Anda di halaman 1dari 27

Arus Laut (Sea Current)

Arus terjadi karena adanya proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang
menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut merupakan
resultan dari Beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang
mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke
tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke
samping).

Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari
tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan
mangarah ke kiri di belahan bumi selatan.

Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada
belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan.
Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral
ekman (Pond dan Pickard, 1983).

Menurut Gross 1972, arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa air menuju
kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang terjadi merupakan hasil resultan
dari berbagai macam gaya yang bekerja pada permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari
gerakan massa air adalah vector yang mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis
gaya yang bekerja yaitu eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah gradien
densitas air laut, gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air (Gross,1990)

Pond dan Pickard 1983 mengklasifikasikan gerakan massa air berdasarkan penyebabnya, terbagi
atas :
1. Gerakan dorongan angin
Angin adalah faktor yang membangkitkan arus, arus yang ditimbulkan oleh angin mempunyai
kecepatan yang berbeda menurut kedalaman. Kecepatan arus yang dibangkitkan oleh angin
memiliki perubahan yang kecil seiring pertambahan kedalaman hingga tidak berpengaruh sama
sekali.

2. Gerakan termohalin
Perubahan densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas anatara 2 massa air
yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar dibawah permukaan air sebagai arus
dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin.

3. Arus Pasut
Arus yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dan benda benda angkasa. Arus
pasut ini merupakan arus yang gerakannya horizontal.

4. Turbulensi
Suatu gerakan yang terjadi pada lapisan batas air dan terjadi karena adanya gaya gesekan antar
lapisan.

5. Tsunami
Sering disebut sebagai gelombang seismic yang dihasilkan dari pergeseran dasar laut saat
etrjadi gempa.

6. Gelombang lain ; Internal, Kelvin dan Rossby/Planetary

Menurut letaknya arus dibedakan menjadi :


1. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Faktor pembangkit arus permukaan
disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh
terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini
akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya
angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter (Bernawis,2000).

Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas) mengikuti arah angin yang
ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin musim sangat terlihat perubahannya antara
musim barat dan musim timur maka arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus
musim barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina bagian atas, laut
Jawa, dan laut Flores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah selatan.

2. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Selain pergerakan
arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan arus air vertikal yang dikenal dengan upwelling
dan downwelling di daerah-daerah tertentu. Proses upwelling adalah suatu proses massa air
yang didorong ke atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang mendorong
lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air yang berasal
dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas.

Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka
kandugan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan suhu air
permukaan lainnya. Walaupun sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti
nitrat dan fosfat sehingga cederung mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton merupakan
bahan dasar rantai makanan di lautan, dengan demikian di daerah upwelling umumnya kaya
ikan.

Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh faktor internal seperti perbedaan densitas air laut,
gradien tekanan mendatar dan gesekan lapisan air dan faktor eksternal seperti gaya tarik
matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan
tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik dan angin ( Gross, 1990).

Menurut Bishop (1984), gaya-gaya utama yang berperan dalam sirkulasi massa air adalah gaya
gradien tekanan, gaya coriolis, gaya gravitasi, gaya gesekan, dan gaya sentrifugal.
Gaya-gaya yang bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin, gaya Viskositas,
gaya Coriolis, gaya gradien tekanan horizontal, gaya yang menghasilkan pasut.

Ketika angin berhembus di laut, energi ditransfer dari angin ke batas permukaan, sebagian
energi ini digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi permukaan, yang memberikan
pergerakan air dari yang kecil kearah perambatan gelombang sehingga terbentuklah arus dilaut.
Semakin cepat kecepatan angin, semakin besar gaya gesekan yang bekerja pada permukaan
laut, sehingga semakin besar arus permukaan. Dalam proses gesekan antara angin dengan
permukaan laut dapat menghasilkan gerakan air yaitu pergerakan air laminar dan pergerakan
air turbulen (Supangat,2003).

Gaya Viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan angin pada
permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang berdekatan secara periodik,
hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida. Gaya viskositas dapat dibedakan
menjadi dua gaya yaitu viskositas molecular dan viskositas eddy. Gesekan dalam pergerakan
fluida berasal dari transfer momentum diantara bagian-bagian fluida yang berbeda. Pada saat
fluida bergerak dalam aliran laminer, transfer momentum terjadi. Hasil transfer antara batas
yang berdekatan yang disebut viskositas molekular.

Di permukaan laut gerakan air tidak pernah laminer tetapi turbulen, sehingga massa air bukan
berupa molekul individu, molekul air bertukar antara satu bagian fluida ke yang lain. Gesekan
internal yang dihasilkan lebih besar dari pada yang disebabkan oleh pertukaran molekul
individu dan disebut viskositas eddy.

Gaya Coriolis mempengaruhi aliran massa air, dimana gaya ini akan membelokan arah angin dari
arah yang lurus. Gaya ini timbul sebagai akibat dari perputaran bumi pada porosnya. Gaya
Coriolis ini yang membelokan arus dibagian bumi utara kekanan dan dibagian bumi selatan
kearah kiri. Pada saat kecepatan arus berkurang, maka tingkat perubahan arus yang disebabkan
gaya Coriolis akan meningkat. Hasilnya akan dihasilkan sedikit pembelokan dari arah arus yang
relaif cepat dilapisan permukaan dan arah pembelokanya menjadi lebih besar pada aliran arus
yang kecepatanya makin lambat dan mempunyai kedalaman makin bertambah besar.

Akibatnya akan timbul suatu aliran arus dimana makin dalam suatu perairan maka arus yang
terjadi pada lapisan-lapisan perairan akan dibelokan arahnya. Hubungan ini dikenal sebagai
Spiral Ekman, Arah arus menyimpang 450 dari arah angin dan sudut penyimpangan. bertambah
dengan bertambahnya kedalaman (Supangat, 2003).

Gaya gradien tekanan horizontal sangat dipengaruhi oleh tekanan, massa air, kedalaman dan
juga densitas dari massa air tersebut, yang mana jika densitas laut homogen, maka gaya gradien
tekanan horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun. Jika tidak ada gaya horizontal
yang bekerja, maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke tekanan yang
lebih rendah.

Gelombang-gelombang yang panjang pada lautan menghasilkan peristiwa pasang surut air laut.
Pasang surut ini menimbulkan pergerakan massa air yang mana prosesnya dipengaruhi oleh gaya
tarik bulan, matahari dan benda angkasa lainya selain itu juga dipengaruhi oleh gaya sentrifugal
dari bumi itu sendiri.

Ada tiga hal yang akan kita bahas sehubungan dengan gerakan air laut ini yaitu arus laut,
gelombang laut, dan pasang surut air laut.
1. Arus Laut
Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain
baik secara vertikal maupun secara horizontal sehingga menuju keseimbangannya, atau
gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan
mengalir suatu massaair yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau
pergerakan gelombang panjang.Menurut Gross 1972, arus merupakan gerakan horizontal atau
vertikal dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang
terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada permukaan,
kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah vector yang mempunyai
besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang bekerja yaitu eksternal dan internal
Gaya eksternal antara lain adalah gradien densitas air laut, gradient tekanan mendatar dan
gesekan lapisan air (Gross,1990).

Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup di atasnya.
Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan
angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya
kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter
(Bernawis,2000)
Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas) mengikuti arah angin yang
ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin musim sangat terlihat perubahannya antara
musim barat dan musim timur maka arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus
musim barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina bagian
atas, laut Jawa, dan lautFlores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah
selatan.
Selain angin, arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor, yaitu:

1. Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya. Beberapa
sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh
arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem
aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu
bentuk bulatan.

2. Gaya Coriollis dan arus ekman. Gaya Corriolis mempengaruhi aliran massa air, di
mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis
juga yangmenyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang kompleks
susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu
perairan.Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mengarah ke
kiri di belahan bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah
jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di
belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis
dikenal dengan spiral ekman (Pond dan Pickard, 1983).

