Makalah Geografi
Makalah Geografi
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
NADIA MUSLIMIN
WINDY AYU TUSNITA
SULIFIYANTY FAUZIAH
NURHADIJAH M.
1. MINYAK BUMI
2. BATU BARA
Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan zaman purba yang akhirnya
terpendam dan mengendap di dalam lapisan tanah hingga jutaan tahun lamanya.
Yang kemudian mendapat tekanan dan suhu yang terus meningkat sehingga
terbentuklah batu bara.
Berdasar itu batu bara memliki jenis antrasit (kadar karbon 86-98%)
bituminus (kadar carbon 68-86%), sub-bituminus (sedikit kandungan dan
banyak kandungan air),lignit (kadar Carbob 35-75% memiliki warna coklat dan
dikenal lunak dan ringan) gambut (berpori pori dengan air hingga 75%).
Batu bara dimanfaatkan sebagai sumber energi terutama dibakar untuk
memperoduksi energi listrik dan panas. Untuk kebutuhan industri,dan juga
digunakan dalam membantu proses pemurnian logam. Batu bara juga sebagai
bahan utama yang dipakai untuk menghasilkan listrik diseluruh dunia. Dan batu
bara penghasil nomor satu carbon dioksida yang dilepaskan keatmosfir bumi
disebabkan oleh aktivitas manusia.
Proses pengambilan atau penambangan batu bara dari perut bumi
memerlukan energi yang menghasilkan berbagai produk sampingan kandungan
cadangan batu bara terbesar berada di kalimantan timur dan selatan, juga di
sumatra selatan. Menurut sumber data oleh Bp statistical review of word energy,
pada tahun 2016 di indonesia merupakan negara penghasil batu bara terbesar ke
lima di dunia.
3. GAS ALAM
Gas alam ialah salah satu jenis dari barang tambang yang sangat
diminati karena keberadaanya sangat penting. Gas alam merupakan
barang tambang yang sangat banyak digunakan dalam berbagai macam
industri.
Gas alam merupakan barang tambang yang sangat banyak,
digunakan dalam berbagai macam industri.
Gas alam yang terdapat diindonesia antara lain didaerah Arun
didaerah istimewa aceh, Bontang dikakimantan juga terbesar di daerah-
daerah jawa barat, sumatra utara dan juga sumatra selatan.
Proses pengolahan gas alam yaitu sejarah gas alam pada awalnya
tidak diakui sebagai sumber energi tetapi dianggap sebagai gangguan
karena sering ditemukan selama proses menggalinsumur untuk air dan
air garam diakhir 800-an. Gas alam kemudian mulai dikenal di benua
Amerika diawal abad 20 ketika digunakan sebagai pengganti ‘coal
gas’gas yang di produksi dari pemanasan batu bara , untuk bahan bakar
sistem pemanas ruangan. Penemuan pipa seamless sebagai bahan pipa
telah mengatasi masalah dalam transportasi gas alam. Kemajuan
teknologi untuk eksplorasi,eksploitasi dan pengolahan gas alam juga
telah menjadi pemicu pertumbuhan penggunaan gas alam terutama
untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik,industri
domestik,trasportasi,pupuk, dan sebagainya. Penggunaan gas alam di
indonesia sendiri dimulai tahun 1974 cirebon oleh perusahaan gas
negara (PGN) sebagai pengganti “coal gas”untuk sektor rumah tangga,
komersial dan industri . berdasarkan data dari data badan pusat
Statistik(BPS) tahun 104 menunjukkan indonesia memiliki cadangan
gas alam mencapai 103,3 triliun kaki kubik atau setara dengan 2,9 triliun
liter bahan bakar minyak (BBM). Data dari BP Statistical Review of
World Energy tahun 2015, kapasitas produksi gas alam indonesia pada
tahun 2014 adalah 73,4 milyar m3 dengan konsumsi indonesia 38.4
milyar m3.
PENGOLAHAN GAS ALAM
Gas alam terdiri dari gas-gas hidrokarbon seperti metana, etana,
propana,butana,dan sejumlah kecil hidrokarbon yang lebih berat.gas-gas
lain seperti karbon dioksida,hidrogen sulfida ,nitrogen oksida
merkaptan,uap air dan beberapa jejak senyawa organik dan anorganik
juga hadir dalam gas alam. Pengolahan gas alam untk mendapatkan
spesifikasi gas alam sesuai dengan persyaratan produk yang baku,
melindungi peralatan pengolahan gas alam serta memastikan gas buang
dari pengolahan gas alam tidak merusak lingkngan.
