Anda di halaman 1dari 4

I.

KRITERIA DIAGNOSTIK

Kelemahan ascenden dan simetris. Anggota gerak bawah terjadi lebih dulu dari anggota

gerak atas. Kelemahan otot paroximal lebih dulu terjadi dari otot distal, kelemahan otot

trunkal, bulbar dan otot pernapasan juga terjadi.

Kelemahan terjadi akut dan progresif bisa ringan sampai tetraplegi dan gangguan nafas.

Penyebaran hiporefleksia menjadi gambarn utama, pasien SGB biasanya berkembang dari

kelemahan nervus cranial, seringkali kelemahan nervus fasial atau faringeal. Kelemahan

diafragma sampai nervus phrenicus sudah biasa. Sepertiga pasien SGB inap membutuhkan

ventilator mekanik karena kelemahan otot respirasi atau orofaringeal.

a. Puncak defisit dicapai 4 minggu

b. Recovery biasanya dimulai 2 – 4 minggu

c. Gangguan sensorik biasanya ringan bisa paresthesi, baal, atau sensasi sejenis.

d. Gangguan Nn. cranialis: facial drop, diplopia, disartria, disfagis (N. VII,VI,V,IX,

dan X)

e. Banyak pasien mengeluh nyeri punggung dan tungkai

Menurut Maria Belladonna terdapat beberapa tanda abnormalitas :

a. Abnormalitas motorik (kelemahan)

Mengikuti gejala sensorik , khas : mulai dari tungkai , ascenden ke lengan – 10%

dimulai dengan kelemahan lengan – walaupun jarang, kelemahan bisa dimulai dari

wajah (cervical – pharyngeal – brachial) kelemahan wajah terjadi pada seridaknya 50%

pasien dan biasanya bilateral – reflek: hilang/pada sebagian besar kasus.

b. Abnormalitas sensorik
Klasik : parestesi terjadi 1-2 hari sebelum kelemahan , glove & stocking sensation,

simetris, tak jelas batasnya – nyeri bisa berupa mialgia otot panggul, nyeri radikuler,

manifes sebagai sensori terbakar, kesemutan, tersetrum – ataksia sensorik krn

propioseptif terganggu – variasi : parestesi wajah & trunkus.

c. Disfungsi otonom

- hipertensi – hipotensi – sinus takikardi/bradikardi

- aritmia jantung – illeus - refleks vagal

- retensi urin

Gambar 1. Fase Perjalanan Klinis

Fase-fase serangan SGB Maria Belladonna

a. Fase prodromal : Fase sebelum gejala klinis muncul

b. Fase laten

- Waktu antara timbul infeksi/prodromal yang mendahuluinya sampai timbulnya

gejala klinis.

- Lama : 1-28 hari, rata rata 9 hari.

c. Fase progresif
- Fase defisit neurologis (+)

- Beberapa hari – 4 minggu, jarang >8 minggu

- Dimulai dari onset (mulai terjadi kelumpuhan yang bertambah berat sampai

maksimal

- Perburukan >8 minggu disebut chronic inflamatory demyelinating

polyradiculoneurophatty (CIDP)

d. Fase plateau

- Kelumpuhan telah maximal dan menetap

- Fase pendek : 2 hari, > 3 minggu, jarang > 7 minggu

e. Fase penyembuhan

- Fase perbaikan kelumpuhan motorik

- Beberapa bulan.

II. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. LCS

 Disosiasi sitoalbumin

Pada fase akut terjadi peningkatan protein LCS > 0,55 gr/L , tanpa peningkatan

dari sel < 10 limfosit/mm3.

b. EMG

 Gambaran poliradikuloneuropati

 Test elektrodiagnostik dilakukan untuk mendukung klinis bahwa paralisis

motorik akut disebabkan oleh neuropati perifer

 Pada EMG kecepatan hantar saraf melambat dan respon F dan H abnormal
c. Ro: CT atau MRI

Untuk mengeksklusi diagnosis lain seperti mielopati.

Anda mungkin juga menyukai