3. Perbedaan densitas serta upwelling dan sinking. Perbedaan densitas menyebabkan


timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub
utara ke arah daerah tropik.
Adapun jenis – jenis arus dibedakan menjadi:

1. Berdasarkan penyebab terjadinya


Arus ekman : Arus yang dipengaruhi oleh angin.
Arus termohaline : Arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi.
Arus pasut : Arus yang dipengaruhi oleh pasut.
Arus geostropik : Arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan mendatar dan gaya
coriolis.
Wind driven current : Arus yang dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan terjadi
pada lapisan permukaan.

2. Berdasarkan Kedalaman
Arus permukaan : Terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan, bergerak
dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin.
Arus dalam : Terjadi jauh di dasar kolom perairan, arah pergerakannya tidak
dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan mambawa massa air dari daerah kutub ke
daerah ekuator.

3. Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas
adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang
bergerak di bawah permukaan laut.
4. Menurut suhunya kita mengenal adanya arus panas dan arus dingin. Arus panas adalah arus
yang bila suhunya lebih panas dari daerah yang dilalui. Sedang kan arus dingin adalah arus
yang suhunya lebih dingin dari daerah yang dilaluinya.
Pond dan Pickard 1983 mengklasifikasikan gerakan massa air berdasarkan penyebabnya,
terbagi atas :
a. Gerakan dorongan angin
Angin adalah factor yang membangkitkan arus, arus yang ditimbulkan oleh angin mempunyai
kecepatan yang berbeda menurut kedalaman. Kecepatan arus yang dibangkitkan oleh angin
memiliki perubahan yang kecil seiring pertambahan kedalaman hingga tidak berpengaruh sama
sekali.
b. Gerakan termohalin
Perubahan densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas antara 2 massa
air yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar di bawah permukaan air sebagai
arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin.
c.Arus Pasang Surut

Arus yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dan benda benda angkasa. Arus
pasut ini merupakan arus yang gerakannya horizontal.
d. Turbulensi

Suatu gerakan yang terjadi pada lapisan batas air dan terjadi karena adanya gaya gesekan
antar lapisan.
e. Tsunami
Sering disebut sebagai gelombang seismic yang dihasilkan dari pergeseran dasar laut saat
terjadi gempa.
f. Gelombang lain :

Selain pergerakan arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan arus air vertikal yang dikenal
denganupwelling dan downwelling di daerah-daerah tertentu. Proses upwelling adalah suatu
proses massa air yang didorong ke atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin
yang mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya
air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas. Oleh karena air
yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka kandugan oksigennya
rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan suhu air permukaan lainnya. Walaupun
sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga
cederung mengandung banyak fitoplankton.Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai
makanan di lautan, dengan demikian di daerah upwellingumumnya kaya ikan.

Faktor Penyebab Terjadinya Arus

Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar dan
gesekan lapisan air. Sedangkan faktor eksternal seperti gaya tarik matahari dan bulan yang
dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan udara, gaya
gravitasi, gaya tektonik dan angin ( Gross, 1990).
Menurut Bishop (1984), gaya-gaya utama yang berperan dalam sirkulasi massa air adalah
gaya gradien tekanan, gaya coriolis, gaya gravitasi, gaya gesekan, dan gaya sentrifugal.
Ketika angin berhembus di laut, energi yang ditransfer dari angin ke batas permukaan,
sebagian energi ini digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi permukaan, yang
memberikan pergerakan air dari yang kecil ke arah perambatan gelombang sehingga
terbentuklah arus di laut. Semakin cepat kecepatan angin, semakin besar gaya gesekan yang
bekerja pada permukaan laut, dan semakin besar arus permukaan. Dalam proses gesekan
antara angin dengan permukaan laut dapat menghasilkan gerakan air yaitu pergerakan air
laminar dan pergerakan air turbulen (Supangat,2003).

Gaya Viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan angin pada
permukaanlaut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang berdekatan secara periodik,
hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada fluida. Gaya viskositas dapat dibedakan
menjadi dua gaya yaitu viskositas molecular dan viskositas eddy. Gesekan dalam pergerakan
fluida hasil dari transfer momentum diantara bagian-bagian yang berbeda dari fluida. Dalam
pergerakan fluida dalam aliran laminer, transfer momentum terjadi hasil transfer antara batas
yang berdekatan yang disebut viskositas molekular. Di permukaan laut, gerakan air tidak
pernah laminer, tetapi turbulen sehingga kelompok-kelompok air, bukan molekul individu,
ditukar antara satu bagian fluida ke yang lain. Gesekan internal yang dihasilkan lebih besar
dari pada yang disebabkan oleh pertukaran molekul individu dan disebut viskositas eddy.
Gaya Coriolis mempengaruhi aliran massa air, dimana gaya ini akan membelokan arah angin
dari arah yang lurus. Gaya ini timbul sebagai akibat dari perputaran bumi pada porosnya. Gaya
Coriolis ini yang membelokan arus dibagian bumi utara kekanan dan dibagian bumi selatan
kearah kiri. Pada saat kecepatan arus berkurang, maka tingkat perubahan arus yang
disebabkan gaya Coriolis akan meningkat. Hasilnya akan dihasilkan sedikit pembelokan dari
arah arus yang relaif cepat di lapisan permukaan dan arah pembelokanya menjadi lebih besar
pada aliran arus yang kecepatanya makin lambat dan mempunyai kedalaman makin bertambah
besar. Akibatnya akan timbul suatu aliran arusdimana makin dalam suatu perairan
maka arus yang terjadi pada lapisan-lapisan perairan akan dibelokkan arahnya. Hubungan ini
dikenal sebagai Spiral Ekman, Arah arus menyimpang 450 dari arah angin dan sudut
penyimpangan. bertambah dengan bertambahnya kedalaman (Supangat, 2003).

Gambar 1.Pola arus spiral Ekman

Gaya gradien tekanan horizontal sangat dipengaruhi oleh tekanan, massa air, kedalaman dan
juga densitas dari massa air tersebut, yang mana jika densitas laut homogen, maka gaya
gradien tekanan horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun. Jika tidak ada gaya
horizontal yang bekerja, maka akan terjadi percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah.
Gambar 2. Gaya Gradien Tekanan Horizontal

Gelombang-gelombang yang panjang pada lautan menghasilkan


peristiwa pasang surut air laut. Pasangsurut ini menimbulkan pergerakan massa air yang mana
prosesnya dipengaruhi oleh gaya tarik bulan, matahari dan benda angkasa lainya selain itu juga
dipengaruhi oleh gaya sentrifugal dari bumi itu sendiri.

Upwelling

Upwelling merupakan fenomena oseanografi yang melibatkan wind-driven motion yang kuat,
dingin dan biasanya membawa massa air yang kaya akan nutrien ke arah permukaan laut.
Upwelling adalah fenoma atau kejadian yang berkaitan dengan gerakan naiknya massa air laut.
Gerakan vertikal ini adalah bagian integrasi dari sirkulasi laut tetapi ribuan sampai jutaan kali
lebih kecil dari arushorizontal. Gerakan vertikal ini terjadi akibat adanya stratifikasi densitas
air laut karena dengan penambahan kedalaman mengakibatkan suhu menurun dan densitas
meningkat yang menimbulkan energi untuk menggerakkan massa air secara vertikal. Laut juga
terstratifikasi oleh faktor lain, seperti kandungan nutrien yang semakin meningkat seiring
pertambahan kedalaman. Dengan demikian adanya gerakan massa air vertikal akan
menimbulkan efek yang signifikan terhadap kandungan nutrien pada lapisan kedalaman
tertentu.
Setidaknya ada lima tipe upwelling yaitu coastal upwelling, large-scale wind-driven
upwelling in the ocean interior, upwelling associated with eddies, topographically-
associated upwelling, and broad-diffusive upwelling in the ocean interior.

Coastal Upwelling

Coastal upwelling adalah tipe yang paling banyak memiliki hubungan dengan aktivitas manusia
dan memberikan banyak pengaruh terhadapa produktivitas perikanan di dunia, seperti ikan
pelagis kecil (sardines, anchovies, dll.). Laut dalam kaya akan nutrien termasuk nitrate and
phosphate, yang merupakan hasil dari dekomposisi materi organik (dead/detrital plankton)
dari permukaan laut.