4. TIMAH
4. PELEBURAN(SMELTING)
a. Proses pres-smelting setelah dilakukan proses pengolahn mineral
dilakukan proses pre-smelting yaitu proses dilakukan yang dilakukan
sebelum dilakukannya proses peleburan, misalnya preparasi material.
5. PEMURNIAN (REFINING)
a. Pyorefining
Yaitu proses pemurnian dengan menggunakan panas diatas titik lebur
sehingga material yang akan di refining cair.
b. Eutectic refining
Yaitu proses pemurnian dengan menggunakan crystallizer dengan
menggunakan bantuan agar parameter proses tetap konstan sehingga
dapat diperoleh kualitas produk yang stabil.
c. Electrolitic Refining
Yaitu proses pemurnian logam timah sehingga dihasilkan kadar yang
lebih tinggi . proses electrorefining menggunakan larutan electrolit yang
menyediakan logam dengan kadar kemurnian yang sangat tinggi dengan
dua komponen utama yaitu dua buah electroda -anoda- dan -katoda -
yang tercelup kedalam bak electrolisis.
6. PENCETAKAN
Pencetakan dilakukan secara manual dan otomatis.
Peralatan pencetakan secara manual adalah melting kettle dengan kapasitas
50 ton ,pompa cetak and cetakan logam .
Sdangkan proses pencetakan otomatis menggunakan casting macine
,pompa, cetak, dan melting kettle berkapasitas 50 ton dengan proses yang
memakan waktu hingga 1 jam /60 ton.
7. DISTRIBUSI DAN PEMASARAN (MARKETIN)
Dilaksanakan untuk memenuhi pasar di luar negri atau ekspor dan sebesar
5%untuk memenuhi pasar domestik.
8. PEMANFAATAN
Yakni untuk peralatan logam pelindung dan pipa dalam industri bahan
makanan dan untuk menyimpan bahan makanan.
Perundang -undang yaitu UU MINERBA tahun 2014 berisi tentang
pertambangan mineral dan batu bara .YAITU..
BAHWA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
Undang – undang tentang pertambangan mineral dan batu bara .
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Dalam undang -undang ini yang dimaksud dengan:
1. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian
,pengolahan dan pengusahaan.
2. mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam , yang memiliki sifat fisik
dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk
batuan , baik dalam bentuk lepas atau padu.
3. batu bara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah
dari sisa tumbuh- tumbuhan.
4. pertambangan mineral adalah pertambangan kumpulan meneral yang berupa bijih atau
batuan , di luar panas bumi , minyak dan gas bumi, serta air tanah .
5. pertambangan batu bara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam
bumi , termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.
6. usaha pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batu bara
yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum
7. izin usaha pertambangan , yang selanjutnya disebut IUP , adalah izin untuk
melaksanakan usaha pertambangan .
8. IUP eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi , dan studi kelayakan.
9. IUP operasi produksi adalh izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUP
eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi.
10. izin pertambangan rakyat , yang selanjutnya disebut IPR adalah izin untuk
melaksanakan usaha pertambanagn dalam wilayah pertambanagan rakyat.
11. izin usaha pertambangan khusus , yang selanjutnya disebut dengan IUPK adalah izin
untuk melaksanakan usaha pertambangan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.
12. IUPK eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan.
13. IUPK operasi produksi adalh izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan
IUPK ekplorasi untuk melakukan tahapan kegiaytan operasi produksi diwilayah izin
usaha pertambangan khusus.
14. penyelidikan umum adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk mengetahui
kondisi geologi regional dan indikasi adanya meneralisasi.
15. eksplorasi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara
terperinci dan teliti tentang lokasi , bentuk, dimensi, sebaran, kualitas, dan sumber daya
terukur dari bahan galian , serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan
hidup.
16. studi kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh
informasi secara rinci .
17. operasi operasional adalah tahapan kegiatan usaha pertaambangan yang meliputi
konstruksi ,penambangan , yang meliputi konstruksi, penambangan , pengolahan,
pemurnian, termasuk pengangkutan, dan penjualan , serta, sarana pengendalian dampak
lingkungan sesuai dengan hasil studi kelyakan.
18. konstruksi adalah kegiatan usaha, pertambangan untuk melakukan pembangunan
seluruh fasilitas operasi produksi , termasuk pengendalian dampak lingkungan
19. penambangan adalh bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral
dan /atau batu bara dan minerala ikutannya.