature,
dengan cara melakukan kontak langsung/skin-to-skin contact (Murliyana,
2016).

Metode Kanguru adalah metode perawatan dini dan terus menerus


dengan sentuhan kulit ke kulit (Skin to skin contact) antara ibu dan bayi
prematur dan BBLR dalam posisi seperti kanguru (Hadi, 2005).

3. Prinsip Metode Kanguru

Menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam incubator dengan ibu


bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya dengan tujuan
mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal (36.5 – 37.5C).

4. Tujuan metode kanguru


Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya dengan
tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal. Suhu optimal ini
diperoleh dengan kontak langsung secara terus menerus.

5. Keuntungan metode kanguru

1. Meningkatkan hubungan emosi ibu dan anak

2. Menstabilkan suhu tubuh (36,5-37,5C), denyut jantung (120-160x/menit),

dan pernafasan bayi (40-60x/menit).

3. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik

4. Mengurangi stress pada ibu dan bayi

5. Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi

6. Meningkatkan produksi ASI


7. Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit

8. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit.

6. Kriteria bayi untuk metode kanguru

Adapun kriteria bayi untuk metode kanguru menurut Suriviana adalah

1. Bayi dengan berat badan > 2000 gram.

2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.

3. Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.

4. Perkembangan selama di inkubator (rumah sakit) baik.

5. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam

keberhasilan

Metoda kanguru (MK) bisa dimulai apabila ibu dan bayi sudah merasa
cukup sehat. Pada bayi normal MK bisa dimulai segera setelah pemotongan
dan perawatan tali pusat. Bayi didekapkan kepada ibu untuk mencegah
hipotermi dan juga merupakan rangsangan produksi ASI. Bagi BBLR/bayi
prematur yang tanpa masalah sebenarnya MK bisa dilakukan segera setelah
lahir. Mengingat BBLR khususnya prematur seringkali dihadapkan dengan
berbagai komplikasi serius seperti asfiksia, sindrom distres respiratory, infeksi
dan masalah pemberian minum; maka MK sebaiknya ditunda sampai kondisi
bayi stabil (suhu tubuh stabil, nafas teratur, koordinasi mengisap-menelan dan
bernafas baik). Jadi saat yang tepatuntuk memulai MK bersifat individual
tergantung umur kehamilan, berat lahir, umur pasca natal,berat penyakit yang
diderita bayi, dan kondisi ibu (Margaretha, 2008).

Berdasarkan kriteria tersebut, Anderson membagi menjadi 4 kategori.

I. Late kangaroo care, dimulai setelah bayi melalui fase perawatan


intensif. Pernafasan sudah stabil dan bernafas spontan. Perawatan
dimulai beberapa hari atau minggu setelah lahir.
II. Intermediate kangaroo care, dimulai setelah bayi melalui perawatan
intensif sekitar 7 hari setelah lahir. Bayi-bayi ini dapat tetap mendapat
terapi oksigen karena kadang-kadang apne dan bradikardi. Bayi dengan
ventilator yang belum stabil juga termasuk dalam grup ini.
III. Early kangaroo care, dilakukan pada bayi yang sudah stabil dan MK
dimulai sesegera mungkin setelah kondisi bayi stabil. Metoda kanguru
dapat dilakukan pada hari pertama ataupun 1 sampai 6 jam pertama
setelah lahir.
IV. Very early kangaroo care, dimulai saat bayi diberikanpada ibunya
pada menit pertama sampai 90 menit pertama setelah lahir.

7. Lama penggunaan metoda kanguru

Lama bayi dalam posisi kanguru bila mungkin dua puluh empat jam
terus menerus. Apabila ibu tidak sempat, tugas sementara diganti oleh
orang lain (suami, nenek, bibi atau anggota keluarga yang lain). Bayi yang
dirawat di neonatal intensive care unit (NICU), MK dilakukan secara
bertahap misalnya selama satu jam (agar tidak mengganggu waktu
istirahat bayi) sebelum terus menerus selama 24 jam.