Ketika sampai ke permukaan, nutrien tersebut digunakan oleh fitoplankton,


2
beserta CO terlarut dan dan energi cahaya matahari untuk menghasilkan bahan
organik melalui proses fotosintesis. Daerah Upwelling memiliki produktivitas yang tinggi
dibanding dengan wilayah lainnya. Hal ini berkaitan dengan rantai makanan,
karena fitoplankton berada pada level dasar pada rantai makanan di laut. Daearah dari
upwelling antara lain pantai Peru, Chile, Laut arab, western South Africa, eastern New
Zealand, southeastern Brazil dan pantai California.
Adapun rantai makanan di laut adalah sebagai berikut :
Phytoplankton -> Zooplankton -> Predatory zooplankton -> Filter feeders -> Predatory
fish
Karena ini menjadi sebuah rantai makanan, ini berarti bahwa setiap spesies adalah spesies
kunci dalam zona upwelling. Bagian kunci dari oseanografi fisika yang menimbulkan coastal
upwellingadalah efek Coriolis yang didorong oleh wind-driven yang derung diarahkan ke
sebelah kanan di belahan bumi utara dan ke arah kiri di belahan bumi selatan.

Equatorial Upwelling
Fenomena yang sama terjadi di ekuator. Apapun lokasinya ini merupakan hasil dari divergensi,
massa air yang nutrien terangkat dari lapisan bawah dan hasilnya ditandai oleh fakta bahwa
pada daerah ekuator di pasifik memiliki konsentrasi fitoplankton yang tinggi.
Southern Ocean Upwelling

Upwelling dalam skala besar juga terjadi di Southern Ocean. Di sana, dipengaruhi angin yang
kuat dari barat dan timur yang bertiup mengelilingi Antarctika, yang mengakibatkan perubahan
yang signifikan terhadap aliran massa air yang menuju ke utara. Sebenarnya tipe ini masih
termasuk ke dalam coastal upwelling. Ketika tidak ada daratan antara Amerika Selatan dengan
Semenanjung Antartika, sejummah massa air terangkat dari lapisan dalam. Dalam banyak
pengamatan dan sintesis model numerik, upwelling samudra bagian Selatan merupakan sarana
utama untuk mengaduk material lapisan dalam ke permukaan.Beberapa model
sirkulasi laut menunjukkan bahwa dalam skala luas upwelling terjadi di daerah tropis, karena
didorong tekanan air mengalir berkumpul ke arah lintang rendah dimana terdifusi dengan
lapisan hangat dari permukaan.

Tropical cyclone upwelling


Upwelling juga bisa disebabkan oleh tropical cyclone yang melanda suatu wilayah laut,
biasanya apabila bertiup dengan kecepatannya kurang dari 5 mph (8 km/h).

Artificial Upwelling
Upwelling tipe jenis ini dihasilkan oleh perangkat yang menggunakan energi
gelombang laut atau konversi energi panas laut untuk memompa air ke permukaan. Perangkat
seperti telah dilakukan untuk memproduksi plankto.

Non-oceanic upwelling

Upwellings juga terjadi di lingkungan lainnya, seperti danau, magma dalam mantel bumi.
Biasanya akibat dari konveksi.

Spiral Ekman

Ekman spiral merujuk ke struktur arus atau angin di dekat garis batas horisontal yang arah
alirannya berputar dan bergerak menjauh. Istilah Ekman Spiral ini berasal dari seorang
ilmuwan kelautanSwedia yang bernama Vagn Walfrid Ekman. Defleksi dari arus permukaan
pertama kali ditemukan oleh ilmuwan oseanografi Norwegia yang bernama Fridtjof Nansen
ketika berlangsungnya ekspedisi Fram (1893-1896).Efek dari Ekman Spiral ini adalah
akibat efek Coriolis yang menyebabkan benda dipaksa bergerak ke kanan pada belahan bumi
utara dan ke arah kiri pada belahan bumi selatan. Dengan demikian ketika angin berhembus
pada permukaan laut di belahan bumi utara, aruspermukaan bergerak kearah kanan dari arah
angiin.
Diagram yang di sebelah kanan menunjukkan gaya yang terkait dengan Ekman
spiral. Gaya yang bekerja di atas permukaan yang diberi warna merah (sebagai
akibat adanya hembusan angin di permukaan air), gaya Coriolis (di sudut kanan
dari gaya yang bekerja di atas permukaan air) berwarna kuning, dan resultan
perpindahan (arus) berwarna merah jambu, yang kemudian menjadi memberikan
pengaruh pada lapisan di bawahnya, dan secara gradual membentuk spiral secara
bertahap searah jarum jam dengan gerakan ke arah bawah.

Manfaat Arus
-Perikanan
Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan plankton (fitoplankton). Tempat-tempat yang
banyak planktonnya biasanya di situ banyak berkumpul ikan. Oleh karena itu bagi para
nelayan, informasi tentang gerakan air laut dapat dimanfaatkan untuk mendetek si tempat-
tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.
-Pariwisata
Olahraga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan lain-lain yang
banyak memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati oleh para
wisatawan. Olahraga selancar angin misal nya, memerlukan tempat yang gelombangnya besar.
-Pertanian Laut
Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi para petani yang bergerak di bidang
pertanian laut. Sebagai contoh para petani yang melakukan usaha di bidang pertanian laut
(seperti budidaya rumput laut, budidaya kerang, mutiara dan lainlain), kalau tidak
memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil pertaniannya akan hanyut terbawa oleh air
laut sehingga mengalami gagal panen.
- Pelayaran

Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam bidang pelayaran
terutamakapal/perahu yang menggunakan layar. Kapal besar sekalipun pada
prinsipnya dalamperjalanan pelayarannya tidak mau berbenturan dengan ombak
maupun arus sehingga informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan.

- Energi (pembangkit tenaga listrik)

Belanda dan Perancis merupakan contoh negara yang telah memanfaatkan


gerakan air laut sebagai sumber energi (yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik).
Sedangkan di Indonesia hal ini masih dalam tahap uji coba. Badan Pengkajian dan
PenerapanTeknologi (BPPT) bekerja sama dengan pemerintah Belanda kini sedang
melakukan uji coba membangun proyek pembangkit tenaga listrik dengan
memanfaatkan gerakan air laut di selat Bali.

2. Gelombang Laut
Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita
amati.
Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut: Jika ada
dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka
pada bidang geraknya akan terbentuk gelombang. Gelombang terjadi karena beberapa sebab,
antara lain:
Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu
arah gelombang sesuai dengan arah angin.
Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan
pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu
arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang.
Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa
terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/ pergeseran kulit bumi
di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan sering disebut dengan
gelombang “tsunami”. Contohnya ketika gunung Krakatau meletus pada tahun 1883,
menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan banyak kerugian.
Dapat dikatakan arus merupakan derasnya aliran air laut, baik aliran naik turun
(vertikal) maupun aliran mendatar (horizontal). Sedangkan gelombang merupakan
gerakan naik turunnya air laut. Tititk tertinggi pada gerakan naik disebut puncak
gelombang sedangkan titik terrendah pada gerakan menurun disebut lembah
gelombang.

c. Pasang Surut (Ocean Tide)


Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena
pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum
Newton yang berbunyi: Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang
berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya. Berdasarkan hukum tersebut berarti makin
besar/jauh jaraknya makin kecil daya tariknya. Karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh
dari pada ke jarak bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi
oleh bulan.

Ada dua macam pasang surut.

1) Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut
tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan kalender bulan)
dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada kedua tanggal tersebut posisi
Bumi – Bulan – Matahari berada satu garis (konjungsi) sehingga kekuatan gaya tarik
bulan dan matahari berkumpul menjadi satu menarik permukaan bumi. Permukaan
bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar. Sedangkan
permukaan bumi yang tidak menghadap ke bulan mengalami pasang surut besar.

2) Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan psang surut
terendah (kecil). Pasang kecil terjadi pada tanggal 7 dan 21 kalender bulan. Pada
kedua tanggal tersebut posisi M a t a h a r i – B u l a n – B u m i membentuk sudut
90°. Gaya tarik Bulan dan Matahari terhadap Bumi berlawanan arah sehingga
kekuatannya menjadi berkurang (saling melemahkan) dan terjadilah pasang
terendah (rendah).Terjadinya peristiwa pasang surut permukaan air laut sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia, antara lain: untuk kepentingan penelitian,
usaha pertambakan, kepentingan militer misalnya untuk mengatur pendaratan
pasukan katak, sumber energi listrik, usaha pertanian lahan pasang surut.
Pasang Surut

1. Definisi Pasang Surut


Menurut Pariwono (1989), fenomena pasang surut diartikan sebagai naik turunnya
muka laut secara berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari
dan bulan terhadap massa air di bumi. Sedangkan menurut Dronkers (1964) pasang
surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara
berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-
benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya
dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.

Pasang surut yang terjadi di bumi ada tiga jenis yaitu: pasang surut atmosfer (atmospheric
tide), pasang surut laut (oceanic tide) dan pasang surut bumi padat (tide of the solid earth).

Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek
sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung
dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil
dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
dalam membangkitkan pasang surutlaut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak
matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik airlaut ke arah bulan dan matahari dan
menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional dilaut. Lintang dari tonjolan
pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital
bulan dan matahari.

2. Teori Pasang Surut


2.1 Teori Kesetimbangan (Equilibrium Theory)

Teori kesetimbangan pertama kali diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727). Teori ini
menerangkan sifat-sifat pasut secara kualitatif. Teori terjadi pada bumi ideal yang seluruh
permukaannya ditutupi oleh air dan pengaruh kelembaman (Inertia) diabaikan. Teori ini
menyatakan bahwa naik-turunnya permukaan laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang
surut (King, 1966). Untuk memahami gaya pembangkit passng surut dilakukan dengan
memisahkan pergerakan sistem bumi-bulan-matahari menjadi 2 yaitu, sistem bumi-bulan dan
sistem bumi matahari.
Pada teori kesetimbangan bumi diasumsikan tertutup air dengan kedalaman dan densitas yang
sama dan naik turun muka laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut atau GPP
(Tide Generating Force) yaitu Resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, teori ini
berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang naik, bulan, dan matahari. Gaya
pembangkit pasut ini akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah pada dua
lokasi (Gross, 1987).

2.2 Teori Pasut Dinamik (Dynamical Theory)


Pond dan Pickard (1978) menyatakan bahwa dalam teori ini lautan yang homogen masih
diasumsikan menutupi seluruh bumi pada kedalaman yang konstan, tetapi gaya-gaya tarik
periodik dapat membangkitkan gelombang dengan periode sesuai dengan konstitue-
konstituennya. Gelombang pasut yang terbentuk dipengaruhi oleh GPP, kedalaman dan luas
perairan, pengaruh rotasi bumi, dan pengaruh gesekan dasar. Teori ini pertama kali
dikembangkan oleh Laplace (1796-1825). Teori ini melengkapi teori kesetimbangan sehingga
sifat-sifat pasut dapat diketahui secara kuantitatif. Menurut teori dinamis, gaya pembangkit
pasut menghasilkan gelombang pasut (tide wive) yang periodenya sebanding dengan gaya
pembangkit pasut. Karena terbentuknya gelombang, maka terdapat faktor lain yang perlu
diperhitungkan selain GPP. Menurut Defant (1958), faktor-faktor tersebut adalah :
• Kedalaman perairan dan luas perairan
• Pengaruh rotasi bumi (gaya Coriolis)
• Gesekan dasar
Rotasi bumi menyebabkan semua benda yang bergerak di permukaan bumi akan berubah arah
(Coriolis Effect). Di belahan bumi utara benda membelok ke kanan, sedangkan di belahan
bumi selatan benda membelok ke kiri. Pengaruh ini tidak terjadi di equator, tetapi semakin
meningkat sejalan dengan garis lintang dan mencapai maksimum pada kedua kutub. Besarnya
juga bervariasi tergantung pada kecepatan pergerakan benda tersebut.
Menurut Mac Millan (1966) berkaitan dengan dengan fenomeana pasut, gaya Coriolis
mempengaruhiarus pasut. Faktor gesekan dasar dapat mengurangi tunggang pasut dan
menyebabkan keterlambatan fase (Phase lag) serta mengakibatkan persamaan gelombang
pasut menjadi non linier semakin dangkal perairan maka semaikin besar pengaruh gesekannya.

3. Faktor Penyebab Terjadinya Pasang Surut


Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teori kesetimbangan
adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari, revolusi bumi terhadap
matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamis adalah kedalaman dan luas perairan, pengaruh
rotasi bumi (gaya coriolis), dan gesekan dasar. Selain itu juga terdapat beberapa faktor lokal
yang dapat mempengaruhi pasut disuatu perairan seperti, topogafi dasar laut, lebar selat,
bentuk teluk, dan sebagainya, sehingga berbagai lokasi memiliki ciri pasang surut yang
berlainan (Wyrtki, 1961).

Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek
sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung
dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil
dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari
dalam membangkitkan pasang surutlaut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak
matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik airlaut ke arah bulan dan matahari dan
menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional dilaut. Lintang dari tonjolan
pasang surut ditentukan oleh deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang
orbital bulan dan matahari (Priyana,1994).

Bulan dan matahari keduanya memberikan gaya gravitasi tarikan terhadap bumi yang besarnya
tergantung kepada besarnya masa benda yang saling tarik menarik tersebut. Bulan memberikan
gaya tarik (gravitasi) yang lebih besar dibanding matahari. Hal ini disebabkan karena
walaupun masa bulan lebih kecil dari matahari, tetapi posisinya lebih dekat ke bumi. Gaya-
gaya ini mengakibatkan air laut, yang menyusun 71% permukaan bumi, menggelembung pada
sumbu yang menghadap ke bulan. Pasang surut terbentuk karena rotasi bumi yang berada di
bawah muka air yang menggelembung ini, yang mengakibatkan kenaikan dan penurunan
permukaan laut di wilayah pesisir secara periodik. Gaya tarik gravitasi matahari juga memiliki
efek yang sama namun dengan derajat yang lebih kecil. Daerah-daerah pesisir mengalami dua
kali pasang dan dua kali surut selama periode sedikit di atas 24 jam (Priyana,1994)

4. Tipe Pasang Surut


Perairan laut memberikan respon yang berbeda terhadap gaya pembangkit pasang
surut,sehingga terjadi tipe pasut yang berlainan di sepanjang pesisir. Menurut Dronkers (1964),
ada tiga tipe pasut yang dapat diketahui, yaitu :

1. Pasang surut diurnal. Yaitu bila dalam sehari terjadi satu satu kali pasang dan satu kali
surut. Biasanya terjadi di laut sekitar katulistiwa.
2. pasang surut semi diurnal. Yaitu bila dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut
yang hampir sama tingginya.
3. pasang surut campuran. Yaitu gabungan dari tipe 1 dan tipe 2, bila bulan melintasi
khatulistiwa (deklinasi kecil), pasutnya bertipe semi diurnal, dan jika deklinasi bulan
mendekati maksimum, terbentuk pasut diurnal.

