Anda di halaman 1dari 3

Pindang Naya

Pindang naya merupakan jenis pindang yang dimasak menggunakan tempat yang disebut
‘naya’. Pindang naya merupakan pindang yang termasuk kedalam pindang air garam dimana
dalam proses pembuatannya, ikan pindang direbus dalam suasana bergaram. Naya terbuat dari
bahan dasar bambu yang dianyam menjadi sebuah wadah yang siap digunakan untuk melakukan
proses pemindangan. Pindang naya biasanya diolah dari ikan layang atau lemuru yang
dipasarkan di pasar tradisional dengan ditempatkan dalam paso atau naya dalam keadaan terbuka
(Farida Ariyani dan Yusma Yennie, 2008). Menurut Farida Ariyani dan Yusma Yennie (2008),
berikut proses pembuatan pindang naya yang berbahan dasar ikan layang :

1. Bahan Pindang Naya


- Bahan baku yang digunakan adalah ikan layang (Decapterus russelli) segar dengan
bobot rata-rata 50 gram/ekor.
- Air garam mendidih dengan konsentrasi 15%.
2. Proses Pembuatan Ikan Pindang Naya
Ikan layang segar disiangi dengan menghilangkan isi perut, kemudian dicuci
dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan sisa darah yang masih menempel
pada ikan. Ikan layang yang telah bersih disusun dalam ‘naya’, diatasnya ditaburi garam
sebanyak 7–8% dari bobot ikan kemudian ‘naya’ yang berisi ikan dicelupkan ke dalam
air garam mendidih dengan konsentrasi 15% selama 15 menit. Selesai pencelupan,‘naya’
berisi ikan diangkat dan ditiriskan.

Gambar 1. Skema Proses Pembuatan Pindang Naya


3. Kadar Proximat
Menurut Farida Ariyani dan Yusma Yennie (2008), dari hasil penelitian yang
dibuat, didapati kadar proximat Pindang Naya adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Kadar Proximat Ikan Pindang Naya (% bb)

Pindang Presto
Produk pindang presto yang paling dikenali masyarakat adalah Bandeng Presto. Proses
pembuatan bandeng presto pada prinsipnya sama dengan pembuatan pindang cue, pindang besek
atau pindang naya. Perbedaan ketiganya hanya terkait proses perebusan. Pada bandeng presto,
proses perebusan dilakukan menggunakan pemanasan bertekanan tinggi, yaitu menggunakan
panci presto (pressure cooker autoclave) sehingga dihasilkan pindang bandeng dengan duri-duri
yang lunak, maka dari itu dikarenakan menggunakan alat presto, pindang dinamakan pindang
presto.
Menurut Eko Susanto (2010), berikut metode pembuatan Ikan Bandeng Presto (Pindang
Presto) :
1. Bahan Pindang Presto (Bandeng Presto)
Ikan bandeng segar {jenis yang sama dengan ukuran yang seragam), garam dapur (NaCI),
bumbu-bumbu, daun pisang/aluminium foil.
2. Proses Pembuatan Bandeng Presto
Ikan berukuran besar terlebih dahulu buang sisik, dan potong insang ikan. Belah bagian
perut ikan untuk mengeluarkan isi perut, usahakan agar empedu tidak sampai pecah. Kemudian,
ikan berukuran sedang terlebih dahulu buang sisiknya. Keluarkan insang dan isi perut dengan
menarik insang secara perlahan-lahan sehingga seluruh isi perut dapat tertarik keluar melalui
rongga insang. Cuci ikan dengan air bersih, agar semua kotoran yang masih melekat terutama di
bagian rongga perut dan sisa pembuluh darah dapat dibersihkan. Sebaiknya menggunakan air
mengalir, agar ikan besar-benar bersih. Untuk meniriskan air dari ikan, susun ikan pada wadah
dengan posisi bagian perut menghadap ke bawah agar tidak ada air yang menggenang terutama
di rongga perut. Setelah agak kering, timbang berat ikan dengan menghitung jumlah bumbu yang
dibutuhkan.

Siapkan bumbu dengan formula sebagai berikut, bawang merah 20 gram, bawang putih
10 gram, jahe 5 gram, kunyit 5 gram, laos 5 gram, ketumbar 1/2 sendok teh , kemiri 1-2 buah,
air 1/2 gelas, daun jeruk purut 1 lembar, daun salam 2 lembar , garam 20 gram, cabe, asam
(tanpa biji) dan vetsin secukupnya. Semua bumbu tersebut dihaluskan dan dicampur saat proses
pemasakan. Lumuri ikan dengan bumbu, sampai permukaan Ikan tertutupi bumbu. Untuk Ikan
berukuran besar, masukkan sebagian bumbu ke dalam belahan perut ikan. Bungkus ikan yang
telah diberi bumbu dengan daun pisang atau aluminium foil. Susun ikan di dalam pressure
cooker atau autoclave. Lakukan pemasakan selama 45 menit. Setelah pemasakan selesai,
keluarkan ikan dad pressure cooker atau autoclave, dinginkan, kemas dalam kantong plaslik dan
simpan di suhu rendah.

Gambar 3. Kadar Proksimat Ikan Bandeng ( Eko Susanto, 2010)

Anda mungkin juga menyukai