Anda di halaman 1dari 2

RESUME PROPOSAL

“PENETAPAN KADAR BETA KAROTEN PADA DAUN BAYAM


(Amaranthus tricolor L.) VARIETAS HIJAU DAN MERAH DENGAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS”

Di Indonesia saat ini terjadi transisi epidemiologi yang menyebabkan

terjadinya pergeseran pola penyakit, yaitu adanya peningkatan penyakit

degeneratif (Dwisatyadini, 2010). Penyakit degeneratif adalah penyakit yang

menyebabkan kerusakan terhadap jaringan dan organ tubuh. Oksidasi yang

berlebihan terhadap asam nukleat, protein, lemak dan DNA sel (Chandra, Dinda,

& Handayani, 2017). Penyakit degeneratif dapat diterapi dengan antioksidan,

salah satunya beta karoten. Beta karoten merupakan provitamin A yang berperan

penting bagi pembentukan vitamin A yang berfungsi sebagai antioksidan

(Chandra et al., 2017). Beta karoten terdapat pada buah dan sayur. Buah dan sayur

yang mengandung beta karoten berwarna hijau, jingga atau merah (Naid,

Muflihunna, & Ode, 2012). Salah satunya adalah bayam. Bayam merupakan salah

satu tanaman yang daunnya banyak mengandung klorofil dan karotenoid. Bayam

memiliki kandungan kalori yang rendah dan memiliki kandungan vitamin (A, B

dan C) yang tinggi (Chandra et al., 2017). Bayam juga memiliki kandungan

mineral dan fitonutrien lainnya. Bayam mengandung flavonoid yang berfungsi

sebagai antioksidan, yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas (Rahayu,

Asgar, Hidayat, & Djuariah, 2013). Untuk menentukan kadar beta karoten pada

daun bayam ini maka peneliti menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis.

Spektrofotometri UV-Vis merupakan suatu metode yang mempunyai banyak

keuntungan diantaranya yaitu relatif murah dan mudah digunakan untuk analisis

secara kuantitatif dengan menggunakan hukum Lambert – Beer (Dachriyanus,

2004).
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, B., Dinda, A., & Handayani, H. (2017). Analisis Kandungan Beta
Karoten pada Daun Bayam Merah ( Amaranthus hybridus L.) dengan
Metode Spektrofotometri Visibel. Jurnal Farmasi Higea, 9(2), 149–158.
Dachriyanus. (2004). Analisis struktur senyawa organik secara spektroskopi.
Padang: LPTIK Universitas Andalas.
Dwisatyadini, M. (2010). Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Pencegah An Dan
Pengo Batan Penyakit Degeneratif. 237–270.
Naid, T., Muflihunna, A., & Ode, I. (2012). Analisis Kadar Β -Karoten Pada Buah
Pare ( Momordica Charantia L .) Asal Ternate Secara Spektrofotometri Uv-
Vis. Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 16(3), 127–130.
Rahayu, S. T., Asgar, A., Hidayat, I. M., & Djuariah, D. (2013). Evaluasi Kualitas
Beberapa Genotipe Bayam ( Amaranthus sp ) Pada Penanaman Di Jawa
Barat [ Quality Evaluation of Some Genotype of Spinach ( Amaranthus sp .)
Cultivated in West Java ]. Berita Biologi, 12(2), 153–160.

Anda mungkin juga menyukai