Menurut Wyrtki (1961), pasang surut di Indonesia dibagi menjadi 4 yaitu :

1.Pasang surut harian tunggal (Diurnal Tide)


Merupakan pasut yang hanya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, ini
terdapat di Selat Karimata
2.Pasang surut harian ganda (Semi Diurnal Tide)
Merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang tingginya hampir sama
dalam satu hari, ini terdapat di Selat Malaka hingga Laut Andaman.
3.Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing Diurnal)
Merupakan pasut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi terkadang
dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang sangat berbeda dalam tinggi dan waktu, ini
terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan Pantai Utara Jawa Barat.
4.Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide, Prevailing Semi Diurnal)
Merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi terkadang
terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan memiliki tinggi dan waktu yang berbeda, ini
terdapat di Pantai Selatan Jawa dan Indonesia Bagian Timur

5. Arus Pasut
Gerakan air vertikal yang berhubungan dengan naik dan turunnya pasang surut, diiringi oleh
gerakan air horizontal yang disebut dengan arus pasang surut. Permukaan air laut senantiasa
berubah-ubah setiap saat karena gerakan pasut, keadaan ini juga terjadi pada tempat-tempat
sempit seperti teluk dan selat, sehingga menimbulkan arus pasut(Tidal
current). Gerakan arus pasut dari laut lepas yang merambat ke perairan pantai akan
mengalami perubahan, faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah berkurangnya
kedalaman (Mihardja et,. al 1994).
Menurut King (1962), arus yang terjadi di laut teluk dan laguna adalah akibat massa air
mengalir dari permukaan yang lebih tinggi ke permukaan yang lebih rendah yang disebabkan
oleh pasut. Aruspasang surut adalah arus yang cukup dominan pada perairan teluk yang
memiliki karakteristik pasang (Flood) dan surut atau ebb. Pada waktu gelombang pasut
merambat memasuki perairan dangkal, seperti muara sungai atau teluk, maka badan air
kawasan ini akan bereaksi terhadap aksi dari perairan lepas.
Pada daerah-daerah di mana arus pasang surut cukup kuat, tarikan gesekan pada
dasar lautmenghasilkan potongan arus vertikal, dan resultan turbulensi menyebabkan
bercampurnya lapisan air bawah secara vertikal. Pada daerah lain, di mana arus pasang surut
lebih lemah, pencampuran sedikit terjadi, dengan demikian stratifikasi (lapisan-lapisan air
dengan kepadatan berbeda) dapat terjadi. Perbatasan antar daerah-daerah kontras dari
perairan yang bercampur dan terstratifikasi seringkali secara jelas didefinisikan, sehingga
terdapat perbedaan lateral yang ditandai dalam kepadatan air pada setiap sisi batas.

6. Alat-alat Pengukuran Pasang Surut


Beberapa alat prngukuran pasang surut diantaranya adalah sebagai berikut :
1.Tide Staff.
Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centi meter. Biasanya
digunakan pada pengukuran pasang surut di lapangan.Tide Staff (papan Pasut) merupakan alat
pengukur pasut paling sederhana yang umumnya digunakan untuk mengamati ketinggian
muka laut atau tinggi gelombang air laut. Bahan yang digunakan biasanya terbuat dari kayu,
alumunium atau bahan lain yang di cat anti karat.
Syarat pemasangan papan pasut adalah :

1.Saat pasang tertinggi tidak terendam air dan pada surut terendah masih tergenang oleh air
2.Jangan dipasang pada gelombang pecah karena akan bias atau pada daerah aliran sungai
(aliran debit air).
3.Jangan dipasang didaerah dekat kapal bersandar atau aktivitas yang menyebabkan air
bergerak secara tidak teratur
4.Dipasang pada daerah yang terlindung dan pada tempat yang mudah untuk diamati dan
dipasang tegak lurus
5.Cari tempat yang mudah untuk pemasangan misalnya dermaga sehingga papan mudah
dikaitkan
6.Dekat dengan bench mark atau titik referensi lain yang ada sehingga data pasang surut
mudah untuk diikatkan terhadap titik referensi
7.Tanah dan dasar laut atau sungai tempat didirikannya papan harus stabil
8.Tempat didirikannya papan harus dibuat pengaman dari arus dan sampah

2.Tide gauge.
Merupakan perangkat untuk mengukur perubahan muka laut secara mekanik dan
otomatis. Alat ini memiliki sensor yang dapat mengukur ketinggian permukaan air laut yang
kemudian direkam ke dalam komputer. Tide gauge terdiri dari dua jenis yaitu :
•Floating tide gauge (self registering)
Prinsip kerja alat ini berdasarkan naik turunnya permukaan air laut yang dapat diketahui
melalui pelampung yang dihubungkan dengan alat pencatat (recording unit). Pengamatan
pasut dengan alat ini banyak dilakukan, namun yang lebih banyak dipakai adalah dengan cara
rambu pasut.

•Pressure tide gauge (self registering)


Prinsip kerja pressure tide gauge hampir sama dengan floating tide gauge, namun perubahan
naik-turunnya air laut direkam melalui perubahan tekanan pada dasar laut yang dihubungkan
dengan alat pencatat (recording unit). Alat ini dipasang sedemikian rupa sehingga selalu
berada di bawah permukaan air laut tersurut, namun alat ini jarang sekali dipakai untuk
pengamatan pasang surut.

3.Satelit.
Sistem satelit altimetri berkembang sejak tahun 1975 saat diluncurkannya sistem satelit Geos-
3. Pada saat ini secara umum sistem satelit altimetri mempunyai tiga objektif ilmiah jangka
panjang yaitu mengamati sirkulasi lautan global, memantau volume dari lempengan es kutub,
dan mengamati perubahan muka laut rata-rata (MSL) global. Prinsip Dasar Satelit Altimetri
adalah satelit altimetri dilengkapi dengan pemancar pulsa radar (transmiter), penerima pulsa
radar yang sensitif (receiver), serta jam berakurasi tinggi. Pada sistem ini, altimeter radar
yang dibawa oleh satelit memancarkan pulsa-pulsa gelombang elektromagnetik (radar)
kepermukaan laut. Pulsa-pulsa tersebut dipantulkan balik oleh permukaan laut dan diterima
kembali oleh satelit.
Prinsip penentuan perubahan kedudukan muka laut dengan teknik altimetri yaitu pada
dasarnyasatelit altimetri bertugas mengukur jarak vertikal dari satelit ke permukaan laut.
Karena tinggi satelitdi atas permukaan ellipsoid referensi diketahui maka tinggi muka laut (Sea
Surface Height atau SSH) saat pengukuran dapat ditentukan sebagai selisih antara
tinggi satelit dengan jarak vertikal. Variasi muka laut periode pendek harus dihilangkan
sehingga fenomena kenaikan muka laut dapat terlihat melalui analisis deret waktu (time series
analysis). Analisis deret waktu dilakukan karena kita akan melihat variasi temporal periode
panjang dan fenomena sekularnya (http://gdl.geoph.itb.ac.id)

7. Pasang Surut di Perairan Indonesia


Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh dua lautan yaitu Samudera
Indonesia dan Samudera Pasifik serta posisinya yang berada di garis katulistiwa sehingga
kondisi pasang surut, angin, gelombang, dan arus laut cukup besar. Hasil pengukuran tinggi
pasang surut di wilayah lautIndonesia menunjukkan beberapa wilayah lepas laut pesisir daerah
Indonesia memiliki pasang surut cukup tinggi. Gambar 15 memperlihatkan peta pasang surut
wilayah lautan Indonesia. Dari gambar tersebut tampak beberapa wilayah lepas laut pesisir
Indonesia yang memiliki pasang surut cukup tinggi antara lain wilayah laut di timur
Riau, laut dan muara sungai antara Sumatera Selatan dan Bangka, laut dan selat di sekitar
pulau Madura, pesisir Kalimantan Timur, dan muara sungai di selatan pulau Papua (muara
sungai Digul) (Sumotarto, 2003).

Keadaan pasang surut di perairan Nusantara ditentukan oleh penjalaran pasang surut dari
Samudra Pasifik dan Hindia serta morfologi pantai dan batimeri perairan yang kompleks dimana
terdapat banyak selat, palung dan laut yang dangkal dan laut dalam. Keadaan perairan
tersebut membentuk pola pasang surut yang beragam. Di Selat Malaka pasang surut setengah
harian (semidiurnal) mendominasi tipe pasut di daerah tersebut. Berdasarkan pengamatan
pasang surut di Kabil, Pulau Batam diperoleh bilangan Formzhal sebesar 0,69 sehingga pasang
surut di Pulau Batam dan Selat Malaka pada umumnya adalah pasut bertipe campuran dengan
tipe ganda yang menonjol. Pasang surut harian (diurnal) terdapat di Selat Karimata
dan Laut Jawa. Berdasarkan pengamatan pasut di Tanjung Priok diperoleh bilangan Formzhal
sebesar 3,80. Jadi tipe pasut di Teluk Jakarta dan lautJawa pada umumnya adalah pasut
bertipe tunggal. Tunggang pasang surut di perairan Indonesia bervariasi antara 1 sampai
dengan 6 meter. Di Laut Jawa umumnya tunggang pasang surut antara 1 – 1,5 m kecuali di
Selat madura yang mencapai 3 meter. Tunggang pasang surut 6 meter di jumpai di Papua
(Diposaptono, 2007).

