Anda di halaman 1dari 5

Arsitektur Islam

Arsitektur Islam berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekular maupun di bangunan
keagamaan yang keduanya terus berkembang sampai saat ini. Arsitektur juga telah turut membantu
membentuk peradaban Islam yang kaya. Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan arsitektur Islam adalah mesjid, kuburan, istana dan benteng yang kesemuanya
memiliki pengaruh yang sangat luas ke bangunan lainnya, yang kurang signifikan, seperti misalnya
bak pemandian umum, air mancur dan bangunan domestik lainnya.

Defenisi & Kaidah

Arsitektur Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan metafisik
bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah Nabi, Keluarga
Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim. Aspek Fisikadalah sesuatu yang nampak
secara jelas oleh panca indera. Dalam hal ini sebuah bangunan dengan fasade yang memiliki
bentuk dan langgam budaya islam dan dapat dilihat secara jelas melalui beberapa budaya, seperti
budaya arab, cordoba, persia sampai peninggalan wali songo. Bentuk fisik yang biasa diterapkan
dalam sebuah bangunan sepetri penggunaan kubah, ornamen kaligrafi, dan sebagainya.Aspek
Metafisik adalah sesuatu yang tidak tampak panca indera tapi dapat dirasakan hasilnya. Hal ini
lebih kepada efek atau dampak dari hasil desain arsitektur islam tersebut, seperti bagaimana
membuat penghuni/ pengguna bangunan lebih nyaman dan aman ketika berada di dalam bangunan
sehingga menjadikan penghuni merasa bersyukur. Contoh lain hasil desain ruang2 dalam sebuah
rumah, bisa menjadikan komunikasi orangtua dan anak lebih dekat, sehingga membuat mereka rajin
beribadah.

Kaidah Arsitektur Islam 1) Didalam dan luar bangunan tidak terdapat gambar/ornamen yang
makhluk hidup yang utuh 2) Didalam dan luar bangunan terdapat ornamen yang mengingatkan
kepada yang Maha Indah...Allah SWT. 3) Hasil Desain bangunan tidak ditujukan untuk pamer dan
kesombongan. 4) Pengaturan ruang-ruang ditujukan untuk mendukung menjaga ahlak dan prilaku.
5) Posisi toilet tidak dibolehkan menghadap atau membelakangi kiblat. 6) Keberadaan bangunan
tidak merugikan tetangga disekitar 7) Pembangunan sampai berdirinya bangunan seminimal
mungkin tidak merusak alam. 8) Menggunakan warna yang mendekatkan kepada Allah, seperti
warna-warna alam.

Sejarah Awal

Ada beberapa bangunan di jaman Nabi Muhammad yang menjadi penanda munculnya arsitektur
Islam, salah satu contohnya adalah masjid Juatha di Arab Saudi. Khilafah Rashidun (632–661)
adalah pemimpin Islam pertama yang mulai mempopulerkan arsitektur Islam.
salah satu bagian dari era UmayyahMshatta Facade, sekarang disimpan di museum Pergamon di Berlin,
diambil dari Kerajaan Amman

Khalifah Umayyah (661–750) mengkombinasikan beberapa elemen dari arsitektur


Byzantium dan arsitektur Sassanid. Arsitektur Umayyahmemperkenalkan bentuk baru yang
mengkombinasikan gaya barat dan timur.[1] Model pelengkung yang berbentuk sepatu kuda mulai
muncul pertama kali pada masa dinasti Umayyah, lalu kemudian berkembang pesat
di Andalusia.[2] Arsitektur Umayyah memunculkan penggunaan berbagai jenis dekorasi, termasuk
diantaranya adapalah penggunaan berbagai macam mosaik, cat dinding, patung dan relief dengan
motif Islam.[3] Pada masa Umayyah, diperkenalkan sebuah ruang transept yang membagi ruang
solat berdasarkan axis terpendek.[4] mereka juga menambahkan mihrab ke dalam desain
masjid.[4] Masjid di Madinah dibangun oleh al-Walid I menjadi masjid pertama yang memiliki mihrab,
sebuah ruang tambahan menghadap kiblat yang menjadi tempat imam memimpin shalat atau khatib
memberikan ceramah. Mihrab kini seolah menjadi standar dari desain sebuah masjid di seluruh
dunia.[4]

Arsitektur Abbasiah dimasa Khalifah Abbasiah (750–1513) sangat kuat dipengaruhi oleh arsitektur
Sassanid, dan arsitektur dari Asia tengah. masjid Abbasiah memiliki sebuah courtyard. Awal mula
arsitektur Abbasiah dapat ditemui di masjid al-Mansur yang dibangun di Baghdad. Masjid Agung
Samarra dibangun oleh al-Mutawakkil berukuran 256 by 139 metres (840 ft × 456 ft). Masjid ini
memiliki atap datar dari kayu yang disangga oleh tiang-tiang. Masjid ini memiliki dekorasi marmer
dan mosaik kaca.[5] Masjid Samarra memiliki menara spiral, satu-satunya yang ada di Iraq.[5] Sebuah
masjid di Balkh atau sekarang terdapat di wilayah Afghanistan berukuran 20 by 20 metres (66 ft
× 66 ft), yang memiliki sembilan kubah.[6]
langit-langit bergaya Moorish di Alhambra

