Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI PROMOSI KESEHATAN

Topik : Hepatitis
Tanggal : Desember 2019
Ringkasan Materi :
Istilah “hepatitis” dipakai untuk semua jenis peradangan pada sel-sel hati, yang
bisa disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit), obat-obatan (termasuk obat
tradisional), konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimun. World
Health Organization (WHO), telah mempublikasikan penelitian The Lancet, Jeffrey
Stanaway dan rekan, yaitu penelitian menggunakan pendekatan Studi Global Burden
of Disease (GBD), mengenai beban penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis dari
1990 hingga 2013 di tingkat negara, regional, dan global. Kesimpulan utama dari
analisis mereka adalah bahwa virus hepatitis menyumbang 1,45 juta kematian pada
2013, peningkatan 63% dibandingkan dengan 0,89 juta kematian (0,86–0,94) pada
tahun 1990.
Terdapat 5 jenis Hepatitis Virus yaitu Hepatitis A, B, C, D, dan E. Antara
hepatitis yang satu dengan yang lain tidak saling berhubungan satu sama lain. Hepatitis
A, B dan C merupakan hepatitis yang paling banyak ditemukan, dengan manifestasi
yang akut pada hepatitis A, dan kronik pada hepatitis B dan C. Gejala Hepatitis antara
lain:
● Kulit atau sklera mata berwarna kuning (ikterus)
● Badan terasa lelah atau lemas
● Gejala - gejala menyerupai flu , seperti demam, rasa nyeri pada seluruh tubuh
● Kehilangan nafsu makan, atau tidak dapat makan atau minum
● Mual dan muntah
● Gangguan daya pengecapan dan penghiduan
● Nyeri abdomen, yang dapat disertai dengan perdarahan usus
● Tungkai dan abdomen membengkak
● Di bawah permukaan kulit tampak pembuluh - pembuluh darah kecil, merah,
dan membentuk formasi laba-laba (spider naevy) , telapak tangan memerah
(palmar eritem), terdapat flapping tremor , dan kulit mudah memar. Tanda -
tanda tersebut adalah tanda mungkin adanya sirosis hati.
● Darah keluar melalui muntah dan rektum (hematemesis-melena)
● Gangguan mental, biasanya pada stadium lanjut (enchephalopathy hepatic )

1
● Demam yang persisten, menggigil dan berat badan menurun. ketiga gejala ini
mungkin menandakan adanya abses hati.4

A. Pencegahan Hepatitis
Penularan hepatitis A dan E melalui feses-oral, sedangkan penularan hepatitis
B, D, dan C melalui parenteral, seksual, perinatal, dan transfusi darah. Usaha yang dapat
dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan, antara lain 4 :
a. Mencegah penyebaran virus, dengan cara:
1. Peningkatan kebersihan lingkungan dan sanitasi
2. Peningkatan mutu air minum
3. Selalu mencuci tangan sebelum makan
4. Transfusi darah hanya dilakukan pada kondisi yang benar-benar
memerlukan
5. Pemeriksaan darah, jaringan, organ donor
6. Peringatan dan pelaksanaan proses penyuntikan yang aman
7. Menggunakan sarung tangan saat menangani material yang menular
terkontaminasi
8. Sterilisasi semua material dan instrumen untuk operasi
9. Penggunaan jarum injeksi yang steril ada pengguna obat-obatan terlarang
10. Penyuluhan dan konseling untuk masyarakat dan penderita.4

b. Melakukan Imunisasi
Pemberian imunisasi hanya dilaksanakan untuk mencegah hepatitis A
dan Hepatitis B.5
1. Imunisasi Hepatitis A dilakukan dengan cara pemberian vaksin Hepatitis A
sebanyak dua kali dengan jarak 6 sampai 12 bulan terhadap masyarakat di atas
usia 2 tahun.5
2. Imunisasi Hepatitis B untuk bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg negatif atau
status HBsAg ibu tidak diketahui diberikan vaksin hepatitis B sesegera mungkin
(sangat dianjurkan imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir diberikan pada
bayi usia <24 jam sesudah kelahiran (HB-0) bersamaan dengan pemberian
vitamin K1). Pemberian imunisasi ini kemudian dilanjutkan sesuai program
imunisasi nasional, yaitu usia bayi 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.5

2
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai