Lap Observasi K3 Kelp14
Lap Observasi K3 Kelp14
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan ramhat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan survey kuliah lapangan
yang di lakukan pada hari jumat tanggal 13 desember 2019. Laporan ini di buat
bertuajuan untuk memenuhi tugas dan memahami pambelajaran pada mata kuliah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Oleh karena itu dengan selesainya penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
ini, terlebih kepada Prof. Dr. Ir. H. Nasfryzal Carlo, M.Sc., IPM, PA selaku dosen
pembimbing pada mata kuliah K3, pihak manajemen hotel Grandzuri, serta pihak
proyek yang terlibat.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat, dengan harapan semoga laporan ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
K3 adalah suatu kondisi pada pekerja dengan tingkat keselamatan kerja dan
kesehatan kerja yang setinggi-tingginya, jauh dari Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
Kecelakaan Kerja. Agar seorang pekerja tidak mengalami PAK dan kecelakaan kerja,
maka perlu diupayakan beberapa tindakan perbaikan antara lain pada lingkungan
kerjanya.
Suatu lingkungan kerja nyaman bila lingkungan kerja tersebut, baik secara fisik
ataupun kimiawi yang tidak menimbulkan gangguan kesehatan pekerja. Faktor fisik
misalnya suhu tempat kerja, bising, getaran/vibrasi, radiasi maupun pencahayaan
baik, aman bagi kesehatan, faktor kimiawi baik untuk proses produksi maupun hasil
produksi suatu tempat kerja tidak mengganggu kesehatan pekerja. Suhu yang tinggi
dan kebisingan di tempat kerja benar dapat menyulut terjadinya suatu kecelakaan
kerja maupun PAK.
Dengan adanya berbagai faktor yang dapat mengganggu kesehatan kerja, maka
perlu dilakukan identifikasi bahaya di tempat kerja. Identifikasi bahaya di tempat
kerja perlu dilakukan, kemudian dievaluasi dan bila berada di luar standar yang ada
maka dapat dilakukan pengendalian yang memadai di tempat kerja agar aman bagi
pekerja.
Sumber bahaya di tempat kerja dapat berasal dari bangunan, peralatan,
instalasi, bahan produksi, proses produksi, cara kerja maupun lingkungan kerja.
Bahaya-bahaya tersebut dapat menimbulkan peledakan, kebakaran, kecelakaan
dengan berbagai derajat, juga dapat menimbulkan alergi, kerusakan kulit dan jaringan
tubuh, kanker, keracunan, radio aktif maupun kelainan janin.
B. Tujuan
Tujuan di adakannya kuliah lapangan nagi mahasiswa adalah:
1. untuk mengetahui apa yang terlibat pada sumber daya struktur organisai
dan pertanggung jawaban
2. untuk mengetahui apa kompetensi,pelatihan dan konsultasi
3. untuk mengetahui bagaimana bentuk dokumentasi,pengendalian dokumen
dan pengendalian operasi?
4. untuk mengetahui Bagaimana cara kesiagaan dan tanggapan darurat
BAB II
PELAKSANAAN OBSERVASI
a. Lokasi Observasi
Observasi dilakukan di Hotel Grand Zuri Kota Padang yang beralamat Jl.
Thamrin no. 27, 25211, Sumatra Barat.
b. Pelaksanaan Observasi
Subyek observasi yang penulis pilih untuk narasumber observasi yaitu konsultan
K3 Hotel Grand Zuri Padang.
Variabel observasi yang menjadi titik tolak penulis adalah penerapan dan operasi;
3. Dokumentasi.
4. Pengendalian Operasi.
PEMBAHASAN
Pada suatu proyek yang sudah disurvey sumber daya pada pekerjaan tersebut
yaitu pekerjanya tidak terikat oleh kontrak,pekerja tersebut memiliki hak unutk
berhenti bekerja dengan maksud yang jelas dan tidak adanya sanksi pada proyek
tersebut.
Struktur Organisasi dan Job Description Struktur organisasi adalah suatu bagian
yang menunjukkan hubungan antara fungsi dan tugas dari tiap-tiap bagian dalam
suatu organisasi. Struktur organisasi K3 dapat dikategorikan sebagai berikut:
Departemen berdiri sendiri dan berada langsung dibawah general manager.
Departemen berada dibawah pengewasan departemen produksi. Departemen berada
dibawah pengawasan departemen maintenance.
3.4 Dokumentasi
1. Persyaratan pengendalian k3
Pengendalian Dokumen:
a. Persyaratan eksternal
b. Rincian insiden, keluhan dan tindak lanjut
c. Resiko dan sumber bahaya
d. Identifikasi produk termasuk komposisinya
e. Kegiatan pelatihan keselamtan dan kesehatan kerja
f. Informasi mengenai pemasok dan kontraktor
g. Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan
h. Audit dan peninjauan ulang Sistem K3
a. Tanggal debit
b. Nomor dokumen
c. Referensi
d. Tanggung jawab
e. Nomor revisi
f. Definisi
g. Persetujuan
h. Tujuan pembuatan dokumen
i. Halaman
j. Judul dokumen
k. Ruang lingkup
l. Uraian dokumen
Dokumen yang dicetak dalam bentuk kertas diberi stempel atau label seperti
“Terkendali” atau “Tidak Terkendali”. Sedangkan dokumen yang dibuat dalam
bentuk soft copy atau media internet diberi label “Read Only”.
Tujuan dokumen dibuat adalah sebagai panduan, maka perlu secara jelas
diidentifikasi siapa saja yang menggunakan dokumen dan ditempatkan di mana
dokumen tersebut. Tanda terima dokumen perlu dibuat sebagai bukti bahwa dokumen
telah didistribusikan.
F. Pengendalian operasi
1. Umum :
o Perawatan dan perbaikan fasilitas/mesin/alat reguler.
o Kebersihan dan perawatan tempat kerja.
o Pengaturan lalu lintas manusia/barang, dsb.
o Pemasokan dan Perawatan Fasilitas Kerja/Fasilitas Umum.
o Perawatan suhu lingkungan kerja.
o Perawatan sistem ventilasi dan sistem instalasi listrik.
o Perawatan sarana tanggap darurat.
o Kebijakan terkait dinas luar, intimidasi, pelecehan, penggunaan
obat-obatan dan alkohol.
o Program-program kesehatan dan pengobatan umum.
o Program pelatihan dan pengembangan pengetahuan.
o Pengendalian akses tempat kerja.
2. Pekerjaan Bahaya Tinggi :
o Penggunaan prosedur, instruksi kerja dan cara kerja aman.
o Penggunaan peralatan/mesin yang tepat.
o Sertifikasi pelatihan tenaga kerja keahlian khusus.
o Penggunaan izin kerja.
o Prosedur pengendalian akses keluar masuk tenaga kerja di tempat
kerja bahaya tinggi.
o Pengendalian untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
3. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) :
o Pembatasan area-area penggunaan bahan berbahaya dan beracun
(B3) di tempat kerja.
o Pengamanan pemasokan dan pengendalian akses keluar masuk
penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3).
o Barikade sumber radiasi.
o Isolasi pencemaran biologis.
o Pengetahuan penggunaan dan ketersediaan perlengkapan darurat.
4. Pembelian Barang, Peralatan dan Jasa :
o Menyusun persyaratan pembelian barang, peralatan dan jasa.
o Komunikasi persyaratan pembelian barang kepada pemasok.
o Persyaratan transportasi/pengiriman bahan berbahaya dan beracun
(B3).
o Seleksi dan penilaian pemasok.
o Pemeriksaan penerimaan barang/peralatan/jasa.
5. Kontraktor :
o Kriteria pemilihan kontraktor.
o Komunikasi persyaratan kepada kontraktor.
o Evaluasi dan penilaian kinerja K3 berkala.
6. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar :
o Pengendalian akses masuk.
o Pengetahuan dan kemampuan mengenai izin penggunaan
peralatan/perlengkapan/mesin/material di tempat kerja.
o Penyediaan pelatihan/induksi yang diperlukan.
o Pengendalian administratif rambu dan tanda bahaya di tempat
kerja.
o Cara pemantauan perilaku dan pengawasan aktivitas di tempat
kerja.
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
Suatu lingkungan kerja nyaman bila lingkungan kerja tersebut, baik secara fisik
ataupun kimiawi yang tidak menimbulkan gangguan kesehatan pekerja. Faktor fisik
misalnya suhu tempat kerja, bising, getaran/vibrasi, radiasi maupun pencahayaan
baik, aman bagi kesehatan, faktor kimiawi baik untuk proses produksi maupun hasil
produksi suatu tempat kerja tidak mengganggu kesehatan pekerja. Suhu yang tinggi
dan kebisingan di tempat kerja benar dapat menyulut terjadinya suatu kecelakaan
kerja maupun PAK.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil Observasi yang telah dilakukan adapun beberapa saran yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut;
KELOMPOK:
DOSEN PEBIMBING:
Prof. Dr. Ir. H. Nasfryzal Carlo, M.Sc., IPM, PA