REFERENSI: http://geoenviron.blogspot.co.id/2011/12/arus-laut-sea-current.html

5 Manfaat Arus Laut Dalam Kehidupan


Sehari Hari
Sponsors Link

Lautan yang luas dan lepas sangat indah untuk di pandang mata. Banyak mata yan terpukau karena
keindahan dari lautan. Tapi di lautan juga terdapat arus laut yang memiliki banyak fungsi bagi
kehidupan manusia. Arus laut selalu ada hampir di setiap lautan yang bergerak baik secara vertikal
maupun horizontal. Pergerakan arus laut ini banyak di sebabkan oleh beberapa faktor salah satunya
yaitu tempat sekitar laut berada. Dizaman yang modern seperti sekarang manfaat laut bagi kehidupan
manusia dan arus laut banyak di manfaatkan di berbagai bidang seperti :

1. Perikanan
Manfaat arus laut banyak digunakan di bidang perikanan oleh para nelayan yang akan melaut untuk
menangkap ikan. Pergerakan arus laut biasanya berbanding lurus dengan keberadaan plankton
sebagai santapan ika. Dimana hal ini berarti dimana terdapat banyak plankton maka akan banyak
ikan disana sehingga para nelayan bisa pulang dengan membawa banyak ikan.

Baca juga :

 Manfaat waduk bagi kehidupan manusia


 Manfaat hutan magrove

2. Pertanian
Dalam pertanian khusus untuk para petani yang menjadikan laut sebagai lahan budidayanya seperti
budidaya rumput laut dan kerang maka arus laut sangat penting bagi para petani untuk menentukan
pasang surut air agar budidaya mereka tidak hanyut di bawa oleh arus laut. Dalam sektor pertanian
arus laut sangat menentukan bagi hasil budidaya para petani, disini para petani di haruskan waspada
agar tidak mengalami kerugian akibat arus laut yang tidak di ketahui sebelumnya.

Baca juga :

 Manfaat padi
 Manfaat irigasi

3. Pariwisata
Untuk pariwisata arus laut juga memiliki fungsi untuk menentukan tempat yang cocok di jadikan
tujuan wisata. Banyak orang yang melakukan wisata untuk melihat tempat yang bisa melakukan
diving, selancar dan olah raga laut lainnya. Jadi arus laut di bidang pariwisata bermanfaat untuk
menarik perhatian pengunjung. Bagi para olahragawan arus laut selalu menjadi intaian mereka untuk
menikmati alunan ombak saat akan berselancar. Saat berselancar di lau tentu menjadi momen yang
menyenangkan jika termasuk bagian dari hobi mereka. Baca juga : (Manfaat keberagaman budaya)
4. Pelayaran
Saat akan berlayar para nahkoda pasti akan mempelajari arus laut terlebih dahulu. Baik untuk
nahkoda yang membawa kapal kecil maupun kapal yang besar. Para nahkoda tentu tidak ingin dalam
perjalanan pelayarannya terbentur dengan ombak dan arus laut.

5. Energi
Banyak juga negara – negara di luar seperti negara Belanda yang memanfaatkan arus laut sebagai
sumber energi. Negara ini menjadikan arus luar sebagai sumber pembangkit tenaga listrik.
Sedangkan di Indonesia sendiri masih dalam tahap percobaan. (Baca juga : Manfaat energi listrik)

6. Iklim
Arus laut juga memepengaruhi iklim di suatu negara seperti negara jepang dan dataran eropa yang
terkena dampak dari arus laut tersebut. (Baca juga : Manfaat bmkg)

Faktor Arus Laut


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus laut yang terjadi di suatu tempat yaitu :

1. Angin
Angin merupakan peristiwa yang menjadi faktor terjadi arus laut yang mana arus laut terjadi berbeda
– beda tergantung jenis anginnya. Angin muson biasa terjasi di perairan Indonesia yang selalu
berganti arah setiap enam bulan sekali. Angin pasat justru tetap sehingga arus laut juga tetap banyak
terjadi di Samudra Hindia, Pasifik dan Atlantik. Untuk Angin barat arus menjadi bergerak ke arah
barat tapi dalam keadaan yang tetap.
sponsored links

Baca juga :

 Manfaat angin
 Manfaat energi angin

2. Kepadatan air laut


Arus vertikal dapat terjadi jika kepadatan permukaan laut tidak sama dengan bagian bawah laut. Ini
bisa terjadi saat kepadatan air laut di pengaruhi oleh cuaca dan iklim yang terjadi.

3. Kadar garam
Selanjutnya adalah kadar garam juga mempengaruhi faktor arus laut. Untuk perbedaan kadar garam
ini maka arus atas terjadi karena gerakan air dari laut kadar garam rendah ke kadar garam tinggi.
Sedangkan arus bawah terjadi karena sebaliknya yaitu air dari laut kadar garam tinggi ke kadar
garam rendah.

Baca juga :

 Manfaat garam dalam berbagai bidang


 Manfaat garam inggris

4. Pasang surut
Pasang surut air laut yang terjadi juga dapat mempengaruhi arus laut. Biasanya pasang surut
berganti dari siang dan malam hari pada suatu tempat.

5. Suhu
Perbedaan suhu juga dapat terjadi karena arus dingin. Arus dingin ini terjadi karena garis lintang ke
arah yang lebih rendah. Sedangkan untuk arus panas menuju garis lintang yang lebih tinggi biasanya
terjadi di arus teluk dan arus kurosyiwo.

Persebaran Arus Laut


Arus laut yang tersebar di seluruh belahan dunia terjadi di berbagai pesebaran samudra. Adapun
pesebaran arus laut di berbagai samudera adalah sebagai berikut :

1. Samudera Pasifik
Samudera fasifik merupakna samudera yang dekat dengan negara Indonesia, di samudera ini juga
terdapat beberapa macam arus yang terjadi antara lain adalah :

 Arus panas menuju arah barat dengan khatulistiwa yang disebabkan oleh angin pasat dari timur laut
disebut juga dengan arus khatulistiwa utara.
 Arus kuroshio adalah lanjutan dari arus khatulistiwa utara yang berdekatan dengan negara Filipina
menuju arah utara.
 Arus California terjadi di pesisir bagian barat Amerika Utara ke arah selatan ke arah khatulistiwa.
 Arus Oyashio adalah arus dingin yang disebabkan oleh angin timur yang menuju selat Bering dan
berakhir di sebelah timur dari pulau jepang.

2. Samudera Atlantik
Samudra antlantik sendiri terkenal dengan sebutan samudera yang tenang namun di balik
ketenangannya samudera ini merupakan samudera yang cukup berbahaya karena arus dan
ombaknya. Berikut ini macam – macam arus yang terjadi si samudera atlantik :

 Arus panas yang di dorong oleh dorongan angin besar dan arus ini biasa di sebut dengan arus teluk
yang keluar dari teluk meksiko.
 Arus tanah hijau timur merupakan arus yang mengalir dari laut kutub utara ke selatan, arus tanah
hijau ini merupakan arus dingin.
 Arus labrador merupakan arus yang disebabkan karena dorongan angin timur dan juga arus dingin
yang biasanya membawa gunung es yang ikut hanyut bersamaan. Arus ini berasalah dari laut kutub
utara.
 Arus canari termasuk arus dingin dan merupakan arus lanjutan dari arus teluk yang mengubah
pengaruh dataran spanyol ke pantai barat Afrika Utara.

