Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Problematika Produksi Garam Desa Ulee Reubek Barat Kecamatan

Seuneudon Kabupaten Aceh Utara ditinjau dari kondisi alamiah Desa Ulee

Reubek Barat dan wilayah Aceh pada umunya memiliki iklim yang

cenderung bersifat basah, sehingga produksi garam tidak bisa optimal, karena

pembuatan garam membutuhkan iklim kering dan panas yang tinggi. Selain

itu, produksi garam masih bersifat tradisional hanya menggunakan alat

seadanya sehingga produksi garam masih tidak optimal.

2. Faktor yang mempengaruhi tidak meningkatnya produksi garam Desa Ulee

Reubek Barat Kecamatan Seuneudon Kabupaten Aceh Utara Faktor alam

(bencana alam); Infrastruktur yang masih sangat sederhana dan belum

memenuhi standar produksi garam secara nasional, dan sumber daya manusia

yang hanya dilakukan oleh masyarakat pedesaan, bahkan tingkat pendidikan

pun masih rata-rata lulusan SD.

3. Hambatan dan uapaya dalam produksi garam Desa Ulee Reubek Barat

Kecamatan Seuneudon Kabupaten Aceh Utara tinjauan sosiologi hukum

ekonomi syariah adalah kondisi alamiahnya kurang potensial untuk

mengembangkan prodeksi garam rakyat, oleh karena iiklimnya cenderung

basah dengan curah hujan yang tinggi. Akan tetapi, penduduk Aceh terutama

di wilayah pesisir Aceh Utara tetap melakukan produksi garam dengan

metode yang utama adalah pereebusan dengan penggunaan bahan bakar kayu

74
75

dan selain itu juga dilakukan metode penjemuran di tamak dengan tekhnologi

evaporasi panas matahari. Dominasi tekhnologi perebusan dalam pembuatan

garam rakyat di Aceh ini mengkontruksi sistem pla hubungan produksi yang

menempatkan perempuan sebagai tokoh sentral. Upaya yang dilakukan

pemerintah adalah dengan mengatur peredaran garam rakyat sehingga para

tengkulak dan pedagang besar tidak seenaknya menentukan harga.

Pengaturan ini diperlukan karena pemerintah daerah menyadari bahwa ada

potensi sumber daya alam yang sangat menjanjikan untuk menjadkan

keuntungan dalam bidang tambang garam dan perdagangannya sehingga

dapat menghasilkan nilai tambah bagi daerah penghasil garam. Pemerintah

daerah perlu mengontrol distribus garam yang berada di Desa Ulee Reubek

Barat Kecamatan Seuneudon Kabupaten Aceh Utara.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian, penulis tergugah untuk dapat berperan dalam

meningkatkan garam rakyat ini berupasaran-saran yang kiranya dapat

dijadikan masukan oleh petani garam sendiri maupun pemegang

kepentingan di Desa Ulee Reubek Barat Kecamatan Seuneudon Kabupaten

Aceh Utara pada khususnya dan provinsi Aceh pada umumnya.

1. Bagi petani garam, untuk meningkatkan produksi garam sehingga

mampu memberikan pendapatan yang layak, petani garam diharapkan

dapat memperluas area tambk yang digunakan sebagai uusaha

pembuatan garam. Selanjutnya, petani garam hendaknya

memperbaikiperlatan yang digunakan agar lebih lebih efisien dalam


76

pembuatan garam. Selin itu, petani garam dapat memberdayakan

kelompok atau koperasi untuk meningkatkan posisi tawar bagi

pemasaran garam sehingga dapat memperoleh harga jual yang layak

dang menguntungkkan.

2. Diharapkan kepada pemegang kepentingan untuk dapat lebih

memperhatikan kesejahteraan petani garam rakyat. Memberikan

kemudahan akses ke modal untuk meningkatkan tekhnologi produksi

melalui pemberdayaan kelompok dan koperasi dengan pinjaman lunak.

Sehingga dapat meningkatkan hasil produksi garam yang dihasilkan, dan

mampu bersaing dengan garam garam luar yang masuk ke Provinsi Aceh

pada umumnya dan Desa Ulee Reubek Barat Kecamatan Seuneudon

Kabupaten Aceh Utara khususnya.

3. Pemerintah daerah perlu mengembangkan membangun pabrik industry

garam berskala rakyat, membangun gudang yang dapat dijadikan

penampungan sementara ketika produksi garam melimpah. Menetap

harga dasar penjualan garam rakyat, sehingga petani tidak terlaluui

dirugikan karena harganya turun.

Anda mungkin juga menyukai