Metoda ini dihentikan atau tidak dipakai apabila bayi sudah tidak
menghendaki lagi yaitu umur kehamilan ibu sekitar 37 minggu atau berat
badan bayi 2500 gram. Pada usia tersebut pada umumnya bayi mulai
gelisah atau rewel kalau diletakkan pada posisi kanguru.

Metoda kanguru terdiri dari 4 komponen penting.

1. Posisi kanguru (kangaroo position)


Yaitu kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi yang diberikan selang seling
atau terus menerus dan dapat dimulai segera atau ditunda. Dengan tujuan
untuk beradaptasi dengan lingkungan di luar uterus, diletakkan di dada ibu
dan dapat menyusu.
2. Nutrisi (kangaroo nutrition)
Yaitu pemberian ASI eksklusif dan mendapat suplemen hanya dengan
formula pengganti untuk bayi prematur jika penambahan berat badan tidak
tercapai.
3. Dukungan kanguru ( kangaroo support)
Yaitu pada waktu antenatal ibu perlu diberikan informasi mengenai MK
ini, sehingga ibu lebih siap untuk metoda ini apabila bayi lahir dengan
berat badan rendah/premature. Dukungan dalam bentuk dukungan emosi,
fisik dan pendidikan.
4. Kepulangan dan pemantauan (kangaroo discharge)
Yaitu ibu tetap melakukan kontak kulit ke kulit terus menerus, dilakukan di
rumah sehingga bayi dalam keadaan dan berkembang dengan baik.
Dipantau setiap hari sampai berat badan bertambah paling sedikit 20gr/hari
(Marghareta, 2008).
8. Langkah-Langkah

I. Persiapan pelaksanaan metode kanguru

a. Persiapan ibu

1) Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun
2-3 kali sehari.

2) Membesihkan kuku dan tangan

3) Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai

4) Selama pelaksanaan metode kanguru ibu tidak memakai BH

5) Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain

6) Memakai kain baju yang dapat diregangkan

b. Persiapan bayi

1) Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih


dan hangat

2) Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama
penggunaan metode ini.

II. Bila metode kanguru dilakukan dengan baju kanguru

a. Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH

b. Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi

c. Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.

d. Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit menengadah

e. Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti katak.

f. Memakaikan baju model kanguru, dengan batas kain atas berada


dibawah telinga bayi

g. Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas


seperti berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol.
h. Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.

III. Bila metode kanguru dilakukan dengan selendang.

a. Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH

b. Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi

c. Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.

d. Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit menengadah

e. Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti katak.

f. Menggunakan selendang, handuk atau kain lebar yang dibuat


sedemikian untuk menjaga tubuh bayi

g.Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas


seperti berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol.

h. Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.

IV. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode kanguru.

a. Posisi ibu saat tidur yaitu dengan setengah duduk dengan meletakkan
bantal di belakang punggung ibu.

b. Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau anggota
keluarga yang lain.

c. Dalam pelaksanaan perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, pisisi bayi,


pemantauan bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi

9. Pelaksanaan Metode Kanguru Dapat Dilakukan Pada Waktu :

1. Segera setelah lahir

2. Sangat awal, setelah 10-15 menit

3. Awal, setelah umur 24 jam

4. Menengah, setelah 7 hari perawatan

5. Lambat, setelah bayi bernafas sendiri tanpa O2

6. Setelah keluar dari perawatan incubator


10. Kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru adalah:

1. Suhu tubuh bayi stabil dan optimal (36,5C -37,5C)

2. Kenaikan berat badan stabil

3. Produksi ASI adekuat

4. Bayi tumbuh dan berkembang optimal

5. Bayi dapat menetek kuat

DAFTAR PUSTAKA

Erlina. 2008. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). http://www.eMedicine.com.


Tanggal 15-10-2016 jam 10.00 WIB.

FKUI (2000). Ilmu Kesehatan Anak 3. Jakarta : Infomedika.

Marliyana. 2016. Perawatan Metode Kanguru. Htpp://


malahayati.ac.id/wp/uploads/2016/03/PMK-MARLIYANA.pdf.

Margareta, S.L., 2008. Metode kanguru pada BBLR. Sari Pediatri. Vol 8. No
3. 181-187.

Anda mungkin juga menyukai