3. Samudera Hindia
Di samudera Hindia terdapat dua macam arus yang biasanya terjadi yaitu :

 Arus barat daya yang merupakan arus panas yang menuju ke arah timur menuju laut arab dan terus
ke teluk benguela. Arus ini berjalan perlahan karena terdapat hambatan dari gerakan angin pasat
timur laut.
 Arus timur laut ini adalah arus panas yang menuju ke arah barat sampai ke teluk bengeula dan laut
arab. Arus ini disebabkan karena angin musim timur laut.

Dari tiga buah samudera yang masing – masing memiliki nama arus yang sesuai dengan tempat
pergerakan arus laut terjadi. Ketiga samudera yang ada di dunia mengalami pasang arus yang juga
kadang di manfaatkan dalam berbagai sektor untuk keberlangsungan hidup manusia.

REFERENSI: http://manfaat.co.id/manfaat-arus-laut
FAKTOR UTAMA PENYEBAB
TERJADINYAARUS LAUT
PADLI SUUDI 12:17 MATERI TEKNIK KELAUTAN

FAKTOR UTAMA PENYEBAB TERJADINYA


ARUS LAUT
Kali ini kita akan membahas FAKTOR UTAMA PENYEBAB TERJADINYA ARUS LAUT.
Apakah faktor utama penyebab terjadinya arus laut ? Sebelum kita lanjutkan ke faktor utama
terjadinya arus laut terlebih dahulu kita tahu dulu apa itu arus dan apa itu laut ? Jadi, Arus merupakan
suatu proses pergerakan massa air untuk menuju kesetimbangan yang akan menyebabkan perpindahan
vertikal dan horizontal massa air, sedangkan Laut adalah sekumpulan air asin yang sangat banyak dan
berada ditempat yang luas dan berhubungan dengan samudera. ARUS LAUT merupakan proses
pergerakan massa air menuju kesetimbangan secara vertikal dan horizontal yang terjadi di tempat
yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan yang ada di dunia.

2 FAKTOR UTAMA PENYEBAB ARUS LAUT


1. FAKTOR INTERNAL
Faktor Internal termasuk perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar dan gesekan
lapisan air.

2. FAKTOR EKSTERNAL
Faktor Eksternal termasuk gaya tarik bulan dan matahari yang dipengaruhi oleh tahanan dasar
laut dan gaya coriolis, adanya perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik.

Selain angin yang menjadi faktor penyebab arus laut, ternyata 3 komponen ini :
3 KOMPONEN PENYEBAB ARUS LAUT

1. Bentuk topograpi dasar lautan dan pulau disekitarnya

2. Gaya coriolis dan arus Ekman

3. Perbedaan densitas dan Upweling dan sinking

JENIS-JENIS ARUS ADA 2 YAITU :


1. Berdasarkan kedalaman
- Arus dalam yaitu terjadi pada dasar kolam perairan yang jauh dan arah pergerakannya tidak
dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan akan membawa massa air dari kutub ke daerah
ekuator.

- Arus Permukaan yaitu Arus yang terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan, dan
bergerak dengan arah horizontal yang dipengaruhi oleh pola sebaran angin

2. Berdasarkan penyebab terjadinya


- Arus Pasut yaitu arus yang dipengaruhi oleh pasut

- Arus Ekman yaitu arus yang dipengaruhi oleh angin

- Arus Termohaline yaitu arus yang dipengaruhi oleh densitas serta gravitasi

- Arus Geostropik yaitu arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan mendatar dan gaya
coriolis

- Wind Driven Current yaitu arus yang dipengaruhi oleh pola pergerakan angin yang akan
terjadi pada lapisan permukaan.

Mungkin itu yang dapat disampaikan pada artikel FAKTOR UTAMA PENYEBAB TERJADINYA
ARUS LAUT. Terima kasih semoga bermanfaat

REFERENSI: http://www.perkapalan.net/2015/01/faktor-penyebab-terjadinya-arus-laut.html

Pengertian Arus Laut


Pengertian Arus Laut dan Jenis Arus Laut Terlengkap – Arus laut adalah
suatu pergerakan massa air secara vertikal serta juga horizontal sehingga
menuju suatu keseimbangannya, atau juga gerakan air yang sangat luas yang
terjadi pada seluruh lautan didunia. Arus itu juga merupakan suatu gerakan
mengalir suatu massa air yang disebabkan karena tipuan angin atau juga
perbedaan densitas ataupun pergerakan gelombang panjang.

Arus Laut

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ARUS LAUT


Terjadinya arus di lautan itu disebabkan karena 2 faktor utama, yakni :

1. Faktor internal, ialah seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan
mendatar serta juga gesekan lapisan air.
2. Faktor eksternal, ialah seperti gaya tarik matahari serta juga bulan yang
dipengaruhi oleh tahanan dasar laut serta juga gaya coriolis, gaya gravitasi,
gaya tektonik, perbedaan tekanan udara, serta juga angin.
JENIS-JENIS ARUS LAUT
A.Berdasarkan dengan Proses Terjadinya:

1. Arus ekman ialah Arus yang dipengaruhi oleh angin.


2. Arus termohaline ialah Arus yang dipengaruhi oleh densitas serta gravitas.
3. Arus pasut ialah Arus yang dipengaruhi oleh adanya pasut.
4. Arus Geostropik ialah Arus yang dipengaruhi oleh adanya gradien tekanan
mendatar serta juga gaya corolis.
5. Arus Wind driven current ialah Arus yang dipengaruhi oleh adanya pola
pergerakan angin serta terjadi pada lapisan permukaan.
B.Berdasarkan dengan tingkat Kedalamannya:

1. Arus permukaan ialah Terjadi dibeberapa ratus meter dari suatu permukaan,
bergeraknya ialah dengan arah horizontal serta juga dipengaruhinya oleh pola
sebaran angin.
2. Arus dalam ialah Terjadi jauh pada dasar kolom peraran, arah pergerakannya
itu tidak dipengaruhi oleh adanya pola sebaran angin serta juga membawa
massa air dari daerah kutub ke daerah yang ekuator.
PERSEBARAN ARUS DI SELURUH DUNIA
A. Di Samudra Pasifik
 Di Sebelah Utara Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Utara, adalah arus panas yang mengalir menuju ke arah
barat yang sejajar dengan garis khatulistiwa serta juga ditimbulkan dan di
dorong oleh angin pasat timur laut.
 Di Sebelah Selatan Khaulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke
barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh
angin pasat tenggara.
B.Di Samudra Atlantik
 DiSebelah Utara Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Utara, adalah suatu arus panas yang mengalir menuju ke arah
barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus tersebubt ditimbulkan serta
juga didorong oleh angin pasat timur laut.
 DiSebelah Selatan Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan, adalah suatu arus panas yang mengalir menuju ke
arah barat, sejajar dengan garis khatulistiwa. Sebagian dari arus
tersebut masuk ke utara (yang bersama-sama dengan arus khatulistiwa utara ke
arah Laut Karibia) sedangkan yang sebagian nya lagi itu mengarah ke selatan.
Arus tersebut ditimbulkan serta juga didorong oleh angin pasat tenggara.
C.Di Samudra Hindia
 Di Sebelah Utara Khatulistiwa
Arus laut samudra tersebut keadaanya berbeda dengan samudra lain,
dikarenakn arah gerakan arus tersebut tidak tetap dalam setahun, melainkan
berganti arah pada ½(setengah) tahun, tergantung dengan suatu gerakan angin
musim yang menimbulkannya. Arus-arus tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Arus Musim Barat Daya, adalah suatu arus panas yang mengalir
menuju ke arah timur menyusuri laut arab serta juga Teluk Benguela.
Arus tersebut ditimbulkan serta juga didorong oleh angin musim barat
daya. Arus tersebut juga berjalan kurang kuat dikarenakan , jenis
ini mendapat suatu hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.
2. Arus Musim Timur Laut, adalah suatu arus panas yang mengalir
menuju ke arah barat menyusuri teluk Benguela serta juga Laut Arab.
Arus tersebut ditimbulkan dan juga didorong oleh angin musim timur laut.
Arus yang terjadi tersebut bergerak lumayan kuat dikarenakan adanya
dorongan oleh 2 angin yang saling memperkuat, yakni angin pasat timuur
laut serta juga angin musim timur laut.
 Di Sebelah Selatan Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan, adalah suatu arus panas yang mengalir menuju ke
arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya itu akan pecah
menjadi dua ( Arus Maskarena serta juga Aurs Agulhas setelah sampai di timur
madagaskar). Arus tersebut ditimbulkan serta juga didorong oleh angin pasat
tenggara.
Arus Angin Barat, merupakan sebuah lanjutan dari sebagian arus angin
barat yang mengalir ke arah sebelah utara yang menyusur pantai barat
benua Australia. Arus tersebut termasuk arus menyimpang serta
juga merupakan arus dingin yang akhirnya itu kembali menjadi Arus
Khatulistiwa Selatan.