Konstruksi Masjid Agung Córdoba (sekarang menjadi sebuah katedral bernama Mezquita) dimulai
pada tahun 785 sekaligus sebagai penanda berdirinya era arsitektur Moorish di Iberian
peninsula dan Afrika utara. Masjid ini memiliki bentuk pelengkung yang menjulang. Arsitektur
Moorish mencapai masa jayanya pada saat konstruksi Alhambra, sebuah istana dan benteng yang
megah di Granada, Ruang interiornya terbuka sehingga memungkinkan angin bergerak masuk dan
didominasi warna merah, biru dan emas. Dindingnya diberi hiasan bermotif dedaunan yang saat itu
sedang menjadi tren, Kaligrafi Arab, dan pola arabesque, Dindingnya dilapisi keramik. Bangunan
lainnya yang bertahan hingga kini antara lain bangunan Bab Mardum di Toledo, atau gerbang
lengkung Medina Azahara. Arsitektur Moorish berakar dari kebudayaan Arab dan berkembang di
masa kekhalifahan Umayyah di Levant tahun 660 dengan ibukotanyaDamascus yang memiliki
banyak arsitektur Islam Arab yang bercirikan pola-pola geometris.

Pengaruh dan Gaya


Gaya arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan muslim
memadukannya dengan gaya arsitektur dari Roma,Mesir, Persia dan Byzantium. Contoh awal yang
paling populer misalnya Dome of The Rock yang diselesaikan pada tahun 691 di Jerusalem. Gaya
arsitek yang mencolok dari bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan
yang melingkar, dan penggunaan pola kaligrafi yang berulang. Masjid Raya Samarra di Irak, selesai
pada tahun 847, bangunan berciri khas dengan adanya minaret. Juga mesjid Hagia
Sophia di Istanbul, Turki turut memengaruhi corak arsitektur Islam. Ketika Ustman merebut Istanbul
dari kekaisaran Byzantium, mereka mengubah sebuah basilika menjadi mesjid (sekarang museum),
yang akhirnya muslim pun mengambil sebagian dari kebudayaan Byzantium kedalam kekayaan
peradaban islam, misalnya penggunaan kubah. Hagia Sophia juga menjadi model untuk
pembangunan mesjid-mesjid Islam selanjutnya selama kekaisaran Ustman, misalnya masjid
Sulaiman, dan masjid Rustem Pasha. Motif yang mencolok dalam arsitektur Islam hampir selalui
mengenai pola yang terus berulang dan berirama, serta struktur yang melingkar. Dalam hal pola
ini, geometri fraktal memegang peranan penting sebagai materi pola dalam, terutama, mesjid dan
istana. Pemakaian kubah juga sama pentingnya dalam arsitektur islam, pertama kali muncul dalam
Dome of The Rock pada tahun 691 dan muncul kembali sekitar abad ke-17.

Arsitektur Persia
Persia merupakan kebudayaan yang diketahui melakukan kontak dengan Islam untuk pertama
kalinya. Sisi timur dari sungai eufratdan tigris adalah tempat berdirinya kekaisaran Persia pada
sekitar abad ke-7. Karena kedekatannya dengan kekaisaran persia, Islam cenderung bukan saja
meminjam budaya dari persia namun juga mengadopsinya. Arsitektur Islam mengadopsi banyak
sekali kebudayaan dari Persia, bahkan bisa dikatakan arsitektur islam merupakan evolusi dari
arsitektur persia, yang memang sejak kehadiran Islam, kejayaan Persia mulai pudar yang
menunggu digantikan oleh kebudayaan lain. Banyak kota, misalnya Baghdad, dibangun dengan
contoh kota lama persia misalnya Firouzabad. Bahkan, sekarang bisa diketahui bahwa
dua arsitek yang dipekerjakan oleh Al-Mansur untuk merancang kota pada masa awal
adalah warisan dari kekaisaran Persia, yaitu Naubakht, seorangzoroaster persia, dan
seorang Yahudi dari Khorasan, Iran yaitu Mashallah. Mesjid gaya persia bisa dilihat dari ciri
khasnya yaitu pilarbatu bata, taman yang luas dan lengkungan yang disokong beberapa pilar.
Di Asia Timur, gaya arsitektur Hindu juga turut memengaruhi namun akhirnya tertekan oleh
kebudayaan persia yang ketika itu dalam masa jayanya.

Masjid Shah di Isfahan, Iran

Arsitektur Moor
Pembangunan mesjid raya di Cordoba pada tahun 785 menandakan bergeliatnya arsitektur islam di
peninsula Iberia dan Afrika Utara. Mesjid dengan gaya Moor sangat mencolok dengan interior
lengkungannya yang penuh dekorasi. Arsitektur moor meraih masa puncaknya dengan
dibangunnya Alhambra, istana sekaligus benteng di Granada, dengan interior yang memiliki
ruangan terbuka yang luas dan memungkinkan udara mengalir secara lancar, dan didominasi
dengan pemakaian warna merah, biru dan emas.

Arsitektur Islam di Indonesia

Masjid bercorak khas Minangkabau di Fort de Kock (kini Bukittinggi) di sekitar tahun 1900

1. ^ Petersen 2002, hlm. 295.

2. ^ Ali 1999, hlm. 35.

3. ^ Petersen 2002, hlm. 296.

4. ^ a b c Ettinghausen, Grabar & Jenkins 2001, hlm. 24.

5. ^ a b Bloom & Blair 2009, hlm. 80.

6. ^ Bloom & Blair 2009, hlm. 82.

Anda mungkin juga menyukai