Satria Irawan
Satria Irawan
Oleh
Satria Irawan
164210037
PROPOSAL BISNIS
Diajukan demi mendapat dukungan bisnis baik secara materi maupun finansial
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji kita panjatkan kepada Allah atas nikmat yang
tak terhingga. Kami telah berusaha dengan kemampuan, tenaga, waktu, dan
pikiran guna menghasilkan karya tulis ini dalam rangka meningkatkan daya serap
Tujuannya agar kami lebih mengutamakan konsep ilmu yang diberikan karena
menanti saran dan masukan demi perbaikan di masa datang. Selamat belajar
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... 2
Daftar Isi.............................................................................................................................. 3
Bab I Pendahuluan
3
BAB I
PENDAHULUAN
Cuka kayu merupakan hasil dari dispersi koloid asap kayu dalam air, yang
dibuat dengan mengkondensasikan asap dari hasil pembakaran kayu. Cuka kayu
pirolisis dari bahan bahan baku yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan
lignin. Cuka kayu umumnya terbuat dari bahan baku kayu keras diantaranya
tusam, jati, bakau dan serbuk penggergajian kayu, karena kayu tersebut memiliki
kandungan kimia selulosa, hemiselulosa dan lignin yang tinggi, jika dibandingkan
dengan kayu lunak, serta dapat meningkatkan kualitas cuka kayu yang dihasilkan.
Kayu keras memiliki kandungan lignin antara 25-35% dari berat kering kayu
sedangkan kayu lunak memiliki kandungan lignin dari berat kering kayu berkisar
Cuka kayu merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari uap hasil
mengandung karbon serta senyawa-senyawa lain. Cuka kayu dan asap cair
merupakan cairan dari hasil proses pirolisis, dalam penggunaannya sama, yang
Cuka kayu dan asap cair banyak dimanfaatkan dan diproduksi secara
4
berwarna bening, kualitasnya tinggi dan tidak mengandung senyawa berbahaya
pengolahan karet sebagai penghilang bau dan pengawet kayu. Berdasarkan hasil
penelitian pendahuluan Yulistiani (1997) bahwa asap cair dari tempurung kelapa
aureus.
Pujilestari (2007) juga melakukan penelitian cuka kayu galam, akasia dan
karet untuk produk pangan sebagai pengawet ikan bandeng, ikan gembung dan
ikan gabus dengan kosentrasi 10% dapat mengawetkan ikan selama dua bulan.
Kualitas dan kuantitas unsur kimia dari suatu cuka kayu yang dihasilkan
tergantung pada jenis bahan yang digunakan. Bahan baku yang umum digunakan
adalah bahan yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Pada umumnya
bahan baku dalam pembuatan cuka kayu adalah kayu keras seperti kayu jati,
tusam dan sengon, karena kayu tersebut akan menghasilkan kualitas cuka kayu
yang tinggi. Salah satu kayu keras yang banyak ditemukan di Riau adalah kayu
mudah tumbuh di berbagai jenis tanah, selama ini kayu tersebut hanya digunakan
sebagai bahan baku pembuatan pulp dan kertas oleh perusahaan, salah satunya
Riau Andalan Pulp and Paper. Selain di mannfaatkan oleh perusahaaan hutan
tanaman industri, kayu Eucalyptus pellita dan Acacia mangium Wild juga di
5
(limbah) seperti ranting, batang atas dan bonggolnya belum banyak dimanfaatkan
secara optimal, hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan sebagai kompos dan
sebagian besar dibakar begitu saja dari total luasan tanaman pokok 225,124 ha,
bila tidak ditangani dengan baik maka dapat menjadi masalah lingkungan. Selain
itu terdapat berbagai limbah yang bisa dimanfaatkan untuk memproduksi cuka
kayu seperti serbuk kayu, tanaman liar yang ditebas dan dibiarkan, tempurung dll.
menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi, salah satunya dijadikan sebagai
bahan baku untuk menghasilkan cuka kayu Eucalyptus pellita dan Acacia
mangium Wild.
1.2 Tujuan
2. Mencari keuntungan
6
BAB II
DESKRIPSI USAHA
Adapun nama perusahaan kami yaitu Pupuk Cair Cuka Kayu Jatri,
masyarakat.
yang terbuat dari cuka kayu, dengan slogan “Be Healthy, Be Eco-Friendly!”