REFERENSI: http://www.gurupendidikan.com/pengertian-arus-laut-dan-jenis-arus-laut-terlengkap/
Arus Laut
Arus laut adalah gerakan molekul air laut yang pada umumnya dengan arah
horizontal dan vertical.Arus laut adalah gerak air laut yang mempunyai peredaran
tetap dan teratur. Macam-macam arus laut, antara lain:

Berdasarkan letaknya, arus laut dapat dibedakan menjadi:


1. Arus atas, jika arusnya bergerak di permukaan laut;
2. Arus bawah, jika arusnya bergerak di bawah permukaan air laut
3. Long shore current, arah aliran arus sejajar dengan garis pantai
4. Rip current, arus yang berada di pantai berpasir halus dan
bergelombang agak besar. Arah gerakannya tegak lurus dengan garis pantai.
Biasanya arus ini mampu menyeret pasir beserta orangyang berada di tempat
itu menuju ke laut yang lebih dalam. Contohnya, di pantai Parangtritis yang
memiliki kecepatan sampai 80 km/jam.
Berdasarkan suhunya, arus laut dibedakan menjadi:
1. Arus panas, kalau suhunya lebih panas dari suhu air laut di
sekitarnya, contoh arus Gulfstrem dan Kurosyiwo;
2. Arus dingin, kalau suhunya lebih dingin dari suhu air laut di
sekitarnya, contoh arus Peru, arusOyasyiwo, dan arus Labrador
Factor-faktor terjadinya arus laut
a) Perbedaan suhu dan salinitas air laut
Arus laut yang diakibatkan oleh perbedaan suhu atau salinitas air di sutu
wilayah lainnya disebutarus thermohalin. Perbedaan suhu atau salinitas air laut
menyebabkan perbedaan kerapatan massa air laut (densitas), sehingga
menimbulkan pergerakan air laut. Arus thermohalin merupakan perpaduan antara
arus dasar, arus permukaan, dan arus vertical.

Proses terjadinya arus thermohalin


Akibat adanya radiasi sinar matahari yang lebih intensif, suhu permukaan air
laut di daerah katulistiwa menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan suhu air laut di
daerah kutub. Akibat perbedaan suhu itu, maka kerapatan air laut di katulistiwa
menjadi renggang.
Proses perenggangan molekul air ini menyebabkan permukaan air laut di
katulistiwa mengalami penaikan dari permukaan air laut di daerah kutub. Karena
sifat air yang selalu bergerak dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, maka
bergeraklah air dari daerah ketulistiwa ke daerah kutub yang lebih rendah berupa
arus permukaan.
Arus permukaan ini dimbangi oleh arus dasar yang bergerak dari daerah
kutub ke daerah katulistiwa. Gerakan arus dasar ini timbul karena massa air di kutub
terdesak oleh air yang dating dari daerah katulistiwa.

b) Gerakan angin yang tetap arahnya sepanjang tahun


Ada beberapa jenis angin yang berhembus tetap di permukaan bumi
sepanjang tahun, di antaranyaadalah angin Pasat, angin Barat, angin timur, dan
angin Muson. Gerakan angin-angin tersebut akan mengakibatkan arus laut berupa
gerakan arus permukaan yang arahnya mendatar. Beberapa contoh arus laut yang
disebabkan oleh tiupan angin.

Angin Pasat
Yaitu angin yang berhembus di wilayah troopik. Adanya angin pasat ini telah
menggerakkan massa air laut berupa arus permukaan di daerah katulistiwa meliputi:
 Arus katulistiwa utara yang bergerak di Samudera Pasifik dan Samudera
Atlantik.
 Arus katulistiwa selatan yang bergerak di Samudera Pasifik, Samudera
Atlantik, dan Samudera Hindia.
Angin Barat
Yaitu angin yang berhembus di daerah lintang selatan (sekitar lintang 60 0) bik
di belahan bumi utara maupun di belahan bumi selatan. Angin barat ini
menyebabkan arus angin barat (west wind drift). Di Pantai Timur Amerika Serikat,
arus ini dinamakan arus teluk (Gulf Stream), sedangkan di Pantai Jepang
dinamakan Arus Hitam (Kuroshio).

Angin Muson
Menimbulkan arus angin di Samudera Hindia di sebelah utara katulistiwa.
Pada musim panas di belahan bumi utara. Arus angin musim ini searah dengan
gerak jarum jam dan disebut dengan arus angin musim barat daya. Pada waktu
musim dingin di belahan bumi utara, arahnya berlawanan dengan gerak jarum jam
dan disebut arus angin musim timur laut.

c) Perbedaan tinggi permukaan air laut


Akibat adanya perbedaan tinggi di permukaan air di samudera, maka akan
terjadi gerakan massa air laut untuk mengisi bagian air laut yang lebih rendah.
Karena gerakan air laut ini terjadi untuk mengisi massa air di wilayah lain, maka arus
yang timbul akibat perbedaan tinggi permukaan air di samudera disebut dengan arus
kompensasi (pengisi).

Menurut arah gerakan airnya, arus kompensasi dibagi menjadi dua bagian
yaitu:
Arus pengisi mendatar (arus kompensasi horizontal), arah gerakan
1.
airnya mendatar sepanjang permukaan, contoh: Arus Anti Katulistiwa di
Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik, Arus Uyoshio di Jepang, dan Arus
Labrador di Pantai Timur Kanada.
2. Arus pengisi tegak (arus kompensasi vertical), massa air bergerak dari
lapisan bawah ke arah permukaan atau lapisan atas, contoh: Arus Kalifornia
di Pantai Barat amerika Serikat, Arus Benguella di pantai Barat Afrika selatan,
Arus kanari di Pantai barat Afrika, dan Arus Australia Barat.
d) Adanya rintangan pulau dan benua
Adanya rintangan pulau atau benua mengakibatkan arus laut membelok
menurut garis pantai benua atau menjadi arus belahan, contohnya: arus Brasilia,
arus Australia Timur. Arus belahan lalinnyaadalah arus Ekuatorial Utara dari
Samudera Atlantik berbelok menjadi arus Antillen dan arus Meksiko, kemudian arus
Ekuatorial Selatan dari Samudera Hindia berbelok menjadi arus Agulhas dan arus
Madagaskar.

e) Up Welling dan Down Current Welling


1) Up Wellling Current
Adalah naiknya massa air dingin dari lapisan laut dalam ke lapisan
permukaan karena adanya kekosongan massa air di permukaan. Daerah ini
merupakan tempat berkumpulnya plankton, karena itu daerah tersebut sangat kaya
dengan ikan.

2) Down Wellling Current


Merupakan aliran massa air dari permukaan ke lapisan laut kebih
dalam. Down Wlling Currentterjadi karena di daerah permukaan laut terjadi
penumpukan massa air, sehingga agar kondisinya tetap seimbang secara alamiah
air laut akan dialirkan ke lapisan bagian dalam.

f) Arus panas dan arus dingin


Daerah pertemuan antara arus panas dan arus dingin merupakan daerah
yang kaya akan ikan, karena arus dingin merupakan akumulasi
plankton. Contoh daerah pertemuan arus panas dan arus dinginadalah:
1) Di Kepulauan Jepang, pertemuan antara arus Kuroshio dan arus Oyashio.
2) Di New Falkland, merupakan pertemuan antara arus Falkland dengan arus
Humboldt.

REFERENSI: http://dedigeografi.blogspot.co.id/2012/03/arus-laut.html

Anda mungkin juga menyukai