Misi :
kepuasan pelanggan
7
5. Menciptakan lapangan pekerjaan pada bidang agroindustri
Bertugas :
Bertugas :
kepada CEO
8
BAB III
PENGENALAN PRODUK
Cuka kayu atau asap cair merupakan suatu campuran larutan dari uap asap
3.2. Pemanfaatan
tanaman
dosis 0,125% dicampur pada media semai sebelum benih disemaikan dan
beberapa golongan :
9
2. Karbonil, keton dan aldehid, 45 macam yang telah diidentifikasi dalam
kondensat.
1. Kayu serpih
5. Dll
3.5. Pembuatan
2. Bakar
10
3.6. Jenis – Jenis Cuka Kayu
1. Grade 3
Dimana asap cair grade 3 ini merupakan pemurnian asap cair dari tar dengan
menggunakan destilasi • Asap cair ini memiliki ciri-ciri yaitu berwarna coklat
pekat dan bau yang tajam. Asap cair ini diorientasikan untuk pengawetan karet.
2. Grade 2
dilakukan penyaringan zeolit. • Asap cair ini memiliki warna kuning kecoklatan
3. Grade 1
Memiliki warna kuning pucat. Asap cair ini merupakan hasil dari proses
destilasi fraksinasi yang dilanjutkan lagi dengan penyaringan dengan arang aktif. •
11
Asap cair ini tepat digunakan untuk bahan makanan siap saji seperti mie basah,
12
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
4.1.1. Segmentasi
Yang menjadi segmen dari usaha agroindustri ini adalah seluruh kelompok
masyarakat di Riau. Selain sebagai pupuk dan pestisida, cuka kayu memiliki
4.1.2. Targeting
Yang menjadi target market adalah khususnya bagi kalangan petani dan
perusahaan pembibitan.
4.1.3. Positioning
sebagai perusahaan yang menghasilkan produk dan memiliki manfaat nyata bagi
konsumen tersebut.
4.2. Penawaran
Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini butuh waktu untuk riset dan
penelitian yang cukup lama. Oleh karena itu, agar usaha ini dapat berkembang dan
dipercaya, maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi
beberapa ahli untuk dapat mengembangkan pupuk cair cuka kayu ini. Untuk
sekarang di Riau pupuk cair cuka kayu sebatas digunakan sebagai alternative
13
pembukaan lahan bagi masyarakat yang membiarkan tanaman liar yang kering
sehingga menyebabkan karhutla. Tanaman liar dan kekayuan yang ada dapat
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha ini pada masa yang akan
datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan
manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif (lebih banyak
manfaat yang ditawarkan, dalam hal ini tidak dimiliki oleh pesaing) maupun lebih
kompetitif mengingat banyaknya manfaat yang bisa dihasilkan pupuk cair cuka
kayu ini.
attitude dan pelayanan yang ramah kepada konsumen, selain datang melalui took
Perusahaan kami juga terbuka bagi petani yang ingin konsultasi mengenai
14
4.3.3 Promosi
promosi produk itu sendiri bisa dikenalkan kepada konsumen. Untuk itu kami
4.4. Strategi
Produk utama yang kami sajikan ialah pupuk cair cuka kayu yang memiliki
15
4.5.2. Arang
Produk lain yang dihasilkan dari proses penyulingan cuka kayu adalah arang
4.6.1. Penghindaran
Yaitu menghindari suatu konflik yang akan atau sedang terjadi dengan
4.6.2. Penyatuan
Apabila ada konflik dari pesaing seperti perusahaan pupuk atau pestisida
lainnya maka perusahaan akan berusaha untuk menjalin kerjasama dengan pesaing
tersebut.
4.6.3. Konfrontasi
Untuk menghindari konflik dari pesaing juga dapat dilakukan dengan jalan
16
BAB V
ANALISIS USAHA
Strength (Kekuatan)
Weakness (Kelemahan)
Opportunity (Peluang)
17
3. Berkembangnya industri
Threats (Ancaman)
3. Produk baru kalah dari produk yang telah lama beredar dimasyarakat
18
Kuadran 3 Peluang (1,85) Kuadran 1
0.28
Kelemahan (1,75) Kekuatan (1,79)
0.04
Kuadran 1: Agresif
dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
agresif.
Kuadran 2 : Intensivikasi
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
intensifikasi (pasar).
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak
Kuadran 4: Defensif
19
melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar
(defensive).
Jadi harga jual untuk 1 liter pupuk cair cuka kayu adalah Rp.4.000/liter
Catatan : Bahan Baku tidak dimasukan dalam biaya karena mencari gratisan
dilahan masyarakat sembari membersihkan lahan orang
20
KESIMPULAN
produk pertanian.
21
DAFTAR PUSTAKA
22